PANCASILA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik waktu, tenaga, maupun pikiran.
Atas dukungan moral dan materil dalam penyusunan makalah ini, maka
kami para penulis turut mengucapkan terimakasih kepada Bapak guru bidang studi
mata pelajaran “PKN”. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan,
serta arahan selama penulisan makalah ini.
Kepada seluruh pembaca yang bersedia memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini selanjutnya, kami
membuka tangan selebar-lebarnya untuk apresiasi tersebut dengan hati yang
terbuka dan ucapan terima kasih.
Penyusun
Sidan Adib
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang1 ......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 4
C. Tujuan Makalah ...................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. Pengertian Pers.......................................................................................................... 5
B. Wahana Komunikasi Massa ....................................................................................... 6
C. Fungsi dan Peranan Pers ........................................................................................... 6
D. Fungsi dan Peranan Pers di Indonesia ................................................................... 7
E. Perkembangan Pers di Indonesia ............................................................................... 8
F. Teori Pers..................................................................................................................14
G. Penjelasan Tentang Empat Teori dan Negara penganutnya ..................................14
H. Peranan Pers dalam Politik ....................................................................................17
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 20
Kesimpulan ......................................................................................................................20
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Makalah
A. Pengertian Pers
Secara harfiah, pers berasal dari kata pers (belanda), atau press
(inggris), atau presse (prancis). dalam bahasa latin, pers berasal dari pressare
dari kata premere yang berarti tekan atau cetak. Istilah pers sering diartikan
sebagai surat kabar atau majalah.
Pada awal kemerdekaan sampai tahun 1950-an ada tiga jenis surat
kabar yang terbit di Indonesia. Yaitu surat kabar republiken, surat kabar
belanda, dan surat kabar cina. Sebelum kemerdekaan pers pada umumnya
mengidentifikasi diri sebagai pers perjuangan. Tetapi pada masa ini pers
cenderung mulai menjadi partisan artinya pers menjadi pengikut partai,
golongan atau faham tertentu.
5. Era Pers Terpimpin (1957 – 1965)
Ada 4 teori pers yang dikemukakan dalam bukunya Four Theories Of The
Press, yaitu:
• Authoritarian Press (pers otoriter)
1. Authoritarian Theory (Teori Pers Otoriter), Merupakan teori pers paling tua,
berasal dari abad ke 16. Dalam periode kekuasaan negara yang absolut
ini, pers diatur oleh penguasa dan isi pemberitaannya tidak boleh membelot
dari kepentingan penguasa. Benito Mussolini (Italia) dan Adolf Hitler
(Jerman) adalah dua penguasa yang mewarisi sistem pers otoriter ini.
Amerika dan Inggris menganut teori liberal ini selama dua ratus tahun,
bebas dari pengaruh pemerintah dan bertindak sebagai Fourth
Estate (kekuasaan keempat) dalam proses pemerintahan, setelah
kekuasaan pertama lembaga eksekutif, kekuasaan kedua lembaga
legislatif, dan kekuasaan ketiga lembaga yudikatif.
Seperti yang dianut oleh Negara kita Indonesia pada saat ini yang
menganut system pers bebas dan bertanggung jawab. Pers bebas
menjalankan kehendaknya namun pers harus dapat bertanggung jawab
atas apa yang telah ereka miliki dan mereka ketahui.
4. Soviet Communist Theory (Teori Pers Totalitarian), Teori ini baru tumbuh
dua tahun setelah Rovolusi Oktober 1917 di Rusia dan berakar pada teori
pers penguasa atau authoritarian theory. System pers ini menopang
kehidupan system sosialis Soviet Rusia dan memelihara pengawasan yang
dilakukan pemerintah terhadap segala kegiatan sebagaimana biasanya
terjadi dalam kehidupan komunis. Sebab itu, di Negara-negara tersebut
tidak terdapat pers bebas, yang ada hanya pers pemerintah.
Peran seperti itu tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya
persyaratan mutlak yakni kebebasan pers. Dengan kebebasan pers, informasi
dan gagasan dapat disebarluaskan kepada khalayak tanpa dicekam ancaman
pengekangan. Dalam bidang politik, misalnya, peran pers salah satunya
adalah melakukan pemberitaan kepada aktor politik yang dinilai memiliki
pengaruh terhadap kehidupan publik maupun kebijakan-kebijakan yang
dibuat. Pers juga bisa memberi peringatan (early warning) tentang potensi
penyimpangan kekuasaan yang dilakukan oleh pemerintah.
Kesimpulan
Di sebuah negara demokratis, peranan pers atau media massa sangat penting.
Setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif, pers atau media massa dikatakan sebagai
pilar keempat (the fourth estate). Peran itu terasa sekali di Indonesia saat ini. Pers
memiliki daya pengaruh terhadap proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengaruh tersebut dapat dilihat dari betapa pers tidak saja telah memainkan diri
sebagai penyebar arus informasi kepada khalayak, namun juga ikut mengawal
jalannya penyelenggaraan pemerintahan.