Anda di halaman 1dari 6

TRAGEDI KANJURUHAN MALANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema

TRAGEDI KANJURUHAN MALANG

Di susun oleh: Dadi Prasetia

Kelas : XI.2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 KARAWANG

PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK

2022/2023

Kelas : Nama Dadi Prasetia


XI.1 1
TRAGEDI KANJURUHAN MALANG

1. Deskripsi Umum

a. Waktu Pelaksanaan

Pada tanggal 1 Oktober 2022 pada pukul 8 malam

b. Tempat Pelaksanaan

Stadion Kanjuruhan Malang

c. Tujuan Kegiatan Penelitian

Penelitia Penelitian ini bertujuan untuk mengusut tuntas pada tragedi


Kanjuruhan Malang serta mencari tahu sebab akibat terjadinya kejadian tersebut

d. Kajian Teori

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, di mana terjadi kerusuhan


pascapertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya pada tanggal 1 Oktober
2022, terjadi karena PSSI dan para pemangku kepentingan liga sepakbola
Indonesia tidak profesional, tidak memahami tugas dan peran masing-masing,
cenderung mengabaikan berbagai peraturan dan standar yang sudah dibuat
sebelumnya, serta saling melempar tanggungjawab pada pihak lain. Sikap dan
praktik seperti ini merupakan akar masalah yang sudah berlangsung selama
bertahun-tahun dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola kita, sehingga
dibutuhkan langkah-langkah perbaikan secara drastis namun terukur untuk
membangun peradaban baru dunia sepakbola nasional.
Langkah pimpinan Polri yang telah melakukan proses pidana dan tindakan
administrasi dengan melakukan demosi sejumlah pejabat, sudah menjawab
sebagian harapan masyarakat dan patut diapresiasi. Namun demikian, tindakan itu
juga perlu ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan lanjutan terhadap
pejabat Polri yang menandatangani surat rekomendasi izin keramaian No:
Rek/000089/IX/YAN.2.1/2022/DITINTELKAM tanggal 29 September 2022 yang
dilakukan oleh Dirintelkam atas nama Kapolda Jawa Timur.
Polri dan TNI juga perlu segera menindaklanjuti penyelidikan terhadap aparat
Polri dan TNI serta pihak-pihak yang melakukan tindakan berlebihan pada
kerusuhan pasca pertandingan Arema vs Persebaya tanggal 1 Oktober 2022
seperti yang menyediakan gas air mata, menembakkan gas air mata ke arah

Kelas : Nama Dadi Prasetia


XI.1 2
penonton (tribun) yang diduga dilakukan di luar komando, pengelola Stadion
Kanjuruhan yang tidak memastikan semua daun pintu terbuka, pihak Arema FC,
dan pihak PSSI yang tidak melakukan pengawasan atas keamanan dan kelancaran
penyelenggaraan pertandingan.
Polri juga perlu segera menindaklanjuti penyelidikan terhadap suporter yang
melakukan provokasi, seperti yang awal mula memasuki lapangan sehingga
diikuti oleh suporter yang lain, suporter yang melakukan pelemparan flare,
melakukan perusakan mobil di dalam stadion, dan melakukan pembakaran mobil
di luar stadion.
Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namun dalam negara
yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya
Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri
sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712
orang, dimana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal
dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian bisa saja
mengalami dampak jangka panjang.
Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan
persepakbolaan nasional, pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan
percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk
menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas,
profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan. Pemerintah
tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepakbola profesional di bawah
PSSI yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan
kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi
sepakbola di tanah air. Adapun pertandingan sepakbola di luar Liga 1, Liga 2, dan
Liga 3 tetap berlangsung dengan memperhatikan ketertiban umum dan
berkoordinasi dengan aparat keamanan.
Dalam rangka pelaksanaan prinsip tata kelola organisasi yang baik (good
organization governance) perlu segera bagi PSSI untuk merevisi statuta dan
peraturan PSSI. PSSI juga mendesak untuk menjalankan prinsip keterbukaan
informasi publik terhadap berbagai sumber dan penggunaan finansial, serta
berbagai lembaga kegiatan usaha dibawah PSSI.
Dalam rangka membangun persepakbolaan nasional yang berperadaban dan
bermakna bagi kepentingan publik, penyelamatan PSSI tidak cukup hanya
berpedoman pada Regulasi PSSI yang isinya banyak bertentangan dengan prinsip-
prinsip tata kelola organisasi yang baik, namun perlu pula didasarkan pada prinsip
menyelamatkan kepentingan publik/ keselamatan rakyat (salus populi suprema lex
esto). Dasar dari ketaatan pada aturan resmi dan dalil keselamatan publik ini
adalah aturan moral dan nilai-nilai etik yang sudah menjadi budaya dalam
kehidupan kita berbudaya.
Untuk menjamin kesejahteraan pemain, PSSI perlu segera memastikan penerapan
UU No 11 tahun 2022 tentang keolahragaan terkait jaminan ketenagakerjaan,

