Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Artikel dan Opini
Dosen Pengampu:
Cheri Saputra, S.Pd., M.Pd.
Aprilia Triaristina, S.Pd., M.Pd.
Anggota:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4
2.1 Pengertian Media Massa................................................................................4
2.2 Jenis-Jenis Media Massa...............................................................................5
2.3Bagian-Bagian Artikel dan Opini dalam Media Massa..................................7
2.4Strategi Penulisan artikel dan Opini dalam Media Massa..............................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan kata lain, masyarakatlah yang mempengaruhi perkembangan media ke
arah tertentu; bahwa konten media merefleksikan selera, keinginan, dan
aspirasi pasar. Sayangnya, tidak ada pihak yang mendesakkan kepentingan
warga negara; tidak ada pihak yang mengajukan keberatan atas situasi di
mana sebagian besar konten media tidak memiliki komponen edukatif yang
signifikan, yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang kuat
yang amat penting untuk negara berkembang yang rapuh seperti Indonesia
(Bungin, 2006).
Penulisan artikel dan opini dalam media massa juga mempunyai
bagian-bagiannya tersendiri. Dimana bagian bagian ini melebur menjadi
kesatuan yang sistematis sehingga dapat diterbitkan dalam media massa yang
ada di Indonesia. Menulis opini di media massa seperti koran, adalah salah
satu wadah untuk menulis dan memperkenalkan serta menawarkan ide dan
gagasan yang brilian kepada masyarakat, agar bertambah informasi,
pengetahuan dan keterampilan mereka terhadap sesuatu, atau memberi saran
dan alternatif kepada pemerintah terhadap kebijakan publik yang selama ini
dianggap kurang tepat. Dengan begitu menulis opini di koran, termasuk salah
satu bentuk partisipasi politik dan bagian dari gerakan civil society yang lebih
efektif dan lebih bermartabat (Jujun, 2010).
Dalam penulisan artikel opini di media massa, terdapat beberapa
tahapan dan juga aturan di dalamnya. Maka dari itu, dalam makalah ini yang
berdasarkan latar belakang masalah, akan membahas tentang bagian-bagian
dari artikel opini di media massa Indonesia dan juga ciri-ciri dari komunikasi
massa yang ada di Indonesia.
2
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui pengertian media massa.
2. Mengetahui jenis-jenis media massa.
3. Mengetahui bagian-bagian media massa.
4. Mengetahui strategi menulis artikel dan opini dalam media massa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2 Jenis-Jenis Media Massa
Masyarakat dapat memanfaatkan media cetak (printed media), media
elektronik (electronic media), dan media online (online media).Ketiga jenis
media ini tetap digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi antar
individu atau kelompok masyarakat tertentu dari waktu ke waktu. Adapun
jenis-jenis media massa antara lain:
1. Media Cetak
Media cetak adalah media yang terdiri dari bahan cetak (kertas) untuk
menyampaikan pesan kepada pihak lain. Media cetak dapat berupa surat
kabar, tabloid, majalah, jurnal, newsletter, buletin, dan berita singkat atau
news in brief, dan buku.
a. Surat kabar
Surat kabar, biasa disebut juga koran atau harian. Publikasi ini
disebut surat kabar karena memuat berita dalam berbagai bidang.
Dikatakan koran karena terbitan ini dibuat dari kertas jenis koran
(dulu). Lalu terbitan ini disebut harian karena surat kabar pada
umumnya terbit setiap hari sekali. Namun demikian, di Indonesia
ada juga surat kabar yang sehari terbit dua kali yakni edisi pagi dan
edisi sore.
b. Tabloid
Kata tabloid berasal dari kata tabula (bahasa Latin) yang berarti
lempeng. Dalam dunia pers, tabloid diartikan sebagai surat kabar
berukuran setengah koran biasa yakni 30 X 40 cm. Bentuk surat
kabar tabloid pertama kali adalah Illustrated Daily News.
Pemunculan tabloid pada mulanya dianggap sebagai surat kabar
sensasional. Anggapan ini didasarkan pada suatu kenyataan bahwa
memang pada mulanya tabloid menampilkan banyak gambar, berita
sensasional, skandal seks, pemerkosaan, kriminalitas, dan
lainnya.Anehnya justru yang seperti ini yang menarik pembaca.
