Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERANAN PERS DI INDONESIA

Nama Kelompok :
1. Kadek Ayu Suardiani (01)
2. Samira Jawas (20)
3. Putu Meta Asrini (19)

SMK KESEHATAN SURYA MEDIKA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Peranan Pers
Di Indonesia” tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Andika yang telah
berkenan membimbing kami dalam mata pelajaran “PKN” yang telah membantu.
Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dan
terlebih dahulu kami ucapkan terima kasih.

Demikian makalah ini kami sajikan semoga bermanfaat bagi kami dan
pembaca.

Singaraja, 7 Februari 2023

Penulis,

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
A. Pengertian Pers.....................................................................................................................
B. Fungsi Pers............................................................................................................................
1. Pers sebagai Media Informasi..............................................................................................
2. Pers sebagai Media Pendidikan............................................................................................
3. Pers sebagai Media Entertainment (Hiburan)......................................................................
4. Pers sebagai Media Kontrol Sosial.......................................................................................
5. Pers sebagai Lembaga Ekonomi...........................................................................................
C. Peranan Pers di Indonesia.....................................................................................................
Saluran Informasi kepada Masyarakat.....................................................................................
D. Perkemangan Pers di Indonrsia............................................................................................
1. Pers Indonesia pada masa Penjajahan Belanda........................................................................
2. Pers Indonesia pada masa penjajahan jepang.......................................................................
3 .Pers Indonesia Revolusi mempertahankan Kemerdekaan.....................................................
4. Pers Indonesia pada masa Orde Lama...................................................................................
5. Pers Indonesia pada masa Orde Baru.....................................................................................
6. Pers Indonesia Padamasa Era Reformasi............................................................................
DARTAR PUSTAKA...................................................................................................................

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah pers sebagai terjemahan dari bahasa Inggris press dapat mempunyai
pengertian luas dan sempit. Dalam pengertian luas pers mencangkup semua
media komunikasi massa, seperti radio, televisi, dan film yang berfungsi
melancarkan atau menyebarkan informasi, berita, gagasan, pikiran atau
perasaaan seseorang dan sekelompok orang kepada orang lain. Dalam
pengertian sempit, pers hanya digolongkan produk-produk penerbitan yang
melewati proses percetakan seperti surat kabar harian, majalah mingguan,
majalah tengah bulanan, dan sebagainya yang dikenal sebagai media cetak.
Sementara itu, dalam kajian ini yang akan dibahas adalah mengenai pers
dalam artian sempit, yang hanya mencangkup surat kabar harian. Surat kabar
atau pers dalam arti sempit merupakan alat komunikasi massa yang
memberikan kepada lembaga-lembaga komunikasi secara tercetak,
lembagalembaga yang memenuhi syarat-syarat publisita, periodisita,
universalita dan aktualaita. Periodesita pada umumnya berarti satu hari sekali
atau beberapa kali dalam sepekan. Pada mulanya pers hanya digunakan dalam
pengertian media yang berbentuk cetak saja, disesuaikan dengan arti dari kata
press yaitu menekan atau mengepres.
Pers berkaitan dengan aktivitas menertibkan sesuatu dengan cara dicetak,
Perkembangan pers Indonesia tidak terlepas dari kondisi politik Indonesia,
pers di Indonesia mulai berkembang jauh sebelum negara Indonesia
diproklamasikan. Pers telah dipergunakan oleh para pendiri bangsa kita
sebagai alat perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan.
Bagi masyarakat, pers mempunyai dua kedudukan pertama, merupakan media
komunikasi tertua di dunia, kedua, pers sebagai lembaga masyarakat atau
institusi sosial yang merupakan bagian integral dari masyarakat dan bukan
merupakan unsur asing yang terpisah. Sebagai lembaga masyarakat pers juga
mempengaruhi dan dipengaruhi lembaga-lembaga masyarakat lainnya. Dari

