Anda di halaman 1dari 30

1.

PENCAK SILAT

Pencak silat merupakan seni beladiri tradisional asli nusantara. Seni beladiri yang kini
menjadi cabang olahraga resmi ini juga dikenal di beberapa negara Asia Tenggara seperti
Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam.
Bahkan, silat kini juga dikenal luas di seluruh dunia, mulai dari benua Eropa,
Amerika, hingga Australia.
Yang membuat pencak silat istimewa adalah seni bela diri ini menggunakan gerakan-
gerakan yang mirip seperti tarian dalam pertarungannya. Tentunya tidak mudah untuk
menguasai bela diri pencak silat.
Namun, tidak usah khawatir, kamu bisa memulainya dengan menguasai 10 teknik
dasar pencak silat dan penjelasannya berikut ini!
1. Teknik Kuda-kuda

Sumber gambar: indonesiaexpat


Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai pertama adalah kuda-kuda. Kuda-
kuda merupakan sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan saat akan menyerang ataupun bertahan.
Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi enam, yaitu:
 Kuda-kuda depan.
 Kuda-kuda tengah.
 Kuda-kuda belakang.
 Kuda-kuda samping.
 Kuda-kuda silang.
 Kuda-kuda depan dan belakang.
2. Teknik Sikap Pasang

Sumber gambar: madiuntoday


Setelah menguasai teknik dasar pencak silat kuda-kuda, selanjutnya kamu harus
menguasai sikap pasang. Sikap pasang merupakan sebuah posisi yang dikombinasikan
dengan kuda-kuda dan bersifat fleksibel sesuai dengan situasi bertahan ataupun
menyerang.
3. Teknik Pola Langkah

Sumber gambar: merdeka


Pencak silat merupakan gabungan kuda-kuda yang dikombinasikan dengan
fleksibelnya langkah dan disempurnakan dengan pemahaman arah yang benar.
Supaya gerakan kita tidak mudah dibaca lawan, teknik dasar pencak silat
berikutnya adalah pola langkah yaitu perubahan injakan kaki dari sudut ke tempat
lainnya.
4. Teknik Arah / Delapan Penjuru Mata Angin

Sumber gambar: youtube


Teknik dasar pencak silat berikutnya adalah arah. Arah berhubungan dengan
kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang ataupun bertahan. Hal
ini juga dikenal sebagai depalan penjuru mata angin di dalam dunia persilatan.
5. Teknik Tendangan

Sumber gambar: jakpost


Teknik dasar pencak silat yang tak kalah pentingnya adalah tendangan. Pada
dasarnya terdapat empat jenis tendangan pada pencak silat yaitu tendangan A yang lurus
ke depan, tendangan C yaitu tendangan dari samping, tengangan T yang menggunakan
telapak kaki dan tendangan melingkar.
6. Teknik Pukulan

Sumber gambar: indonesiaexpat


Sama seperti beladiri lainnya, pencak silat juga mempunyai gerakan pukulan.
Gerakan pukulan pada pencak silat dapat digunakan pada saat menyerang ataupun
bertahan. Teknik dasar pencak silat berikutnya adalah pemahaman empat jenis pukulan
yaitu pukulan lurus, tegak, bandul dan melingkar.
7. Teknik Tangkisan

Sumber gambar: timindonesia


Pencak silat merupakan beladiri menyerang dan juga bertahan. Salah satu teknik
dasar pencak silat penting adalah tangkisan. Tangkisan merupakan usaha pertahanan
dari serangan lawan. Terdapat empat jenis tangkisan yaitu tangkisan dalam, luar, atas
dan bawah.
8. Teknik Kuncian

Sumber gambar: pinterest


Pada beladiri pencak silat kita tidak hanya menyerang dan bertahan saja, namun
kita juga bisa mengunci pergerakan lawan.
Salah satu teknik dasar pencak silat yang harus dipelajari adalah kuncian.
Umumnya kuncian menyasar bagian tubuh vital seperti leher, pergelangan tangan dan
dagu untuk melumpuhkan lawan.
9. Teknik Guntingan
Ketika kamu sudah menguasai teknik dasar pencak silat, teknik lanjutan yang bisa
kamu pelajari adalah guntingan. Gerakan guntingan dilakukan dengan cara tendangan
dan jepitan seperti menggunting bagian tubuh lawan yang bertujuan untuk menjatuhkan
sekaligus mengunci lawan.
10. Sikap Berbaring

Sumber Gambar: Nafiun


Sikap berbaring biasanya dilakukan oleh petarung pencak silat ketika bertahan dari
serangan lawan dan dalam kondisi terpojok. Jadi, ketika terjatuh, kita tetap bisa
membela diri dan membalikkan keadaan.
Berikut ini beberapa sikap berbaring yang harus kamu pelajari:
 Sikap Miring
Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh miring dan pandangan lurus
sambil menekuk tungkai kaki hingga mendekati dada. Sementara kaki lainnya
digunakan sebagai penopang badan, serta salah satu siku tangan berada di permukaan
lantai, dan tangan lainnya menopang paha.
 Sikap Telentang
Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran telentang sambil menekuk satu
tungkai kaki dan satu kaki lainnya diluruskan. Sementara salah satu tangan berada di
tanah dengan membengkokkan siku, dan tangan lainnya bersiap di atas dada.
 Sikap telungkup.
Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan pandangan lurus dan sigap.
Kedua kaki diluruskan dan kedua tangan menyentuh lantai sambil siku dibengkokkan
dengan kokoh.

2. KARATE
Teknik dasar karate yang baik dan benar -  Secara gasir besar, teknik karate hanya
terdiri dari tiga jenis, yaitu: teknik kihon, teknik kata, dan teknik kumite. Selain itu, ada
pula teknik dachi, te-waza, ashi waza, zuki, geri, uke dan teknik bantingan.
Berikut bentuk-bentuk latihan teknik dasar karate bagi pemula beserta gambarnya.
1. Kihon / Gerakan Dasar Karate

Salah satu teknik dasar karate adalah kihon. Kihon secara harfiah berarti dasar atau
pondasi. Praktisi karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata
dan Kumite.
Menguasai Kihon dengan baik berarti praktisi Karate telah meletakkan sendi dasar
dari teknik Karate dengan baik dan benar. Sehingga dalam suatu prinsip latihan karate
dikatakan bahwa "tidak ada Kata dan Kumite tanpa Kihon".
Teknik kihon ini terdiri dari teknik berdiri (dachi), teknik pukulan (tsuki), teknik
tangkisan (uke), teknik tendangan (geri), dan teknik sentakan (uchi).
2. Kata / Jurus
Selanjutnya teknik dasar dalam karate adalah kata. Menurut Gunawan (2007:21)
kata adalah peragaan jurus yang telah dibakukan. Kata secara harfiah berarti bentuk atau
pola. Teknik di dalam kata merupakan penggabungan dari teknik-teknik kihon yang
menjadi satu bentuk teknik yang indah dan dinamis.
Kata juga merupakan ruhnya Karate, dari kata ini kita dapat membedakan karakter
dari masing-masing aliran Karate. Kata mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung
dan teknik-teknik rahasia yang dahsyat serta mematikan.
Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Hal-hal
penting dari kata yang harus dipahami dan diterapkan oleh praktisi Karate yaitu:
Setiap kata mempunyai jumlah gerakan dan urutan teknik yang tetap.
 Setiap kata diawali dan diakhiri pada tempat yang sama serta mengikutigaris
peragaannya/embusen.
 Dalam melakukan kata selalu diawali dan diakhiri dengan sikap hormat.
 Setiap kata mempunyai irama-irama gerak tertentu, sehingga penghayatan dari
masing-masing teknik menjadi mutlak, diperlukan.
 Bentuk teknik yang benar, pengaturan napas, kekuatan dan ketajaman teknik,
kelembutan, dan tinggi rendahnya kuda-kuda harus dikuasai benar oleh karateka.
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat
digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata. Menurut Soeryadi (2008:1) dalam
melakukan setiap gerakan kata, terdapat gerakan-gerakan kaki yang telah diciptakan
sedemikian rupa, sehingga tiap orang yang melakukannya walaupun tanpa seorang
lawanpun dalam bentuk yang nyata akan bertindak seolah-olah lawannya datang dari
keempat jurusan atau bahkan dari kedelapan jurusan, sehingga tersedia kemungkinan
untuk mengubah kedudukan kakinya. Setiap kata memiliki arti, tingkat kesulitan, ritme
gerakan dan pernafasan yang berbeda.
3. Kumite / Pertarungan

Kumite secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Namun umumnya praktisi


Karate mengatakan kumite adalah sebagai teknik pertarungan atau perkelahian.
Sesuai dengan tingkatannya kumite dibagi menjadi: gohon kumite (pertarungan lima
teknik), kihon ippon kumite (pertarungan satu teknik dasar), jiyu ippon kumite
(peraturan bebas satu teknik dengan perjanjian), dan jiyu kumite (peraturangan bebas).
Untuk kumite yang dipertandingkan dikenal dengan Shiai Kumite atau Kumite
Pertandingan. Ada beberapa peraturan pertandingan Karate yang dikenal antara lain:
Peraturan pertandingan WKF (World Karate Federation), Peraturan pertandingan JKA
(Japan Karate Association), dan Peraturan pertandingan Kyokushinkai Karate-do
menganut sistem kumite full body contact.
4. Dachi / Kuda-kuda
Kuda-kuda atau dachi adalah gerakan paling dasar yang diajarkan pertama kali saat
belajar karate. Bisa dibilang, kuda–kuda adalah teknik yang paling penting. Karena
untuk melakukan suatu pukulan, tendangan atau menangkis, harus diawali dengan
gerakan kuda-kuda yang baik dan benar.
Shizen-tai (Posisi Netral/Alami)
Posisi berdiri netral atau alami dimana badan tetap rileks atau santai namun tetap
waspada. Dalam posisi ini berpotensi melakukan gerak yang tidak direncanakan secara
khusus, tetapi dari posisi ini segala bentuk serangan atau pertahanan dapat dengan cepat
dilakukan, untuk itu lutut harus rileks dan tetap fleksibel dengan bobot badan seimbang
pada kedua kaki. Posisi badan dan kaki berubah dalam berbagai bentuk, tetapi tetap
berdasarkan azas kewaspadaan yang rileks atau santai. Berikut ini adalah posisi dalam
Shizen-tai:
1. Heisoku-dachi (posisi siap, tidak resmi)
2. Musubi-dachi (posisi siap, telapak kaki terbuka)
3. Hachiji-dachi (posisi kaki terbuka)
4. Uchi hachiji-dachi (posisi kaki terbuka - terbalik)
5. Heiko-dachi (posisi sejajar)
6. Teiji-dachi (huruf "T")
7. Renoji-dachi (huruf "L").

Zenkutsu-dachi (Kuda-kuda Posisi Depan)


Pastikan ada ruang yang cukup besar antara kaki depan dan kaki belakang.
Rendahkan pinggul. Tekuk lutut depan. Pertahankan kaki belakang agar tetap lurus.
Pastikan pandangan tetap kedepan baik itu posisi lurus ke depan atau pada posisi hanmi.
Posisi Zenkutsu-dachi adalah posisi kuda-kuda yang kuat untuk maju ke depan dan
sangat efektif digunakan pada saat maju dengan kekuatan. Ini digunakan untuk menahan
serangan yang datang dari arah depan, tetapi posisi ini juga kuat untuk melakukan
serangan ke arah atas.

