Anda di halaman 1dari 38

PENCAK SILAT

Teknik Dasar Pencak Silat – Pencak silat adalah seni beladiri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Berbeda dengan umumnya beladiri yang lain, pencak silat mempunyai ciri khas
tersendiri yakni gerakannya yang terlihat patah-patah.
Di Indonesia nama pencak silat mulai resmi digunakan setelah berdirinya Ikatan Pencak
Silat Indonesia atau IPSI. Sebelumnya di daerah-daerah Indonesia menyebutnya dengan
beragam nama, seperti silek, silat, pencak dan lain-lain.

Pada era kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia mempunyai ambisi untuk


menyebarkan pencak silat ke mancanegara dengan memprakarsai pendirian dan pembentukan
PERSILAT atau Persekutuan Silat Antarbangsa, pada tanggal 11 Maret 1980 bersama
Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.

Keempat negara itulah yang akhirnya dinyatakan sebagai negara pendiri organisasi pencak
silat internasional. Dan berkat usaha yang dilakukan bersama tersebut, kini pencak silat sudah
menyebar di banyak negara.

Untuk bisa dikatakan mahir atau menguasai ilmu pencak silat tentunya membutuhkan waktu
yang relatif lama dan latihan yang berkesinambungan. Namun tidak ada salahnya kan jika
kita belajar teknik dasarnya saja untuk menjaga diri ketika suatu saat dibutuhkan?

Nah, bicara mengenai teknik dasar pencak silat ada 9 aspek yang harus kita pahahami. Apa
sajakah itu? Yuk, kita kupas satu per satu.
Secara umum, ada 9 aspek teknik dasar pencak silat yang harus dipahami oleh siapapun yang
hendak menekuni seni beladiri ini. Aspek-aspek tersebut antara lain:

Teknik Dasar Pencak Silat


1. Kuda-kuda
2. Sikap Pasang
3. Arah
4. Pola Langkah
5. Pukulan
6. Tendangan
7. Tangkisan
8. Guntingan
9. Kuncian
1. KUDA-KUDA DALAM PENCAK SILAT

Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai yang pertama ialah kuda-kuda. Mengapa
demikian? Karena kuda-kuda merupakan sebuah sikap menapakkan kaki yang
berfungsi untuk persiapan menyerang lawan sekaligus mempertahahankan posisi agar
tidak mudah dijatuhkan ketika berada dalam posisi bertahan.
Di dalam pencak silat ada 6 jenis sikap kuda-kuda yang harus kita tahu, antara lain:

 Kuda-kuda Tengah
Kuda-kuda ini dilakukan dengan membuka dan menekuk kedua lutut dengan tumpuan berat
bedan berada di tengah.
 Kuda-kuda Depan
Dibentuk dengan posisi kaki bagian depan ditekuk dengan telapak kaki lurus mengarah ke
depan dan kaki yang belakang lurus, kuda-kuda ini menumpukan berat badan di kaki depan
 Kuda-kuda Belakang
Ada dua versi untuk kuda-kuda jenis ini, yang pertama yakni posisi sama dengan kuda-kuda
depan hanya saja kaki yang ditekuk dan tumpuan dipindah ke kaki belakang.
 Jenis yang kedua adalah menaruh berat badan pada kaki belakang dengan tumit tumpuan
tegak dengan panggul, badan cenderung condong ke depan dan kaki depan jinjit dengan
menapakkan tumit atau ujung kaki.
 Kuda-kuda Samping
Sama halnya dengan kuda-kuda depan, kuda-kuda ini dilakukan dengan menekuk satu kaki
dan kaki yang lain lurus mengarah ke samping. Tumpuan berat badan diletakkan di kaki yang
ditekuk dan bahu segaris atau sejajar dengan kaki.
 Kuda-kuda Silang Depan
Kuda-kuda silang depan dibentuk dengan menginjakkan satu kaki ke depan atau kebelakang
kaki yang lain, berat badan ditumpukan pada satu kaki, kaki yang lain ringan sentuhan
dengan ibu atau ujung jari kaki.
 Kuda-kuda Silang Belakang
Kuda-kuda silang belakang yakni kuda-kuda dengan salah satu kaki berada di belakang
dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang, badan tetap lurus agar tidak
jatuh saat melakukan gerakan tersebut.
2. SIKAP PASANG

Sikap pasang merupakan sebuah posisi yang biasanya dikombinasikan dengan kuda-
kuda dan posisi ini bersifat fleksibel. Disaat seorang pesilat bergerak ketika bertarung,
sikap dan gerakannya akan selalu berubah sering dengan perubahan posisi lawan.
Setelah menangkap sebuah titik celah pertahanan lawan, selanjutnya pesilat akan mencoba
menyerang dengan serangan cepat, tepat dan tentunya terukur.
Ada banyak sikap pasang dalam teknik dasar pencak silat, karena posisi ini merupakan ciri
khas dari setiap aliran atau perguruan yang bisa membedakan antara satu dengan yang
lainnya.
Namun secara umum ada empat sikap pasang yang sudah dikenal secara luas, antara lain:
 Pasang Satu
Sikap pasang dengan posisi badan tegak dan kedua tangan disamping dalam keaadaan siap
silat dan kedua kaki di buka selebar bahu.
 Pasang Dua
Sikap pasang dengan badan tetap pada posisi tegak, kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan
mengepal dan sejajar dengan pinggang.
 Pasang Tiga
Sikap pasang dengan badan pada posisi tegak lurus, kaki di buka selebar bahu, tangan
diangkat sejajar mata, dan posisi menyilang dengan tangan terbuka.
 Pasang Empat
Sikap pasang dengan kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata, dengan posisi
menyilang dan tangan mengepal.
3. ARAH
Selain kuda-kuda dan sikap pasang, pemahaman tentang arah juga sangat penting. Hal
ini berhubungan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang atau
bertahan.
Dalam dunia persilatan arah dikenal dengan delapan penjuru mata angin. Dan cara
melatihnya adalah dengan menggeser kuda-kuda dan sikap pasang sesuai gambar mata angin
yang ada.

4. POLA LANGKAH

Pola langkah atau penggunaan langkah ialah perubahan injakan kaki dari sudut
tempat ke tempat yang lain.
Intinya pencak silat itu adalah gabungan dari kekokohan kuda-kuda yang
dikombinasikan dengan fleksibel atau luwesnya pergerakan langkah dan
disempurkanan dengan pemahaman arah yang benar.
Kalau pesilat sudah mengusai hal itu, serangannya akan sulit dibaca dan pertahanannya akan
sulit ditembus oleh lawan.
Ada 6 jenis pola langkah yang sudah dikenal dan digunakan dalam banyak perguruan pencak
silat, antara lain:
Pola Langkah Pencak Silat
 Pola langkah lurus
 Pola langkah zig zag
 Pola langkah segitiga
 Pola langkah segiempat
 Pola langkah U
 Pola langkah S
5. PUKULAN

s
Pukulan merupakan usaha yang dilakukan baik dalam menyerang atau bertahan
dengan menggunakan lengan tangan. Dalam teknik dasar pencak silat ada empat jenis
pukulan yang harus dikuasai, antara lain:
Pukulan dalam Pencak Silat
 Pukulan Lurus
Sebuah pukulan yang dilakukan dengan fokus ke arah depan, sasarannya ialah dada lawan.
Dan tangan yang lain ditekuk didepan dada kita dengan tujuan menutup arah point sebagai
bentuk pertahanan.
 Pukulan Tegak
Seperti halnya pukulan lurus, jenis pukulan ini mempunyai sasaran yaitu bahu. Biasanya
pukulan ini dilakukan ketika pesilat saling berhadapan dalam kondisi bahu lawan yang
terbuka.
 Pukulan Bandul
Jika memakai bahasa modern pukulan ini dikenal dengan uppercut, yakni satu mengayunkan
tangan kearah ulu hati lawan. Dan tangan yang lain menutup celah serangan lawan di dada
kita.
 Pukulan Melingkar
Mungkin pukulan jenis ini yang jarang digunakan pada beladiri pada umumnya. Seperti
halnya pukulan bandul, hanya saja gerakan pukulan melingkar lebih melebar dengan target
sasaran pinggang lawan.
6. TENDANGAN

sidomi.com
Ada banyak sekali ragam tendangan dalam pencak silat. Namun karena kita belajar teknik
dasarnya, empat jenis inilah yang mungkin bisa dengan mudah untuk dipelajari.

