Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TAEKWONDO

Kelompok :

Iklima aida Rahman

Salwa Aulia

Khaerunnisa Fitriani

Rifa nisrinadia

Yulia Rahmawati

Putri Anggraeni

Rini Siti

MAN CILILIN
AJARAN 2019 - 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang sejarah

Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri
Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini
adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga
dipertandingkan di Olimpiade.

Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan
dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi,
Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki"
atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah
menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni
bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri,
olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.

Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai


organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang
dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan
kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam
suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping
adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup
tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk
kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem
yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada
umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).

Pada sekitar tahun 70-an, Taekwondo di korea teah pech menjadi 2 (dua) aliran,
yaitu:

- INTERNATIONAL TAEKWONDO FEDERATION (ITF) yang ada pada waktu


dipimpin oleh Jenderal Chong Hi, yang kemudian bermarkas di Toronto Kanada.

- WORLD TAEKWONDO FEDERATION (WTF) yang pada waktu itu dipimpin


oleh Dr. Un Yong Kim, yang bermarkas di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan.

Mengenai terpecahnya Taekwondo di Korea tersebut tidak jelas penyebab


utamanya, tetapi konon penyebabnya antara lain perbedaan aliran tersebut.

Karena itu, pada sekitar tahun 1972-an, Taekwondo mulai masuk dan berkembang
di Indonesia dengan 2 (dua) aliran.
1. Aliran ITF dengan nama PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh
Letjen Leo Lopulisa.

2. Aliran WTF dengan nama FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin
oleh Marsekal Muda Sugiri.

Selanjutnya pada siding Paripurna XI KONI Pusat tahun 1980 cabang Olahraga
Taekwondo telah diterima sebagai anggota KONI dengan syarat hanya ada satu
wadah Taekwondo di Indonesia. Maka atas keputusan bersama dam melihat
prospek perkembangan dunia olahraga di tingkat nasional dan internasional, maka
MUNAS Taekwondo tanggal 28 Maret 1981 berhasil menyatukan kedua
organisasi Taekwondo tersebut menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo
Indonesia yang berafiliasi ke WTF.

Organisasi ini dipimpin oleh Letjen Leo Lupolisa sebagai ketua umumnya.
Dimana komposisi pengurusnya diambil dari kedua organisasi itu (PTI dan FTI).
Sedangkan struktur organisasi di tingkat nasional disebut PBTI (Pengurus Besar
Taekwondo Indonesia) yang berpusat di Jakarta.

MUNAS TI yang pertama tanggal 17-18 September 1984 menetapkan Letjen


Sarwo Edhie Wibowo sebagai ketua umum PBTI periode 1984-1988. Maka pada
era inilah Taekwondo mulai bersatu dan kuat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEKILAS TAEKWONDO

Taekwondo / Tae Kwon Do / Taekwon-Do, adalah olah raga bela diri Korea
yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni
bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di
Olimpiade.

Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan
dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi,
Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki”
atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah
menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni
bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri,
olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.

Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai


organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang
dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan
kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam
suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping
adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup
tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk
kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem
yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada
umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).

2.2 Sejarah Taekwondo.

Taekwondo mempunyai cerita sejarah yang sangat panjang seiring dengan


perjalanan sejarah Bangsa Korea sendiri, Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal
sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai
beladiri tradisional Korea.

Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4 kurun


waktu, yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa
sekarang.
2.2.1 Pada Masa Kuno

Asal Mula Taekwondo

Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan
hidupnya,. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk
mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah
mengembangkan teknik – teknik bertarung dengan tangan kosong.

Manusia mempelajari teknik – teknik bertarung didapat dari pengalaman nya


melawan musuh – musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri
Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal dengan
beragam sebutan seperti : Subak, Taekkyon, Takkyon, maupun beberapa nama
lainnya.

Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea, terdapat 3 suku bangsa / kerajaan
( Koguryo, Paekje dan Silla ) yang saling bersaing satu sama. Lain dengan
mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini,
melatih para ksatria, seperti Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Koguryo,
untuk menjadi kekuatan Negara dan otomatis mereka menjadi warga negara
dengan kedudukan yang sangat terpandang.

Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah sosok pahlawan yang memberikan
sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea, lewat beladiri
Taekwondo.

Taekwondo : Masa Koguryo-sonbae

Pada tahun 57 SM di semenanjung Korea bagian utara, Suku bangsa Koguryo


membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut Sonbae ( laki – laki baik
dan tak pernah takut dalam bertarung / perang ). Dan dimasa pemerintahan
Dinasti Chosun Kuno setiap tanggal 10 Maret ( hari besar Koguryo ) senantiasa
mengadakan kontes : tari pedang, memanah, ubak ( Taekkyon ) dan sebagainya.

Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu
adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan
dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling
bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri
yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun
yang lalu di Semenanjung Korea.

Taekwondo : Masa Shilla-Hwarang

pada tahun yang sama kurang lebih 57 SM di tenggara semenanjung Korea,


berdiri Kerajaan Shilla. Meski secara geografis letak kerajaan ini xukup aman
mamun dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan adanya serbuan dari
Koguryo dari utara, Kerjaan Shila mempersenjatai diri dengan meningkatkan
dengan kemampuan seni beladiri Hwarangdo (Asimilasi sistem beladiri ” Sonbae
” dari Koguryo.) dengan semboyannya yang terkenal yaitu “ Bakti kepada Orang
tua, Setia pada Negara & Bangsa, pantang mundur dalam perang.

Taekkyon dari Koguryo ke Shilla

Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla,
dibuktikan dengan : i. “Hwarang ” ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang
sama dengan “Sonbae” di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii.

Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan
sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan
nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau
taekkoni ) dalam perayaan seperti “palkwanhoe” dan “hankawi”, hal ini
menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon /
Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah
masehi.

Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan
berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok
teknik tangan kosong dan kaki

2.2.2 Masa Pertengahan

Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan
Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan
merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan.

Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada
permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk
merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan
pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea.

Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang


dalam ketentaraan. Raja – raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes
Taekkyon yang disebut “Subakhui”, yang populer juga dimasyarakat dan
dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti
Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal , membuat dukungan terhadap
kemajuan beladiri berkurang jauh.
2.2.3 Masa Modern

Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai
1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui
dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan
tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan
senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih
mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri.

Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952,
pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan
memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini,
terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo –
Tonji, yang memuat gambar – gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai
bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo
sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan
Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan
ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat penjajahan
Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan
rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para
master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.

2.2.4 Masa Sekarang

Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang
kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan
sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan
kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan
berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun
1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun
kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea
Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi
anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA
banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk
berbagai kalangan pada skala nasional.

Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui


sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi
olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam
perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo
mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo
dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea.

Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini
menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia
Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea
Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali.

Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh


dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah
membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia.
Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian
dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi
ujian tingkat internasional.

Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan
sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan
oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus
bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer.
Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh
dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic
Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di
Olympic Games 2000, Sydney

2.3 SABUK TAEKWONDO & FILOSOFI-NYA

Taekwondo mempunyai beberapa warna sabuk yang menunjukkan peringkat atau


pangkat seseorang dalam seni beladiri ini.

· Putih

Putih lambang kesucian ( awal dari semua warna ) : mempelajari jurus dasar 1

· Kuning

Kuning melambangkan bumi (mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat)


(mempelajari jurus dasar 2 dan 3).Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke
sabuk kuning strip hijau terlebih dulu.

Hijau

Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, ( dasar TKD mulai dikembangkan)


.(mempelajari takyo 1).Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau
strip biru terlebih dulu.