Kokutsu-dachi (Kuda-kuda Posisi Belakang)


Jaga pinggul tetap rendah, tekuk lutut kaki belakang dengan benar, dan
mengulurkan kaki maju ke depan. Sikap ini kuat ke belakang dan sangat berguna dalam
mengeblok. Ini adalah posisi ideal untuk memblokir serangan yang datang dari depan
dan kemudian, dengan mengubah ke sikap depan, untuk memberikan balasan langsung.

Kiba-dachi (Kuda-kuda Posisi Terbuka Lebar)


Untuk melakukan Kiba-dachi yang benar, tekuk lutut, menjaga tubuh bagian atas
tegak lurus ke tanah, dan wajah lurus ke depan. Posisi ini kira-kira menyerupai seperti
seorang pria menunggang kuda. Sikap kaki mengangkang kuat di samping dan
digunakan ketika menerapkan teknik ke samping. Misalnya, empi-uchi (serangan siku)
dan uraken-uchi (serangan belakang-kepalan tangan) dibebaskan dari posisi ini.

Shiko-dachi (Kuda-kuda Posisi Persegi)


Sikap ini seperti sikap kaki mengangkang kecuali kaki diputar keluar pada sudut 45
derajat dan pinggul lebih rendah. Sebuah garis tegak lurus turun dari pusat lutut akan
memukul titik tengah antara kaki.

Sanchin-dachi (Kuda-kuda Posisi Jam Kaca)


Kaki kanan adalah ringan di belakang kaki kiri sehingga garis horizontal akan
menyentuh bagian belakang tumit kaki kiri dan bagian depan jempol kaki kanan. Kedua
lutut harus membungkuk dan berbalik ke dalam. Menjaga tubuh bagian atas tegak lurus
ke tanah dan tegang perut bagian bawah. Meskipun posisi kaki relatif sempit, sikap ini
membuat dasar yang kuat untuk teknik defensive. Dari sikap ini dapat dengan mudah
pindah ke sikap lain dan menuju ke segala arah. Lutut dalam posisi menekuk ke dalam.

Hangetsu-dachi (Kuda-kuda Separuh Bulan)


Penggabungan Zenkutsu-dachi dengan Sanchin-dachi. Menempatkan kaki hampir
sama seperti dalam sikap depan namun jarak antara kaki hangetsu lebih pendek.

Metode memaksa lutut ke dalam, adalah mirip dengan sikap jam-kaca. Sikap ini sangat
bermanfaat baik untuk serangan dan pertahanan, tetapi cenderung disukai untuk
pertahanan.

Neko Ashi-dachi (Posisi Kaki Kucing)


Untuk melakukan teknik kuda-kuda ini, mulai dari sikap kembali dan menarik kaki
depan sampai tumit diangkat dan bola kaki ringan menyentuh lantai.
Putar lutut kaki yang didepan sedikit ke dalam sehingga paha melindungi pangkal paha.
Arahkan kaki belakang ke depan pada sudut 45 derajat dan tekuk lutut. Berat badan
harus didukung dengan kaki belakang.
Bentuk ini menyesuaikan diri dengan baik untuk gerakan tubuh yang lentur dan
lincah. Misalnya, gunakan sikap kucing untuk keluar dari jangkauan serangan lawan
dan serangan balik dengan kaki depan. Ini adalah sikap yang sangat elastis. Sikap ini
harus memberikan kesan membungkuk dari kucing siap untuk musim semi.

Fudo-dachi atau Sochin-dachi


Sikap ini juga dikenal sebagai sochin-dachi. Ini adalah kombinasi dari sikap depan
dan sikap kaki mengangkang.

5. Te-Waza / Teknik Tangan


Ken (Tangan Tertutup /Kepalan)
1. Seiken (kepalan depan): digunakan untuk melakukan pukulan (tsuki) yang
mengenai sasaran/target bagian depan dua ruas jari yaitu ruas jari tengah dan ruas
jari telunjuk.
2. Ura-ken (kepalan belakang): pada ura-ken bentuk tangan tetap seiken. Bagian
kepalan tangan yang digunakan melakukan serangan adaalh bagian
belakang/punggung kepalan, pada bagian atas buku jari telunjuk dan uku jari
tengah. Biasanya digunakan untuk menyerang bagian wajah/badan bagian samping.
3. Kentsui (kepalan palu): disebut juga shutsui (tangan palu) atau tettsui (palu besi).
Bentuk kepalan tangan adalah seiken, gunakan bagian bawah dari kepalan yang
mengenai sasaran. Lakukan serangan dengan snap/lecutan/sentakan.
4. Ippon-ken (kepalan satu buku jari): bentuk kepalan adalah seiken tetapi buku jari
telunjuk lebih menonjol kedepan dari jari yang lain, tekan bagian saming dengan
ibu jari untuk menguatkan. Digunakan untuk menyerang hidung, bagian bawah
hidung dan tulang rusuk.
5. Nakadaka-ken (kepalan ruas jari): bentuk kepalan seiken, tetapi buku jari tengah
menonjol kedepan. Tahan jari tengah yang menonjol itu dengan jari telunjuk dan
jari manis, dan tekan dari arah bawah dengan ibu jari. Digunakan untuk menyerang
bagian-bagian yang sama dengan ippon-ken.
6. Hira-ken (kepalan ruas jari tangan ke depan): tekuk semua jari-jari sampai
menyentuh telapak tangan. Tekuk jari-jari, hanya ringan kearah bawah. Tekan
dengan ibu jari untuk menguatkan atau tahan pada bagian belakang telapak tangan.
Kepalan ini lebih banyak di gunakan untuk menyerang bagian bawah hidung atau
tulang rusuk.
Kaisho (tangan terbuka)
1. Shuto (tangan pisau): serangan ini digunakan untuk menyerang lengan atau kaki
lawan saat ia menyerang. Hal ini juga efektif digunakan dalam serangan ke pelipis
lawan, sisi leher atau tulang rusuknya.
2. Haito (tangan bubungan): digunakan sisi berlawanan dari tangan dari yang
digunakan di shuto.
3. Haishu (punggung tangan): menggunakan seluruh permukaan punggung tangan
untuk memukul di Haishu. Bagian belakang tangan terutama digunakan untuk
memblokir.
4. Kumade (tangan beruang): digunakan untuk menyerangan wajah dengan baik
langsung didorong ke depan atau gerakan menyapu ke samping.
5. Nukite (tangan tombak): ujung jari di nukite digunakan untuk menyerang titik
antara mata, ketiak, dan daerah lainnya yang mudah diserang.
6. Washide (tangan elang): berguna dalam serangan terhadap tenggorokan dan poin
penting lainnya.
7. Keito (pergelangan tangan kepalan ayam): serang lengan pukulan lawan atau ketiak
dengan mematuk lengan bawah.
8. Seiryuto (tangan rahang sapi): untuk memblokir serangan mendorong ke depan dan
untuk menyerang wajah lawan dan tulang selangka.
9. Kakuto (pergelangan tangan menekuk): untuk menyerang lawan yang sedang
memukul atau ketiak dengan gerakan mematahkan lengan bawah.
10. Teisho (tumit telapak tangan): Digunakan untuk menyikat lengan lawan menyerang
ke samping atau ke bawah dan juga menyerang dagu lawan.
Wan (lengan)
Penggunaan lengan dimaksudkan untuk menangkis menggeser kesamping serangan kaki
atau tangan.
1. Nai-wan (sisi dalam)
2. Gai-wan (sisi luar)
3. Hai-wan (sisi atas)
4. Shu-wan (sisi bawah)
Empi/Hiji (siku)
Istilah empi digunakan untuk menggambarkan bagian dari lengan yang digunakan
dalam serangan ini, dan juga memukulnya sendiri.
1. Mae Empi-uchi (depan)
2. Tate Empi-uchi (atas)
3. Ishiro Empi-uchi (belakang)
4. Otoshi Empi-uchi (bawah)
5. Mawashi Empi-uchi (berputar)

6. Ashi Waza / Teknik Kaki

1. Koshi (bola kaki): ini bagian dari kaki yang juga dikenal dengan josokutei
(mengangkat telapak kaki). Untuk memberikan tendangan utuk menghadapi lawan,
dada, perut dan pangkal paha. Ren Tobi-geri, Ren-geri, Mawashi-geri dan lain-lain.
2. Sokuto (pisau kaki): digunakan adalah bagian dari kaki yang digunakan dalam
tendangan yang diarahkan ke samping. Sokuto Oase-uka, Ura Yoko-geri Keage,
Ushiro-geri Keange, dan lain-lain.
3. Kakato (tumit): bagian dari kaki yang digunakan dalam tendangan yang diarahkan
ke belakang. Yoko-geri Kekomi, Ura Yoko-geri Kekomi, Gyaku Mawashi-geri, dan
lain-lain.
4. Haisoku (punggung kaki): digunakan dalam tendangan ditujukan ke pangkal paha.
Ashikubi Kake-uke, Gyaku Mikazuki-geri, Mawashi-geri dan lain-lain.
5. Tsumasaki (ujung jari kaki): dapat digunakan dalam tendangan yang ditujukan pada
pangkal paha atau bagian tengah tubuh. Tsumasaki-geri.
6. Hizagashira (lutut)
7. Ashi no ura (bagian dalam telapak kaki)
8. Kaikotsu (tulang kering).

7. Zuki / Pukulan

Teknik dalam karate lainnya adalah teknik gerakan pukulan atau disebut dengan istilah
zuki. Gerakan ini adalah yang paling penting bagi karatedo. Berikut jenis teknik
pukulan yang perlu Anda ketahui.
1. Oi-zuki-chudan (pukulan mengarah ke hulu hati/perut)
2. Agi-zuki (pukulan menggunakan tangan bagian dalam yang juga bentuknya seperit
agi-uke)
3. Choku-zuki (pukulan ke arah perut sambi menggunakan kuda-kuda hachiji-dachi)
4. Kage-zuki (pukulan ke arah samping seperti apda Kata Tekki Shodan)
5. Tate-zuki (pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke)
6. Yama-zuki (pukulan ganda dengan kedua tangan)
7. Morete-hisame-zuki (pukulan dengan kedua tangan)
8. Ura-zuki (pukulan dengan bentuk soto-ude-uke)
9. Morete-zuki (pukulan dan dorongan)
10. Kisame-zuki (pukulan nemngarah ke kepala namun kaki tak melangkah)
11. Gyaku-zuki (pukulan mengarah perut namun kaki tak melangkah)
12. Oi-zuki-jodan (pukulan mengarah ke kepala).
13. Uraken-uchi (pukulan menyamping).

8. Geri / Tendangan

Faktor-faktor pokok teknik tendangan dalam karate adalah sebagai berikut.


 Angkat lutut dari kaki yang akan menendang setinggi mungkin dan sedekat mungkin
ke dada. Lutut akan menekuk penuh, kemudian pindahkan berat kaki ke pinggul.
 Lentingan, tekukan dan pelurusan lutut. Terdapat dua cara menendang: 1)
menggunakan daya pegas lutut yang dilentingkan sepenuhnya, dan 2) dengan
meluruskan kuat-kuat lutut kaki yang ditekuk, menyerupai gerakan menyodok.
 Daya pegas pinggul dan pergelangan kaki. Di lain pihak, kekuatan kaki itu sendiri
tidak cukup. Harus diperkuat dengan tenaga yang dihasilkan oleh pegas dan lutut.

