Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

SEJARAH KARATE

OLEH:

NAMA: Asa Fadel Jefsy

NIM: 16089184

KESEHATAN DAN REKREASI

ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

1
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3

1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................... 3

1. Kihon .......................................................................................................... 5

2. Kata ............................................................................................................. 5

3. Kumite ........................................................................................................ 6

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH ......................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 7

1.1. SEJARAH KARATE ..................................................................................... 7

1. Sejarah ........................................................................................................ 7

2. Tokoh, Fakta Dan Kesimpulan Penting : .................................................... 8

3. Lahirnya Karate .......................................................................................... 9

4. Perkembangan Karate di Indonesia .......................................................... 13

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 17

3.1. KESIMPULAN ............................................................................................ 17

3.2. SARAN ........................................................................................................ 17

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri

ini sedikit dipengaruhi oleh Seni bela diri Cina kenpō. Karate dibawa masuk ke
Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini
pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Ketika karate
masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya,
sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China)
dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima
oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah

‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang

dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).

Karate terbagi dari 4 aliran:

1. Shotokan
2. Ghoju-ryu
3. Shito-ryu
4. Wado-ryu

Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut
serta dalam pembentukan JKF dan WKF.

Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas
itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar
luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur,
walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF".

3
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang
adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF
(dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada
pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate
tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan
Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau
Daidojuku yang "kontak langsung".

Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:

1. Kihon
2. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
3. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.

Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran
olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur
sementara aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah
raga.

Tingkat/posisi dalam karate itu di bedakan lewat kemampuan dalam menghafal atau
melakukan gerak yang maximal dalam jurus tersebut. Maksudnya tingkatan
dibedakan oleh sabuk. Untuk mendapatkan tingkatan/posisi tersebut, kita di haruskan
mengikutkan sesi ujian sabuk. Yang berlangsung setiap 4 bulan sekali. Untuk tingkat
ini terbagi menjadi menjadi:

1. Sabuk putih
2. Sabuk kuning
3. Sabuk Orange
4. Sabuk hijau
5. Sabuk biru
6. Sabuk coklat

4
7. Sabuk hitam

Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata
(jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk
menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).

1. Kihon

Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi

Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.

Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk


putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa
dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.

2. Kata

Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak

hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran
tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-
falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang
berbeda,Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat
digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.

Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap
Kata. Sebagai contoh Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi
di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.

5
3. Kumite

Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite

dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang,
ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning).
Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang
diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih
dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.

Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang
sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga
pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.

Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah


dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin
diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah
lawan bertanding.

Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas


kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite
untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam
pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik
dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan
menyerang titik vital.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Sejarah karate di Indonesia?

6
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. SEJARAH KARATE

1. Sejarah
Selama masa peralihan dari Dinasti Ming ke Dinasti Ching, sejumlah ahli bela
diri China melarikan diri ke negara lain untuk membebaskan diri dari penindasan dan
pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang Manchu yang
menguasai China. Sebagai akibatnya ilmu bela diri China dari Jaman Ming ini
disebarkan ke berbagai negara lain termasuk ke Jepang, Korea, Asia Tenggara, dan
juga Kepulauan Okinawa. Salah seorang diantaranya Chen Yuan Pao yang menuju ke
Jepang, dimana dia selanjutnya mengajarkan gagasan dan teknik Judo.

7
Sampai pada abad ke-15 Kepulauan Okinawa terbagi menjadi 3 (tiga) Kerajaan. Dan
pada tahun 1470 Youshi Sho dari golongan Sashikianji berhasil mempersatukan
semua pulau di Kepulauan Okinawa di bawah kekuasaannya. Penguasa ke-2 dari
golongan Sho, yaitu Shin Sho, menyita dan melarang penggunaan senjata tajam.
Kemudian Keluarga Shimazu dari Pulau Kyushu berhasil menguasai Kepulauan
Okinawa, tetapi larangan terhadap pemilikan senjata tajam masih terus diberlakukan.
Sebagai akibatnya, rakyat hanya dapat mengandalkan pada kekuatan dan ketrampilan
fisik mereka untuk membela diri.

Pada saat yang sama, ilmu bela diri dari Cina mulai diperkenalkan di Okinawa
melalui para pengungsi yang berdatangan dari Cina yang saat itu sudah dikuasai oleh
bangsa Manchu (Dinasti Ching). Diantara para pengungsi itu ada sejumlah ahli seni
bela diri dari China.

