KATA PENGANTAR
Dengan adanya panduan pengguna media sosial ini, diharapkan dapat dicapai
kesamaan pandang dalam penggunaan dan pengelolaan media sosial, sehingga media sosial
sebagai teknologi jejaring digital tidak hanya digunakan untuk menyebarkan informasi tetapi
juga dapat menjadi indikator dinamisasi dan kemajuan dari kehidupan kampus Universitas
Sam Ratulangi. Semoga kebijakan panduan penggunaan media sosial ini dapat menjadi tolok
ukur keberhasilan UNSRAT dalam mengelola penggunaan media sosial sebagai salah satu
asset berharga dalam menunjang seluruh aktivitas pendidikannya. Ucapan terimakasih
sebesar-besarnya untuk semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan panduan
ini. Kritik dan masukan sangat diharapkan demi sempurnanya panduan ini di masa yang akan
datang.
TIM PENYUSUN
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam konteks Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), teknologi media sosial telah
umum digunakan oleh mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan untuk berinteraksi satu
sama lain, baik secara formal maupun informal. Aktivitas media sosial para mahasiswa, dosen
dan tenaga kependidikan UNSRAT umumnya berlangsung pada jejaring sosial Facebook,
1
Instagram, Whatsapp, Twitter, Youtube dan lain sebagainya. Selain itu, UNSRAT juga kerap
memanfaatkan berbagai jejaring sosial tersebut sebagai sarana publikasi informasi resmi yang
berasal dari UNSRAT sendiri. Penyajian informasi melalui media sosial memberikan manfaat
yang besar dalam hal kecepatan penyajian informasi dan keterjangkauan audiens.
Namun demikian, penggunaan media sosial memiliki resiko dan tanggungjawab yang
harus dipahami oleh setiap penggunanya. Penggunaan yang tidak bertanggungjawab baik
secara sengaja maupun tak sengaja dapat membawa dampak negatif tidak saja terhadap
pengguna itu sendiri tapi juga kepada institusi di mana ia bernaung. Dengan kaburnya batasan
antara ranah personal dan formal di media sosial, berbagai komentar dan pendapat yang
dibuat secara bebas oleh mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan UNSRAT di jejaring
sosial pada kondisi tertentu bisa secara langsung maupun tak langsung berdampak buruk
terhadap reputasi UNSRAT bahkan berpotensi pada tuntutan hukum. Selain itu, keakuratan
dan keutuhan suatu informasi resmi dari UNSRAT yang dipublikasikan di media sosial dengan
mudah dapat terdistorsi baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini dapat
menimbulkan kebingungan bahkan kekacauan informasi bagi pengguna yang lain, apalagi jika
aktivitas tersebut dilakukan secara sengaja. Sebagai contoh, banyak di antara akun-akun yang
mengatasnamakan Universitas Sam Ratulangi, sebenarnya bukan akun resmi institusi,
melainkan akun individu dari mahasiswa, dosen atau tenaga kependidikan Universitas Sam
Ratulangi.
Untuk menghindari berbagai masalah yang terkait dengan penggunaan media sosial
sebagaimana yang diuraikan di atas, perlu disusun Panduan Penggunaan Media Sosial yang
berisi pedoman pemanfaatan media sosial bagi seluruh mahasiswa, dosen dan tenaga
kependidikan Universitas Sam Ratulangi. Panduan ini diarahkan sebagai acuan dalam
menjalankan mekanisme pengelolaan media sosial serta menjadi acuan bagi pembuatan
petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis pengelolaan media sosial di Universitas Sam Ratulangi.
2
juga untuk menjaga reputasi profesional sivitas akademika Universitas Sam Ratulangi, serta
meningkatkan partisipasi sivitas akademika Universitas Sam Ratulangi dalam berbagi informasi
dan berita, serta sebagai panduan dalam pengguna media sosial di lingkup Universitas Sam
Ratulangi.
1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai
banyak orang.
2. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
3. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya
4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
1.3.2 Akun
Akun adalah data diri atau identitas seseorang atau organisasi dalam dunia maya.
1.3.3 Instagram
Instagram secara sederhana dapat didefinisikan sebagai aplikasi mobile berbasis iOS,
Android dan Windows Phone dimana pengguna dapat membidik, mengedit dan memposting
foto atau video ke halaman utama Instagram dan jejaring sosial lainnya. Foto atau video yang
dibagikan nantinya akan terpampang di feed pengguna lain yang menjadi follower Anda.
Sistem pertemanan di Instagram menggunakan istilah following dan follower. Following
berarti Anda mengikuti pengguna, sedangkan follower berarti pengguna lain yang mengikuti
Anda. Selanjutnya setiap pengguna dapat berinteraksi dengan cara memberikan komentar
dan memberikan respons suka terhadap foto yang dibagikan.