Adapun jenis-jenis tendangan dalam karate adalah sebagai berikut:


1. Mae geri (tendangan depan): teknik ini berupa tendangan angkat (melenting) atau
tendangan menyodok lurus dengan sasaran ke arah depan.
2. Usiro geri (tendangan belakang).
3. Keage (tendangan mengangkat).
4. Kekomi (tendangan menyodok).
5. Yoko geri (tendangan samping). 
6. Mawashi geri (tendangan dengan kaki bagian atas).

9. Uke / Tangkisan atau Elakan

Teknik elakan atau tangkisan pada bela diri karate dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Di samping itu dapat pula dilakukan dengan menggunakan alat atau anggota tubuh
yang ada, misalnya tangan atau lengan dan kaki atau tungkai.
Pada dasarnya tangkisan harus dilakukan pada saat lawan mulai menyerang. Oleh
karena itu, sangat perlu memperkirakan lebih dahulu adanya serangan. Karena
terbatasnya tempat yang tersedia, maka elakan/tangkisan yang dikemukakan disini
hanyalah tangkisan yang menggunakan lengan atau tangan saja (itupun hanya yang
pokok-pokok saja).
1. Gedan barai (sapuan bagian bawah): mempunyai kegunaan ganda yaitu sebagai
tangkisan dasar dan sebagai salah satu jenis kesiagaan dalam latihan dasar.
2. Jodan age-uke (tangkisan angkat, bagian atas): tangkisan dasar yang digunakan untuk
melumpuhkan serangan ke bagian atas ulu hati dan kepala. Tangkislah kuat-kuat ke
atas dengan bagian luar dari lengan depan.
3. Chudan ude-uke (tangkisan lengan, bagian tengah), soto uke (tangkisan dari luar):
Chudon ude-uke, soto-uke adalah tangkisan yang digunakan untuk melumpuhkan
serangan pukulan yang datang ke dada dan muka. Belokkan lengan lawan ke
samping, tangkis dengan sisi luar dari pergelangan tangan.
4. Morote-uke (tangkisan dengan bentuk seperti morote-zuki).
5. Juji-uke (tangkisan menggunakan kedua tangan yang disilang). 
6. Shuto-uke (tangkisan dengan tangan pedang).
7. Uchi-ude-uke (tangkisan tengah dari bawah ketiak).
8. Soto-ude-uke (tangkisan tengah dari belakang telinga).
9. Agi-ke (tangkisan atas).

10. Nage Waza /  Bantingan


Tidak hanya kuda–kuda, pukulan, tendangan, ataupun tangkisan yang dipelajari dalam
karate, tetapi bantingan atau yang juga disebut dengan nage waza. Teknik ini
digunakan pada saat lawan berada dekat dengan Anda. Beberapa teknik bantingan
antara lain fumi kiri, udewa, tsubamagaeshi, dan unshu geri.
3. KUNG FU
Pengertian Kung Fu
Kung fu adalah bela diri yang berasal dari negara Tirai Bambu, yaitu China.
Sebenarnya, kung fu bukan hanya berarti sebagai suatu bela diri semata. Namun bisa juga
diartikan dengan seseorang yang mempunyai keahlian khusus dalam suatu bidang,
contohnya seperti seorang chef terkenal. Chef itu dianggap mempunyai kung fu yang
hebat. Jika di atas merupakan penjelasan kung fu secara luas, beda halnya dengan arti
secara umum. Berikut pengertian kung fu secara umum.
Kung fu adalah salah satu cabang olahraga bela diri menggunakan tangan kosong
ataupun senjata berupa tongkat, pedang, dan sebagainya dengan tujuan untuk
mempertahankan diri, menyerang, dan juga sebagai ajang pertunjukan.
Sejarah Kung Fu

Bodhi Dharma, adalah tokoh utama dari terbentuknya seni bela diri kung fu. Dia
adalah seorang pendeta beragama budha yang berasal dari Tianzhu atau sekarang disebut
dengan India. Bodhi Dharma pergi berkelana ke beberapa negara dan sampai lah dia di
China, tepatnya di kuil Siauw Liem sekitar tahun 500 M. Beliau kemudian menetap di kuil
itu dan mengajarkan agama budha kepada para bhiksu.
Pada suatu ketika, Bodhi Dharma melihat bhiksu – bhiksu di kuil tersebut lemas dan
merasa bosan dengan pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus. Bodhi Dharma
mempunyai ide untuk membuat para bhiksu terlihat bugar dan semangat, yaitu dengan
melakukan dan mengajarkan kepada mereka senam asal India yang disebut dengan 18
jurus senam penyehat tubuh.
Akhirnya, dengan semakin bertambahnya umur, Bhodi Dharma kemudian
meninggal. Lalu 18 jurus senam penyehat tubuh sudah jarang dilakukan bahkan hampir
tidak pernah sama sekali. Tidak lama setelah itu, datang seorang bhiksu ahli bela diri yang
masih sangat muda tinggal di kuil Siauw Liem. Dia menggabungkan dan mengembangkan
18 jurus senam penyehat tubuh dengan bela diri miliknya yang bertambah menjadi 72
jurus, hingga tersebutlah nama Shaolin Kung fu.
Seiring berjalannya waktu, shaolin kung fu semakin berkembang dan popular di
China. Para ahli shaolin kung fu mulai memperaktekkan bela diri tersebutsampai dibuatlah
tempat – tempat khusus untuk latihan. Kung fu semakin berkembang hingga di seluruh
dunia, sampai dibentuknya IKF (International Kung Fu Federation) pada tahun 2003.

Teknik Dasar Kung Fu


Berikut ini adalah teknik-teknik dalam kungfu yang harus kalian kuasai.
1. Jet Kune Do
Jika anda pernah menonton bruce lee, dia sering menggunakan teknik kung fu ini.
Dalam film – filmnya, bruce dapat mengalahkan lawannya dengan sangat mudah
dengan menggunakan teknik – teknik bela diri nya, salah satunya jet kune do.
2. Tendangan Tanpa Bayang
Teknik ini tidak asing lagi bagi anda jika pernah menonton film once upon a time. Film
tersebut dibintangi oleh seorang aktor terkenal yang ahli dalam bela diri kung fu.
Tendangan tanpa bayang adalah teknik andalannya yang dapat mengalahkan lawan
dengan waktu singkat.
3. Jurus Mabuk
Jurus mabuk adalah teknik yang sangat fenomenal pada tahun 90-an. Karena pada saat
itu jackie chan memperkenalkan teknik ini dalam film yang ia bintangi.
4. Tapak Budha
Ada yang tahu film kung fu hustle? Ya, film yang satu ini memang sangat terkenal di
dunia. Stephen Chow, adalah pemeran utama dalam film laga tersebut. Dia
menggunakan teknik tapak budha pada film tersebut dan alhasil, teknik tersebut
kemudian menjadi sangat terkenal hingga seluruh dunia per kung fuan.
5. Wing Chun
Ip Man atau nama aslinya adalah Donnie Yen, adalah aktor terkenal asal negara Tirai
Bambu, tepatnya adalah China. Teknik Wing Chun ini dipopulerkan olehnya dalam
debut filmnya yaitu Ip Man.

Manfaat Kung Fu
1. Meningkatkan Kekuatan Otot
Banyak manfaat yang anda dapat jika berlatih bela diri ini. Dalam berlatih kung fu,
latihan – latihan yang dilakukan cukup berat. Dengan berlatih kung fu secara rutin,
dapat meningkatkan kekuatan otot terutama otot tangan dan kaki.
2. Menambah Tingkat Fokus
Pada saat melakukan latihan kung fu, anda diharuskan untuk lebih fokus dalam
menghadapi lawan. Itu akan sangat membantu dalam kehidupan sehari – hari,jika
tingkat fokus anda tinggi, akan lebih mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan.
3. Menurunkan Berat Badan
Bela diri kung fu, membuat anda bergerak terus menerus dan membuat anda
mengeluarkan banyak keringat yang akan membakar lemak. Dengan terbakarnya lemak
dalam tubuh, akan menurunkan berat badan anda secara cepat.
4. Menjadi Lebih Fleksibel
Percaya atau tidak, dalam melakukan teknik – teknik dalam kung fu, akan membuat
tubuh anda menjadi lebih lentur. Dengan tubuh yang lentur, akan mengurangi resiko
cedera dalam melakukan pekerjaan berat.
5. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Jika anda mempelajari ilmu bela diri kung fu, akan bisa menambah rasa percaya diri,
Kenapa? Karena mental anda akan bertambah dan tidak akan takut dengan siapapun
kecuali dengan tuhan yang maha esa.

4. JUDO
Definisi / Pengertian Judo

Setiap bela diri punya ciri khas asal usul tersendiri, begiti juga dengan judo, judo
berasal dari negara Jepang. Bela diri ini tercipta tidak lepas dari falsafah jiwa atau spiritual
yang positif, pertumbuhan fisik dan kesegaran jasmani yang baik, serta untuk pembelaan
diri dari bahaya.
Judo sendiri merupakan gabungan dari kata “Ju” yang artinya lembut dan “Do” yang
artinya cara, maka jika digabungkan, Judo adalah “cara yang lembut”. Sebagai
perlengkapan latihan judo membutuhkan beberapa perlengkapan penting, seperti matras
sebagai tempat latihan yang dikena dengan istilah “dojo”, kedua adalah pakaian judo yang
dikenal dengan istilah “judogi”. Dibela diri judo ada dua teknik penghormatan, yaitu
penghormatan dengan cara berdiri (Ritsurei) dan penghormatan dengan cara duduk (Zarei)
yang akan kita bahas dibawah bersamaan dengan teknik judo lainnya.
Teknik Dasar Judo
Sama halnya dengan bela diri lain, di Judo ada beberapa teknik dasar yang perlu
dikuasai dengan baik, diantaranya sebagai berikut.
1. Teknik Penghormatan / Rei
Untuk teknik penghormatan itu bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
sikap berdiri, zarei (sikap duduk).
Selain teknik penghormatan ada juga beberapa teknik dasar lain seperti:
 Teknik bertahan.
 Teknik Shizentai atau sikap berdiri biasa.
 Teknik kumikata atau teknik pegangan.
 Teknik tai – sabaki atau gerak memutar.
 Teknik melangkah.

Berikut uraian dan cara-caranya.