Tendangan dalam Teknik Dasar Pencak Silat


 Tendangan A. Tendangan lurus ke depan dengan menggunakan cocor kaki yang mengarah
ke ulu hati lawan.
 Tendangan C atau Sabit. Tendangan dari samping dengan menggunakan cocor atau
pungggung kaki yang mengarah ke tulang rusuk lawan.
 Tendangan T Tendagan samping dengan menggunakan pedang kaki (telapak kaki) atau
tumit yang mengarah ke tulang rusuk atau dada lawan. Jika dilihat, tendangan ini sepintas
membentuk huruf T.
 Tendangan Melingkar. Tendangan yang dilakukan dengan memutarkan kaki dengan
hentakan yang memakai tumit. Sasaran tendangan ini biasanya dada dan punggung lawan
tergantung dengan kondisi yang ada
7. TANGKISAN

Tangkisan merupakan usaha pertahanan dari setiap serangan lawan, baik berupa
tendangan maupun pukulan. Ada empat jenis tangkisan yang dapat kita pelajari dengan
mudah, antara lain:

Tangkisan
 Tangkisan Dalam. Tangkisan yang dilakukan dengan menggerakkan tangan dari luar ke arah
dalam sejajar dengan bahu.

 Tangkisan Luar. Kebalikan dengan tangkisan dalam, tangkisan ini membuang tendangan
atau pukulan lawan ke arah kiri maupun kanan.

 Tangkisan Atas. Tangkisan yang dilakukan untuk melindungi kepala dari serangan lawan.
Gerakannya yakni membentuk tangan dalam posisi siku dan mengayunkannya dari bawah ke
atas.

 Tangkisan Bawah. Tangkisan ini berfungsi untuk melindungi kemaluan, dilakukan dengan
menyilangkan tangan seperti huruf X dengan jari terbuka namun rapat dan mengayunkannya
dari atas ke bawah
8. GUNTINGAN

cdamediamedia.com
Teknik ini dilakukan dengan cara tendangan dan jepitan seperti menggunting bagian
tubuh lawan yang bertujuan untuh menjatuhkan sekaligus menguncinya. Ada tiga jenis
teknik guntingan, yaitu guntingan bawah dengan sasaran kaki, guntingan tengah dengan
sasaran dada dan guntingan atas dengan sasaran leher.

Walaupun dikatakan teknik dasar dalam pencak silat, namun teknik ini tidak disarankan
untuk pemula karena memiliki resiko kegagalan yang cukup tinggi.

9. KUNCIAN

wenwu.fr
Nah, teknik dasar pencak silat yang terakhir adalah kuncian. Kuncian merupakan suatu
teknik untuk melumpuhkan agar tidak dapat melanjutkan pergerakannya. Teknik ini
menyasar bagian vital tubuh seperti leher, pergelangan tangan, lengan, dagu,
selangkangan kaki dan bahu musuh.
Teknik Dasar Bulu Tangkis
Bulu tangkis atau badminton merupakan salah satu jenis olahraga yang memiliki banyak
peminat yang tersebar di seluruh dunia. Cabang olahraga yang menjadikan raket
dan shuttlecock sebagai dua peralatan utama dalam permainan ini dapat dimainkan oleh
dua orang dalam permainan tunggal atau empat orang (2 pasang) dalam permainan ganda.
Bulu tangkis memiliki 5 tipe pertandingan, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra,
ganda putri, dan ganda campuran.
Pengertian dan Sejarah Bulu Tangkis
Secara harfiah, bulu tangkis berasal dari dua kata yakni bulu dan tangkis. Kata “bulu” diambil
dari wujud shuttlecock yang terbuat dari bulu angsa. Sedangkan kata “tangkis” diambil dari
kata dasar menangkis, dimana inti gerakan dari permainan cabang olahraga ini adalah
menangkis pergerakan dari shuttlecock (bulu) tersebut.
Berbagai pendapat muncul perihal awal mula dan asal permainan bulu tangkis. Pendapat
pertama mengatakan bahwa permainan ini berasal dan berkembang di Mesir kuno 2000 tahun
lalu. Pendapat selanjutnya mengatakan permainan ini berasal dari India dan daratan
Tiongkok. Namun berkembangnya permainan ini hingga akhirnya dikenal luas oleh
masyarakat dunia adalah pada abad pertengahan di Inggris, yakni dari sebuah permainan
tradisional anak-anak setempat yang bernama Battledore dan Shuttlecocks. Permainan
tradisional ini sangat populer di kalangan masyarakat hingga akhirnya sebuah majalah
bernama “Punch” mempublikasikan permainan ini.
Teknik Dasar Bulu Tangkis
Seorang pemain bulu tangkis profesional baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional
pada awal karir harus menjalani dan melewati masa pelatihan dan pembinaan terlebih dahulu.
Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan dan membekali para pemain tersebut dengan
berbagai ilmu yang harus mereka ketahui dan kuasai hingga akhirnya dianggap layak terjun
ke lapangan pertandingan oleh pelatih atau instansi yang membina mereka. Dalam masa
pelatihan dan pembinaan ini pemain diberikan ilmu teori dan juga praktek untuk bisa bermain
dengan benar sesuai dengan aturan permainan bulu tangkis.
Dalam permainan olahraga bulu tangkis terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai
sebagai modall dasar atau modal awal menjadi seorang pemain bulu tangkis profesional.
Adapun teknik-teknik dasar dalam permainan bulu tangkis, adalah sebagai berikut :
1. Cara Memegang Raket (Grip)
Teknik paling dasar dari permainan olahraga bulu tangkis adalah cara memegang raket. Hal
ini adalah faktor utama yang paling berpengaruh terhadap kualitas pukulan yang dihasilkan.
Seorang pemula yang belajar bermain bulu tangkis harus benar-benar menguasai teknik dasar
ini terlebih dahulu agar bisa melanjutkan ke teknik dasar permainan bulu tangkis berikutnya.
Adapun cara memegang raket ini terdiri dari 2 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :
 Teknik Forehand

Cara memegang raket dengan teknik forehand


dapat dilakukan dengan menggunakan tangan kanan atau kiri. Adapun detail cara-caranya,
sebagai berikut :

1. posisi kepala raket menyamping


2. pegang raket seperti halnya ketika kita berjabat tangan dengan orang lain
3. antara ibu jari dan jari telunjuk terdapat jarak yang berbentuk seperti huruf V
4. jari yang lainnya (kelingking, jari manis, jari tengah) menggenggam raket

 Teknik Backhand

Sama halnya dengan teknik forehand, cara


memegang raket dengan teknik backhand ini juga dapat dilakukan dengan tangan kanan atau
kiri. Pada dasarnya cara memegang raket dengan teknik backhand ini sama halnya dengan
teknik forehand, hanya ada sedikit perbedaan yakni posisi ibu jari dan jari telunjuk lebih
dekat. Adapun detail cara-caranya, sebagai berikut :

1. posisi kepala raket menyamping


2. posisi ibu jari sedikit terpisah dengan keempat jari lainnya
3. empat jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking) memegang raket
2. Pukulan

Jenis pukulan yang lazim digunakan dalam permainan


olahraga bulu tangkis atau badminton adalah teknik forehand. Pukulan dengan menggunakan
teknik forehand dilakukan dengan cara mengayunkan badan dari arah belakang bergerak
menuju arah depan raket, dimana posisi telapak tangan menghadap ke shuttlecock. Adapun
detail cara melakukan pukulan dengan teknik forehand ini, adalah sebagai berikut :

1. pegang raket dengan cara pegangan raket teknik forehand


2. posisi kaki kanan dan kiri menyilang (kaki kanan di belakang dan kaki kiri berada di depan)
3. miringkan badan ke sebelah kanan
4. pukul shuttlecock sambil menggerakkan bahu ke depan
5. biarkan tangan bergerak terus ke bawah
6. ketika anda ingin melakukan pukulan clear, maka pukullah shuttlecock sekeras mungkin

