Anda di halaman 1dari 14

Makalah

SEJARAH ATLETIK DAN BOLA VOLI


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Olahraga
yang diampu oleh :
Dr. Aisah R. Pomatahu, M.Kes
Iwan Fataha, S.Pd., M.Pd

Oleh :

Rizky Prayatman 422415013

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Olahraga dengan judul “Sejarah Atetik dan Bola Voli”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Bapak Iwan Fataha, S.Pd., M.Pd.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Gorontalo, Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………..………………………………………… i

Daftar Isi ………………………………………………………………………... ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………… 1


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………… 1

Bab II Pembahasan

2.1. Pengertian Atletik ….………………………………………………………. 2


2.2. Sejarah Atletik ………………………………….………………..……….... 2
2.3. Pengertian Bolavoli ……………………………………...……………..….. 6
2.4. Sejarah Perkembangan Bolavoli …………………………………………… 6

Bab III Penutup

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atletik memiliki gerakan-gerakan dinamis dan harmonis seperti jalan, lari


lompat dan lempar yang merupakan aktivitas yang mendasar untuk cabang
olahraga lainnya dan hamper dalam keseharian melakukan gerakan dinamis
dan harmonis tersebut.

Atletik sebagai sarana dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan


dan kecepatan, kelincahan dan lainnya. Adapun beberapa peneliti
menggunakan atletik sebagai sarana penelitian.

Sama halnya dengan atletik, bola voli juga dalam awal penciptaannya
bertujuan untuk mengembangkan kesegaran dan kebugaran jasmani pada buruh
di samping bersenam umum. Hal ini yang mendasari makalah ini untuk
membahas sejarah atletik dan bola voli

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Atletik ?
2. Bagaimana Sejarah Atletik ?
3. Apa itu Bola Voli ?
4. Bagaimana Sejarah Bola Voli ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Atletik
2. Mengetahui sejarah dari Atletik
3. Mengetahui pengertian Bola Voli
4. Mengetahui sejarah dari Bola Voli

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atletik

Menurut Eddy (2011) Atletik adalah aktivitas jasmani yang terdiri dari
gerakan-gerakan dasar yang harmonis Dan dinamis, yaitu jalan, lari, lempar
serta lompat. Pengertian secara bahasa menurut Sukirno (2011) Atletik berasal
dari kata “athlon” yang berarti berlomba. Atletik merupakan aktivitas jasmani atau
latihan fisik, berisikan gerakan-gerakan alamiah dan wajar sesuai dengan apa yang
dilaksanakan pada kehidupan kita sehari-hari. Seperti jalan, lari, lompat, lempar dan
loncat.

Menurut Mochamad Djumidar A.widya, ( 2004 ) Atletik adalah salah satu unsur
dari pendidikan jasmani dan kesehatan, juga merupakan komponen-komponen
pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan
hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi,
selaras dan seimbang.

2.2 Sejarah Atletik

Atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang olahraga karena


mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari (Zikrur Rahmat, 2015).

2.2.1 Sejarah Atletik Dunia

Kira-kira tahun 400 SM ternyata bangsa Irish telah melakukan gerakan–gerakan


olahraga yang mirip dengan atletik sekarang. Menurut seorang pujangga Yunani
bernama Humeros dalam bukunya (Illiad), diperkirakan bahwa kegiatan atletik sudah
dilakukan pada tahun 1100 SM, seperti kegiatan perlombaan kereta kuda, adu tinju,
gulat yang diawali dengan perlombaan lari dan ditutup dengan lomba lempar lembing
(Doherty, 1963;10).

