Dosen Pembimbing:
Dr. Ika Novitaria Marani.S.pd.,SE.,M.Si
Kode Seksi: 1604600011
Disusun oleh:
Rifky Maulana Affandi
NIM: 1604623018
A. LATAR BELAKANG
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri
Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini
adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga
dipertandingkan di Olimpiade.Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti
"menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do
berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas
sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan".
Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai
bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari
teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan
filsafat.Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai
organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang
dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan
kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam
suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping
adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup
tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk
kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem
yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada
umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Pada sekitar tahun 70-an, Taekwondo di korea teah pech menjadi 2 (dua) aliran,
yaitu:
- INTERNATIONAL TAEKWONDO FEDERATION (ITF) yang ada pada waktu
dipimpin oleh Jenderal Chong Hi, yang kemudian bermarkas di Toronto Kanada.
- WORLD TAEKWONDO FEDERATION (WTF) yang pada waktu itu dipimpin
oleh Dr. Un Yong Kim, yang bermarkas di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan.
Mengenai terpecahnya Taekwondo di Korea tersebut tidak jelas penyebab
utamanya, tetapi konon penyebabnya antara lain perbedaan aliran tersebut.
Karena itu, pada sekitar tahun 1972-an, Taekwondo mulai masuk dan
berkembang di Indonesia dengan 2 (dua) aliran.
1. Aliran ITF dengan nama PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh
Letjen Leo Lopulisa.
2. Aliran WTF dengan nama FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin
oleh Marsekal Muda Sugiri.Selanjutnya pada siding Paripurna XI KONI Pusat
tahun 1980 cabang Olahraga Taekwondo telah diterima sebagai anggota KONI
dengan syarat hanya ada satu wadah Taekwondo di Indonesia. Maka atas
keputusan bersama dam melihat prospek perkembangan dunia olahraga di
tingkat nasional dan internasional, maka MUNAS Taekwondo tanggal 28 Maret
1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut menjadi
organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia yang berafiliasi ke
WTF.Organisasi ini dipimpin oleh Letjen Leo Lupolisa sebagai ketua umumnya.
Dimana komposisi pengurusnya diambil dari kedua organisasi itu (PTI dan FTI).
Sedangkan struktur organisasi di tingkat nasional disebut PBTI (Pengurus Besar
Taekwondo Indonesia) yang berpusat di Jakarta.
MUNAS TI yang pertama tanggal 17-18 September 1984 menetapkan Letjen
Sarwo Edhie Wibowo sebagai ketua umum PBTI periode 1984-1988. Maka pada
era inilah Taekwondo mulai bersatu dan kuat.
1
B. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana perkembangan cabang olahraga taekwondo
B. Bagaimana perkembangan cabang olahraga taekwondo dari zaman kuno
hingga sekarang
C. TUJUAN
A. Mengetahui perkembangan cabang olahraga taekwondo
B. Memahami perkembangan cabang olahraga taekwondosupaya semakin
meningkat di masa depan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. SEKILAS TAEKWONDO
Taekwondo / Tae Kwon Do / Taekwon-Do, adalah olah raga bela diri
Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional
Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia
dan juga dipertandingkan di Olimpiade. Dalam bahasa Korea, hanja
untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”;
Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi,
Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan
dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas
taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai
bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah
gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh,
hiburan, dan filsafat. Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan
teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya
menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak,
dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih
besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu
pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan
samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang
dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan
menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan.
Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari
pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak
menekankan grappling (pergulatan).
B. SEJARAH TAEKWONDO
Taekwondo mempunyai cerita sejarah yang sangat panjang seiring
dengan perjalanan sejarah Bangsa Korea sendiri, Sebutan Taekwondo
sendiri baru dikenal sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan
penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.
Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4
kurun waktu, yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa
modern dan masa sekarang.
1. MASA KUNO
-Asal Mula Taekwondo
Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu
melindungi diri dan hidupnya,. Pada masa kuno manusia tidak
punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan
tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik –
teknik bertarung dengan tangan kosong. Manusia mempelajari
teknik – teknik bertarung didapat dari pengalaman nya melawan
musuh – musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri
Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau
dikenal dengan beragam sebutan seperti : Subak, Taekkyon,
Takkyon, maupun beberapa nama lainnya.
3
Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea, terdapat 3 suku
bangsa / kerajaan ( Koguryo, Paekje dan Silla ) yang saling bersaing
satu sama. Lain dengan mempertunjukan kontes seni beladiri pada
acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini, melatih para ksatria, seperti
Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Koguryo, untuk menjadi
kekuatan Negara dan otomatis mereka menjadi warga negara
dengan kedudukan yang sangat terpandang. Kim Yu Sin dan Kim
Chun Chu adalah sosok pahlawan yang memberikan sumbangan
besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea, lewat
beladiri Taekwondo
2. MASA PERTENGAHAN
Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana
penyatuan Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon
berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting
untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi
senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti
Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk merekrut
personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan
pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung
Korea. Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan
pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja – raja pada dinasti
Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut
“Subakhui”, yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang
perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo
ketika penggunaan senjata api mulai dikenal, membuat dukungan
terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.