3. Gerakan Kaki (Footwork)

Dalam permainan olahraga bulu tangkis ada satu


keahlian dasar atau basic skill yang harus dimiliki yakni kelincahan. Seorang pemain bulu
tangkis dituntut untuk lincah dalam bergerak, tidak hanya tangan yang melakukan pukulan
saja tetapi juga anggota tubuh lainnya tak terkecuali pergerakan kaki. Hal ini karena untuk
melakukan dan menghasilkan pukulan berkualitas sekaligus mematikan, antara tangan, tubuh
dan kaki haruslah terjadi suatu harmonisasi. Kerja sama yang baik antara anggota-anggota
tubuh ini tidak hanya kita butuhkan saat melakukan serangan, tapi juga untuk bertahan dari
serangan lawan main.
4. Sikap dan Posisi Badan

Teknik dasar permainan bulu tangkis sikap dan posisi


badan ini merujuk pada konsep keseimbangan. Tidak hanya kelincahan, keseimbangan juga
merupakan unsur yang tak kalah penting dalam permainan olahraga bulu tangkis. Hal yang
sederhana dan terkadang dipandang sebelah mata oleh masyarakat awam. Namun bagi
seorang pemain bulu tangkis profesional, mereka paham betul betapa pentingnya unsur
keseimbangan ini dalam permainan. Bukti nyata dari pentingnya unsur keseimbangan dalam
permainan bulu tangkis dapat kita lihat pada pertandingan-pertandingan bulu tangkis
profesional, baik yang bertaraf lokal, nasional maupun internasional. Sering kali seorang
pemain bulu tangkis kurang maksimal atau bahkan gagal menghasilkan pukulan yang
berkualitas hanya karena keseimbangan mereka yang tidak baik.
Adapun cara yang harus dilakukan agar memiliki keseimbangan yang baik, adalah sebagai
berikut :
 posisikan badan bertumpu pada kedua kaki kanan dan kiri (hal ini berlaku pada saat
menyerang ataupun bertahan)
 tekuk atau bengkokkan kedua lutut, selanjutnya berdiri dengan ujung kaki hingga pinggang
berada pada posisi tegak
 kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar atau salah satu kaki berada di depan
 salah satu lengan siku yang tidak memegang raket berada di samping badan, agar tangan
lainnya yang memegang raket bebas bergerak

5. Posisi Badan Ketika Memukul (Hitting Position)

Tak bisa dipungkiri bahwa dalam


permainan olahraga bulu tangkis, tidak hanya cara memukul tetapi posisi tubuh pada saat
melakukan pukulan juga sangat mempengaruhi kualitas pukulan yang dihasilkan. Adapun
detail posisi badan ketika memukul yang benar, adalah sebagai berikut :
 usahakan posisi badan menyamping ke arah net
 kaki kiri berada di depan kaki kanan
 posisi badan berada di belakang shuttlecock
 bahu kanan sedikit ditarik ke belakang
 ketika sedang melakukan beberapa pukulan, maka harus ada pergantian pada posisi bahu
kanan dan kaki kanan
6. Service
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan cara
mengarahkan shuttlecock ke kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Hal yang
harus dihindari ketika melakukan service adalah posisi shuttlecock yang tanggung dan berada
tepat di depan lawan. Hal ini sama saja dengan bunuh diri karena dengan begitu lawan akan
dapat dengan mudah mengembalikan service sekaligus mematikan pergerakan kita. Dalam
melakukan service pada permainan olahraga bulu tangkis terdapat 3 jenis teknik, yaitu
sebagai berikut :
6.1 Forehand Service

Forehand Pendek
Teknik service forehand pendek berarti melakukan service dengan menggunakan sedikit
tenaga saja yang mengakibatkan ayunan pada raket tidak terlalu kuat. Ketika melakukan
service dengan teknik ini maka posisi jatuhnya shuttlecock tidak akan jauh dari net, dan
berada di area depan pemain lawan.
Forehand Tinggi
Teknik forehand tinggi menggunakan tenaga penuh pada saat melakukan service. Akibatnya,
posisi jatuhnya shuttlecock akan berada sangat jauh dari net. Teknik service forehand tinggi
mengakibatkan pergerakan shuttlecock akan melambung tinggi melewati tubuh pemain lawan
dan kemudian jatuh di area belakang pemain lawan tersebut. Biasanya ketika melakukan jenis
service dengan teknik forehand tinggi, pemain sedikit lebih memperkokoh posisi badan dan
berdiri mereka yakni dengan membuka kedua kaki selebar pinggang kaki dan posisi tubuh
menyamping.
6.2 Backhand Service

Jenis teknik service backhand sedikit berbeda dengan


kedua teknik sebelumnya. Teknik service backhand ini dilakukan dengan menggunakan
tenaga yang sedang dan ayunan yang sedang pula (tidak terlalu pelan dan tidak terlalu kuat).
Ketika melakukan service dengan teknik backhand posisi kaki harus disesuaikan dengan
tangan mana yang memegang raket. Jika yang memegang raket adalah tangan kanan maka
kaki kanan berada di depan, dan kaki kiri berada di belakang. Service yang Salah/Dilarang :
 ketika memukul shuttlecock, posisi kepala raket lebih tinggi atau sejajar dengan pegangan
raket
 posisi kepala raket lebih tinggi dari pinggang
 posisi kaki berada di atas garis tengah (garis depan area permainan sendiri)
 kaki kiri melangkah
 kaki kanan melangkah saat shuttlecock belum dipukul
 gerakan mengayun raket dan memukul shuttlecock dilakukan dalam rangkaian gerakan yang
terputus
 penerima service bergerak ketika shuttlecock belum dipukul oleh pemain yang melakukan
service
Service yang Benar :

 pada saat memukul shuttlecock, kepala raket harus berada di bawah (lebih rendah) dari posisi
pegangan raket
 pada saat memegang shuttlecock, ia harus diposisikan lebih rendah dari pinggang
 kaki kiri harus dalam keadaan diam (tidak melangkah sedikitpun)
 kaki bisa bergeser tapi tetap tidak boleh terangkat dari tanah/lantai
 mengayun raket dan memukul shuttlecock harus dilakukan dalam satu rangkaian gerakan
 si penerima service hanya dibolehkan bergerak ketika shuttlecock telah dipukul oleh pemain
yang melakukan service

7. Pengembalian Service

Tidak hanya tata cara melakukan service, teknik


pengembalian service juga perlu dikuasai dalam permainan olahraga bulu tangkis. Gerakan
pengembalian service ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni dropshot dan netting.
Gerakan yang sangat dihindari ketika melakukan pengembalian service adalah gerakan
smash. Hal ini karena pergerakan shuttlecock pada gerakan service ini tidak terlalu
kuat/tajam, sehingga jika kita melakukan gerakan smash maka pukulan smash yang
dihasilkan kurang/tidak tajam. Dan akibatnya pemain lawan dapat dengan mudah
mengembalikan pukulan smash kita, bahkan dalam beberapa kasus justru pemain lawanlah
yang akan diuntungkan dengan hal ini karena pukulan smash yang lemah akan dibalas
dengan pukulan smash yang sangat tajam. Hingga akhirnya mematikan pergerakan
permainan kita sendiri.

