Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PERENCANAAN STRATEGIS DALAM MANAJEMEN

Oleh:
BAMBANG ARDI R.
6520119146

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
GUNA NUSANTARA CIANJUR
2020
PENGERTIAN PERENCANAAN

Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran
dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses
perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis.

PROSES PERENCANAAN

Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin atau mengendalikan, terlebih


dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi.
Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan
mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dimana perencanaan
itu mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada
tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu perencanaannya jauh
ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang
lebih rendah merencanakan terutama untuk sub unit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang
lebih pendek.

EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN

Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap
sebagai berikut :
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Merumuskan keadaan saat ini.
Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.

RENCANA OPERASIONAL
Terdapat dua jenis utama dari rencana yaitu rencana strategis dan rencana operasional.
Rencana strategis merupakan rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan yang luas dari
perusahaan yaitu untuk melaksanakan tugas-tugas perusahaan. Sedangkan rencana operasional
merupakan rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana rencana strategis itu akan
dilaksanakan.

Rencana operasional terdiri dari :

Rencana sekali-pakai (singgle-use plans), dikembangkan untuk mencapai tujuan khusus dan
dibubarkan bila rencana ini telah selesai dilaksanakan.
Rencana tetap (standing plans), merupakan pendekatan yang telah dibakukan untuk menangani
situasi yang berulang kali terjadi dan yang dapat dengan mudah diantisipasi.

PERENCANAAN STRATEGIK

Perencanaan strategik (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan


organisasi, penentuan strategi, program-program strategi, dan penetapan metoda-metoda yang
diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah di implementasikan.
Perencanaan strategi juga merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun untuk
mencapai tujuan organisasi.

Ada tiga alasan yang menunjukan pentingnya perencanaan strategis, antara lain :
Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar bagi perencanaan-perencanaan lainnya.
Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk
perencanaan lainnya.
Perencanaan strategis merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan
organisasi.

FAKTOR WAKTU DAN PERENCANAAN

Faktor waktu dan perencanaan mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan
dalam tiga hal, yaitu:

Waktu sangat diperlukan untuk meaksanakan perencanaan efektif.


Waktu sering diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan
tanpa informasi lengkap tentang variable-variabel dan alternatif - alternatif, karena waktu
diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan.

Jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.

Rencana jangka pendek, menengah dan panjang

Rencana – rencana jangka pendek mencakup berbagai rencana dari satu hari sampai satu
tahun; rencana-rencana jangka menengah mempunyai rentangan waktu antara beberapa bulan
sampai tiga tahun; dan rencana- rencana jangka panjang mengikuti kegiatan selama dua sampai
lima tahun, dengan beberapa rencana yang diproyeksikan dua puluh lima tahun atau lebih dimasa
yang akan datang. Perencanaan jangka panjang berkenaan dengan perencanaan strategic.

ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN

Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang


dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di waktu yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan, antara lain :

Untuk mencapai “protective banefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan


terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi.
Beberapa manfaat perencanaan, antara lain :

Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.


Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
Membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat.
Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.
Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi.
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
Menghemat waktu, usaha, dan dana.
Beberapa kelemahan perencanaan, antara lain :

Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.
Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat
masalah tersebut terjadi.
Ada beberapa rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.

HUBUNGAN PERENCANAAN DENGAN FUNGSI LAIN


Perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari fungís manajemen lainnya. Fungís
perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya adalah saling berhubungan,
saling tergantung, dan berinteraksi.
Pengorganisasian ( Organizing )
Perencanaan menunjukan cara dan perkiraan bagaimana mengorganisasikan sumber daya-
sumber daya organisasi untuk mencapai efectivitas yang paling tinggi.
Pengarahan ( Directing )
Perencanaan menentukan kombinasi paling baik dari sumber daya-sumber daya yang diperlukan
untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan.
Pengawasan ( Contolling )
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria
penilaian pelaksanaan verja terhadap rencana.

MENGATASI HAMBATAN PERENCANAAN EFEKTIF

Ada dua jenis hambatan terhadap pengembangan rencana yang efektif, yaitu : Hambatan
pertama adalah perlawanan atau penolakan internal para calon perencana terhadap penetapan
sasaran dan pembuatan rencana untuk mencapainya. Dan hambatan kedua adalah keengganan
para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana yang akan menyebabkan
perubahan.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan terhadap perencanaan yang efektif para manajer
harus membantu bawahan dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan sistem organisasi yang
mempermudah penetapan sasaran dan bukan yang menghambatnya.
Mengatasi perlawanan terhadap perubahan.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara melibatkan para karyawan yang akan
terkena pengaruh dalam proses perencanaan. Kemudian dengan memberikan lebih banyak
informasi kepada para karyawan tentang rencana dan kemungkinan akibat-akibatnya. Selain itu
juga, dengan menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para
anggota organisasi dan memperkecil gangguan yang tidak perlu.

BAB VI PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

PENGERTIAN

Misi adalah suatu pernyataan umumdan abadi tentang maksud organisasi. Misi organisasi adalah
maksud khas dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya. Tujuan
organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang
tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datang. Tujuan ini dapat berupa tujuan
umum atau khusus, tujuan akhir, ataupun tujuan antara.