Teknik Berdiri
1. Diawal posisikan tubuh tegak berdiri.
2. Kemudian badan bungkukkan ke depan
Teknik Judo Bertahan

Pertama posisikan tubuh agar berdiri tegak di mana kaki dalam keadaan terbuka
kira-kira 60 cm lalu tekuk kedua lutut.
1. Jenis pertama dari teknik bertahan ini adalah jogu-hontai, yaitu berdiri tegak sambil
menekuk lutut dan merendahkan panggul, dan berat badan ditumpukan ke tengah.
2. Jenis kedua yaitu mogi-jigotai, caranya dengan memasukkan kaki kanan ke arah
depan.
3. Jenis ketiga yaitu hindari-jigotai, tekniknya yaitu dengan memasukkan kaki kiri ke
arah depan.
Shizentai Atau Teknik Berdiri Biasa
1. Shizen-hontai adalah jenis yang pertama, yaitu sikap berdiri secara rileks sambil
membuka kedua kaki, keluarkan ibu jari kaki sambil pandangan harus tetap dijaga
untuk mengarah ke depan.
2. Migi-shizentai adalah jenis kedua, caranya dengan memposisikan kaki kanan ke
arah depan sekitar 30 cm.
3. Hindari-shizentai adalah jenis ketiga, yaitu dengan memposisikan kaki kiri di
belakang sekitar 30 cm sambil kedua tangan juga tetap ada di sisi tubuh.
Teknik Judo (Kumikata) atau Pegangan

Untuk teknik yang satu ini, kita perlu menggunakan tangan kiri kita untuk
memegang tangan kanan lawan. Sementara itu tangan kanan kita gunakan untuk
memegang kerah lawan. Yang perlu Anda perhatikan, kekuatan utama sebenarnya ada
pada jari manis dan jari kelingking.
Tai-Sabaki atau Teknik Melangkah dan Memutar
Shintai atau hakobi ashi merupakan istilah yang biasa dipakai dalam bela diri Judo
untuk menyebut gerakan melangkah atau berjalan. Teknik melangkah kita bisa
mengarahkannya menuju ke arah depan, ke samping, maupun menuju arah belakang.
Selain gerak melangkah tersebut, juga dikenal gerakan memutar atau dalam istilah
judo  Teknik tai sabaki. Tai sabaki ini berfungsi dalam mengatur posisi tungkai pada
saat kita melakukan teknik bantingan.
Tai-sabaki sendiri ada 5 (lima) macam teknik, yaitu sebagai berikut:
1. Pertama ada Mae-sabaki, yaitu kaki kiri dikedepankan dan memutar kaki kanan
searah kaki kiri.
2. Teknik Ushiro-sabaki, caranya dengan memundurkan kaki ke belakang dan
memutar kaki lainnya searah kaki pertama.
3. Mae-mawas-sabaki merupakan jenis yang ketiga, caranya dengan majukan kaki
secara silang ke depan sambil menarik kaki lainnya berputar ke belakang, abaki
atau Gerak Memutar.
4. Ushiro Sabaki yaitu teknik memutar ke samping belakang.
Teknik Kuda-Kuda Judo / (Shizen)
Shizen merupakan teknik ketika tubuh berdiri sebagai persiapan untuk membela
dan atau menyerang. Di bela diri lai, Shizen ini dinamakan kuda-kuda atau persiapan,
setidaknya ada 6 (enam) macam shizen, di bela diri judo yaitu sebagai berikut.
 Shizen Hontai, kuda-kuda tengah.
 Migi Sizentai, kuda-kuda kanan.
 Hidari Shezentai, kuda-kuda kiri.
 Ligo Hontai, kuda-kuda bertahan tengah.
 Migi Ligotai, kuda-kuda bertahan kanan.
 Higari Jigota, kuda-kuda bertahan kiri.
Teknik Bantingan Judo (Nage Waza)

Bantingan merupakan spesialisasi dan juga teknik utama dari olahraga bela diri
judo. Teknik bantingan sendiri ada banyak macamnya, diantaranya:
1. Hiza guruma, yaitu membanting lawan dengan menyapu lutut.
2. Deashi barai, yaitu teknik membanting lawan dengan sapuan samping.
3. Kouchi gari, yaitu teknik membanting lawan dengan menyapu kaki lawan dari
depan.
4. Osoto gari, merupakan bantingan dengan cara menyapu kaki lawan dari belakang.
5. Uchi mata, yaitu teknik membanting lawan dengan menyapu paha lawan.
6. Hara ghosi,yaitu teknik membanting lawan dengan paha sendiri.
7. Tomoe nage, yaitu teknik membanting lawan dengan menggulingkan tubuh sendiri
ke tanah.
8. Tai otoshi, yaitu teknik membanting lawan dengan cara mengangkat langsung bodi
lawan.
9. Seoi nage, yaitu teknik membanting lawan dengan menggunakan tenaga bahu
sendiri.
Teknik Kuncian Judo (Katame Waza)
Kuncian merupakan teknik lanjutan untuk membuat lawan tidak bisa bergerak lagi
setelah di banting, ada beberapa jenis kuncian dalam bela diri judo, diantaranya:.
 Kata Gatame: meruapakan teknik judo yang digunakan untuk mengunci lengan
lawan sehingga lawan bisa dilumpuhkan dan mendapatkan poin.
 Kesa Gatame: yaitu teiknik judu yang digunakan untuk mengunci tubuh lawan
menggunakan pinggang dengan cara menumpunya.
 Yoko Shiho Gatame: yaitu teknik kuncian yang dipakai untuk mengunci seluruh
bagaian tubuh lawan.
 Ude Garami: yaitu teknik judo untuk mengunci tangan lawan.
 Okuri erijime: Yaitu teknik judo untuk mengunci leher lawan.
 Ude hishigi gatame: Yaitu teknik judo yang dipakai untuk melakukan kuncian pada
kedua lengan lawan.
Teknik Judo Jatuh (Ukemi)
Ukemi merupakan suatu gerakan ketika tubuh jatuh ke matras.
Ada 5 (lima) jenis teknik jatuhan, yaitu sebagai berikut.
 Mae Ukemi, jatuh ke depan.
 Ushiro Ukemi, jatuh ke belakang.
 Yoso Ukemi, jatuh ke samping.
Teknik Serangan Judo
Judo merupakan bela diri yang memanfaatkan kekuatan lawan untuk
mengalahkannya (membanting dan menguncinya)
Maka dari itu, kita akan banyak melihat serangan dalam bela diri judo banyak
dilakukan dengan membanting lawan, kemudian mengunci atau mematahkannya.
Teknik-teknik tersebut diantaranya yaitu:
1. De Ashi Harai: yaitu teknik membanting lawan dengan cara menyapu kaki lawan.
2. Uki Goshi: yaitu teknik bantingan dengan cara melempar pinggang.
3. Soto Gari: yaitu teknik membanting dengan menyabit bagian belakang kaki lawan.

5. AIKIDO
Teknik Aikido Beserta Gambarnya Paling Lengkap
Olahraga bela diri ada berbagai macam dan salah satunya adalah aikido di mana aikido
ini dikenal sebagai seni bela diri yang memadukan keharmonisan antara tubuh dan pikiran
dengan hukum alam. Seni bela diri yang asalnya dari Jepang ini adalah hasil dari
modernisasi dan manifestasi pemikiran Jepang yang diselimuti tetap dengan budaya
tradisional Jepang. Morihei Ueshiba adalah orang yang mengembangkan bela diri ini di
tahun 1800-an sehingga sekarang jadi begitu diminati oleh berbagai kalangan di abad
modern dan bahkan mereka menjadikan bela diri ini justru sebagai gaya hidup. Namun
bicara tentang teknik aikido, bela diri ini berfokus pada penguasaan diri dalam setiap
latihannya dan juga kesempurnaan teknik.
Sementara bela diri yang lain pada umumnya berfokus utama pada kecepatan dan
kekuatan fisik selama latihan. Teknik yang diutamakan pada olahraga bela diri ini adalah
teknik lemparan (mirip dengan bantingan), kuncian, dan elakan. Dan justru tendangan dan
pukulan merupakan teknik yang cukup jarang dipakai atau malah dihilangkan di
perguruan-perguruan aikido.
Perlu diketahui bahwa aikido ini merupakan sebuah bela diri yang memang banyak
digunakan untuk perkelahian jarak dekat dan juga cepat. Istilah dari perkelahian jarak
dekat dan cepat adalah close combat dan penting juga untuk tahu bahwa pada bela diri
aikido, setiap tekniknya diketahui dipengaruhi oleh:
 Teknik Toya berpedang atau Yarijutsu
 Teknik Pedang atau Kenjutsu
 Teknik Kuncian Jujutsu, khususnya gaya Sokaku Takeda
 Teknik Bantingan Judo Kodokan Jigoro Kano
Namun, kita perlu tahu akan teknik-teknik paling umum yang dipraktikkan di
perguruan-perguruan aikido. Berikut di bawah ini akan sedikit diulas apa saja yang
menjadi teknik umum untuk kita semua bisa mengetahuinya.
1. Ikkyo
Pada teknik ini, fokus gerakan adalah mengontrol lawan dengan memakai satu tangan
yang berada di siku dan tangan lainnya berada di dekat pergelangan tangan. Dengan
mencengkeram lawan melalui teknik ini, otomatis saraf ulnaris pada pergelangan tangan
pun akan mendapat tekanan.
Cara seperti ini juga bisa disebut dengan leverage atau mengambil keuntungan dari si
lawan seperti ketika mempelajari teknik dasar gulat. Untuk posisi gerakan yang lebih
tepat, tentunya latihan bisa dilakukan di bawah pengawasan pelatih.
2. Nikyo
Pada teknik ini, fokus utama gerakan adalah kuncian alias mengunci bagian pergelangan
tangan yang perlu menggerakkan bagian lengan. Teknik ini jugalah yang mampu
membantu kita untuk menerapkan tekanan tekanan saraf yang menyakitkan ketika
sedang berhadapan dengan lawan. Ini adalah teknik ajaran kedua yang juga sangat
umum praktiknya.
Intinya, pada teknik ini kita harus mempelajari tentang teknik penggunaan wristlock
adductive di mana melibatkan gerakan perputaran lengan. Hasilnya akan cukup
menyakitkan bagi lawan karena adanya tekanan yang diterapkan saat melakukan
gerakan ini.
3. Sankyo
Pada teknik ini, fokus utama gerakan adalah kuncian rotasional pergelangan tangan
yang secara langsung memberikan ketegangan di sepanjang bahu, siku dan juga lengan
saat berhadapan dengan lawan. Meski kelihatannya rumit, namun teknik ini juga
termasuk yang paling banyak digunakan.
Teknik ini juga dikenal dengan teknik pronating di mana tekanan yang diberikan adalah
pada bagian atas spiral di sepanjang area tubuh yang telah disebutkan tersebut pada
lawan yang kita hadapi.
4. Yonkyo
Ajaran keempat ini adalah teknik yang berfokus pada pengendalian bagian bahu di
mana bisa dibilang mirip dengan ikkyo (teknik nomor 1). Hanya saja, yang
membedakan pada teknik ini adalah kita perlu melakukan gerakan menggunakan kedua
tangan selama mencengkeram lengan bagian bawah milik lawan. Fokus cengkeraman
tak lain dan tak bukan adalah bagian tersebut.
Buku-buku jari kita yang dari sisi telapak tangan penerapannya perlu dilakukan ke saraf
radial lawan yang tengah berhadapan dengan kita. Penerapan tersebut bisa dilakukan
pada bagian periosteum tulang lengan bawah di mana bagian tersebutlah yang nantinya
mendapatkan tekanan dan otomatis area tubuh lawan tersebut akan membuatnya sulit
berkutik.
5. Gokyo
Pada teknik Gokyo ini, fokus utama adalah pada gerakan cengkeraman terbalik di
bagian pergelangan tangan lawan. Pada dasarnya, teknik ini juga ada kemiripan dengan
ikkyo namun yang membedakan adalah bagian cengkeraman yang terbalik tadi. Tak
hanya itu, tapi juga rotasi medial bahu dan juga lengan pun menjadi hal yang perlu
dikuasai.
Sementara itu, tekanan mengarah ke bawah pada bagian siku ketika melatih teknik satu
ini. Jadi bisa dikatakan bahwa gokyo ini merupakan salah satu varian dari ikkyo, begitu
pun dengan yonkyo yang sebelumnya kita bahas. Teknik ini juga umum dipakai untuk
berhadapan dengan lawan yang kiranya memakai senjata.
6. Tenchinage
Pada teknik ini, perlu diketahui bahwa ada keterlibatan uke dalam proses meraih serta
mencengkeram pergelangan tangan nage. Tenchinage bisa juga diartikan melempar
surga dan bumi seperti terlihat bagaimana cara melakukannya dari gambar di samping.
Inti dari gerakan pada teknik ini adalah bergerak maju di mana praktisi aikido kemudian
dapat melakukan gerakan menyapu rendah satu tangan lawan dengan tujuan merusak
keseimbangan lawan. Lawan yang kehilangan keseimbangan lalu dapat membuka
peluang untuk menjatuhkannya.
7. Kokyunage
Teknik ini juga dikenal dengan istilah breath throw dalam bahasa Inggrisnya dan istilah
tersebut menggambarkan beragam jenis lemparan pada tiap sesi latihan aikido dalam
durasinya.
Pada umumnya, teknik ini tak seperti yang lainnya di mana lainnya mungkin akan
menggunakan kunci, tapi tidak dengan teknik ini. Namun hanya dengan sedikit gerakan
yang benar bagaimana cara kita memegang lawan, maka lawan dapat kita lempar.
8. Kotegaeshi
Teknik ini diketahui berfokus pada gerakan yang ditandai dengan proses pelepasan
kuncian pergelangan tangan yang membentangkan ekstensor digitorum. Pada teknik ini,
inti gerakan adalah keterlibatan lemparan wristlock pada kembalinya pergelangan
tangan.
Teknik ini pun menjadi teknik umum yang seharusnya bisa dikuasai ketika berlatih
aikido; detil gerakan yang benar bisa dilatih di bawah pengawasan guru aikido.

