Anda di halaman 1dari 15

ANATOMI ARTIKEL DAN OPINI DI MEDIA MASSA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Artikel dan Opini

Dosen Pengampu:
Cheri Saputra, S.Pd., M.Pd.
Aprilia Triaristina, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 9

Anggota:

Alfiani Rhamadani 2013033043


Afaf Nafisah 2013033059
Ferdy Nurfajri 2053033013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Artikel dan Opini
dengan judul “Anatomi Artikel dan Opini di Media Massa Indonesia”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Cheri Saputra, S.Pd., M.Pd.
dan Ibu Aprilia Triaristina, S.Pd., M.Pd. yang sudah membimbing kami dalam
penulisan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan tepat
waktu.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurna karena kami menyadari keterbatasan pengetahuan yang kami
miliki.Oleh karena itu, kami mengharapkan segara bentuk saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.Kami berharap juga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi banyak orang.

Bandarlampung, 02 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1


1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4
2.1 Pengertian Media Massa................................................................................4
2.2 Jenis-Jenis Media Massa...............................................................................5
2.3Bagian-Bagian Artikel dan Opini dalam Media Massa..................................7
2.4Strategi Penulisan artikel dan Opini dalam Media Massa..............................8

BAB III KESIMPULAN ................................................................................11


3.1 Kesimpulan..................................................................................................11
3.1 Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada
masyarakat, menurut Bungin media massa diartikan sebagai media
komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara
masal dan dapat diakses oleh masyarakat banyak, ditinjau dari segi makna,
media massa merupakan alat atau sarana untuk menyebarluaskan isi berita,
opini, komentar, hiburan, dan lain sebagainya. Menurut Cangara, media
adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio,
dan televisi.
Perkembangan teknologi saat ini juga sangat mempengaruhi peran
media massa, kebebasan media massa dan dukungan dari teknologi tersebut
dapat menghadirkan dua kondisi, satu sisi akses informasi yang semakin
mudah untuk masyarakat akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
ikut serta dalam penyelenggaraan pemerintahan yang pada akhirnya akan
menciptakan kondisi yang demokratis, namun di sisi lainnya adalah
kebebasan yang dimaksud tidak diiringi dengan tanggung jawab akan
menimbulkan kebebasan yang tidak terarah. Teknologi memfasilitasi proses
keterhubungan dalam skala yang lebih besar. Fenomena ini meningkat
keterkaitan ekonomi, politik, masyarakat dan budaya dianggap sebagai
globalisasi. Media disajikan sebagai alat untuk mempercepat proses ini dan
menghilangkan batas (Asmar, 2020).
Perlu digarisbawahi bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada
media akan selalu disertai oleh perubahan pada masyarakatnya. Semua aspek
tersebut meninggalkan masyarakat atau warga negara sendirian menghadapi
kapitalisasi media. Tentu saja beragam klaim yang sering dikutip menyatakan
bahwa perkembangan media merefleksikan perkembangan masyarakat atau

1
dengan kata lain, masyarakatlah yang mempengaruhi perkembangan media ke
arah tertentu; bahwa konten media merefleksikan selera, keinginan, dan
aspirasi pasar. Sayangnya, tidak ada pihak yang mendesakkan kepentingan
warga negara; tidak ada pihak yang mengajukan keberatan atas situasi di
mana sebagian besar konten media tidak memiliki komponen edukatif yang
signifikan, yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang kuat
yang amat penting untuk negara berkembang yang rapuh seperti Indonesia
(Bungin, 2006).
Penulisan artikel dan opini dalam media massa juga mempunyai
bagian-bagiannya tersendiri. Dimana bagian bagian ini melebur menjadi
kesatuan yang sistematis sehingga dapat diterbitkan dalam media massa yang
ada di Indonesia. Menulis opini di media massa seperti koran, adalah salah
satu wadah untuk menulis dan memperkenalkan serta menawarkan ide dan
gagasan yang brilian kepada masyarakat, agar bertambah informasi,
pengetahuan dan keterampilan mereka terhadap sesuatu, atau memberi saran
dan alternatif kepada pemerintah terhadap kebijakan publik yang selama ini
dianggap kurang tepat. Dengan begitu menulis opini di koran, termasuk salah
satu bentuk partisipasi politik dan bagian dari gerakan civil society yang lebih
efektif dan lebih bermartabat (Jujun, 2010).
Dalam penulisan artikel opini di media massa, terdapat beberapa
tahapan dan juga aturan di dalamnya. Maka dari itu, dalam makalah ini yang
berdasarkan latar belakang masalah, akan membahas tentang bagian-bagian
dari artikel opini di media massa Indonesia dan juga ciri-ciri dari komunikasi
massa yang ada di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan media massa?
2. Apa saja jenis-jenis media massa?
3. Apa saja bagian-bagian artikel opini?
4. Bagaimana strategi menulis artikel dan opini dalam media massa?

