Peduli
Pemberlakuan SOLAS Chapter XV
Industrial Personnel (IP) Code
• IMO telah mengembangkan Bab XV SOLAS yang baru dan IP Code
(mandatory) terkait untuk pengangkutan lebih dari 12 personel industri
pada kapal kargo dan kapal barang berkecepatan tinggi.
• Kode ini mulai berlaku pada 1 Juli 2024 dan memungkinkan kapal kargo
dan kapal kargo berkecepatan tinggi untuk mengangkut dan
mengakomodasi personel industri yang bekerja di lepas pantai.
• Kode yang baru didasarkan pada Kode Keselamatan Kapal Tujuan Khusus
(Kode SPS 2008), namun dengan adaptasi dan ketentuan untuk pelatihan
personel industri, perpindahan personel yang aman dan pengangkutan
barang berbahaya yang dikombinasikan dengan personel industri.
Peduli
Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut nomor SE-
DJPL 20 tahun 2023 tentang Peningkatan Pengawasan
Pemenuhan Kelaiklautan Kapal Berbendera Indonesia yang
Melakukan Pelayaraan Internasional
MAKSUD DAN TUJUAN SE-DJPL 20 TAHUN 2023
Peduli
Para Kepala KSOP Kelas Utama, Kepala KSOP Khusus Batam, Para Kepala KSOP, dan
Para Kepala Kantor UPP harus melaksanakan ketentuan sebagai berikut:
Peduli
Bagi para pemilik/operator kapal berbendera Indonesia
yang melakukan pelayaran internasional wajib:
1. Memastikan kapal yang dioperasikan: a. memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal sesuai
konvensi internasional; dan b. diawaki oleh awak kapal yang kompeten dengan jabatannya
sesuai konvensi internasional.
2. Melaporkan pelabuhan tujuan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum keberangkatan kapal kepada
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama, Kepala Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan,
atau Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan di lokasi kapal berada;
3. Melampirkan salinan laporan pemeriksaan tanpa adanya ketidaksesuaian pada saat pengajuan Persetujuan
Pengoperasian Kapal Keluar Negeri (PPKN) dan deviasi Rencana Pengoperasian Kapal (RPK) ke luar negeri;
4. Mengoperasikan kapal sesuai dengan daerah pelayaran yang tercantum pada Sertifikat
Keselamatan Kapal, daerah pelayaran semua lautan diberikan berdasarkan persetujuan Direktur
Jenderal; Peduli
Bagi para pemilik/operator kapal berbendera Indonesia
yang melakukan pelayaran internasional wajib:
1. Melaporkan kapalnya yang mendapatkan detainable deficiency dari Port State Control (PSC)
negara lain kepada Direktur Jenderal cq. Direktur Perkapalan dan Kepelautan, dan untuk
selanjutnya kapal tersebut dilakukan audit tambahan terhadap pemenuhan Sistem
Manajemen Keselamatan Pengoperasian Kapal oleh Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal
(Marine Inspector) dan/atau Surveyor dari Organisasi yang Diakui (Recognized Organization);
2. Melakukan audit ulang Sistem Manajemen Keselamatan Pengoperasian Kapal dan Pencegahan
Pencemaran bagi kapal yang mendapatkan detainable deficiency dari Port State Control (PSC)
negara lain 2 (dua) kali berturut-turut, dan apabila ditemukan ketidaksesuaian akan diberikan
sanksi berupa pembekuan Document of Compliance (DOC) serta diturunkan sertifikasi daerah
pelayaran. Peduli
Bagi Organisasi yang Diakui (Recognized Organization)
harus melakukan ketentuan sebagai berikut:
1) Meningkatkan ketelitian saat pemeriksaan dalam rangka penerbitan sertifikat statutory
berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan;
3) Melakukan koordinas dengan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama,
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, atau Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
selama pemeriksaan kapal yang akan melakukan pelayaran internasional;
5) Menyampaikan informasi kepada Direktur Jenderal apabila terdapat kapal berbendera Indonesia yang mengalami
penahanan/detention yang berkaitan dengan kewenangan statutory yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan
Peduli
Bagi Badan Klasifikasi
Badan Klasifikasi Nasional dan Badan Klasifikasi Asing wajib menyampaikan informasi
kepada Direktur Jenderal cq. Direktur Perkapalan dan Kepelautan atau Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan, atau Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan tempat kapal berada,
apabila menemukan ketidaksesuaian terhadap pemenuhan ketentuan konvensi
(statutory) internasional kapal berbendera Indonesia yang melakukan pelayaran
internasional.