3. MASA MODERN
Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun
1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang
sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo
pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat
dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan
senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius,
lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri.
Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun
1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang
kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni
beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi
seni bela diri yang diber judul Muyedobo – Tonji, yang memuat
gambar – gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk /
sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo
sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu
saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan
penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific
Studies). Akan tetapi , saat penjajahan Jepang semua kesenian
4
rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea.
Seni
4
beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para
master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.
4. MASA SEKARANG
Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep
baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para
ahli seni beladiri mendirikan sekolah / perguruan beladiri . Dengan
meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar
perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai
nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada
tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi
Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi
nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada
tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council.
Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak
menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi
untuk berbagai kalangan pada skala nasional. Taekwondo
berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui
sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea ,
menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang
berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo,
pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari
dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai
olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan,
sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi
pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia
Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki
Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin
dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk
meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia,
Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998
telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo
dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo
Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo,
Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat
internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation
( WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara
anggota dan Taekwondo telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta
orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus
bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan
populer. Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai
pertandingan multi even diseluruh dunia , dan Taekwondo telah
dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul
dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di
Olympic Games 2000, Sydney
5
C. SABUK TAEKWONDO & FILOSOFI-NYA
Taekwondo mempunyai beberapa warna sabuk yang menunjukkan
peringkat atau pangkat seseorang dalam seni beladiri ini.
- Putih
Putih lambang kesucian ( awal dari semua warna ) : mempelajari
jurus dasar 1
- Kuning
Kuning melambangkan bumi (mulai ditanamkan dasar-dasar TKD
dengan kuat) (mempelajari jurus dasar 2 dan 3).Sebelum naik
sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih
dulu.
- Hijau
Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, ( dasar TKD mulai
dikembangkan) .(mempelajari takyo 1).Sebelum naik ke sabuk
biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu.
- Biru
Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan
seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa
yang telah kita pelajari.(mempelajari takyo 2).Sebelum naik sabuk
biru biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu
- Merah atau Coklat
Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi
pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat
mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari takyo
3,4,5,6,7)
- Hitam
Hitam melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam
berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan.
(mempelajari takyo 8,9,10,11,12,13,,15,16,17 ,18,19,20) Hitam
memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 7.
6
International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional
Taekwondo pada
6
Tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi
Taekwondo tersebut, menjadi organisasi baru yang disebut
Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai
Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat
nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo
Indonesia ) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia
I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen. Sarwo
Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia
periode 1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang
bersatu dan kuat dimulai. Kini Taekwondo Indonesia telah
berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh
lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk yang tidak
secara aktif berlatih. Dan untuk masa bakti 2011 -2015 Letjend
TNI (Pur) Erwin Sudjono kembali menjadi Ketua Umum
Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) setelah 33 Pengprov
sepakat menerima pertanggungjawaban kepengurusan yang
dipimpinnya untuk masa bahkti 2007-2011.
7
1. DURASI PERTANDINGAN
Setiap pertandingan taekwondo terdiri dari 3 ronde yang masing-
masing waktunya 2 menit. Apabila hasil 3 ronde ini imbang, maka
pertandingan dilanjutkan dengan ronde ke-4 selama 2 menit setelah
kedua peserta diistirahatkan 1 menit. Ini peraturannya. Jadi jangan
sampai ada penonton yang minta waktu 3 x 1jam atau usul tambahan
10 ronde kalau imbang. Bisa repot.
8
diperhitungkan pada keseluruhan tiga ronde. Kontestan dianggap
kalah, bila terkena potongan nilai sampai 4 poin.
6. KEPUTUSAN MENANG
Ada beberapa macam kemenangan, yaitu Knock Out (KO), referee
stop contest, menang selisih skor akhir, poin gap (unggul 7 poin atas
lawan), poin ceiling ( lebih dulu mencapai poin 12), menang karena
lawan mengundurkan diri, lawan terkena diskulalifikasi, dan karena
lawan terkena hukuman. Begitulah sekadar informsasi tentang
ketentuan dalam pertandingan taekwondo. Mudah-mudahan, dengan
pemahaman ini, menyaksikan pertandingan olahraga asal "Negeri
Ginseng" itu semakin mengasyikkan.
9
BAB III PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12606631/Sejarah_dan_Pengertian_TAEKWONDO
https://id.scribd.com/document/353230406/Makalah-Taekwondo
https://zainunnasikhin.blogspot.com/2016/06/makalah-taekwondo.html
https://memeeyy.blogspot.com/2014/10/makalah-taekwondo.html