2
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui pengertian media massa.
2. Mengetahui jenis-jenis media massa.
3. Mengetahui bagian-bagian media massa.
4. Mengetahui strategi menulis artikel dan opini dalam media massa.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Massa


Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau
perantara.Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok
atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara
atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain.
Media massa adalah sarana komunikasi massa dimana proses penyampaian
pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.
Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan
pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat
komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi (Canggara, 2010:123
&126).
Menurut Effendy, media massa digunakan dalam komunikasi apabila
komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar,
radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi,
edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan
hiburan.Sedangkan, menurut Rakhmat, media massa adalah faktor lingkungan
yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik,
pelaziman operan atau proses imitasi atau belajar sosial
Dengan demikian media massa adalah suatu alat untuk melakukan atau
menyebarkan informasi kepada komunikan yang luas, berjumlah banyak dan
bersifat heterogen. Media massa adalah alat yang sangat efektif dalam
melakukan komunikasi massa karena dapat mengubah sikap, pendapat dan
perilaku komunikannya. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan
media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan, yaitu
suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang berjumlah relatif banyak
(Elvinaro, 2009).

4
2.2 Jenis-Jenis Media Massa
Masyarakat dapat memanfaatkan media cetak (printed media), media
elektronik (electronic media), dan media online (online media).Ketiga jenis
media ini tetap digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi antar
individu atau kelompok masyarakat tertentu dari waktu ke waktu. Adapun
jenis-jenis media massa antara lain:
1. Media Cetak
Media cetak adalah media yang terdiri dari bahan cetak (kertas) untuk
menyampaikan pesan kepada pihak lain. Media cetak dapat berupa surat
kabar, tabloid, majalah, jurnal, newsletter, buletin, dan berita singkat atau
news in brief, dan buku.
a. Surat kabar
Surat kabar, biasa disebut juga koran atau harian. Publikasi ini
disebut surat kabar karena memuat berita dalam berbagai bidang.
Dikatakan koran karena terbitan ini dibuat dari kertas jenis koran
(dulu). Lalu terbitan ini disebut harian karena surat kabar pada
umumnya terbit setiap hari sekali. Namun demikian, di Indonesia
ada juga surat kabar yang sehari terbit dua kali yakni edisi pagi dan
edisi sore.
b. Tabloid
Kata tabloid berasal dari kata tabula (bahasa Latin) yang berarti
lempeng. Dalam dunia pers, tabloid diartikan sebagai surat kabar
berukuran setengah koran biasa yakni 30 X 40 cm. Bentuk surat
kabar tabloid pertama kali adalah Illustrated Daily News.
Pemunculan tabloid pada mulanya dianggap sebagai surat kabar
sensasional. Anggapan ini didasarkan pada suatu kenyataan bahwa
memang pada mulanya tabloid menampilkan banyak gambar, berita
sensasional, skandal seks, pemerkosaan, kriminalitas, dan
lainnya.Anehnya justru yang seperti ini yang menarik pembaca.
Namun demikian, dalam perkembangannya ternyata penampilan
tabloid kini lebih sopan dan menyajikan informasi lengkap dan lebih
berani dari pada surat kabar. Malah kini ada beberapa tabloid yang

