Oleh:
BAMBANG ARDI R.
6520119146
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran
dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses
perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis.
PROSES PERENCANAAN
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap
sebagai berikut :
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Merumuskan keadaan saat ini.
Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
RENCANA OPERASIONAL
Terdapat dua jenis utama dari rencana yaitu rencana strategis dan rencana operasional.
Rencana strategis merupakan rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan yang luas dari
perusahaan yaitu untuk melaksanakan tugas-tugas perusahaan. Sedangkan rencana operasional
merupakan rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana rencana strategis itu akan
dilaksanakan.
Rencana sekali-pakai (singgle-use plans), dikembangkan untuk mencapai tujuan khusus dan
dibubarkan bila rencana ini telah selesai dilaksanakan.
Rencana tetap (standing plans), merupakan pendekatan yang telah dibakukan untuk menangani
situasi yang berulang kali terjadi dan yang dapat dengan mudah diantisipasi.
PERENCANAAN STRATEGIK
Ada tiga alasan yang menunjukan pentingnya perencanaan strategis, antara lain :
Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar bagi perencanaan-perencanaan lainnya.
Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk
perencanaan lainnya.
Perencanaan strategis merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan
organisasi.
Faktor waktu dan perencanaan mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan
dalam tiga hal, yaitu:
Rencana – rencana jangka pendek mencakup berbagai rencana dari satu hari sampai satu
tahun; rencana-rencana jangka menengah mempunyai rentangan waktu antara beberapa bulan
sampai tiga tahun; dan rencana- rencana jangka panjang mengikuti kegiatan selama dua sampai
lima tahun, dengan beberapa rencana yang diproyeksikan dua puluh lima tahun atau lebih dimasa
yang akan datang. Perencanaan jangka panjang berkenaan dengan perencanaan strategic.
Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.
Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat
masalah tersebut terjadi.
Ada beberapa rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
Ada dua jenis hambatan terhadap pengembangan rencana yang efektif, yaitu : Hambatan
pertama adalah perlawanan atau penolakan internal para calon perencana terhadap penetapan
sasaran dan pembuatan rencana untuk mencapainya. Dan hambatan kedua adalah keengganan
para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana yang akan menyebabkan
perubahan.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan terhadap perencanaan yang efektif para manajer
harus membantu bawahan dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan sistem organisasi yang
mempermudah penetapan sasaran dan bukan yang menghambatnya.
Mengatasi perlawanan terhadap perubahan.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara melibatkan para karyawan yang akan
terkena pengaruh dalam proses perencanaan. Kemudian dengan memberikan lebih banyak
informasi kepada para karyawan tentang rencana dan kemungkinan akibat-akibatnya. Selain itu
juga, dengan menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para
anggota organisasi dan memperkecil gangguan yang tidak perlu.
PENGERTIAN
Misi adalah suatu pernyataan umumdan abadi tentang maksud organisasi. Misi organisasi adalah
maksud khas dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya. Tujuan
organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang
tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datang. Tujuan ini dapat berupa tujuan
umum atau khusus, tujuan akhir, ataupun tujuan antara.
Tipe-tipe tujuan
1. Tujuan Kemasyarakatan
2. Tujuan Keluaran
3. Tujuan sistem
4. Tujuan Produk
5. Tujuan Turunan
Beberapa unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi antara lain:
1. bahwa produk yang di hasilkan organisasi akan memberi manfaat paling sedikit sama
dengan harganya.
2. Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
3. Teknologi yang digunakan akan menghasilkan produk yang berkualitas dan bersaing.
4. Bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh SDA-nya, organisasi dapat tumbuh dan
berkembang
5. Pelayanan menejemen akan memberikan public image yang menguntungkan.
Bidang-bidang Tujuan
Perumusan tujuan
Tujuan di tentukan oleh proses tawar menawar terus menerus diantara berbagai koalisi yang
semuanya bermaksud untuk menjamin kepentingan mereka di sajikan dalam tujuan organisasi.
Agar perumusan tujuan efektif peru beberapa ketentuan :
Hendaknya melibatkan individu yang bertangguang jawab
Menejer puncak sebagai perumus tujuan umum hendaknya menurunkan tujuan pada
tingka yang lebih rendah
Tujuan harus realistik
Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang
Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana
Tujuan bidang fungsional harus konsisten dengan tujuan umum
Menejemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan.
Pada hakekatnya MBO menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan efektif.
Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses pertisipatif, secara kreatif
melibatkan menejer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi. Dengan mengembangkan
hubungan antara fungsi perencanaan dan pengawasan, MBO membantu mengatasi berbagai
hambatan perencanaan.
Pengertian
Secara umum esensi sistem MBO terletak pada penetapan tujuan umum oleh para menejer dan
bawahan yang bekerja. Hubungan antara tujan setiap individu dengan tujuan umum adalah
sangat penting, karena maksud utama penerapan MBO adalah untuk mencapai efisiensi operasi
seluruh organisasi melalui operasi yang efisien dan interogasi bagian”nya. Sukses penerapan
MBO terutama di dasarkan pada 2 hipotesa. Pertama, bila seseorang melekat kuat pada suatu
tujuan, dia akan mengeluarkan usaha lebih dibandingkan bila merasa tidak terikat. Kedua,kapan
saja siapapun yang memperkirakan sesuatu akan terjadi, maka dia akan melakukan apapun untuk
membuatnya terjadi.
Tipe-tipe keputusan
Dalam kondisi kepastian ( certainty ) para menejer mengetahui apa yang akan terjadi di waktu
yang akan datang, karena tersedia informasi yang akurat dan terpercaya serta dapat di ukur
sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam kondisi resiko ( risk ) menejer mengetahui
besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi lengkap tidak
tersedia.sedangkan dalam kondisi ketidak-pastian (uncertainty) manajer tidak mengetahui
probabilitas bahkan mungkin tidak mengetahui kemungkinan hasil-hasil.
Para menejer dapat menggunakan pemikiran yang a priori, yaitu mereka membuat
anggapan bahwa penyelesaian masalah yang paling logik dan jelas adalah yang paling benar.
Proses dasar pembuatan keputusan rasional adalah 1) pemahaman dan perumusan masalah,
2)
pengumpulan data dan analisa yang relevan, 3)pengembangan alternatif-alternatif, 4) evaluasi
alternatif-alternatif, 5) pemilihan alternatif terbaik, 6) implementasi keputusan , 7) evaluasi hasil
keputusan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/22643730/PERENCANAAN_STRATEGIS
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis
https://www.google.com/search?q=perencanaan+strategis&oq=perencanaan+stra&aqs=chrome.1
.69i57j0l3j69i60.5318j0j4&client=ms-android-advandigital&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-
8
https://rukanahep.wordpress.com/perencanaan-pembangunan/pengertian-dan-definisi-
perencanaan-strategis-menurut-ahli/