Guru Pendamping :
Nuril Hikmah S.Pd.
Disusun Oleh :
1. Aycha Nonatasari (05)
2. Febrian Derik K. (11)
3. Fitria Anwar (13)
4. Krisdiyanti Amelia I. (22)
5. M. Fredy Irawan (23)
6. Ratih Tri W. (34)
SMA NEGERI 1 PURWOSARI
1
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan limpahan
rahmat, karunia serta kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan
para pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, atas segala rahmat dan pertolongan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
SOSIAL TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1
PURWOSARI
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung sehingga tugas ini bisa diselesaikan tepat waktu. Penulis
menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis berharap adanya kritik dan saran dari berbagai pihak.
Semoga susunan laporan karya tulis ilmiah ini bisa menambah pengetahuan serta
wawasan para pembaca dan juga bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
1. DOKUMENTASI .............................................................................................. 14
2. TES ................................................................................................................. 14
3. WAWANCARA ................................................................................................ 15
3
3.2. JADWAL PELAKSANA ...................................................................................... 15
LAMPIRAN .................................................................................................................... 23
4
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
6
1.2. RUMUSAN MASALAH
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribsi bagi siswa
yang bermain media sosial agar bisa mengurangi rasa malas untuk belajar. Di
samping itu penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi penelitian yang akan
datang.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat dari segi pendidikan
ataupun masyarakat, manfaat bagi orang tua yakni bisa memberikan suport
terkait dengan kebiasaan anak yang sering bermain media sosial.
Dari segi pendidikan, tenaga pendidik bisa memberikan bimbingan dan solusi
terhadap para siswa agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
Serta dapatmemberikan bimbingan kepada para siswa agar dapat meningkatkan
motivasi dalam belajar.
7
1.5. DEFINISI OPERASIONAL
Pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu,
baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya. Pengaruh yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar siswa
kelas XI IPS 3 selama satu tahun terakhir.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
McGraw Hill Dictionary – Media sosial adalah sarana yang digunakan oleh
orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan,
berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan
komunitas virtual.
Varinder Taprial dan Priya Kanwar (2012) – Media sosial adalah media
yang digunakan oleh individu agar menjadi sosial, atau menjadi sosial secara
daring dengan cara berbagi isi, berita, foto dan lain-lain dengan orang lain.
B.K. Lewis (2010) – Media sosial adalah label bagi teknologi digital yang
memungkinkan orang untuk berhubungan, berinteraksi, memproduksi, dan
berbagi isi pesan.
Mark Hopkins (2008) – Sosial media adalah istilah yang tidak hanya
mencakup berbagai platform Media Baru tetapi juga menyiratkan dimasukkannya
sistem seperti FriendFeed, Facebook, dan lain-lain yang pada umumnya
dianggap sebagai jejaring sosial. Idenya adalah bahwa berbagai platform media
yang memiliki komponen sosial dan sebagai media komunikasi publik.
P.N. Howard dan M.R Parks (2012) – Media sosial adalah media yang
terdiri atas tiga bagian, yaitu : Insfrastruktur informasi dan alat yang digunakan
untuk memproduksi dan mendistribusikan isi media, Isi media dapat berupa
pesan-pesan pribadi, berita, gagasan, dan produk-produk budaya yang
berbentuk digital, Kemudian yang memproduksi dan mengkonsumsi isi media
dalam bentuk digital adalah individu, organisasi, dan industri.
Russo, J. Watkins, L. Kelly, dan S. Chan (2008) – Media sosial adalah
instrumen yang memfasilitasi komunikasi, jaringan, dan/atau kolaborasi secara
daring.
Chris Brogan (2010) – Media sosial adalah seperangkat alat komunikasi
dan kolaborasi baru yang memungkinkan terjadinya berbagai jenis interaksi yang
9
sebelumnya tidak tersedia bagi orang awam.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016) – Media sosial adalah media
yang digunakan oleh konsumen untuk berbagi teks, gambar, suara, dan video
informasi baik dengan orang lain maupun perusahaan dan vice versa.
Michael Cross (2013) – Media sosial adalah sebuah istilah yang
menggambarkan bermacam-macam teknologi yang digunakan untuk mengikat
orang-orang ke dalam suatu kolaborasi, saling bertukar informasi, dan
berinteraksi melalui isi pesan yang berbasis web. Dikarenakan internet selalu
mengalami perkembangan, maka berbagai macam teknologi dan fitur yang
tersedia bagi pengguna pun selalu mengalami perubahan. Hal ini menjadikan
media sosial lebih hypernym dibandingkan sebuah referensi khusus terhadap
berbagai penggunaan atau rancangan.
