Diajukan untuk memenuhi salah satu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema
Kelas : XI.2
2022/2023
1. Deskripsi Umum
a. Waktu Pelaksanaan
b. Tempat Pelaksanaan
d. Kajian Teori
2. Deskripsi Bagian
Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022 adalah insiden saling injak yang terjadi di
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022. Kerusuhan ini
merupakan bagian dari rivalitas lokal Derbi Super Jawa Timur yang
mempertemukan Arema dengan Persebaya Surabaya.
Tragedi kerusuhan ini juga dianggap sebagi musibah sepak bola yang terbesar
dalam sejarah sepak bola Indonesia dan Asia, serta terbesar kedua dalam sejarah
sepak bola dunia setelah tragedi Estadio Nacional di Peru
a) Latar belakang
Memiliki sejarah panjang di Indonesia sejak 1990-an. Beberapa klub penggemar
tim memiliki "komandan", dan polisi banyak berada di pertandingan-pertandingan
dengan suar yang sering digunakan untuk membubarkan kerumunan yang
menyerbu lapangan.[7] Pada 2018, juga pernah terjadi kerusuhan di Kanjuruhan
setelah pertandingan Arema dan Persib Bandung setelah polisi menembakkan gas
air mata untuk membubarkan kerumunan.[8] Kerusuhan tersebut menyebabkan 1
orang meninggal dunia.[8] Regulasi FIFA (19-b) menyatakan bahwa polisi tidak
boleh menembakkan senjata atau gas air mata. Namun, cakupan regulasi ini (1-1)
hanya diwajibkan pada kompetisi yang langsung berada di bawah FIFA,
sementara untuk kompetisi yang dibentuk federasi atau asosiasi anggota (1-3)
sifatnya hanya sebatas panduan[9]. Polisi penjaga pertandingan sepak bola sering
menggunakan gas air mata.
Putaran pertama Liga 1 musim 2022–2023 dimulai pada 23 Juli 2022. Pada pekan
ke-11 berlangsung Derbi Super Jawa Timur yang mempertemukan dua tim yang
dianggap bersaing keras, Arema dan Persebaya.[11][12] Laga ini digelar pada 1
Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur
bermula pukul 20.00 WIB. Diperkirakan sekitar 40.000 penonton datang
menyaksikan laga ini.
Tim tamu awalnya memimpin dengan 2 gol, sebelum dikejar oleh tim tuan rumah
pada akhir babak pertama. Di babak kedua, Persebaya mencetak 1 gol tambahan.
Skor 2–3 untuk kemenangan Persebaya ini bertahan hingga peluit panjang ditiup
menandai selesainya pertandingan.
Sepanjang pertandingan, situasi aman, tanpa insiden besar.