Anda di halaman 1dari 5

7 Teknik Dasar Karate beserta Gambar

Seni bela diri yang populer dan diminati di Indonesia salah satunya adalah karate di mana
selain teknik dasar Judo dan teknik kempo, teknik dasar karate adalah yang paling kerap ingin
dipelajari oleh banyak orang. Perkembangan karate sendiri terjadi di Ryukyu Islands setelah dibawa
melalui Okinawa ke Jepang.
Awalnya, tak ada istilah karate karena seni bela diri ini justru memiliki sebutan Tote atau yang
bermakna Tangan China dan setelah masuk ke Jepanglah, kanji Okinawa pun diganti oleh Sensei
Gichin Funakoshi ke dalam kanji Jepang menjadi karate. Dalam bela diri apapun, selalu ada teknik
gerakan-gerakan dasar seperti halnya teknik dasar taekwondo dan juga teknik aikido.

1. Kihon

Untuk teknik dasar satu ini dalam karate, secara harfiah memiliki makna fondasi dan itu artinya,
setiap karatedo perlu menguasai Kihon secara sempurna sebelum pada akhirnya bisa mengenal dan
mempelajari Kata serta Kumite.
Pada umumnya, pelatihan untuk teknik Kihon ini diawali dengan mempelajari gerakan menendang
dan memukul yang kita kenal dengan tahap sabuk puti serta gerakan bantingan yang ada pada sebuk
coklat. Ketika karatedo berada pada tahap dan/atau sabuk hitam, maka hal ini berarti karatedo telah
berhasil menguasai seluruh Kihon.
2. Kata
Ini adalah teknik dasar selanjutnya dalam karate di mana secara harfiah adalah bentuk atau pola dan di
dalam karate, Kata bukan hanya pelatihan secara fisik biasa ataupun aerobik yang diduga banyak
orang. Namun lebih dari itu, ada pelajaran tentang prinsip bertarung yang terkandung di dalam teknik
dasar Kata ini.
Ada terkandung falsafah-falsafah hidup juga di dalam banyak gerakan Kata dan ada ritme gerakan
serta penapasan yang tak sama antara satu dengan lainnya pada setiap Kata. Ada istilah Bunkai di
dalam Kata di mana ini adalah sebuah aplikasi yang karatedo bisa gunakan dari gerakan dasar Kata itu
sendiri.
Untuk tiap Kata, tiap aliran mempunyai gerak dan nama yang berbeda-beda. Ambil contoh, Kata
Tekki yang ada pada aliran Shotokan yang lebih dikenal dengan istilah Naihanchi yang ada di aliran
Shito Ryu dan inilah yang memengaruhi Bunkai pada setiap aliran juga menjadi tak sama antara satu
dan yang lain.
3. Kumite
Pertemuan tangan adalah makna harfiah dari Kumite ini dan biasanya teknik ini dilakukan khususnya
oleh para karatedo yang sudah berada pada tingkat lanjut, seperti sabuk biru atau lebih. Hanya saja,
zaman sekarang ada dojo yang sudah menawarkan pengajaran/pelatihan Kumite pada praktisi sabuk
kuning atau yang masih pada tingkat pemula.
Go hon kumite atau kumite yang diatur adalah yang pertama kali dipelajari oleh para karatedo
sebelum melakukan kumite bebas atau jiyu kumite.
 Untuk aliran kontak langsung atau yang juga dikenal dengan Kyokushin, karatedo perlu
membiasakan melakukan teknik ini ketika berada pada tingkat sabuk biru strip. Para karatedo atau
praktisi Kyokushin ini boleh melancarkan pukulan maupun tendangan ke arah lawan saat
bertanding sekuat tenaga.
 Untuk aliran Shotokan yang ada di Jepang, teknik kumite ini hanya bagi karatedo yang sudah
berada pada tingkat sabuk hitam. Karatedo dalam hal ini diwajibkan mampu menjaga setiap
pukulan agar kawan yang menjadi pasangan berlatih dan bertanding tak cedera.
 Untuk aliran Wado-ryu yang menjadi aliran kombinasi dengan teknik yang kita ketahui terdiri dari
campuran Jujutsu dan Karate ini, teknik Kumite terdiri dari 2 jenis. Yang pertama adalah persiapan
Shiai di mana pelatihannya hanya teknik-teknik yang memang diperbolehkan untuk pertandingan.
Kedua adalah Goshinjutsu Kumite di mana di sinilah praktik penggunaan seluruh teknik; itulah
mengapa ini juga disebut dengan istilah Kumite untuk bela diri karena jurus Jujutsu seperti
kuncian, penyerangan pada titik vital, dan bantingan semuanya termasuk.