Caleb T. Carr dan Rebecca A. Hayes (2015) – Media sosial adalah media
berbasis Internet yang memungkinkan pengguna berkesempatan untuk
berinteraksi dan mempresentasikan diri, baik secara seketika ataupun tertunda,
dengan khalayak luas maupun tidak yang mendorong nilai dari user-generated
content dan persepsi interaksi dengan orang lain.
M.L. Kent (2013) – Media sosial adalah segala bentuk media komunikasi
interaktif yang memungkinkan terjadinya interaksi dua arah dan umpan balik.
Dave Kerpen (2011) – Media sosial adalah teks, gambar, video, dan kaitan
secara daring yang dibagikan diantara orang-orang dan organisasi.
Lon Safko (2012) – Media sosial adalah media yang kita gunakan untuk
menjadi sosial.
Joyce Kasman Valenza (2014) – Media sosial adalah platform internet
yang memungkinkan bagi individu untuk berbagi secara segera dan
berkomunikasi secara terus menerus dengan komunitasnya.
M. Terry (2009) – Media sosial secara sederhana diartikan sebagai
pengguna isi bersama yang menggunakan teknologi penyiaran berbasis Internet
berbeda dari media cetak dan media siaran tradisional.
10
2.1.1 INTENSITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1
PURWOSARI
Intensitas belajar siswa merujuk pada seberapa sering dan seberapa keras
siswa kelas XI IPS 3 belajar. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
motivasi, minat dalam sujek, tingkat kesiapan, kondisi fisik dan emosional, serta
lingkungan belajar.
Siswa yang memiliki motivasi tinggi dan minat dalam subjek cenderung
memiliki intensitas belajar yang tinggi, karena mera lebih termotivasi untuk
belajar dan menghabiskan waktu yang lebih banyak untuk mempelajari materi
tersebut. Siswa yang merasa kurang siap atau kesulitan dalam subjek mungkin
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami materi dan memiliki
intensitas belajar yang lebih rendah.
Lingkungan belajar juga dapat mempengaruhi intensitas belajar siswa. Siswa
yang memiliki lingkungan belajar yang mendukung, seperti tempat belajar yang
tenang dan terorganisir, cenderung memiliki intensitas belajar yang lebih tinggi
mendukung, seperti kebisingan atau gangguan lainnnya, dapat mengganggu
intensitas belajar siswa kelas XI IPS 3.
Intenitas belajar siswa penting karena dapat mempengaruhi hasil belajar
mereka . Siswa yang memiliki intensitas belajar yang tinggi cenderung memiliki
pemahaman yang lebih baik dan hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa
yang memiliki intensitas belajar yang rendah. Oleh karena itu, penting bagi guru
atau orang tua untuk membantu siswa menigkatkan intensitas belajar mereka
dengan memberikan dukungan dan lingkungan belajar yang baik.
Intensitas berasal dari kata intentio yang artinya derajat kekuatan tertinggi,
kekuatan terbesar, meregang sampai batas terjauh, atau dapat diartikan
kehebatan. Kaitannya dengan belajar adalah kehebatan atau kesungguhan, giat
dalam melakukan belajar baik fisik maupun psikis, sehingga memperoleh hasil
11
yang maksimal.
Sedangkan pengertian belajar menurut beberapa ahli disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu aktifitas yang disengaja, dan aktifitas tersebut
menghasilkan perubahan berupa sesuatu yang baru.
Antara pengertian yang satu dengan yang lain saling melengkapi dan
berkaitan sehingga menghasilkan suatu pengertian bahwa intensitas belajar
adalah kesanggupan, kesungguhan siswa dalam belajar atau giat belajar yang
dilakukan siswa dalam upaya memperoleh pemahaman, pengetahuan serta
tingkah laku yang lebih baik melalui prosedur latihan dan pengalaman yang
dilakukan baik di sekolah maupun di rumah.
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu
pengetahuan. Dalam belajar, kita tidak bisa melepaskan dari beperapa hal yang
dapat mengantarkan keberhasilan dalam belajar. Kesungguhan atau intensitas
dalam belajar merupakan salah satu prinsip belajar agar mendapat hasil yang
maksimal. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang
memuaskan, selain itu akan bayak waktu dan tenaga yang terbuang percumah,
sebaliknya belajar dengan sungguh-sungguh serta tekun akan memperoleh hasil
yang maksimal dan penggunaan waktu yang efektif.