Peduli
Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor SE-DJPL 28 Tahun 2023
Tentang Kewajiban Sertifikasi Kapal Tongkang yang
Mengangkut Batu Bara
Latar Belakang SE Nomor SE-DJPL 28 Tahun 2023
Peduli
Kecelakaan Tongkang Batu bara
DATA KECELAKAAN TONGKANG TAHUN 2022
PELABUHAN
NO NAMA KAPAL JENIS KAPAL JENIS KECELAKAAN LOKASI KEJADIAN PELABUHAN ASAL FAKTOR KECELAKAAN TGL KEJADIAN
TUJUAN
1 TB. NELLY 63 - BG. TUNDA/ SENGGOL DERMAGA EWER PAPUA PELABUHAN LAIMU AGATS FAKTOR ALAM (ARUS PASANG KUAT), 07 January 2022
NOAH 3002 TONGKANG FAKOR TEKNIS (MESIN KAPAL KUANG
STABIL), FAKTOR MANUSIA (KELALAIAN
NAHKODA)
2 TB. NELLY 63 - BG. TUNDA/ SENGGOL DERMAGA EWER PAPUA PELABUHAN LAIMU AGATS FAKTOR ALAM (ARUS PASANG KUAT), 07 January 2022
NOAH 3002 TONGKANG FAKOR TEKNIS (MESIN KAPAL KUANG
STABIL), FAKTOR MANUSIA (KELALAIAN
NAHKODA)
3 TK. BULESKO IV TONGKANG PATAH - JETTY PT. CEMINDO MUARA JAWA FAKTOR ALAM (CUACA BURUK), FAKTOR 20 January 2022
GEMILANG TEKNIS (BELUM DIKETAHUI), FAKTOR
MANUSIA (BELUM DIKETAHUI)
4 TK. ER 305 TONGKANG KANDAS PERAIRAN LOMBOK - FAKTOR ALAM (CUACA BURUK_, FAKTOR 06 February 2022
PELABUHAN TEKNIS (-), FAKTOR MANUSIA (-)
TANJUNG EMAS
5 BG. DBS 21 TONGKANG TERBALIK LAUT BANDA BLM ADA KETERANGAN BLM ADA FAKTOR ALAM (CUACA BURUK), FAKTOR 03 February 2022
KETERANGAN TEKNIS (-), FAKTOR MANUSIA (-)
6 TK. CITRA NABATI TONGKANG TENGGELAM - SAMPIT JAKARTA FAKTOR ALAM (CUACA BURUK), FAKTOR 24 December 2022
123 TEKNIS(-), FAKTOR MANUSIA(-)
7 BG. AURIGA TONGKANG HANYUT & PERAIRAIN CAPPA - - FAKTOR ALAM (CUACA BURUK 25 December 2022
TERDAMPAR BATU DESA TASIWALIE (DUGAAN)), FAKTOR TEKNIS(-), FAKTOR
MANUSIA (-)
Peduli
Kecelakaan Tongkang Batu bara
DATA KECELAKAAN TONGKANG TAHUN 2023
LOKASI PELABUHAN
NO NAMA KAPAL JENIS KAPAL JENIS KECELAKAAN PELABUHAN ASAL FAKTOR KECELAKAAN TGL KEJADIAN
KEJADIAN TUJUAN
1 TK. HAFAR 231 TONGKANG TERBALIK NM PERAIRAN BANTEN KUALA KAPUAS - FAKTOR ALAM (CUACA BURUK) 16 January 2023
PULAU KARIMUN KALTENG
JAWA
2 TK. TRI BINTANG TONGKANG KANDAS TERSUS CITRA LAUTAN PELABUHAN FAKTOR ALAM (CUACA BURUK), FAKTOR 22 February 2023
TEDUH BATAM DUMAI TEKNIS (PROPELLER TERLILIT TALI TROS)
3 TK. BINA MARINE 22 TONGKANG TENGGELAM PERAIRAN RANGGA IIUNG MARUNDA FAKTOR ALAM (CUACA BURUK), FAKTOR 01 July 2023
TANJUNG JAKARTA TEKNIS (-), FAKTOR MANUSIA (-)
SIAMOK
Peduli
Kecelakaan Tongkang Batu bara
Lhoknga, Aceh Besar – Mei 2016 Nagan Raya, Aceh – Desember 2018 Pulorida, Banten – Juli 2017
Pulo Ampel, Banten – Januari 2021 Samarinda, Kaltim – Agustus 2021 Barito Timur, Kalsel – Maret 2023
Peduli
Aspek Teknis
• Batu bara dalam jumlah besar di kapal dapat menimbulkan
korosi pada lambung kapal dan dapat terbakar secara spontan.
Karena kedua faktor itu, batu bara dianggap sebagai barang
berbahaya.
• Dalam IMDG Code, batu bara dapat dimasukkan dalam Class
4.1 atau 4.2, tergantung karakteristik batu bara.
