Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DEVI LESTARI XI IPS 3

TUGAS PAI✨

UKHUWAH adalah satu konsepsi Islam yang menyatakan bahwa setiap Muslim
dengan Muslim lain hakikatnya ialah bersaudara. Banyak ayat Al-Qur’an maupun
hadits Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam yang menjadi landasan konsep
ini. Bahkan dalam beberapa keterangan kerap sekali kata “ukhuwah” atau
turunannya digandengkan dengan kata “iman”, “Islam” atau “mukmin”.

Hal ini mengindikasikan bahwa ukhuwah merupakan salah satu parameter utama
keimanan dan keislaman seseorang.

Ukhuwah merupakan salah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi
karakteristik masyarakat Islam di zaman Rasulullah , yakni pertama, kekuatan
iman dan aqidah. Kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati. Ketiga, kekuatan
kepemimpinan dan senjata.

Dengan tiga kekuatan ini, Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam. membangun


masyarakat ideal, memperluas Islam, mengangkat tinggi bendera tauhid, dan
mengeksiskan umat Islam di muka dunia kurang dari setengah abad.

Buku-buku sejarah menceritakan kepada kita bahwa kaum Anshar sangat bahagia
menerima tamu Muhajirin, hingga mereka berlomba-lomba untuk dapat menerima
setiap sahabat Muhajirin yang sampai di Yatsrib (Madinah). Karena para Anshar
saling bersaing dan berlomba untuk dapat menerima sahabat Muhajirin hingga
mereka harus diundi untuk menentukan siapa yang menang dan dapat giliran
menerima tamu Muhajirin. Ini sungguh terjadi hingga disebutkan bahwa tidaklah
seorang Muhajirin bertamu ke Anshar kecuali dengan undian.

Mungkin kita akan berdecak kagum dengan sikap unik para sahabat Anshar ini
yang kita tidak mampu berbuat seperti mereka, mungkin kita juga bertanya apa
yang membuat mereka bisa sampai seperti itu, tindakan mereka di luar batas
kemampuan manusia?

Al-Quran telah menjawab pertanyaan-pertanyaan kagum kita, Al-Quran telah


menjelaskan rahasia yang mendorong para Anshar melakukan itsar luar biasa
walaupun keadaan mereka yang sangat fakir dan juga sangat membutuhkan. Allah
SWT berfirman memuji mereka:
‫أوتوا مما حاجة صدورهم في واليجدون إليهم هاجر من يحبون قبلهم من واإليمان الدار تبوءوا والذين‬
‫خصاصة بهم كان ولو أنفسهم على ويؤثرون‬.. (‫الحشر‬: 9).

“Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Madinah dan menempati
keimanan (beriman) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka (Anshar)
mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar)
tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan
kepada mereka (Muhajirin) dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas diri
mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.” (QS. Al-Hasyr: 9)

Ukhuwah, taakhi, cinta, dan itsar sejatinya syarat kebangkitan dan kemenangan,
itulah strategi pertama yang ditempuh oleh Rasullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam
dengan mempersaudarakan sahabat Anshar dan Muhajirin dan membangun masjid
tempat membina persaudaraan dan persatuan kaum Muslimin.

Risalah ini juga dilanjutkan Imam Syahid Hasan Al-Banna dalam membangun
komunitas dan gerakan yang kuat, menjadikan persatuan sebagai senjata, dan
taaruf saling mengenal sebagai asas dakwah.

Ukhuwah tak bisa dibeli dengan apa pun. Tapi ia diperoleh dari penyatuan antara
ikatan hati dan hati serta karakteristik istimewa dari seorang mukmin yang shaliih.
Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

“‫مألوف إلف المؤمن‬، ‫”يؤلف وال يألف ال فيمن خير وال‬

“Seorang mukmin itu hidup rukun. Tak ada kebaikan bagi yang tidak hidup rukun
dan harmonis.”

Ukhuwah juga membangun umat yang kokoh. Ia adalah bangunan maknawi yang
mampu menyatukan masyarakat mana pun. Ia lebih kuat dari bangunan materi,
yang suatu saat bisa saja hancur diterpa badai atau ditelan masa. Sedangkan
bangunan ukhuwah Islamiyah akat tetap kokoh. Rasulullah Shallahu ‘Alaihi
Wassallam bersabda:

“‫”بعضًا بعضه يشد كالبنيان للمؤمن المؤمن‬

“Mukmin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang sebagiannya mengokohkan


bagian lainnya.” (HR. Bukhari)

Halim Mahmud menuliskan dalam bukunya yang berjudul Fiqh Al-Ukhuwah fi


Al-Islami, “Orang-orang yang berukhuwah dalam Islam harus saling
mengokohkan kekuatan satu sama lain dalam skala dunia Islam dengan
melakukan perencanaan, koordinasi, dan segala persiapan yang mesti dilakukan.
Kemenangan itu tidak lain hanyalah dari sisi Allah. Dia akan menolong dan
memenangkan siapa saja yang di kehendaki-Nya. Dia Maha Perkasa lagi
Penyayang.”