Menurut Syaiful Bahri Djamrah, pedoman umum dalam belajar dapat
dilakukan dengan cara belajar dengan teratur, disiplin dan bersemangat,
konsentrasi, pengaturan waktu, istirahat dan tidur yang cukup.
Sesuai dengan pendapat di atas maka dapat disimpulkan intensitas atau
kesungguhan dalam belajar dapat dilakukan dalam bentuk:
12
2.2.1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIASOSIAL TERHADAP
INTENSITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1
PURWOSARI
Media Sosial telah menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan
sehari-hari siswa kelas XI IPS 3. Terutama pada era digital seperti sekarang ini,
media sosial menjadi saran komunikasi yangsangat populer.Penggunaan media
social juga sudah merambah ke dalam dunia pendidikan,Khususnya dalam hal
pembelajaran. Banyak siswa kelas XI IPS 3 yang menggunakan media soaial
sebagai sumber informasi dan referensi dalam pembelajarn.
Namun, penggunaan media sosial dalam pembelajaran juga memiliki
dampak yang kontroversial. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan
media social dapat mengganggu intensitas belajar siswa kelas XI IPS 3, yang
membuat nilai dan prilaku mereka yang semakin menurun didalam kelas.Hal ini
disebabkan oleh banyaknya konten yang tidak relaan dan dapat mengalihkan
perhatian siswa kelas XI IPS 3 dari materi dan tutur sikap yang harus di pelajari.
Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji pengaruh penggunaan media
social terhadap intensitas belajar siswa kelas XI IPS 3.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
15
3.3. RENCANA ANGGARAN
16
BAB Ⅵ
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang kami lakukan di kelas XI IPS 3 bahwasanya ada
beberapa pertanyaan yang kami ajukan dan diantaranya : Soal nomer 1 "Apakah
media sosial dapat meningkatkan intensitas belajar siswa?" yang menjawab bisa
sebanyak 17 anak, sedangkan yang menjawab tidak bisa sebanyak 1 anak, dan
yang menjawb ragu-ragu sebanyak 3 anak. Soal nomer 2 "Apakah intensits
belajar berpengaruh besar bagi keberlangsungan pembelajaran siswa?" yang
menjawab berpengaruh 15 anak, yang menjawab tidak berpengaruh tidak ada,
dan yang menjawab biasa saja sebanyak 6 anak. Soal nomer 3 "Seberapa besar
pengaruh media sosial terhadap intensitas belajar 11 IPS 3" yang menjawab
besar sebanyak 5 anak, yang menjawab kecil tidak ada, yang menjawab sedang
sebanyak 16 anak. Soal nomer 4 "Apakah intensitas belajar itu sangat perlu bagi
siswa disekolah?" yang menjawab perlu sebanyak 18 anak, yang menjawab tidak
perlu tidak ada dan yang menjawab biasa saja 3 anak. Soal nomer 5 "Apakah
dengan adanya intensitas belajar membuat kalian merasa lebih aktif?" yang
menjawab iya sebanyak 13 anak, yang menjawab tidak tidak ada dan yang
menjawab biasa saja sebanyak 8 anak.
Soal nomer 6 "Menurut anda, bagaimana jika sekolah kurang memperhatikan
intensitas belajar siswa disekolah?" yang menjawab prestasi menurun sebanyak
3 anak, yang menjawab minat belajar siswa berkurang sebanyak 13 anak, yang
menjawab membuat siswa malas sebanyak 5 anak. Soal nomer 7 "Apakah
dengan menggunakan media sosial membuat intensitas belajar siswa
meningkat?" yang menjawab iya sebanyak 11 anak, yang menjawab tidak
sebanyak 3 anak dan yang menjawab biasa saja sebanyak 9 anak. Soal nomer
8 "Bagaimana cara kalian meningkatkan intensitas belajar didalam sekolah?"