9. Shihonage
Pelemparan empat arah adalah fokus utama dari gerakan teknik pada aikido satu ini.
Untuk melakukannya dengan baik, biasanya kita perlu melipat tangan melewati bahu
dan kemudian dari gerakan tersebut barulah dapat melakukan kuncian sendi bahu lawan.
Dengan cara itu, barulah kita kemudian mampu melakukan gerakan untuk
menjatuhkannya, tanpa perlu Untuk gerakan yang detil, melatihnya di bawah
pengawasan pelatih aikido akan sangat membantu.
Pemahaman Aiki
Setelah mengintip sedikit tentang teknik umum aikido, penting juga untuk sedikit
mengetahui dan memahami Aiki. Berikut di bawah ini dapat dilihat apa saja pemahaman
Aiki yang dimaksud:
 Aiki no Kokoro – Yang paling utama adalah seseorang perlu melakukan upaya dalam
mengetahui Aiki serta mengerti jiwa dari Aiki tepat di dalam hatinya.
 Aiki no Genri – Seseorang perlu melakukan upaya untuk tahu, memahami dan juga
menerapkan prinsip-prinsip Aiki.
 Aiki no Waza – Pada poin ini, seseorang perlu menempa jiwa dan juga segala prinsip
Aiki. Caranya adalah dengan melatih setiap teknik Aiki.
 Aiki no Chikara – Setelah seseorang tersebut melakukan penempaan pada diri sendiri
tentang jiwa dan prinsip Aiki, maka akan terasa adanya kekuatan dari Aiki itu sendiri.
 Aiki no Seishin – Pada tahap ini, seseorang sudah harus bisa mewujudkan Aiki,
terutama pada tiap langkahnya dan dalam perbuatan yang dilakukan sehari-hari.
Perwujudan ini adalah dari hasil upaya penempaan tadi.
Pada bela diri aikido, sistem kompetisi tidaklah diberlakukan seperti layaknya bela diri
lain pada umumnya yang tujuan utamanya adalah untuk pemasyarakatan. Namun aikido
sendiri memiliki sistem tersendiri yang bernama sistem embukai. Sistem ini berupa
peragaan seni gerak bela diri yang tujuannya adalah memasyarakatkan dirinya.
Mungkin kita sudah sering melihat teknik dasar judo maupun bela diri lainnya yang
tekniknya telah mengalami penggubahan. Aikido memiliki banyak cabang teknik atau gaya
yang sudah banyak diterapkan dalam zaman modern seperti sekarang. Memang teknik-
teknik sudah sangat diperkaya, tapi tetap teknik dasarnya tak akan pernah ditinggalkan
karena memang penekanannya lebih kepada kecepatan ketika mengatasi serangan dari
lawan.

6. JIU JITSU
OLAHRAGA SENI BELADIRI JIU-JITSU

SEJARAH JUJITSU
Jujutsu (bahasa Jepang: 柔 術 , jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu)
adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari Jepang. Tidaklah betul jika
dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu pada satu macam beladiri saja.Jujutsu pada dasarnya
adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan “Yawara-
gi” atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi
dengan kekuatan, melainkan dengan cara “menipu” lawan agar daya serangan tersebut
dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah
beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan
Judo, keduanya juga berasal dari Jepang. Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran
(Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua “gaya”, yaitu tradisional dan modern.
Gerakan dari kedua macam “gaya” Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus
Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di zaman modern,
sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di
saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan
di zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada
pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi),
sedangkan yang diciptakan di zaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa)
menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).Teknik-
teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah
dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza
(menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan
teknik-teknik tersebut diatas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri
kaum Samurai (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau
tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh
lawan).Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun
1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain
adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864,
Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan
Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya.
Bangsa Jepang selama berabad-abad telah menciptakan beramacam macam beladiri,
yang sebagian besar masih ada hingga kini. Salah satu beladiri Jepang yang tertua adalah
Jujutsu, yang kadang-kadang dilafalkan oleh orang non Jepang sebagai Ju-jitsu atau Jiu-
jitsu. Seni beladiri ini diciptakan oleh para prajurit Samurai sejak tahun 880 – 1868 M, dan
sampai sekarang masih dianggap sebagai seni beladiri yang sangat efektif untuk sarana
pembelaan diri, terutama bagi para penegak hukum. Bahkan jajaran Keisatsukai
(Kepolisian Jepang), NYPD (Kepolisian New York), dan L.A.P.D. (Kepolisian Los
Angles,AS) masih mengajarkan Jiujitsu sebagai bagian dari pembekalan anggotanya dalam
bertugas. Para Anggota tentara Amerika, Jepang, dan Indonesia juga mempelajari Jiujitsu
untuk memperkaya materi H.T.H.C. (Hand To Hand Combat) dalam persiapan tugas di
lapangan.
Beladiri Jiujitsu masuk ke Indonesia saat masa pergolakan perang dunia II sekitar
tahun 1942. Dibawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama Ishikawa. Disiplin Jiu-jitsu
yang ia bawa berasal dali aliran Kyushin Ryu. Ishikawa kemudian mewariskan ilmunya
kepada Raden Sutopo(Ponorogo) yang kemudian diturunkan kepada kelima muridnya
yaitu Firman Sitompul, Sitompul, Heru Nurcahyo, Bambang S dan Heru Winoto. Kelima
murid inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Jiujitsu di Indonesia.
Sebelum dibentuk organisasi “Institut Jiu-Jitsu Indonesia(IJI)”, Jiujitsu dikenal dengan
sebutan perkumpulan bela diri “Bantaran Angin” yang berpusat di Ponorogo. Untuk
mengembangkan Jiu-jitsu ke seluruh Indonesia, akhirnya pusat pengembangan Jiu-jitsu
dipindahkan ke Jakarta. Disinilah dibentuk sebuah organisasi resmi dan berbadan hukum
yang bernama Institut Jiu-Jitsu Indonesia (IJI), sekitar 8 Desember 1981.
Ditahun yang sama, diadakan demonstrasi beladiri Jiu-Jitsu di Perguruan Tinggi Ilmu
Kepolisian Jakarta. Akhirnya Jiu-jitsu berhasil mendapatkan penghargaan serta pengakuan
dari Staf kedutaan besar Jepang. Kini, Institut Jiu-Jitsu Indonesia telah menjadi anggota ke-
12 World Council of Jiu-Jitsu Organization yang berpusat di London yang menjadikan Jiu-
Jitsu sebagai beladiri resmi POLRI dan berbagai kesatuan militer
seperti KOPASSUS, KOSTRAD, PASPAMPRES, Marinir dan lainnya. Bahkan Jiu-Jitsu
juga dikembangkan di sekolah sekolah, instansi swasta maupun instansi pemerintah dan
perguruan tinggi.
Ju-jitsu juga mempunyai sebuah pedoman berupa Sumpah & Semboyan agar bisa di
amalkan dan ditaati oleh semua murid. Selain itu, Sumpah dan Semboyan ini bisa juga
untuk mendidik murid dan membuat karakter/sifat murid menjadi lebih baik. Sumpah Dan
Semboyan Ju-jitsu adalah sebagai berikut :
SUMPAH JU-JITSU :
1. BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
2. TAAT PADA ORANGTUA
3. SANGGUP MENJAGA NAMA BAIK JU-JITSU
4. BERSIKAP KSATRIA DAN JUJUR
5. TAAT PADA PELATIH
SEMBOYAN JU-JITSU :
1. BERLATIH JU-JITSU DEMI KEMANUSIAAN
2. TIDAK BOLEH SOMBONG
3. MELINDUNGI YANG LEMAH, BERDIRI DI PIHAK YANG BENAR
4. JU-JITSU HANYA DIGUNAKAN DALAM KEADAAN TERPAKSA
5. DALAM LATIHAN TIDAK ADA TAWA DAN TANGIS
Sebagaimana Beladiri lain, Jujitsu juga mempunyai tingkatan-tingkatan di dalamnya.
Hal ini selain untuk menunjukkan tingkat keahlian juga memudahkan anggota Jujitsu
untuk belajar, berlatih dan melatih sesuai Garis – Garis Besar Program Melatih yang telah
ditetapkan. Berikut adalah tingkatan-tingkatan Sabuk yang digunakan dalam Jujitsu :
TINGKATAN SABUK DALAM JU-JITSUWarna sabuk atau ikat pinggang yang
menunjukan tingkat keahlian dalam Jiu-Jitsu sebagai berikut:
 Sabuk Putih = Kyu VI (Roku-Kyu)
 Sabuk Kuning = Kyu V (Go-Kyu)
 Sabuk Hijau = Kyu IV (Yon-Kyu)
 Sabuk Oranye = Kyu III (San-Kyu)
 Sabuk Biru = Kyu II (Ni-Kyu)
 Sabuk Coklat = Kyu I (Ik-Kyu)
 Sabuk Hitam = Dan I (Sho-Dan)
 Sabuk Hitam = Dan II (Ni-Dan)
 Sabuk Hitam = Dan III (San-Dan)
 Sabuk Hitam = Dan IV (Yon-Dan)
 Sabuk Hitam = Dan V (Go-Dan)
 Sabuk Merah-Putih = Dan VI (Roku-Dan)
 Sabuk Merah-Putih = Dan VII (Shichi-Dan)
 Sabuk Merah-Putih = Dan VIII (Hachi-Dan)
 Sabuk Merah = Dan IX (Kyu-Dan)
 Sabuk Merah = Dan X (Ju-Dan)
Pergantian sabuk dari yang satu ke sabuk yang lebih tinggi harus terlebih dahulu
menempuh proses ujian-ujian Ju-Jitsu baik ujian teknik Ju-Jitsu maupun fisik dan teori
jujitsu.
Pergantian sabuk dari yang satu ke sabuk yang lebih tinggi harus terlebih dahulu
menempuh proses ujian-ujian Ju-Jitsu baik ujian teknik Ju-Jitsu maupun fisik serta ujian
teori tentang Ju-Jitsu.
Ju-iJtsu masuk ke Indonesia sejak tahun 1942 (saat penjajahan Jepang). Saat itu
tentara Jepang bernama Mr. Ishikawa mewariskan ilmu ju-jitsu kepada seorang tentara
pejuang PETA yang bernama Raden Sutopo di daerah Ponorogo -Jawa
Timur.Kemudian Raden Sutopo menurunkan apa yang di ajarkan oleh Mr. Ishikawa
kepada 2 (dua) orang Keturunan Batak yang lahir di Ponorogo yaitu : Drs. Djousa PM
sitompul, SH dan Firman Sitompul. Dari kedua orang inilah Ju-Jitsu berkembang hingga
saat ini. Adapun Bapak DPM Sitompul dan Firman Sitompul saat ini menjadi Guru Besar
Ju-Jitsu Indonesia dengan strata tingkatan sabuk DAN X (sepuluh DAN).Pada tahun 1980
dengan akte notaris Lumban Gaol SH, didirikan yayasan INSTITUT JU-JITSU
INDONESIA (IJI) di Jakarta. Adapun teknik yang dipelajari didalam Ju-Jitsu yang
bernaung dalam IJI adalah :
 Pukulan
 Tangkisan
 Tendangan
 Bantingan
 Kuncian
 Ilmu jatuh
 Penggunaan Senjata
 Pernafasan
 Self Defense
Dengan nama aliran KYUSHIN RYU, dibawa ke Indonesia oleh orang yang
bernama Mr. Ishikawa.
Sekitar Bulan Juli 1981 jajaran Dewan Pelatih Ju-Jitsu Indonesia melakukan
demonstrasi penggunaan teknik beladiri Ju-Jitsu di depan DUTA BESAR Jepang untuk
Indonesia. Dimana setelah demo tersebut terbitlah surat pengakuan pada tanggal 27 Juli
1981 dari KEDUTAAN BESAR Jepang di Indonesia bahwa beladiri Ju-Jitsu di Indonesia
sudah sesuai dengan aslinya dari jepang
Pada tahun 1999 dengan keluarnya surat Kapolri tanggal 27 September 1999 yang
ditanda tangani oleh Kapolri (saat itu Jendral (POL) Roesmanhadi). Memberitahukan
kepada seluruh jajaran anggota Polri, bahwa beladiri Polri wajib anggota Polri adalah
beladiri Ju-Jitsu.
Saat ini Ju-Jitsu sudah berkembang pesat di Sekolah, Universitas, Instansi Pemerintah,
Militer, Swasta dan lainnya.
Menurut catatan literatur kuno di Jepang cara berkelahi yang tertua adalah SUMO atau
gulat Jepang. Teknik-teknik membanting dalam Ju-jitsu, karena secara umum teknik
membanting dalam Sumo dipakai juga dalam Ju-jitsu.
Pada tahun 230 BC, di Jepang yaitu pada saat pemerintahan Kaisar Suinin telah ada
suatu bentuk pertandingan adu kekuatan fisik dan kepada pemenangnya diberi hadiah.
Dalam pertandingan itu telah dipakai teknik membanting dan menghimpit (menjepit) tubuh
lawan, hal tersebut menunjukkan awal dari timbulnya teknik kuncian, walaupun masih
dalam bentuk sederhana yaitu menindih.
Selanjutnya teknik membanting, mengunci, menendang, memukul, menangkis,
berkembang seiring perkembangan jamanya di negeri Jepang, tetapi saat itu teknik
berkelahi Ju-jitsu hanya dipelajari secara rahasia atau sembunyi-sembunyi dan fanatik di
kalangan masing-masing marga atau suku. Ketertutupan dan kerahasiaan cara belajar
teknik Ju-jitsu itu baru dapat diketahui untuk dipelajari secara terbuka pada saat jaman
pemerintahan Pangeran Teijun tahun 850 – 880, dimana pada tahun-tahun tersebut telah
mulai dibuka sekolah-sekolah Ju-jitsu tetapi khusus hanya boleh dipelajari oleh orang-
orang Jepang saja.