3
1.3.4 WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pesan instan untuk smartphone, jika dilihat dari fungsinya
WhatsApp hampir sama dengan aplikasi SMS, namun WhatsApp tidak menggunakan pulsa,
melainkan data internet. Tidak ada batasan, selama data internet memadai. Meskipun
merupakan aplikasi pesan instan, ada yang unik dari WhatsApp, yaitu sistem pengenalan
kontak, verifikasi dan pengiriman pesan tetap dilakukan melalui nomor ponsel yang sudah
terlebih dahulu didaftarkan. Cara ini berbeda dengan BBM yang menggunakan PIN, ataupun
LINE yang selain nomor ponsel juga mendukung email, dan nama pengguna.
1.3.5 Facebook
Facebook adalah jejaring sosial yang digemari dan menjamur di kalangan masyarakat
Indonesia. Namun, jika ditanya mengenai definisi dari facebook, maka hanya sebagian orang
saja yang mengerti definisi facebook itu. Lantas, apakah definisi dari facebook? Jika dilihat dari
kata "Facebook" terdiri dari dua frasa dalam bahasa inggris. Face yang berarti muka
sedangkan book yang berarti buku. Sedangkan definisi facebook secara lengkap adalahsebuah
situs jejaring sosial yang memungkinkan pengguna dapat saling berinteraksi dengan pengguna
lainnya di seluruh dunia. Frasa "Buku Muka" merupakan prinsip dasar yang membedakan
facebook dengan jejaring sosialnya, yaitu menampilkan seluruh informasi dari pengguna
tersebut. Facebook menawarkan berbagai fitur canggih yang belum pernah ada di sosial
media sebelumnya. Selain dapat bertukar pesan, dengan facebook seorang pengguna dapat
menciptakan halaman pribadi, menambahkan teman, membuat dan mengupdate status,
membagikan berbagai jenis konten, video call dan banyak lagi. Selain itu, facebook juga
dilengkapi dengan alat privasi untuk membatasi siapa saja yang berhak melihat hal yang Anda
bagikan.
1.3.6 Twitter:
Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan
penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter akan
tetapi pada tanggal 07 November 2017 bertambah hingga 280 karakter yang dikenal dengan
sebutan kicauan (tweet). Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs
jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli. Sejak diluncurkan, Twitter telah menjadi salah
satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di Internet, dan dijuluki dengan "pesan
singkat dari Internet". Di Twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan,
sedangkan pengguna terdaftar bisa menulis kicauan melalui antarmuka situs web, pesan
singkat (SMS), atau melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.
4
1.3.7 YouTube:
YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang dibuat Februari 2005. Situs web
ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Perusahaan ini
berkantor pusat di San Bruno, California, dan memakai teknologi Adobe Flash Video dan
HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna / kreator,
termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu, konten amatir seperti blog video, video
orisinal pendek, dan video pendidikan juga ada dalam situs ini.
5
BAB 2
NILAI LUHUR, VISI-MISI, KODE ETIK
KETEKNOLOGIINFORMASIAN
6
kode etik keTeknologi Informasian yang wajib dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh
pegawai/staf UPT TIK sebagai berikut:
PASAL 1
1. Secara Profesional
2. Menjaga nama baik Universitas Sam Ratulangi dan civitas akademika.
3. Menghargai kepentingan umum dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Bersikap adil dan jujur terhadap institusi Universitas Sam Ratulangi, media
komunikasi serta masyarakat luas.
PASAL 2
1. Wajib menjunjung tinggi Kode Etik Pedoman penyebaran informasi dan penggunaan
media sosial.
2. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan professional.
3. Dalam memberikan layanan penyebaran informasi, UPT Teknologi Informasi dan
Komunikasi Universitas Sam Ratulangi tidak akan meminta pembayaran, baik tunai
ataupun dalam bentuk lain sehubungan dengan jasa layanan tersebut.
4. Apabila terdapat pegawai/staf UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas
Sam Ratulangi yang secara sadar bertindak tidak sesuai ayat (1), (2) dan (3). Maka
dianggap telah melanggar dan akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
PASAL 3
Penyebarluasan Informasi
1. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi berkewajiban untuk menjaga integritas dan
ketepatan informasi yang berkaitan dengan tridarma perguruan tinggi Universitas
Sam Ratulangi
2. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak akan menyebarluaskan secara
sengaja dan tidak bertanggung jawab, terhadap informasi yang palsu, menyesatkan,
dan tidak layak, baik yang berhubungan dengan kegiatan akademik maupun non
akademik.
