Anda di halaman 1dari 31

DAFTAR ISI

Halaman judul .......................................................................................... i


Abstrak ..................................................................................................... ii
Halaman persetujuan .............................................................................. iii
Halaman pengesahan ............................................................................... iv
Moto .......................................................................................................... v
Persembahan ........................................................................................... vi
Riwayat Hidup ....................................................................................... vii
Kata Pengantar ..................................................................................... viii
Daftar Isi ................................................................................................. ix
Daftar Lampiran ...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ............................................................................. 1
B. Latar Belakang Masalah ................................................................. 3
C. Fokus dan sub-fokus penelitian ....................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
G. Tinjauan Penelitian ......................................................................... 8
H. Metode Penelitian ......................................................................... 10
I. Sistematika Penulisan .................................................................. 16
BAB II PARTISIPASI MASYARAKAT DAN EFEKTIVITAS MEDIA
SOSIAL, (INSTAGRAM)
A. Partisipasi Masyarakat .................................................................. 18
1. Pengertian Partisipasi Masyarakat ........................................... 18
2. Macam-Macam Partisipasi Masyarakat ................................... 20
B. Efektivitas Media Sosial ............................................................... 21
1. Pengertian Efektivitas ............................................................. 21
2. Pengukuran Efektivitas ........................................................... 22
3. Indikator Efektivitas ............................................................... 22
4. Pengertian Media Sosial .......................................................... 23
5. Karakteristik Media Sosial ...................................................... 24
6. Jenis-jenis Media Sosial .......................................................... 25
7. Macam-macam media sosial ................................................... 26
8. Fungsi media sosial ................................................................. 27
C. Instagram ...................................................................................... 28
1. Pengertian Instagram .............................................................. 28
EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI
MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KEMANUSIAAN
UNTUK PALESTINA
(Studi Pada Organisasi Kemasyarakatan Muhammadiyah)

PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi dan Syarat-Syarat Guna Memenuhi Seminar Proposal
dalamBidang Komunikasi dan Penyiaran Islam

Oleh:
NADIRA
NPM: 1941010603

Jurusan: Komunikasi dan Penyiaran Islam

FAKULTAS DAKWAH ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS


ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1445 H/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENEGASAN JUDUL

Untuk menghindari kesalahpahaman dan penjelasan dalam memahami


judul penelitian, maka peneliti perlu memvalidasi judul untuk dapat memiliki
pemahaman dan interpretasi yang sama, judul skripsi “ EFEKTIVITAS MEDIA
SOSIAL DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP
PROGRAM KEMANUSIAAN UNTUK PALESTINA (Studi Pada Organisasi
Kemasyarakatan Muhammadiyah). Mencermikan fokus penelitian pada efektivitas
media sosial dalam membangun partisipasi Masyarakat dan bagaimana proses
program kemanusiaan yang ada pada organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah.
Untuk mempermudah pemahaman, mengarahkan pada pengertian yang jelas
sesuai dengan yang dikehendaki peNulis serta menghindari salah pengertian
dalam memahami maksud judul skripsi ini, maka penulis akan uraikan beberapa
istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut.

Pengertian efektivitas adalah Efektivitas berasal dari kata efektif yang


mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang
diharapkan dengan hasil yang telah dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan mempunyai kaitan yang
erat dengan efisiensi. Mengutip pendapat Mahmudi yang menyebutkan bahwa
Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar
kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif
organisasi, program atau kegiatan. 1

Media sosial sebagai bagian dari perkembangan media baru yang kontras
dengan media tradisional, yaitu industri seperti media cetakan dan media audio

1
Mahmudi. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP. YKPN, 2015. 92
2

visual.2 Dalam arti luas, media sosial merupakan salah satu bentuk Platform
Online di mana para pengguna dapat memindahkan konten yang bersumber dari
Worpress, Sharepoint, Youtube, Facebook, dan lain-lain.3 Media sosial merupakan
media internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun
berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain.

Dalam penelitian ini media sosial yang dimaksud ialah media sosial
Instagram. Instagram merupakan Instagram berasal dari kata “insta” atau
“instan” seperti kamera polaroid yang pada zamannya lebih dikenal dengan “foto
instan” dimana instagram mampu menampilkan foto secara instan, seperti
tampilannya yaitu polaroid. Sedangkan kata “gram” berasal dari kata “telegram”
mampu mengirimkan informasi dengan cepat kepada orang lain. Maka dari itu,
kata instagram ini memiliki arti yang sama dengan cara penggunaannya, dimana
instagram mampu mengunggah foto dengan jaringan internet, sehingga informasi
dapat tersampaikan dengan sangat cepat.4 Dalam hal ini media sosial instgram
digunakan sebagai salah satu media dalam menjalankan program kemanusiaan
oleh organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah yaitu laziz mu, seperti
penggalangan dana untuk palestina akibat dari konflik yang berkepanjangan salah
satunya tanggal 7 oktober 2023.

Organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah Lazizmu merupakan salah


satu Lembaga Amil Zakat (LAZ) nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan
Masyarakat melalui kegiatan pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat,
infaq, shadaqah dan dana keagamaan lainnya.

Berdasarkan penegasan judul di atas dapat penulis jelaskan bahwa


penelitian ini mengkaji tentang efektivitas media sosial yaitu instagram dalam
membangun partisipasi Masyarakat, guna ikut serta dalam program kemanusian

2
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (jakarta: Prenanadamedia Group, 2015), h.
288
3
Ibid, h. 289
4
Sari, M.P. 2017. Fenomena Penggunaan Media Sosial Instagram sebagai Komunikasi
Pembelajaran Agama Islam oleh Mahasiswa FISIP Universitas Riau. JOM FISIP voL. 4 No. 2
3

untuk palestina yang diplopori oleh organisasi kemasyarakatan muhammdiyah


Lazizmu lampung.

