Anda di halaman 1dari 39

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

MANFAAT APLIKASI WHATSAAP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SENDURO
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

Disusun oleh :

METHY YULIA CAHYANINGTYAS

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SENDURO
Jalan PB. Sudirman 120 Senduro Lumajang 67361 Telepon 0334-610070
NSS : 201052112056 NPSN : 20521405
website : https://smpn1senduro.sch.id e-mail : smpnsatusenduro@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

1. Judul : Manfaat Aplikasi Whatsaap Sebagai Media Pembelajaran


Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Senduro Tahun Pelajaran 2021/2022
2. Identitas Peneliti
Nama : METHY YULIA CAHYANINGTYAS
NIP :-
Jabatan, : Guru Mapel
Tugas :-
Unit Kerja : SMP NEGERI 1 SENDURO
3. Lokasi Penelitian : SMP NEGERI 1 SENDURO
4. Waktu Penelitian : 3 BULAN

Disahkan Pada Tanggal: 2 September 2021

Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Senduro

MUH. AGUS SULAIMAN , S.Pd


NIP. 19650805 198803 1 014
KATA PENGANTAR

Dengan menghaturkan rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Manfaat Aplikasi Whatsaap Sebagai Media
Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Senduro Tahun Pelajaran
2021/2022”.
Dalam penyusunan karya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan
sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Muh. Agus Sulaiman, S.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 1 Senduro, yang
selalu memberikan motivasi kepada semua guru.
2. Bapak Galuh Iqbal Ramadhan, S.Pd. yang membantu pada peneliti sehingga sampai
terselesainya penulisan PTK.
3. Bapak M. Ismantoro, S.Pd. yang membantu pada peneliti sehingga sampai
terselesainya penulisan PTK.
4. Ibu Yetik Herni Sulistin, S.Pd, yang memberikan motivasi sehingga sampai
terselesainya penulisan PTK.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Peneliti menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu peneliti
harapkan.

Senduro, 2 Setember 2021


Peneliti

METHY YULIA CAHYANINGTYAS


ABSTRAK
Manfaat Aplikasi Whatsaap Sebagai Media Pembelajaran Daring Di Masa
Pandemi Covid-19 Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 1 Senduro Tahun Pelajaran 2021 / 2022

Kata Kunci : Aplikasi Whatsapp, Media Pembelajaran Daring, Pandemi Covid-19

Pembelajaran era Covid-19 adalah dengan menerapkan Social Distancing


sehingga pembelajaran yang awalnya konvensional tatap muka beralih menjadi
pembelajaran jarak jauh. Proses pembelajaran dilakukan dari rumah dengan
menggunakan teknologi dan media internet. Sistem pembelajaran ini dinamakan
Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan). Di SMP Negeri 1 Senduro menggunakan
aplikasi Google Classroom akan tetapi hasil pembelajaran siswa belum maksimal. Hal
ini dikarenakan terdapat siswa yang tidak bisa menggunakan aplikasi ini. maka dari itu,
perlunya alternatif penggunaan aplikasi lain seperti Aplikasi WhatsApp. Sebelumnya
aplikasi WhatsApp ini sudah digunakan dikelas VIII untuk penyebaran terkait informasi
pembelajaran. jadi seluruh siswa sudah bisa menggunakan aplikasi ini dan diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui
kendala siswa dalam pembelajaran daring di SMP Negeri 1 Senduro, (2) Untuk
mengetahui pemanfaatan aplikasi WhatsApp sebagai media pembelajaran daring.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang memberikan asil
data deskriptif berupa kata-kata tertulis dengan jenis penelitian studi kasus.
Menggunakan metode Observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai instrumen dalam
pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kendala Dalam
Penggunaan Aplikasi Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran adalah terkait
ketersediaan fasilitas pendukung untuk pembelajaran online, kurang pahamnya peserta
didik dengan materi yang diberikan oleh guru. (2) Pemanfaatan Aplikasi WhatsApp
Sebagai Media Pembelajaran Daring adalah dengan menggunakan fitur-fitur yang
terdapat didalam aplikasi seperti fitur pesan teks, dokumen, gambar/foto, video, audio,
dan video call yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ................................................................................................................
Lembar Pengesahan ......................................................................................................... ii
Kata Pengantar..................................................................................................................iv
Abstrak ..............................................................................................................................v
Daftar Isi ..........................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran Era Covid-19............................................................ 5
2.2 Media Pembelajaran Daring ........................................................... 7
2.3 Manfaat Aplikasi WhatsApp........................................................... 8
2.3 Kelebian dan Kekurangan WhatsApp ............................................ 9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 12
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................... 12
3.3 Data dan Sumber Data.................................................................... 12
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 13
3.5 Prosedur Penelitian......................................................................... 15
3.6 TeknikAnalisis Data....................................................................... 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 27
4.1 Deskripsi Data Tempat Penelitian.................................................. 17
4.2 Data Kendala Siswa dalamPembelajaran Daring........................... 17
4.3 Analisa Data................................................................................... 24
BAB I PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 29
5.2 Saran-saran...................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribaian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Tujuan dari proses pendidikan di sekolah dasar adalah agar siswa mampu
memahami potensi diri, peluang dan tuntutan lingkungan serta merencanakan masa
depan melalui pengambilan serangkaian keputusan yang mungkin bagi dirinya.
Tujuan akhir pendidikan dasar adalah diperolehnya pengembangan pribadi
anak didik yang membangun dirinya dan ikut serta bertanggung jawab terhadap
pengembangan bangsa, mampu melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi
atau pada jenjang pendidikan selanjutnya, dan mampu hidup di masyarakat, serta
mampu mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan, dan lingkungan. Untuk
mencapai tujuan pendidikan maka sekolah merupakan salah satu tempat untuk peserta
didik dalam mengembangkan potensi diri sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Diantara fungsi pendidikan dasar adalah mengembangkan kemampuan dan
meningkatkan kualitas kehidupan, harkat, dan martabat manusia masyarakat Indonesia
dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Seiring dengan dikeluarkannya maklumat dari Kemendikbud Nomor
36962/MPK.A/HK/2020 Tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah
dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Sehingga masalah ini menuntut instansi pendidikan dan pendidik untuk
menerapkan proses pembelajaran yang tepat.Sekolah harus membuat rencana
pelaksaanaan pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan dan kondisi sekolah masing-
masing karena kegiatan proses belajar-mengajar tetap harus terlaksana walaupun tidak
bertatap muka.
Dengan adanya himbauan tersebut, maka proses pembelajaran pun dilakukan
dari rumah dengan memanfaatkan teknologi dan media internet. Sistem pembelajaran
daring online atau yang dikenal dengan e-learning merupakan bentuk manfaat teknologi
untuk proses pembelajaran. Pembelajaran daring (dalam jaringan) memudahkan guru
untuk memberikan materi dan diskusi setiap saat melalui jaringan internet dan
mempermudah siswa untuk mengunduh materi maupun melakukan diskusi yang
berkaitan dengan mata pelajaran yang ada.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran daring
namun sebagus apapun aplikasi dan media yang digunakan apabila guru tidak mahir
dalam mengelola atau menggunakan aplikasi yang digunakan maka akan terasa sia-sia
saja.
Aplikasi ini dapat digunakan untuk pembelajaran jarak jauh
sehinggamembantu guru untuk membuat, mengelompokkan dan mengatur tugas kelas
dengan cepat dan mudah, memberikan umpan balik kepada siswa langsung secara
efisien, dan berkomunikasi bersama siswa tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Peserta
didik dapat menerima, menyimak, membaca, dan mengirimkan hasil tugas dalam
aplikasi tersebut.
Namun, setelah beberapa hari diketahui bahwa ternyata ada sebagian dari siswa
yang bisa menerima pesan akan tetapi tidak bisa untuk mengirimkan tugas hasil
pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut yang menyebabkan hasil pembelajaran
tidak maksimal.
Peran seorang guru saat ini sangat dibutuhkan bukan hanya profesional dan
kompeten dalam bidangnya tetapi mampu meningkatkan pengetahuannya, menguasai
dan mengembangkan media pembelajaran, serta mampu meningkatkan pencapaian
prestasi belajar yang sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator.
WhatsApp sebagai aplikasi chatting yang bisa mengirim pesan teks, gambar,
suara, lokasi dan juga video ke orang lain dengan menggunakan smartphone jenis
apapun. Media WhatsApp mempunyai beberapa kelebihan.
Adapun beberapa kelebihan dari Media WhatsApp yakni penggunaan yang
mudah, praktis, cepat hemat data internet, dan dapat diakses hanya dengan handphone,
memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan untuk berkomunikasi mendukung seperti
adanya New Group, New Broadcast, WhatsApp Web, Starred Messages and Setting
dengan bantuan layanan internet.
Pilihan menu group yang dijadikan tempat berdiskusi guru dengan peserta
didik maupun peserta didik dengan teman-temannya dalam memecahkan masalah,
contohnya guru mengirimkan beberapa soal yang harus dipecahkan sesuai materi yang
telah diberikan, berdiskusi, penyampaian materi oleh guru, contohnya dalam
pelaksanaan pembelajaran guru dapat menyampaikan materi dengan cara mengirimkan
video pengajaran, dengan bentuk foto maupun rekamann suara.
Peran seorang guru saat ini sangat dibutuhkan bukan hanya profesional dan
kompeten dalam bidangnya tetapi mampu meningkatkan pengetahuannya, menguasai
dan mengembangkan media pembelajaran, serta mampu meningkatkan pencapaian
prestasi belajar yang sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator.
Pilihan menu group yang dijadikan tempat berdiskusi guru dengan peserta
didik maupun peserta didik dengan teman-temannya dalam memecahkan masalah,
contohnya guru mengirimkan beberapa soal yang harus dipecahkan sesuai materi yang
telah diberikan, berdiskusi, penyampaian materi oleh guru, pelaksanaan pembelajaran
guru dapat menyampaikan materi dengan cara mengirimkan video pengajaran, dengan
bentuk foto maupun rekaman suara.
Berdasarkan Latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan Judul ”Manfaat Aplikasi Whatsaap Sebagai
Media Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Senduro Tahun Pelajaran
2021/2022”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dengan latar belakang masalah dan fokus penelitian di atas, maka
dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa saja kendala siswa dalam pembelajaran daring di SMP Negeri 1 Senduro
2. Bagaimana Manfaat Aplikasi WhatsApp sebagai media pembelajaran daring?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kendala siswa dalam pembelajaran daring di SMP Negeri 1
Senduro
2. Untuk mengetahui Manfaat aplikasi WhatsApp sebagai media pembelajaran daring.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Era Covid-19


Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan penduduk
dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Virus Corona Disease 2019 atau Covid-19.
Tindakan tersebut meliputi pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam
suatu wilayah pergerakan orang atau barang untuk satu provinsi, kabupaten atau kota
tertentu. Pembatasan tersebut paling sedikit dilakukan melalui peliburan sekolah dan
tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan pembatasan kegiatan di tempat atau
fasilitas umum.
Dalam peraturan pemerintah, mengatur pelaksanaan Pembatasan Sosial
Berskala Besar yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dan dapat dilakukan oleh
Pemerintah Daerah berdasarkan persetujuan Menteri Kesehatan.
I Ketut Sudarsono, dkk (2020:2) Kebijakan tersebut diberlakukan mulai
tanggal 16 maret 2020. Menanggapi permasalahan tersebut banyak instansi pemerintah
terutama sekolah-sekolah memutuskan untuk melakukan pembelajaran dirumah.
Penghentian tatap muka atau belajar mengajar secara langsung bukan berarti bahwa
kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan akan tetapi menggantinya dengan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 ini
mengguncang dunia pendidikan di Indonesia.
Anung Ahadi Pradana, dkk (2020: 61-62) Pandemi ini mengharuskan
pentingnya memutus rantai transmisi dan melindungi populasi dari resiko. Pemutusan
rantai penularan virus bisa dilakukan secara individu dengan melakukan kebersihan diri
terutama cuci tangan dan secara kelompok dengan cara social distancing serta physical
distancing.
Social distancing adalah praktik dengan cara memperlebar jarak “menjaga
jarak” sebagai upaya menurunkan peluang menularan penyakit. Dalam penerapan social
distancing seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta senantiasa
memperhatikan jarak setidaknya 1-2 meter saat berinteraksi dengan orang lain.
Arief Kresna dan Juni Ahyar (2020:6) Physical distancing atau dapat diartikan
sebagai pembatasan kontak fisik merupakan serangkaian tindakan dalam pengenalian
infeksi non-farmasi yang bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat penyakit
menular.
Tujuan utama dari kebijakan pembatasan ini adalah untuk mengurangi
kemungkinan kontak fisik antara orang yang terinfeksi dan orang yang tidak berinfeksi.
Satuan pendidikan yang berada di daerah Zona Kuning Oranye dan Merah, dilarang
melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan atau sekolah dan tetap
melanjutkan Belajar Dari Rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4
Tahun2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease.
Pemeritah daerah, kantor wilayah Kementrian Agama Provinsi atau
Kementrian Agama Kabupaten sesuai dengan kewenangan pada zona hijau dapat
melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan secara bertahap selama masa
transisi bagi satuan pendidikan yang sudah memenuhi semua daftar periksa dan merasa
siap. Dalam hal ini, orang tua wali peserta didik memliki hak penuh untuk dapat
memilih anaknya ikut masuk ke sekolah atau tetap melanjutkan dengan Belajar Dari
Rumah (BDR).
Satuan pendidikan yang berada di daerah Zona Kuning Oranye dan Merah,
dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan atau sekolah dan
tetap melanjutkan Belajar Dari Rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease.
Pemeritah daerah, kantor wilayah Kementrian Agama Provinsi dan/atau
Kementrian Agama Kabupaten atau Kota sesuai dengan kewenangan pada zona hijau
dapat melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan secara bertahap selama
masa transisi bagi satuan pendidikan yang sudah memenuhi semua daftar periksa dan
merasa siap. Dalam hal ini, orang tua wali peserta didik memliki hak penuh untuk dapat
memilih anaknya ikut masuk ke sekolah atau tetap melanjutkan dengan Belajar Dari
Rumah (BDR).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa acuan
pemerintah daerah dalam mengatur satuan pendidikan sebelum mendapatkan izin
melaksanakan pembelajaran tatap muka berdasarkan ketentuan yang diatur didalamnya.
Karena prinsip utama dalam pembelajaran di tahun ajaran dan akademk baru adalah
kesehatan dan keselamatan seluruh warga sekolah.
2.2 Media Pembelajaran Daring
Media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Bentuk stimulus yang bisa dipergunakan sebagai
media diantarnya hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar yang bergerak atau
tidak, tulisan dan suara yang direkam.
Pengunaan media pembelajaran mempunyai tujuan memberikan motivasi
terhadap peserta didik. Media yang baik juga akan membuat peserta didik aktif dalam
sebuah pembelajaran seperti tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik
untuk melakukan praktik-praktik yang benar.
Munir (219:15-16) Online learning merupakan suatu sistem yang dapat
memfasilitasi pembelajar untuk belajar lebih luas, lebih banyak dan bervariasi. Sistem
ini memerlukan pembelajar dan pengajar berkomunikasi secara interaktif dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi seperti media komputer dengan
internetnya. Manfaat media ini bergantung dari struktur materi pembelajarannya.
Albert Efendi Pohan ( 2020: 2) Pembelajaran daring merupakan pembelajaran
yang berlangsung di dalam jaringan, dimana pengajar dan peserta didik tidak bertatap
muka secara langsung.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
jarak jauh merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar secara terpisah dari gurunya sehingga komunikasi antara guru
dengan siswa harus dilakukan dengan mengunakan media elektronik.