4. Dachi atau Kuda-kuda

Dachi adalah teknik gerakan dasar dalam olahraga bela diri karate yang perlu bagi seluruh praktisi
pemula untuk menguasainya dengan benar dan sempurna. Kuda-kuda adalah awal yang penting di
dalam sebuah bela diri karena dianggap sebagai tumpuan dari seluruh gerakan yang ada sehingga
karatedo (sebutan untuk praktisi karate) untuk mengenal dan mempelajarinya dengan baik.
 Kuda-kuda dasar atau kaki yang perlu dibuka selebar bahu, yaitu hachiji-dachi.
 Kuda-kuda berat belakang, yaitu ko-kutsu-dachi.
 Kuda-kuda berat depan, yaitu zen-kutsu-dachi.
 Kuda-kuda berat tengah, yaitu sanshin-dachi.
 Kuda-kuda berat tengah namun kaki dirapatkan (dalam Kata Unsu), yaitu heisoku-dachi.
 Kuda-kuda berat tengah (dalam Kata Hangetsu), yaitu hangetsu-dachi.
 Kuda-kuda berat tengah (dalam Kata Sochin), yaitu sochi-dachi.
 Kuda-kuda berat belakang (dalam Kata Unsu), yaitu neko-ashi-dachi.
5. Zuki atau Pukulan

Teknik di dalam karate lainnya adalah gerakan pukulan atau yang kita bisa sebut dengan istilah zuki.
Gerakan dasar ini juga merupakan yang paling penting bagi para karatedo untuk menguasainya secara
sempurna agar ketika menyerang lawan bisa dilakukan dengan baik. Dan berikut ini adalah jenis
teknik pukulan yang perlu diketahui dan diperhatikan.
 Pukulan mengarah ke ulu hati atau perut, yaitu oi-zuki-chudan.
 Pukulan mengarah ke kepala, yaitu oi-zuki-jodan.
 Pukulan mengarah ke perut namun kaki tak melangkah, yaitu gyaku-zuki.
 Pukulan mengarah ke kepala namun kaki tak melangkah, yaitu kisame-zuki.
 Pukulan dan dorongan, yaitu morete-zuki.
 Pukulan dalam bentuk seperti soto-ude-uke, yaitu ura-zuki.
 Pukulan dengan menggunakan kedua tangan, yaitu morete-hisame-zuki.
 Pukulan ganda menggunakan kedua tangan, yaitu yama-zuki.
 Pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke, yaitu tate-zuki.
 Pukulan ke arah samping seperti pada Kata Tekki Shodan, yaitu kage-zuki.
 Pukulan ke arah perut sambil menggunakan kuda-kuda hachiji-dachi, yaitu choku-zuki.
 Pukulan menggunakan tangan bagian dalam yang juga bentuknya seperti agi-uke, yaitu agi-zuki.
 Sikutan, yaitu empi.
 Tangan pedang, yaitu tate-shuto.
 Tangan pedang, yaitu shuto-uchi.
 Tangan pedang, yaitu haito-uchi.
 Tangan pedang, yaitu haishu-uchi.
 Pukulan menyamping, yaitu uraken-uchi.
 Tangan palu, yaitu tetsui-uchi.
6. Geri atau Tendangan

Teknik ini merupakan salah satu teknik vital di mana teknik gerakan tendangan juga digunakan saat
menyerang lawan selain dari penggunaan pukulan. Berikut ini adalah jenis-jenis tendangan yang perlu
diperhatikan dan bahkan dikuasai dengan baik oleh para karatedo sebagai dasar.
 Tendangan belakang, yaitu usiro-geri.
 Tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disnap, yaitu yoko-geri-keange.
 Tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disodok, yaitu yoko-geri-kekome.
 Tendangan menggunakan kaki bagian atas, yaitu mawashi-geri.
 Tendangan yang mengarah ke perut maupun kepala dengan arah ke depan, yaitu mae-geri.

7. Uke atau Tangkisan

Teknik selanjutnya adalah teknik gerakan menangkis. Tangkisan diperlukan juga ketika berhadapan
dengan lawan di pertandingan dan dalam gerakan tangkisan, posisi badan perlu menyamping atau
paling tidak segaris dengan kuda-kuda. Tujuannya adalah agar ketika tendangan atau pukulan lawan
tak mengenai tangkisan kita, serangan itu tak akan bisa mengenai tubuh kita. Berikut ini adalah
sejumlah teknik tangkisan untuk diperhatikan.
 Tangkisan dengan bentuk seperti morote-zuki, yaitu morote-uke.
 Tangkisan menggunakan kedua tangan yang disilang, yaitu juji-uke.
 Tangkisan menggunakan tangan pedang, yaitu shuto-uke.
 Tangkisan tengah berasal dari bawah ketiak, yaitu uchi-ude-uke.
 Tangkisan tengah berasal dari belakang telinga, yaitu soto-ude-uke.
 Tangkisan atas, yaitu agi-uke.
 Tangkisan bawah, yaitu gedan barai.

Teknik dasar karate perlu menjadi perhatian penting bagi setiap praktisi pemula. Anda pun memiliki
pilihan untuk mempelajari karate aliran tradisional atau aliran olahraga. Hanya saja untuk aliran
tradisional, karate lebih berfokus pada aspek bela diri yang artinya sangatlah berkaitan dengan praktik
bertempur.
Untuk aliran olahraga pada karate, fokusnya adalah lebih kepada teknik-teknik untuk pertandingan
olahraganya saja. Jika Anda tertarik dengan seni bela diri satu ini, persiapkan diri untuk mengenal dan
memraktikkan setiap teknik dasar yang telah diulas di atas. Pelatihan yang dilakukan rutin dan sesuai
kebutuhan beserta ketekunan tinggi akan membantu Anda menjadi karatedo hingga sabuk hitam.

Anda mungkin juga menyukai