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Perkembangan globalisasi mampu memberikan kemudahan bagi banyak
orang. Kemudahan tersebut juga dapat dirasakan dari adanya media komunikasi
salah satunya media sosial, dimana informasi bisa dengan mudah didapatkan.
Selain itu, media komunikasi juga mampu menjadi sarana menyampaikan pesan
baik dalam bentuk cetak, visual atau media pandang, audio, sampai audio visual.
Media sosial seakan sulit dilepaskan dari keseharian masyarakat
Indonesia. bahkan mengutip data terbaru dari agensi marketing We Are Social dan
platform manajemen media sosial Hootsuite dalam laporan yang berjudul Digital
2021: The latest Insight into the State of Digital, menyebutkan bahwa dari total
274,9 juta penduduk Indonesia, terdapat 170 juta telah menggunakan media sosial
dengan angka persentase 61,8 persen.5 Adapun menurut data beritasatu.com dari
hasil survei yang dilakukan GWI pada triwulan ketiga 2020, menyatakan bahwa
media sosial yang paling populer di Indonesia yang pertama yaitu Youtube, kedua
WhatsApp, dan ketiga Instagram.
Dari tahun 2020 menuju 2021, media sosial yang menduduki peringkat
dengan percepatan pengguna yang paling pesat dari ketiga media sosial yang
sering digunakan di Indonesia yaitu Instagram. Banyaknya pengguna media sosial
terutama instagram tentu menjadi peluang besar bagi lembaga dalam
mempromosikan kegiatan atau programnya, salah satunya ialah program
kemanusian. Dalam hal ini Lembaga atau organisasi yang dimaksud ialah
organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah yaitu Lazizmu
Seperti halnya yang diterapkan oleh salah satu organisasi kemasyarakatan
Muhammadiyah yaitu Lazizmu. Lazizmu merupakan salah satu Lembaga Amil
Zakat ( LAZ) nasional yang berkhidmat dalam pemerdayaan Masyarakat melalui
kegiatan pendistribusian dan pendayagunaan dan zakat, infaq, shadaqah dan dana

5
Kompas.com. 2021. Riset Ungkap Lebih dari Separuh Penduduk Media
4

keagamaan lainnya secara produktif baik dari perseorangan, Lembaga, Perusahaan


atau instansi terkait.
Melalui media sosial dalam hal ini Instagram, organisasi kemasyarakatan
Muhammadiyah Lazizmu menyebarkan informasi dalam bentuk postingan atau
unggahan yang mengajak Masyarakat untuk dapat berperan serta dalam program
kemanusiaan untuk palestina.
Palestina sendiri pada mulanya merupakan bagian dari Daulah Islamiyah
dibawah Turki Ustmani. Penguasaan wilayah yang dilakukan Inggris (1917)
mengakibatkan 48 persen wilayah Palestina dicaplok oleh Israel yang merupakan
orang-orang Yahudi atau Bani Israil. Hal ini membuat tidak adanya kata merdeka
bagi Palestina yang mayoritas berpenduduk muslim. Serangan hingga gencatan
senjata Israel terhadap Palestina yang sudah lam berlangsung hingga saat ini,
membuat bangsa Indonesia yang juga bermayoritas muslim turut merasakan duka
mendalam. Serangan yang baru saja terjadi berlangsung berhari-hari hingga
menewaskan banyak korban dalam hal ini warga sipil palestina, dan juga
menghancurkan berbagai fasilitas umum dan rumah-rumah penduduk Palestina.
Perang senjata antara Israel dan Palestina memang bukan yang pertama
kali terjadi, tetapi sudah berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Sejarah
panjang serta mitos ketidakadilan yang dilakukan Yahudi kepada dunia sudah
terjadi sejak abad sebelum masehi, bahkan Allah SWT menggambarkan perilaku
buruk mereka dalam firmannya yang terdapat dalam Q.S. Al- Maidah (5: 64),
yaitu:

‫ْف َيش َۤا ۗ ُء‬


َ ‫س ْوطَ ٰت ِن ُي ْن ِف ُق َكي‬ ُ ‫ت ا َ ْي ِد ْي ِه ْم َولُ ِعنُ ْوا ِب َما قَالُ ْوا ۘ بَ ْل َي ٰدهُ َم ْب‬ْ َّ‫غل‬
ُ ۗ ٌ‫ّٰللاِ َم ْغلُ ْولَة‬
‫ت ْال َي ُه ْودُ َيدُ ه‬ ِ َ‫َوقَال‬
‫ض ۤا َء ا ِٰلى‬َ ‫ط ْغ َيانًا َّو ُك ْف ًر ۗا َوا َ ْلقَ ْينَا َب ْينَ ُه ُم ْال َعدَ َاوة َ َو ْال َب ْغ‬
ُ َ‫َولَ َي ِز ْيد َ َّن َك ِثي ًْرا ِم ْن ُه ْم َّما ٓ ا ُ ْن ِز َل اِلَيْكَ ِم ْن َّر ِبك‬
‫ساد ًۗا َو ه‬
ُّ‫ّٰللا ُ َْل ُي ِحب‬ َ َ‫ض ف‬ ِ ‫ّٰللاُ َو َي ْس َع ْونَ ِفى ْاْلَ ْر‬ ‫طفَاَهَا ه‬ ْ َ‫ب ا‬ ِ ‫َارا ِللْ َح ْر‬ً ‫َي ْو ِم ْال ِق ٰي َم ِۗة ُكلَّ َما ٓ ا َ ْوقَد ُْوا ن‬
َ‫ْال ُم ْف ِس ِديْن‬

Artinya: Orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu (kikir).”


Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu. Mereka dilaknat disebabkan apa
yang telah mereka katakan. Sebaliknya, kedua tangan-Nya terbuka (Maha
5

Pemurah). Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. (Al-Qur’an) yang


diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan
kekufuran bagi kebanyakan mereka. Kami timbulkan permusuhan dan kebencian
di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap kali mereka menyalakan api
peperangan, Allah memadamkannya. Mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan
di bumi. Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.6
Dalam surat Al-Maidah tersebut kita dapat melihat bahwa sejak zaman
dahulu, Yahudi sudah menunjukkan ketidaksukaannya terhadap negara Islam.
sehingga tidak mengherankan jika di dunia yang sudah mengedepankan hak asasi
manusia, gencatan senjata antara Israel dan Palestina masih terjadi.
Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain,
manusia perlu memiliki sikap mulia dengan saling tolong menolong terhadap
sesama. Hal ini tertuang dalam Firman Allah SWT dalam Alquran surat Al-
Maidah ayat 2 yang berbunyi :

ِ ‫ش ِد ْيدُ ْال ِعقَا‬


‫ب‬ ‫ّٰللاَ ۗا َِّن ه‬
َ َ‫ّٰللا‬ ِ ‫اْلثْ ِم َو ْالعُد َْو‬
‫ان َۖواتَّقُوا ه‬ ِ ْ ‫علَى‬ َ ‫علَى الْ ِب ِر َوالت َّ ْق ٰو ۖى َو َْل ت َ َع‬
َ ‫اونُ ْوا‬ َ ‫اونُ ْوا‬
َ ‫َوت َ َع‬
Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (kerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan dosa. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa manusia perlu memiliki sikap saling
tolong menolong dalam hal kebaikan dan melarang umatnya untuk tolong
menolong jika dalam hal keburukan. Allah SWT dengan jelas menekankan bahwa
bagi mereka yang tidak bertakwa dalam hal ini tolong menolong dalam kebaikan,
makaakan mendapatkan siksa yang amat berat.