Keutamaan Ukhuwah Islamiyah

Dari ukhuwah Islamiyah lahir banyak keutamaan, pahala, dampak positif pada
masyarakat dalam menyatukan hati, menyamakan kata, dan merapatkan barisan.
Orang-orang yang terikat dengan ukhuwah Islamiyah memiliki banyak
keutamaan, di antaranya:

Mereka merasakan buah dari lezatnya iman. Sedangkan selain mereka, tidak
merasakannya. Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

“‫اإليمان حالوة بهن وجد فيه كن من ثالثة‬: ‫سواهما مما إليه أحب ورسوله هللا يكون أن‬، ‫ال المرء يحب وأن‬

‫هللا إال يحبه‬، ‫”النار في يُقذف أن يكره كما منه هللا أنقذه أن بعد الكفر إلى يعود أن يكره وأن‬

“Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman: orang yang mencintai
Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang
karena Allah, dan ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia
dicampakkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari)

Mereka berada dalam naungan cinta Allah, Di akhirat Allah SWT berfirman,

“‫بجاللي ال ُمتحابُّون أين‬، ‫”ظلي إال ظل ال يوم ظلي في أ ُ ِظلُّهم اليو ُم‬
ِ

“Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, maka hari ini aku akan
menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naunganku.”
(HR. Muslim).

Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam. bersabda,

“‫أخرى قرية في له أ ًخا زار رجالً إن‬، ‫ َملَ ًكا َمد َْر َجتِ ِه على تعالى هللا فأرصد‬، ‫عليه أتى فلما‬، ‫قال‬: ‫تريد؟ أين‬
‫قال‬: ‫القرية هذه في لي أ ًخا أريد‬، ‫قال‬: ‫قال عليه؟ ت َُربُّها نعمة من لك هل‬: ‫ال‬، ‫تعالى هللا في أحببته أنني غير‬،
‫قال‬: ‫”فيه أحب ْبت َه كما أحبك قد هللا بأن أخبرك إليك هللا رسول فإني‬

“Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di tengah


perjalanan, Allah mengutus malaikat-Nya. Ketika berjumpa, malaikat bertanya,
“Mau kemana?” Orang tersebut menjawab, “Saya mau mengunjungi saudara di
desa ini.” Malaikat bertanya, “Apakah kau ingin mendapatkan sesuatu keuntungan
darinya?” Ia menjawab, “Tidak. Aku mengunjunginya hanya karena aku
mencintainya karena Allah.” Malaikat pun berkata, “Sungguh utusan Allah yang
diutus padamu memberi kabar untukmu, bahwa Allah telah mencintaimu,
sebagaimana kau mencintai saudaramu karena-Nya.” (HR. Muslim)

Mereka adalah ahli Syurga di akhirat kelak. Rasulullah Shallahu ‘Alaihi


Wassallam bersabda,

“‫مريضًا عاد من‬، ‫بأن مناد ناداه هللا؛ في له أ ًخا زار أو‬
ْ َ‫ َم ْمشاكَ وطاب ِطبْت‬، َ‫َم ْن ِزالً الجن ِة من وتبوأت‬

“Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena


Allah, maka malaikat berseru, ‘Berbahagialah kamu, berbahagialah dengan
perjalananmu, dan kamu telah mendapatkan salah satu tempat di surga.” (HR. At-
Tirmidzi)

Bersaudara karena Allah adalah amal mulia dan mendekatkan diri kepada Allah‫وقد‬
‫سئل‬
ُ ‫اإليمان أفضل عن وسلم عليه هللا صلى النبي‬، ‫فقال‬: “‫”…هلل وتبغض هلل تحب أن‬. ‫قيل‬: ‫رسول يا وماذا‬
‫فقال هللا؟‬: “‫لنفسك تحب ما للناس تحب وأن‬، ‫”لنفسك تكره ما لهم وتكره‬

Rasul pernah ditanya tentang derajat iman yang paling tinggi, beliau bersabda,
“…Hendaklah kamu mencinta dan membenci karena Allah…” Kemudian Rasul
ditanya lagi, “Selain itu apa wahai Rasulullah?” Rasul menjawab, “Hendaklah
kamu mencintai orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, dan
hendaklah kamu membenci bagi orang lain sebagaimana kamu membenci bagi
dirimu sendiri.” (HR. Imam Al-Munziri)

Diampuni dosanya oleh Allah. Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda,

ُ َ‫الشجرة عن ت َ َساق‬
“‫فتصافحا المسلمان التقى إذا‬، ‫ط كما أيديهما بين من ذنوبهم غابت‬

“Jika dua orang Muslim bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan,
maka dosa-dosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari
pohon.”

"Ukhuwah inilah yang membuat kita bertambah barokah. Ini harus kita jaga.
Tausiah-tausiah harus tetap ramai biar kita semakin kompak satu sama lain," ucap
Uztaz Somad.
Persaudaraan yang terjaga dengan tali Allah merupakan kenikmatan yang
diberikan Allah atas jamaah Muslimah; yaitu nikmat yang diberikan bagi mereka
yang dicintai dan dikehendaki Allah dari hamba-hamba-Nya. Hal ini
mengingatkan kepada kita akan nikmat yang begitu besar, dan mengingatkan kita
bagaimana kita sebelumnya dalam keadaan jahiliyah dan saling bermusuhan.
Tidak ada seorang pun yang tidak memiliki permusuhan antara kaum Aus dan
Khazraj di kota Madinah sebelum Islam. Namun setelah masuk Islam, Allah
menyatukan hati di antara mereka. Tidak ada solusi sedikit pun kecuali Islam
yang dapat menyatukan hati yang beragam bentuknya, tidak ada yang terjadi
kecuali karena tali Allah yang dapat menyatukan mereka menjadi saudara, dan
tidak mungkin hati-hati itu akan bersatu kecuali karena ukhuwah fillah.
Wassalam😊

https://m.hidayatullah.com

@ustadzabdulsomad.

https://www.republika.co.id

Anda mungkin juga menyukai