1|Page
sudut pandang diatas, jelas bahwa pers menjalankan fungsinya sebagai salah
satu institusi sosial yang penting dalam masyarakat. Sebagai media
komunikasi, pers harus sanggup hidup bekerja sama dan berdampingan
dengan lembaga-lembaga masyarakat lainnya. Dalam hal ini, sifat hubungan
antara satu dengan lainnya tidak luput dari falsafah yang dianut oleh
masyarakat dan juga struktur sosial politik yang berlaku.
Surat kabar pertama berbahasa Jawa yang diterbitkan bernama Bromartani
di Surakarta, dan dianggap sebagai perintis dalam pers pribumi. Pers pribumi
memiliki beberapa bahasa yaitu Melayu, Jawa, dan bahasa daerah lainnya
yang telah digunakan dalam sejumlah surat kabar, surat kabar yang telah
terbit seperti Soaro Batak dan De Sumatrra Post. Hal itu dapat dibuktikan
sejak lahirnya Boedi Oetomo yang beriringan dengan bermunculan organisasi
politik, surat kabar dan majalah pribumi yang ditangani oleh Bangsa
Indonesia sendiri.
Pers yang telah membuat revolusi komunikasi, antara lain dengan mengubah
pola komunikasi tradisional menjadi tertulis sehingga bahasa yang
disampaikan lebih baik dan teratur, dalam arti tidak ada perubahan dalam
proses penelusurannya pada generasi selanjutnya. Pada 12 Oktober 1960
Presiden Soekarno sebagai penguasa perang tertinggi mengeluarkan peraturan
yang mewajibkan setiap penerbit mendaftarkan diri untuk mendapatkan Surat
Izin Terbit (SIT). SIT bisa diperoleh jika pers memenuhi persyaratan antara
lain loyal terhadap Manipol-Usdek, bersedia mentaati Peraturan Penguasa
Perang Tertinggi No.10 tahun 1960, serta bersedia menandatangani perjanjian
pemenuhan kewajiban yang berisi 19 pasal.
Masa Orde Baru yang ditandai dengan jatuhnya pemerintah Presiden
Soekarno yang disertai pembubaran Partai Komunis Indonesia, dan
digantikan oleh Soeharto sebagai Presiden Indonesia yang kedua menjadikan
beberapa surat kabar yang izin terbitnya pernah dilarang oleh Soekarno dapat
kembali terbit pada masa kepemimpinan Soeharto. Pada awal kepemimpinan
Presiden Soeharto pers dan media lebih banyak diberikan ruang berpikir dan
mengeluarkan aspirasi terhadap kebijakan pemerintah terdahulu. Prioritas-
prioritas yang diberikan oleh pemerintah Orde Baru juga dianggap

2|Page
menciptakan stabilitas sosial dan menumbuhkan kembali perekonomian yang
sempat menurun pada masa orde lama.
Pers juga menciptakan sistem komunikasi terbuka, sehingga informasi
dapat diperoleh oleh golongan manapun. Adanya informasi yang terbuka ini
semua golongan berhak membaca dan memberikan kritik terhadap apapun
tanpa ada intimidasi oleh pemerintah dan posisi monopolistis orang yang
berstatus golongan kelas atas. Di Jawa Barat pers mengalami perkembangan
yang cukup pesat, salah satu media pers yang mengalami perkembangan yaitu
Harian Umum Pikiran Rakyat. Harian Umum (HU) Pikiran Rakyat dilahirkan
untuk menjadi media yang kritis dan mendomisili di Jawa Barat. Pikiran
Rakyat dikelola oleh generasi terbaik pada awal pendiriaanya 1950, surat
kabar ini diyakini akan terus tumbuh dan berkembang baik sebagai institusi
sosial maupun bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Peranan Pers di Indonesia ?
2. Sebutkan dan Jelaskan Fungsi Pers di Indonesia ?
3. Jelaskan Peranan Pers di Indonesia ?
4. Bagaimana Perkembangan Pers di Indonesia ?

3|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pers
UU No 40 tahun 1999 tentang Pers 
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan,
suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk
lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis
saluran yang tersedia.
R Eep Saefulloh Fatah 
Pers merupakan pilar keempat bagi demokrasi  (the fourth estate of
democracy) dan mempunyai peranan yang penting dalam membangun
kepercayaan, kredibilitas, bahkan legitimasi pemerintah.
Oemar Seno Adji
 Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan,
atau berita-berita dengan kata tertulis
 Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media
mass communications yang memancarkan pikiran dan perasaan
seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan.

Kamus Umum Bahasa Indonesia 


Pers berarti:
1. surat kabar dan majalah yang berisi berita
2. alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
3. alat untuk menjepit atau memadatkan
4. orang yang bekerja di bidang persurat kabaran.