Biru

Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi


arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari
takyo 2).Sebelum naik sabuk biru biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih
dulu
Merah atau Coklat

Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi
orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan
kita.(mempelajari takyo 3,4,5,6,7)

· Hitam

Hitam melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan


penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan.(mempelajari takyo
8,9,10,11,12,13,,15,16,17 ,18,19,20) Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga
Dan 7.

2.4 PERKEMBANGAN TAEKWONDO INDONESIA

Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran


Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation )
dengan rmarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh
Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang
berafiliasi ke WTF ( The World Taekwondo Federation ) yang berpusat di
Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dgn Presiden Dr. Un Yong Kim .

Di Indonesia kedua aliran ini masing - masing punya organisasi ditingkat


nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI ) yang berafiliasi ke ITF
dengan pimpinan Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia ( FTI
) yang berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri .

Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan didunia olahraga


International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada
Tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo
tersebut, menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan
dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur
organisasi ditingkat nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo
Indonesia ) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal
17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. )
sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode 1984 - 1988, maka era baru
Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai.

Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan


diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk yang
tidak secara aktif berlatih.

Dan untuk masa bakti 2011 -2015 Letjend TNI (Pur) Erwin Sudjono kembali
menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) setelah 33
Pengprov sepakat menerima pertanggungjawaban kepengurusan yang
dipimpinnya untuk masa bahkti 2007-2011.
2.5 PEMBINAAN ATLET

Hari Taekwondo Indonesia, tidak hanya dijadikan perayaan bagi Pengurus Besar
Taekwondo Indonesia (PBTI), namun pelecut untuk mempersembahkan prestasi.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PBTI, Marciano Norman di depan ratusan
taekwondoin hari Minggu 30 september 2012 yang baru lalu di Gelanggang
Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta,

"Untuk SEA Games, saya harap prestasi kami akan menjadi lebih baik. Hal yang
sama diharapkan terjadi di Asian Games di Korea. Bahkan di Olimpiade Brazil
2016, saya harap para atlet juga bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini,"
kata Marciano.

"Kami punya potensi besar di cabang Taekwondo. Saya meminta semua elemen
masyarakat mendukung kami untuk kemajuan Taekwondo. Mulai dari usia dini
akan dimanfaatkan program pembinaan yang berjenjang," tandasnya.

Hari jadi Organisasi Taekwondo Dunia (WTF) ke-40 telah dikukuhkan sebagai
Hari Taekwondo Dunia. Untuk memperingatinya, seluruh negara di dunia secara
serentak menyelenggarakan "Taekwondo Day".

Menurut ketua pelaksana, Antonie Siregar, tak kurang dari dua ribu peserta dari
berbagai propinsi hadir menyemarakkan acara tersebut. Tidak lupa, dalam acara
tersebut para peserta melakukan pengucapan janji Taekwondo, peragaan massal
keserasian jurus (poomsae-Taegeuk 4) dan demo pemecahan benda keras
(Gyeokpa).

Marciano Norman, mengharapkan seluruh insan taekwondo Indonesia dapat lebih


semangat dan termotivasi, sekaligus menciptakan atmosfer kebersamaan dan
integrasi antar seluruh komponen taekwondo Indonesia, yakni dari pengurus
pusat, Pengprov hingga klub-klub yang tersebar di Indonesia.

"Melalui Taekwondo Day, harus menjadi momentum untuk lebih mengokohkan


semangat dan motivasi. Yang utama, menciptakan atmosfer kebersamaan tentang
olahraga taekwondo di Indonesia yang telah diakui oleh WTF. Indonesia dinilai
sukses mengembangkan dan meningkatkan prestasi taekwondo di Indonesia,"
tegas Marciano.

Tidak ketinggalan, Tya Ariestia dikukuhkan sebagai duta taekwondo Indonesia.