Pengaruh ilmu bela diri dari China ini dengan cepat sekali menjalar ke seluruh
Kepulauan Okinawa. Melalui ketekunan dan kekerasan latihan, rakyat Okinawa
berhasil mengembangkan sejenis gaya dan teknik berkelahi yang baru yang akhirnya
melampaui sumber aslinya. Aliran-aliran seni bela diri Te (aslinya Tode atau Tote) di
Okinawa terbagi menurut nama daerah perkembangannya menjadi Naha-te, Shuri-te,
dan Tomari-te. Naha-te mirip dengan seni bela diri Cina aliran selatan, khususnya
dalam pola gerakan yang dilaksanakan dengan gaya yang kokoh dan sangat tepat bagi
orang yang bertubuh besar. Ini lah yang menjadi cikal bakal aliran Shotokan. Shuri-te
mirip dengan seni bela diri Cina aliran utara yang pola gerakannya lebih menekankan
kegesitan dan keringanan tubuh. Shuri-te yang selanjutnya menjadi cikal bakal
terbentuknya aliran Goju-Ryu. Sementara kaum Shimazu makin memperketat
larangan atas pemilikan senjata tajam, latihan pola bela diri Te ini makin
berkembang.

2. Tokoh, Fakta Dan Kesimpulan Penting :


Keberadaan peralihan pada masa Dinasti Ching yang dikuasai oleh Bangsa Manchu
mengakibatkan banyak ahli beladiri melarikan diri ke luar dari China, merupakan

8
peristiwa krusial yang menentukan menyebarnya beladiri. Termasuk di anataranya
Chen Yuan Paoyangmenyebarkan gagasan teknik Judo kelak.

Larangan kepemilikan senjata di masa Shin-Sho ironisnya malah memberikan


atmosfer makin berkembangnya beladiri

3. Lahirnya Karate
Di Jepang sendiri juga telah ada pola bela diri sejak jaman dulu. Diantaranya
yang sangat terkenal sampai saat ini ialah gulat Sumo. Dahulu Sumo sifatnya sangat
keras dan ganas, dimana para pesertanya diperbolehkan saling pukul dan tenda ng dan
secara mental memang sudah siap mati. Baru pada abad ke-8, pukulan dan tendangan
yang mematikan tidak diperbolehkan lagi. Pertandingan Sumo kemudian sudah
sangat mirip dengan pertandingan Sumo pada masa sekarang ini.

9
Tokoh seni bela diri China yang mengungsi dari penjajahan bangsa Manchu
juga tersebar ke seluruh Jepang. Berbagai macam gaya dan teknik yang mereka
sebarkan menyebabkan timbulnya aliran-aliran baru. Di bawah pengaruh dan
bimbingan Chen Yuan Pao, aliran Jiu Jitsu atau seni beladiri aliran lunak didirikan
oleh beberapa tokoh beladiri Jepang. Konsep bahwa “Kelunakan dapat mengalahkan
kekerasan” dinyatakan berasal dari China, dan aliran ini mengembangkan
pengaruhnya yang penting pada pola bela diri lainnya. Diantaranya yang sangat
populer ial ah Judo yang didirikan oleh Jigoro Kano.

Karena keuletannya untuk meneliti, melatih, dan mengembangkan diri, Judo telah
berhasil diterima merata di seluruh Jepang sebagai satu cabang olah raga modern.
Pada tahun 1923, Gichin Funakoshi yang lahir di Shuri, Okinawa pada tahun 1869
untuk pertama kalinya memperagakan Te atau Okinawa-Te ini di Jepang. Berturut-
turut kemudian pada tahun 1929 tokoh-tokoh seperti Kenwa Mabuni, Choyun Miyagi
berdatangan dari Okinawa dan menyebarkan karate di Jepang.