Selain itu, bangsa Indonesia juga sangat mengecam atas tindakan


kekerasan yang terjadi baik di negara sendiri maupun di dunia. Hal ini tertuang
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang terdapat dalam alenia

Tafsirq.com. 2021. Surat Al-Ma’idah Ayat 64. [Daring]. Tautan: https://tafsirq.com/5-


6

Al-Ma'idah/ayat-64 diakses pada 5 Desember 2023


6

pertama yaitu “bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” 7

Rasa kemanusiaan dan persaudaraan yang dirasakan oleh bangsa


Indonesia terhadap Palestina, mampu menggerakkan organisasi kemasyrakatan
Muhammadiyah yaitu lazimu untuk membuat berbagai program kemanusiaan
seperti “penghimpunan dana kemanusiaan palestina”. Akibat dari konflik yang
terjadi pada sabtu 7 Oktober 2023. Program tersebut bertujuan untuk mengajak
masyarakat bergotong royong membantu saudara muslim di Palestina. Tidak
hanya mengajak untuk melantunkan doa untuk keselamatan mereka, tetapi juga
sebagai media bagi Masyarakat untuk dapat menolog saudara-saudara mulim di
palestina.

Dalam prosesnya organisasi kemasyarakatan muhammdiyah Lazizmu


menjalankan program kemanusian memanfaatkan media sosial Instagram sebagai
metode dalam menjaring Masyarakat dalam turut serta berpartisipai membantu
saudara muslim di palestina.

Melihat tingkat dari keberhasilan yang telah di laksanakan oleh organisasi


kemasyarakatan muhammdiyah Lazizmu dalam menjalankan program
kemanusiaan, menjadi salah satu alasan peneliti untuk dapat melakukan penelitian
dengan judul “EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL DALAM MEMBANGUN
PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP RPOGRAM KEMANUSIAAN
UNTUK PALESTINA (STUDI PADA ORGANISASI KEMASYARAKATAN
MUHAMMADIYAH)”

C. FOKUS DAN SUB-FOKUS PENELITIAN


Focus penelitain in adalah “efektivitas media sosial dalam membangun
partisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan untuk palestina”. Adapun
sub-fokus dalam penelitian ini sebagai berikut :

7
Dpr.go.id, 2023. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tautan: https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945 diakses pada 5 desember 2023
7

1. Memfokuskan pada metode yang digunakan dalam meningkatkan efektivitas


media sosial dalam membangun pertisipasi Masyarakat.
2. Proses penerapan program kemanusiaan yaitu Lazizmu dalam organisasi
kemanusiaan Muhammadiyah.
3. Faktor pendukung dan penghambat media sosial Instagram dalam
membangun pertisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan untuk
palestina.

D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah penelitian
ini adalah : Bagaimana efektivitas media sosial (Instagram) dalam membangun
partisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan (Lazizmu)
Muhammadiyah.

E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dengan adanya
penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui efektivitas media sosial (Instagram) dalam membangun
partisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan (Lazizmu)
Muhammadiyah

F. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat akademis
Kegiatan penelitian ini menjadi motivasi dan kesempatan bagi penulis untuk
lebih memanfaatkan materi-materi yang diperoleh dalam perkuliahan
kemudian diimplementasikan dalam artikel ilmiah. Penulis berharap
penelitian ini dapat menambah ilmu dan wawasannya untuk meneliti secara
langsung bagaimana efektivitas media sosial (Instagram) dalam membangun
partisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan (Lazizmu)
Muhammadiyah.
8

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadi masukan dan wacana yang ideal, khususnya bagi
penulis dan diharapakan dapat memberikan sumbangan dan masukan bagi
pihak yang berkepentingan (Media, Pemerintah, Lembaga Islam, dan
Masyarakat pada umumnya) yang membutuhkan pengetahuan berkenaan
dengan penelitian ini, untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk tindakan
nyata yang dapat diwujudkan dari konsep wacana yang disajikan.

G. TINJAUN PENELITIAN
Demi untuk menghindari adanya plagiarisme terhadap karya ilmiah atau
duplikasi penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti lain, peneliti mengkaji kembali
beberapa karya ilmiah yang menyinggung permasalahan yang memiliki keterkaitan
dengan penelitian penulis. penelitian terdahulu penulis temukan ada beberapa
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang penulis kaji. Oleh sebab
itu, penulis melakukan peninjauan terhadap penelitian yang sudah ada
sebelumnya. Adapun penulisan tersebut diantaranya:
1. Skripsi berjudul “ PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI SARANA
FUNDRAISING PADA PROGRAM BERSAMA BANTU PALESTINA DI
SEMANGATBANTU.COM” oleh Ida Ruspita. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif, Subjek yang diteliti yaitu lembaga
Semangatbantu.com. Sedangkan objek penelitian ini difokuskan kepada
pemanfaatan Instagram sebagai sarana fundraising pada program Bersama
Bantu Palestina. Teknik pengumpulan data penelitian ini berupa wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ialah Hasil penelitian
berupa pemanfaatan Instagram sebagai sarana fundraising pada program
bersama bantu palestina di Semangatbantu.com memenuhi Media Richness
Theory dari Richard L. Daft dan Robert H. Lengel, diantaranya Kesegaran
(Immediacy), Keragaman Isyarat (Multiple Cues), Variasi Bahasa (Language
9