4|Page
Kustadi Suhandang 
Pers adalah seni atau ketrampilan mencari, mengumpulkan, mengolah,
menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari
secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya
Wilbur Schramm 
Dalam bukunya Four Theories of the Press yang ditulis oleh Wilbur
Schramm dkk mengemukakan 4 teori terbesar pers, yaitu the authotarian, the
libertarian, the social responsibility dan the soviet communist theory. Keempat
teori tersebut mengacu pada satu pengertian pers sebagai pengamat, guru, dan
forum yang menyampaikan pandangannya tentang banyak hal yang mengemuka
ditengah tengah mesyarakat
McLuhan 
Pers sebagai the extended man, yaitu yang menghubungkan satu tempat
dengan tempat lain dan peristiwa satu dengan peristiwa lain pada moment yang
bersamaan.
Raden Mas Djokomono 
Pers adalah yang membentuk pendapat umum melalui tulisan dalam surat
kabar. Pendapatnya ini yang mampu membakar semangat para pejuang dalam
memperjuangkan hak hak Bangsa Indonesia masa penjajahan Belanda.

B. Fungsi Pers
Dalam pasal pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungsi pers
yaitu sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol sosial.
Sedangkan Pasal 6 UU Pers Nasional melaksanakan peranan sebagai berikut:
 Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegakkan nilai
nilai dasar demokrasi dan mendorong terwujudnya supremasi
hukum dan HAM. Pers juga harus menghormati kebinekaan
mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang
tepat, akurat dan benar melakukan pengawasan.
 Sebagai pelaku Media Informasi.

5|Page
1. Pers sebagai Media Informasi
Fungsi pers yang penting yaitu sebagai media informasi, karena
masyarakat memerlukan informasi mengenai berbagai hal yang diperlukan dalam
hidupnya, baik itu informasi ekonomi (bisnis), politik, hobi, atau bidang-bidang
lainnya yang berguna.
Informasi yang disajikan oleh pers adalah informasi yang telah diseleksi
dari berbagai berita yang masuk ke meja redaksi, dari berbagai sumber yang
dikumpulkan oleh para reporter di lapangan.
Pers berfungsi positif dalam mendukung kemajuan masyarakat, dan
memiliki tanggung jawab menyebarluaskan informasi tentang kemajuan dan
keberhasilan pembangunan kepada masyarakat. Di dalam hal ini media berfungsi
sebagai sarana konunikasi dari media itu sendiri kepada masyarakat luas.

2. Pers sebagai Media Pendidikan


Ini mempunyai arti bahwa informasi dari pers yang disebarluaskan melalui
media juga mempunyai fungsi untuk mendidik, mencerdaskan, mengandung
kebenaran, dan bisa mendorong untuk berbuat kebaikan.
Pers sebagai media pendidikan (mass education) juga berguna dalam
pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan hidup manusia. Masyarakat yang
secara teratur mencari dan mendapat berita dari media massa akan bertambah
pengetahuan, wawasan, dan tentunya juga ilmu.
Dalam Pembinaan Idiil Pers disebutkan juga bahwa pers harus mampu
menghidupkan prakarsa pelaksanaan demokrasi Pancasila. Intinya informasi yang
disampaikan harus secara objektif dan selektif.
Objektif artinya hal yang disampaikan asli atau tanpa adanya perubahaan
sedikit pun oleh wartawan dan Selektif maksudnya hanya berita yang pantas atau
layak disampaikan kepada masyarakat luas.
Salah satu contoh nyata pers bisa berfungsi sebagai media pendidikan
ialah banyak siswa sekolah yang browsing lewat internet untuk mencari materi
pelajaran atau browsing untuk menyelesaikan tugas.
Salah satu situs yang membahas tentang pendidikan yaitu theinsidemag.com

6|Page
3. Pers sebagai Media Entertainment (Hiburan)
Di dalam Undang-Undang No 40 Tahun 1999 pasal 3 ayat 1 dinyatakan
bahwa salah satu fungsi pers yaitu sebagai hiburan. Hiburan yang diberikan pers
patutnya tidak keluar dari aturan yang berlaku.
Hiburan yang sifatnya mendidik atau netral jelas diperbolehkan, dan yang
melanggar nilai agama, HAM, moral, atau peraturan lain tidak diperbolehkan.
Fungsi pers sebagai media hiburan tentu bukan hanya untuk menimbangi
berita yang berat, tetapi memang menjadi kebutuhan dasar manusia bahwa
hiburan itu perlu dan harus dipenuhi.
Hiburan tersebut bisa diperoleh dari media elektronik maupun cetak.Atau
bisa mencari hiburan dengan mendengar radio, melihatnya melalui televisi,
browsing di internet, melihat video youtube, dan lainnya. Artinya memang pers
berfungsi juga sebagai media hiburan.