yang menjawab dengan suasana sunyi sebanyak 6 anak, yang menjawab
17
dengan mendengarkan musik sebanyak 8 anak dan yang menjawab dengan
menyemil makanan sebanyak 7 anak. Soal nomer 9 "Apakah dengan adanya
intensitas belajar membuat tujuan kalian cepat tercapai?" yang menjawab iya
sebanyak 11 anak, yang menjawab tidak tidak ada dan yang menjawab biasa
saja sebanyak 10 anak. Soal nomer 10 "Apakah siswa bisa meningkatkan
intensitas belajar meskipun menggunakan media sosial?" yang menjawab bisa
sebanyak 18 anak, yang menjawab tidak tidak ada dan yang menjawab ragu-
ragu sebanyak 3 anak
Dari hasil penelitian yang kami lakukan di kelas XI IPS 3 bahwasanya ada
beberapa pertanyaan yang kami ajukan dan diantaranya : Soal nomer 11
"Apakah media sosial berpengaruh besar terhadap itensitas belajar siswa?" yang
menjawab setuju sebanyak 14 anak, yang menjawab tidak setuju tidak ada dan
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 7 anak. Soal nomer 12 "Apakah dengan
mengurangi media sosial bisa membuat siswa berprestasi disekolah?" yang
menjawab setuju sebanyak 14 anak, sedangkan yang menjawab tidak setuju
tidak ada dan yang menjawb ragu-ragu sebanyak 7 anak. Soal nomer 13 "Siapa
yang membuat siswa tidak kecanduan bermain media sosial?" yang menjawab
setuju sebanyak 5 anak, yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 anak, dan yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 13 anak. Soal nomer 14 "Siapa yang mengatur
waktu antara bermain media sosial dan belajar siswa?" yang menjawab diri
sendiri sebanyak 20 anak, yang menjawab orang lain tidak ada, dan yang
menjawab orang tua juga tidak ada.
Soal nomer 15 "Siapa yang mempengaruhi siswa kecanduan media sosial?"
yang menjawab diri sendiri sebanyak 14 anak, yang menjawab orang lain
sebanyak 6 anak dan yang menjawab orang tua sebanyak 1 anak. Soal nomer
18
16 "Bagaimana cara agar siswa tidak menggunakan media sosial terus-
menerus?" yang menjawab dengan istirahat sebanyak 15 anak, yang menjawab
dengan belajar sebanyak 6 anak dan yang menjawab membantu orang tua
sebanyak 1 anak. Soal nomer 17 "Apakah siswa bisa menjalankan pembelajaran
tanpa menggunakan media sosial di sekolah?" yang menjawab bisa dan tidak
bisa sebanyak 5 anak, sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 11 anak.
Soal nomer 18 "Apakah dengan menggunakan media sosial bisa membuat
prestasi siswa menurun disekolah?" yang menjawab setuju sebanyak 2 anak,
yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 anak dan yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 9 anak. Soal nomer 19 "Mengapa siswa bisa kecanduan bermedia
sosial?" yang menjawab tren sebanyak 2 anak, yang menjawab kebiasaan
sebanyak 19 anak dan yang menjawab ikut-ikutan tidak ada. Soal nomer 20
"Bagaimana jika media sosial dikurangi dilingkungan sekolah, apakah
berpengaruh terhadap interaksi antar siswa?" yang menjawab berpengaruh
sebanyak 9 anak, yang menjawab tidak berpengaruh sebanyak 2 anak dan
yangmenjawab biasa saja sebanyak 10 anak.
19
BAB Ⅴ
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari penelitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa media sosial
memiliki pengaruh terhadap siswa. Dampak negatifnya antara lain, yaitu
membuat siswa kecanduan, lupa waktu belajar, dan menjadi malas. Adapun
dampak positifnya antara lain, yaitu meningkatkan intensitas belajar siswa,
sebagai sarana mencari materi pembelajaran, dan menunjang keberlangsungan
pembelajaran.
Dari Penelitian yang kami lakukan menghasilkan kesimpulan bahwa pengaruh
terbesar yang mempengaruhi intensitas belajar siswa disekolah berasal dari cara
seseorang tersebut bisa memotivasi diri dan mengatur waktu, karena sebagian
besar siswa mengaku diri sendiri lah yang bisa mengatur waktu dan
mengendalikan diri agar tidak kecanduan bermain media sosial, juga dari pihak
sekolah yang bisa memberi dukungan dalam meningkatkan intensitas belajar.
5.2 SARAN
21
DAFTAR PUSTAKA
• Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. RinekaCipta.
• Lestari, Rani. 2015. Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Kearsipan Kelas Xi Ap Smk Swasta Budisatrya Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016. Skripsi. Universitas Negeri Medan.
• Muqaffi, Ahmad. 2017. Pengguna Media So-sial Instagram Dalam Proses Rekrut-men
Batch 3 Mahar Agung Organizer. Skripsi. UIN Sunan Ampel.
• Nurhalimah, Sitti. 2019. Media Sosial dan Masyarakat Pesisir : Refleksi Pemikiran
Mahasiswa Bidikmisi. DEEPUBLISH
• Rohman, Muhammad dan Sofan Amri. 2013. Strategi dan Desain Pengembangan Sistem
Pembelajaran. Prestasi Pustakaraya.
22
LAMPIRAN
23
24
25
26