Pada tahun 776 SM Yunani menyelenggarakan pesta olahraga yang dinamakan


“Olympiade Kuno (The Ancient Olympic Games). Nomor yang dipertandingkan
adalah lomba lari, pentathalon, pankration, gulat, tinju dan pacuan kuda. Juara
pentathlon ( lari cepat, lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing dan gulat) pada
olimpiade akan dinobatkan sebagai juara olimpiade. Pada zaman itu sudah dikenal
tiga macam lomba lari, yaitu :

2
1. Stade yaitu lari cepat pada jalur lurus dengan jarak ± 185 meter dilakukan di
dalam stadion.
2. Diaulos yaitu lomba jarak menengah yang jaraknya ± dua kali Stade.
3. Dolichos yaitu lari jarak jauh yang jaraknya ± 7 sampai 24 kali Stade.

Dalam lomba ini telah diperkenalkan start block yang terbuat dari parit atau tembok
yang dipasang secara permanen.

Pada tahun 186 SM bangsa Romawi lebih banyak menyenangi para ”Gladiator”.
Pada saat itu kegiatan olahraga yang disenangi adalah olahraga yang menampilkan
”adu kejantanan”. Adu pedang dan pertarungan yang kadang-kadang sampai mati,
baik lawannya manusia maupun binatang buas. Akibatnya pada saat itu olahraga
atletik dilupakan orang.

Perjalanan pasang surutnya sejarah atletik di dunia dapat digambarkan dalam


uraian berikut ini:

 Tahun 1154 tanah-tanah yang terbuka di kota London, Inggris, digunakan


sebagai tempat untuk kegiatan atletik oleh penduduk.
 Tahun 1330 Raja Inggris mengeluarkan larangan untuk melakukan kegiatan
atletik.
 Tahun 1414 rakyat Inggris diperbolehkan melakukan kegiatan atletik lagi.
 Tahun 1817 berdirinya perkumpulan atletik di Inggris yang dipelopori oleh
Captain Mason yang diberi nama ”Necton Guild”.
 Tahun 1855 diterbitkan pertama kalinya buku tentang ”lari cepat”.
 Tahun 1860 didirikan perkumpulan atletik di San Francisco, Amerika
Serikat, dengan nama ”Olympic Club”.
 Tahun 1866 pertama kalinya pertandingan atletik dilaksanakan di Inggris.
 Selanjutnya atletik menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1887 di New
Zealand terbentuk New Zealand Amateur Athletic Board, disusul kemudian
di Belgia, Afrika Selatan, Norwegia, Australia, Dan di negara lainnya.
 Perlombaan Atletik antar negara sering dilakukan dan selaras dengan itu
peraturan atletik pun berkembang sampai saat ini.
 Tahun 1912 yaitu pelaksanaan Olympiade Modern ke-5 di Stockholm,
Swedia, diadakan kongres dalam rangka membentuk Federasi Atletik Dunia,

3
yang kemudian lahirlah dengan nama IAAF (International Atletik Amateur
Federation).
 Tahun 1914 dilaksanakan kongres dalam rangka pertama kalinya disahkan
peraturan atletik yang berlaku untuk seluruh dunia di kota Lyon, Perancis.

Awal abad XIX merupakan masa menggeloranya kembali semangat berolahraga


dikalangan masyarakat luas, termasuk berkembangnya olahraga atletik.
Perkumpulanperkumpulan atletik mulai dibentuk. Perlombaanperlombaan atletik
banyak diselenggarakan. Di Inggris pada tahun 1817 didirikan perkumpulan atletik
yang pertama oleh Captain Mason dengan nama Necton Guild. Pada tahun 1834
syarat minimum untuk mengikuti perlombaan ditetapkan oleh badan/komite,misalnya
syarat minimum untuk lari 440 yards = 60 detik, l lari 1 mil = 5 menit. Pada tahun
1855 untuk pertama kalinya diterbitkan buku mengenai lari cepat (sprint) Inggris
menyelenggarakan perlombaan antarnegara di Eropa, terutama antara Inggris dengan
Perancis. Pada tahun 1860 perkumpulan atletik yang pertama di Amerika Serikat
didirikan di San Fransisco dengan nama Olympic Club. Kejuaraan atletik di Amerika
Serikat baru diselenggarakan pada tahun 1868 oleh New York Athletic Club. Setelah
itu sering diadakan perlombaan-perlombaan atletik antara Amerika Serikat dengan
negara-negara Eropa. Persatuan atletik yang menghimpun perkumpulan-pekumpulan
atletik mulai dibentuk. Tahun 1880 di Inggris berdiri British Amateur Athletic Board.
Tahun 1887 di New Zealand berdiri New Zealand Amateur Athletic Association.
Tahun 1899 di Belgia berdiri Ligue Royale dAthletime dan di Canada Track and
Field Association. Tahun 1885 di Afrika selatan berdiri South African Amateur
Athletic Union dan di Swedia berdiri Svenska FriIdrotts Forbunder.