5
mengkhususkan pada bidangbidang tertentu seperti olah raga, sepak
bola, ekonomi, kewanitaan, remaja, dan lainnya.
c. Majalah
Kata majalah berasal dari kata majallah (bahasa Arab) dan dari kata
magazine (bahasa Inggris). Kata-kata itu sebenarnya berasal dari
kata yang sama yakni mahazin berarti Gudang. Majalah merupakan
bentuk penerbitan berkala yang memuat artikel oleh beberapa orang
penulis, berita-berita maupun tulisan lain. Publikasi ini tidak terbit
harian, tetapi memiliki kala terbit yang lebih panjang dari pada surat
kabar, misalnya mingguan, bulanan, tengah tahunan, dan lainnya.
Majalah itu terbit dengan judul yang sama dan setiap kali terbit
dibedakan dengan nomor, jilid, volume, dan berisi hal-hal yang
mutakhir.
d. Jurnal
Jurnal sebenarnya merupakan publikasi ilmiah yang memuat
informasi tentang hasil kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi minimal harus mencakup kumpulan/kumulasi pengetahuan
baru, pengamatan empiris, dan pengembangan gagasan.Jurnal ini
merupakan publikasi yang mampu berperan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang efektif. Terbitan ini
merupakan media diskusi dan sarana komunikasi antar ilmuwan
yang tidak dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat.
e. Jurnal elektronik/electronic journal
Jurnal elektronik adalah jurnal yang segala aspeknya (penyiapan,
review, penerbitan, dan penyebaran) dilakukan secara elektronik.
Disebutkan bahwa jurnal elektronik adalah suatu istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan sebuah jurnal yang diterbitkan
dalam bentuk digital untuk ditampilkan di layar monitor computer.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa jurnal elektronik itu
sebenarnya tidak tergantung pada internet. Jurnal elektronik ini
sebenarnya bisa saja disimpan dalam bentuk CD, flashdisc, dan
lainnya. Munculnya jurnal elektronik ini karena mahalnya

6
pencetakan jurnal cetak, kemajuan teknologi komputer, dan
meluasnya world wide web. Dengan maraknya internet, dan
dilengkapi perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang
sesuai, maka sangat mudah untuk menerbitkan jurnal elektronik.
f. Buku
Yang dimaksud buku di sini adalah lembaran tercetak berisi ilmu
pengetahuan, gagasan, atau bidang tertentu, biasanya digunakan
sebagai bahan pelajaran atau kuliah dan dapat dipelajari secara
mandiri. Terbitan ini terbit tidak berkala ditulis oleh seseorang atau
lebih atas nama pribadi maupun lembaga, terdiri dari minimal 49
halaman.

2.3 Bagian-Bagian Artikel dan Opini dalam Media Massa


Setiap teks pasti memiliki struktur, begitupun juga artikel. Struktur
sendiri dapat digunakan untuk menyusun kerangka sebuah teks. Secara
umum, struktur artikel memiliki tiga bagian, mulai dari bagian pernyataan
pendapat atau tesis, bagian argumentasi, hingga bagian pernyataan ulang atau
reiterasi. Berikut ini adalah pembahasan tentang tiga bagian dari struktur
artikel, diantaranya yaitu:
a. Pengenalan isu, yakni permasalahan, fenomena, peristiwa aktual. Bagian
ini sama dengan teks editorial. Perbedaannya, isu dalam teks editorial
dipilih oleh redaksi media itu sendiri, sedangkan isu dalam artikel
ditentukan berdasarkan minat penulisnya. Bagian ini juga berbeda
dengan karya ilmiah, yang tidak memperhatikan isu tertentu. Artikel
ilmiah biasanya diawali dengan pernyataan umum berupa pengenalan
masalah atau gagasan pokok (tesis) yang dianggap penting oleh penulis
dan menarik untuk dibahas atau dicari cara penyelesaiannya.
b. Rangkain argumentasi berupa pendapat atau opini penulis terkait dengan
isi ataupun topik yang dibahas. Bagian ini dilengkapi oleh sejumlah teori,
pendukung, dan fakta baik yang diperoleh melalui pengamatan,
wawancara, atau sumber-sumber lain. (artikel opini atau artikel ilmiah
populer untuk teori tidak terlalu ditekankan).

7
c. Penegasan kembali atas pembahasan sebelumnya. Bagian ini dapat
disertai dengan solusi, harapan, ataupun saran-saran.
Artikel juga ditandai dengan oleh penggunaan kata-kata yang bermakna
lugas atau makna denotasi. Selain itu, dikenal pula makna kias atau makna
konotasi. Makna konotasi sebenarnya merupakan makna denotasi yang telah
mengalami penambahan.