8. Overhead

Dalam permainan olahraga bulu tangkis, overhead


dilakukan ketika arah posisi jatuhnya shuttlecock mengarah ke belakang posisi tubuh kita
berdiri. Selanjutnya overhead ini dilakukan dengan cara memukul shuttecock seperti halnya
melempar, dan raket dipegang dengan menggunakan teknik forehand.
9. Smash

Dalam permainan olahraga bulu tangkis, smash


merupakan suatu teknik gerakan yang bersifat menyerang dan bertujuan untuk mematikan
pergerakan pemain lawan. Pukulan smash terbaik akan tercipta jika dilakukan dengan
lompatan tinggi, karena dalam posisi tersebutlah kita bisa mendapatkan posisi pukulan smash
yang sempurna. Pukulan smash ini dilakukan dengan penuh tenaga dan shuttlecock dipukul
mengarah ke arah bawah area lawan. Karena dilakukan dengan penuh tenaga, maka
pergerakan shuttlecock pada pukulan smash ini sangat tajam.
10. Dropshot

Dropshot merupakan gerakan dalam olahraga bulu


tangkis yang sifatnya hampir sama dengan gerakan smash, atau lebih tepatnya versi lembut
dari gerakan smash. Gerakan dropshot juga bersifat menyerang dan bertujuan untuk
mematikan pergerakan pemain lawan. Berbeda dengan gerakan smash yang dilakukan
dengan penuh tenaga, dropshot dilakukan dengan sentuhan halus atau sedikit dorongan.
Target jatuhnya shuttlecock saat melakukan gerakan dropshot ini adalah berada tak jauh dari
net.
Gerakan dropshot ini sering digunakan untuk mengecoh pemain lawan, yakni dengan
melompat tinggi seperti akan melakukan smash namun ternyata adalah gerakan dropshot
yang shuttllecock-nya jatuh tak jauh dari net dan bergerak secara halus (tidak tajam seperti
halnya pukulan smash). Melakukan pukulan dropshot memiliki kesulitan tersendiri jika
dibandingkan dengan pukulan smash. Ketika melakukan pukulan dropshot terdapat beberapa
faktor yang saling berkaitan satu sama lain dan berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya
pukulan dropshot tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pukulan dropshot :

1. posisi tubuh
2. pegangan raket
3. pergerakan kaki
4. perpindahan berat badan yang bergerak secara harmonis

Langkah-langkah melakukan teknik dropshot :

1. pegang raket dengan menggunakan teknik forehand


2. posisi tubuh menyamping ke arah bahu
3. pergerakan tubuh harus lincah hingga posisi tubuh berada di belakang shuttlecock
4. memukul raket dengan posisi tangan lurus, kemudian lakukan gerakan seperti halnya
melakukan smash tetapi cukup berikan sedikit dorongan dan sentuhan pada shuttlecock
5. arahkan shuttlecock ke posisi yang kosong dari area pemain lawan (daerah yang kira-kira
tidak bisa dijangkau oleh pemain lawan), baik ke kanan, kiri ataupun depan
11. Netting

Netting merupakan salah satu gerakan yang sulit


dalam permainan olahraga bulu tangkis. Bahkan seorang pemain yang telah terhitung sebagai
pemain profesional kelas nasional dan internasional sekalipun tidak menjamin ia selalu
berhasil melakukan teknik netting ini. Hal ini karena gerakan netting
membutuhkan sense yang tinggi serta cara dan arah penempatan bola yang harus tepat.
Teknik netting dilakukan dengan cara melakukan pukulan pelan pada shuttlecock kemudian
mengarahkan posisi jatuhnya sedekat mungkin dari net.

Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis ( Tambahan lain )


Jika ingin menjadi pemain bulu tangkis yang berprestasi maka harus menguasai teknik dasar
permainan bulu tangkis. Berikut teknik-teknik dasar dalam bulu tangkis.
A. Teknik Permainan Bulutangkis
1. Teknik Memegang Raket (Grips)
Teknik memegang raket dalam bulu tangkis dapat dibedakan menjadi empat macam.

a. American Grip

Cara melakukan sebagai berikut.

1. Tangan memegang raket di bagian ujung tangkai (handle) seperti memegang pukul
kasur.
2. Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai.
Keuntungannya sebagai berikut.
1. Jenis pegangan American grip sangat efektif untuk melakukan pukulan smes bola di
depan net.
2. Mudah untuk memukul bola-bola atas.
3. Pegangan American grip bagi pemukulan mudah mengarahkan bola, baik ke kanan
maupun ke kiri. Kelemahannya adalah pegangan American grip kurang efektif untuk
melakukan pukulan backhand dan untuk bermain net yang bolanya berada di samping
kanan dan kiri.
b. Forehand Grip

Cara melakukan sebagai berikut.


1. Raket dipegang dalam posisi miring.
2. Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai raket yang sempit.
3. Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.

Keuntungannya sebagai berikut.


1. Pegangan ini lebih mudah untuk melakukan pukulan bola di sebelah kanan dari tubuh
sehingga bola akan mudah dipukul dengan pukulan forehand.
2. Untuk melakukan pukulan forehand tidak perlu memutar pegangan raket.
Kelemahannya sebagai berikut.
1. Untuk melakukan pukulan backhand memerlukan kekuatan pergelangan tangan dan
kekuatan sendi bahu.
2. Mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola yang ada di depan net.

c. Backhand Grip

Cara melakukan sebagai berikut.


1. Raket dipegang dalam posisi miring.
2. Pada waktu memegang raket ibu jari berada di bagian belakang tangkai raket,
sedangkan jari-jari tangan diletakkan di bagian depan.
Keuntungannya sebagai berikut.
1. Memukul shuttlecock dengan pegangan ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit
diduga.
2. Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras.
Kelemahannya sebagai berikut.
1. Dengan pegangan ini pemain akan mengalami kesulitan jika mengembali bola keras
yang arahnya ke samping kanan badan.
2. Pukulan bola keras dari lawan yang arahnya ke tubuh juga sulit untuk dikembalikan.
d. Combination Grip

Cara melakukan sebagai berikut.


1. Raket yang dipegang dalam posisi miring.
2. Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap ke ujung raket, ibu jari
memangkul di tangkai raket di sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah
tangkai raket.
Keuntungan sebagai berikut.
1. Pegangan combination grip mudah mengubah tangkai raket menyesuaikan arah
datangnya bola.
2. Pegangan ini campuran antara jenis pegangan forehand grip dan backhand grip.
Kelemahannya adalah pegangan combination grip sulit dicermati. Sebab pegangan raket
combination grip mudah untuk melakukan pukulan bola yang datangnya ke arah tubuhnya
karena pegangan ini ibu jari mudah digeser.

2. Jenis-Jenis Pukulan
Pukulan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai berikut.

a. Servis
Pukulan servis, yaitu pukulan sajian bola pertama yang dilakukan pada awal permainan.
Servis merupakan pukulan untuk memperoleh nilai. Jika akan melakukan servis maka harus
memahami tipe permainan lawan. Kalau lawan mempunyai tipe permainan keras,
sebaiknya tidak melakukan servis tinggi. Seorang pemain bulu tangkis harus menguasai
berbagai jenis pukulan servis. Adapun jenis-jenis pukulan servis itu adalah sebagai berikut.

1) Servis Pendek (Short Service)

Servis pendek (short service) dapat dilakukan secara forehand ataupun backhand. Pukulan
servis pendek diusahakan bola serendah mungkin dengan ketinggian net sehingga lawan akan
mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola.

Cara melakukan servis pendek forehand sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri dengan sikap kaki kuda-kuda.
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di samping badan dan tangan yang
lain melambungkan bola.
3. Setelah bola dilambungkan, bola dipukul secara pelan-pelan dengan menggunakan
pergelangan tangan diikuti berat badan digeser ke depan.
Cara melakukan servis pendek secara backhand sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri badan condong ke depan dengan sikap kaki kuda-kuda.
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan badan di bawah pusat
dan tangan yang lain memegang bola.
3. Bola dilambungkan kemudian bola didorong dengan raket secara pelan-pelan
diusahakan bola dekat dengan ketinggian net.
2) Servis Tinggi (Lob Service)

Servis ini dilakukan dengan pukulan yang keras dan bola diusahakan berjalan melambung
tinggi kemudian bola sampai di garis bagian belakang. Servis tinggi juga dapat dilakukan
secara forehand dan backhand. Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan
forehand adalah sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri kaki kuda-kuda, salah satu tangan diletakkan di samping badan
bagian belakang bawah dan tangan yang lain memegang bola.
2. Bola dipukul melambung sekuat tenaga dengan ayunan raket dari belakang ke arah
depan atas dan diusahakan melambung tinggi ke arah garis belakang.
Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan backhand adalah sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri dengan posisi kaki kuda-kuda dan badan condong ke depan.
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan tubuh di bawah pusat
dan tangan yang lain memegang bola.
3. Bola dilambungkan kemudian dipukul dengan raket ke arah depan secara keras.
Usahakan bola berjalan melambung ke arah lapangan bagian belakang.

b. Pukulan Lob

Pukulan lob dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah. Menurut caranya, pukulan
lob dapat dilakukan dengan forehand dan backhand.
1). Pukulan lob forehand overhead cara melakukan sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri tangan yang memegang raket diletakkan di atas kepala bagian
belakang.
2. Arah datangnya bola dari atas dipukul dengan ayunan tangan dari belakang atas
dipukulkan ke arah bola.
2) Pukulan lob backhand overhead cara melakukan sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri kaki selebar bahu dengan tubuh sedikit miring.
2. Raket dipegang diletakkan di sebelah kiri dari tubuh di bagian atas kepala.
3. Bola dipukul dengan cara raket diayun ke depan atas sehingga bola melambung ke
arah lapangan bagian belakang lawan.