Namun demikian, dalam perkembangannya ternyata penampilan
tabloid kini lebih sopan dan menyajikan informasi lengkap dan lebih
berani dari pada surat kabar. Malah kini ada beberapa tabloid yang
5
mengkhususkan pada bidangbidang tertentu seperti olah raga, sepak
bola, ekonomi, kewanitaan, remaja, dan lainnya.
c. Majalah
Kata majalah berasal dari kata majallah (bahasa Arab) dan dari kata
magazine (bahasa Inggris). Kata-kata itu sebenarnya berasal dari
kata yang sama yakni mahazin berarti Gudang. Majalah merupakan
bentuk penerbitan berkala yang memuat artikel oleh beberapa orang
penulis, berita-berita maupun tulisan lain. Publikasi ini tidak terbit
harian, tetapi memiliki kala terbit yang lebih panjang dari pada surat
kabar, misalnya mingguan, bulanan, tengah tahunan, dan lainnya.
Majalah itu terbit dengan judul yang sama dan setiap kali terbit
dibedakan dengan nomor, jilid, volume, dan berisi hal-hal yang
mutakhir.
d. Jurnal
Jurnal sebenarnya merupakan publikasi ilmiah yang memuat
informasi tentang hasil kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi minimal harus mencakup kumpulan/kumulasi pengetahuan
baru, pengamatan empiris, dan pengembangan gagasan.Jurnal ini
merupakan publikasi yang mampu berperan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang efektif. Terbitan ini
merupakan media diskusi dan sarana komunikasi antar ilmuwan
yang tidak dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat.
e. Jurnal elektronik/electronic journal
Jurnal elektronik adalah jurnal yang segala aspeknya (penyiapan,
review, penerbitan, dan penyebaran) dilakukan secara elektronik.
Disebutkan bahwa jurnal elektronik adalah suatu istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan sebuah jurnal yang diterbitkan
dalam bentuk digital untuk ditampilkan di layar monitor computer.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa jurnal elektronik itu
sebenarnya tidak tergantung pada internet. Jurnal elektronik ini
sebenarnya bisa saja disimpan dalam bentuk CD, flashdisc, dan
lainnya. Munculnya jurnal elektronik ini karena mahalnya
6
pencetakan jurnal cetak, kemajuan teknologi komputer, dan
meluasnya world wide web. Dengan maraknya internet, dan
dilengkapi perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang
sesuai, maka sangat mudah untuk menerbitkan jurnal elektronik.
f. Buku
Yang dimaksud buku di sini adalah lembaran tercetak berisi ilmu
pengetahuan, gagasan, atau bidang tertentu, biasanya digunakan
sebagai bahan pelajaran atau kuliah dan dapat dipelajari secara
mandiri. Terbitan ini terbit tidak berkala ditulis oleh seseorang atau
lebih atas nama pribadi maupun lembaga, terdiri dari minimal 49
halaman.
7
c. Penegasan kembali atas pembahasan sebelumnya. Bagian ini dapat
disertai dengan solusi, harapan, ataupun saran-saran.
Artikel juga ditandai dengan oleh penggunaan kata-kata yang bermakna
lugas atau makna denotasi. Selain itu, dikenal pula makna kias atau makna
konotasi. Makna konotasi sebenarnya merupakan makna denotasi yang telah
mengalami penambahan.
8
logis. Hal ini penting karena dari analisis atas substansi inilah
seorang penulis dapat menentukan judul atau label sebuah tulisan.
c. Mengumpulkan informasi atau bahan tulisan. Informasi yang
dikumpulkan adalah informasi yang relevan dengan fokus tulisan
dan substansinya, termasuk di dalamnya adalah kelengkapan data
pendukung gagasan pokok. Kekayaan informasi akan sangat
menentukan bobot dan isi tulisan sehingga benar-benar meyakinkan.
Informasi dapat diperoleh dari literatur baru dan klasik, ensiklopedi,
pandangan ahli, data statistik, gambar, grafik, dan sebagainya.
d. Merencanakan format penulisan. Berbeda dengan format penulisan
berita yang pada umumnya berbentuk piramida terbalik dengan
susunan terdiri atas lead (kepala), bridge (perangkai) dan tubuh
tulisan (body); penulisan artikel opini pada umumnya mengikuti
format piramida features dengan susunan terdiri atas lead, bridge,
body, dan penutup. Setiap format selalu dibantu oleh transisi yang
bertugas memberitahu pembaca bahwa penulis pindah ke materi lain
dan meletakkan materi yang lain itu pada perspektif yang
selayaknya.
e. Memilih gaya bahasa. Diksi atau gaya bahasa menjadi pendukung
pokok diminati tidaknya suatu tulisan sehingga bersifat make-up.