Kelas : Nama Dadi Prasetia


XI.1 3
dimana pemain berhak mendapatkan BPJS sebanyak 4 program jaminan sosial
yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan
Jaminan Pensiun.

2. Deskripsi Bagian

Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022 adalah insiden saling injak yang terjadi di
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022. Kerusuhan ini
merupakan bagian dari rivalitas lokal Derbi Super Jawa Timur yang
mempertemukan Arema dengan Persebaya Surabaya.
Tragedi kerusuhan ini juga dianggap sebagi musibah sepak bola yang terbesar
dalam sejarah sepak bola Indonesia dan Asia, serta terbesar kedua dalam sejarah
sepak bola dunia setelah tragedi Estadio Nacional di Peru
a) Latar belakang
Memiliki sejarah panjang di Indonesia sejak 1990-an. Beberapa klub penggemar
tim memiliki "komandan", dan polisi banyak berada di pertandingan-pertandingan
dengan suar yang sering digunakan untuk membubarkan kerumunan yang
menyerbu lapangan.[7] Pada 2018, juga pernah terjadi kerusuhan di Kanjuruhan
setelah pertandingan Arema dan Persib Bandung setelah polisi menembakkan gas
air mata untuk membubarkan kerumunan.[8] Kerusuhan tersebut menyebabkan 1
orang meninggal dunia.[8] Regulasi FIFA (19-b) menyatakan bahwa polisi tidak
boleh menembakkan senjata atau gas air mata. Namun, cakupan regulasi ini (1-1)
hanya diwajibkan pada kompetisi yang langsung berada di bawah FIFA,
sementara untuk kompetisi yang dibentuk federasi atau asosiasi anggota (1-3)
sifatnya hanya sebatas panduan[9]. Polisi penjaga pertandingan sepak bola sering
menggunakan gas air mata.
Putaran pertama Liga 1 musim 2022–2023 dimulai pada 23 Juli 2022. Pada pekan
ke-11 berlangsung Derbi Super Jawa Timur yang mempertemukan dua tim yang
dianggap bersaing keras, Arema dan Persebaya.[11][12] Laga ini digelar pada 1
Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur
bermula pukul 20.00 WIB. Diperkirakan sekitar 40.000 penonton datang
menyaksikan laga ini.
Tim tamu awalnya memimpin dengan 2 gol, sebelum dikejar oleh tim tuan rumah
pada akhir babak pertama. Di babak kedua, Persebaya mencetak 1 gol tambahan.
Skor 2–3 untuk kemenangan Persebaya ini bertahan hingga peluit panjang ditiup
menandai selesainya pertandingan.
Sepanjang pertandingan, situasi aman, tanpa insiden besar.