7
3. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi berkewajiban untuk mencegah masuknya
informasi palsu, menyesatkan, dan tidak layak tentang Universitas Sam Ratulangi di
media sosila.
PASAL 4
Apabila ada informasi yang tidak benar atau menyesatkan tentang Universitas Sam
Ratulangi, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi menggunakan hak jawab dan
koreksi untuk meralat dan meluruskan informasi tersebut, dengan seizin pimpinan
Universitas.
PASAL 5
UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi tidak akan
melibatkan dirinya dalam kegiatan apapun yang secara sengaja bermaksud memecah belah
atau menyesatkan, dengan cara eolah-olah ingin memajukan suatu kepentingan tertentu, atau
untuk memajukan kepentingan lain yang tersembunyi.
PASAL 6
Informasi Rahasia
UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi tidak akan
menyampaikan dan/atau memanfaatkan informasi, yang diberikan kepadanya atau yang
diperolehnya secara peribadi atas dasar kepercayaan atau yang bersifat rahasia dari pihak lain,
yang diperoleh dari masa lalu, kini, atau di amsa depan,demi untuk memperoleh keuntunga
pribadi atau keuntungan lain, kecuali apabila diperintahkan oleh pimpinan
Universitas,persetujuan jelas dari pihak lain tersebut atau aparat hukum yang berwenang.
PASAL 7
8
PASAL 8
1. Apabila terdapat instruksi atau perintah dari pihak lain tentang penyebaran
informasi. Maka setiap pegawai/staf UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Sam Ratulangi wajib berkoordinasi dengan Kepala UPT Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk mendapat persetujuan.
2. Apabila Unit kerja lain di lingkup Universitas Sam Ratulangi memerlukan bantuan
pegawai/staf UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi,
maka unit lain tersebut harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada
Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi dan menerbitkan surat tugas.
PASAL 9
UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi dapat meminta
bantuan dari unit lain kerja lain di lingkup Universitas Sam Ratulangi, sesuai kebutuhan
dengan memberitahukan secara tertulis ke unit kerja lain tersebut minimal 3 (tiga) hari
sebelum hari pelaksanaan kegiatan, kecuali terdapat kegiatan yang mendesak.
9
BAB 3
PANDUAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
1. Panduan Penamaan
a. Akun media sosial harus mencantumkan logo resmi Universitas Sam Ratulangi sebagai
bagian dari gambar profil. Tidak diperkenankan mengubah nama, logo, dan bentuknya
dengan cara apa pun.
b. Logo Universitas Sam Ratulangi resmi dapat diunduh melalui web Teknologi Informasi
http://unsrat.ac.id/logo
3. Panduan Registrasi
10
a. Setiap unit kerja dalam lingkup Universitas Sam Ratulangi baik pada tingkat Universitas
(Rektorat), maupun Fakultas, Organisasi Kemahasiswaan wajib memberitahukan
kepada UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi terkait
dengan penggunaan media sosial, baik untuk akun yang telah ada saat ini maupun akun
yang akan dibuat pada masa mendatang. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
upaya koordinasi antar pengguna media sosial dalam lingkup Universitas Sam Ratulangi.
b. Pengelola akun media sosial diharapkan dapat memberikan informasi kepada UPT
Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi, terkait dengan nama
pengelola dan nomor kontak yang bisa dihubungi.
c. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi dapat dihubungi
melalui email tik@unsrat.ac.id.
a. Hormati pengguna media sosial lain baik individu maupun komunitas yang terhubung
dengan media sosial yang dikelola.
b. Pastikan untuk tidak mempublikasikan materi-materi yang mengandung unsur SARA
dan menjatuhkan nama Universitas Sam Ratulangi
c. Komentar-komentar yang bersifat kritis dan negatif agar tetap ditanggapi secara sopan.
d. Sampaikan bahwa pengelola akun mempunyai hak untuk menghapus komentar yang
tidak bisa ditoleransi karena melanggar ketentuan.
e. Pastikan penggunaan media sosial tidak melanggar undang-undang yang berlaku di
Indonesia
f. Pastikan bahwa penggunaan media sosial tidak melanggar peraturan universitas dan
platform media sosial yang digunakan.
2. Kejujuran
11
3. Pertanggungjawaban
4. Intensitas Penggunaan
5. Konten Umum
a. semua yang sudah di publikasikan lewat media sosial sifatnya adalah informasi umum
dan bisa di konsumsi oleh semua orang.
b. Pastikan bahwa konten yang dipublikasn terbebas adari hal hal yang akan berakibat
kurang baik di kemudian hari
c. Ingat bahwa pengelola akun bertanggung jawab atas informasi yang sudah
dipublikasikan.