3) Pukulan lob forehand underhand cara melakukan sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu dengan tangan kanan memegang raket.
2. Bola yang datang dari arah lawan setelah turun dipukul dengan ayunan raket dari
bawah ke depan atas. Usahakan bola melambung ke arah garis belakang daerah
lapangan lawan.

4) Pukulan lob backhand underhand cara melakukan sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri kangkang tangan kanan memegang raket.
2. Bola yang datang ke arah bagian kiri tubuh dipukul dengan ayunan raket dari bawah
ke depan atas, bola diusahakan melambung ke arah lapangan lawan bagian belakang.

c. Pukulan Drive

Pukulan drive, yaitu jalannya bola mendatar cepat sehingga lawan akan kesulitan
mengembalikan bola. Pukulan drive biasanya diarahkan ke arah samping kanan atau
samping kiri lawan dan pukulan ini lebih banyak digunakan pada permainan ganda. Pukulan
drive juga dapat dilakukan dengan forehand ataupun backhand.

Pukulan drive forehand cara melakukan sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri kangkang menghadap ke arah samping kanan.
2. Pukulan bola datar dengan ayunan tangan dari belakang ke arah depan.

Pukulan drive backhand cara melakukan sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu pandangan mata ke arah samping kanan
dengan tubuh sedikit miring ke kanan.
2. Bola yang datang ke arah kanan dari tubuh dipukul dengan ayunan raket dari
belakang ke arah depan, diusahakan bola jalannya datar.

d. Pukulan Smes
Pukulan smes, yaitu pukulan yang keras dan bola jatuh di daerah lapangan lawan. Cara
melakukan sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala bagian belakang.
2. Bola yang melambung dari lawan dipukul secepatnya dengan mengayunkan raket dari
atas ke depan bagian bawah.
e. Pukulan Dropshot

Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang diarahkan ke area lapangan lawan
dekatdengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah.
Cara melakukan sebagai berikut :
1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu, tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala.
2. Bola dari lawan dalam ketinggian puncak dipukul dengan raket. Usahakan bola masuk
ke lapangan lawan dekat dengan net.

B. Sarana dan Peralatan


Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai
berikut.

1. Lapangan Bulu Tangkis


Lapangan bulu tangkis yang sesuai dengan peraturan International Badminton Federation
(IBF) sebagai berikut.

Lapangan Bulutangkis

 Panjang lapangan: 13,40 meter digunakan untuk partai tunggal (single) dan ganda
(double).
 Lebar lapangan: 6,10 meter digunakan untuk partai ganda dan ukuran 5,18 meter
digunakan untuk partai tunggal. Ketentuan lain bahwa garis lapangan bulu tangkis
diusahakan yang berwarna jelas dan mudah dilihat, misalnya warna putih, kuning, dan
sebagainya.
2. Net atau Jaring
Net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna hijau tua. Ukuran net sebagai berikut.
a. Panjang net : 610 cm.
b. Lebar net: 76 cm.
c. Pita putih di sisi atas net berukuran 3,8 cm.

3. Tiang net
Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat, misalnya besi. Tiang net bentuknya bulat
dengan jari tengah berukuran 3,8 cm. Tiang net dipasang di luar garis samping.

4. Tinggi Net
Net dipasang di bagian tengah lapangan dengan ketinggian 1,524 meter.

5. Kok (Shuttlecock)
Kok atau disebut shuttlecock terdiri atas kepala dan bulu kepala. Bahan untuk membuat kok
(shuttlecock), yaitu gabus yang berbentuk setengah bulatan yang dilapisi dengan kulit. Pada
gabus ditancapkan bulu unggas yang jumlahnya 14 sampai 16 helai. Garis tengah gabus,
yaitu 25–28 mm garis tengah diujung atas adalah 54–56 mm. Bulu-bulu itu diikat
dengan benang. Ketinggian bulu dari permukaan gabus hingga permukaan atas, yaitu 64–74
mm. Kok yang standart beratnya antara 4,73–5,50 gram.

6. Raket (Pemukul)
Alat untuk memukul kok (suttlecock) dalam permainan bulu tangkis disebut raket. Raket
beratnya kurang dari 150 gram. Bahan yang digunakan untuk membuat raket yaitu:
a. kayu,
b. aluminium,
c. kayu dan aluminium,
d. fiberglas, dan
e. arang (carbonex).

C. Peraturan Permainan Bulu Tangkis


1. Servis
Peraturan melakukan servis, dalam permainan bulu tangkis sebagai berikut.
1) Pada waktu akan servis shuttlecock diletakkan di depan badan di bawah garis pinggang.
2) Raket yang dipegang untuk servis harus dalam keadaan miring.
3) Waktu melakukan servis harus hanya ada satu gerakan raket.
4) Penerima atau receiver tidak boleh memindahkan kaki dari lapangan (court) sebelum
shuttlecock dipukul dengan raket. Servis yang tidak memenuhi peraturan yang berlaku
dinyatakan suatu kesalahan (fault) oleh wasit. Jika ada server melakukan pukulan servis salah
(fault) maka nilai diberikan kepada pihak lawan dan pindah servis.

2. Menghitung Angka atau Nilai


Dalam permainan bulu tangkis baik putra maupun putri sistem penilaiannya menggunakan
rally point, yaitu dengan jumlah nilai setiap game 21 dan apabila terjadi kedudukan nilai 20–
20 maka disebut deuce atau yus sehingga mencari kemenangan setelah kedudukan nilai 20–
20 harus mencari nilai selisih nilai 2 lebih dulu harus diraih. Bulu tangkis adalah suatu
permainan yang setiap pemainnya memerlukan bantuan sebuah raket. Sebagai pengganti bola
dipergunakan sebuah kok (shuttlecock) yang dipukul secara bergantian oleh setiap regu yang
sedang bertanding. Teknik dasar memukul bola dalam permainan bulu tangkis adalah
pukulan servis, pukulan lob, drive, dropshort, smes, dan netting.
Pencak Silat
Pencak silat tergolong dalam cabang olahraga bela diri yang diciptakan oleh nenek moyang
kita. Olahraga pencak silat di Indonesia dikoordinir dalam suatu organisasi, yaitu Ikatan
Pencak Silat Seluruh Indonesia yang disingkat IPSI. Olahraga pencak silat terdiri atas unsur
olahraga, seni tari, dan seni bela diri, serta nilai-nilai kepribadian yang luhur. Pesilat yang
baik harus mematuhi peraturan dan menguasai teknik-teknik bersilat, misalnya tendangan,
pukulan, tangkisan, jatuhan, kuncian, dan menghindar. Tetapi kali ini hanya akan dibahas
tentang pengertian, sejarah, dan teknik dasar pencak silat.

A. Sejarah Pencak Silat


Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela dan mempertahankan
eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup dan
alam sekitarnya mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan olahraga seni bela diri pencak silat diakui sejak zaman
kuno, kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti zaman Majapahit, Sriwijaya, zaman penjajahan
Belanda dan di zaman perjuangan kemerdekaan. Orang yang terampil melakukan gerakan-
gerakan pencak silat akan mampu mengatasi gangguan dari orang lain atau dari binatang
buas. Pencak silat terdiri atas beberapa aliran, misalnya Tapak Suci dari Yogyakarta, Perisai
Diri (PD) dari Jawa Tengah, Merpati Putih dari Jawa Tengah, Setia Hati Teratai dari Jawa
Timur, Cimande dari Jawa Barat, dan sebagainya. Banyaknya aliran-aliran dalam pencak silat
oleh pendekarpendekar pencak silat yang dipelopori oleh Mr. Wongsonegoro, pada tanggal
18 Mei 1984 dibentuk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Seluruh
Indonesia yang disingkat IPSSI dengan ketua umum dijabat oleh Mr.
Wongsonegoro. Kemudian, pada kongres ke I tahun 1950 di Yogyakarta ada perubahan nama
organisasi dari Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSSI) diubah menjadi Ikatan Pencak
Silat Indonesia yang disingkat (IPSI).

