Anda di halaman 1dari 7

Kliping PJOK

Tolak Peluru

Disusun Oleh :

Nama : Dendra Hilal Ma’ruf

Kelas. : X Ipa
TOLAK PELURU

1. Pengertian Tolak Peluru


Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik yang
dilakukan dengan cara mendorong atau mendorong peluru atau bola yang
dibuat dari logam yang mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan
menggunakan teknik tertentu.

2. Lapangan Tolak Peluru dan Perlengkapannya

• Keterangan Lapangan Tolak Peluru.


Diameter bagian dalam lingkaran tolak = 2,135 meter.
Garis perpanjangan / Lanjutan diameter = 0,75 meter.
Panjang balok lemparan. = 1,22 meter.
Tebal balok = 11,4 cm.
Tinggi balok. = 11 cm.
Sektor lemparan. = 45 derajat.
Lebar garis. = 5 cm.
• Keterangan Perlengkapan Tolak Peluru
Bola. = Terbuat dari besi dan dilapisi karet
Berat bola
- Putra. = 7,26 kg.
- Putri. = 4 kg.

3. Keterampilan Memegang Peluru

Cara memegang peluru ada tiga macam, yaitu :


1) Cara pertama (gambar A).
Jari-jari agak renggang. Jari kelingking ditekuk berada di samping
peluru, sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak
mudah tergeser dari tempatnya. Untuk menggunakan cara ini, penolak
peluru harus memiliki jari-jari yang kuat dan panjang-panjang.
2) Cara kedua (gambar B).
Jari-jari agak rapat, ibu jari disamping, jari kelingking berada di samping
belakang peluru. Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan
sampai peluru mudah bergeser, juga membantu menekan pada waktu
peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai daripada cara A.
3) Cara ketiga (gambar C).
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari-jarinya pendek, dapat
menggunakan cara ketiga, yaitu jari-jari seperti pada cara kedua, tetapi
lebih renggang. Kelingking di belakang peluru sehingga dapat ikut
menolak peluru, ibu jari menahan geseran ke samping. Oleh karena
tangan pelempar kecil dan berjari-jari pendek, peluru diletakan hampir
pada seluruh lekuk tangan.
4. Keterampilan Meletakkan dan Menolak Peluru
a. Meletakan peluru

Cara meletakkan peluru yaitu, peluru dipegang dengan salah satu


tangan di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher
bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping
dan tangan satunya rileks di samping badan.
b. Menolak peluru

1) Sikap awal akan menolak peluru, yaitu mengatur posisi kaki, kaki
kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri
diletakan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah
lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan
menolak ke arah lemparan dan mendarat ditengah lingkaran.
Sewaktu kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin
condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu
kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
2) Sikap akan menolak peluru, yaitu dari sikap menolakkan peluru
ini, tanpa saat berhenti harus segera dikuti dengan gerakan
menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan pada peluru harus
lurus satu garis, sudut lemparan kurang dari 40°.
3) Sikap akhir menolak peluru, yaitu sesudah menolak peluru,
membuat grak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan.
Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri ditarik ke
belakang, demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara
keseimbangan.

5. Gaya Yang Digunakan Pada Tolak Peluru


Ada dua macam gaya yang sering digunakan pada tolak peluru, yaitu gaya
lama (ortodoks) dan gaya baru (o’brian).
a. Gaya lama (ortodoks)
Gaya lama (ortodoks) biasa disebut juga dengan gaya menyamping .
Adapun cara menolak menggunakan gaya lama, yaitu :
1) Pegang peluru dengan kuat menggunakan tangan kanan dan
letakkan pada pangkal leher.
2) Berdiri dengan badan agak miring dengan arah tolakan berada
di sebelah kiri.
3) Tekukkan kaki kanan dengan kaki kiri lurus terjulur lemas di
depan.
4) Angkat tangan kiri setinggi bahu dan pindahkan tumpuan
berat badan pada kaki kanan.
5) Angkat kaki kiri lalu putar badan ke arah tolakan dengan
membawa kaki kanan menghadap ke depan.
6) Julurkan kaki kiri terus ke arah sisi kiri lalu bersiap untuk
melakukan lemparan.
7) Lempar peluru jauh mungkin dengan menolak peluru sekuat-
kuatnya.
b. Gaya baru (o’brian)
Gaya baru (o’brian) biasa disebut dengan gaya membelakangi.
Adapun cara menolak menggunakan gaya baru, yaitu :
1) Pegang peluru dengan kuat dan letakkan di pangkal leher
dengan tangan kanan.
2) Posisikan badan membelakangi Arah tolakan. Tegakkan kaki
kanan sebagai tumpuan dan luruskan kaki belakang ke arah
belakang. 
3) Pindahkan tumpuan berat badan pada kaki kanan yang ada di
bagian depan. Fokus ke bawah sekitar 5-10 meter dari Arah
Berdiri dan tenangkan badan sebelum melakukan gerakan
selanjutnya.
4) Kemudian dipindahkan badan agak miring ke depan dan
angkat kaki agak ke atas dengan rileks. 
5) Turunkan lengan kiri secara horizontal hingga lurus dan
lemas. Tekuk lutut kiri sampai lutut kanan, lalu dengan cepat
luruskan kaki kiri dan ayunkan kaki ke belakang dengan
tolakan kaki kanan. Gerakan ini harus cepat dan badan tetap
dalam posisi rendah.
6) Posisikan kaki kanan di sekitar pusat lingkaran. Susul dengan
kaki kiri yang diletakkan di sebelah kiri dekat garis tengah
hingga bersentuhan dengan balok penahan.
7) Segera tolak sekuat mungkin.

Anda mungkin juga menyukai