DI INDONESIA
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunian-Nya, sehimgga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Filsafat Pendidikan, dengan judul:
“Perkembangan Olahraga di Indonesia”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam bidang olahraga sangat dibutuhkan suatu daya tahan tubuh yang kuat, sehingga
kita bisa melakukan sebuah aktivitas olahraga dengan semangat karena didukung oleh daya
tahan tubuh yang kuat.Dengan itu maka kita menjalani kegiatan tersebut dengan perasaan
senang menjalani aktivitas tersebut.
Kita sering berolahraga, tetapi apakah kita tahu perkembangan olahraga di Negara
kita ini yaitu Indonesia.Mungkin kebanyakan orang di sekitar kita tidak tahu perkembangan
olahraga di Indonesia saat ini, karena mereka hanya menjalankan olahraga dan tidak ingin
tahu bagaimana sejarah dari olahraga itu sendiri.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya suatu pengetahuan mengenai sejarah
olahraga supaya kita semua bisa tahu bagaimana perkembangan olahraga tidak hanya bisa
berolahraga saja.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati
dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia olahraga.
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana perkembangan olahraga sejak jaman pra sejarah sampai penyelenggaraan
GANEFO.
b. Sejauhmana Indonesia berusaha dalam meningkatkan olahraga di tanah air.
3. Tujuan
a. Mengetahui perkembangan olahraga di tanah air.
b. Memahami perkembangan olahraga supaya semakin meningkat di masa depan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Abdurrachman Saleh yang mana pada pertemuan tersebut terdapat keputusan-keputusan
penting sebagai berikut:
1. Pertemuan itu dinamakan Kongres Olahraga I (pertama) tahun 1946
2. Nama Persatuan Olahraga Indonesia (PORI) untuk hubungan luar negeri dibentuklah
Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) kegiatan PORI lebih diarahkan untuk
mengiatkan cabang-cabang olahraga yang telah menjadi anggotanya.
Seperti dijelaskan diatas peran olahraga semakin penting pada zaman pergerakan
nasional pada 1908, yang mencapai puncaknya saat para pemuda Indonesia mendeklarasikan
Sumpah Pemuda 1928.Mereka menjadikan olahraga sebagai tekad perjuangan bangsa untuk
merdeka. Ini terlihat pada penggalan lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan pertama kali
saat deklarasi itu: “... bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya ...”
Setelah Indonesia merdeka, olahraga turut berperan mewujudkan cita-cita bangsa,
seperti tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pada awalkemerdekaan,saat masa
revolusi, bangsa Indonesia menggelar Pekan Olahraga Nasional untuk pertama kalinya di
Surakarta, 9 September 1948. Ini membuktikan kepada dunia luar bahwa Indonesia bisa
mengadakan kegiatan seperti apa yang dilakukan olah negara-negara merdeka di dunia ini.
3
C. Informasi singkat tentang pelaksanaan PON I (Surakarta)
Ketua Umum PON I GPH Soerjo Hamid Djojo
1. Diadakan tanggal 9 – 12 September 1948 di Surakarta
2. Acara pembukaan PON pertama di stadion Sriwedari.
3. Peserta PON adalah kontingan presidenan yang terdiri dari 13 kontingen yaitu :
a. Yogyakarta
b. Solo
c. Surabaya
d. Malang
e. Kediri
f. Madiun
g. Semarang
h. Pati
i. Kedu
j. Magelang
k. Banyumas
l. Bandung
m. Jakarta
4
D. Keikutsertaan Indonesia di ajang Olahraga Internasional
Setelah berhasil menyelenggarakan PON I, PORI berubah menjadi Persatuan
Olahraga Indonesia yang singkatannya tetap PORI, sedangkan KORI menjadi KOI (Komite
Olahraga Indonesia), bertepatan dengan penyelenggaraan PON II yang dilaksanakan di
Jakarta. PORI dan KOI menyelenggarakan kongresnya di Jakarta.Kongres tersebut
memutuskan untuk melebur KORI menjadi KOI atas usul PSSI dan PASI, dengan
pertimbangan untuk efisiensi kerja.Setelah itu KOI merupakan satu-satunya organisasi yang
membina keolahragaan nasional dan juga bertugas mengurusi hubungan dengan organisasi
keolahragaan di luar negeri seperti Asian Games dan Olimpic Games. KOI bergabung dengan
IOC pada tahun 1952 dengan Sri Sultan Hamengkubowono IX disahkan menjadi anggota
IOC dari Indonesia, yang kemudian dilanjutkan dengan keikutsertaan Indonesia di Olimpiade
yang diselenggarakan di Helsinki pada tahun 1952. Itu merupakan pertama kalinya Indonesia
ikut serta diajang Olimpiade yang ternyata tidak saja “mendemamkan” olahraga khususnya
olimpiade di tanah air, tetapi juga masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri. Betapa
tidak karena nama Indonesia berada di antara 72 negara peserta Olimpiade dan tidak kurang
5200 olahragawan terpilih di seluruh dunia ikut berpartisipasi, meskipun Indonesia baru
pertama kali mengikuti Olimpiade dan hanya mengirimkan 3 atlet saja namun pengalaman
tersebut sangat berharga. Terutama bagi atlet dan merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa
Indonesia.
E. GANEFO I Jakarta
Persiapan penyelenggaraan Ganefo I Jakarta 10 – 22 November 1963 menetapkan ada
5 usaha pokok yaitu :
1. Memobilisasi Negara-negara peserta (48 negara hadir dan diikuti oleh 3000 atlet)
2. Pengerahan potensi nasional (Pengerahan partai politik, pemuda, mahasiswa baik dipusat
maupun didaerah untuk menyukseskan ganefo)
3. Pengoorganisasian perayaan Ganefo
4. Penyiapan tim nasional Indonesia
5. Persiapan pembiayaan
5
Penyelenggaraan Ganefo
Akhirnya Ganefo I berhasil diselenggrakan di Jakarta pada tanggal 10 - 22 November
1963 dengan mempertandingkan 20 cabang olahraga dan Indonesia berhasil menempati
rangking III sesudah RRC I dan USSR ke II
Setelah prestasi yang didapat di Ganefo presiden RI turun langsung memberikan
perintah kepada aparaturnya yaitu menteri olahraga agar prestasi olahraga dapat mencapai
taraf internasional.
Rencana 10 tahun olahraga dan Departemen Olahraga meliputi 5 program dasar:
Program Dasar I : mempertinggi potensi fisik nasional (gerakan masal olahraga)
Program Dasar II : memperluas dan mengintensifkan gerakan olahraga dilingkungan
pemuda /pelajar
Program Dasar III : membina olahragawan yang potensial dan berbakat tinggi
Program Dasar IV : menyediakan kelangkapan material dan spiritual untuk penyelenggaraan
program-program olahraga
Program Dasar V : konsultasi hasil Ganefo I dan pengeloraan Gerakan Ganefo.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Indonesia sejak jaman pra sejarah
sudah mengenal olahraga melalui penjajah yang menjajah negeri ini, walaupun sedikit
peningkatan tetapi dengan adanya pengenalan olahraga di lingkungan sekolah olahraga
menjadi popular dan sangat digemari oleh orang-orang pada masa itu.
Dengan adanya olahraga di tanah air pemerintah membentuk sebuah kompetisi yang
memperebutkan gelar dan gengsi dalam bidang olahraga yaitu dengan diselenggarakannya
PON dan GANEFO.Selain itu olahraga juga berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa, karena
dengan olahraga semua atlet bisa saling mengenal dan bekerjasama untuk menjadi pemenang.
Saran.
Dengan kita mengetahui sejarah olahraga di tanah air maka kita hendaknya berusaha
untuk memajukan bidang olahraga di tanah air yang semakin kacau ini dengan adanya
korupsi yang merajalela.Kita harus berani menentang pemerintah yang melakukan
penyimpangan tersebut.Sehingga olahraga di Indonesia semakin maju dan lebih berkembang
disbanding masa lalu.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://panjatancity.blogspot.com/2011/03/makalah-perkembangan-olahraga-di.html