PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi dan Syarat-Syarat Guna Memenuhi Seminar Proposal
dalamBidang Komunikasi dan Penyiaran Islam
Oleh:
NADIRA
NPM: 1941010603
PENDAHULUAN
A. PENEGASAN JUDUL
Media sosial sebagai bagian dari perkembangan media baru yang kontras
dengan media tradisional, yaitu industri seperti media cetakan dan media audio
1
Mahmudi. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP. YKPN, 2015. 92
2
visual.2 Dalam arti luas, media sosial merupakan salah satu bentuk Platform
Online di mana para pengguna dapat memindahkan konten yang bersumber dari
Worpress, Sharepoint, Youtube, Facebook, dan lain-lain.3 Media sosial merupakan
media internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun
berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain.
Dalam penelitian ini media sosial yang dimaksud ialah media sosial
Instagram. Instagram merupakan Instagram berasal dari kata “insta” atau
“instan” seperti kamera polaroid yang pada zamannya lebih dikenal dengan “foto
instan” dimana instagram mampu menampilkan foto secara instan, seperti
tampilannya yaitu polaroid. Sedangkan kata “gram” berasal dari kata “telegram”
mampu mengirimkan informasi dengan cepat kepada orang lain. Maka dari itu,
kata instagram ini memiliki arti yang sama dengan cara penggunaannya, dimana
instagram mampu mengunggah foto dengan jaringan internet, sehingga informasi
dapat tersampaikan dengan sangat cepat.4 Dalam hal ini media sosial instgram
digunakan sebagai salah satu media dalam menjalankan program kemanusiaan
oleh organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah yaitu laziz mu, seperti
penggalangan dana untuk palestina akibat dari konflik yang berkepanjangan salah
satunya tanggal 7 oktober 2023.
2
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (jakarta: Prenanadamedia Group, 2015), h.
288
3
Ibid, h. 289
4
Sari, M.P. 2017. Fenomena Penggunaan Media Sosial Instagram sebagai Komunikasi
Pembelajaran Agama Islam oleh Mahasiswa FISIP Universitas Riau. JOM FISIP voL. 4 No. 2
3
5
Kompas.com. 2021. Riset Ungkap Lebih dari Separuh Penduduk Media
4
Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa manusia perlu memiliki sikap saling
tolong menolong dalam hal kebaikan dan melarang umatnya untuk tolong
menolong jika dalam hal keburukan. Allah SWT dengan jelas menekankan bahwa
bagi mereka yang tidak bertakwa dalam hal ini tolong menolong dalam kebaikan,
makaakan mendapatkan siksa yang amat berat.
pertama yaitu “bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” 7
7
Dpr.go.id, 2023. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tautan: https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945 diakses pada 5 desember 2023
7
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah penelitian
ini adalah : Bagaimana efektivitas media sosial (Instagram) dalam membangun
partisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan (Lazizmu)
Muhammadiyah.
E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dengan adanya
penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui efektivitas media sosial (Instagram) dalam membangun
partisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan (Lazizmu)
Muhammadiyah
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat akademis
Kegiatan penelitian ini menjadi motivasi dan kesempatan bagi penulis untuk
lebih memanfaatkan materi-materi yang diperoleh dalam perkuliahan
kemudian diimplementasikan dalam artikel ilmiah. Penulis berharap
penelitian ini dapat menambah ilmu dan wawasannya untuk meneliti secara
langsung bagaimana efektivitas media sosial (Instagram) dalam membangun
partisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan (Lazizmu)
Muhammadiyah.
8
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadi masukan dan wacana yang ideal, khususnya bagi
penulis dan diharapakan dapat memberikan sumbangan dan masukan bagi
pihak yang berkepentingan (Media, Pemerintah, Lembaga Islam, dan
Masyarakat pada umumnya) yang membutuhkan pengetahuan berkenaan
dengan penelitian ini, untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk tindakan
nyata yang dapat diwujudkan dari konsep wacana yang disajikan.