Tahun 1896 di Norwegia berdiri Norges Fri-Idrettsfor-bund. Tahun 1897 di


Australia berdiri The Amateur Athletic Union of Australia, di Czechoslovikia berdiri
Ceskoslovensky Athleticky Svanz, di Yunani berdiri Association Haenengue
dAthletikai Szovetse. Tahun 1911 di Belanda berdiri Koninklijke Nederlandeseh
Athleriek Unie. Sampai saat ini tidak kurang dari 170 negara telah membentuk
organisasi atletik yang menjadi induk perkumpulan-perkumpulan atletik di setiap
negara. Perlombaan atletik telah sering diselenggarakan, demikian pula perlombaan
antar negara tetapi belum ada peraturan perlombaan yang seragam sehingga sering
timbul perselisihan paham dalam menentukan pemenang. Baru pada tanggal 17 Juli
1912 tiga hari setelah selesai nya perlombaan atletik pada Olympiade Modern V di
Stockholm tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengikuti olympiade dari

4
Amerika Serikat, Australia, Austria, Belgia, Canada, Chili, Denmark, Finlandia,
Hongaria, Inggris, Jerman, Mesir, Norwegia, Perancis, Rusia, Swedia dan Yunani,
berdiskusi untuk membentuk suatu badan Internasional Atletik yang membuat
peraturan-peraturan dan penyelenggaraan perlombaan atletik yang lengkap. Badan
tersebut didirikan dengan nama International Amateur Athletic Federation (IAAF),
sebagai ketua adalah J. Sigfrit Edstrom dengan sekretaris Jendral merangkap
Bendahara (Honorary Secretary Treasurer): Kristian Henstrom keduanya dari
Swedia. Peraturan teknis untuk perlombaan internasional yang pertama disahkan pada
kongres yang ketiga tahun 1914 di Lyon Perancis. Sejak terbentuknya IAAF ini
penyelenggaraan perlombaan-perlombaan atletik semakin baik, terutama dalam segi
pengorganisasian (Zikrur Rahmat, 2015).

2.1.2. Sejarah Singkat Perkembangan Olahraga Atletik di Indonesia

Ateletik Indonesia disingkat Pasi, adalah wadah organisasi olahraga atletik


tingkat Nasional. Pasi dibentuk pada tanggal 3 September 1950 di Semarang. Sejarah
lahirnya organisasi ini sejak zaman Belanda. Pada awal tahun 1930-an pemerintah
kolonial Belanda memasukkan cabang olahraga atletik ke dalam mata pelajaran di
sekolahsekola. Pada waktu itu pula dibentuk organisasi atletik untuk menangani
pertandingan-pertandingan atletik. Organisasi itu disebut Nederlanda Indische
Athletiek Unie (NIAU). Pada masa itu, di Medan berdiri pula organisasi Sumatra
Atheletiek Bond (SAB) yang menyelenggarakan perlombaan atletik antar sekolah
MULO, HBS, dan perguruan swasta. Sementara itu, di Pulau Jawa pun bermunculan
beberapa organisasi ateltk seperti ISSV Helas dan IAC di Jakarta, PASI di Surabaya,
dan ABA di Surakarta. Pada masa kemerdekaan, setelah pelaksanaan Pekan Olahraga
Nasional di Surakarta/Solo, dan terbentuknnya Komite Olimpiade Republik
Indonesia (KORI), olahraga atletik berhasil mendirikan organisasi induknya pada
tahun 1950 di Semarang. Sedangkan klub-klub atletik yang sudah berdiri sejak
pemerintahan Hindia Belanda yaitu di pulau Jawa di beberapa kota besar seperti
Semarang, Solo, Bandung, Jakarta dan Surabaya.