B. Teknik Dasar Pencak Silat


1. Sikap Pasang
Sikap pasang, yaitu kombinasi sikap kaki dan tangan dengan posisi kuda-kuda atau tanpa
kuda-kuda yang diikuti dengan kesiagaan mental dan indera secara total. Ditinjau dari
penggunaannya, sikap pasang terdiri atas berikut.
1. Sikap pasang terbuka, yaitu sikap pasang dengan tangan, dada, lengan tidak
melindungi tubuh.
2. Sikap pasang tertutup, yaitu dengan sikap tangan dan lengan melindungi tubuh.

Sikap pasang terbuka (kiri), sikap pasangtertutup (kanan).


2. Macam-Macam Sikap Pasang
Macam-macam sikap pasang adalah sebagai berikut.
a. Sikap pasang satu, caranya sebagai berikut.
 Sikap kuda-kuda tengah ke belakang.
 Berat badan di tengah dan posisi kanan dan kiri sejajar.
 Posisi kedua tangan di depan dada dengan telapak tangan dibuka.

b. Sikap pasang dua, caranya sebagai berikut.


 Posisi kaki kuda-kuda tengah serong.
 Tangan kiri di depan dada dengan jari-jari tangan dibuka.
 Tangan kanan juga diletakkan di depan dalam keadaan mengepal.

Sikap pasang 1 dan 2

c. Sikap pasang tiga, caranya sebagai berikut.


 Posisi kaki dengan kuda-kuda samping lutut kanan ditekuk dan kaku kiri lurus.
 Tangan kanan lurus dengan jari-jari dibuka dan tangan kiri menyilang di depan dada
telapak tangan juga dibuka atau posisi sebaliknya.

d. Sikap pasang empat, caranya sebagai berikut.


 Posisi kaki dengan kuda-kuda depan.
 Tangan yang ada di depan mengepal dan telapak tangan lainnya menyilang di depan
dada dengan telapak tangan dibuka.

Sikap pasang 3 dan 4


e. Sikap pasang lima, caranya sebagai berikut.
Posisi kaki kuda-kuda tengah. Salah satu tangan mengepal menghadap ke atas dan telapak
tangan lainnya dibuka menyilang di depan dada.

f. Sikap pasang enam, caranya sebagai berikut.


 Posisi kaki kuda-kuda tengah.
 Kedua tangan disilangkan di depan dada dengan telapak tangan dibuka menghadap ke
luar.

Sikap pasang 5 dan 6

g. Sikap pasang tujuh, caranya berikut.


 Posisi tubuh berdiri dengan salah satu kaki disilangkan di belakang kaki yang lain.
 Salah satu tangan diluruskan dengan telapak tangan terbuka dan tangan yang lain
diangkat sejajar dengan kepala dengan telapak tangan dibuka.

h. Sikap pasang delapan, caranya sebagai berikut.


 Posisi berdiri salah satu kaki disilangkan ke depan.
 Kedua tangan diletakkan di depan dada dengan salah satu telapak tangan menghadap
ke atas dan yang lain menghadap ke depan dengan pergelangan tangan ditekuk.

Sikap pasang 7 dan 8


i. Sikap pasang sembilan, caranya sebagai berikut.
 Posisi kaki kuda-kuda belakang.
 Kedua tangan diletakkan di depan dada salah satu tangan dengan telapak tangan
dibuka dan tangan yang lain mengepal.

j. Sikap pasang sepuluh, caranya sebagai berikut.


Posisi berdiri satu kaki sedangkan kaki yang lain diangkat ke depan.

Sikap pasang 9 dan 10

k. Sikap pasang sebelas, caranya sebagai berikut.


Salah satu lutut bertumpu di lantai dan kaki yang lain lutut ditekuk secara tegak lurus. Salah
satu lengan diluruskan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas dan tangan yang
lain diluruskan ke atas dengan pergelangan tangan ditekuk telapak tangannya menghadap ke
atas.

l. Sikap pasang dua belas, caranya sebagai berikut.


Duduk bersila dengan kedua tangan diangkat dan telapak tangan menghadap ke atas.

Sikap pasang 11 dan 12


m. Pola langkah pencak silat.
a. A1 – D1 : Langkah lurus depan kiri
b. A2 – D1 : Langkah lurus depan kanan
c. A1 – D2 : Langkah lurus mundur kiri
d. A2 – D2 : Langkah lurus mundur kanan
2.
a. A1 – B1 : Langkah samping kiri
b. A2 – C2 : langkah samping kanan
3.
a. A1 – C1 : Langkah serong depan kiri
b. A2 – C2 : Langkah serong depan kanan
c. A1 – C3 : Langkah serong belakang kiri
d. A1 – C4 : Langkah serong belakang kanan

3. Macam-Macam Langkah
a. Langkah Geser
Caranya sebagai berikut.
Salah satu teknik pencak silat untuk mendekati sasaran atau menghindari serangan dengan
cara menggeserkan telapak kaki ke segala arah.
b. Langkah Angkatan
Caranya sebagai berikut.
Salah satu teknik pencak silat untuk mendekati atau menghindari serangan dari lawan dengan
cara mengangkat/ memindahkan salah satu kaki ke segala arah.
c. Langkah Lompat
Caranya sebagai berikut.
Salah satu teknik gerak langkah untuk mendekati sasaran atau menghindari serangan lawan
dengan cara melompat (kedua kaki berpindah) ke segala arah.

3. Pelaksanaan Pertandingan Pencak Silat


Pelaksanaan pertandingan dilakukan di atas gelanggang berbentuk persegi empat.
Pertandingan dipimpin seorang wasit dan dibantu juri penilai yang berada di luar gelanggang
pertandingan. Lama pertandingan adalah 3 ronde, setiap ronde 2 menit. Untuk anak usia SMP
dan MTs, pertandingan pencak silat dibagi menjadi dua, yaitu wiralaga (pertarungan) dan
wiraloka (peragaan jurus). Pada pertandingan pencak silat yang berupa wiralaga,
penilaiannya adalah nilai 1 (pukulan), nilai 2 (tendangan), dan nilai 3 (jatuhan); sedangkan
pada pencak silat yang berupa wiraloka dinilai dalam aspek seni.
RENANG
Renang merupakan Olahraga yang tidak asing lagi di telinga kita, olahraga renang ini
merupakan salah satu olahraga air yang sangat digemari oleh sebagian orang bahkan olahraga
renang ini dijadikan sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah, Olahraga Renang ini
sangatlah bermanfaat untuk manjaga kesehatan tubuh karena dalam melakukan Olahraga
Renang ini seluruh bagian tubuh dari mulai kaki hingga kepala ikut bergerak yang
menjadikan tubuh kita kuat dan sehat.

Dalam artikel ini kita akan mengulas tentang Teknik Renang gaya Bebas, Gaya Dada, Gaya
Punggung dan Kupu-kupu

1. Renang Gaya Bebas

Renang gaya bebas merupakan gaya renang paling umum digunakan. Gaya ini mudah
dipelajari dan termasuk gaya renang paling cepat. Jika kamu ingin berenang dengan cepat,
kamu wajib mempelajari gaya ini.