Termasuk dalam style bahasa ini adalah kepiawaian penulis memilih
kata-kata yang tidak lazim namun memiliki daya tarik bagi pembaca.
2. Tahap Penulisan Draf
Proses penulisan draf artikel opini merupakan aktivitas menyusun
paparan ekspositori secara utuh, yakni pengungkapan butir-butir gagasan
atau ide yang sudah tersusun rapi baik dalam urutan hirarkhis maupun
sistematikanya. Brown (1978) menyarankan beberapa langkah, antara
lain:
a. Membaca seluruh catatan;
b. Mempertimbangkan semua substansi yang sudah dipersiapkan;
c. Menyiapkan kerangka tulisan;
d. Melakukan pengelompokan bahan dan substansi;
9
e. Menuliskan draf kasar artikel.
3. Tahap Penyuntingan
Setelah sebuah artikel opini selesai disusun, tahapan paling akhir
sebelum siap dikirim ke media massa agar dipublikasikan adalah tahap
penyuntingan atau editing. Penyuntingan dapat berbentuk aktivitas
meneliti kembali gagasan, substansi dan uraian isi tulisan; memperbaiki
kekeliruan dalam pemilihan kata, ejaan dan tata bahasa, bahkan
kesalahan cetak; dapat pula sebagai revisi. Dalam hal yang terakhir,
yakni revisi, sangat dimungkinkan penambahan gagasan yang belum
tertampung, pemampatan gagasan yang dianggap terlampau meluas, dan
atau memperbaiki alur logika yang dirasa belum runtut dan wajar
(Morissan, 2015).
Tujuan penyuntingan adalah menghasilkan tulisan sesempurna dan
sebaik mungkin dalam berbagai segi. Untuk mencapainya diperlukan
kecerdasan emosional dalam beberapa hal antara lain kecermatan
(ketelitian), kekritisan (kejelian), dan kesabaran. Kecermatan diperlukan
agar setiap kekeliruan dapat disunting dan diperbaiki secara
tuntas.Kekritisan diperlukan untuk mengukur apakah gagasan dan ide-
ide, logika berpikir, diksi, ejaan, tata bahasa dan pemilihan kata sudah
memenuhi standar akademis atau bacaan yang wajar ataukah belum.
Sementara kesabaran diperlukan sebagai bantalan agar seorang penulis
tidak mudah frustrasi dalam memperbaiki tulisannya sehingga dicapai
hasil yang sempurna (Fausan, p. 20).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media massa adalah suatu alat untuk melakukan atau menyebarkan
informasi kepada komunikan yang luas, berjumlah banyak dan bersifat
heterogen. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa
adalah keserempakan (suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang
berjumlah relatif banyak).
Adapun jenis-jenis media massa, yaitu media cetak. Media cetak adalah
media yang terdiri dari bahan cetak (kertas) untuk menyampaikan pesan
kepada pihak lain seperti surat kabar, tabloid, majalah, jurnal, newsletter,
buletin, dan berita singkat atau news in brief, dan buku.Struktur artikel secara
umum memiliki tiga bagian, yaitu bagian pernyataan pendapat atau tesis,
bagian argumentasi, hingga bagian pernyataan ulang atau
reiterasi.Sedangkan, secara garis besar tahap-tahap penulisan artikel opini
dapat dipilah menjadi tiga tahap, yakni tahap perencanaan, tahap penulisan
draf, dan tahap penyuntingan.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan pada penulisan makalah-makalah selanjutnya. Penulis berharap
dengan membaca makalah ini pembaca mendapatkan pengetahuan dan
wawasan mengenai anatomi artikel dan opini di media massa Indonesia serta
dapat menjadikan makalah ini sebagai sumber referensi materi atau
pembuatan media pembelajaran bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan
agar tidak terpaku hanya dengan makalah ini saja namun juga mencari
sumber-sumber referensi lain guna menambah pengetahuan pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk AnalisisWacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Tapsell, Ross. 2019. Kuasa Media di Indonesia: Kaum Oligarki, Warga, dan
Revolusi Digital.Serpong : CV. Marjin Kiri.
12