JUJITSU FIGHTER
Kushin Ryu Jujitsu Indonesia (Kji)
Pendiri aliran Kushin Ryu professor Kiyotada Sannosuke Ueshima, mempelajari
Konshin-Ryu Yujoyitsu/ Jujutsu dari Kiyotaka Kajei Matsubara. Ia kemudian
memformulasikan teknik-teknik dengan menambahkan unsur karate di dalamnya. Teknik-
teknik inilah yang akhir menjadi cikal bakal berdirinya aliran (RYU) Kushin pada tahun
1932 (Kushin Ryu Karate Do). Konshin Ryu sendiri awalnya didirikan oleh Taketsuna
Fuziwara Rokuro Seki yang diturunkan kepada muridnya langsung, yang bernama
Kiyonobu Ichinosuke Yamamoto (pendiri Konshin-Ryu Yujoyitsu)Jujutsu merupakan seni
bela diri Jepang yang sangat tua dan merupakan inspirator dalam seni bela diri lainnya. O
Sensei Morihei Ueshiba juga ahli dalam bidang Jujutsu. Ia belajar Jujutsu aliran Tenjin
Shinyo-ryu dibawah asuhan Tokusaburo Tozawa. Ia juga sempat belajar ilmu pedang
aliran Shinkage-ryu di dojo Idabashi. Ia memperoleh Menkyo, sertifikat mengajar bela diri,
dari guru bela diri Jujutsu aliran Yagyu-ryu di Osaka, yakni Makasatsu Nakai.Di Hokkaido
Ueshiba bertemu dengan Sokaku Takeda, guru bela diri Jujutsu aliran Daito-ryu yang
dikenal dengan gaya Aikijutsu, yang dikemudian hari menjadi fondasi utama bela diri
AIKIDO. Sementara itu, Prof. Jigoro Kano pendiri beladiri JUDO juga master dalam
Jujutsu awalnya belajar jujutsu dari Hachinosuke Fukuda, master Tenjin-Shinyo Ryu
Jujitsu. Jigoro Kano berlatih dengan keras di bawah asuhan Master Fukuda. Tahun 1879,
setelah sepeninggal Fukuda, Jigoro Kano pada usia 19 th bergabung dengan cabang Jujitsu
lain dari Tenjin-Shinyo-Ryu Jujitsu dibawah istruktur Jujitsu yang bernama Masatomo Iso
(62 th).KUSHIN RYU JUJITSU INDONESIA (KJI)
Kushin Ryu Jujitsu di Indonesia diperkenalkan pertama kalinya oleh Horyu Matsuzaki
di Bandung pada tahun 1967. Dalam perkembangannya, Kushin Ryu lebih berkembang
sebagai olah raga beladiri Karate sementara jujitsu hanya diberikan sebagai materi
tambahan.Atas inisiatif Shihan Sofyan Hambally, mantan Ketua Dewan Guru PP-KKI
periode 2002-2006 dan Arman Hidayat, Ketua Dewan Guru KKI Jabar, teknik Jujitsu
kemudian lebih dikembangkan menjadi ajaran pokok melalui wadah Kushin Ryu Jujitsu
Indonesia (KJI).
Sejak dibentuk pada April 2010, KJI telah meluluskan 100 anggota sabuk hitam
Jujitsu, di mana para lulusannya adalah anggota Masahi KKI yang telah berkiprah lebih
dari 20-30 tahun berlatih di KKI.
Ujain pertama diselenggarakan pada 9-10 April 2011 di Padepokan Karang Tumaritis,
Lembang. Pelaksanaan ujian DAN I KJI dibuka oleh Kadispora Jawa Barat, mewakili
Gubernur Jawa Barat, Ketua Umum KKI Jabar dan Ketua Umum Forki Jabar.
KJI kini sudah berkembang di hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Jawa
Barat.

JUJITSU CLUB INDONESIA (JCI)


Pada masa penjajahan Belanda antara tahun 1930 s.d. 1937 telah ada seorang
keturunan Cina yang mengadakan latihan Jiu Jitsu di daerah Jakarta Kota yaitu di suatu
tempat yang disebut MOLEN FLIET yang kemudian berubah fungsinya menjadi toko
barang antik dengan nama POLIM.
Pada tahun 1948 bapak Ferry Sonneville sudah melatih Jiu Jitsu di Jl. Krekot No. 42
hingga tahun 1955. Pada saat beliau melanjutkan pendidikannya di negeri Belanda pada
tahun 1955, kegiatan latihan Jiu Jitsu dilanjutkan oleh M.A. Affendi hingga beliau
meninggal dunia pada tahun 1987 sebagai ketua Jiu Jitsu Club Indonesia sedangkan Ketua
Umum adalah masih tetap dijabat oleh Bapak Drs. Ferry Sonneville hingga saat ini. Pada
sekitar tahun 1955 organisasi Jiu Jitsu masih bersatu dengan Judo dengan nama Jiu Jitsu &
Judo Association Djakarta (JAD) yang kemudian diadakan pemisahan organisasi antara Jiu
Jitsu dan Judo. Jiu Jitsu Club Djakarta (JCD) pada tanggal 11 Desember 1955. Karena
adanya perkembangan Jiu Jitsu di beberapa tempat seperti halnya di Yogyakarta,
Purwokerto, Surabaya , Palembang , dan Medan maka nama JCD menjadi Jiu Jitsu Club
Indonesia (JCI).
Keberadaan JCI pada saat ini telah mendapat pengakuan dari organisasi Jiu Jitsu
International yaitu World Ju Jitsu Federation yang berpusat di Liverpool, Inggris. Terbukti
dengan diangkatnya beberapa orang anggota JCI dengan tingkatan DAN V dan DAN IV
oleh WJJF.
 