2.4 Strategi Penulisan Artikel dan Opini dalam media Massa


Agar sebuah artikel opini dapat tampil prima dalam arti berpeluang
besar untuk dipublikasikan karena lengkap gagasannya, sistematis tatanannya,
dan logis isinya; maka artikel opini perlu ditulis dengan tahapan-tahapan
tertentu. Secara garis besar tahap-tahap penulisan artikel opini dapat dipilah
menjadi tiga tahap, yakni tahap perencanaan, tahap penulisan draf, dan tahap
penyuntingan.
1. Tahap Perencanaan
Pekerjaan menulis adalah sebuah proses kreatif, yakni suatu proses yang
secara sadar dilalui dan secara sadar pula dilihat antarhubungan antara
kegiatan satu dengan kegiatan lain sehingga berakhir pada tujuan yang
jelas. Pada tahap ini, penulis akan dihadapkan pada berbagai aktivitas
sebagaimana diuraikan berikut:
a. Memilih dan menetapkan fokus tulisan. Fokus tulisan tidak sama
dengan judul, melainkan lebih dekat dengan topik kajian atau tema.
Fokus, topik atau tema inilah yang menentukan ke mana suatu
analisis hendak diarahkan. Ciri khas fokus, topik atau tema sama
untuk semua bidang keilmuan, namun berbeda untuk setiap
permasalahan.
b. Merencanakan substansi artikel. Substansi artikel adalah
pengembangan dari fokus tulisan, yakni gagasan-gagasan pokok
yang mendasari keseluruhan isi artikel. Dari satu fokus dapat
dikembangkan banyak substansi. Namun sebaiknya hanya dipilih
beberapa substansi saja yang benar-benar memiliki antarhubungan

8
logis. Hal ini penting karena dari analisis atas substansi inilah
seorang penulis dapat menentukan judul atau label sebuah tulisan.
c. Mengumpulkan informasi atau bahan tulisan. Informasi yang
dikumpulkan adalah informasi yang relevan dengan fokus tulisan
dan substansinya, termasuk di dalamnya adalah kelengkapan data
pendukung gagasan pokok. Kekayaan informasi akan sangat
menentukan bobot dan isi tulisan sehingga benar-benar meyakinkan.
Informasi dapat diperoleh dari literatur baru dan klasik, ensiklopedi,
pandangan ahli, data statistik, gambar, grafik, dan sebagainya.
d. Merencanakan format penulisan. Berbeda dengan format penulisan
berita yang pada umumnya berbentuk piramida terbalik dengan
susunan terdiri atas lead (kepala), bridge (perangkai) dan tubuh
tulisan (body); penulisan artikel opini pada umumnya mengikuti
format piramida features dengan susunan terdiri atas lead, bridge,
body, dan penutup. Setiap format selalu dibantu oleh transisi yang
bertugas memberitahu pembaca bahwa penulis pindah ke materi lain
dan meletakkan materi yang lain itu pada perspektif yang
selayaknya.
e. Memilih gaya bahasa. Diksi atau gaya bahasa menjadi pendukung
pokok diminati tidaknya suatu tulisan sehingga bersifat make-up.
Termasuk dalam style bahasa ini adalah kepiawaian penulis memilih
kata-kata yang tidak lazim namun memiliki daya tarik bagi pembaca.
2. Tahap Penulisan Draf
Proses penulisan draf artikel opini merupakan aktivitas menyusun
paparan ekspositori secara utuh, yakni pengungkapan butir-butir gagasan
atau ide yang sudah tersusun rapi baik dalam urutan hirarkhis maupun
sistematikanya. Brown (1978) menyarankan beberapa langkah, antara
lain:
a. Membaca seluruh catatan;
b. Mempertimbangkan semua substansi yang sudah dipersiapkan;
c. Menyiapkan kerangka tulisan;
d. Melakukan pengelompokan bahan dan substansi;

9
e. Menuliskan draf kasar artikel.
3. Tahap Penyuntingan
Setelah sebuah artikel opini selesai disusun, tahapan paling akhir
sebelum siap dikirim ke media massa agar dipublikasikan adalah tahap
penyuntingan atau editing. Penyuntingan dapat berbentuk aktivitas
meneliti kembali gagasan, substansi dan uraian isi tulisan; memperbaiki
kekeliruan dalam pemilihan kata, ejaan dan tata bahasa, bahkan
kesalahan cetak; dapat pula sebagai revisi. Dalam hal yang terakhir,
yakni revisi, sangat dimungkinkan penambahan gagasan yang belum
tertampung, pemampatan gagasan yang dianggap terlampau meluas, dan
atau memperbaiki alur logika yang dirasa belum runtut dan wajar
(Morissan, 2015).
Tujuan penyuntingan adalah menghasilkan tulisan sesempurna dan
sebaik mungkin dalam berbagai segi. Untuk mencapainya diperlukan
kecerdasan emosional dalam beberapa hal antara lain kecermatan
(ketelitian), kekritisan (kejelian), dan kesabaran. Kecermatan diperlukan
agar setiap kekeliruan dapat disunting dan diperbaiki secara
tuntas.Kekritisan diperlukan untuk mengukur apakah gagasan dan ide-
ide, logika berpikir, diksi, ejaan, tata bahasa dan pemilihan kata sudah
memenuhi standar akademis atau bacaan yang wajar ataukah belum.
Sementara kesabaran diperlukan sebagai bantalan agar seorang penulis
tidak mudah frustrasi dalam memperbaiki tulisannya sehingga dicapai
hasil yang sempurna (Fausan, p. 20).

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media massa adalah suatu alat untuk melakukan atau menyebarkan
informasi kepada komunikan yang luas, berjumlah banyak dan bersifat
heterogen. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa
adalah keserempakan (suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang
berjumlah relatif banyak).
Adapun jenis-jenis media massa, yaitu media cetak. Media cetak adalah
media yang terdiri dari bahan cetak (kertas) untuk menyampaikan pesan
kepada pihak lain seperti surat kabar, tabloid, majalah, jurnal, newsletter,
buletin, dan berita singkat atau news in brief, dan buku.Struktur artikel secara
umum memiliki tiga bagian, yaitu bagian pernyataan pendapat atau tesis,
bagian argumentasi, hingga bagian pernyataan ulang atau
reiterasi.Sedangkan, secara garis besar tahap-tahap penulisan artikel opini
dapat dipilah menjadi tiga tahap, yakni tahap perencanaan, tahap penulisan
draf, dan tahap penyuntingan.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan pada penulisan makalah-makalah selanjutnya. Penulis berharap
dengan membaca makalah ini pembaca mendapatkan pengetahuan dan
wawasan mengenai anatomi artikel dan opini di media massa Indonesia serta
dapat menjadikan makalah ini sebagai sumber referensi materi atau
pembuatan media pembelajaran bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan
agar tidak terpaku hanya dengan makalah ini saja namun juga mencari
sumber-sumber referensi lain guna menambah pengetahuan pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Barker, Chris. 2011. Cultural Studies: Teori dan Praktik. Yogyakarta:


KreasiWacana.

Bungin, Burhan. 2009.Sosiologi Komunikasi; Teori Paradigma dan Diskursus


Teknologi Komunikasi di Masyarakat.Jakarta: Kencana.

Laksono, Puji. 2019. Kuasa Media dalam Komunikasi Massa.Jurnal Al-Tsiqoh


(Dakwah ekonomi)4(2):49-61.

McQuail, Denis. 2002. McQuail’s Mass Communication Theory. London:Sage


Publication.

Morissan. 2015.Teori Komunikasi:Individu Hingga Massa. JakartaPrenadamedia


Group.

Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT.Remaja


Rosdakarya.

Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong (ed).2013. Sosiologi : Teks Pengantardan


Terapan. Edisi Keempat.Cetakan Keenam. Jakarta : Kencana

Rohim, Syaiful. 2016. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, dan Aplikasi.Jakarta


: PT. Rineka Cipta.

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk AnalisisWacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Sunarto, Kamanto.2004.Pengantar Sosiologi. Cetakan Ketiga. Jakarta: Lembaga


Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia.

Suyanto, Bagong. 2010. Teori Hegemoni Antonio Gramsci. Dalam: Bagong


Suyanto, dan M. Khusna Amal (Ed). Anatomi dan Perkembangan Teori
Sosial.Malang: Aditya Media.

Tapsell, Ross. 2019. Kuasa Media di Indonesia: Kaum Oligarki, Warga, dan
Revolusi Digital.Serpong : CV. Marjin Kiri.

12

Anda mungkin juga menyukai