Variety), dan Sumber Personal (Personal Source) yang mampu menghasilkan


respons.8
2. Skripsi berjudul “ EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM
MEWUJUDKAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT (Studi Kasus
Akun Instagram Ridwan Kamil terhadap Masyarakat Kota Bandung)” oleh
Windy Inneke Putri. Penelitian ini Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana efektivitas media sosial Instagram dalam mewujudkan partisipasi
politik masyarakat dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode
studi kasus. Adapun hasil dari penelitian ini ialah 1) Bentuk partisipasi politik
yang bisa dilakukan di akun Instagram Ridwan Kamil diantaranya bentuk
ide/gagasan, bentuk tenaga dan bentuk materi. Secara kesuluruhan bentuk
yang paling dominan dilakukan adalah bentuk ide/gagasan. 2) Hambatan
yang dihadapi yaitu kurangnya sumber daya manusia yang mengelola akun
Instagram Ridwan Kamil, kurangnya sopan santun masyarakat, dan rawannya
hoax. 3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah
pembuatan tim untuk menindaklanjuti partisipasi masyarakat, penguatan
pendidikan di persekolahan dan keluarga serta pemahaman peratuuran terkait
hoax. 4) Hasil yang didapatkan yaitu adanya unit kerja pemerintah yang lahir
dari media sosial yaitu @jabarquickresponse dan @jabarsaberhoax serta akun
Instagram Ridwan Kamil telah efektif mewujudkan pasrtisipasi politik
masyarakat. Hal ini terbukti dari penuhnya kolom komentar akun Instagram
Ridwan Kamil oleh partisipasi politik masyarakat. 9

Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian dan buku-buku yang telah


dikemukakan di atas, secara keseluruhan berbeda, baik dari persfektif kajian
maupun dari segi metodologi, maka isi skripsi ini berbeda dengan isi skripsi yang
penulis teliti, penulis mengambil judul skripsi “ EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL
DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP
8
Ruspita, ida “ Pemanfaatan Instagram Sebagai Sarana Fundraising Pada Program
Bersama Bantu Palestina Di Semangatbantu.Com”, UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA,
2022
9
Putri, Windy Inneke “ Efektivitas Media Sosial Instagram Dalam Mewujudkan
Partisipasi Politik Masyarakat (Studi Kasus Akun Instagram Ridwan Kamil Terhadap Masyarakat
Kota Bandung)”,UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA, 2019
10

RPOGRAM KEMANUSIAAN UNTUK PALESTINA(STUDI PADA


ORGANISASI KEMASYARAKATAN MUHAMMADIYAH). Skripsi ini
membahas tentang efektivitas media sosial yang peneliti fokuskan melalui media
sosial Instagram dalam membangun tingkat kesadaran Masyarakat dalam
berpartisipasi terhadap program kemanusian untuk palestina, yang dilakukan oleh
oganisasi kemasyarakatan Muhammadiyah yaitu Lazizmu. Skripsi ini
menggunakan jenis penelitian (field research) dan menurut sifatnya adalah
penelitian studi kasus dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi,
wawancara serta menggunakan analisis data kualitatif.

H. METODE PENELITIAN
Metode merupakan suatu cara tepat yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan. Sedangkan penelitian mempunyai kata lain research. Research dalam
banyakreferensi berasal dari kata re (kembali) dan to search (mencari), jadi research
berarti kembali mencari atau mencari kembali, dengan kata lain melakukan
penyelidikan untuk menemukan fakta-fakta atau data-data untuk memperoleh
tambahan informasi. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa penelitian adalah penyelidikan terhadap sesuatu secara cermat,
hati-hati, kritis dengan metode ilmiah untuk mencari fakta-fakta dan data-data
guna menetapkan suatu keilmuan (sesuatu yang ilmiah) 10
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Dengan metode deskriptif analisis. Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi, analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi. 11 Dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif

10
Tjipto Subadi, Metode Penelitian Kualitatif, Ed. Erlina Farida Hidayati, Cet 1
(Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2006), 7.
11
Muhammad Rijal Fadli, “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif,” Humanika
21, no. 1 (2021): 33–54.
11

sebanyak mungkin yang akan dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian.
Suharsimi Arikunto juga menjelaskan bahwa jenis penelitian deskriptif yaitu
jika peneliti ingin mengetahui status sesuatu dan sebagainya,maka
penelitiannya bersifat deskriptif yaitu menjelaskan peristiwa dan sesuatu. 12
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran
efektivitas media sosial Instagram dalam membangun pastisipasi masyarakat,
maka data hasil penelitian bersifat deskriptif, yang dinarasikan dalam bentuk
kata-kata atau uraian tertulis. Dalam prosesnya, penelitian ini mengangkat data
dan permasalahan yang ada dilapangan yang dalam hal ini adalah efektivitas
media sosial Instagram dalam membangun pastisipasi Masyarakat terhadap
program kemanausiaan untuk palestina. Adapun lokasi yang dilakukan adalah
organisasi kemasyarakat Muhammadiyah.

2. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data sumber
primer dan sekunder:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara
langsung dari objek penelitian yang ditentukan. 13 Dalam penelitian ini,
data primer didapatkan melalui wawancara langsung dengan structural
oraganisasi kemasyarakatan Muhammadiyah lampung. karena pihak
terkait tersebut sepenuhnya berperan dalam proses membangun
partisipasi Masyarakat itu sendiri dalam hal ini yaitu program
kemanusiaan untuk palestina.

12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bina
Aksara, 1992), 25
13
Lexy, M. Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 190.
12

b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pelengkap dan data penunjang
dalam penelitian.14 Data tersebut dapat berupa literature atau teori yang
berkaitan dengan subjek dan objek penelitian tambahan.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi

Observasi merupakan proses pengumpulan data dengan cara


melakukan pengamatan dan pencatatan yang bersifat sistematis terkait
dengan fenomena atau masalah yang diteliti.15 Observasi yang digunakan
dalam penelitian ini bersifat observasi partisipasn, dimana peneliti ikut serta
menjadi bagian dari objek yang diteliti untuk mendapatkan data. Dari segi
pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu participant observation dan non participant observation. Participant
observation dilakukan dengan cara peneliti terlibat dengan kegiatan-
kegiatan yang sedang diamati, sedangkan non participant observation
peneliti tidak terlibat langsung dengan kegiatan, peneliti hanya sebagai
pengamat independent. 16

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode non


participant observation. Peneliti mengamati secara langsung ke lapangan
untuk mengumpulkan data data yang diperlukan peneliti.

b. Wawancara

Wawancara atau interview adalah bentuk komunikasi verbal jadi


semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi atau dapat
diartikan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab
antara peneliti dengan obyek yang diteliti.17 Teknik wawancara yang

14
Ibid,. 190.
15
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Jakarta: PT. Grafindo
Persada,2010)
16
Ibid,
17
St. Suwarsono, “Pengantar Penelitian Kualitatif,” Hari Studi Dosen Program Studi
Pendidikan Matematika, 2016, 1
13

digunakan penulis adalah wawancara terstruktur dan tidak terstruktur hal ini
bertujuan agar narasumber lebih bebas dan terbuka dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan dan tetap terarah.