Tya merupakan salah satu publik figur yang memiliki latar belakang kemampuan
taekwondo dan pernah berprestasi. Kehadiran duta taekwondo diharapkan
membantu sosialisasi olahraga bela diri ini serta meningkatkan animo dan
ketertarikan masyarakat Indonesia, sekaligus mendorong proses pembinaan bibit-
bibit muda agar terus bermunculan.
2.6 PRESTASI INDONESIA & ATLET TAEKWONDO

Taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di arena PON.


Beberapa atlet yang pernah berjaya membela negara di event International antara
lain seperti : Budi Setiawan, Rahmi Kurnia, Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting ,
Yeni Latif, Dirk Richard, dan sebagainya. dimasa Thn 1986 s/d Thn. 1993 . Pada
generasi berikutnya antara lain seperti Yuana Wangsa Putri yang mewakili
Indonesia di even Olympic Games 2000, Sidney dan Ika Dian Fitria yang berhasil
meraih medali emas Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000

2.6.1 Prestasi Indonesia Meningkat, menurut Federasi Taekwondo Dunia

Presiden "World Taekwondo Federation" (Federasi Taekwondo Dunia)


Chungwon Choue menilai prestasi Indonesia di cabang beladiri asal Korea Selatan
tersebut meningkat pesat karena berhasil memperoleh medali dalam beberapa
kejuaraan setelah sebelumnya seringkali gagal.

"Taekwondo Indonesia mengalami peningkatan prestasi yang cukup pesat. Sejak


Sea Games sampai dengan `University World Championship` pada bulan Juni lalu
di Korea, atlet taekwondo Indonesia sudah mendapatkan nomor baik pada
`kyorugi` maupun `Poomsae`," kata Chungwon Choue, dalam keterangan tertulis
Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), di Jakarta, Jumat.

Chungwon Choue menyatakan kekagumannya terhadap prestasi atlet Indonesia


tersebut saat bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Taekwondo
Indonesia (PBTI), Letjen Marciano Norman (5/7). Kunjungan Chungwon Choue
merupakan kunjungan balasan karena sebelumnya Marciano Norman ke markas
"World Taekwondo Federation" (WTF) di Seoul, Korea Selatan pertengahan
Maret lalu.

Sekarang ini, Taekwondo mempunyai dua kompetisi resmi yakni "Kyoruki" yaitu
pertandingan kontak fisik langsung untuk menentukan menjadi pemenangnya, dan
"Poomsae" atau Jurus yang menampilkan berbagai pola teknik Taekwondo yang
memiliki pola tetap untuk menjadi yang terbaik.

Sebagaimana diketahui, prestasi taekwondo Indonesia sempat menurun. Namun,


dalam waktu satu tahun di bawah kepemimpinan Marciano Norman, atlet
taekwondo nasional sudah mulai kembali menapaki prestasi dunia.

Atlet Nasional Taekwondo Indonesia yang dipersiapkan dalam Program Pelatnas


Garuda Emas berhasil menorehkan prestasi tingkat Asia dan Dunia setelah baru
saja selesai mengikuti dua kejuaraan penting yang merupakan kejuaraan resmi
WTF yaitu dua perunggu di Asian Taekwondo Championship di Ho Chi Minh
City Vietnam dan World University Taekwondo Championship di Pocheon,
Korea (satu perak dan satu perunggu). Dalam Southern Thai Championships di
Trang, Thailand pada tanggal 21--22 April 2012, atlit Indonesia memperoleh lima
emas.

Disebutkan, dalam pembicaraannya dengan Ketua Umum PBTI, Presiden WTF


mengatakan taekwondoin Indonesia memiliki prospek cerah. "Saya bisa melihat
masa depan yang cerah bagi para taekwondoin Indonesia. Mereka berpotensi
bagus," ujar Chungwon, yang didampingi Duta Besar Korea Selatan Kim Young-
Sun.

Chungwon menegaskan, akan terus memberikan dukungan positif kepada PBTI


untuk meningkatkan kualitas para pelatih, wasit, maupun atlit taekwondo
Indonesia dengan lebih banyak memberi kuota atau kesempatan melalui seminar,
pelatihan yang diselenggarakan oleh WTF.

Selain itu, WTF juga akan memberikan kepercayaan kepada PBTI untuk
menyelenggaran kejuaran international di Indonesia. Seperti Kejuaraan Junior
Asia pada bulan Juni tahun depan, maupun Kejuaraan Dunia Poomsae yang juga
akan diselenggarakan pada bulan November 2013.

Kedua kejuaraan internasional tersebut merupakan prestise yang membanggakan,


mengingat dalam sejarah taekwondo nasional, ini merupakan kali pertama
diselenggarakannya kejuaraan bergengsi di Indonesia.

Marciano menyambut baik dukungan positif dari Presiden WTF tersebut. "Saya
optimis kejuaraan besar tersebut akan mendorong dan meningkatkan prestasi atlet
taekwondo nasional. Ini menjadi ajang peningkatan prestasi bagi atlet kita, dalam
upaya meraih prestasi internasional," ungkap Ketum PBTI.

Pada kesempatan kunjungan tersebut, Presiden WTF juga memberikan


penganugerahan "Honorary Black Belt" (sabuk hitam kehormatan) Dan VII WTF
kepada Ketua Umum PBTI. Sebelumnya, Marciano juga telah mendapatkan
"Honorary Black Belt" Dan VII dari President of Headquarter of Taekwondo
Federation di Kukiwon, Korea Selatan yangg merupakan pusat Taekwondo dunia.

Hal ini juga merupakan suatu penghormatan bagi dunia taekwondo Indonesia.
Dengan Penganugerahan ini, menjadikan Marciano Norman sebagai satu satunya
pemegang dua gelar Dan VII, baik dari WTF maupun dari Kukiwon.

2.6.2 Indonesia terpilih sebagai Tuan rumah “7th Asian Junior Taekwondo
Championship and 2nd Junior Poomsae”

Indonesia berhasil terpilih sebagai tuan rumah 7th Asian Junior Taekwondo
Championship dan 2nd Junior Poomsae Championship 2013 pada bidding yang
dilakukan dalam ATU General Assembly Meeting yang diadakan pada tanggal 3
Mei 2012 di Hotel Rex, Ho Chi Minh City, Vietnam.
Dalam bidding tersebut delegasi PBTI berhasil meyakinkan ATU Council
Member mengenai kesiapan Indonesia menyelengarakan event tsb dengan
mengalahkan bidder lainnya yaitu India dan Bahrain. Asian Junior Taekwondo
Championship 2013 ini direncanakan akan diselengarakan pada bulan Mei 2013
bertempat di Tennis Indoor Senayan dan merupakan pengalaman pertama bagi
Indonesia sebagai penyelenggara Taekwondo Championship tingkat Asia. Mari
kita bersama sukseskan event ini dengan menjadi tuan rumah yang baik dan
sekaligus membuktikan prestasi Taekwondo Indonesia.

2.6.3 Team Nasional Mahasiswa Menuju Kejuaraan Dunia Taekwondo


Mahasiswa 2012 di Pocheon, Korea

Indonesia mengirimkan 9 atlit nasional untuk mengikuti 12th World University


Taekwondo Championship di Pocheon, Korea.