10
Kenwa Mabuni menamakan alirannya Shitoryu, Choyun Miyagi menamakan
alirannya Gojuryu, dan Gichin Funakoshi menamakan alirannya Shotokan. Okinawa
Te ini yang telah dipengaruhi oleh teknik-teknik seni bela diri dari Cina, sekali lagi
berbaur dengan seni bela diri yang sudah ada di Jepang, sehingga mengalami
perubahan-perubahan dan berkembang menjadi Karate seperti sekarang ini. Berkat
upaya keras dari para tokoh ahli seni bela diri ini selama periode setelah Perang
Dunia II, Karate kini telah berkembang pesat ke seluruh dunia dan menjadi olah raga
seni bela diri paling populer di seluruh dunia. Masutatsu Oyama sendiri kemudian
secara resmi mendirikan aliran Karate baru yang dinamakan Kyokushin pada tahun
1956

11
KESIMPULAN PENTING :

Sumo merupakan beladiri kuno asli Jepang, tidak diketahui sejarah pastinya
dan siapa pendirinya. Beladiri ini telah mengakar sejak ratusan tahun di Jepang.
Chen Yuan Pao, imigran dari Cina, sebagai tokoh sentral yang kelak melahirkan Ju
Jitsu.

Judo yang didirikan oleh Jigoro Kano lahir sebagai perkembangan dari Ju
Jitsu Yang petama kali mempopulerkan karate adalah Funakhosi Gichin. Ia yang
membentuk aliran Shotokan. 6 tahun setelah kemunculan Gichin, Master karate yang
lain adalah Kenwa Mabuni yang membentuk aliran Shito-Ryu dan Choyun Miyagi
yang membentuk aliran Goju-Ryu.

Masutatsu Oyama, 20 tahun sesudahnya melahirkan Kyokushin.


Secara teori bisa dikatakan Karate berasal dari seni bela diri asli setempat yang telah
mengalami perkembangan berabad-abad lamanya, dan kemudian banyak dipengaruhi
oleh teknik perkelahian yang dibawa oleh para ahli seni bela diri Cina yang
mengungsi ke Okinawa Lebih spesifik lagi, pada dasarnya karate berasal dari beladiri
tinju Cina, yang kemudian bersatu padu mengambil akar dari beladiri tangan kosong
Jepang sebelumnya seperti Sumo, Jujitsu dan Judo. Itulah alasan mengapa karate

12
begitu populer, begitu fleksibel, dan lebih komplit dari beladiri-beladiri
pendahulunya. Karena pada hakikatnya juga, Karate adalah gabungan Sumo, Jujitsu,
Judo, dan Wushu Shaolin yang telah disempurnakan.

4. Perkembangan Karate di Indonesia

Pada tahun 1964, kembalilah ke tanah air salah seorang mahasiswa Indonesia
yang telah menyelesaikan kuliahnya di Jepang yang bernama Drs. Baud A.D.
Adikusumo (Alm.). Beliau adalah seorang karateka yang mendapatkan sabuk hitam
dari M. Nakayama, JKA Shotokan. Di Indonesia beliau mulai mengajarkan karate.
Melihat banyaknya peminat yang ingin belajar karate, lalu ia mendirikan PORKI
(Persatuan Olahraga Karate-Do Indonesia) yang merupakan cikal bakal FORKI
(Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia). Sehingga beliau tercatat sebagai pelopor
seni beladiri Karate di Indonesia. Dan beliau juga adalah pendiri Indonesia Karate-
DO (INKADO).

Setelah beliau, tercatat nama putra-putra bangsa Indonesia yang ikut berjasa
mengembangkan berbagai aliran Karate di Indonesia, antara lain Bp. Sabeth Mukhsin
dari aliran Shotokan, pendiri Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dan Federasi
Karate Tradisional Indonesia (FKTI), dan juga dari aliran Shotokan adalah Anton
Lesiangi (pendiri Lembaga Karate-Do Indonesia/LEMKARI), yang pada dekade
2005 karena masalah internal perguruan banyak anggota LEMKARI yang keluar lalu
kemudian mendirikan INKANAS (Institut Karate-do Nasional) yang merupakan
peleburan dari perguruan MKC (Medan Karate Club). Kabarnya, perguruan ini
sekarang menjadi besar dan maju, tidak kalah dengan LEMKARI.

13
Aliran Shotokan adalah yang paling populer di Indonesia. Selain Shotokan,
Indonesia juga memiliki perguruan-perguruan dari aliran lain yaitu Wado dibawah
asuhan Wado-ryu Karate-Do Indonesia (WADOKAI) yang didirikan oleh Bp. C.A.
Taman dan Kushin-ryu Matsuzaki Karate-Do Indonesia (KKI) yang didirikan oleh
Matsuzaki Horyu. Selain itu juga dikenal Bp. Setyo Haryono dan beberapa tokoh
lainnya membawa aliran Goju-ryu, Bp. Nardi T. Nirwanto dengan beberapa tokoh
lainnya membawa aliran Kyokushin. Aliran Shito-ryu juga tumbuh di Indonesia
dibawah perguruan GABDIKA Shitoryu (dengan tokohnya Bp. Dr. Markus Basuki)
dan SHINDOKA (dengan tokohnya Bp. Bert Lengkong).