Kelas : Nama Dadi Prasetia


XI.1 4
b) Kronologi
Menurut versi polisi, kejadian diawali dengan Aremania turun ke lapangan dan
menyerang pemain Arema yang berjalan masuk menuju kamar ganti pemain usai
pertandingan. Polisi menyebut Aremania juga menyerang aparat keamanan dan
tak menghiraukan peringatan polisi.
Berbeda dengan versi polisi, hasil temuan Komnas HAM mengungkapkan tidak
ada penyerangan yang dilakukan oleh suporter ke pemain Arema. Pada awalnya,
Aremania yang turun ke lapangan hanya menyapa pemain seusai laga serta
menyampaikan kritik dan semangat untuk pemain Arema
Karena massa yang semakin banyak menerobos masuk ke lapangan, polisi
akhirnya menembakkan gas air mata ke tribun penonton. Karena aksi tersebut
kepanikan penonton pun semakin bertambah. Karena penonton berlarian
menyelamatkan diri banyak dari mereka yang terinjak-injak dan berdesak-
desakan.
Menurut Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, penonton yang terpusat arah
larinya ke satu pintu keluar menyebabkan kekurangan oksigen. Setelah kerusuhan
tersebut, lobi pemain dan ruang ganti digunakan sebagai pos evakuasi sementara.
Pemain Arema dan pihak keamanan membantu evakuasi korban yang masih di
stadion, kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans dan truk TNI.
c) Akibat
Akibat kerusuhan dan insiden saling injak pada tragedi ini, 125 orang tewas dan 2
diantaranya merupakan anggota polisi (Briptu Fajar Yoyok Pujiono dan Bripka
Andik Purwanto). Angka itu akan naik karena sebagian kondisi korban "semakin
buruk". 17 anak mati dan 7 anak terluka, sebagian besar berumur 12–17 tahun.
[23] Pemerintah Malang membayar perawatan medis korban.Menurut Kapolda
Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta, 34 orang tewas di stadion sementara sisanya
tewas di rumah sakit. Selain itu, sekitar 180 orang juga mendapatkan perawatan di
sejumlah rumah sakit seperti RS Wava Husada, RSK Teja Husada, RSUD dr.
Saiful Anwar, dan RSUD Kanjuruhan. Tragedi ini menjadi tragedi dengan jumlah
korban jiwa terbesar kedua dalam sejarah sepak bola, setelah tragedi Estadio
Nacional di Peru yang menewaskan 328 orang. Tragedi ini juga menjadi tragedi
sepak bola dengan jumah korban jiwa terbesar di Asia, bahkan di Indonesia.
Akibat kerusuhan ini juga Liga 1 musim 2022–2023 dihentikan selama satu pekan
oleh PT. Liga Indonesia Baru.[30] PSSI mengumumkan larangan pertandingan
kandang bagi Arema untuk musim ini. Presiden Joko Widodo memerintahkan
asosiasi untuk menghentikan semua pertandingan Liga 1 sampai semua "evaluasi
perbaikan prosedur pengamanan" dilakukan.

Kelas : Nama Dadi Prasetia


XI.1 5
d) Pendapat
Dari kejadian tersebut kita bisa menyalahkan pihak manapun karena masing
masing memiliki kesalahan nya sendiri, dari mulai nya supporter yang masuk
lapangan, lalu polisi yang menembakkan gas air mata di stadion yang semestinya
tidak bole di lakukan karena peraturan yang suda ada dan kesalahan kesalahan
lain nya seperti dari :
- PSSI
- panitia pelaksana
- security officer ( so )
- suporter
- polri dan tni
Tapi dari kejadian tersebut tidak bisa menyalahkan sepenuhnya karena di luar
dugaan yang membuat fatal, semoga di next pertandingan tidak terjadi lagi
kejadian tersebut.
3. Kesimpulan

Tragedi Kanjuruhan sudah menyerahkan laporan hasil investigasi kepada


Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Tragedi Kanjuruhan menyimpulkan, tembakan gas air mata sebagai pemicu
kepanikan massal yang berakhir menjadi insiden yang menyebabkan 132 orang
meninggal dunia.Tingkat keberbahayaan racun dalam gas air mata tersebut sedang
diperiksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Namun, kata dia, apapun
hasil dari pemeriksaan BRIN tidak akan mengubah kesimpulan bahwa kematian
massal dalam Tragedi Kanjuruhan disebabkan gas air mata.
Fakta tersebut terungkap dari 32 CCTV yang dimiliki aparat kepolisian. Ia
menceritakan bagaimana tragisnya insiden tersebut. PSSI bertanggung jawab
berdasarkan aturan dan moral. Menurut Mahfud, aturan hukum sebagai norma
seringkali tidak jelas dan dimanipulasi. Maka, dalam menyikapi Tragedi
kanjuruhan perlu melihat dari asas tanggung jawab. Yaitu, keselamatan publik
sebagai hukum yang lebih tinggi daripada hukum yang ada.

Kelas : Nama Dadi Prasetia


XI.1 6

Anda mungkin juga menyukai