Terdiri dari 5 atlit kyourugi dan 4 atlit poomsae, team nasional yang dibina dalam
program pelatnas Garuda Emas ini akan berangkat menuju Korea tanggal 22 Mei
2012 dipimpin oleh Komandan Pelatnas Bp. Airlangga . Adapun susunan lengkap
anggota team yang menuju kejuaraan dunia mahasiswa tersebut adalah :

Atlit Kyourugi Atlit Poomsae Coach Team

Ahmad Nabil Maulana Haidir Lee Duk Whi

Stevanus Ong Muhammad Fazza Shin Jung Sung

Fandy Desta Sofiyudin Dasantyo Prihadi

Vony Dian Permata Sari Laras Fitriana Rahmi Kurnia

Valentina Fransiska Mukhlis Alwi

Victor Wullur (Dokter)

2.6.4 Atlet Taekwondo Indonesia Sabet Emas di Korea Open

Gyeongju - Atlet taekwondo Indonesia kembali menorehkan prestasi yang


mengharumkan nama bangsa. Tim nasional Indonesia berhasil menyabet tiga
medali emas dan satu perak di kejuaraan Korea Open.

Pada kejuaraan yang berlangsung di Gyeongju, Sabtu (27/10/2012), dua


taekwondoin tim 'Merah Putih' yang turun di kategori Pomsae, Maulana Haidir
dan Devia Rosmaniar berhasil merebut medali emas.

Maulana merebut emas di nomor perseorangan putra, dan Devia yang turun di
nomor perseorangan putri juga menorehkan prestasi yang sama. Kedua atlet itu
kemudian juga tampil gemilang dengan sumbangan emas saat turun di kategori
Pomsae nomor pasangan.

Tiga emas yang berhasil diraih Indonesia hari ini semakin lengkap dengan perak
yang berhasil dibawa pulang juga di nomor pasangan. Perak itu dipersembahkan
oleh duet Muhammad Fazza Fitracahyanto dan Laras Fitriana Novianty Sumarna.

Manajer timnas taekwondo, Zulkifli Tanjung, mengaku bangga dengan prestasi


atlet-atletnya. Sebabnya, lawan yang dihadapi sudah pernah menorehkan prestasi
dunia.

Lawan-lawan berat itu beberapa diantaranya berasal dari tim Filipina, China
Taipeh dan Uzbekistan.

“Prestasi yang ditorehkan oleh taekwondoin nasional di kejuaraan ini patut kita
apresiasi, mengingat lawan yang kita hadapi bukanlah lawan enteng Lawan kita
rata-rata sudah berprestasi di tingkat dunia. Dengan demikian, kita patut bangga
bahwa atlet nasional Indonesia pun sudah sejajar dengan mereka,” ujar Zulkifli
dalam rilis yang diterima oleh detikSport Sabtu malam.

Zulkifli menambahkan bahwa kesuksesan ini merupakan buah dari pola


pembinaan atlet terpadu yang diterapkan oleh Pengurus Besar Taekwondo
Indonesia (PB TI). Pola itu mulai dari perekrutan atlet berdasarkan sistem talent
scouting dan pembinaan terpadu dalam program Pelatnas jangka panjang yang
diasuh oleh pelatih Pomsae terbaik dunia, Shin Seung Jung. .

“Ini merupakan langkah awal kami dalam menorehkan prestasi di kejuaraan


internasional. Keberhasilan di kejuaraan Korea Open Internasional ini merupakan
starting point kami untuk meningkatkan peraihan prestasi atlet di kejuaraan
internasional,” tambahnya.

Menimpali Zulkifli, Sekjen PB TI, Dirk Richard memberikan apresiasinya atas


prestasi membanggakan tekwondoin-tekwondoin tanah air itu.

“Saya sangat mengapresiasi seluruh jajaran pengurus, pelatih dan atlet yang telah
bekerja keras di Pelatnas jangka panjang. Output program ini sudah mulai
membuahkan hasil yang sangat baik. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari
arahan strategis dari Ketua Umum PB TI, Letjen TNI Marciano Norman,” ujar
Richard.

Richard kemudian mengingatkan bahwa tugas atlet-atlet itu belum usai. Mereka
sudah ditunggu oleh kejuaraan-kejuaraan lainya, antara lain kejuaraan dunia di
Kolombia bulan Desember mendatang dan Sea Games Myanmar tahun depan.