Maksud peneliti ini menggunakan metode wawancara adalah untuk


berdialog langsung dengan pihak-pihak terkait dalam hal in structural
organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah lampung. Untuk menggali
tingkat efektivitas media sosial instgaram dalam membangun partisipasi
Masyarakat terhadap program kemanusiaan untuk palestina.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif


dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh
subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.18 Tujuannya untuk
mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data.
Ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan secara simultan dalam
penelitian ini, dalam arti digunakan untuk saling melengkapi antara data
satu dengan data lain. sehingga data penulis diperoleh memiliki validitas can
keabsahan yangbaik untuk dijadikan sumber informasi.

Adapun dokumen-dokumen yang diperlukan adalah dokumen


tertulis yang berkaitan dengan bentuk efektivitas media sosial Instagram
dalam membangun pastisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan
untuk, profil organisasi kemasyarakatn Muhammadiyah lampung, data
strukrtural organisasi kemasyrakatan Muhammadiyah lampung, ini
dilakukan untuk menjadi metode penunjang dalam pengumpulan data yang
berkenaan dengan pernyataan yang diteliti.

4. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sitematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, observassi, dan dokumentasi.

18
Suharsimi. Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013).
14

Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu memberikan


gambaran umum untuk melihat karakteristis data yang diperoleh. 19 Penulis
hanya bertindak sebagai pengamat, hasil penelitian akan diproses dengan
cara menerangkan dan memberi gambaran mengenai data yang sudah
terkumpul dan kemudian disimpulkan.
Berdasarkan jenis data penelitian ini, analisis yang digunakan yaitu
teknik analisis data deskriptif kualitatif. Teknik analisis kualitatif yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data menurut model
stake yaitu mencoba untuk membandingkan antara apa yang terjadi dengan
apa yang sudah ditargetkan atau diharapkan terjadi, yaitu membandingkan
antara hasil yang diperoleh dengan standar yang telah digunakan
sebelumnya.
Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam menganalisa data
adalah sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan tahapan pertama dalam analisis data penelitian
kualitatif. Mereduksi data berati merangkum, memilih hal hal yang
pokok, memfokuskan pada hal hal yang penting serta dicari tema dan
polanya.20 Data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya dan mencarinya apabila di perlukan. Tahap reduksi
dilakukan untuk pemilihan relevan atau tidaknya data yang diperolah
dengan tujuan akhir penelitian.
b. Penyajian Data
Setelah data di reduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data
tersebut. Penyajian data dalam penelitian kualitatif berupa uraian
singkat, bagan, hubungan antarkategori dan sejenisnya.21 Menurut

19
Basrowi Dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008),
209.
20
Hikmawati, F, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Pustaka Cides Indonesia, 2017), h.207
21
Ibid,208
15

Milles dan Huberman yang paling sering digunakan dalam penelitian


kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Melalui penyajian
data, nantinya data akan terorganisir dan tersusun sehingga akan lebih
mudah dipahami.
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Langkah terakhir dalam analisis data penelitian kualitatif menurut
Milles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
belum pernah ada sebelumnya. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang remang atau
bahkan gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini
dapat berupa hubungan kausal atau interaktif maupun hipotesis atau
teori. Verifikasi dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian data
dengan maksud yang terkandung dalam konsep dasar analisis tersebut
lebih tepat.
d. Uji Keabsahan Data
Dalam uji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
data yang telah ada. 22 Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas
penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Triangulasi teknik yaitu peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang
sama. Sebaliknya, triangulasi sumber menggunakan teknik yang sama
untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda.

22
Bugin, B, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 81.
16

I. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I
Bagian awal yang mengungkapkan fenomena yang melatarbelakangi sebuah
penelitian yang meliputi: penegasan judul, latar belakang masalah, fokus penelitian
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian
penelitian terdahulu yang relevan, metode penelitian, metode pengumpulan data,
teknik analisis data, dan sistematika pembahasan.

BAB II
Landasan teori menguraikan tentang beberapa hal yang menyangkut tentang
pembahasan dalam skripsi ini. Bab ini memiliki pokok bahasan yaitu: efektivitas
media sosial, Instagram, partisipasi Masyarakat, program kemanusian.

BAB III
Pada bab ini menguraikan secara menyeluruh dan rinci deskripsi dari segala bentuk
data dalam penelitian untuk mengetahui objek penelitian yang menjadi sasaran
ilmiah untuk mengetahui siapa, apa, kapan, dimana penelitian ini dilakukan.
Deskripsi objek penelitian terdiri dari gambaran umum objek serta penyajian fakta
dan data penelitian. Seperti pada penelitian ini, peneliti menaruh objek penelitian
ini yaitu organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah (Lazizmu).

BAB IV
berisi hasil penelitian berupa pembahasan secara analisis berdasarkan pendekatan,
sifat penelitian, dan rumusan masalah atau fokus penelitian yang digunakan yaitu
terdiri dari Analisis Data Penelitian dan Hasil temuan Penelitian, yang membahas
mengenai bagaimana efektivitas media sosial (Instagram) dalam membangun
partisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan untuk palestina melalui
organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah Lazizmu.
BAB V
Pada bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang diteliti
oleh penulis, serta memberikan saran-saran dan juga beberapa lampiran yang
17

didapat oleh penulis. . Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis, yang ingin
disampaikan oleh peneliti, dalam suatu karya bagian ini sangat penting karena
membahas secara padat, singkat serta jelas terhadap apa yang telah diteliti. Saran-
saran yang disajikan berdasarkan hasil penelitian, yang berisi uraian mengenai
langkah-langkah seperti apa saja yang perlu diambil oleh pihak- pihak yang
terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.
18

BAB II
PARTISIPASI MASYARAKAT DAN EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL,
(INSTAGRAM)