Berbagai fungsi tujuan organisasi

 pedoman bagi kehidupan


 sumber legtimasi
 standar pelaksanaan
 sumber motivasi
 dasar rasional pengorganisasian

Tipe-tipe tujuan

1. Tujuan Kemasyarakatan
2. Tujuan Keluaran
3. Tujuan sistem
4. Tujuan Produk
5. Tujuan Turunan

Proses Penetapan Tujuan

Beberapa unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi antara lain:
1. bahwa produk yang di hasilkan organisasi akan memberi manfaat paling sedikit sama
dengan harganya.
2. Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
3. Teknologi yang digunakan akan menghasilkan produk yang berkualitas dan bersaing.
4. Bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh SDA-nya, organisasi dapat tumbuh dan
berkembang
5. Pelayanan menejemen akan memberikan public image yang menguntungkan.
Bidang-bidang Tujuan

8 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan


1. posisi pasar
2. produktifitas
3.sumber daya fisik dan keuangan
4. profitabilitas
5. inovasi
6. prestasi dan pengembangan meneger
7. prestasi dan sikap karyawan
8. tanggung jawab sosial dan publik

Perumusan tujuan
Tujuan di tentukan oleh proses tawar menawar terus menerus diantara berbagai koalisi yang
semuanya bermaksud untuk menjamin kepentingan mereka di sajikan dalam tujuan organisasi.
Agar perumusan tujuan efektif peru beberapa ketentuan :
 Hendaknya melibatkan individu yang bertangguang jawab
 Menejer puncak sebagai perumus tujuan umum hendaknya menurunkan tujuan pada
tingka yang lebih rendah
 Tujuan harus realistik
 Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang
 Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana
 Tujuan bidang fungsional harus konsisten dengan tujuan umum
 Menejemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan.

MANAGEMENT BY OBJECTIVES (MBO)

Pada hakekatnya MBO menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan efektif.
Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses pertisipatif, secara kreatif
melibatkan menejer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi. Dengan mengembangkan
hubungan antara fungsi perencanaan dan pengawasan, MBO membantu mengatasi berbagai
hambatan perencanaan.
Pengertian
Secara umum esensi sistem MBO terletak pada penetapan tujuan umum oleh para menejer dan
bawahan yang bekerja. Hubungan antara tujan setiap individu dengan tujuan umum adalah
sangat penting, karena maksud utama penerapan MBO adalah untuk mencapai efisiensi operasi
seluruh organisasi melalui operasi yang efisien dan interogasi bagian”nya. Sukses penerapan
MBO terutama di dasarkan pada 2 hipotesa. Pertama, bila seseorang melekat kuat pada suatu
tujuan, dia akan mengeluarkan usaha lebih dibandingkan bila merasa tidak terikat. Kedua,kapan
saja siapapun yang memperkirakan sesuatu akan terjadi, maka dia akan melakukan apapun untuk
membuatnya terjadi.

Sistem MBO Formal

Unsur-unsur umum yang biasa

Bab VII PEMBUATAN KEPUTUSAN

Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Pembuatan keputusan (


decision making ) menggambarkan proses melalui serangkaian kegiatan dipilih sebagai
penyelesain suatu masalah.

Tipe-tipe keputusan

Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk


mencapai hasil yang diinginkan. Keputusan-keputusan dapat di bedakan antara keputusan yang
dibuat di bawah kondisi kepastian, resiko, dan ketidakpastian.

Dalam kondisi kepastian ( certainty ) para menejer mengetahui apa yang akan terjadi di waktu
yang akan datang, karena tersedia informasi yang akurat dan terpercaya serta dapat di ukur
sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam kondisi resiko ( risk ) menejer mengetahui
besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi lengkap tidak
tersedia.sedangkan dalam kondisi ketidak-pastian (uncertainty) manajer tidak mengetahui
probabilitas bahkan mungkin tidak mengetahui kemungkinan hasil-hasil.

Keputusan yang di program ( programmed decisions ) adalah keputusan yang di buat


menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Sedangkan untuk keputusan yang tidak di program (
non-programmed decisions ) adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus,
khas/tidak biasa.

Proses Pembuatan Keputusan

Para menejer dapat menggunakan pemikiran yang a priori, yaitu mereka membuat
anggapan bahwa penyelesaian masalah yang paling logik dan jelas adalah yang paling benar.
Proses dasar pembuatan keputusan rasional adalah 1) pemahaman dan perumusan masalah,
2)
pengumpulan data dan analisa yang relevan, 3)pengembangan alternatif-alternatif, 4) evaluasi
alternatif-alternatif, 5) pemilihan alternatif terbaik, 6) implementasi keputusan , 7) evaluasi hasil
keputusan

Pohon keputusan dan pembuatan keputusan

Pohon keputusan ( decision tree )dikembangkan untuk membantu menejer membuat


serangkaian keputusan yang melibatkan peristiwa-peristiwa ketidakpastian. Pohon keputusan
adalah suatu alat yang menggambarkan secara grafik berbagai kegiatan yang dapat di ambil dan
hubungan kegiatan-kegiatan ini dengan berbagai peristiwa di waktu yang mendatang dan dapat
terjadi. Dalam berbagai situasi yang tepat, penggunaan pohon keputusan akan mengurangi
kekacauan potensial dalam suatu masalah yang kompleks dan memungkinkan menejer
menganalisa masalah secara rasional. Analisa , analisa pohon keputusan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/22643730/PERENCANAAN_STRATEGIS
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis
https://www.google.com/search?q=perencanaan+strategis&oq=perencanaan+stra&aqs=chrome.1
.69i57j0l3j69i60.5318j0j4&client=ms-android-advandigital&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-
8
https://rukanahep.wordpress.com/perencanaan-pembangunan/pengertian-dan-definisi-
perencanaan-strategis-menurut-ahli/

Anda mungkin juga menyukai