JUJUTSU TRADISIONAL DAN NON-TRADISIONAL
Di Indonesia, ada beberapa perguruan Jujutsu/Ju-Jitsu yang cukup populer. Di
berbagai kota besar dapat dijumpai perguruan-perguruan Jujutsu/Ju-Jitsu, antara lain
PORBIKAWA (Persatuan Olahraga Beladiri Ishikawa) yang didirikan oleh Murid Tunggal
Master Yoshen Ishikawa yaitu Bp. Tan Sing Tjay (Soetikno)pada tahun 1949 dengan
nama :Ishikawa Jiu Jitsu Club. Perguruan Jiujitsu Club Indonesia (JCI) yang didirikan oleh
Bp. Ferry Sonneville pada tahun 1953, perguruan Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI) dengan
pendiri-pendirinya: Drs. Firman Sitompul (DAN X) dan Prof Irjen Pol Drs. DPM.
Sitompul, SH., MH (DAN X) pada tahun 1982, perguruan Goshinbudo Jujutsu
Indonesia (GBI) yang didirikan oleh Bp. Ir. C.A. Taman M.Eng, Nanadan Renshi-Shihan
dan Bp. Ben Haryo S.Psi, M.Si, Godan-Shihan pada tahun 1990-an, perguruan Take Sogo
Budo yang didirikan oleh Bp. Hero Pranoto pada tahun 1995, dan perguruan Samurai
Jujutsu Indonesia (SJJI) yang didirikan oleh Bp. Budi Martadi atau Efer martadi pada
tahun 2000.
Perguruan PORBIKAWA, JCI, IJI dan Take Sogo Budo telah mengembangkan
berbagai teknik beladiri baru yang disesuaikan dengan bangsa Indonesia, misalnya dengan
mengkombinasikan teknik-teknik dari beladiri lain kedalam silabusnya dan menciptakan
teknik-teknik baru yang lebih sesuai dengan situasi pembelaan diri di Indonesia. Sehingga
disebut sebagai perguruan yang independen dan tidak terikat dengan tradisi dari negara
asal Jujutsu (Jepang).
Pendekatan yang berbeda diambil oleh Perguruan Goshinbudo Jujutsu Indonesia
(GBI) berafiliasi dengan JKF-Wadokai (beraliran Wado) dan Sekai Dentokan
Renmei (beraliran Hakko-ryu) sedangkan Samurai Jujutsu Indonesia (SJJI) berafiliasi
dengan Ninpo Bujinkan Indonesia. Kedua perguruan di atas beraliran Jujutsu
tradisional/murni, karena gerakannya didasarkan pada teknik-teknik Jujutsu Jepang sesuai
aslinya, tanpa perubahan atau inovasi lokal dari anggota-anggota yang ada di Indonesia. Di
perguruan GBI misalnya, diajarkan waza (teknik) yang berasal dari Hakko-ryu Jujutsu,
Wado-ryu dan Yoshin-ryu Jujutsu, Sedangkan di perguruan SJJI, diajarkan teknik dari
Hontai Takagi Yoshin-ryu Jujutsu, Asayama Ichiden-ryu Jujutsu dan beberapa aliran
lainnya. Karena itu kedua perguruan ini disebut sebagai Jujutsu
tradisional atau “ortodoks”.
Ciri khas Jujutsu tradisional antara lain adalah tidak memiliki format
pertandingan/kompetisi, serta masih menjalin hubungan dengan hombu dojo (dojo induk)
yang ada di negara asal Jujutsu, yaitu Jepang. Sedangkan Jujutsu modern (seperti Gracie
Jiu-Jitsu dari Brasil) biasanya menekankan pada pertandingan/kompetisi dan sudah tidak
memiliki hubungan keorganisasian dengan negara asalnya (Jepang).
Beberapa orang ahli Jujutsu di luar Jepang ada yang mengembangkan aliran seni
beladirinya sendiri, yang kemudian diberi nama Jujutsu untuk menjelaskan bahwa
walaupun aliran tersebut diciptakan diluar Jepang, namun awalnya berasal dari beladiri
Jepang. Beladiri Ketsugo Ju-Jitsu ( Jujutsu) misalnya, diciptakan sendiri oleh Prof.
Harold Brosious dari USA setelah mempelajari Jujutsu Jepang dan melakukan berbagai
pengembangan. Demikian juga dengan Small Circle Ju-Jitsu yang diciptakan oleh Prof.
Wally Jay.
Beladiri Ju-Jitsu Kyushin Ryu di Indonesia
Bela diri Jiu-Jitsu khususnya aliran Kyushin-Ryu masuk ke Indonesia pada masa
pergolakan Perang Dunia II (1942) dibawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama
ISHIKAWA. Karena itu Jiu-Jitsu Indonesia (IJI) dikenal dengan aliran I-Kyushin-Ryu.
Ishikawa kemudian mewariskan ilmunya kepada R. Sutopo (Ponorogo) yang
kemudian diturunkan kepada kelima muridnya yaitu Drs. Firman Sitompul (Dan X),
Brigjen(Plo) DPM Sitompul, SH, MH (Dan VIII), Drs. Heru Nurcahyo (Dan VII), Drs.
Bambang Supriyono (Dan VI), dan Drs. Heru Winoto (Dan V). Kelima murid inilah yang
menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Jiu-Jitsu di Indonesia. Sebelum dibentuk
organisasi “Institut Jiu-Jitsu Indonesia (IJI)”, Jiu-Jitsu dikenal dengan sebutan
perkumpulan bela diri “Bantaran Angin” yang berpusat di Ponorogo. <— Membanggakan
bukan?
Untuk mengembangkan Jiu-Jitsu ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat
pengembangan Jiu-Jitsu dipindahkan ke Jakarta. Di sinilah dibentuk suatu organisasi resmi
dan berbadan hukum yang bernama “Institut Jiu-jitsu Indonesia” disingkat “IJI”. tepatnya
tanggal 8 Desember 1981.
Pada tahun itu juga saat diadakan demonstrasi bela diri Jiu-Jitsu di Perguruan Tinggi
Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Jiu-Jitsu berhasil mendapatkan penghargaan serta
pengakuan dari Kedutaan Besar Jepang.
Hingga saat ini Jiu-Jitsu telah menjadi bela diri resmi di POLRI dan juga berbagai
kesatuan militer seperti KOPASSUS, KOSTRAD, PASPAMPRES, PUSDIKKES
MARINIR dll. Jiu-Jitsu juga dikembangkan di sekolah-sekolah, instansi swasta maupun
instansi pemerintah, juga di perguruan tinggi.
Disamping itu Jiu-Jitsu Indonesia (IJI) telah tergabung dalam induk organisasi Jiu-
Jitsu Dunia yaitu World Council of Jiu-JItsu Organisation (WCJJO) yang berpusat di
London. Jiu-Jitsu Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pertandingan Jiu-Jitsu Dunia
(Jiu-Jitsu World Championship) pada tahun 2004.
 
Perguruan Jujitsu di Indonesia
Ada banyak organisasi Jiu-Jitsu (Jujutsu) di Indonesia, dimana yang tertua
adalah Jiujitsu Club Indonesia (JCI) yang didirikan oleh alm. Bp. Ferry Soneville pada
tahun 1950. Bp. Soneville juga dibantu oleh Bp. M.A. Affendi dan beberapa ahli beladiri
lainnya saat merintis perguruan beliau. Perguruan ini sampai sekarang (2007) masih aktif
dibawah pimpinan Bp. Prayitno, seorang pebeladiri senior yang sempat tinggal lama di
Australia dan belajar dibawah bimbingan Mr. Jan de Jong, seorang murid langsung dari
grandmaster Minoru Mochizuki.
Sebelum kemerdekaan Indonesia, yaitu pada masa penjajahanxcb Belanda, tepatnya
tahun 1920an, di Jawa Tengah ada tercatat perguruan Tsutsumi Hozan-ryu Jujutsu yang
diasuh oleh keluarga Saito (Mr. Jan de Jong tercatat sebagai anggota perguruan ini), dan
perguruan Jujutsu jalan Kranggan Surabaya yang diasuh oleh Mr. Isuki Watanabe.
Namun kedua perguruan ini tidak aktif lagi semenjak perang dunia ke II, walaupun masih
ada murid-murid perguruan tersebut yang tetap setia mengajarkan Jujutsu diluar Indonesia.
Selepas perang dunia ke II, beberapa tokoh Judo yang juga menguasai Jujutsu
mengajarkan beladiri Jujutsu sebagai bagian dari teknik self-defense yang diajarkan kepada
murid-murid Judo. Di antara guru-guru tersebut adalah Mr. Seichi Makino dan Mr. Dick
Schilder, keduanya mengajarkan Jujutsu di Pulau Jawa.

TEHNIK-TEHNIK PEMBELAAN DIRI DALAM JU-JITSU


Ju-jitsu mempunyai 4 tehnik pembelaan diri :
1. Tehnik Lemparan/Bantingan = Nage-Waza
2. Tehnik Kuncian = Kansetsu-Waza (Katame-wasa)
3. Tehnik Kaki/Tendangan = Ashi-Waza
4. Tehnik Tangan/Pukulan = Te – Waza
Tehnik Nage-Waza dibagi 2 bagian menurut sikap dan cara melakukannya yaitu :
1. Tachi – Waza   = Tehnik bantingan dalam sikap berdiri
2. Sutemi – Waza = Tehnik bantingan dalam sikap berbaring
Tehnik Kansetsu-Waza (Katame-waza) di bagi 3 bagian :
1. Osae – Waza    = Tehnik kuncian (menekan) setelah lawan dalam sikap terjatuh
(terlentang)
2. Shime – Waza  = Tehnik kuncian badan atau leher lawan dengan mempergunakan
tangan atau kaki
3. Ude – Gatame  = Tehnik kuncian dengan siku sipenyerang dalam keadaan lurus
Kita mempelajari Ju-jitsu harus memperhatikan Dasar-dasar dan Inti yang terkandung
dalam   Ju-jitsu,sehingga seorang Ju-jitsu dapat menggunakan beladiri Ju-jitsu dengan
sempurna dan baik.

Dasar – dasar Ju-jitsu :


1. memanfaatkan tenaga lawan dengan sebaik-baiknya.
2. Memperhatikan daerah lemah lawan.
3. Memecahkan timbang badan lawan.
4. Mengalihkan konsentrasi lawan.
5. mengadakan serangan yang menentukan.

Inti Ju-jitsu
Ju-jitsu adalah koordinasi dari :
1. Konsentrasi.
2. Pernapasan.
3. Ketenangan.
4. Kecepatan.
5. Gerakan.
7. TAEKONDO
Pengertian Taekwondo

Taekwondo  merupakan salah satu jenis olahraga bela diri yang yang memiliki keunikan
dan beraneka ragam gaya sehingga taekwondo ini banyak sekali diminati oleh seseorang
mulai dari kalangan anak-anak, remaja bahkan orang dewasa sampai ada yang tua
dengan teknik yang (profesional).

Selain menjadi seni bela diri taekwondo ini juga termasuk sebagai kategori olahraga
dunia karena banyak dipilih sebagai alternatif olahraga bela diri untuk menjaga
keselamatan dari para kejahatan.
Ada beberapa tingkatan dalam istilah bela diri yaitu sabuk mulai dari tingkatan yang
paling rendah sampai ke tingkatan yang paling tinggi di antara tingkatan tersebut adalah

 Putih X
 Kuning Polos
 Kuning Strip IX-VII
 Hijau
 Hijau Strip VII-VI
 Biru
 Biru Strip V-IV
 Hitam
Dari tingkatan ini untuk menandai bahwa telah melakukan beberapa ujian untuk
mencapai warna dari masing-masing tingkatan, biasanya para pencinta taekwondo harus
melewati beberapa ujian materi untuk kenaikan sabuk yang lebih tinggi.