Gaya bebas dilakukan dengan cara posisi badan bagian depan menempel pada permukaan air.
Posisikan badan lurus, lalu gerakan tangan mengayuh kedepan dan kaki menendang-nendang
air.
Gaya renang ini merupakan gaya yang meniru perilaku hewan saat berenang. Contohnya saja
anjing, kucing, kadal dan lainnya. Kalau diperhatikan dengan seksama, binatang-binatang
tersebut menggerakan kaki dan tanganya secara simultan, dan itu juga yang dilakukan oleh
manusia ketika berenang dengan gaya bebas.
Untuk melakukan renang gaya bebas diperlukan teknik yang benar agar gerakan yang
dihasilkan bisa maksimal. beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah :

1. Gerakan Tungkai
Gerakan Tungkai Kaki pada Renang Gaya Bebas ini dilakukan dengan menggerakan tungkai
naik dan turun dengan posisi badan telungkup diatas air, gerakan dimulai dari pangkal paha
dan pada saat gerakan menendang bagian lutut sedikit aga ditekuk dan kemudian diluruskan
lagi pada saat akhir gerakan. agar laju renang yang kita lakukan cepat maka gerakan kayuhan
kaki harus benar dan cepat.

2. Gerakan Lengan dan Pernafasan


Dalam Gerakan renang gaya Bebas ini terdapat dua gerakan tangan yaitu gerakan lengan
pada saat tangan berada di luar permukaan air dan juga gerakan lengan pada saat tangan
mengayuh/mendayung didalam air gerakan ini dimulai dari ketika jari menyentuh permukaan
air sampai dengan selesai mengayuh/mendayung dan kembali ke posisi semula.
disamping itu pernafasan merupakan hal yang paling penting dalam melakukan Renang Gaya
Bebas ini, karena pada Gaya Bebas ini diperlukan Perpaduan / Koordinasi gerak yang benar.
untuk pengambilan nafas dilakukan apabila tangan kanan mengayuh maka kepala di angkat
ke permukaan air dengan mengikuti gerakan tangan kearah kanan,
2. Renang Gaya Dada / Katak

Renang gaya dada atau gaya katak adalah sebuah gaya renang yang meniru posisi katak
ketika sedang berenang. Gaya ini cenderung lebih lambat dibanding gaya bebas. Namun gaya
ini lebih rileks dan santai, cocok digunakan ketika kamu ingin berenang dengan santai di
dalam air.

Renang gaya dada memposisikan tubuh bagian depan menempel ke permukaan air seperti
gaya bebas. Bedanya, gerakan tangan dan kaki menyerupai gerakan katak ketika berenang.

Posisi tangan berada di depan kepada dengan kedua telapak tangan diluruskan dan direkatkan
seperti posisi orang sedang berdoa. Lalu kedua tangan dibuka ke luar dan ditarik ke belakang.
Ketika tangan sedang bergerak maka kaki hanya diam, begitu juga sebaliknya.

Posisi kaki lurus, ketika tangan sudah selesai bergerak, maka kaki digerakan ke arah dalam
dengan telapak kaki didekatkan namun jangan sampai menempel. Gaya ini juga cukup mudah
dipelajari bagi pemula.
1.Teknik Renang Gaya Dada.

Renang Gaya Dada menurut beberapa sumber merupakan Teknik Berenang paling tua
diantara teknik beranang lain nya karena pada tahun 1875 seorang berkebangsaan inggris
Bernama Captain Webb berhasil menyebrangi Selat inggris selama 21 jam dengan
menggunakan Teknik Renang Gaya Dada ini. pada saat ini Renang gaya Dada ini sangat
Populer dibandungkan dengan Gaya lain nya karena berenang dengan Gaya dada ini
sangatlah Efektif untuk melakukan Penyelamatan sehingga sering digunakan oleh Anggota
Milliter, juga gaya renang ini tidak terlalu banyak mengeluarkan Energi sehingga sanagat lah
Efektif untuk digunakan sebagai Olahraga Rekreasi, akan tetapi Renang dengan Gaya ini
memiliki daya laju yang relatif lambat.
Berikut ini Teknik dalam melakukan Renang gaya Dada

a. Gerakan Kaki.
Gerakan kaki merupakan hal yang sangatlah berpengaruh dalam melaksanakan Olahraga
renang karena gerakan kaki ini berpengaruh pada daya laju ketika berenang apabila kita salah
dalam menggerakan kaki maka laju ketika berenang akan lambat bahkan tidak bergerak sama
sekali.
Berikut ini adalah cara menggerakan Kaki pada Renang Gaya dada yaitu :

1. Posisi Kaki di bengkokan / Ditekuk hal ini bertujuan agar memudahkan kita ketika
akan menendang.
2. Tendangkan / Luruskan kaki kebelakang dengan kedua posisi kaki terbuka.
3. Setelah kedua Kaki lurus kebelakang, kemudian Kaki ditekuk kembali sampai telapak
kaki kiri dan kanan agak bersentuhan hal ini bertujuan agar menambah daya Dorong
ketika berenang.
4. Selanjutnya ulangi semua gerakan dimulai dari urutan No. 1 hingga tiga.

b. Gerakan Tangan
Dalam melakukan Gaya Dada gerakan tangan sangat mempengarui kecepatan dan ketepatan
dalam pengambilan nafas karena apabila kita salah dalam menggerakan tangan maka ketika
pengambilan nafas kita akan kesulitan, berikut ini adalah Teknik menggerakan tangan pada
Renang Gaya Dada Yaitu :

1. Pada posisi awal setelah kita meluncur kedua tangan lurus diatas kepala dengan
telapak Tangan agak bersentuhan (menempel) hal ini bertujuan agar laju luncuran
tidak tertahan.
2. Tarik tangan Kesamping akan tetapi tidak perlu terlalu lebar cukup selebar bahu, dan
setelah itu tatik tangan kebawah hal ini agar memudahkan kita ketika mengambil
nafas.
3. Kemudian tangan luruskan kembali separerti urutan No. 1 diatas
4. Ulangi dari No. 1 hingga No 3.
2. Gerakan Kombinasi Tangan Kaki Pada dan Teknik Mengambil Nafas.

Dalam melakukan renang gaya Dada ini seringkali orang kesulitan dalam mengombinasikan
antara gerakan Tangan, Kaki dan Ketika pengambilan Nafas. karena dalam teknik berenang
gerakan kaki dan tangan harus bergantian (jangan dilakukan secara bersamaan) hal ini
dilakukan agar mempermudah dalam melakukan pengambilan nafas. Dalam pengambilan
Nafas dilakukan ketika tangan dilakukan gerakan tangan yaitu dengan mengdongakan Kepala
keatas ketika tangan mengayuh ke samping hal ini bertujuan agar memudahkan kita ketika
mendongak ke atas permukaan air.

3. Renang Gaya Punggung

Renang gaya punggung merupakan gaya renang paling unik diantara semua gaya. Karena
dalam renang gaya punggung, yang menempel pada permukaan air bukanlah tubuh bagian
depan melainkan tubuh bagian belakang (punggung).

Gaya punggung merupakan kebalikan dari gaya bebas. Renang gaya punggung dilakukan
dengan cara mengayuhkan tangan ke belakang dan kaki menendang ke arah air.

Gaya renang ini lebih sulit dilakukan dibanding gaya bebas dan gaya dada. Kalau kamu
menggunakan gaya ini, kamu harus hati-hati, sebab kamu tidak bisa melihat dinding kolam.

Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan Renang gaya Punggung adalah :

1. Posisi Badan
2. Kaki
3. Tangan
4. Nafas dan Koordinasi Gerak.
1. Posisi Badan.
Posisi Badan pada saat melakukan Renang Gaya Punggung adalah :

a. Badan diusahakan Rileks dan terlentang dipermukaan air dan dilakukan sehorizontal
mungkin hal ini bertujuan agar badan dapat mengapung di permukaan air.

b. Telinga berada sejajar dengan permukaan Air dan leher harus Rileks

c. Panggul diusahakan tetap Lurus dengan badan jangan sampai pinggul membentuk sudut
karena ini akan membuat gerakan kita tidak maksimal, dan akan menghasilkan laju yang
lambat.

2. Kaki
gerakan kaki sangatlah menentukan laju ketika melakukan renang gaya punggung karena
kaki berfungsi sebagai Pengayuh, dalam melakukan gaya punggung gerakan kaki harus :

a. Kaki kanan dan kiri digerakan naik turun secara bergantian seperti gerakan kaki ketika
melakukan Renang gaya Bebas tetapi dilakukan dengan posisi badan telentang /menghadap
keatas.

b. Gerakan kaki harus konstan dan cepat agar dapat melaju cepat dan arah tidak melenceng.