6. Profesionalisme
7. Privasi Internal
12
a. Tidak diperkenankan menyebarluaskan informasi internal atau privasi universitas
kepada publik melalui media sosial.
b. Hormati privasi pengguna media sosial lain.
a. Media siber wajib mencantumkan syarat dan ketentuan mengenai Isi Buatan Pengguna
yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan
Kode Etik Jurnalistik, yang ditempatkan secara terang dan jelas.
b. Media siber mewajibkan setiap pengguna untuk melakukan registrasi keanggotaan dan
melakukan proses log-in terlebih dahulu untuk dapat mempublikasikan semua bentuk
Isi Buatan Pengguna. Ketentuan mengenai log-in akan diatur lebih lanjut.
c. Dalam registrasi tersebut, media siber mewajibkan pengguna memberi persetujuan
tertulis bahwa Isi Buatan Pengguna yang dipublikasikan.
d. Tidak memuat isi bohong, fitnah, sadis dan cabul.
e. Tidak memuat isi yang mengandung prasangka dan kebencian terkait dengan suku,
agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta menganjurkan tindakan kekerasan.
13
f. Tidak memuat isi diskriminatif atas dasar perbedaan jenis kelamin dan bahasa, serta
tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa, atau cacat jasmani.
g. Media siber memiliki kewenangan mutlak untuk mengedit atau menghapus Isi Buatan
Pengguna yang bertentangan dengan butir (c).
h. Media siber wajib menyediakan mekanisme pengaduan Isi Buatan Pengguna yang
dinilai melanggar ketentuan pada butir (c). Mekanisme tersebut harus disediakan di
tempat yang dengan mudah dapat diakses pengguna.
i. Media siber wajib menyunting, menghapus, dan melakukan tindakan koreksi setiap Isi
Buatan Pengguna yang dilaporkan dan melanggar ketentuan butir (c), sesegera mungkin
secara proporsional selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah pengaduan diterima.
j. Media siber yang telah memenuhi ketentuan pada butir (a), (b), (c), dan (f) tidak
dibebani tanggung jawab atas masalah yang ditimbulkan akibat pemuatan isi yang
melanggar ketentuan pada butir (c).
k. Media siber bertanggung jawab atas Isi Buatan Pengguna yang dilaporkan bila tidak
mengambil tindakan koreksi setelah batas waktu sebagaimana tersebut pada butir (f).
a. Ralat, koreksi, dan hak jawab mengacu pada Undang-Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik,
dan Pedoman Hak Jawab yang ditetapkan Dewan Pers.
b. Ralat, koreksi dan atau hak jawab wajib ditautkan pada berita yang diralat, dikoreksi
atau yang diberi hak jawab.
c. Di setiap berita ralat, koreksi, dan hak jawab wajib dicantumkan waktu pemuatan ralat,
koreksi, dan atau hak jawab tersebut.
d. Bila suatu berita media siber tertentu disebarluaskan media siber lain, maka:
e. Tanggung jawab media siber pembuat berita terbatas pada berita yang dipublikasikan di
media siber tersebut atau media siber yang berada di bawah otoritas teknisnya
f. Koreksi berita yang dilakukan oleh sebuah media siber, juga harus dilakukan oleh media
siber lain yang mengutip berita dari media siber yang dikoreksi itu;
g. Media yang menyebarluaskan berita dari sebuah media siber dan tidak melakukan
koreksi atas berita sesuai yang dilakukan oleh media siber pemilik dan atau pembuat
berita tersebut, bertanggung jawab penuh atas semua akibat hukum dari berita yang
h. Sesuai dengan Undang-Undang Pers, media siber yang tidak melayani hak jawab dapat
dijatuhi sanksi hukum pidana denda paling banyak Rp500.000.000 (Lima ratus juta
rupiah).
14
11. Pencabutan Berita
a. Berita yang sudah dipublikasikan tidak dapat dicabut karena alasan penyensoran dari
pihak luar redaksi, kecuali terkait masalah SARA, kesusilaan, masa depan anak,
pengalaman traumatik korban atau berdasarkan pertimbangan khusus lain yang
ditetapkan UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi.
b. Media siber lain wajib mengikuti pencabutan kutipan berita dari media asal yang telah
dicabut.
c. Pencabutan berita wajib disertai dengan alasan pencabutan dan diumumkan kepada
publik.
15
3. Profesional, yakni memiliki pendidikan, keahlian, dan keterampilan di bidangnya.
4. Responsif, yakni menanggapi masukan dengan cepat dan tepat.
5. Integrasi, yakni menyelaraskan penggunaan media sosial dengan media komunikasi
lainnya, baik yang berbasis internet (on-line) maupun yang tidak berbasis internet
(off-line).