4. Pers sebagai Media Kontrol Sosial


Pers sebagai media kontrol sosial yaitu memiliki fungsi untuk mengontrol,
mengkoreksi, mengkritik sesuatu yang sifatnya konstruktir, artinya sesuatu yang
membangun bukannya merusak atau destruktir.
Fungsi kontrol sosial tergantung dari wartawannya, karena tidak semua
berita memiliki fungsi kontrol sosial. Wartawan yang mempunyai kebebasan
memasukan kontrol sosial di dalam berita yang dibuat.
Pers semestinya bisa melaksanakan kontrol sosial guna mencegah
terjadinya penyalahgunaan kekuasaan, entah itu KKN (Korupsi, Kolusi,
Nepotisme) maupun penyimpangan dan penyelewengan dalam kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara.
Kehadiran pers disini untuk memperbaiki keadilan, kontrol sosial yang
dilakukan media massa sangat penting.
Pers menginformasikan berita buruk agar peristiwa itu tidak terulang
kembali sehingga kesadaran berbuat baik dan taat peraturan semakin tinggi.
Sehingga tujuan koreksi, kritik, dan kontrol adalah untuk kepentingan umum,
bangsa/negara dan pembangunan.

7|Page
5. Pers sebagai Lembaga Ekonomi
Zaman sekarang pers tidak hanya sebagai media informasi, tetapi juga
merupakan lembaga ekonomi. Sebagai lembaga ekonomi media massa tidak
hanya bertujuan untuk menghidupi penerbit media massa sendiri, tetapi juga
untuk meraup keuntungan (untuk bisnis).
Pers tumbuh menjadi industri media yang mampu mendapatkan dan
menyerap lapangan kerja yang cukup menggiurkan dan menciptakan keuntungan
yang tidak sedikit. tetapi yang kita harapkan di pers bahwa seharusnya pers
berorientasi kepada kepentingan publik daripada kepentingan bisnis.
Karena aerdapat pendapat bahwa sebagian besar surat kabar dan majalan
di Negara ini menjadikan pembaca sebagai mangsa pasar dan komoditas untuk
menarik pembaca. Perilaku ini menjadikan keuntungan materi sebagai tujuan
akhir pers.

C. Peranan Pers di Indonesia


Berdasarkan UU No. 40 1999, pers nasional mempunyai peranan sebagai berikut :
1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan
informasi.
2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya
supremasi hokum dan hak asasi manusia, serta menghormati
kebinekaan.
3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan inforamasi tapat, akurat,
dan benar.
4. Melakukan pengawasan, kritik koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kepentingan umum.
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Pers menjadi lembara infrastruktur politik di Indonesia, berada di
masyarakat dan memiliki peran dan fungsi untuk masyarakat dan negara.
Memiliki kedudukan penting, dan dalam demokrasi pers dianggap sebagai pilar
demokrasi.

8|Page
Saluran Informasi kepada Masyarakat
Pers memiliki peran dalam mencari dan menyebarluaskan berita secara
cepat kepada masyarakat luas. Menjadi sarana informasi antar kelompok
masyarakat, dan sarana pertukaran informasi.
Saluran bagi Debat Publik dan Opini Publik
Berperan juga sebagai sarana komunkasi dari bawah ke atas atau
masyarakat ke Negara.Sehingga masyarakat dapat menyampaikan beragam
aspirasi, kritik, usul, pendapat, dan saran lewat pers. Sehingga media massa
menjadi sarana efektif dalam menampung aspirasi-aspirasi rakyat.