3. Gerakan Lengan
Gerakan lengan pada Renang gaya Punggung harus dilakukan secara berkesinambungan agar
posisi badan dapat terjaga keseimbangan nya, dalam Renang gaya Punggung ini tahapan
adalah gerakan tangan diawali dengan tangan diluruskan di atas kepala dan kemudian tahapan
selanjutnya tangan dikayuhkan kebelakang dan menuju pinggang, dan kemudian diakhiri
dengan tangan diangkat dari permukaan air dan diakhiri dengan posisi semula.

4. Gerakan Kombinasi
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal kedua gerakan tangan dan kaki tersebut haruslah
dikombinasikan dengan baik agar laju renang yang kita lakukan menjadi Cepat dan tepat,
kayuhan kaki dan gerakan lengan haruslah dikombinasikan dan dilakukan secara bergantian,
disamping itu teknik pengambilan nafas juga menentukan gerakan renang gaya punggung
karena kita harus mengatur nafas agar tidak badan tidak cepat lelah dan cape.
4. Renang Gaya Kupu-kupu

Renang Gaya Kupu-kupu (Buterfly Stroke/ Dolphin ) merupakan teknik gaya renang yang
memerlukan kekuatan otot punggung dan lengan , gaya renang Kupu-kupu ini cukup sulit di
lakukan sehingga tidak sedikit orang yang tidak menguasai teknik gaya kupu-kupu ini,
disamping itu gaya renang yang paling populer dikalangan masyarakat adalah gaya Bebas
dan Gaya Katak karena kedua gaya ini sangat mudah utuk dilakukan.
Teknik Berenang Gaya Kupu-kupu (Buterfly Stroke)
1. Posisi Badan.

Dalam melakukan Olahraga renang Posisi


badan merupakan bagian yang sangat penting karena posisi badan ini sangat lah menentukan
sempurnanya gerakan yang kita lakukan, dalam Olahraga renang oini posisi badan
diusahakan untuk sedatar mungkin dengan permukaan air, akan tetapi dalam melakukan
renang gaya Kupu-kupu ini terjadi gerakan naik dan turun secara Vertikal dan sesuai dengan
irama kaki yang dihentakan secara bersamaan. gerakan naik turun ini memang tidak kita
jumpai pada gaya renang lainnya sehingga sebagian besar orang sangat lah kesulitan dalam
melakukan teknik renang gaya Kupu-kupu ini, dengan adanya gerakan naik dan turun ini
menjadikan tahanan depan akan lebih besar, akan tetapi perenang harus tetap berusaha
menjaga keseimbangan dan menjada agar tubuh tetap datar dengan permukaan air.

Dalam melakukan renang Gaya Kupu-kupu ini ada 2 hal yang harus di lakukan diantaranya
:

> Bagian Kepala

Untuk mempermudah dalam melakukan pangambilan nafas diusahakan agar bagian kepala
naik sedikit saja asalkan mulut sudah berada di atas permukaan air dan cukup untuk
mengambil nafas, dan ketika kita telah selesai mengambil nafas maka dengan cepat kepala
tunduk kembali agar tubuh tetap datar dengan permukaan air.

> Kaki

Ketika melakukan pukulan Dholpin yang dilakukan oleh kedua kaki sebaiknya kaki tidak
memukul terlalu dalam, karena jika pukulan terlalu dalam maka akan mengakibatkan
penambahan tahanan ke bagian depan, tendangan kaki terssebut dilakukan dengan menekuk
kedua kaki pada persendian Lutut yang kemudian di luruskan kembali dengan keras (seperti
ekor ikan paus.

Kedua hal tersebut haruslah dilakukan dengan sempurna agar posisi badan kita tetap di
permukaan air dan untuk menghemat tenaga sewaktu melakukan gerakan Renang gaya Kupu-
kupu.
2. Gerakan Kaki.
Gerakan kaki pada Renang Gaya Kupu-kupu ini hampir sama dengan Renang gaya bebas
perbedaannya adalah pada Renang gaya Kupu-kupu gerakan kaki di dilakukan secara
bersamaan sedangkan pada gaya renang misalnya gaya bebas gerakan kaki dilakukan secara
bergantian.

berikut adalah teknik dalam melakukan renang gaya Kupu-kupu adalah sebagai berikut :

 Posisi kaki harus lurus dari pangkal sampai ujung kaki.


 Gerakan kaki dilakukan dengan sedikit menekuk bagian lutut akan tetapi tidak terlalu
bengkok.
 Gerakan kaki (Tendangan) dilakukan dengan keras terutama pada punggung kaki
yang dilakukan dengan meluruskan kaki yang semula dibengkokan.
 setelah kaki di kayuh (ditendang) kebawah kaki kembali di luruskan dan kembali ke
posisi awal.

3. Gerakan Lengan
Dalam melakukan Renang Gaya Kupu-kupu ini sangat lah penting karena gerakan lengan
sangatlah menentukan keberhasilan dan laju pada renang gaya Kupu-kupu ini. Lengan pada
gaya Kupu-kupu ini harus digerakan secara bersamaan antara lengan kanan dan lengan kiri
dan gerakan lengan pada Gaya Kupu-kupu ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :

a. Gerakan Recovery

Gerakan Recovery pada lengan adalah gerakan yang dimulai dari akhir gerakan mendayung
dan berakhir ketika akan mendayung. setelah tangan keluar setelah tangan keluar dari
permukaan air lalu tangan mulai dilemparkan ke depan dengan posisi yang rendah, lakukan
lah gerakan tersebut dengan rileks, kedua tangan masuk ke air sedikit diluar bahu, pada
gerakan ini gerakan tangan harus serempak dan simetrisantara lengan kanan dan kiri.

b. Gerakan Dayungan Lengan

Gerakan mendayung pada rengan gaya Kupu-kupu terdiri dari gerakan menarik dan gerakan
mendorong, jika kita perhatikan gerakan menarik dan mendorong ini hampir sama dengan
gaya Bebas akan tetapi pada Renang gaya Kupu-kupu ini lengan digerakan secara bersamaan
dan juga simetris antara lengan kanan dan kiri.

dibawah ini merupakan urutan gerakan lengan pada gaya Kupu-kupu diantaranya :

1. Lengan pada akhir dayungan bersiap untuk melakukan gerakan Recovery.


2. pada saat melakukan gerakan Recovery lengan dilemparkan kearah samping
permukaan air.
3. pada saat memasuki akhir recovery kedua tangan masuk kedalam permuakaan air
pada garis bahu di depan kepala.
4. kedua lengan masuk kedalam air dalam posisi sikap tunduk.
5. kedua tangan mulai untuk melakukan gerakan tarikan ke arah luar.
6. Kedu alengan mulai bergerak ke arah dalam dan posisi lengan masih menekuk pada
persendian (Sikut)
7. Kedua lengan mulai melakukan dorongan ke arah dalam
8. Pada akhir dayungan posisi kedua belah ibu jari menyentuh paha.
9. kembali pada gerakan recovery.

4. Pernafasan
Peroses pengambilan nafas pada rengan gaya kupu-kupu hampir sama dengan pada Renang
Gaya Dada yaitu dengan mengangkat kepala ke atas permukaan air, teknik mengangkat
kepala pada renang gaya Kupu-kupu ini dilakukan pada saat akhir tarikan, pada saat
melakukan pengambilan nafas diusahakan agar kepala naik sedikit di permukaan, dan setelah
selesai maka dengan cepat kepala diturunkan kembali kedalam air agar tahanan depan tidak
terlalu besar, untuk pengeluaran air dilakukan di bawah air dengan menggunakan hidung.

5. Koordinasi Gerakan
dalam melakukan renang Gaya Kupu-kupu gerakan antara lengan dan kaki harus sesuai
khususnya pada saat tubuh naik turun di permukaan air, pada 1 putaran lengan harus terjadi 2
kali putaran kaki (Keras & Lemah), ketika permulaan gerakan tendangan kaki harus
dilakukan dengan keras sedangkan pada saat melakukan dorongan gerakak kaki dilakukan
dengan lemah.

Anda mungkin juga menyukai