A. PARTISIPASI MASYARAKAT
1. Pengertian Partisipasi Masyarakat

Partisipasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia yaitu tindakan


ikut mengambil bagian, keikutsertaan atau ikut serta. Partisipasi diartikan
sebagai keterlibatan setiap warga negara yang mempunyai hak dalam
pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi
institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya, partisipasi masyarakat
merupakan kebebasan dan berbicara dan berpartisipasi secara
konstruktif. 23 Sementara Partisipasi masyarakat menurut Isbandi adalah
keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan
potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan
tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya
mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses
mengevaluasi perubahan yang terjadi.24

Partisipasi melibatkan lebih banyak mental dan emosi daripada


fisik seseorang, sehingga pribadinya diharapkan lebih banyak terlibat dari
pada fisiknya sendiri. Partisipasi yang didorong oleh mental dan emosi
yang demikian itu, disebut sebagai partisipasi "sukarela". Sedangkan
partisipasi dengan paksaan disebut mobilisasi. Partisipasi mendorong
orang untuk ikut bertanggung jawab di dalam suatu kegiatan, karena apa
yang disumbangkannya adalah atas dasar kesukarelaan sehingga timbul
rasa bertanggung jawab kepada organisasi.

23
Juliantara, Dadang. “Pembaharuan Kabupaten Arah Realisasi Otoomi Daerah”. Pustaka
Jogja Mandiri. Yogyakarta. 2004,h. 24
24
Adi, Isbandi. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 27
19

Partisipasi masyarakat juga disebut sebagai suatu proses kegiatan yang


dilakukan oleh perorangan maupun secara berkelompok dan masyarakat.
Untuk menyatukan kepentingan atau keterkaitan mereka terhadap organisasi
atau masyarakat yang mereka bergabung dalam rangka mencapai tujuan
masyarakat tersebut.

Menurut Siti Irene mengutip pendapat dari Cohen dan Uphoff


mengenai pengertian partisipasi, mendefinisikan bahwa partisipasi sebagai
keterlibatan dalam proses pembuatan keputusan, pelaksanaan program,
memperoleh kemanfaatan, dan mengevaluasi program. Jadi, partisipasi
masyarakat dapat dikatakan sebagai keterlibatan masyarakat dalam suatu
hal atau program yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya.
Keterlibatan tersebut berupa kontribusi dalam kegiatan yang telah
diputuskan serta bersama-sama memanfaatkan hasil program tersebut. 25

Menurut Adi dalam Mustari partisipasi masyarakat atau keterlibatan


warga dalam pembangunan dapat dilihat dalam empat tahap yaitu:

1. Tahap assesmenter
Dilakukan dengan mengidentifikasikan masalah dan sumber daya yang
dimiliki, untuk ini masyarakat dilibatkan secara aktif melalui
permasalahan yang terjadi, sehingga hal tersebut merupakan pandangan
mereka sendiri.
2. Tahap alternative
Program dan kegiatan Dilakukan dengan melibatkan warga untuk berfkir
tentang masalah yang mereka hadapi dan cara mengatasinya dengan
memikirkan beberapa allternative program.
3. Tahap evaluasi (termasuk evaluasi input proses atau hasil)
Dilakukan dengan adanya pengawasan dari masyarakat dan petugas
terhadap program yang telah dijalanan.

25
A D, Siti Irene. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011, h. 61
20

Dari beberapa defenisi yang telah disebut diatas, maka dalam penelitian ini
defenisi partisipasi yang dimaksud oleh peneliti yakni, keikutsertaan atau
keterlibatan masyarakat dalam pendanaan, perencanaan dan memberikan
sumbangan ide terhadap proyek pembangunan yang akan dilaksanakan, dimana
dalam hal ini masyarakat berfungsi sebagai sebagai subjek sekaligus objek
pembangunan yang mengetahui betul kondisi di daerah sendiri. Sehingga
perkembangan yang mereka harapkan betul-betul sesuai dengan dibutuhkan.

Menurut Wisnu Hidayat Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan


pembangunan dapat dilihat dalam bentuk:

1. Uang, bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian


kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan.
2. Tenaga, partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan
usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program.
3. Pikiran-pikiran atau ide-ide, merupakan partisipasi berupa sumbangan ide,
pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program
maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk
mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna
mengembangkan kegiatan yang diikutinya.

Dari pengertian diatas, jelaslah bahwa partisipasi masyarakat dalam


pembangunan diawali dengan keikutseraan mereka untuk melibatkan diri dalam
program pembangunan tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus
memberdayakan pembangunan yang partisipatif agar prograqm-program
pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dapat berhasil

2. Macam Macam Partisipasi Masyarakat


Cohen dan Uphoff dalam Dwiningrum membedakan partisipasi
menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut:
1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan ini terutama berkaitan dengan penentuan
21

alternatif dengan masyarakat untuk menuju kata sepakat tentang berbagai


gagasan yang menyangkut kepentingan bersama;
2. Partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
rogram merupakan lanjutan dari rencana yang telah disepekati
sebelumnya, baik yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
maupun tujuan. Dimana ruang lingkupya meliputi pertama menggerakkan
sumber daya dan dana, kedua kegiatan administrasi dan koordinasi dan
ketiga penjabaran program;
3. Partisipasi dalam pengambilan manfaat, partisipasi ini tidak terlepas dari
kualitas maupun kuantitas dari hasil pelaksanaan program yang bisa
dicapai;
4. Partisipasi dalam evaluasi, partisifasi masyarakat dalam evaluasi ini
berkaitan deangan masalah pelaksanaan program secara menyeluruh.

B. EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL


1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian


dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas
selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang
telah dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan dapat
dinilai dengan berbagai cara dan mempunyai kaitan yang erat dengan efisiensi.
Mengutip pendapat Mahmudi yang menyebutkan bahwa Efektivitas merupakan
hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi (sumbangan)
output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau
kegiatan.26

Pendapat yang hampir serupa dari Prihartono menyebutkan bahwa


efektivitas merupakan tingkat keberhasilan mencapai sasaran. Sasaran diartikan

26
Mahmudi. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP. YKPN, 20
22

sebagai keadaan atau kondisi yang diinginkan, sedangkan efisiensi merupakan


perbandingan terbaik antara input dan output atau ratio input dan output. 27

2. Pengukuran Efektivitas

Pendekatan dalam pengukuran efektivitas yang beragam, beberapa


pengukuran yang biasa digunakan mengutip Prihartono dapat dipaparkan sebagai
berikut:

a. Pendekatan sumber (system resouce approach)


Organisasi dapat memperoleh berbagai macam sumber yang
dibutuhkan dan memelihara sistem organisasi dalam kondisi mampu
dan sumber daya yang diperoleh.
b. Pendekatan proses (process approach)
Hal ini merupakan efektivitas organisasi sebagai efisiensi dan kondisi
internal organisasi.
c. Pendekatan sasaran (goal approach)
Pengukuran sasaran menjadi sulit ada ada bermacam-macam sasaran
operative goal dan sasaran resmi.
d. Pendekatan gabungan
Pendekatan kontigensi mengadakan pengukuran efektivitas secara
menyeluruh.
3. Indikator Efektivitas

Indikator efektivitas penggunaan media dalam penelitian ini merujuk pada


Teori yang diuraikan Bruhn, Schoenmueller dan Schafer yang memaparkan
indikator efektivitas media sebagai berikut:28

1. Atraktivitas media, Media yang baik tentu memiliki daya tarik bagi
orang untuk membaca dan tertarik untuk mengikuti perkembangan
berita yang disampaikan dalam media tersebut.

27
Prihartono. Manajemen Pelayanan Prima, Dilengkapi dengan Etika. Profesi untuk
Kinerja Kantor. Bandung: Andi Offset, 2012. 37
28
Bruhn, M., Schoenmueller, V., Shaefer, D.B.. Are social media replacing traditional
media in terms of brand equity creation. Management Research Review, 35(9) 2012, 770-790.
23

2. Kejelasan media Mengabarkan sebuah informasi ataupun sebuah berita


tentu harus jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi
pembaca yang fatal. Media resmi milik sebuah organisasi/lembaga
harus terlihat jelas bahwa media tersebut merupakan media resmi
sehingga dapat dibedakan dari media lain.
3. Kelengkapan informasi media Informasi yang telah disampaikan
melalui media harus terverifikasi akan sumber informasi, informasi
yang disampaikan tidak terpotong sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Kemudahan akses media Aktivitas masyarakat dalam mendapatkan
informasi saat ini menjadi tidak terbatas dengan adanya internet dan
media sosial. Sebuah peristiwa dapat diakses seketika setelah terjadi
peristiwa melalui beberapa saluran media. Kemudahan akses media
semakin menjadi kebutuhan masyarakat saat ini mengingat kecepatan
media dalam menyajikan informasi terbaru yang sedang terjadi.
4. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunannya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum, dan dunia virtul. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling sering digunakan oleh seluruh masyarakat di
seluruh dunia. 29 Dalam media sosial manusia biasa yang saling membagi ide,
bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat,
menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, dan membangun sebuah
komunikasi. Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa
membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk
berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial tidak terbatas antara lain
facebook, whatsapp, my space, twitter, youtube, dan instagram.
Menurut Van Dijk (2013) dikutip oleh Rulli nasrullah Media Sosial adalah
platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi

29
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi , Budaya, dan Sosioteknologi,
(Bandung: Rekatama Media, 2015) h. 10
24

mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi, karena itu media sosial dapat
dilihat sebagai medium (fasilitator) Online yang menguatkan hubungan antar
pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. 30 Media sosial sebagai bagian
dari perkembangan media baru yang kontras dengan media tradisional, yaitu
industri seperti media cetakan dan media audio visual. 31
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diutarakan, maka dapat
dipahami bahwa media sosial adalah media yang memungkinkan penggunanya
untuk saling melakukan aktivitas sosial secara virtual melalui jaringan internet
dengan tujuan untuk berbagi informasi, berkomunikasi dan berkolaborasi.

5. Karakteristik Media Sosial

Untuk dapat memahami media sosial, tentunya dengan cara


memperhatikan beberapa karakteristik media sosial, karena media sosial
mempunyai karakter khusus yang tidak dimiliki oleh media lainnya. Adapun
karakteristik yang terdapat pada media sosial, sebagai berikut:

a. Jaringan (Network) antar pengguna


Secara terminologi kata “jaringan” seperti ilmu komputer yang berarti
infrastruktur yang menghubungkan antara komputer maupun perangkat
keras (hardware). 32
b. Informasi (Information)
pengguna media sosial mengkreasikan representasi identitasnya,
memproduksi konten, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi.
Informasi menjadi semacam komoditas dalam masyarakat informasi
(information society). 33
c. Arsip (Archive)
Arsip merupakan karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah
tersimpan dan bisa diakses kapan pun dan melalui perangkat apapun.

30
Ibid, h. 14
31
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (jakarta: Prenanadamedia Group, 2015), h.
288
32
Rulli Nasrullah, Op.Cit. h. 16
33
Ibid, h. 19
25

d. Interaksi (Interactivity)
Secara sederhana interaksi yang terjadi di media sosial minimal
berbentuk saling mengomentari atau memberikan tanda seperti tanda
Like. Seperti halnya media youtube yang diunggah bisa mendapatkan
banyak komentar atau disukai dan tidak disukai.34
e. Simulasi (Simulation) Sosial
Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya
masyarakat (society) di dunia virtual. Media sosial memiliki keunikan
dan pola yang dalam banyak kasus bisa berbeda dan tidak dijumpai
dalam tatanan masyarakat yang real. Dapat dikatakan kesadaran
masyarakat akan hal real semakin berkurang karena kondisi semu yang
secara teru menerus disajikan oleh masyarakat.
f. Konten Oleh Pengguna (User Generated Content)
Karakteristik media sosial lainnya adalah konten oleh pengguna atua
lebih populer disebut dengan user generated content (UGC). Konten
oleh pengguna ini adalah sebagai penanda bahwa di media sosial
khalayak tidak hanya memproduksi konten, tetappi juga
mengkonsumsi konten yang diproduksi oleh orang lain. 35

Dari beberapa penjelasan karakteristik di atas, media sosial terbagi


menjadi 6 karakteristik, dimana media sosial mempunyai peranan penting dalam
kehidupan masyarakat di era globalisasi saat ini, dengan mengedepankan peranan
pada penggunanya, tentunya media sosial tidak lepas dari adanya pertukaran-
pertukaran informasi yang diharapkan dapat berguna dan bermanfaat.

