Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TOLAK PELURU

Disusun oleh :
1. ASIH PRIYANI
2. KUSNIA
3. WINDI ASTUTI
Kelas : XI IPS 2

SMA NEGERI 1 LOSARI


2021
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of
sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan
lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah
mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan
jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade.
Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai
melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai
edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya
manusia yang potensial di bidang olahraga.
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru. Faktor tersebut ada yang
bersifat internal misalnya ; bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan
faktor yang bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan prasarana,
lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai melalui latihan
yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok
dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan
persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet.

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1.      Apa pengertian tolak peluru?
2.      Bagaimana tekhnik dalam memainkan tolak peluru?
3.      Peralatan apa saja yang diperlukan dalam olahraga tolak peluru?
4.      Berapa ukuran lapangan olahraga tolak peluru?
5.      Apa saja ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru ?
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Tolak Peluru


Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet
tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini merupakan
peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi.
Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
•        Untuk senior putra = 7,257 kg
•        Untuk senior putri = 4 kg
•        Untuk junior putra = 5 kg
•        Untuk junior putri = 3 kg

Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan
Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.
Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya
terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan pertandingan dengan
melempar beban yang disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan
merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan
event olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
B.  Teknik Dasar Tolak Peluru
Dalam tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1.  Teknik Memegang Peluru
a.    Jari-jari renggang.
Jari kelingking ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat membantu
untuk menahan supaya peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya.Untuk
menggunakan cara ini penolak harus memiliki jari jari yang kuat dan panjang.
b.    Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah
bergeser, juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih
banyak dipakai oleh atlit.
c.    Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat
menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi lebih
renggang, kelingking di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru,
ibu jari untuk menahan geseran ke samping, karena tangan pelempar kecil dan
berjari jari pendek, peluru diletakkan pada seluruh lekuk tangan.
2.  Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan
menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke
samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3.   Teknik menolak peluru
Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini,
a. Menolak peluru dengan kedua tangan
1)  Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam
keadaan sejajar, lalu dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh mungkin.
2)  Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut
dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Kemudian
ayun dan lemparkan peluru kedepan.
3)  Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut
dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini
dilakukan dengan membelakangi arah lemparan. Kemudian ayunkan dan
lempar peluru kearah belakang atau sektor lemparan.
4)   Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang.
Tolakan masih dengan kedua tangan tetapi beben diutamakan pada tangan
tolak atau tangan terkuat. Kaki masih sejajar. Tahapan ini depersiapkan
untuk melakukan tolakan yang sebenarnya.
5)  Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan
dilakukan dengan koordinasi bantuan dorong kaki belakang.
b.  Menolak peluru dengan satu tangan
1)   Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan
/rentangkan lengan kiri kedepan dan abadan menghadap depan. Tolakkan
peluru dengan sudut parabola beberapa meter kedepan sambil
melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai kanan dihentakkan untuk
membantu melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru dilepaskan
(Carr,1991)
2)   Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan,
badan diputar ke kanan untuk mengambil ancang-ancang (Carr,1991)

3)   Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang gunakan


bantuan putaran/ pilin tubuh saat melakukan tolakan (carr,1991)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari teknik tolak peluru:
1.    Hal-hal yang disarankan
a)   Bawalah tungkai kiri merndah
b)   Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri
memimpin dibelakang
c)    Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah badan
bergerak
d)   Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan
e)   Putar kaki kanan kearah dalam sewaktu melakukan luncuran
f)   Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap kebelakang selama mungkin.
Bawalah tangan kiri dalm sebuah posisi mendekati badan
g)  Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
2.  Beberapa hal yang harus dihindari
a)  Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
b)   Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
c)  Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
d)  Tidak cukup jauh menarik kaki kanan dibawah badan
e)   Mendarap dengan kaki kaana menghadap ke belakang
f)    Menggerakkkan tungkai kiri terlalu banyak kesamping
g)  Terlalu awal membuka badan
h)   Mendarat dengan badan menghadap kesamping atau depan

C.  Peralatan Tolak Peluru


Alat yang di gunakan dalm tolak peluru:
1.     Rol Meter
2.    Bendera Kecil
3.    Kapur / Tali Rafia
4.    Peluru
•          Untuk senior putra = 7.257 kg
•          Untuk senior putri = 4 kg
•          Untuk junior putra = 5 kg
•          Untuk junior putri = 3 kg
5.         Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6.         Ortodox : gaya menyamping
D.   Lapangan Tolak Peluru

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak


peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian
atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat
dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam
lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran
besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m
pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam
lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus
dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak,
sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal
9,8-10,2 cm.

E.   Ketentuan Diskualifikasi/Kegagalan Peserta Tolak Peluru


1.  Menyentuh balok batas sebelah atas,
2.   Menyentuh tanah di luar lingkaran,
3.  Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4.  Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
5.  Peluru ditaruh di belakang kepala,
6.  Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
7.  Menginjak garis lingkaran lapangan,
8.   Keluar lewat depan garis lingkaran,
9.   Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
10.  Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari atas, maka dapat kami simpulkan:
o    Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor
lempar
o     Ada tiga tekhnik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik Memegang
Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik Menolak Peluru
o     Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia, Peluru,
Obrient, Ortodox.
o     Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti yang sudah
dipaparkan diatas.
o     Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak
peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian
atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak
dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas
lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur
sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak
minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan
lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit
dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm,
panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
B.  Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga tolak peluru berjalan dengan
normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat
umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai
olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah dan generasi yang akan
datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa
kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang
olahraga.
DAFTAR PUSTAKA

http://ikusnul.blogspot.com/2012/11/tolak-peluru.html
http://rilofambudi99.blogspot.com/2013/07/makalah-tolak-peluru-bab-i-pendahuluan-a.html
https://kuliahpendor.blogspot.com/2018/01/makalah-tolak-peluru-lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai