2023
Pendahuluan
Latar Belakang
Pada awal Oktober 2022, Indonesia berduka atas peristiwa kelam dalam
dunia sepak bola tanah air. Lanjutan Liga Indonesiabertajuk BRI Liga 1 itu,
mempertemukan tuan rumah Arema FCmelawan Persebaya yang berakhir dengan
kemenangan Persebaya. Kelamnya, pertandingan ini dinodai dengan kerusuhan yang
menewaskan ratusan orang sehingga tercatat sebagai tragedi terbesar dalam sejarah
sepak bola Indonesia dan berada di nomor urut kedua dalam sejarah kelam sepak bola
dunia.1
Tragedi Kanjuruhan ini memakan korban sejumlah 488 orang. Dari 488
korban, sebanyak 302 mengalami luka ringan, 21 orang mengalami luka berat, dan
135 korban meninggal dunia. Menurut Kepala Kepolisian JawaTimur, Irjen Nico
Afianta menyampaikan bahwa dua dari125 korban jiwa merupakan anggota
kepolisian.2
Kerusuhan berawal saat peluit panjang tanda berakhirnyapertandingan,
diwarnai oleh penonton yang melemparipemainserta staff official Persebayadengan
botol mineral,gelas,dll.Seakan tidak cukup untuk meluapkan amarah,tepat pada
pukul 22.00 WIB, banyak Aremania (sebutan untuk fans Arema) turunke lapangan
guna mencari dan menyerbu para pemain Arema FC serta staff official tim. Tidak
berhenti dengan penyerangan Kepada pihak Arema FC, penyerbuan juga dilakukan
kepada aparat keamanan setempat.
1
ZacharyCrockett,DeadliestSoccerMatchesinHistory,https://priceonomics.com/
historys-deadliest-soccer-disasters/(diaksespada3otoberpukul9.25)
2WidhiaArum Wibawana, Tragedi Kanjuruhan :Kornologi,
Peneybab,danJumlahKorban,https://news.detik.com/berita/d-6324274/tragedi-
kanjuruhan-kronologi-penyebab-dan-jumlah-
korban(diaksespada3Oktoberpukul10.05)
(nomor6).3 Tak hanya penembakan gas air mata, tindakan aparat keamaan yang
represifjuga ditunjukan dalam menangkap dan menertibkan massa yang membludak.
Diketahui banyak pula massa yang diamankan dengan ditendang dan diperlakukan
kasar oleh aparat.
Setelah gas airmata dengan jumlah besar-besaran ditembakkan ke penonton
di tribun, banyak penggemar panik dan berebut turun dari tribun. Banyak massa yang
terjepit hingga terinjak-injakdan terengah-engah. Untuk menghilangkan anarki
massa, aparat keamanan kembali menembakkan gas air mata untuk membubarkan
para mania, namun para anarkis tidak bergerak dan berbalik menyerang aparat
keamanan.
Akibat penembakan gas air mata serta kerusuhan yang takterbendung, banyak
korban mengalami sesak napas dan terbaringlemah sehingga dievakuasi di unit
kesehatan stadion Kanjuruhan.Evakuasi juga terhambat lantaran ambulan yang
membawa banyak korban terhadang oleh aksi Aremania di luar stadion. Namun
karena banyaknya korban dan kurangnya ambulan, maka evakuasi korban dilakukan
dengan menggunakan kendaraan dinas KasatLantas, kendaraan Grand Max Polsek
Jajaran, Truk Dalmas Polres,TrukDalmasBrimobdanTNI.
Rupanya, penggunaan gas air mata sangat keras dilarang dalam menertibkan
supporter sepakbola, sehingga apa yang dilakukan aparat dalam menertibkan massa
telah melanggar peraturan yang ada, seperti regulasi yang telah tertuang dalam
regulasi FIFA Stadium Safety and Security Regulation pada Pasal 19 Huruf B. yang
berbunyi, "No fire arms or 'crowd control gas'shall be carried or used (senjata api
melayang.5
5RezaGunadha,KengeriandiPintu13,yangSebenarnyaTerjadisaat
TragediKanjuruhan https:// www. suara.com/news /2022/10/04/ 080500/kengerian-
di-pintu-13-yang-sebenarnya- terjadi-saat-tragedi-kanjuruhan(diakses pada 4
Oktober 21022 pukul11.59)
Rumusan Masalah
Masalah pada penelitian ini di rumuskan menjadi “ Perbandingan Tanggung Jawab
Hukum dalam perspektif hukum Nasional dan Statuta Fifa terkait pelaksanaan Sanksi
terhadap pelaku tragedi Kanjuruhan “
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui bagaimana Perbandingan Tanggung Jawab Hukum dalam
perspektif hukum Nasional dan Statuta Fifa terkait pelaksanaan Sanksi terhadap
pelaku tragedi Kanjuruhan
Kontribusi penelitian
Hasil penelitian ini berkontribusi terhadap pengetahuan Perbandingan Tanggung
Jawab Hukum dalam perspektif hukum Nasional dan Statuta Fifa terkait pelaksanaan
Sanksi terhadap pelaku tragedi Kanjuruhan
Daftar Pustaka
ZacharyCrockett,DeadliestSoccerMatchesinHistory,https://priceonomics.com/
historys-deadliest-soccerdisasters/(diaksespada3 oktoberpukul9.25)