2.3 Manfaat Aplikasi WhatsApp


Aplikasi adalah suatu perangkat lunak (softwere) atau program komputer yang
beroperasi pada sistem tertentu yang diciptakan dan dikembangkan untuk melakukan
perintah tertentu. Istilah aplikasi diambil dari bahasa Inggris application yang dapat
diartikan sebagai penerapan atau penggunaan. Secara harfiah aplikasi merupakan suatu
penerapan perangkat lunak atau softwere yang dikembangkan untuk tugas tertentu.
Syafrial Fachri Pane, dkk (2020:53-54) dalam bidang pendidikan aplikasi
memiliki fungsi sebagai bahan pengajaran. Misalnya, sebuah aplikasi yang berguna
untuk penyajian materi yang dilengkapi animasi-animasi agar lebih menarik seperti
Microsoft PowerPoint. Sehingga sarana pengajaran menjadi lebih nyaman dan dapat
mencapai hasil yang lebih maksimal
Sjamsidi, dkk. (2013:10) Manfaat berasal dari kata dasar manfaat yang berarti
faedah, guna, laba atau untung, sedangkan Manfaat adalah proses, cara dan perbuatan
memanfaatkan sesuatu.
Adapun fungsi media WhatsApp sebagai berikut.
a. Foto, yang diperoleh dari kamera, file manager dan media galeri.
b. Video, berupa gambar bergerak yang direkam.
c. Audio, pesan yang direkam dapat langsung dari video, file manager atau musik.
d. Locatoin, berupa pesan keberadaan pengguna dengan bantuan fasilitas Google Maps.
e. Contact, dapat mengirim kontak yang tersedia dari buku telpon atau phonebook.
f. View contact dapat melihat daftar nama kontak yang memiliki akun WhatsApp.
g. Avatar, adalah foto profil pengguna WhatsApp.
h. Add conversation shortcut, beberapa chatting dapat ditambahkan jalur pintas ke
homescreen.
i. Email Conversation, dapat mengirim semua obrolan melalui email.
j. Group Chat, pengguna bisa membuat kelompok percakapan.
k. Copy atau paste, setiap kalimat perbincangan juga dapat digandakan, disebarkan dan
dihapus dengan menekan dan menahan kalimat tersebut dilayar.
l. Smile Icon, banyak pilihan emoticon seperti ekspresi manusia, gedung, cuaca, hewan,
alat musik, mobil, dan lain-lain.
m. Search, pengguna dapat mencari daftar kontak melalui fitur ini.
n. Call atau Panggilan, untuk melakukan panggilan suara dengan pengguna lain.
o. Video Call, selain panggilan suara, pengguna juga dapat melakukan penggilan video.
p. Block, untuk memblokir nomor milik orang lain.
q. Status, berfungsi untuk pemberitahuan kepada kontak lainnya bahwa pengguna
tersebut bersedia atau tidak bersedia dalam melakukan obrolan (chatting).
Adapun manfaat dari fitur yang ditampilkan sebagai berikut.
1. WhatsApp Messenger Group memberikan fasilitas pembelajaran secara kolaboratif
dan kolaboratif secara online antara guru dan peserta didik ataupun sesama peserta
didik baik dirumah maupun di sekolah.
2. WhatsApp Messenger Group merupakan aplikasi gratis yang mudah digunakan.
3. WhatsApp Messenger Group dapat digunakan untuk berbagi komentar, tulisan,
gambar, video, suara, dan dokumen.
4. WhatsApp Messenger Group memberikan kemudahan untuk menyebarluaskan
pengumuman maupun mempublikasikan karya dalam grup.
5. Informasi dan pengetahuan dapat dengan mudah dapat disebarluaskan melalui
berbagai fitur WhatsApp Messenger Group.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa fitur yang
dihadirkan di dalam aplikasi WhatsApp mampu mempermudah penyebaran informasi
komunikasi dengan sesama tanpa harus bertemu, dan semua orang bisa dengan mudah
memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan, salah satunya penggunaan Group whatsApp
sebagai tempat berdiskusi serta dapat menunjang kemudahan berkomunikasi dalam
proses pembelajaran.
2.4 Kelebihan dan kekurangan WhatsApp
WhatsApp menyediakan keuntungan atau kemudahan dalam berkomunikasi
seperti biaya murah dan mempermudah penggunanya. Oleh sebab itu penggunaan
WhatsApp sebagai aplikasi chat dapat menjadi media komunikasi yang efektif dan
bermanfaat bagi penggunanya. Hal ini yang membedakan WhatsApp dengan aplikasi
lain karena memiliki karakteristik yang membuat banyak orang bisa menggunakannya.
Adapun kelebihan pada aplikasi whatsApp sebagai berikut.
1. Tidak memerlukan uang untuk memasang aplikasi WhatsApp ditelepon pintar (smart
phone).
2. WhatsApp menggunakan koneksi internet telepon (4G/3G2G/EDGE atau WiFi).
Tidak memerlukan biaya tambahan untuk setiap pesan atau panggilan.
3. Tanpa biaya internasional, tidak memelurkan tambahan untuk mengirim pesan
WhatsApp Internasional.
4. Bisa mengantarkan pesan, gambar, video, audio dan pesan suara dengan mudah.
5. Dapat melakukan obrolan dengan orang lain dengan kuota lebih dari 100 orang
dalam satu grub.
6. Penggunaan data yang kecil dibandingkan dengan aplikasi lain.
7. WhatsApp bisa lintas Platform (Bekerja untuk semua smarthone termasuk
Blackberry.
8. WhatsApp memiliki koneksi 24 jam Non-stop selama pengguna terhubung dengan
jaringan intenet.
9. Tampilan WhatsApp menarik.
10. WhatsApp tidak memerlukan sistem log-in setiap akan membuka aplikasi.
Adapun kelebihan pada aplikasi whatsApp sebagai media pembelajaran
sebagai berikut.
1. Grub WhatsApp : pendidik dan peserta didik bisa berdiskusi dan bertanya jawab.
2. WhatsApp membuat pendidik bisa berkreasi dengan memberikan materi atau tugas.
3. Pendidik dan peserta didik dapat dengan mudah mengirim atau menjawab hasil
pekerjaan, bisa berupa komentar langsung (chat grub), gambar, video atau file
lainnya yang berhubungan dengan pembelajaran.
4. Pembelajaran menjadi ramah lingkungan karena tidak menggunakan kertas.
5. Salah satu solusi untuk menyampaikan pembelajaran diluar kelas.
Keberadaan WhatsApp memudahkan kegiatan komunikasi baik jarak dekat
maupun jarak jauh dan merupakan alat komunikasi lisan maupun tulisan, mampu
menyimpan pesan dan sangat praktis.
Adapun kekurangan dari aplikasi WhatsApp sebagai berikut.
1. Keberadaan lokasi yang berbeda akan membawa pengaruh yang berbeda juga
terhadap kekuatan sinyal.
2. Banyaknya chat yang masuk di WhatsApp Group akan mengakibatkan penuhnya
memori HP, sehingga koneksi internet menjadi lambat.
3. Chat yang menumpuk, akan sulit unutk diakses karena harus menscroll ke atas agar
bisa mengikuti jalannya diskusi berlangsung.
MeskipunWhatsApp memiliki kekurangan, namun keberadaan WhatsApp tetap
menjadi aplikasi yang paling banyak dan sering digunakan, masyarakat masih tetap
memanfaatkannya karena dianggap lebih banyak memiliki kelebihan.
Dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan WhatsApp
mampu membantu sistem komunikasi baik jarak jauh maupun jarak dekat dengan biaya
yang murah dan penggunaannya yang mudah, bukan hanya dalam kehidupan bersosial
saja tetapi juga dalam kegiatan pembelajaran.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Senduro. Alasan
pemilihan sekolah ini karena memiliki tempat di tepi hutan jati yang tentunya memiliki
visi dan misi yang sangat sangat menantang dan luas kedepannya guna bersaing secara
global. Untuk waktu penelitian dilaksanakan pada semester I Tahun Pelajaran
2021/2022 serta disesuaikan dengan keadaan guna mengurangi persebaran wabah virus
corona.
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan metodologi
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa
penjelasan tertulis maupun lisan dari subjek yang diamati. Pendekatan kualitatif ini
digunakan untuk mendeskripsikan Manfaat WhatsApp sebagai media pembelajaran
dalam jaringan masa pandemi Covid-19 di kelas VIII SMP Negeri 1 Senduro
3.3 Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini data terbagi menjadi 2, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer yang digunakan berupa catatan dari hasil wawancara maupun
observasi kepada guru, peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Senduro yang
mendeskripsikan mengenai Manfaat WhatsApp sebagai media pembelajaran dalam
jaringan masa pandemi Covid-19 di kelas VIII SMP dan data sekunder yang digunakan
adalah dalam bentuk foto, video, dan rekaman yang dapat mendukung dalam
pemerolehan informasi penelitian mengenai Manfaat WhatsApp sebagai media
pembelajaran dalam jaringan masa pandemi Covid-19 di SMP.
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru, wali murid, dan siswa kelas VIII
di SMP Negeri 1 Senduro yang menjadi sasaran dari pelaksanaan Manfaat WhatsApp
sebagai media pembelajaran dalam jaringan masa pandemi Covid-19 dan peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 1 Senduro.
Hal ini dapat Buktikan pada tabel daftar nama siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Senduro.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai berikut.
a. Observasi
Observasi disebut juga pengamatan. Melalui kegiatan pemuatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indra. Jadi, mengobservasi dapat
dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Apa
yang dikatakan ini adalah pengamatan langsung di lapangan dan diaplikasikan pada
sebuah laporan tertulis. Didalam artian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner,
rekaman gambar, rekaman suara.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan apabila
peneliti ingin mengetahui prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan
digunakan untuk respon yang tidak terlalu besar. Penelitian ini menggunakan jenis
obervasi partisipasi pasif yaitu dalam hal ini peneliti datang melihat keadaan tempat
yang diamati dan tidak ikut terlibat dengan kegiatan yang dilakukan.

Hal ini dapat di buktikan pada tabel kisi-kisi pedoman observasi di bawah ini.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Observasi


Deskripsi Indikator
Membuat Group Belajar
Memasukkan Peserta didik
Manfaat WhatsApp sebagai media Membuat Absensi Online
pembelajaran dalam jaringan masa Membuat Jadwal dan Rencana Belajar
pandemi Covid-19 di Sekolah Penyampaian Materi Terstruktur
Dasar Cek Tugas yang disampaikan Peserta Didik
Rekapitulasi Presensi Aktif
Penilaian Hasil Belajar Peserta didik
Laporan Kegiatan Belajar
Membuat Group Belajar
Peneliti mengamati bagaimana Manfaat WhatsApp sebagai media pembelajaran
dalam jaringan dengan terjun secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh narasumber
yaitu ikut bergabung di dalam Group WhatsApp mengamati bagaimana proses kegiatan
pembelajaran berlangsung dengan media WhatsApp, guna mengoptimalkan proses
pengamatan dengan keterlibatan peneliti, peneliti mampu menghayati dan merasakan
secara langsung apa yang dirasakan oleh subjek, sehingga data yang diperoleh memiliki
kedudukan yang pasti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Secara umum observasi
bertujuan untuk mendukung pengumpulan data yang dapat dilakukan segera setelah
kejadian maupun saat berlangsungnya suatu kejadian.
b. Wawancara
Tujuan wawancara dari penelitian ini untuk mengetahui secara mendalam
mengenai Manfaat WhatsApp sebagai media pembelajaran dalam jaringan masa
pandemi Covid-19. Narasumber dalam wawancara ini yaitu Guru dan peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 1 Senduro
Tabel 3.2 Kisi –kisi wawancara
Sumber Data Variabel Indikator
Guru Manfaat 1. Manfaat media WhatsApp
media 2. Jumlah Grup yang dimiliki
WhatsApp 3. Keunggulan WhatsApp
oleh guru 4. Kekurangan WhatsApp
5. Kendala dalam Manfaat media
WhatsApp
6. Solusi dalam mengatasi kendala Manfaat
media WhatsApp
Peserta Didik Manfaat
media 1. Manfaat media WhatsApp
WhatsApp 2. Keunggulan WhatsApp
oleh peserta 3. Kekurangan WhatsApp
didik 4. Kendala dalam Manfaat media WhatsApp
5. Solusi dalam mengatasi kendala
Manfaat media WhatsApp

c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data hasil observasi dan wawancara
agar hasil dari observasi dan wawancara dapat dipercaya kebenarannya dengan adanya
dokumentasi. Dalam penelitian ini dokumentasi yang dipilih yaitu berupa video atau
rekaman wawancara, screenshot Manfaat WhatsApp sebagai media pembelajaran dalam
jaringan, dan foto-foto yang mendukung untuk melengkapi data penelitian.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang telah di sepakat untuk
mencapai keberhasilan dalam penelitian. Pada penelitian ini tahapan yang akan
dilaksanakan yaitu mulai dari tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan terakhir
tahapan penyelesaian dengan tahapan penyusunan laporan. Proses persiapan diawali
dengan menentukan objek penelitian yang akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Senduro
Fokus masalah penelitian ini adalah Manfaat WhatsApp sebagai media
pembelajaran dalam jaringan masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Senduro yang
disertai dengan pembuatan instrumen penelitian yang mendukung pelaksanaan
penelitian ini. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen wawancara dan observasi
berdasarkan penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Upaya menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya
untuk pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan
yang di dapat di tempat penelitian, sehingga dapat di analisa dengan baik dan benar dan
mendapatkan data yang akurat.
Adapun Kegiatan-kegiatan dalah analisis data sebagai berikut.
1. Reduksi data, adalah proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan atau meringkas hasil pengumpulan data.
2. Penyajian data, adalah suatu kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun
sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
3. Penarikan kesimpulan, adalah kesimpulan-kesimpulan yang diambil dari penyajian
data. Kesimpulan itu juga di verifikasi selama penelitian berlangsung.
Penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,
dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Data Tempat Penelitian


1. Identitas SMP Negeri 1 Senduro
Nama : SMP Negeri 1 Senduro
Alamat : Jalan PB Sudirman No. 120 Senduro
Desa : Senduro
Kecamatan : Senduro
Kabupaten : Lumajang
Email : smpnsatusenduro@gmail.com
Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
NPSN : 20521405
2. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Senduro
Visi SMP Negeri 1 Senduro : Berdaya saing, bertanggung jawab dan
berwawasan lingkungan.

Misi SMP Negeri 1 Senduro : 1. Memantapkan kegiatan keagamaan.


2. Meningkatkan kualitas pembelajaran
3. Mengefektifkan kegiatan
ekstrakurikuler
4. Meningkatkan layanan bimbingan dan
konseling.
5. Memantapkan tiga budaya dasar
(belajar, tertib, bersih).
6. Meningkatkan kepedulian warga
sekolah terhadap situasi dan kondisi
masyarakat
7. Meningkatkan manajemen sekolah
secara terpadu.

3. Sarana dan Prasarana SMP


Negeri 1 Senduro
Ruang Kepala Sekolah : 1
Kelas : 24
Kantor Guru : 1
Ruang Tata Usaha : 1
Ruang Bimbingan Konseling : 1
Laboraturium IPA : 2
Mushola : 1
Aula : 1
Koperasi Siswa : 1
Perpustakaan : 1
UKS : 1
Kamar Mandi : 24

4.2. Data Kendala Siswa dalam Pembelajaran Daring


Pembelajaran ini menggunakan media online sebagai media pembelajaran,
dengan demikian pembelajaran ini disebut dengan pembelajaran daring (dalam
jaringan).
Pembelajaran daring di Kelas VIII menggunakan aplikasi Google Classroom.
Namun, penggunaan aplikasi bertambah seiring dengan berjalannya waktu, menjadi
menggunakan aplikasi WhatsApp dan Aplikasi Google Form.
Pembelajaran seperti ini memang efektif untuk social distancing, akan tetapi
pembelajaran ini di SMP Negeri 1 Senduro juga memiliki banyak permasalahan yang
di alami oleh peserta didik, wali murid dan guru.
Seperti yang sudah dijelaskan
“Dari banyaknya aplikasi yang digunakan, aplikasi apa yang paling sering
digunakan sebagai media pembelajaran daring adalah aplikasi WhatsApp, karena
dalam grub WhatsApp tersebut mencangkup seluruh guru yang mengajar dikelas
tersebut, seluruh wali murid dan juga berisi peserta didik yang memiliki ponsel pribadi,
setiap individu memiliki akses dalam pembelajaran menggunakan WhatsApp grub
kelas.”

Pernyataan tersebut juga hampir sama dengan pendapat siswa kelas VIII yaitu
Reyfa Anggaran Putra :
“Aplikasi WhatsApp mudah diakses, terdapat juga grub kelas yang berisikan
seluruh guru dan juga siswa kelas VIII Semua pembelajaran dikirimkan oleh guru
melalui grub tersebut jadi semua anggota grub dapat membacanya. Dalam grub
tersebut juga kita dapat melihat siapa saja yang sudah mengikuti pembelajaran.”

Kelebihan menggunakan aplikasi WhatsApp seperti yang diutarakan Bapak


Muh. Agus Sulaiman, S.Pd. mengatakan:
“Aplikasi whatsApp ini sangat mudah mengoperasikannya, setiap peserta didik
dan wali murid sudah familiyar dengan aplikasi ini, dan aplikasi ini termasuk aplikasi
yang ringan sehingga tidak memakan banyak tempat di dalam handphone.”

Pernyatan lainnya dari siswa kelas VIII yang bernama Putri Anggun Oktaviani
berkata : “aplikasi ini dapat diakses 24 jam asalkan dengan menggunakan kuota
internet”.

“Aplikasi whatsApp ini mempunyai kelebihan yaitu adanya grub kelas sehingga
akan mempermudah komunikasi dan setiap anggota grub dapat melihat tegasnya karena
dikirim oleh guru di grub tersebut.
Adapun langkah-langkah pembelajaran daring yang dilakukan di SMP Negeri 1
Senduro adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Guru menyapa peserta didik dan membuka pembelajaran dengan salam. Kemudian
Guru atau Ketua kelas memberikan link Google Form untuk mengisi Daftar hadir
atau Absensi. Selanjutnya pembelajaran dimulai.
Hal ini dapat dibuktikan pada hasil percakapan di grup kelas dimana guru sedang
memberikan pembiasaan.
b. Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi pembelajaran secara berurutan dengan menggunakan
fitur yang ada di dalam aplikasi WhatsApp. Guru juga menggunakan metode untuk
proses pembelajaran.
c. Kegiatan penutup
Guru memberikan kesempatan kepada siswa jika masih memiliki pertanyaan tentang
pembelajaran. Selanjutnya, guru memberikan tugas sebagai evaluasi untuk
pembelajaran.
Aplikasi WhatsApp memiliki berbagai fitur atau kelebihan yang memiliki
fungsi kegunaan masing-masing. Seperti dengan yang diutarakan siswa kelas VIII yang
bernama Novi:
“Sering menggunakan pesan teks, terkadang materi dikirimkan dengan
gambar dan dokumen, juga menggunakan video untuk menjelaskan dan seringkali
untuk praktek olahraga itu dikirimkan video, untuk penjelaskan tekadangdengan audio
atau voice note. Fitur yang digunakan ini sangat banyak tergantung materi
pembelajarannya”.
“menggunakan fitur Pesan teks, Video, Voice Note, serta Video Call di akhir Minggu.

Hampir semua pembelajaran pada awalnya menggunakan pesan teks, untuk


beberapa pembelajaran seperti mata pelajaran yang memerlukan mencatat materi
pembelajaran, guru menggunakan fitur gambar dan dokumen untuk mengirimkan materi
pelajaran, guru menggunakan fitur Audio/Voice Note untuk memberikan penjelasan
terkait dengan pembelajaran, guru menggunakan fitur Video untuk pembelajaran
Olahraga yang memerlukan praktek, serta terkadang guru menggunakan fitur Video
Call untuk laporan penghafalan surat-surat pendek dalam pembelajaran PAI. Aplikasi
Google Form digunakan untuk mengisi daftar hadir dan digunakan untuk menjawab
soal evaluasi pembelajaran.
Pembelajaran daring di SMP Negeri 1 Senduro kurang lebih sudah berjalan
selama 1 tahun. Pembelajaran ini terkadang membuat peserta didik bosan dengan
pembelajaran karena merupakan rutinitas yang sama yang dikerjakan setiap harinya dan
ini akan berdampak pada proses pembelajaran peserta didik.
Bapak Muh. Agus Sulaiman, S.Pd, selaku Kepala Sekolah mengatakan bahwa:
Guru dalam menyampaikan materi agar memudahkan peserta didik dalam
pembelajaran dan agar tidak bosan dengan pembelajaran adalah dengan
memanfaatkan aplikasi Google Form dan aplikasi WhatsApp. salah satu upayanya
yaitu menggunakan fitur beragam yang disediakan oleh WhatsApp seperti Pesan teks,
Video, Audio, Voice Note, Dokumen, Gambar dan lain-lain. Fitur-fitur tersebut dapat
digunakan secara bergantian sesuai dengan materi yang akan di ajarkan tersebut
walaupun tetap menggunakan whatsApp sebagai sarananya.”

Seperti yang telah disebutkan di atas, guru memanfaatkan berbagai fitur yang
terdapat di Aplikasi whatsApp sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Strategi
seperti itu membuat peserta didik mempunyai daya tarik tersendiri dengan
pembelajaran. Pembelajaran dalam jaringan adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan media aplikasi antara pendidik dengan peserta didik tidak tatap muka secara
langsung.
Pembelajaran seperti ini merupakan solusi atas dampak pandemi Covid-19
yang menyerang seluruh negara akan tetapi jika dibandingkan dengan pembelajaran
tatap muka pembelajaran ini kurang efektif karena tidak membuat peserta didik lebih
aktif.
“Hanya 30% saja yang aktif berinteraksi terkait pembelajaran (bertanya
tentang materi) dan 80% siswa yang aktif mengerjakan dan mengirimkan tugas.”

“Pembelajaran daring ini kurang efektif yang membuat siswa kurang aktif dibandingkan
dengan pembelajaran secara tatap muka.”

“Sebenarnya pembelajaran daring kurang efektif dan sulit mengaktifkan


peserta didik karena tidak bertatap muka secara langsung dan karena banyakya
kendala lain yang dihadapi namun karana adanya pandemi Covid-19 dan memang
pembelajaran harus dilakukan dari rumah masing-masing maka pembelajaran ini
dibuat se-efektif mungkin dengan guru yang aktif berkomunikasi dengan peserta didik
dan wali murid”.

Dalam proses pembelajaran ada evaluasi yang biasanya disertai dengan


penilaian.
“Proses penilaian dilakukan dengan manual dengan melihat hasil pekerjaan
peserta didik yang dikirimkan melalui fitur yang ada di whatsApp maupun dengan
penilaian otomatis dari aplikasi Google Form. Aspek yang dinilai yang paling utama
aspek keaktifan peserta didik dalam mengkuti pembelajaran daring.”

“Dengan siswa mengirimkan hasil pengerjaan tugas kemudian dinilai.


Sedangkan penilaian hafalan dilakukan dengan video call di akhir minggu. Aspek
utama yang dinilai dalam pembelajaran ini adalah keaktifan dalam belajar maupun
pengiriman tugas serta setoran hafalan dan praktek.”

Selaras dengan upaya yang dilakukan oleh peserta didik, Putri Anggun
Oktaviani berkata:

“untuk memaksimalkan hasil belajar di era pandemi Covid-19 ini adalah


dengan mengirimakan tugas secara rutin”.

Dengan peserta didik mengirimkan tugas pembelajaran guru akan merekap


penilaian berupa laporan yang setiap harinya di kirim di grub kelas VIII. Metode seperti
itu, dapat membuat peserta didik dapat mengecek telah mengirimkan tugas atau belum.
Namun, dengan penilaian yang seperti itu, ada juga peserta didik yang tidak
mengirimkan tugas, sehingga akan mendapat nilai kurang. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, Guru memberikan solusi berikut:
- “Memberi teguran dan mencari masalah serta penyelesaian agar siswa dapat
menuntaskan pembelajaran.”
- “akan memberikan tugas tambahan.”
Apabila terdapat peserta didik yang masih memiliki nilai kurang dalam
pembelajaran maka Guru akan menghubungi siswa yang bersangkutan melalui aplikasi
WhatsApp untuk menanyakan kendala dalam proses pembelajaran lalu Guru akan
memberikan solusi untuk menuntaskan pembelajaran serta Guru akan memberikan
tugas tambahan.
4.3 Analisis Data
a. Kendala Siswa Dalam Pembelajaran Daring
Pembelajaran jarak jauh menekankan pada cara belajar secara mandiri. Peserta
didik bebas secara mandiri memilih materi pembelajaran yang akan dipelajari dan
bagaimana cara mempelajarinya.
Pembelajaran jarak jauh lebih banyak berkomunikasi secara intrapersonal
berupa informasi atau materi pembelajaran dalam bentuk elektronik. Pendidikan Jarak
Jauh memang bukanlah suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan namun di SMP
Negeri 1 Senduro ini merupakan hal yang baru, jadi sangat memerlukan penyesuaian
terlebih dahulu seperti fasilitas belajar untuk proses pembelajaran serta membutuhkan
kerja sama dari berbagai pihak seperti pemerintah, sekolah dan orang tua peserta didik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa kendala
dalam pembelajaran daring yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Senduro sebagai
berikut.
1. Membutuhkan Handphone
Dalam pembelajaran daring memerlukan media alat komunikasi seperti Handphone,
berdasarkan dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, ada peserta didik yang
belum memiliki handphone secara pribadi maka untuk proses pembelajaran
menggunakan handphone wali murid. Spesifikasi Handphone juga berpengaruh
dalam mengakses aplikasi, handphone yang dapat digunakan untuk proses
pembelajaran daring ini adalah tipe smartphone.
2. Menggunakan banyak data kuota internet
Pembelajaran secara daring hanya dapat dilakukan apabila tersambung dengan
koneksi internet. Harga kuota internet masih tergolong mahal yang mengakibatkan
biaya untuk pembelajaran sekolah bertambah. Apabila tidak memiliki kuota internet
maka tidak bisa mengikuti pembelajaran.
3. Tidak adanya jaringan / sinyal internet
Jaringan / sinyal internet yang dimiliki oleh peserta didik sangat susah dikarenakan
lokasi atau tempat tinggal diluar jangkauan.
4. Harus terhubung dengan layanan internet.
Pendidik dan peserta didik harus selalu terhubung dengan layanan internet untuk
mendapatkan informasi apabila tidak terhubung maka tidak akan terjadi
pembelajaran.
5. Peserta didik sulit memahami materi pelajaran
Pembelajaran secara daring ini membuat peserta didik kurang memahami materi
pelajaran dikarenakan tidak adanya interaksi secara langsung.
6. Banyak tugas yang menumpuk
Pembelajaran secara daring ini cenderung membuat guru banyak memberikan tugas
harian kepada peserta didik. Pembelajaran jarak jauh menekankan pada cara belajar
secara mandiri. Apabila siswa tidak bisa mengatur waktu belajarnya, maka tugas
harian akan banyak menumpuk.
Kendala utama dalam proses pembelajaran daring ini adalah fasilitas
pendukung untuk pembelajaran online seperti Handphone dan juga kuota internet yang
harus dimiliki oleh peserta didik. Diketahui berdasarkan dengan observasi yang
dilakukan oleh peneliti, SMP Negeri 1 Senduro memberikan bantuan kepada seluruh
peserta didik berupa kartu internet yang berisi sebanyak 50GB. Untuk mengatsi
permasalahan lain seperti kurang pemahamnya siswa dengan materi yang diberikan,
guru yang aktif berinteraksi dengan peserta didik.
b. Manfaat Aplikasi WhatsApp Sebagai Media Pembelajaran Daring
Aplikasi WhatsApp ini sangat membantu untuk proses pembelajarann daring.
Cara menggunakan aplikasi ini cukup dengan mengunduh di aplikasi Google Play
Storelalu memasukkan nomor ponsel sebagai pin dan aplikasi ini sudah bisa digunakan.
Aplikasi ini tergolong aplikasi yang popular di masyarakat lingkungan sekolah dan
mudah untuk digunakan. Aplikasi WhatsApphadir dengan berbagai fitur atau kelebihan
yang memiliki fungsi kegunaan masing-masing.
Fitur yang dipakai dalam kelas ini adalah fitur pesan teks yang berfungsi untuk
mengirim dan menerima pesan, fitur gambar/foto digunakan untuk mengirim materi dan
laporan hasil penugasan peserta didik, fitur dokumen digunakan untuk mengirimkan
materi pembelajaran, fitur audio digunakan untuk menjelaskan materi, fitur voice note
digunakan untuk menjelaskan materi pelajaran, fitur video digunakan untuk
mengirimkan materi praktek pelajaran seperti olahraga, dan fitur video call yang
digunakan untuk laporan hafalan peserta didik.
Beberapa kelebihan pembelajaran daring menggunakan aplikasi WhatsApp
bagi peserta didik SMP Negeri 1 Senduro sebagai berikut.
1. Aplikasi WhatsApp ini merupakan aplikasi yang sangat mudah digunakan, baik
peserta didik, guru maupun wali murid dapat menggunakanya.
2. Aplikasi WhatsApp mempunyai fitur WhatsApp grub untuk memudahkan
berkomunikasi dengan pengguna yang berada dalam grub, guru dapat membuat grub
kelas yang berisikan seluruh pengajar, peserta didik dan juga wali murid.
3. Dalam WhatsApp terdapat banyak fitur yang dapat digunakan untuk menyampaikan
materi pembelajaran, fitur-fitur ini dapat dimanfaatkan secara bergantian agar
pembelajaran lebih bervariasi dan membuat peserta didik tidak bosan dengan
pembelajaran.
4. Aplikasi WhatsApp termasuk aplikasi yang ringan. Aplikasi WhatsApp ini tidak
memakan banyak tempat di memori internal.
5. Aplikasi WhatsApp dapat diakses 24 jam dengan ketentuan mengaktifkan data kuota
internet. WhatsApp harus menggunakan koneksi internet melalui jaringan untuk
menjalankannya.
Adapun Kekurangan menggunakan aplikasi whatsApp sebagai media
pembelajaran sebagai berikut.
1. Proses koreksi hasil belajar peserta didik masih dilakukan secara manual oleh guru.
Guru harus mengecek pekerjaan hasil belajar peserta didik satu per satu.
2. Penggunaan Handphone secara berlebihan akan membuat peserta didik kecanduan.
Untuk menciptakan model pembelajaran yang efektif maka dalam suatu
pembelajaran memerlukan strategi. Strategi pembelajaran adalah pola-pola umum
kegiatan guru dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Strategi dasar dalam sebuah pembelajaran seperti mengenali perubahan tingkah
laku dan kepribadian anak, memilih pendekatan belajar mengajar, memilih dan
menetapkan metode, teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif,
serta menetapkan batasan minimal keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh
guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
SMP Negeri 1 Senduro mengambil aspek utama yang dinilai pada
pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 ini adalah aspek keaktifan siswa dalam
melaksanakan proses pembelajaran namun juga terdapat aspek lain seperti rutin
mengirimkan laporan pembelajaran dan mengirimkan tugas pembelajaran.
Apabila masih terdapat peserta didik yang belum tuntas dalam proses belajar,
guru mengupayakan untuk mencari masalah dan menyelesaikan permasalahan tersebut
serta memberi tugas tambahan kepada peserta didik untuk mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal madrasah tersebut.Aplikasi WhatsApp dikelas VIII dapat digunakan sebagai
media pembelajaran sekaligus untuk penyampaian informasi kepada peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian, SMP Negeri 1 Senduro menggunakan strategi
pembelajaran untuk memudahkan proses belajar mengajar serta agar peserta didik tidak
bosan dengan pembelajaran. Upaya yang dilakukan guru adalah dengan memanfaatkan
aplikasi Google Form dan memanfaatkan fitur-fitur beragam yang terdapat dalam
aplikasi whatsApp.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas Manfaat Aplikasi WhatsApp Sebagai Media
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Senduro dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kendala utama dalam proses pembelajaran daring ini adalah fasilitas pendukung
untuk pembelajaran online seperti Handphone dan juga kuota internet yang harus
dimiliki oleh peserta didik, apabila tidak dimiliki maka tidak akan bisa mengikuti
pembelajaran. Kendala lainnya seperti kurang pemahamnya siswa dengan materi
yang diberikan karena tidak adanya interaksi secara langsung.
2. Penggunaan Aplikasi WhatsApp Sebagai Media Pembelajaran Daring pada Masa
Pandemi Covid-19 ini sangat membantu untuk proses pembelajaran. Guru memilki
peranan penting dalam menentukan aplikasi yang digunakan untuk proses
pembelajaran dan memilih Aplikasi whatsApp untuk di gunakan dikelas VIII ini
sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik dikelas tersebut.
5.2 Saran-saran
Apaun saran-saran sebagai dalam meningkatkan pembelajaran di SMP Negeri
1 Senduro, Masa Pandemi Covid-19 sebagai berikut ini.
1. Bagi Pendidik
Pendidik memahami peserta didik secara lebih dalam karena dalam proses
pembelajaran tidak dilaksanakan secara tatap muka akan menimbulkan berbagai
pemikiran yang diterima oleh peserta didik dan pendidik diharapkan dapat
memberikan masukan media pembelajaran yang efektif untuk proses belajar
mengajar pada masa pandemi Covid-19.
2. Bagi Peserta Didik
Dengan adanya pembelajaran yang dilakukan secara daring di masa pandemi Covid-
19 ini, diharapkan peserta didik menjadi generasi yang cerdas meskipun banyak
tantangan dalam proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Adanya berbagai masalah yang datang dalam dunia pendidikan seperti Covid-19 ini
diharapkan sekolah mampu menciptakan lingkungan sekolah yang sesuai dengan
situasi dan kondisi lingkungan tersebut dan seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sekolah
mampu menggunakan teknologi tersebut untuk proses kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

Anung Ahadi Pradana, dkk. “Pengaruh Kebijakan Social Distancing Pada Wabah
Covid-19 Terhadap Kelompok Rentan di Indonesia,” Jurnal Kebijakan
Kesehatan, Vol. 09 No. 02 (Juni, 2020

Ahidin, Udin. dkk Covid-19 dan Work From Home. Banten: Desanta Muliavisitama,
2020.
I Ketut Sudarsana dkk. Covid-19 Prespektif Pendidiakan (Yayasan Kita Menulis, 2020),
2.)
Arief Kresna dan Juni Ahyar, “Pengaruh Physical Distancing dan Social Distancing
Terhadap Kesehatan Dalam Pendekatan Linguistik,” Jurnal Syntax
Transformation, Vol. 01 No. 04 (Juni, 2020).

Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi


(Bandung: Alfabeta, 2009).

Albert Efendi Pohan, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah (Jawa
Tengah: CV Sarnu Untung, 2020).

Edi Irawan dkk, Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi Transformasi, Adaptasi, dan
Metamorfodis Menyongsong New Normal (Yogykarta: Zahir Publishing,
2020).

Sjamsidi, dkk. Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Baku (Malang: Universitas Brawijaya
Press, 2013).