G. TINJAUN PENELITIAN
Demi untuk menghindari adanya plagiarisme terhadap karya ilmiah atau
duplikasi penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti lain, peneliti mengkaji kembali
beberapa karya ilmiah yang menyinggung permasalahan yang memiliki keterkaitan
dengan penelitian penulis. penelitian terdahulu penulis temukan ada beberapa
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang penulis kaji. Oleh sebab
itu, penulis melakukan peninjauan terhadap penelitian yang sudah ada
sebelumnya. Adapun penulisan tersebut diantaranya:
1. Skripsi berjudul “ PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI SARANA
FUNDRAISING PADA PROGRAM BERSAMA BANTU PALESTINA DI
SEMANGATBANTU.COM” oleh Ida Ruspita. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif, Subjek yang diteliti yaitu lembaga
Semangatbantu.com. Sedangkan objek penelitian ini difokuskan kepada
pemanfaatan Instagram sebagai sarana fundraising pada program Bersama
Bantu Palestina. Teknik pengumpulan data penelitian ini berupa wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ialah Hasil penelitian
berupa pemanfaatan Instagram sebagai sarana fundraising pada program
bersama bantu palestina di Semangatbantu.com memenuhi Media Richness
Theory dari Richard L. Daft dan Robert H. Lengel, diantaranya Kesegaran
(Immediacy), Keragaman Isyarat (Multiple Cues), Variasi Bahasa (Language
9
H. METODE PENELITIAN
Metode merupakan suatu cara tepat yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan. Sedangkan penelitian mempunyai kata lain research. Research dalam
banyakreferensi berasal dari kata re (kembali) dan to search (mencari), jadi research
berarti kembali mencari atau mencari kembali, dengan kata lain melakukan
penyelidikan untuk menemukan fakta-fakta atau data-data untuk memperoleh
tambahan informasi. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa penelitian adalah penyelidikan terhadap sesuatu secara cermat,
hati-hati, kritis dengan metode ilmiah untuk mencari fakta-fakta dan data-data
guna menetapkan suatu keilmuan (sesuatu yang ilmiah) 10
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Dengan metode deskriptif analisis. Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi, analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi. 11 Dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif
10
Tjipto Subadi, Metode Penelitian Kualitatif, Ed. Erlina Farida Hidayati, Cet 1
(Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2006), 7.
11
Muhammad Rijal Fadli, “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif,” Humanika
21, no. 1 (2021): 33–54.
11
sebanyak mungkin yang akan dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian.
Suharsimi Arikunto juga menjelaskan bahwa jenis penelitian deskriptif yaitu
jika peneliti ingin mengetahui status sesuatu dan sebagainya,maka
penelitiannya bersifat deskriptif yaitu menjelaskan peristiwa dan sesuatu. 12
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran
efektivitas media sosial Instagram dalam membangun pastisipasi masyarakat,
maka data hasil penelitian bersifat deskriptif, yang dinarasikan dalam bentuk
kata-kata atau uraian tertulis. Dalam prosesnya, penelitian ini mengangkat data
dan permasalahan yang ada dilapangan yang dalam hal ini adalah efektivitas
media sosial Instagram dalam membangun pastisipasi Masyarakat terhadap
program kemanausiaan untuk palestina. Adapun lokasi yang dilakukan adalah
organisasi kemasyarakat Muhammadiyah.
2. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data sumber
primer dan sekunder:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara
langsung dari objek penelitian yang ditentukan. 13 Dalam penelitian ini,
data primer didapatkan melalui wawancara langsung dengan structural
oraganisasi kemasyarakatan Muhammadiyah lampung. karena pihak
terkait tersebut sepenuhnya berperan dalam proses membangun
partisipasi Masyarakat itu sendiri dalam hal ini yaitu program
kemanusiaan untuk palestina.
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bina
Aksara, 1992), 25
13
Lexy, M. Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 190.
12
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pelengkap dan data penunjang
dalam penelitian.14 Data tersebut dapat berupa literature atau teori yang
berkaitan dengan subjek dan objek penelitian tambahan.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
b. Wawancara
14
Ibid,. 190.
15
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Jakarta: PT. Grafindo
Persada,2010)
16
Ibid,
17
St. Suwarsono, “Pengantar Penelitian Kualitatif,” Hari Studi Dosen Program Studi
Pendidikan Matematika, 2016, 1
13
digunakan penulis adalah wawancara terstruktur dan tidak terstruktur hal ini
bertujuan agar narasumber lebih bebas dan terbuka dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan dan tetap terarah.
c. Dokumentasi
18
Suharsimi. Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013).