D. Perkemangan Pers di Indonrsia


1. Pers Indonesia pada masa Penjajahan Belanda
Pada tahun 1907, golongan kaum ningrat (priyayi) memelopori terbitnya
persnasional, yakni mingguan medan prijaji. Pemimpin redaktur nya adalah R.M.
Tirtoa disuryo. Sesuai dengan namanya mulai tahun 1910, medan prijaji terbit
sebagai harian.
Pertumbuhan pers diawasi dengan ketat karena dikhawatirkan merugikan
kebijakan politik pemerintah penjajah. Pemerintah penjajah (Belanda) merasa
ketentuan-ketentuan pidana dalam KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)
dan artikel-artikel tambahan KUHP, belum cukup memadai mengendalikan pers.
Selanjutnya,diterbitkan aturan Persbreidel Ordonantie, yaitu aturan atau undang-
undang tentang penghentian penerbitan pers. Aturan ini akan diberlakukan
terhadap surat kabar dan sejenisnya yang pemberitaannya dinila imembahayakan
pemerintahan penjajah.
2. Pers Indonesia pada masa penjajahan jepang
Pers masa ini mengalami kemunduran. Pers di paksa untuk mendukung
kepentingan jepang. Akhirnya, pers hanya digunakan semata-mata sebagai alat
pemerintah jepang. Hanya ada satu surat kabar yang terbit (secara illegal),
yaitu Berita Indonesia. Surat kabar ini penerbitnya di pelopori
oleh SoeadiTahsin (pelajar Kenkoku Gakunkin).
Penyebarluasan Berita Indonesi aini bertujuan untuk mengimbangi
propogan dapemerintah penjajah Jepang yang disiarkan melalui Berita

9|Page
Goenseikanbu, surat kabar milik pemerintah yang difungsikan untuk mendukung
dan menyebarluaska kebijakan politi pemerintah penjajah. Surat kabar ii intinya
berisi propaganda-propaganda Jepang agar rakyat Indonesia bersedia membantu
jepang dalam perangnya melawan tentara serikat.
3 .Pers Indonesia Revolusi mempertahankan Kemerdekaan
Pada masa revolusi mempertahankan kemerdekaa Indonesia, konsentrasi
perjuangan bangsa diarahkan untuk mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Setelah pengakuan kedaulatan oleh pemerintah Hindia Belanda, Indonesia
memasuki era zaman demokrasi liberal. Pers Indonesia kembali mengalami
pertumbuhan dan mencari corak nya masing-masing.
Pada masa pergolakan di daerah-daerah ada surat kabar yang dinilai
pemberitaannya berpihak atau simpati pada kaum pemberontak. Misalnya
Koran Indonesia Raya dinilai dekat dengan Kol. Zulkifli Lubis, yang dipandang
sebagai pemimpin pemberontak ansi Sumatra. Pendek kata, pers Indonesia pada
masa itu benar-benar merasakan kebebasannya.
4. Pers Indonesia pada masa Orde Lama
Pada masa Orde Lama, dengan prinsip demokrasi terpimpin pemerintah
menetapkan asas Manipol Usdek, pers atau penerbitan yang tidak mencantumkan
Manipol Usdek dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya dan
tidak mendukung kebijaksanaan pemerintah akan dilarang terbit atau di beredel.
Pers pada masa itu harus tegas dan jelas menyuarakan aspirasi politik tertentu.
5. Pers Indonesia pada masa Orde Baru
Masa ini adalah masa kepemimpinan presiden soeharto. Pada masa Orde
Baru diterbitkan UU No. 11 Tahun 1966 tentang ketentuan-ketentuan pokok Pers,
yang kemudian diubah dengan UU No. 4 Tahun 1967, dan selanjutnya diubah UU
No. 21 1982, yang pada prinsipnya mengikat dan mengendalikan kebebasan pers.
Dewan Pers pada siding Pleno XXV di Surakarta pada tanggal 7 -8
Desember 1984 menetapkan pers pancasila yang dimanfaatkan oleh pemerintah
untuk memperkuat status politik pemerintah Orde Baru

10 | P a g e
6. Pers Indonesia Padamasa Era Reformasi
Pada masa ini, pers Indonesia memperoleh kebebasan. Akibatnya banyak
bermunculan pers baru. Pada masa ini dikeluarkan UU No. 40 Tahun 1999
tentang pers.Kenyataan sejarah menunjukkan peranan pers dalam mendukung
perjuangan bnagsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang
bersatu, merdeka, dan mengisi kemerdekaan, membangun memajukan kehidupan
bangsa dan negaranya.

11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2023, Januari 20). Pengertian, Peranan, dan Fungsi Pers. Retrieved
from https://www.yuksinau.id/: https://www.yuksinau.id/pengertian-
peranan-dan-fungsi-pers/
NUR, A. (2022, November 4). Pengertian, Fungsi, Peranan dan Perkembangan
Pers di Indonesia. Retrieved from https://an-nur.ac.id/: https://an-
nur.ac.id/pengertian-fungsi-peranan-dan-perkembangan-pers/

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai