Anda di halaman 1dari 3

Bela diri Karate

Seni bela diri yang populer dan diminati di Indonesia salah satunya adalah karate di mana selain teknik
dasar Judo dan teknik kempo, teknik dasar karate adalah yang paling kerap ingin dipelajari oleh
banyak orang. Perkembangan karate sendiri terjadi di Ryukyu Islands setelah dibawa melalui Okinawa
ke Jepang.
Awalnya, tak ada istilah karate karena seni bela diri ini justru memiliki sebutan Tote atau yang
bermakna Tangan China dan setelah masuk ke Jepanglah, kanji Okinawa pun diganti oleh Sensei
Gichin Funakoshi ke dalam kanji Jepang menjadi karate. Dalam bela diri apapun, selalu ada teknik
gerakan-gerakan dasar seperti halnya teknik dasar taekwondo dan juga teknik aikido.

1. Kihon

Untuk teknik dasar satu ini dalam karate, secara harfiah memiliki makna fondasi dan itu artinya,
setiap karatedo perlu menguasai Kihon secara sempurna sebelum pada akhirnya bisa mengenal dan
mempelajari Kata serta Kumite.
Pada umumnya, pelatihan untuk teknik Kihon ini diawali dengan mempelajari gerakan menendang
dan memukul yang kita kenal dengan tahap sabuk puti serta gerakan bantingan yang ada pada
sebuk coklat. Ketika karatedo berada pada tahap dan/atau sabuk hitam, maka hal ini berarti
karatedo telah berhasil menguasai seluruh Kihon.

2. Kata
Ini adalah teknik dasar selanjutnya dalam karate di mana secara harfiah adalah bentuk atau pola dan
di dalam karate, Kata bukan hanya pelatihan secara fisik biasa ataupun aerobik yang diduga banyak
orang. Namun lebih dari itu, ada pelajaran tentang prinsip bertarung yang terkandung di dalam
teknik dasar Kata ini.
Ada terkandung falsafah-falsafah hidup juga di dalam banyak gerakan Kata dan ada ritme gerakan
serta penapasan yang tak sama antara satu dengan lainnya pada setiap Kata. Ada istilah Bunkai di
dalam Kata di mana ini adalah sebuah aplikasi yang karatedo bisa gunakan dari gerakan dasar Kata
itu sendiri.
Untuk tiap Kata, tiap aliran mempunyai gerak dan nama yang berbeda-beda. Ambil contoh, Kata
Tekki yang ada pada aliran Shotokan yang lebih dikenal dengan istilah Naihanchi yang ada di
aliran Shito Ryu dan inilah yang memengaruhi Bunkai pada setiap aliran juga menjadi tak sama
antara satu dan yang lain.

3. Kumite
Pertemuan tangan adalah makna harfiah dari Kumite ini dan biasanya teknik ini dilakukan
khususnya oleh para karatedo yang sudah berada pada tingkat lanjut, seperti sabuk biru atau lebih.
Hanya saja, zaman sekarang ada dojo yang sudah menawarkan pengajaran/pelatihan Kumite pada
praktisi sabuk kuning atau yang masih pada tingkat pemula.
Go hon kumite atau kumite yang diatur adalah yang pertama kali dipelajari oleh para karatedo
sebelum melakukan kumite bebas atau jiyu kumite.

 Untuk aliran kontak langsung atau yang juga dikenal dengan Kyokushin, karatedo perlu
membiasakan melakukan teknik ini ketika berada pada tingkat sabuk biru strip. Para karatedo
atau praktisi Kyokushin ini boleh melancarkan pukulan maupun tendangan ke arah lawan saat
bertanding sekuat tenaga.
 Untuk aliran Shotokan yang ada di Jepang, teknik kumite ini hanya bagi karatedo yang sudah
berada pada tingkat sabuk hitam. Karatedo dalam hal ini diwajibkan mampu menjaga setiap
pukulan agar kawan yang menjadi pasangan berlatih dan bertanding tak cedera.
 Untuk aliran Wado-ryu yang menjadi aliran kombinasi dengan teknik yang kita ketahui terdiri
dari campuran Jujutsu dan Karate ini, teknik Kumite terdiri dari 2 jenis. Yang pertama adalah
persiapan Shiai di mana pelatihannya hanya teknik-teknik yang memang diperbolehkan untuk
pertandingan. Kedua adalah Goshinjutsu Kumite di mana di sinilah praktik penggunaan seluruh
teknik; itulah mengapa ini juga disebut dengan istilah Kumite untuk bela diri karena jurus
Jujutsu seperti kuncian, penyerangan pada titik vital, dan bantingan semuanya termasuk.
4. Dachi atau Kuda-kuda

Dachi adalah teknik gerakan dasar dalam olahraga bela diri karate yang perlu bagi seluruh
praktisi pemula untuk menguasainya dengan benar dan sempurna. Kuda-kuda adalah awal
yang penting di dalam sebuah bela diri karena dianggap sebagai tumpuan dari seluruh
gerakan yang ada sehingga karatedo (sebutan untuk praktisi karate) untuk mengenal dan
mempelajarinya dengan baik.

 Kuda-kuda dasar atau kaki yang perlu dibuka selebar bahu, yaitu hachiji-dachi.
 Kuda-kuda berat belakang, yaitu ko-kutsu-dachi.
 Kuda-kuda berat depan, yaitu zen-kutsu-dachi.
 Kuda-kuda berat tengah, yaitu sanshin-dachi.
 Kuda-kuda berat tengah namun kaki dirapatkan (dalam Kata Unsu), yaitu heisoku-dachi.
 Kuda-kuda berat tengah (dalam Kata Hangetsu), yaitu hangetsu-dachi.
 Kuda-kuda berat tengah (dalam Kata Sochin), yaitu sochi-dachi.
 Kuda-kuda berat belakang (dalam Kata Unsu), yaitu neko-ashi-dachi.

5. Zuki atau Pukulan

Teknik di dalam karate lainnya adalah gerakan pukulan atau yang kita bisa sebut dengan
istilah zuki. Gerakan dasar ini juga merupakan yang paling penting bagi para karatedo
untuk menguasainya secara sempurna agar ketika menyerang lawan bisa dilakukan dengan
baik. Dan berikut ini adalah jenis teknik pukulan yang perlu diketahui dan diperhatikan.

 Pukulan mengarah ke ulu hati atau perut, yaitu oi-zuki-chudan.


 Pukulan mengarah ke kepala, yaitu oi-zuki-jodan.
 Pukulan mengarah ke perut namun kaki tak melangkah, yaitu gyaku-zuki.
 Pukulan mengarah ke kepala namun kaki tak melangkah, yaitu kisame-zuki.
 Pukulan dan dorongan, yaitu morete-zuki.
 Pukulan dalam bentuk seperti soto-ude-uke, yaitu ura-zuki.
 Pukulan dengan menggunakan kedua tangan, yaitu morete-hisame-zuki.
 Pukulan ganda menggunakan kedua tangan, yaitu yama-zuki.
 Pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke, yaitu tate-zuki.
 Pukulan ke arah samping seperti pada Kata Tekki Shodan, yaitu kage-zuki.
 Pukulan ke arah perut sambil menggunakan kuda-kuda hachiji-dachi, yaitu choku-
zuki.
 Pukulan menggunakan tangan bagian dalam yang juga bentuknya seperti agi-uke,
yaitu agi-zuki.
 Sikutan, yaitu empi.
 Tangan pedang, yaitu tate-shuto.
 Tangan pedang, yaitu shuto-uchi.
 Tangan pedang, yaitu haito-uchi.
 Tangan pedang, yaitu haishu-uchi.
 Pukulan menyamping, yaitu uraken-uchi.
 Tangan palu, yaitu tetsui-uchi.

6. Geri atau Tendangan

Teknik ini merupakan salah satu teknik vital di mana teknik gerakan tendangan juga
digunakan saat menyerang lawan selain dari penggunaan pukulan. Berikut ini adalah
jenis-jenis tendangan yang perlu diperhatikan dan bahkan dikuasai dengan baik oleh para
karatedo sebagai dasar.
 Tendangan belakang, yaitu usiro-geri.
 Tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disnap, yaitu yoko-geri-keange.
 Tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disodok, yaitu yoko-geri-
kekome.
 Tendangan menggunakan kaki bagian atas, yaitu mawashi-geri.
 Tendangan yang mengarah ke perut maupun kepala dengan arah ke depan, yaitu
mae-geri.

7. Uke atau Tangkisan

Teknik selanjutnya adalah teknik gerakan menangkis. Tangkisan diperlukan juga ketika
berhadapan dengan lawan di pertandingan dan dalam gerakan tangkisan, posisi badan
perlu menyamping atau paling tidak segaris dengan kuda-kuda. Tujuannya adalah agar
ketika tendangan atau pukulan lawan tak mengenai tangkisan kita, serangan itu tak akan
bisa mengenai tubuh kita.
Berikut ini adalah sejumlah teknik tangkisan untuk diperhatikan.
 Tangkisan dengan bentuk seperti morote-zuki, yaitu morote-uke.
 Tangkisan menggunakan kedua tangan yang disilang, yaitu juji-uke.
 Tangkisan menggunakan tangan pedang, yaitu shuto-uke.
 Tangkisan tengah berasal dari bawah ketiak, yaitu uchi-ude-uke.
 Tangkisan tengah berasal dari belakang telinga, yaitu soto-ude-uke.
 Tangkisan atas, yaitu agi-uke.
 Tangkisan bawah, yaitu gedan barai.T O P ↑

Anda mungkin juga menyukai