"Kerja keras ini belum selesai, mengingat kejuaraan internasional lainnya pun
sudah menanti di depan mata. Selain menghadapi Kejuaraan di Kolombia, para
atlet kita juga sedang dipersiapkan dalam pelatnas yang baru saja dibuka oleh
Ketua Umum PB TI, untuk menghadapi Sea Games mendatang di Myanmar.
Kami mengharapkan doa restu dari seluruh bangsa Indonesia agar torehan prestasi
emas ini dapat terus berlanjut,” tandasnya.

Kejuaraan Korea Open sudah dimulai sejak, Kamis (25/10), dan akan berakhir
Senin besok. Sebanyak 29 negara turut ambil bagian dalam ajang yang sudah
digelar sebanyak tujuh kali itu.

PENILAIAN DALAM TARUNG TAEKWONDO

Cabang olahraga taekwondo kini sudah berkembang pesat di Indonesia.


Pertandingannya banyak menarik masyarakat, khususnya kawula muda. Untuk
menyaksikan. Namun masyarakat awam, banyak yang belum paham tentang
bagaimana ikut menilai suatu pertandingan. Mereka hanya tahu dari catatan yang
tertera di papan nilai dan kemudian ketika wasit (referee) mengangkat salah satu
tangan kontestan untuk menyatakan siapa yang menang.

Agar pembaca yang menggemari taekwondo paham tentang jalannya


pertandingan, disini diuraikan peraturan permainan secara singkat. Tujuannya
agar semua penggemar bisa mengapresiasi pertandingan. Meskipun tidak menjadi
Taekwondoin.

Durasi pertandingan

Setiap pertandingan taekwondo terdiri dari 3 ronde yang masing-masing


waktunya 2 menit. Apabila hasil 3 ronde ini imbang, maka pertandingan
dilanjutkan dengan ronde ke-4 selama 2 menit setelah kedua peserta diistirahatkan
1 menit. Ini peraturannya. Jadi jangan sampai ada penonton yang minta waktu 3 x
1jam atau usul tambahan 10 ronde kalau imbang. Bisa repot.

Teknik dan Wilayah Sasaran

Teknik yang diperbolehkan hanya 2, yaitu teknik tangan dengan cara memukul
dengan kepalan tangan menggunakan bagian depan dasar dari jari telunjuk dan
jari tengah. Artinya, cara-cara lain menggunakan tangan pun, misalnya jenggut,
kuntaw atau menempeleng , diharamkan. Kalau ngotot juga, malah bisa diusir
oleh semua orang yang ada di GOR.

Teknik lain yang dibolehkan adalah hanya dengan kaki,yaitu menendang dengan
bagian bawah tulang mata kaki. Meski menggunakan kaki juga, menginjak dan
menjepit, hukumnya dilarang.

Sasaran yang diperbolehkan adalah badan dan muka. Untuk badan adalah untuk
daerah yang dilindungi oleh pelindung badan (body/trunk protector), kecuali
sepanjang tulang belakang. Jadi, ujug-ujug menyergap dari belakang dan
menendang bokong, bisa dianggap orang ngaco. Sedangkan serangan ke muka,
adalah untuk seluruh bagian muka dengan tangan atau kaki. Kalau ada yang nafsu
sampai menghajar muka dengan tangan atau neke, maka dipastikan itu bukan
Taekwondoin, tetapi preman.

Harap dicatat, pukulan atau tendangan yang dihitung hanya yang sesuai dengan
teknik dan tepat perkenaan di sasaran. Kalau hanya serang 1cm meleset dari
sasaran, namanya pukulan atau tendangan angin dan oleh juri dianggap sebagai
angin lalu alias nilainya 0.