Teknik-Teknik Dalam Taekwondo


Dari pengertian di atas maka sesui dengan judul di mana mengenai teknik-teknik
yang terdapat pada olahraga Taekwondo ini adalah sebagai berikut :
A. Teknik Kuda-Kuda

Teknik dengan sikap kuda-kuda di dalam seni bela diri taekwondo dapat di bagi
beberapa macam sepeti.
1. Neolpyo Seogi merupakan sikap kuda-kuda yang terbuka
2. Moa Seogi merupakan atau sikap kuda-kuda yang tertutup
3. Teuksu Poom Seogi merupakan sikap kuda-kuda yang khusus
B. Teknik Pukulan

Teknik sikap pukulan merupakan salah satu gerakan yang utama dalam bidang olah raga
ini karena teknik pukulan adalah suatu hal yang penting dalam gerakan Taekwondo
diantara tenik pukulan terebut adalah.
 Yeop Jireugi : merupakan teknik Pukulan Samping
 Chi Jireugi: merupakan teknik Pukulan Dari Bawah Keatas
 Dolryeo Jireugi: merupakan teknik Pukulan Mengait
 Pyojeok Jireugi: merupakan teknik Pukulan dengan Sasaran
 Momtong Jireugi: merupakan teknik Pukulan Mengarah ke Tengah
 Are Jireugi: merupakan teknik Pukulan ke Bawah

C. Sabetan

Teknik dengan menggunakan sabetan hal ini merupakan teknik yang sangat di perlukan
dalam cabang olah raga Taekwondo, di antara teknik tersebut adalah.
 Han Sonnal Mok Chigi – merupakan teknik sabetan dengan pisau tangan
 Jebipoom Mok Chigi – merupakan teknik sabetan dari Luar ke dalam
 Me Jumeok Naeryo Chigi – merupakan teknik sabetan dari Atas ke bawah
 Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi – merupakan teknik sabetan depan atau bagian atas
kepalan

D. Tusukan

Teknik dengan menggunakan tusukan hal ini juga merupakan teknik yang sangat di
perlukan dalam cabang olah raga Taekwondo, di antara teknik tersebut adalah.
 Pyeonsonkeut Sewo Chireugi
 Pyeonsonkeut Upeo Chireugi
 Kawison Keut Chireugi
 Hanson Keut Chireugi
E. Tendangan

Teknik dengan menggunakan tendangan hal ini merupakan teknik yang sangat di
perlukan dalam cabang olah raga bela diri Taekwondo, di antara teknik tersebut adalah.
 Ap Chagi: merupakan teknik tendangan depan
 Dollyo Chagi: merupakan teknik tendangan dari arah samping
 Yeop Chagi: merupakan teknik tendangan samping menggunakan pisau
 Dwi Chagi : merupakan teknik tendangan belakang
 Twieo Ap Chagi : merupakan teknik tendangan depan sambil melompat

F. Tangkisan

Teknik dengan menggunakan tangkisan hal ini merupakan teknik yang sangat di
perlukan dalam cabang olah raga seni bela diri Taekwondo, di antara teknik tersebut
adalah.
 Are Maki : merupakan teknik tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
 Eolgol Maki : merupakan teknik tangkisan ke arah kepala
 An Makki: merupakan teknik tangkisan ke tengah dari luar ke dalam
 Bakkat Makki : merupakan teknik tangkisan ke tengah dari dalam hingga ke luar
Materi Dasar Dalam Latiahan
Setiap diagram atau cabang olahraga memiliki rangkaian bermacam-macam
gerakan yang didasari dengan filosofi dan menggambarkan semangat bangsa Korea, Maka
materi dasar dalam latihan Taekwondo adalah.
 Poomse / merupakan rangkaian jurus yang terdiri dari serangkaian teknik gerakan atau
gerakan dasar yang berupa serangan dan pertahanan diri.
 Kyukpa / merupakan rangkaian jurus dengan teknik dengan menggunakan sasaran
atau ketepatan tekniknya sehingga teknik tersebut dilakukan dengan memanfaatkan
tendangan.
 Kyorugi / merupakan salah satu bentuk latihan dengan menggunakan beberapa teknik
gerakan dasar atau poomse sehingga mempraktekkan teknik serangan tersebut sebagai
teknik pertahanan diri.

Filosofi Sabuk Teknik Taekwondo

 Putih melambangkan kesucian dasar dari pemula para taekwondo mempelajari jurus
dasar
 Kuning yang melambangkan bumi yang di mulai ditanamkan dasar-dasar taekwondo
yang kuat.
 Hijau melambangkan hijaunya pepohonan sebelum naik ke sabuk biru terlebih dahulu.
 Biru yang melambangkan langit yang menyelimuti bumi sebelum naik ke sabuk merah
terlebih dahulu.
 Merah yang melambangkan matahari dan bumi maksud dari matahari adalah tingkaran
di mana sabuk merah memberi kehangatan atau bimbingan.
 Hitam yang melambangkan sabuk akhir kedalaman dan kematangan dalam berlatih
melambangkan alam semesta.

Sejarah Taekwondo

Menurut catatan sejarah taekwondo telah terbentik pada tahun 1973 dan berkembang sejak
tahun 37 Masehi tepatnya di koogoryo di koreadan terbentuklah suatu organisasi
bernama WTF (World Taekwondo Federation) . Lalu meraih kemerdekaannya di tahun
1945 taekwondo ini menjadi seni olah raga tradisional Korea.

8. KRAV MAGA
Krav Maga adalah seni bela diri militer yang dikembangkan oleh Israel. Tepatnya
oleh Israel Defense Forces (IDF). Jurus-jurusnya diadopsi dari berbagai teknik bela diri.
Karate, judo, aikido, dan tinju adalah beberapa di antaranya.
Gerakannya yang sederhana dan efisien membuatnya kian populer. Kini, Krav Maga
dipelajari dan dipraktikkan oleh pasukan khusus, penegak hukum, dan survivalist. Bahkan,
beberapa sekolah mengadaptasinya untuk melatih kekuatan dan kebugaran murid.

Sejarah singkat Krav Maga

Akar ilmu ini bisa ditarik ke satu orang. Namanya Imi Lichtenfeld. Ia lahir di
Budapest pada tahun 1910. Ayahnya adalah polisi sekaligus pelatih bela diri. Jadi, ia sudah
terpapar dengan teknik bertarung sejak kecil. Di tempat latihan ayahnya, ia melihat segala
jenis gaya bertarung.
Pada 1940-an, ia melarikan diri dari serangan Nazi. Nasib membawanya ke
Palestina. Di sana, ia bergabung ke Haganah. Grup militer di komunitas Yahudi. Di sana,
ia diminta untuk mengembangkan fighting technique baru. Hasilnya adalah Krav Maga.

Berbeda dengan Seni Bela Diri Lainnya

Seni bertarung ini begitu populer berkat metode pengajarannya yang lugas.
Tekniknya sederhana. Namun sangat efisien. Plus, Krav Maga lain daripada yang lain.
Tidak komponen meditasi di sini. Tidak ada “hormati lawanmu.” Tidak ada salam atau
bungkukan penghormatan. Tidak ada fair play dan segala tetek bengeknya.
1. Tak ada istilah bertarung secara bersih
Prinsip pertama untuk selamat dari konfrontasi adalah menghindarinya. Oleh
karena itu, Krav Maga mengajarkan untuk membaca dan menenangkan situasi. Namun,
kalau berkelahi adalah satu-satunya jalan keluar, tidak ada fair-play. Semua boleh
digunakan. Semua halal dilakukan. Mencolok mata? Silakan. Mencongkelnya? Monggo.
Menyerang alat vital? Bejek-bejek aja cyin. Yuuuk.
Seni bela diri ini mengombinasikan teknik yang indah dengan cara kotor ala
petarung jalanan. Ajarannya ditekankan pada skenario di dunia nyata. Jadi, semuanya
halal. Yang penting selamat. Beberapa tempat latihan bahkan menganjurkan muridnya
untuk berlatih dengan pakaian sehari-hari. Tak ada seragam. Toh, di kehidupan nyata
tidak ada orang yang pakai seragam karate ke mana-mana.
2. Ukuran bukan masalah
Di dunia nyata, segala kemungkinan bisa terjadi. Wanita bertubuh mungil
diserang pria kekar; pria kekar dikeroyok beberapa orang; kakek-kakek dirundung
beberapa remaja. Semua itu bisa terjadi. Krav Maga mempertimbangkan ketimpangan
dalam ukuran dan jumlah semacam ini. Kuncinya ada pada kecepatan dan serangan jitu
pada titik lemah.
Tak peduli seberapa besar dan kekar penyerangmu, kalau matanya dicolok, pasti
dia tidak bisa apa-apa. Setidaknya untuk beberapa lama. Jadi, ini adalah ilmu
pertahanan diri yang patut kamu pelajari.
3. Krav Maga melatih kebugaran
Seperti yang disebutkan di atas, seni ini sudah diadopsi beberapa sekolah sebagai
latihan kebugaran. Beberapa institusi bahkan menjadikannya program conditioning.
Kini, banyak gym dan dojo yang menawarkan program kawin silang Krav Maga dengan
Cross Fit. Hasilnya? Program latihan yang supermelelahkan. Program latihan semacam
ini memang tidak mengasah kemampuan untuk bertahan dari serangan. Namun,
setidaknya kamu cukup bugar untuk lari dari lawanmu.

Teknik Dasar Krav Maga

Seni ini berbeda dengan pencak silat, taekwondo, Kungfu, dan lain sebagainya.
Tidak ada jurus dengan nama keren. Tidak ada kuda-kuda yang diadaptasi dari gerakan
hewan. Hanya ada tendangan, pukulan, dan gerakan yang membidik titik lemah.
Tendang bijinya!
“Kalau bingung, tendang saja selangkangannya secepat dan sekuat mungkin.” Itu
adalah kata-kata mutiara dari Matan Gavish. Pendiri Krav Maga Academy di Amerika
Serikat. Dan kamu harus ingat itu. Sebesar apa pun lawanmu, kalau bijinya ditendang,
niscaya dia akan roboh seketika.
Menendang alat vital juga efektif karena zona sasarannya yang lebih besar ketimbang
mata atau hidung. Gavish melanjutkan, ketika menyerang bagian ini, gunakan tulang
kering. Bukannya kaki atau lutut. Soalnya, permukaan tulang kering lebih luas. Plus lebih
keras.
Menepis serangan frontal
Jurus yang satu ini sedikit lebih rumit dari sekadar incer buah zakarnya. Ketika
penyerangmu menerjang, julurkanlah tanganmu. Kalau ia mengayunkan tangan kanan
maka gunakan tangan kirimu untuk menahan atau menepisnya. Lekukkan sedikit sikumu
untuk meredam kekuatannya. Di saat bersamaan, gunakan tangan kananmu untuk
menyerang balik. Kepalkan tangan dengan solid. Incar titik lemahnya. Hidung dan
tenggorokan adalah sasaran utama.
Melepas cengkeraman dari belakang
Ketika seseorang menyergap dari belakang, biasanya ia akan mendekap dengan
kedua tangan. Nama ilmiahnya bear hug. Istilah premannya pelukan dari belakang.
Namun, pelukan semacam ini sama sekali tidak romantis. Kamu harus segera melepaskan
diri.
Untuk melakukannya, jatuhkan badanmu. Seperti jongkok secara tiba-tiba. Ini akan
merendahkan pusat gravitasi tubuhmu. Membuatmu lebih sulit diangkat atau digerakkan.
Lalu, geser pinggangmu ke sisi agar kamu bisa menyerang selangkangannya. Ayunkan
tanganmu ke kemaluannya. Sekuat tenaga. Setelah itu, jorokkan badan ke depan dan
ayunkan sikutmu ke dada, perut, atau kepala penyerang. Kalau semuanya mendarat dengan
sempurna, segeralah melarikan diri. Atau, kalau kamu masih sebel, pukul dan tendang
terus titik lemahnya. Sambil teriak, “Mamam nih! Mamaaaammmm!”
Tempat Latihan Krav Maga di Indonesia
Bela diri ini sudah masuk Indonesia sekitar 10 tahun. Meski begitu, masih sedikit
sekali informasi mengenainya. Tempat latihannya pun tidak terlalu banyak. Kalau kamu
memang niat untuk menekuninya, langsung deh gali informasi lebih dalam di grup
komunitasnya: Indonesian Krav Maga.
Atau, kamu bisa langsung datang ke sasana atau gym yang menawarkan kelasnya.
Berikut ini adalah beberapa gym yang membuka kelas Krav Maga.

Anda mungkin juga menyukai