• Dalam IMSBC Code, batu bara termasuk Group A (may liquify)
dan Group B (chemical hazard) atau Group B saja juga
tergantung karakteristik batu bara. Peduli
Aspek Teknis
• Resiko Fisik (physical risk): Bubuk hitam, bahan bakar yang dapat
melepaskan Cox, SOx atau metana (CH4) saat terbakar. Sulit
dipadamkan saat terbakar.
• Peralatan Pemadam Kebakaran: Gunakan peralatan pernapasan mandiri
(SCBA) dan peralatan perlindungan diri integral.
• Kondisi yang Harus Dihindari: Hindari kontak dengan oksidator kuat
atau paparan panas yang signifikan. Jangan terkena api terbuka atau
suhu tinggi. Suhu AUTOIGNITION minimum: 70 ° C.
• Klasifikasi Risiko menurut United Nations Committee of Experts on the
Transport of Dangerous Goods: UN # 1361 Class 4.2. Peduli
Tujuan SE Nomor SE-DJPL 28 Tahun 2023
Peduli
Penerapan
Peduli
Penerapan
-
-
-
-
-
-
-
B
B
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Peduli
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Perhubungan laut
Peduli
PETA PELAKSANAAN UJI PETIK SESUAI PEMBAGIAN
PENANGGUNG JAWAB UPT
31. MAKASSAR 66. POMALAA
11. BELAWAN 32. BITUNG 67. BANGGAI
57. BENGKALIS
33. KENDARI 76. WANCI
58. SELAT PANJANG 26. PONTIANAK 63. KUMAI
12. TELUK BAYUR 59. TANJUNG BALAI 34. MANADO
13. TANJUNG PINANG 27. BATU LICIN 64. SUKAMARA 35. GORONTALO
ASAHAN 28. BALIKPAPAN 65. SAMARINDA
14. MEULABOH 60. SUNGAI GUNTUNG 36. TAHUNA
15. PULAU BAAI 29. BANJARMASIN 79. TARAKAN 37. PARE-PARE
61. LAHEWA 30. NUNUKAN
16. PULAU KIJANG 21 62. CALANG 38. BAU BAU
17. TG BALAI KARIUMUN 39. SIWA
18. DUMAI 62 40. KOLAKA
19. PALEMBANG 41. ANGGREK
20. TANJUNG PANDAN 14 59 42. LUWUK 36
21. SABANG 30
43. SORONG
22. BAKAUHENI 23 11
79 44. AMBON
23. SIBOLGA 18 35
57 41 45. JAYAPURA
24. MUARA SIBERUT 34 32 46
61 82 46. TERNATE
25. BATAM
58 25 47. MERAUKE
81. PANJANG
60 48. MANOKWARI
82. PEKANBARU
13 17 50 49. TULEHU
26 65 43
16 67
67 42 48 50. BIAK
12 51. TUAL
51
64 28
20 63 45
63
24 19 29 40 44 49
15 39
27 37 66 33
38
81 22 31 76
74
7
1. TANJUNG PRIOK 2 1
PELABUHAN YANG SUDAH
2. SUNDA KELAPA 3 4 8
MELAPORKAN HASIL UJI PETIK
3. BANTEN 5 6 10
4. TANJUNG EMAS 75 73 77
52. BENOA 9 78 80 56
5. TANJUNG PERAK 72 70 54 55 47
69. NUSA PENIDA 71 68. ENDE
Peduli
PELABUHAN YANG BELUM 53. KUPANG
MELAPORKAN HASIL UJI PETIK 6. KALIANGET 71. LABUHAN LOMBOK 52 69 68 70. REO
7. MUARA ANGKE 54. LABUAN BAJO
72. PADANG BAAI 77. SAUMLAKKI
8. JEPARA 55. LARANTUKA
73. CELUKAN BAWANG 53
9. TANJUNG WANGI 56. LEWOLEBA
74. MARUNDA
10. GRESIK 80. LAURENTIUS SAY
75. PANARUKAN
78. BIMA
TEMUAN TERBANYAK DALAM UJI PETIK
1. Rescue Boat ( Mesin tidak dapat dinyalakan)
2. Emergency fire pump tidak bisa berfungsi dengan baik (Tekanan air tidak
maksimal).
3. Sekoci (Mesin tidak dapat dinyalakan, dan dewi-dewi tidak bisa digerakan).
4. Fire detector alarm panel dan fire detector (smoke/heat) tidak berfungsi.
5. Botol pemadam api jinjing (Portable) di ruang penumpang banyak yang
tidak terpasang.
6. Life jacket (tidak dilengkapi lampu dan belum ada nama kapal).
7. Kurangnya familiarisasi crew kapal tentang alat-alat dan perlengkapan
keselamatan.
8. Kesiapan crews (ABK) dalam menghadapi keadaan darurat (Emergency Drill)
belum berjalan maksimal.
Peduli
9. Fire sprinkler test dan water flushing tidak berfungsi.
10. Alarm 15 ppm ows tidak berfungsi.
Peduli