Selain aliran-aliran yang bersumber dari Jepang diatas, ada juga beberapa
aliran Karate di Indonesia yang dikembangkan oleh putra-putra bangsa Indonesia
sendiri, sehingga menjadi independen dan tidak terikat dengan aturan dari Hombu
Dojo (Dojo Pusat) di negeri Jepang.

Pada tahun 1972, 25 perguruan Karate di Indonesia, baik yang berasal dari
Jepang maupun yang dikembangkan di Indonesia sendiri (independen), setuju untuk
bergabung dengan FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), yang sekarang
menjadi perwakilan WKF (World Karate Federation) untuk Indonesia. Dimana
perguruan karate yang bernaung dibawah FORKI adalah :

14
1. AMURA
2. BKC (Bandung Karate Club)
3. BLACK PANTHER KARATE INDONESIA
4. FUNAKOSHI
5. GABDIKA SHITORYU INDONESIA (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu)
6. GOJUKAI (Gojuryu Karate-Do Indonesia)
7. GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8. GOKASI (Gojuryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia)
9. INKADO (Indonesia Karate-Do)
10.INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11.INKANAS (Intitut Karate-Do Nasional)
12.KALA HITAM
13.KANDAGA PRANA
14.KEI SHIN KAN
15.KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia)
16.KKI (Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia)
17.KYOKUSHINKAI (Kyokushinkai Karate-Do Indonesia)
18.LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia)
19.PERKAINDO
20.PORBIKAWA
21.PORDIBYA
22.SHINDOKA
23.SHI ROI TE
24.TAKO INDONESIA
25.WADOKAI (Wadoryu Karate-Do Indonesia)

Adapun mereka yang pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum dan Sekretaris
Jenderal PB. FORKI sejak tahun 1972 sampai dengan saat ini adalah:
1972-1977: Ketua Umum: Widjojo Sujono, Sekretaris Jenderal: Otoman Nuh
1977-1980: Ketua Umum: Sumadi, Sekretaris Jenderal: Rustam Ibrahim

15
1980-1984: Ketua Umum: Subhan Djajaatmadja, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik
1984-1988: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: Adam Saleh
1988-1992: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik
1992-1996: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik
1997-2001: Ketua Umum: Wiranto, Sekretaris Umum: Hendardji-S
2001-2005: Ketua Umum: Luhut B. Panjaitan, Sekretaris Umum: Hendardji-S.

TOKOH, FAKTA DAN KESIMPULAN PENTING :

Yang pertama membawa karate ke Indonesia adalah Baud Adikusumo, ia mendirikan


INKADO (otomatis sebagai perguruan tertua di Indonesia)

Sabeth Mukhsin mendirikan INKAI & FKTI

Anton Lesiangi mendirikan LEMKARI.

CA Taman mendirikan WADOKAI

Matsuzaki Horyu mendirikan KKI

Setyo Haryono membawa GOJU-RYU

Nardi T Nirwanto membawa KYOKUSHIN

Markus Basuki mendirikan GABDIKA SHITO-RYU

Bert Lengkong mendirikan SHINDOKA

Perguruan terakhir adalah INKANAS, perguruan yang berasal dari pemisahan dari
LEMKARI dan melebur ke dalam MKC (Medan Karate Club) dan membentuk
perguruan baru bernama INKANAS (Institut Karate-Do Nasional).

16
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Karate merupakan olahraga seni bela diri yang berasal darii timur, pada
umumnya karate lebih digambarkan dengan gerakan dan serangan dan belaaan kaki
dan tangan secara menyeluruh konsep yang diamalkan adalah berdasarkan kepada
kefahaman umum adalah serangan-serangan lurus dan mendatar.

3.2. SARAN
Bela diri pada waktu itu hanya bersifat mempertahankan diri dari gangguan
binatang buas dan alam sekitarnya. Namun sejak pertambahan penduduk dunia
semakin meningkat, maka gangguan yang dating dari manusia mulai timbul sehingga
keingginan orang untuk menekuni bela diri semankin meningkat,jadi kita harus
mempelajari ilmu bela diri untuk menjaga diri kita tetap aman.

17

Anda mungkin juga menyukai