Prestasi atletik Indonesia dalam periode angkatan pertama sekitar tahun 1960-an
mulai diperhitungkan di tingkat Asia, saperti telah tercapainya prestasi oleh Gurnam
Singh (atletik lari jarak jauh), Okamona (atletik lompat tinggi), M. Sarengat (atlit lari
cepat), I. G. Ngurah Manik (atlit lempar lembing). Kemudian disusul oleh atlit-atlit
angkatan kedua yang mampu mempersembahkan prestasi terbaiknya, seperti J. P.

5
Oroh (pelari cepat), Edie Efendy, Usman Efendy (penolak peluru, pelempar cakram
dan pelempar lembing) (Zikrur Rahmat, 2015)..

2.3 Pengertian Bola Voli

Menurut Yudiana dan Subroto (2010), Permainan Bola Voli adalah


permainan memantul-mantulkan bola (to vooley) oleh tangan atau lengan dari
dua regu yang ermain di atas lapangan yang mempunyai ukuran-ukuran
tertentu

Ahmadi (2007: 20) mengatakan Bola Voli merupakan salah satu cabang olahraga
yang populer dikalangan masyarakat Indonesia dari kalangan bawah hingga atas
olahraga. Permainan bola voli merupakan permainan yang tidak mudah dilakukan
bagi setiap orang. Kekuatan dalam bertahan dari gempuran lawan menjadikan
permainan bola voli ini membutuhkan para pemain yang memiliki koordinasi gerak
dengan timing yang pas untuk dapat menggempur lawan ataupun melakukan
pertahanan dari gempuran lawan. Meskipun demikian, permainan ini bahkan
dijadikan sebagai ladang bisnis oleh sebagian masyarakat dan digunakan sebagai
program intramural sekolah. Permainan ini membutuhkan beberapa aturan dasar dan
keterampilan yang tidak dibatasi oleh peralatan, bahkan kita bisa menemui
permainan bolavoli di lakukan antar desa atau yang dikenal dengan gala desa yang
membuat permainan bolavoli begitu populer di kalangan masyarakat.

2.4 Sejarah Perkembangan Bola Voli

Permainan bolavoli di Romawi sudah lama dikenal sejak abad pertengahan, dari
Italia kemudian permainan ini di bawa ke Jerman tahun 1893 dengan nama
Faustball. Lapangan faustball memiliki ukuran 50 X 20 meter, dan sebagai pemisah
lapangan dipergunakan tali yang tingginya 2 meter dari lantai. Pada waktu itu bola
yang digunakan memiliki keliling 70 cm. dengan jumlah pemain untuk masing-
masing regu 5 orang. Cara memainkan faustball dilakukan dengan memantul-
mantulkan bola ke udara melewati atas tali (net), tidak ada batasan sentuhan dalam
memainkan bola. Bola boleh menyentuh lantai sebanyak dua kali sentuhan.
Meskipun pada zaman Romawi permainan bolavoli (faustball) sudah lama ada,
namun cabang olahraga modern dianggap mulai lahir pada tahun 1895, yang
didirikan oleh William C. Morgan, seorang guru pendidikan jasmani dari Young
Men Christian Association (YMCA) di kota Hollyoke, negara bagian

