Anda di halaman 1dari 3

Cara Mengkafani Jenazah Laki-Laki atau

Perempuan
Cara Mengkafani Jenazah Laki-Laki atau Perempuan ini merupakan serangkain yang ada dalam
perawatan/pengurusan terhadap mayit sebelum dimakamkan. Proses ini dilakukan setelah selesai
memandikan mayit. Agar proses mengkafani jenazah ini bisa berjalan dengan baik, maka ada baiknya
memperhatikan beberapa hal penting. Sebab dalam teorinya, mengkafani orang meninggal tidak hanya
sekedar membungkus menggunakan kain begitu saja, melainkan harus dilakukan sesuai syari'at islam.

Misalkan saja, kain yang digunakan untuk membungkus mayit laki-laki atau perempuan ada caranya
sendiri. Begitu juga tentang cara mengikat tali kain kafan juga ada caranya. Oleh karena itu, di sini
akan di informasikan penjelesan terkait cara mengkafani jenazah laki-laki atau perempuan.

Langkah-langkah mengkafani.

Dalam hal mengkani,kalau kita mengacu kepada haqqullah ( hak Allah) semata, maka kain yang
dibutuhkan hanya sebatas penutup aurat. Bagi laki-laki hanya sebatas penutup pusar dan lututnya,
sedangkan bagi perempuan baik orang yang merdeka atau budak adalah kain yang dapat menutupi
semua anggota tubuhnya kecuali muka dan kedua telapak tangannya. Adapun bagi banci/waria hukum
mengkafaninya disamakan dengan perempuan.

Akan tetapi kalau dipandang dari haqqullah dan haqqul adami, maka kain kafan yang dibutuhkan untuk
mengkafani laki-laki secara sempurna adalah tiga lembar kain kafan warna putih. Sedangkan untuk
perempuan dan waria adalah lima lembar kain yang terdiri dari :

1. Dua lembar kain panjang yang cukup untuk membungkus seluruh tubuhnya.
2. Kain sarung ( kain pembalut tubuh dari pusar sampai lututnya )
3. Baju kurung
4. Kerudung (kain penutup kepala dengan bentuk khusus )

Adapun kain kafan untuk anak-anak adalah satu lembar kain kafan yang cukup untuk membungkus
seluruh tubuhnya.Akan tetapi yang lebih utama tetap tiga lembar kain warna putih.

Cara Mengkafani Jenazah Laki-Laki.

 Bentangkan tiga lebar kain kafan yang suda dipotong sesuai denga ukuran yang dibutuhkan
dengan cara disusun, kain yang paling lebar diletakkan dipaling bawah. Kalau ukuran lebar kain
sama, geserlah kain yang ditengah kekanan sedikit dan yang paling atas kekiri sedikit atau
sebaliknya. Dan jika sendainya lebar kain kafan tidak cukup untuk menyelimuti mayit, maka
geser lagi hingga bisa menutupi mayit. Dan jika tetap tidak bisa menutupinya, baik karena
mayitnya besar atau yang lain, maka lakukan penambahan sesuai dengan kebutuhan.
 Lulutlah (berilah) kain kafan dengan wangi-wangian.
 Persiapkan tiga atau lima utas kain tali dan letakkan dibawah kain yang paling bawah. Dan agar
tali dibagian dada (diatas tangan dan dibawahnya) tidak mudah bergeser, potonglah dengan
bentuk khusus. (satu utas talli yang dibagi dua, sedangkan ditengan tetap tidak disobek)
 Persiapkan kafan yang sudah diberi wangi-wangian kayu cendana untuk diletakkan dibagian
anggota badan tertentu antara lain sebagaimana berikut.

a. Bagian Manfad (lubang terus) yang terdiri dari :


- Kedua mata
- Hidung
- Mulut
- Kedua telinga (dan sebaiknya menggunakan kapasyang lebar, sekiranya bisa menutupi seluruh muka
mayit)
- Kemaluan dan lubang anus.
b. Bagian anggota sujud, yang terdiri dari :
- Dahi
- Kedua telapak tangan
- Kadua lutut
- Jari-jari kedua kaki

c. Bagian persendian dan anggota yang tersembunyi, yang terdiri dari :


- Kedua lutut paling belakang
- Ketiak
- Kedua telingan bagian belakang

 Angkatlah dengan hati-hati dan baringkan diatas kain yang telah dipersiapkan sebagaimana
tersebut diatas.
 Tutuplah bagian anggota badan tertentu sebagaimana tersebut dinomor
 Selimutkan kain kafan pada jenazah selembar demi selembar nulai dari yang paling atas hingga
yang paling bawah, kemudian ikatlah dengan kain tali yang telah disediakan.

Cara Mengkafani Jenazah Perempuan.

 Bentangkan dua lembar kain kafan yang sudah di potong sesuai dengan ukuran yang di
butuhkan.kemudian letakkan pula kain sarung di atasnya di bagian bawah (tempat di mana
badan antara pusar dan kedua lutut di rebahkan)
 Persiapan baju kurung dan kerudung di tempatnya.
 Sediaan tiga atau lima utas kain tali dan letakkandi bawah kain kafan yang paling bawahyang
telah di bentangkan.
 Sediakan kapas yang sudah diberi wangi-wangian untuk di letakkan dibagian anggota badan
tertentu
 Angkatlah jenazah dengan hati-hati, kemudian baringkan di atas kain kafan yang sudah di
bentangkan dan yang sudah di lulut dengan wangi-wangian.
 Letakkan kapas di bagian anggota badan tertentu sebagaimana tersebut di cara nomor 04 cara
mengkafani mayit laki-laki.
 Selimutkan kain sarung di badan mayit antara pusar dan kedua lutut dan pasangkan juga baju
kurung berikut kain penutup kepala (kerudung).Bagi yang rambutnya panjang di kepang
menjadi dua atau menjadi tiga, dan di letakkan di atas baju kurung tempatnya di bagian dada.
 Setelah pemasangan baju kurung dan kerudung selesai, maka selimutkan kedua kain kafan
selembar demi selembar mulai dari yang paling atas sampai yang paling bawah, setelah selesai
ikatlah dengan tiga atau lima tali yang telah di sediakan.

Anjuran Dalam Mengkafani

 Mengunakan kain putih yang terbuat dari kain katun (qotnu)


 Melulut kain kafan dengan wangi-wangian
 Memberi kapas di bagin tertentu (lihat rinian pada nomor 04 cara mengkafani mayat laki-laki)
 Menggunakan kain kafan dengan hitungan ganjil, tiga lembar lebih utama dari dua atau empat
lembar, akan tetapi penambahan hitungan kain kafan lebih dari satu lembar lebih baik meskipun
satu termasuk hitungan ganjil sebagai penghormatan pada si mayit, jadi dua lembar lebih utama
dari satu lembar.
 Menggunakan kain yang bagus tapi tidak mahal, yang di maksud di sini adalah kain yang
berwarna putih, bersih, suci dan tebal.

Larangan-Larangan Dalam Mengkafani

 Menggunakan kain kafan yang mahal.


 Menulisi ayat Al-quran atau Asma’ul A’dhom
 Menggunakan kain kafan yang tipis (tembus pandang)
 Berlebih-lebihan dalam mengkafani (israf)

Pembiayaan

Biaya dalam mengkafani di ambil dari harta peninggalan yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak
orang lain seperti barang gadaian dan sebagainya. Kalau harta peninggalan di atas tidak ada maka yang
berkewajiban untuk membiayai adalah orang yang punya kewajiban memberi nafkah ketika masih
hidup, jikalau orang yang berkewajiban tidak ada, maka bisa diambil dari baitul-mal, jika baitul-mal
tidak ada maka pembiayaan diambil dari harta orang Islam yang mampu / kaya

Kadar Kain Kafan

Boleh dibungkus ( dikafani ) dengan kain yang halal baginya yang dipakai ketika masih hidup.
Perempuan boleh dikafani dengan sutera sedangkan laki-laki tidak. Karena sutera dilarang dipakai laki-
laki ketika masih hidup sedangkan bagiperempuan sebaliknya. Namun yang afdhol dalam mengkafani
adalah menggunakan kain katun ( QOTNU ) berwarna putih dan sudah pernah dicuci ( bukan kain baru
)

Anda mungkin juga menyukai