Syafrial Fachri Pane, dkk, Membangun Aplikasi Peminjaman Jurnal Mengunakan


Aplikasi Oracle Apex Online (Bandung: Kreatif Industri Nusantara, 2020).
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SENDURO
Jalan PB. Sudirman 120 Senduro Lumajang 67361 Telepon 0334-610070
NSS : 201052112056 NPSN : 20521405
website : https://smpn1senduro.sch.id e-mail : smpnsatusenduro@gmail.com

SURAT KETERANGAN
Nomor: 800/ / 427.41.12.001 / 2022

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP Negeri 1 memberi ijin kepada :

Nama : METHY YULIA CAHYANINGTYAS


NIP :-
Jabatan : Guru Mapel

Adalah benar namanya tersebut diatas kami beri ijin untuk melakukan penelitian
tindakan kelas yang berjudul “Manfaat Aplikasi Whatsaap Sebagai Media
Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Senduro Tahun Pelajaran
2021/2022”. Di lembaga yang kami pimpin pada Tahun Pelajaran 2021/2022.
Demikian yang bersangkutan dapat melakukan dan melaksanakan penelitian
tindakan kelas dengan baik. Dengan demikian surat ijin kami buat agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Senduro, 31 Agustus 2021


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Senduro

MUH. AGUS SULAIMAN, S.Pd


NIP. 19650805 198803 1 014
INSTRUMEN PENELITIAN

Manfaat Aplikasi Whatsaap Sebagai Media Pembelajaran Daring Di Masa


Pandemi Covid-19 Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Senduro Tahun Pelajaran 2021/2022

Table 1. Kisi-kisi Wawancara Guru


No Variabel Penelitian Indikator
1. Proses pembelajaran Jarak Jauh 1. Proses pembelajaran Jarak Jauh
2. Perangkat pembelajaran
2. Kesiapan Guru 1. Kesiapan Guru
2. Sarana dan prasarana
3. Kendala Guru Kendala Guru
4 Hasil Belajar Hasil Belajar

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Peserta Didik


No Variabel Penelitian Indikator
1. Proses pembelajaran Jarak Jauh Proses pembelajaran Jarak Jauh
Perangkat pembelajaran
2. Kesiapan Peserta didik Persiapan peserta didik pada
pembelajaran jarak jauh
Sarana dan prasaran
3. Kendala Guru Kendala Guru
4 Hasil Belajar Hasil Belajar
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU

1. Apakah guru dapat mengajar sesuai RPP dalam pembelajaran jarak jauh ini?
2. Upaya apa saja yang ibu lakukan untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran
jarak jauh?
3. Bagaimana proses pembelajaran jarak jauh pada masa Covid-19 pada kelas VIII
SMP Negeri 1 Senduro ?
4. Bagaimana kesiapan guru dalam pembelajaran jarak jauh ini?
5. Apa saja kendala atau problematika yang dihadapi guru saat pembelajaran jarak
jauh?
6. Apakah sarana dan prasarana di sekolah memadai untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh saat ini?
7. Media komunikasi apa saja yang ibu gunakan pada pembelajaran jarak jauh?
8. Apakah dengan adanya pembelajaran jarak jauh saat ini dapat merubah
komponen dalam menyusun RPP?
9. Bagaimana cara ibu dalam memantau kegiatan kegiatan belajar jarak jauh
peserta didik?
10. Apakah terdapat peningkatan pada nilai hasil belajar peserta didik pada proses
pembelajaran jarak jauh saat ini?
PEDOMAN ANGKET PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Senduro


Kelas : VIII

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat responden.
No Pernyataan Iya Tidak
1. Melakukan persiapan sebelum melakukan pembelajaran
jarak jauh, seperti harus mempunyai Handphone dan paket
data
2. Tidak memiliki kendala saat pembelajaran jarak jauh
3. Mengatasi kendala dengan berupaya menyediakan
perlengkapan komunikasi guna pembelajaran online
4. Sarana dan prasarana dalam pembelajaran jarak jauh
memadai
5. Proses pembelajaran jarak jauh saat masa Covid- 19 sesuai
dengan protocol kesehatan
6. Guru menggunakan aplikasi atau media komunikasi.
7. Peserta didik dapat menggunakan aplikasi atau media
pembelajaran jarak jauh dengan baik.
8. Penerapan pembelajaran jarak jauh akan meningkatkan nilai
hasil belajar
9. Peserta didik belajar lebih giat untuk meningkatkan hasil
belajar pada pembelajaran jarak jauh.
10. Peserta didik lebih merasa senang saat pembelajaran jarak
jauh dari pada pembelajaran di kelas.
HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru wali kelas VIII SMP Negeri 1 Senduro
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana proses pembelajaran Pembelajaran tetap berjalan dengan aktif, hanya
jarak jauh pada masa covid-19 saja ada kendala pada paket internet.
pada kelas VIII SMP Negeri 1 Pembelajaran sesuai dengan protokol kesehatan dan
Senduro? tugas di antar ke sekolah seminggu sekali
dan guru juga memberikan nilai seminggu sekali.
2. Apa saja kesiapan guru dalam Guru harus mempunyai buku yang lengkap,
pembelajaran jarak jauh ini? mempunyai video pembelajaran dan video tersebut
dikirimkan ke grup whatsaap beserta dengan materi
pelajarannya.
3. Apa saja kendala atau problema Paket internet yang tidak memadai, tidak semua
yang dihadapi guru saat peserta didik memiliki hp android,
pembelajaran jarak jauh? komunikasi kurang lancar, jaringan kurang bagus
dan lancar.
4. Apakah sarana dan prasarana di Kurang memadai pada kuota paket internet, sekolah
sekolah memadai untuk tidak menyediakan wifi untuk
melakukan pembelajaran jarak pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh guru
jauh saat ini? di sekolah.
5. Media komunikasi apa saja yang Untuk saat ini hanya menggunakan aplikasi
ibu gunakan pada pembelajaran whatsaap
jarak jauh?
6. Apakah dengan adanya Komponen RPP berbeda, mengikuti komponen RPP
pembelajaran jarak jauh saat ini khusus untuk pembelajaran jarak jauh.
dapat merubah komponen dalam
menyusun Rpp?
7. Apakah guru dapat mengajar Guru mengajar sesuai dengan RPP khusus
sesuai rpp dalam pembelajaran pembelajaran jarak jauh.
jarak jauh ini?
8. Upaya apa saja yang ibu lakukan Toleransi dari guru terhadap peserta didik, memiliki
untuk mengatasi kendala dalam paket internet sendiri untuk memberi
pembelajaran jarak jauh? materi dan tugas dalam pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh.
9. Bagaimana cara ibu dalam Peserta didik mengirimkan foto sedang
memantau kegiatan belajar jarak mengerjakan tugas kepada guru, tugas dikumpul di
jauh peserta didik? sekolah seminggu sekali untuk mengecek tulisan
tangan.
10. Apakah terdapat peningkatan pada Tidak meningkat, nilai peserta didik lebih menurun
nilai hasil belajar peserta didik saat pembelajaran jarak jauh.
pada proses pembelajaran jarak
jauh saat ini?
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Senduro


Kelas : VIII
Tanggal Observasi :

No Aspek yang diamati Skor


1 2 3 4
1. Pembelajaran jarak jauh dilakukan sesuai 
protokol kesehatan.
2. Pembelajaran jarak jauh berjalan secara efektif. 
3. Persiapan pembelajaran jarak jauh dipersiapkan 
secara matang.
4. Kendala pembelajaran jarak jauh dapat teratasi 
dengan baik.
5. Peserta didik bertanggung jawab 
mengumpulkan tugas tepat waktu.
Jumlah  4
Keterangan :
4 : sangat baik
3 : baik
2 : kurang baik
1 : sangat kurang baik

Anda mungkin juga menyukai