6
Massachusettes, Amerika Serikat. Pada awalnya cabang olahraga ini diberi nama
Minonette yang kemudian diubah namanya menjadi bolavoli oleh Dr. Alfred
T.Halstead dari Springfield, Massachusettes, Amerika Serikat karena pada
prinsipnya permainan ini dilakukan dengan cara mem-voli bola melintasi net.
Peraturan permainan bolavoli muncul pertama kali tahun 1896 dengan ketentuan
sebagai berikut:

1. Peraturan ditentukan 9 innings


2. Setiap inning terdiri dari:
2.1 Apabila masing-masing tempat ada satu orang pemain, maka setiap regu
memiliki hak satu kali service.
2.2 Akan tetapi apabila masing-masing tempat ada dua orang pemain, maka
masing-masing regu memiliki hak tiga kali service.
3. Lapangan permainan memiliki ukuran panjang 16 meter dan lebar 8 meter.
4. Net/jaring berukuran: Panjang 8 meter dan lebar 70 cm.
5. Bola terbuat dari karet yang dilapisi dengan kulit atau kanvas. Keliling bola
berukuran 25-27 Inchi (63,5-68,5 cm). Berat bola 11-12 ounches (255-340
gram).
6. Server dan service: Server harus berdiri dengan salah satu kaki di atas garis
belakang. Bola harus dipukul dengan tangan (seperti pada service tenis).
Bola yang diservice sebelum melewati net, tetapi mengenai kawan seregu,
kemudian bola tersebut masuk ke lapangan lawan, maka bola dianggap
masuk syah. Akan tetapi apabila bola jatuh diluar lapangan permainan,
maka server tidak diberi kesempatan untuk melakukan service yang kedua
kalinya.
7. Memperoleh skor: service yang tidak dapat dikembalikan, dan bola dalam
permainan yang tidak dapat dikembalikan, maka regu yang melakukan
service mendapat nilai. Hanya regu yang melakukan service yang
memperoleh nilai.
8. Bola yang menyentuh garis (jatuh di atas garis) dianggap sebagai bola
keluar.
9. Setiap pemain boleh menyentuh dan memainkan bola. Bola yang menyentuh
diluar lapangan permainan, kemudian jatuh dan masuk di dalam lapangan
permainan adalah syah.

7
Selaras bertambahnya waktu, maka penyempurnaan peraturan permainan terus
dilakukan secara kontinyu, dan variasi perkembangan peraturan permainan dari
tahun ke tahun adalah sebagai berikut:

 Tahun 1900: Sistem point mulai berlaku, yaitu 21 point untuk setiap set
(satu set).
 Tahun 1911: Suatu komisi yang terdiri dari ahli-ahli YMCA ditugaskan
untuk meninjau kembali peraturan permainan yang sudah ada. Komisi ini
berhasil melakukan beberapa perubahan peraturan permainan, satu
diantaranya adalah mulai diterapkannya sistem rotasi.
 Tahun 1917: Sistem 15 point diterima
 Tahun 1918: Jumlah pemain yang berada di lapangan ditentukan enam
orang untuk setiap regu. Ukuran tinggi net 2,40 meter.
 Tahun 1921: Mulai ditentukan lapangan sudah dilengkapi dengan garis
tengah.
 Tahun 1922: Setiap regu diperbolehkan memainkan bola masing-masing
3 X di dalam petaknya sendiri. Telah diselenggarakan kejuaraan antar
regu (perkumpulan) YMCA yang pertama kalinya di Brooklyn, New
York. Federasi Athletik Amateur meminta agar regu-regu yang berada di
luar lingkungan YMCA juga diperbolehkan ikut serta dalam kejuaraan
tersebut.
 Tahun 1923: Ukuran lapangan permainan ditentukan seperti yang ada
sekarang, yang berukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter.
 Tahun 1928: Lahirnya induk organisasi bolavoli Amerika Serikat (The
United States Volleyball). Pada tahun yang sama diselenggarakan
kejuaraan nasional bolavoli pertama untuk Amerika Serikat.