Pelanggaran dan Penalti

Di pertandingan Taekwondo, ada dua jenis hukuman yang diberikan atas


pelanggaran, yaitu Kyong-go (peringatan), dan Gam-jeom (pemotongan) berupa
pengurangan 1 poin. Dua kali kyong-go dihitung dengan 1 Gam-jeom, artinya
pelaku dikurangi 1 poin. Pelanggaran yang menyebabkan Kyong-go cukup
banyak,antara lain, keluar dari batas area pertandingan, menghindari
pertandingan, mencengkeram-memegang-mendorong lawan, menyerang bagian
bawah pinggang, pura-pura cidera, menyundul atau menyerang dengan lutut,
memukul muka lawan dengan tangan, berkata tidak pantas.

Gam-jeom diberikan karena menyerang lawan setelah aba-aba kal-yeo (break),


menyerang lawan yang sudah jatuh, membanting hingga jatuh, sengaja memukul
muka dengan tangan, mengganggu jalannya pertandingan, berkata dengan sangat
tidak pantas. Kyong-go dan Gam-jeom diperhitungkan pada keseluruhan tiga
ronde. Kontestan dianggap kalah, bila terkena potongan nilai sampai 4 poin.

Point yang sah

Nilai atau point dianggap sah apabila serangan mengenai sasaran seperti yang
yang dijelaskan di atas, menggunakan teknik yang benar, dan tenaga yang kuat.
Kalau hanya sekadar mengusap-usap muka, yang melakukannya dianggap orang
kurang kerjaan.

Kontestan akan mendapat tambahan nilai satu (1) bila lawannya knock down dan
referee menghitung. Nilai akhir adalah hasil penjumlahan seluruh nilai yang
diperoleh pada 3 ronde. Untuk menghindari trik, misalnya berpura-pura , tenden-
tendengan mengenai muka lawan dianggap poin asal tekniknya memenuhi syarat.

Poin juga dianggap sah apabila diberikan minimal 3 orang hakim (judge) dan
diberikan segera setelah terjadinya kontak yang sah. Jika pemberian poin tertunda
atau tidak segera,maka poin menjadi tidak sah.
Sudden death dan Superioritas

Pada ronde sudden death, pemenangnya adalah kontestan yang terlebih dahulu
mendapat poin yang sah, atau jika lawan terlebih dahulu mendapatkan
pengurangan poin. Jika masih imbang sampai selesai ronde ke-4, maka pemenang
diputuskan berdasarkan superioritas oleh seluruh referee.

Keputusan menang

Ada beberapa macam kemenangan, yaitu Knock Out (KO), referee stop contest,
menang selisih skor akhir, poin gap (unggul 7 poin atas lawan), poin ceiling (
lebih dulu mencapai poin 12), menang karena lawan mengundurkan diri, lawan
terkena diskulalifikasi, dan karena lawan terkena hukuman.

Begitulah sekadar informsasi tentang ketentuan dalam pertandingan taekwondo.


Mudah-mudahan, dengan pemahaman ini, menyaksikan pertandingan olahraga
asal "Negeri Ginseng" itu semakin mengasyikkan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Olah raga Taekwondo yang berasal dari Korea dan sejak dari awal diciptakan
serta dikembangkan dan dipertahankan banyak terdapat semangat nasionalisme
dan jiwa sportifitas.

Di Indonesiapun, o;ahraga ini bukan sekedar untuk menyehatkan smata, namun


bisa membanggakan nama Indonesia dan para atletnya pun cukup membanggakan
buat kita semua

Semoga dengan pemaparan yang singkat ini dapat memicu semangat dan
memotivasi teman-teman yang memiliki cukup banyak energy, alangkah lebih
baik kalau mencoba mengembangkan dan menyalurkan energinya ke arah yang
lebih positif dan menyehatkan seperti cabang olahraga taekwondo ini. Daripada
energy, semangat, uang dan waktu terbuang ke hal-hal yang lebih banyak
mudaratnya seperti menghabiskan waktu ke warnet, main games online yang
kadang sanggup melupakan segalanya seperti sholat yang merupakan kewajiban
kaum muslimin.

Anda mungkin juga menyukai