6. Keterwakilan, yakni pesan yang disampaikan mewakili kepentingan instansi
pemerintah, bukan kepentingan pribadi.
16
15. Tidak memproduksi dan/atau menyebarkan konten/informasi yang bertujuan untuk
membenarkan yang salah atau menyalahkan yang benar, membangun opini agar
seolah-olah berhasil dan sukses, dan tujuan menyembunyikan kebenaran serta
menipu khalayak hukumnya haram.
16. Tidak menyebarkan konten yang bersifat pribadi ke khalayak, padahal konten
tersebut diketahui tidak patut untuk disebarkan ke publik.
17. Aktivitas buzzer di media sosial yang menjadikan penyediaan informasi berisi hoax,
ghibah, fitnah, namimah, bullying, aib, gosip, danhal-hal lain sejenis sebagai profesi
untuk memperoleh keuntungan, baik ekonomi maupun non-ekonomi, hukumnya
haram. Demikian juga orang yang menyuruh, mendukung, membantu,
memanfaatkan jasa dan orang yang memfasilitasinya.
18. Tidak menggunakan lagu-lagu yang mempunyai hak cipta. Perlindungan hak cipta
terhadap penggunaan lagu-lagu sebagai suara latar dalam video di situs Youtube,
telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta,
serta upaya hukum yang dapat dilakukan atas pelanggaran terhadap penggunaan
lagu sebagai suara latar di dalam video yang akan di Upload di Sosial media.
17
BAB 4
PENGELOLAAN PEMANFAATAN
MEDIA SOSIAL
Media sosial menggunakan akun resmi dari masing-masing unit kerja yang ada di
lingkup Universitas Sam Ratulangi dengan penanggung jawab (administrator) pimpinan dari
unit kerja tersebut (Fakultas, Lembaga, Biro, Unit, dan lainnya). Penanggung jawab berhak
sepenuhnya untuk mengunggah informasi yang berkaitan dengan unitnya serta menanggapi
atau menjawab komentar, pendapat, masukan, dan saran khalayak. Dalam pelaksanaan
sehari-hari dapat ditunjuk petugas yang khusus mengelola media sosial unit yang
bersangkutan. Tidak dibenarkan memiliki media sosial yang mengantasnamakan Universitas
Sam Ratulangi dan dikelola secara pribadi.
18
tersebut dilakukan terus-menerus dan sewaktu-waktu (real time) sehingga Universitas Sam
Ratulangi mampu memantau pergerakan naik atau turunnya kecenderungan persepsi, opini,
dan sikap khalayak terhadap Universitas Sam Ratulangi.
Evaluasi terhadap kinerja media sosial meliputi aspek luas jangkauan yang tercipta,
intensitas, kedalaman isi diskusi, dan masukan yang diperoleh. Evaluasi tersebut meliputi
masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), dan manfaat (benefit). Setiap akhir
semester kegiatan media sosial wajib dilaporkan kepada pimpinan unit dan diserahkan pada
pimpinan Universitas. Paling tidak laporan tersebut harus memuat sebagai berikut:
4.4 Keberlanjutan
Tolok ukur keberlanjutan media komunitas adalah loyalitas yaitu, jumlah kunjungan
kembali ke situs, jumlah pengikut (followers), royalti, dan tingkat keterlibatan (engagement)
khalayak, yang ditandai dengan banyaknya iklan yang hadir di media soaial. Tingkat
keberhasilan tersebut dapat diukur dengan menggunkan metode analisis penelusuran atau
tracking analysis. Kebelanjutan media sosial merupakan salah satu indikator publisitas
Universitas Sam Ratulangi di khalayak (publik), semakin besar jumlah pengikutnya maka
semakin tinggi dan semakin baik publisitas Universitas Sam Ratulangi
19
BAB 5
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
20
5.1.1 Proses Unggah Konten
PROSES DAN TANGGUNG JAWAB
21
5.1.2 Proses Publikasi di Media Sosial
PROSES DAN TANGGUNG JAWAB
22
BAB 6
PENUTUP
Semoga kebijakan panduan penggunaan media sosial ini dapat menjadi tolok ukur
keberhasilan UNSRAT dalam mengelola penggunaan media sosial sebagai salah satu asset
berharga dalam menunjang seluruh aktivitas pendidikannya. Masukan dan kritik membangun
sangat diharapkan bagi penyempurnaan kebijakan penggunaan media sosial di lingkup
Universitas Sam Ratulangi ini.
Rektor
23