Cabang olahraga Bolavoli dikenal di Indonesia mulai tahun 1928. dari sejak
penjajahan Belanda permainan ini sudah dikenal. Penyebaran permainan Bolavoli ke
Indonesia dibawa oleh guru-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah
lanjutan, pada waktu itu HBS dan AMS, dan pada waktu itu permainan Bolavoli
belum mendapat tempat di masyarakat. Datangnya tentara Jepang ke Indonesia,
memberikan andil yang besar dalam perkembangan Bolavoli di Indonesia. Setelah
Indonesia merdeka, banyak bekas anggota Angkatan Perang Belanda yang
bergabung kedalam kesatuan tentara Republik Indonesia, bermain Bolavoli dan
memiliki andil besar dalam mengembangkan permainan Bolavoli. Sehingga Tentara

8
Nasional Indonesia ikut berjasa dalam memasyarakatkan Bolavoli di Indonesia.
Sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) kedua yang diselenggarakan tahun 1951 di
Jakarta, cabang olahraga Bolavoli masuk sebagai cabang olahraga yang selalu
dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional. Pada tahun 1955 terbentuk induk
organisasi Bolavoli nasional dengan nama PBVSI (Persatuan Bolavoli Seluruh
Indonesia). Dengan adanya induk organisasi tersebut diharapkan permainan Bolavoli
di Indonesia berkembang lebih pesat dan teratur. Pembentukan induk organisasi
Bolavoli Indonesia ini dipelopori oleh IPVOS (Ikatan Perhimpunan Volleyball
Surabaya) dan PERVID (Persatuan Volleyball Indonesia Djakarta) (Winarno, 2013).

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara Bahasa Atletik berasal dari kata “athlon” yang berarti berlomba, Atletik
merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang
harmonis dan dinamis, yaitu jalan, lari, lempar serta lompat.

Atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang olahraga karena


mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Kira-kira tahun 400 SM
ternyata bangsa Irish telah melakukan gerakan–gerakan olahraga yang mirip dengan
atletik sekarang. Menurut seorang pujangga Yunani bernama Humeros dalam
bukunya (Illiad), diperkirakan bahwa kegiatan atletik sudah dilakukan pada tahun
1100 SM, seperti kegiatan perlombaan kereta kuda, adu tinju, gulat yang diawali
dengan perlombaan lari dan ditutup dengan lomba lempar lembing.

Permainan Bola Voli adalah permainan memantul-mantulkan bola (to


vooley) oleh tangan atau lengan dari dua regu yang ermain di atas lapangan
yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu.

Permainan bolavoli di Romawi sudah lama dikenal sejak abad pertengahan, dari
Italia kemudian permainan ini di bawa ke Jerman tahun 1893 dengan nama
Faustball. Cabang olahraga Bolavoli dikenal di Indonesia mulai tahun 1928. dari
sejak penjajahan Belanda permainan ini sudah dikenal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Muril. 2007. Panduan Olahraga Bolavoli. Era Pustaka Utama, Solo.
Doherty. 1963. Modern Track and Field (second ed). Prentice Hall Inc.
Englewood Cliffs, USA.
Eddy Purnomo & Dapan. 2011. Dasar-dasar gerak Atletik. Alfamedia,
Yogyakarta.
Mochamad Djumindar A. Widya. 2004. Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar
Atletik Dalam Bermain. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Rahmat, Zikrur. 2015. Atletik Dasar & Lanjutan. Natural Aceh, Aceh.
Subroto dan Yudiana. 2010. Permainan Bolavoli. FPOK Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Sukirno. 2012. Dasar-dasar Atletik dan Latihan Fisik. Universitas Palembang,
Sriwijaya.
Winarno, dkk. 2013. Teknik Dasar Bermain Bolavoli. FIK Universitas Negeri
Malang, Malang.

Anda mungkin juga menyukai