DISUSUN OLEH:
NAMA : RIVAL FERRYANZAH
NIM : 6222121007
KELAS : PKO-C
Kami
sangatberharapmakalahinidapatbergunadalamrangkamenambahwawasansertapengetahuankita.
Kami juga menyadarisepenuhnyabahwa di dalamtugasiniterdapatkekurangan-kekurangan dan
jauhdariapa yang kami harapkan. Untukitu, kami berharapadanyakritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akandatang, mengingattidakadasesuatu yang sempurnatanpasarana yang
membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakagmasalah……………………………………………………………………. 1
B. Identifikasimasalah……………………………………………………………………… 1
C. Manfaatpenelitian……………………………………………………………………….. 1
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………… 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikaskan masalah
sebagai berikut:
1. Sebagaiwadahpengembangansepak bola
2. MeningkatkanPrestasi yang mampubersaing pada kompetisilokal dan nasional
3. Sebagaisaranapengembanganbibit-bibitmudasepak bola yang ada di klub Paris
kabupaten TTS
4. Menumbuhkan kesadaran dan kedisplinan bagi para pelatih dan para pemain demi
meningkatkan prestasi
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Akademik.
Sebagaibahanreferensibagi Civitas Akademikakhusunyabagi program
studiPKOdalampenelitianselanjutnyamenyangkutpemgembangan dan
pelatihan sepak bola sesuai dengan target atau sasaran yang diharapkan
Agar dapatdigunakansebagaibahaninformasisertakajianpenelitiankedepan,
khususnyabagi para pemerhatimenyangkutolahragaSepak bola baik di tingkat
lokal , nasional dan sampai pada tataran internasional
2. Secara Praktis
Bagi Pelatih agar dapatmerencanakan program latihandenganporsi yang tepat dan
menambahpengetahuantentang pemgembangan dan pelatihan , juga bagiatlet agar
dapatmeningkatkanprestasi.
Bagipeneliti agar dapatmengembangkanteori-teori yang
hasilnyabergunabagi pelatih klub Paris, para pemain, dan pihak-pihak yang
terkait demi prestasi olahraga sepak bola yang ada di kabupaten Timor Tengah
Selatan
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
MenurutNadisah (1992:23) mengemukakanbahwa: Pendidikan
olahragaadalahbagiandari pendidikan (secaraUmum) yang berlangsung melalui aktifitas yang
melibatkanmekanismegeraktubuhmanusia dan mengasilkanpola-polaperilakuindividu yang
bersangkutan.
MenurutSoepartono (2000:32) Bahwa: Pendidikan jasmanimerupakanpendidikan yang
mengunakansebagai media utamauntukmencapaitujuan.
MenurutRuslinLutan dan Sumardianto (2000:17) Pendidikan jasmaniadalah bagian integral
daripendidikanmelaluiaktifitasjasmani yang
bertujuan untukmeningkatkanindividusecaraorganik, neuromuskular, intelektual, dan emosional
Pendidikan jasmani merupakan bagian atau integral dari pendidikan (secara umum) yang
berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan
mengasilkan pola-pola perilaku induvidu yang bersangkutan. Pendidikan jasmani merupakn
pendidikan yang menggunakan aktivitas sebagai media utama untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh bangsa dan negara sebagai bukti nyata dalam mengisi kemerdekaan.
Sesuai dengan pernyataan diatas maka penulis mengasumsikankan bahwa pendididikan
penjas adalah integral dari landasan pendidikan nasional yang berdampak pada pendidikan
mental secara jasmaniah yang bertujuan pada kebugaran jasmani disetiap aktivitas manusia.Salah
satu pendidikan yang sangat dibutukan oleh manusia adalah pendidikan Penjas karena penjas
yang mendasari perkembangan teknologi moderen mempunyai peran dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Pembelajaran penjas adalah : proses yang dirancang dengan
tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang
( Pelajar ) melaksanakan kegiatan belajar penjas.
2
tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi
dimainkan diberbagai negara
3
selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu
penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti
dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan,
ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage
time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir
pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju
ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir). Pada akhir tahun
1990-an, International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol
emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan. Dalam sistem
gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan
menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak
perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang. Kedua sistem tersebut tidak lagi
digunakan oleh IFAB.
Pelanggaran
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan
peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan dihentikan dan wasit
menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam
buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara
terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai
kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak
menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke
dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari
pertandingan.
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan
dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah
pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah,
melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola
dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan
menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi
sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti
Wasit dan Petugas Pertandingan
Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan,
yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan. Wasit memiliki
peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola. Dia juga bertugas
memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan. Masing-masing
penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka membawa
bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar,
ataupun offside. Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama
pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap
babak. Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara
manajer tim dengan wasit. Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau
penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai
digunakan. Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah
seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.
4
D. Kejuaraan Internasional
Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan
oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA). Piala Dunia diadakan setiap
empat tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930. Pencetus atau penggagas ide
tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Perancis yang terinspirasi atau
terdorong untuk mengagas hal tersebut setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.
Kompetisi international tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-
tim dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun sekali. Copa America pertama kali
diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh sepuluh (10) negara yang akhirnya membentuk sebuah
wadah The South American Football Confederation (Conmebol). Untuk wilayah Amerika
Utara, The Confederation of North, Central American and Caribbean Association
Football (CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali
yang disebut Piala Emas CONCACAF. Di kawasan Asia, termasuk Australia dan Timor Leste
negara-negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan
kompetisi internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala
Asia. Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropadiadakan untuk pertama kalinya dengan
nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European Championship
(Piala Eropa atau EURO).
Di wilayah Oseania (meliputi Selandia Baru, dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi
international setiap dua tahun dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania. Untuk wilayah
Afrika, kompetisi Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.
5
BAB III
PEMBAHASAN PENELITIAN
A. JenisPenelitian
Jenispenelitiankualitatifdeskriptifadalahbertujuanuntukmenemukankualitas dan
menggambarkanrealitassuatufenomenadalamkontekssesuaidengansarana yang
digunakandilapanganolah raga, dalamhalini data yang
digunakandalampenelitianinibersumberdari observasi, wawancara, dan
dokumentasisertadalammetodeinilangkah-langkah yang
hendakdilkukanadalahpengumpulandata,penyusunan data, analisis data sertakesimpulan.
Dari beberapapengertian di atasdapatdijelaskan pada
dasarnyametode deskriptif denganmenggunakanpendekatankualitatifnaturalistikmenurut Nana
SyaodihSukmadinata (2006:318), bahwa, penelitiandeskriptif pada
umumnyauntukmengungkapaknataumenggambarkansuatumasalahataufakta yang
terjadidilapangan, selanjutnyafakta-faktatersebutdinalisis dan dibuatpenarikankesimpulan.
B. MetodePenelitian
Metodeadalahsuatucara yang untukmeneliti dan mengamatisuatuobjek, baikberupaobjek
yang abstrakmaupun yang non abstrak.
Metodepenelitian yang
akandigunakandalampenelitianiniadalahmetodepenelitiankualitatifyaituprosedurpenelitia
n yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulisdari orang-orang dan
perilakuataukeadaandapatdiamati. (AmirulHadi dan Haryono, 2005) dan
metodeKuantitatif yang mengarahkepadaperhitungan data observasidalambentukangka-
angka pada proses analisis data pengamatan.
D. Peran dan Informen Penelitian
PeranPeneliti
Dalampenelitianini, penelitiberperansebagaipengumpulinformen dan pengamatobjek
InformenPenelitian
Informenadalah orang yang memberikaninformasiatau data secaralisanatautulisan.
Informen yang akandigunakansebagaipemberiinformasidalampenelitianiniadalah:
-Pengurus Club Paris Soe
-Pelatih Club Paris Soe
-Para Pemain dan semua yang terlibatdalampenelitian.
E.Teknik Pengumpulan Data
6
Teknik pengumpulan data dalampenelitianinimenggunakanbeberapametode yang
dapatmemberikaninformasi yang berupa data-data dan keterangan yang meliputi:
Pengamatan
Teknik pengamatanadalahsuatuteknikpengumpulan yang dipakaidenganmengmati
dan melihatsuatuobjek yang akan di teliti.
Wawancara
Teknik wawancara yang
pentinggunakandalampenelitianiniadalahwawancaraterbukayaitu salah
satuteknikpengumpulan data yang
digunakandengancarabertanyasecaralangsungkepadasumber-sumber yang
memberikaninformasiuntukmendapatkan data – data yang
berhubungandengantujuandiadakannya penelitian.
Dokumentasi
Teknik dokumentasimerupakanteknik yang
sangatmendukungpenelitiandalammelakukanpenelitianiniadalahpenelitidapatmeli
hatbukti-bukti yang menjadipokokpenelitianataupersoalan yang diangkat oleh
peneliti.
Dokumentasiadalah salah satusumber,
semuarekamanataucatatansekunderlainnyasepertisusunansurat, buku-buku,
brosur, foto, berita, majalah dan sebagainya.
F.Sumber Data
Sumber data dalampenelitiandilihatdariduaaspek, yaitu:
1. MenurutSumbernya
Berdasarkansumbernya data dalampenelitianinidibagiatas:
Data primer, yaitu data yang diperolehmelaluiwawancaralangsungdari semua
elemen yang Club Paris Soe Kabupaten Timur Tengah Selatan terutama
Pengurus, pelatih dan para pemain
Data sekunder, yaitu data yang diperolehdaridokumen-dokumen yang
berkaitandenganpengembangankualitas Club Paris Soe Kabupaten Timur Tengah
Selatan
2. MenurutSifatnya
Menurutsifatnya data dalampenelitianinidibagiatasduamacamyaitu:
Data kualitatif, yaitu data yang dikumpulkandalambentukketerangankualitatif (non
angka) sepertijenissarana, nama-namaalatolah raga yang ada pada Club Paris Soe
Kabupaten Timur Tengah Selatan
Data kuantitatif, yaitu data yang dikumpulkandalambentukangka-
angkaseperti jumlahsaranaolah raga, jumlah Pengurus, Pelatih dan jumlah para pemain
binaan club Paris Soe
G.TeknikAnalisis Data
Data-data yang dukumpulkan oleh penelitianakandianalisis secarakronologis, sistimatis,
obyektif, dan deskriptif.
Pengelolahan dan analisis data akandilakukansetelahpenelitimelakukanpenelitian di
tempatpenelitian. Teknik analisis data yang akandigunakanadalahdeskriptifkualitatifyaitusemua
data yang akandiperolehakandideskripsikan , peneliti juga menggunakanrumusan-
7
rumusansederhana pada kondiditertentu yang adahubungandenganangkakeberhasilan dan akan
di sajikansecaradeskriptifkualitatifdalamkalimat dan paragraf yang
berhubungandenganpenjelasan, keterangan - keterangan yang
berhubungandenganhasildaritujuandiadakannyasuatupenelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud.
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud
Cholik Mutohir,1999. Manfaat Olahraga, Jakarta: Cipta Karsa Hadayaninggrat
Engkos, Kosasih. 1985. Olahraga Tehnik dan Program Latihan. Jakarta. Akademika Pressindo.
. Gunawan, dkk,1987. Psikologi Olahraga, BPK Gunung Mulia
Harsono. 1982. Ilmu Coaching. Jakarta: KONI Pusat.
J. Matakupan. 1996. TeoriBermain. Jakart
Naisah. Mattew, 1992. Pengembangan Kurikulum Penidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:
Depdikbud
Soepartono, 2000. Sarana dan Prasarana Olahraga Jakarta: Depertemen Pendidikan
Nasional