BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Karate
Menurut Dewi Nastiti (2011: 03) Karate adalah seni beladiri yang berasal
dari Jepang, seni beladiri karate di bawa masuk Jepang lewat Okinawa. Seni
beladiri ini pertama kali disebut “tote” yang berarti seperti “Tangan cina” waktu
karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-
Agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang karate terdiri dari dua
kanji yang pertama adalah “Kara” yang berarti “Kosong” dan yang kedua “te”
aliran tersebut diakui sebagai gaya karate yang utama karena turut serta dalam
pembentukan JKF dan WKF,namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan
hanya empat gaya diatas itu saja beberapa aliran besar seperti Kyokushi,Shorin-
Ryu,dan Uechi-Ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai
aliran Karate yang termasuk walaupun tidak termasuk dalam 4 besar WKF (Dwi
Menurut Darmalis (2017: 5-6) secara garis besar teknik karate terdiri dari
tiga jenis yaitu: teknik kihon, teknik kata, dan teknik kumite
8
a. Kihon
Kihon secara harfiah berarti dasar atau fondasi, praktisi Karate harus
b. Kata
Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola,kata dalam karate tidak hanya
bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda
gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata Sebagai contoh Kata tekki di
c. Kumite
murid-murid tingkat lanjut (Sabuk biru atau lebih) tetapi sekarang ada dojo
kumite yang diatur (go-hon kumite) atau (yakusoku Kumite), untuk kumite
a. Shotokan
b. Goju-ryu
11
Goju memiliki arti keras-lembut, aliran ini memadukan teknik keras dan
goju ini di bawa ke jepang oleh Chojun Miyagi, Miyagi memperbarui banyak
c. Shito-ryu
kata lebih banyak dari aliran namun yang tercatat di soke/di Jepang ada 111
memiliki 17, Goju memiliki 12 kata. Dalam pertarungan ahli karate Shito-ryu
d. Wado-ryu
Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri
prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal,lebih banyak
Sedangkan aliran karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam “4
a. Kyokushin
Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation, akan
tetapi aliran ini sangat terkenal baik di dalam maupun diluar Jepangserta turut
1970an, aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama nama Kyokushin
mempunyai arti kebenaran tertinggi, aliran ini menganut sistem Budo Karate,
turut tanpa kalah, Sosai Oyama sendiri telah melakukan Kumite 300 orang,
tetapi umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite berturut-
turut.
13
b. Shorin-ryu
Aliran ini adalah aliran karate yang asli berasal dari Okinawa, didirikan
Itosu,seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari Ginchin
Nunchaku,Kama,danRokushaku Bo.
c. Uechi-ryu
Aliran ini adalah aliran karate yang paling banyak menerima pengaruh dari
langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu gerakan dari aliran
B. Latihan
1.Definisi Latihan
Menurut Sukadiyanto dalam Suryoko (2011: 5) istilah latihan berasal dari
kata dalam bahasa inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti:
perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi
prinsip latihan yang terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai
Menurut Suharno yang di kutip dalam Irianto (2002: 11) latihan adalah
mutu prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan mental yang teratur,
pelatih juga dituntut menyediakan kebutuhan atletnya, baik kebutuhan fisik, psikis
maupun sosialnya (Irianto, 2002: 13). Selain itu hal yang harus diperhatikan
dalam latihan adalah tugas utama dalam latihan seprti, mengali, menyusun, dan
2. Prinsip-prinsip Latihan
dihindari agar tujuan latihan dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
prinsip variasi, prinsip pemanasan dan pendinginan (Warm-Up and Cool Down),
prinsip-prinsip latihan antara lain beban lebih (Overload), prinsip kembali asal
antara lain :
15
Pada prinsip kesiapan, materi dan dosis latihan harus disesuaikan dengan
usia atlet. Sebab kesiapan setiap atlet akan berbeda-beda antara anak yang
satu dengan anak yang lainnya meskipun diantara atlet memilik usia yang
sama.
b. Prinsip Individual
beban latihan bagi setiap atlet tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh faktor
c. Prinsip adaptasi
pada organ tubuh. Namun tubuh memerlukan jangka waktu tertentu agar
dapat mengadaptasi seluruh beban selama proses berlatih. Bila latihan beban
setiap beban latihan berbeda-beda, tergantung dari umur, usia latihan, kualitas
Beban lebih adalah beban latihan harus mencapai atau melampaui sedikit
di atas batas ambang rangsang. Sebab beban yang terlalu berat akan
dan di perlama. Oleh sebab itu, tingkat penambahan beban latihan berkaitan
berkembang dalam mengatasi bebean latihan yang diterimanya, kian hari kian
meningkat.
Setiap bentuk latihan yang dilakukan oleh atlet memiliki tujuan khusus
olahraganya.
g. Prinsip variasi
Variasi latihan adalah satu dari komponen kunci yang diperlukan untuk
Tujuan dari pemanasan adalah untuk mempersiapkan fisik dan psikis atlet
berat ke normal tidak terjadi secara mendadak. Dengan aktivitas jogging dan
waktu yang lama. Pengaruh beban latihan tidak dapat diadaptasi oleh tubuh
secara mendadak, tetapi memerlukan waktu dan harus bertahap dan kontinyu.
Prinsip berkebalikan artinya bila atlet berhenti dari latihan dalam waktu
tertentu bahkan dalam waktu lama, maka kualitas organ tubuhnya akan
yang diberikan benar-benar tepat (tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu
ringan).
18
l. Prinsip Sistematik
Prestasi atlet sifatnya labil dan sementara, sehingga prinsip ini berkaitan
3. Faktor Latihan
yangditentukan dari umur atlit, potensi individu, level,persiapan, atau fase dari
tercapai sesuai dengan tujuan, maka latihan harus dilakukan secara teratur,terus
ada tiga kategori yaitu teknik dasar, teknik menengah dan teknik tinggi ”. Teknik
dasar adalah suatu teknik dimana proses melakukan gerakan merupakan fondamen
dasar, gerakan dilakukan dalm kondisi sederhana dan mudah Teknik menengah
pada teknik dasar. Teknik tinggi adalah suatu teknik dimana dalam melakukan
tinggi serta gerakan tersebut sulit, simultan dalam kondisi yang berat.Dengan
demikian dapat di simpulkan bahwa factor latihan meliputi teknik dasar, teknik
4. Program Latihan
mental, perlu disusun dalam satu program latihan jangka panjang,teratur dan
fungsi dan struktur organisme akibat beban latihan.Adaptasi atlit bersifat labil dan
sementara akan menurun atau menjadi hilang jika latihan menjadi ringan,tidak
Budiwanto,2004:93).
C. Pengertian Kelincahan
mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama-sama
mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang
Surohudin (2013: 10) menekankan bahwa kelincahan adalah salah satu komponen
kondisi fisik yang sangat diperlukan dalam permainan. Seorang pemain yang
20
mampu mengubah satu posisi berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi
adalah kemampuan tubuh seseorang untuk merubah posisi dengan cepat dan tepat
D. Latihan Pliometrik
1. Pengertian pliometrik
ledak atau eksplosif otot (power otot) yang merupakan salah satu komponen
penting dari sebagian besar prestasi atau kinerja olahraga.Arti dari plyometric
tersebut berasal dari kata bahasa Yunani yaitu pleythuein yang berarti
memperbesar atau meningkatkan, dari akar kata bahasa yunani pho dan metric
sebagai respon terhadap pembebanan yang cepat dan dinamis atau perengangan
plyometric prinsip metode latihan plyometric adalah otot selalu berkontraksi baik
yang sangat kuat dan cepat, yaitu otot selalu berkontraksi baik saat memanjang
Association) bahwa melakukan kekuatan untuk anak dan pemuda efektif dan
aman digunakan. Meskipun demikian dalam latihan ini harus tetap berhati-hati
Menurut ASCA, bahwa latihan yang memuat intensitas adalah pilihan yang
strategis untuk diberikan ketika anak dan pemuda latihan. Adapun tingkatan yang
dimaksud adalah:
a. Tingkat 1 : Usia 6-9 tahun : perpaduan dari latihan yang menggunakan berat
badan dan berkerja hanya untuk repetisi yang relative tinggi yaitu lebih dari 15
repetisi.
b. Tingkat 2 : Usia 9-12 tahun : 10-15 RM(maksimal beban yaitu 60% dari
beban maksimal)
c. Tingkat 3 : Usia 13-15 tahun : 8-15 RM(maksimal beban yaitu 70% dari
beban maksimal)
d. Tingkatan 4 : Usia 15-18 tahun : 6-15 RM (maksimal beban 80% dari beban
maksimal)
a. Bounding
22
bounding adalah: double leg bound, alternate, leg bound, double leg box
bound, alternate leg box bound, dan incleane bound. Bounding dapat
b. Hopping
Macam-macam latihan hopping adalah: double leg speed hop, single speed
c. Jumping
dalam jumping. Macam-macam latihan jumping adalah: squat jump, knee tuck
d. Leaping
e. Skipping
23
f. Ricochet
lebih tinggi. Macam-macam gerakan ricochet: floor kip, dan decline ricochet.
Dalam kegiatan olahraga, kerja atlet mungkin dikaitkan dengan tiga jenis
eksplosif dan reaktif. Menurut Bompa, 1994: 32 (Dalam Bayu Santoso, 2016)
fisik selain juga harus mengikuti prinsip-prinsip khusus yang terdiri dari:
Tujuan dari pemberian regangan yang cepat pada otot-otot yang terlibat
awal yang optimum pada otot, mendapatkan tenaga elastis, dan menimbulkan
reflek regang.
hal beban atau tahanan (resistive), kecepatan (temporal) dan jarak (spatial).
Tahanan atau beban yang overload biasanya pada latihan pliometrik diperoleh
dari bentuk pemindahan dari anggota badan atau tubuh yang cepat, seperti
sebagainya.
tidak jahu berbeda dengan latihan kondisi fisik yang meliputi: volume,
intensitas yang tinggi, frekuensi, dan pulih asal.Chu, 1992: 14 (Dalam Bayu
Santoso, 2016)
1. Ladder drill
Ladder drill adalah suatu bentuk alat latihan melompat menggunakan satu
atau dua kaki dengan melompat tali yang berbentuk tangga yang di letakkan
dilantai atau tanah. Ladder drill biasa digunakan para atlet untuk meningkatkan
25
tungkai karena latihan ini banyak menggunakan otot tungkai selain menggunakan
otot kaki saja. Untuk dapat meningkatkan kelincahan dan koordinasi salah satunya
kelincahan kaki dan sinkronisasi gerak secara seimbang, untuk berlatih gerak ini
yang dibutuhkan adalah alat berupa tali lentur yang menyerupai anak tangga yang
berukuran 50 cm x 520 cm, dengan jarak antara bilah 50 cm, dan kemudian di
letakkan pada bidang datar atau lantai, latihan dengan alat ini juga dapat
meningkatkan sistem saraf dan kelompok otot yang terkait (Reynold, 2014: 21)
Latihan menggunakan alat ladder drill dapat diterapkan pada semua cabang
olahraga, dan karenanya telah menjadi salah satu program pelatihan yang cukup
Ladder merupakan salah satu bentuk alat latihan fisik yang menyerupai
anak tangga yang di letakkan pada bidang datar atau lantai. Dibawah ini akan di
jelaskan secara detail beberapa contoh cara latihan ladder (Reynolds, 2014: 27):
2. Ditekankan pada ayunan lengan dan gerakan knee yang tinggi secara kuat
2. Ditekankan pada ayunan lengan dan gerakan knee yang tinggi secara kuat
pertama.
3. Ulangi urutan latihan ini dari kotak 2-5 dan sepanjang ladder.
2. Cone drill
drill adalah suatu bentuk latihan yang menjadikan kerucut atau cone sebagai batas
dan rintangan pada saat melakukan gerakan dengan tujuan untuk meningkatkan
kelincahan, tujuan dari setiap bagian ini adalah untuk meningkatkan gerakan
cara yang baik untuk latihan pada kecepatan dan perubahan arah, latihan dapat
dilakukan di mana saja, latihan ini paling efektif dilakukan di lapangan sepakbola
dan akan membantu untuk menjalankan latihan yang lebih khusus dan efektif.
antara lain:
a.Squer Drill (Variation: Carioca, Shuffle stepor hop on one foot)
28
c. 8 Run
30
Nama dan
tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
penelitian
31
pengaruh latihanladder drill dan Cone drill terhadap peningkatan kelincahan atlet
32
tetapi hal tersebut bisa terwujud apabila dilaksana secara bersama-sama dan
seimbang
Dalam olahraga karate khususnya dalam melakukan teknik serangan dan
menghindar, faktor kelincahan sangat diperlukan oleh atlet karate. Karena sangat
Test Awal
Ladder Drill
Cone drill
Tes Akhir
Prestasi sungailiat.
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Ladderdrill terhadap
Prestasi sungailiat.
Prestasi sungailiat.
Prestasi sungailiat.
3. Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan dari posttest Ladderdrill dan posttest
Conedrill.
Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari posttest Ladderdrill dan
posttest Conedrill