14
19
Basrowi Dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008),
209.
20
Hikmawati, F, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Pustaka Cides Indonesia, 2017), h.207
21
Ibid,208
15
22
Bugin, B, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 81.
16
I. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
Bagian awal yang mengungkapkan fenomena yang melatarbelakangi sebuah
penelitian yang meliputi: penegasan judul, latar belakang masalah, fokus penelitian
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian
penelitian terdahulu yang relevan, metode penelitian, metode pengumpulan data,
teknik analisis data, dan sistematika pembahasan.
BAB II
Landasan teori menguraikan tentang beberapa hal yang menyangkut tentang
pembahasan dalam skripsi ini. Bab ini memiliki pokok bahasan yaitu: efektivitas
media sosial, Instagram, partisipasi Masyarakat, program kemanusian.
BAB III
Pada bab ini menguraikan secara menyeluruh dan rinci deskripsi dari segala bentuk
data dalam penelitian untuk mengetahui objek penelitian yang menjadi sasaran
ilmiah untuk mengetahui siapa, apa, kapan, dimana penelitian ini dilakukan.
Deskripsi objek penelitian terdiri dari gambaran umum objek serta penyajian fakta
dan data penelitian. Seperti pada penelitian ini, peneliti menaruh objek penelitian
ini yaitu organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah (Lazizmu).
BAB IV
berisi hasil penelitian berupa pembahasan secara analisis berdasarkan pendekatan,
sifat penelitian, dan rumusan masalah atau fokus penelitian yang digunakan yaitu
terdiri dari Analisis Data Penelitian dan Hasil temuan Penelitian, yang membahas
mengenai bagaimana efektivitas media sosial (Instagram) dalam membangun
partisipasi Masyarakat terhadap program kemanusiaan untuk palestina melalui
organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah Lazizmu.
BAB V
Pada bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang diteliti
oleh penulis, serta memberikan saran-saran dan juga beberapa lampiran yang
17
didapat oleh penulis. . Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis, yang ingin
disampaikan oleh peneliti, dalam suatu karya bagian ini sangat penting karena
membahas secara padat, singkat serta jelas terhadap apa yang telah diteliti. Saran-
saran yang disajikan berdasarkan hasil penelitian, yang berisi uraian mengenai
langkah-langkah seperti apa saja yang perlu diambil oleh pihak- pihak yang
terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.
18
BAB II
PARTISIPASI MASYARAKAT DAN EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL,
(INSTAGRAM)
A. PARTISIPASI MASYARAKAT
1. Pengertian Partisipasi Masyarakat
23
Juliantara, Dadang. “Pembaharuan Kabupaten Arah Realisasi Otoomi Daerah”. Pustaka
Jogja Mandiri. Yogyakarta. 2004,h. 24
24
Adi, Isbandi. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 27
19
1. Tahap assesmenter
Dilakukan dengan mengidentifikasikan masalah dan sumber daya yang
dimiliki, untuk ini masyarakat dilibatkan secara aktif melalui
permasalahan yang terjadi, sehingga hal tersebut merupakan pandangan
mereka sendiri.
2. Tahap alternative
Program dan kegiatan Dilakukan dengan melibatkan warga untuk berfkir
tentang masalah yang mereka hadapi dan cara mengatasinya dengan
memikirkan beberapa allternative program.
3. Tahap evaluasi (termasuk evaluasi input proses atau hasil)
Dilakukan dengan adanya pengawasan dari masyarakat dan petugas
terhadap program yang telah dijalanan.
25
A D, Siti Irene. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011, h. 61
20
Dari beberapa defenisi yang telah disebut diatas, maka dalam penelitian ini
defenisi partisipasi yang dimaksud oleh peneliti yakni, keikutsertaan atau
keterlibatan masyarakat dalam pendanaan, perencanaan dan memberikan
sumbangan ide terhadap proyek pembangunan yang akan dilaksanakan, dimana
dalam hal ini masyarakat berfungsi sebagai sebagai subjek sekaligus objek
pembangunan yang mengetahui betul kondisi di daerah sendiri. Sehingga
perkembangan yang mereka harapkan betul-betul sesuai dengan dibutuhkan.