6. Jenis-Jenis Media Sosial

Pembagian jenis media sosial ke dalam kategori ini merupakan upaya


untuk melihat bagaimana jenis dari pada media sosial. Adapun jenis-jenis media
sosial, sebagai berikut:

34
Nurudi, Media Sosial baru dan Munculnya Revolusi proses komunikasi, (Jurnal
Komunikator, vol 5, 2010) h. 25
35
Ibid, h. 31
26

a. Sosial Networking, merupakan sarana yang bisa digunakan pengguna


untuk melakukan hubungan sosial di dunia virtual.
b. Blog, merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya
mengunggah aktivitas keseharian, saling mengomentari, dan berbagi,
baik tautan, web lain, informasi.
c. Mini Blog (Microblogging), Media sosial yang memfasilitasi
pengguna untuk menulis dan mempublikasikan aktivitas dan atau
pendapatnya maksimal dengan 140 karakter.
d. Media Sharing, Media sosial yang memfasilitasi penngguna utnuk
berbagi media, mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar dan
sebagaiya. Contoh dari media sharing adalah Youtube, Flickr,
Snapfislh, Instagram.
e. Penanda Sosial (Sosial Bookmarking), Media sosial yang bekerja
untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan mencari informasi
atau berita tertentu secara online
f. Wiki, situs web yang secara program memungkinkan para
penggunanya berkolaborasi utnuk membangun konten secara
bersama.36

Berdasarkan beberapa jenis media sosial di atas dapat dikatakan bahwa


media sosial saat ini memiliki perkembangan yang amat pesat di seluruh belahan
dunia. Diringi dengan beberapa jenis media sosial tersebut, maka akan sangat
mempermudah untuk saling berkomunikasi dan berhubungan sosial bahkan
melalui media sosial seseorang dapat membangun dan membentuk identitas nya
sendiri.

7. Macam-Macam Media Sosial


Sekarang ini banyak media sosial yang berkembang dan dekat dengan
pengguna, diantaranya :

a. Facebook (www.facebook.com)

36
Rulli Nasrullah, Op.Cit. h. 48-49
27

Jejaring sosial ini memiliki 1 milyar pengguna.Terbesar di jagad raya ini


untuk urusan pengguna.Facebook bukan hanya jejaring sosial, Mark
Zuckeeberg menyuntikkan beberapa platformlain di situs ini.
b. Twitter (www.twitter.com)
Microblogging ini memiliki setengah milir pengguna atau hampir
setengah pengguna facebook.Didirikan tahun 2006, Twitter cepat
mendapat hati di kalangan netizen khususnya pengguna mobile.
c. Instagram
Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan dalam
tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”,
dimana cara kerja telegram adalah untuk mengirimkan informasi kepada
orang lain dengan cepat. Begitu pula dengan Instagram yang dapat
mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga
informasi yang disampaikan dapat diterima dengan cepat.
d. Google+ (plus.google.com)
Google pun tergiur ikut terjun di jejaring sosial.Kini media sosial ini
memiliki 400 juta pengguna.Google+ terkenal dengan fiturHangout-nya.
e. Path
Disebut sebagai smart jounal online, Path tetap menghubungkan
pengguna dengan keluarga, kerabat dan sahabat.Saat ini miliki 5 juta
pengguna.
f. Yahoo!
Situs media ini dibuat oleh Yahoo! Pada tahun 2009. Pemakaian web ini
hampir sama dengan twitter pada umumnya.

8. Fungsi Media Sosial

Media sosial memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Memperluas interaksi sosial manusia melalui jaringan internet.


2. Mampu menghasilkan komunikasi dialogis antara banyak audiens
28

3. Mentransformasi manusia yang awalnya hanya pemakai isi pesan berganti


menjadi pembuat pesan itu sendiri.
4. Membuat personal branding bagi pengusaha atau pun masyarakat.
5. Sebagai media komunikasi 37

C. INSTAGRAM
1. Pengertian Instagram

Instagram berasal dari kata “insta” atau “instan” seperti kamera polaroid
yang pada zamannya lebih dikenal dengan “foto instan” dimana instagram
mampu menampilkan foto secara instan, seperti tampilannya yaitu polaroid.
Sedangkan kata “gram” berasal dari kata “telegram” mampu mengirimkan
informasi dengan cepat kepada orang lain. Maka dari itu, kata instagram ini
memiliki arti yang sama dengan cara penggunaannya, dimana instagram mampu
mengunggah foto dengan jaringan internet, sehingga informasi dapat
tersampaikan dengan sangat cepat.38

Instagram tidak hanya mampu mengirimkan foto, tetapi juga video dalam
berbagai versi tergantung fitur yang digunakan seperti feed, story, dan reels.
Pengguna instagram saat ini pun bukan hanya digunakan untuk kepentingan
pribadi dalam hal bersosialisasi secara daring, tetapi juga dimanfaatkan oleh para
lembaga, pebisnis, perusahaan, sampai komunitas untuk menawarkan produk
berupa barang atau jasa. Saat ini, Instagram menjadi media sosial ketiga setelah
youtube dan WhatsApp yang digunakan di dunia dengan jumlah mencapai 2
miliar di seluruh dunia. 39

Instagram memiliki keunikan tersendiri dimana mampu menampilkan foto


dan video yang disertai tulisan para penggunanya. Selain itu, instagram selalu

Ahmad Setiadi, “Pemanfaatan Media Sosial Untuk Efektivitas Komunikasi”, Jurnal


37

Komunikasi, No.1, Vol.1, 2015, hlm. 9


38
Sari, M.P. 2017. Fenomena Penggunaan Media Sosial Instagram sebagai Komunikasi
Pembelajaran Agama Islam oleh Mahasiswa FISIP Universitas Riau. JOM FISIP voL. 4 No. 2
39
Prastya, Novianty .Jumlah Pengguna Aktif Bulanan Instagram Capai 2 Miliar. 2023.
Suara.com.
29

memperbaharui sistemnya dengan berbagai fitur-fitur yang baru sehingga


membuat para pengguna memiliki kemudahan dan kecanggihan lebih ketika
menggunakan instagram. Adapun fitur-fitur yang ada di instagram yaitu Pengikut
(followers) dan Mengikuti (following), mengunggah Foto/Video dengan tulisan
atau caption (posting), Story, Instagram Live, IG TV, Reels, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai