Kelompok :
Salwa Aulia
Khaerunnisa Fitriani
Rifa nisrinadia
Yulia Rahmawati
Putri Anggraeni
Rini Siti
MAN CILILIN
AJARAN 2019 - 2020
BAB I
PENDAHULUAN
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri
Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini
adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga
dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan
dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi,
Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki"
atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah
menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni
bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri,
olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Pada sekitar tahun 70-an, Taekwondo di korea teah pech menjadi 2 (dua) aliran,
yaitu:
Karena itu, pada sekitar tahun 1972-an, Taekwondo mulai masuk dan berkembang
di Indonesia dengan 2 (dua) aliran.
1. Aliran ITF dengan nama PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh
Letjen Leo Lopulisa.
2. Aliran WTF dengan nama FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin
oleh Marsekal Muda Sugiri.
Selanjutnya pada siding Paripurna XI KONI Pusat tahun 1980 cabang Olahraga
Taekwondo telah diterima sebagai anggota KONI dengan syarat hanya ada satu
wadah Taekwondo di Indonesia. Maka atas keputusan bersama dam melihat
prospek perkembangan dunia olahraga di tingkat nasional dan internasional, maka
MUNAS Taekwondo tanggal 28 Maret 1981 berhasil menyatukan kedua
organisasi Taekwondo tersebut menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo
Indonesia yang berafiliasi ke WTF.
Organisasi ini dipimpin oleh Letjen Leo Lupolisa sebagai ketua umumnya.
Dimana komposisi pengurusnya diambil dari kedua organisasi itu (PTI dan FTI).
Sedangkan struktur organisasi di tingkat nasional disebut PBTI (Pengurus Besar
Taekwondo Indonesia) yang berpusat di Jakarta.
PEMBAHASAN
Taekwondo / Tae Kwon Do / Taekwon-Do, adalah olah raga bela diri Korea
yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni
bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di
Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan
dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi,
Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki”
atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah
menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni
bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri,
olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan
hidupnya,. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk
mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah
mengembangkan teknik – teknik bertarung dengan tangan kosong.
Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea, terdapat 3 suku bangsa / kerajaan
( Koguryo, Paekje dan Silla ) yang saling bersaing satu sama. Lain dengan
mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini,
melatih para ksatria, seperti Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Koguryo,
untuk menjadi kekuatan Negara dan otomatis mereka menjadi warga negara
dengan kedudukan yang sangat terpandang.
Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah sosok pahlawan yang memberikan
sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea, lewat beladiri
Taekwondo.
Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu
adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan
dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling
bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri
yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun
yang lalu di Semenanjung Korea.
Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla,
dibuktikan dengan : i. “Hwarang ” ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang
sama dengan “Sonbae” di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii.
Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan
sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan
nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau
taekkoni ) dalam perayaan seperti “palkwanhoe” dan “hankawi”, hal ini
menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon /
Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah
masehi.
Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan
berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok
teknik tangan kosong dan kaki
Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan
Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan
merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan.
Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada
permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk
merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan
pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea.
Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai
1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui
dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan
tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan
senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih
mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri.
Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952,
pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan
memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini,
terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo –
Tonji, yang memuat gambar – gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai
bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo
sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan
Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan
ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat penjajahan
Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan
rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para
master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.
Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang
kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan
sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan
kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan
berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun
1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun
kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea
Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi
anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA
banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk
berbagai kalangan pada skala nasional.
Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini
menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia
Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea
Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali.
Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan
sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan
oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus
bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer.
Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh
dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic
Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di
Olympic Games 2000, Sydney
· Putih
Putih lambang kesucian ( awal dari semua warna ) : mempelajari jurus dasar 1
· Kuning
Hijau
Biru
Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi
orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan
kita.(mempelajari takyo 3,4,5,6,7)
· Hitam
Dan untuk masa bakti 2011 -2015 Letjend TNI (Pur) Erwin Sudjono kembali
menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) setelah 33
Pengprov sepakat menerima pertanggungjawaban kepengurusan yang
dipimpinnya untuk masa bahkti 2007-2011.
2.5 PEMBINAAN ATLET
Hari Taekwondo Indonesia, tidak hanya dijadikan perayaan bagi Pengurus Besar
Taekwondo Indonesia (PBTI), namun pelecut untuk mempersembahkan prestasi.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PBTI, Marciano Norman di depan ratusan
taekwondoin hari Minggu 30 september 2012 yang baru lalu di Gelanggang
Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta,
"Untuk SEA Games, saya harap prestasi kami akan menjadi lebih baik. Hal yang
sama diharapkan terjadi di Asian Games di Korea. Bahkan di Olimpiade Brazil
2016, saya harap para atlet juga bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini,"
kata Marciano.
"Kami punya potensi besar di cabang Taekwondo. Saya meminta semua elemen
masyarakat mendukung kami untuk kemajuan Taekwondo. Mulai dari usia dini
akan dimanfaatkan program pembinaan yang berjenjang," tandasnya.
Hari jadi Organisasi Taekwondo Dunia (WTF) ke-40 telah dikukuhkan sebagai
Hari Taekwondo Dunia. Untuk memperingatinya, seluruh negara di dunia secara
serentak menyelenggarakan "Taekwondo Day".
Menurut ketua pelaksana, Antonie Siregar, tak kurang dari dua ribu peserta dari
berbagai propinsi hadir menyemarakkan acara tersebut. Tidak lupa, dalam acara
tersebut para peserta melakukan pengucapan janji Taekwondo, peragaan massal
keserasian jurus (poomsae-Taegeuk 4) dan demo pemecahan benda keras
(Gyeokpa).
Sekarang ini, Taekwondo mempunyai dua kompetisi resmi yakni "Kyoruki" yaitu
pertandingan kontak fisik langsung untuk menentukan menjadi pemenangnya, dan
"Poomsae" atau Jurus yang menampilkan berbagai pola teknik Taekwondo yang
memiliki pola tetap untuk menjadi yang terbaik.
Selain itu, WTF juga akan memberikan kepercayaan kepada PBTI untuk
menyelenggaran kejuaran international di Indonesia. Seperti Kejuaraan Junior
Asia pada bulan Juni tahun depan, maupun Kejuaraan Dunia Poomsae yang juga
akan diselenggarakan pada bulan November 2013.
Marciano menyambut baik dukungan positif dari Presiden WTF tersebut. "Saya
optimis kejuaraan besar tersebut akan mendorong dan meningkatkan prestasi atlet
taekwondo nasional. Ini menjadi ajang peningkatan prestasi bagi atlet kita, dalam
upaya meraih prestasi internasional," ungkap Ketum PBTI.
Hal ini juga merupakan suatu penghormatan bagi dunia taekwondo Indonesia.
Dengan Penganugerahan ini, menjadikan Marciano Norman sebagai satu satunya
pemegang dua gelar Dan VII, baik dari WTF maupun dari Kukiwon.
2.6.2 Indonesia terpilih sebagai Tuan rumah “7th Asian Junior Taekwondo
Championship and 2nd Junior Poomsae”
Indonesia berhasil terpilih sebagai tuan rumah 7th Asian Junior Taekwondo
Championship dan 2nd Junior Poomsae Championship 2013 pada bidding yang
dilakukan dalam ATU General Assembly Meeting yang diadakan pada tanggal 3
Mei 2012 di Hotel Rex, Ho Chi Minh City, Vietnam.
Dalam bidding tersebut delegasi PBTI berhasil meyakinkan ATU Council
Member mengenai kesiapan Indonesia menyelengarakan event tsb dengan
mengalahkan bidder lainnya yaitu India dan Bahrain. Asian Junior Taekwondo
Championship 2013 ini direncanakan akan diselengarakan pada bulan Mei 2013
bertempat di Tennis Indoor Senayan dan merupakan pengalaman pertama bagi
Indonesia sebagai penyelenggara Taekwondo Championship tingkat Asia. Mari
kita bersama sukseskan event ini dengan menjadi tuan rumah yang baik dan
sekaligus membuktikan prestasi Taekwondo Indonesia.
Terdiri dari 5 atlit kyourugi dan 4 atlit poomsae, team nasional yang dibina dalam
program pelatnas Garuda Emas ini akan berangkat menuju Korea tanggal 22 Mei
2012 dipimpin oleh Komandan Pelatnas Bp. Airlangga . Adapun susunan lengkap
anggota team yang menuju kejuaraan dunia mahasiswa tersebut adalah :
Maulana merebut emas di nomor perseorangan putra, dan Devia yang turun di
nomor perseorangan putri juga menorehkan prestasi yang sama. Kedua atlet itu
kemudian juga tampil gemilang dengan sumbangan emas saat turun di kategori
Pomsae nomor pasangan.
Tiga emas yang berhasil diraih Indonesia hari ini semakin lengkap dengan perak
yang berhasil dibawa pulang juga di nomor pasangan. Perak itu dipersembahkan
oleh duet Muhammad Fazza Fitracahyanto dan Laras Fitriana Novianty Sumarna.
Lawan-lawan berat itu beberapa diantaranya berasal dari tim Filipina, China
Taipeh dan Uzbekistan.
“Prestasi yang ditorehkan oleh taekwondoin nasional di kejuaraan ini patut kita
apresiasi, mengingat lawan yang kita hadapi bukanlah lawan enteng Lawan kita
rata-rata sudah berprestasi di tingkat dunia. Dengan demikian, kita patut bangga
bahwa atlet nasional Indonesia pun sudah sejajar dengan mereka,” ujar Zulkifli
dalam rilis yang diterima oleh detikSport Sabtu malam.
“Saya sangat mengapresiasi seluruh jajaran pengurus, pelatih dan atlet yang telah
bekerja keras di Pelatnas jangka panjang. Output program ini sudah mulai
membuahkan hasil yang sangat baik. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari
arahan strategis dari Ketua Umum PB TI, Letjen TNI Marciano Norman,” ujar
Richard.
Richard kemudian mengingatkan bahwa tugas atlet-atlet itu belum usai. Mereka
sudah ditunggu oleh kejuaraan-kejuaraan lainya, antara lain kejuaraan dunia di
Kolombia bulan Desember mendatang dan Sea Games Myanmar tahun depan.
"Kerja keras ini belum selesai, mengingat kejuaraan internasional lainnya pun
sudah menanti di depan mata. Selain menghadapi Kejuaraan di Kolombia, para
atlet kita juga sedang dipersiapkan dalam pelatnas yang baru saja dibuka oleh
Ketua Umum PB TI, untuk menghadapi Sea Games mendatang di Myanmar.
Kami mengharapkan doa restu dari seluruh bangsa Indonesia agar torehan prestasi
emas ini dapat terus berlanjut,” tandasnya.
Kejuaraan Korea Open sudah dimulai sejak, Kamis (25/10), dan akan berakhir
Senin besok. Sebanyak 29 negara turut ambil bagian dalam ajang yang sudah
digelar sebanyak tujuh kali itu.
Durasi pertandingan
Teknik yang diperbolehkan hanya 2, yaitu teknik tangan dengan cara memukul
dengan kepalan tangan menggunakan bagian depan dasar dari jari telunjuk dan
jari tengah. Artinya, cara-cara lain menggunakan tangan pun, misalnya jenggut,
kuntaw atau menempeleng , diharamkan. Kalau ngotot juga, malah bisa diusir
oleh semua orang yang ada di GOR.
Teknik lain yang dibolehkan adalah hanya dengan kaki,yaitu menendang dengan
bagian bawah tulang mata kaki. Meski menggunakan kaki juga, menginjak dan
menjepit, hukumnya dilarang.
Sasaran yang diperbolehkan adalah badan dan muka. Untuk badan adalah untuk
daerah yang dilindungi oleh pelindung badan (body/trunk protector), kecuali
sepanjang tulang belakang. Jadi, ujug-ujug menyergap dari belakang dan
menendang bokong, bisa dianggap orang ngaco. Sedangkan serangan ke muka,
adalah untuk seluruh bagian muka dengan tangan atau kaki. Kalau ada yang nafsu
sampai menghajar muka dengan tangan atau neke, maka dipastikan itu bukan
Taekwondoin, tetapi preman.
Harap dicatat, pukulan atau tendangan yang dihitung hanya yang sesuai dengan
teknik dan tepat perkenaan di sasaran. Kalau hanya serang 1cm meleset dari
sasaran, namanya pukulan atau tendangan angin dan oleh juri dianggap sebagai
angin lalu alias nilainya 0.
Nilai atau point dianggap sah apabila serangan mengenai sasaran seperti yang
yang dijelaskan di atas, menggunakan teknik yang benar, dan tenaga yang kuat.
Kalau hanya sekadar mengusap-usap muka, yang melakukannya dianggap orang
kurang kerjaan.
Kontestan akan mendapat tambahan nilai satu (1) bila lawannya knock down dan
referee menghitung. Nilai akhir adalah hasil penjumlahan seluruh nilai yang
diperoleh pada 3 ronde. Untuk menghindari trik, misalnya berpura-pura , tenden-
tendengan mengenai muka lawan dianggap poin asal tekniknya memenuhi syarat.
Poin juga dianggap sah apabila diberikan minimal 3 orang hakim (judge) dan
diberikan segera setelah terjadinya kontak yang sah. Jika pemberian poin tertunda
atau tidak segera,maka poin menjadi tidak sah.
Sudden death dan Superioritas
Pada ronde sudden death, pemenangnya adalah kontestan yang terlebih dahulu
mendapat poin yang sah, atau jika lawan terlebih dahulu mendapatkan
pengurangan poin. Jika masih imbang sampai selesai ronde ke-4, maka pemenang
diputuskan berdasarkan superioritas oleh seluruh referee.
Keputusan menang
Ada beberapa macam kemenangan, yaitu Knock Out (KO), referee stop contest,
menang selisih skor akhir, poin gap (unggul 7 poin atas lawan), poin ceiling (
lebih dulu mencapai poin 12), menang karena lawan mengundurkan diri, lawan
terkena diskulalifikasi, dan karena lawan terkena hukuman.
Olah raga Taekwondo yang berasal dari Korea dan sejak dari awal diciptakan
serta dikembangkan dan dipertahankan banyak terdapat semangat nasionalisme
dan jiwa sportifitas.
Semoga dengan pemaparan yang singkat ini dapat memicu semangat dan
memotivasi teman-teman yang memiliki cukup banyak energy, alangkah lebih
baik kalau mencoba mengembangkan dan menyalurkan energinya ke arah yang
lebih positif dan menyehatkan seperti cabang olahraga taekwondo ini. Daripada
energy, semangat, uang dan waktu terbuang ke hal-hal yang lebih banyak
mudaratnya seperti menghabiskan waktu ke warnet, main games online yang
kadang sanggup melupakan segalanya seperti sholat yang merupakan kewajiban
kaum muslimin.