26
Mahmudi. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP. YKPN, 20
22
2. Pengukuran Efektivitas
1. Atraktivitas media, Media yang baik tentu memiliki daya tarik bagi
orang untuk membaca dan tertarik untuk mengikuti perkembangan
berita yang disampaikan dalam media tersebut.
27
Prihartono. Manajemen Pelayanan Prima, Dilengkapi dengan Etika. Profesi untuk
Kinerja Kantor. Bandung: Andi Offset, 2012. 37
28
Bruhn, M., Schoenmueller, V., Shaefer, D.B.. Are social media replacing traditional
media in terms of brand equity creation. Management Research Review, 35(9) 2012, 770-790.
23
29
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi , Budaya, dan Sosioteknologi,
(Bandung: Rekatama Media, 2015) h. 10
24
mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi, karena itu media sosial dapat
dilihat sebagai medium (fasilitator) Online yang menguatkan hubungan antar
pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. 30 Media sosial sebagai bagian
dari perkembangan media baru yang kontras dengan media tradisional, yaitu
industri seperti media cetakan dan media audio visual. 31
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diutarakan, maka dapat
dipahami bahwa media sosial adalah media yang memungkinkan penggunanya
untuk saling melakukan aktivitas sosial secara virtual melalui jaringan internet
dengan tujuan untuk berbagi informasi, berkomunikasi dan berkolaborasi.
30
Ibid, h. 14
31
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (jakarta: Prenanadamedia Group, 2015), h.
288
32
Rulli Nasrullah, Op.Cit. h. 16
33
Ibid, h. 19
25
d. Interaksi (Interactivity)
Secara sederhana interaksi yang terjadi di media sosial minimal
berbentuk saling mengomentari atau memberikan tanda seperti tanda
Like. Seperti halnya media youtube yang diunggah bisa mendapatkan
banyak komentar atau disukai dan tidak disukai.34
e. Simulasi (Simulation) Sosial
Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya
masyarakat (society) di dunia virtual. Media sosial memiliki keunikan
dan pola yang dalam banyak kasus bisa berbeda dan tidak dijumpai
dalam tatanan masyarakat yang real. Dapat dikatakan kesadaran
masyarakat akan hal real semakin berkurang karena kondisi semu yang
secara teru menerus disajikan oleh masyarakat.
f. Konten Oleh Pengguna (User Generated Content)
Karakteristik media sosial lainnya adalah konten oleh pengguna atua
lebih populer disebut dengan user generated content (UGC). Konten
oleh pengguna ini adalah sebagai penanda bahwa di media sosial
khalayak tidak hanya memproduksi konten, tetappi juga
mengkonsumsi konten yang diproduksi oleh orang lain. 35
34
Nurudi, Media Sosial baru dan Munculnya Revolusi proses komunikasi, (Jurnal
Komunikator, vol 5, 2010) h. 25
35
Ibid, h. 31
26
a. Facebook (www.facebook.com)
36
Rulli Nasrullah, Op.Cit. h. 48-49
27
C. INSTAGRAM
1. Pengertian Instagram
Instagram berasal dari kata “insta” atau “instan” seperti kamera polaroid
yang pada zamannya lebih dikenal dengan “foto instan” dimana instagram
mampu menampilkan foto secara instan, seperti tampilannya yaitu polaroid.
Sedangkan kata “gram” berasal dari kata “telegram” mampu mengirimkan
informasi dengan cepat kepada orang lain. Maka dari itu, kata instagram ini
memiliki arti yang sama dengan cara penggunaannya, dimana instagram mampu
mengunggah foto dengan jaringan internet, sehingga informasi dapat
tersampaikan dengan sangat cepat.38
Instagram tidak hanya mampu mengirimkan foto, tetapi juga video dalam
berbagai versi tergantung fitur yang digunakan seperti feed, story, dan reels.
Pengguna instagram saat ini pun bukan hanya digunakan untuk kepentingan
pribadi dalam hal bersosialisasi secara daring, tetapi juga dimanfaatkan oleh para
lembaga, pebisnis, perusahaan, sampai komunitas untuk menawarkan produk
berupa barang atau jasa. Saat ini, Instagram menjadi media sosial ketiga setelah
youtube dan WhatsApp yang digunakan di dunia dengan jumlah mencapai 2
miliar di seluruh dunia. 39