Anda di halaman 1dari 4

2.

Pengertian dokumen kapal


Sertifikat dan dokumen kapal merupakan surat-surat penting yang harus
dikantongi oleh setiap perusahaan atau individu yang ingin
mengoperasionalkan kapalnya.

3.Pengertian keselamatan kapal


Keselamatan Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan
material, konstruksi, bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata
susunan serta perlengkapan termasuk perlengkapan alat penolong dan radio,
elektronik kapal, yang dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan
pemeriksaan dan pengujian.

4.Pengertian sertifikat keselamatan kapal


Sertifikat kapal adalah syarat atau sistem manajeman keselamatan yang
bertujuan untuk menjamin kelayakan operasional kapal dengan aman serta
legalitas kapal yang akan berlayar dan mengerjakan sebuah proyek. Kapal
Indonesia (Kapal Berbendera Indonesia) yang dinyatakan memenuhi
persyaratan keselamatan akan diberikan Sertifikat Keselamatan oleh
Menteri. Dalam peraturan Menteri Perhubungan No.17 Tahun 2008 Tentang
Sertifikat Keselamatan Kapal diberikan kepada semua jenis kapal ukuran GT
7 (Tujuh Gross Tonnage) atau lebih, kecuali kapal perang, kapal negara, dan
kapal yang digunakan untuk keperluan olahraga.

5.Cara memperoleh sertifikat keselamatan


1.    Surat Permohonan Asli dari Perusahaan
2.    Surat Ukur Tetap
3.    Surat Laut/Pas Tahunan/Grose Akte
4.    Laporan Pemeriksaan Kapal:
a.) Laporan Pemeriksaan Kostruksi Kapal
b.)Laporan Pemeriksaan Perlengkapan Kapal
c.) Laporan Pemeriksaan Radio
d.) Laporan Pemeriksaan SOLAS (Peruntukannya)
e.) Laporan Pemeriksaan Fitness/IMDG/SBC (Peruntukannya)
f. Laporan dock dari galangan/Laporan pengeringan/perlimbungan dari
adpel
5. Sertifikat Klas:
  a. Sertifikat Lambung (Hull)
b. Sertifikat Mesin (Machinerry)
c. Sertifikat Garis Muat (Load Line)
6. Rekomendasi pengesahan gambar
Apabila kelengkapan permohonan atau surat-surat yang disyaratkan telah
dipenuhi maka pemilik kapal mengajukan permohonan ditujukan ke
Direktorat Perkapalan Dan Kepelautan melalui Subag Tata Usaha untuk
pengagendaan sebagai surat masuk.

Permohonan tersebut kemudian didistribusikan kepada Subdit Nautis,


Teknis dan Radio Kapal. Oleh Kepala Subdit Nautis, Teknis dan Radio
Kapal direktif untuk proses penerbitan sertifikat keselamatan kapal
kepada Kepala Seksi Penilikan Keselamatan kapal dan Kepala Seksi
Sertifikasi Kapal.

Dari Kepala Seksi kemudian diteruskan lagi kepada staf. Oleh staf
dilakukan pemeriksaan, evaluasi dan pengecekan kelengkapan dan
keabsahan dari berkas surat-surat permohonan. Apabila cukup dan tidak
ada kekurangan disiapkan sertifikat keselamatan kapal, kemudian
dilakukan pemeriksaan kembali dan paraf oleh kepala seksi dan
penandatanganan lampiran sertifikat oleh kasubdit nautis, teknis dan
radio kapal. Sertifikat ditandatangani oleh Direktur Perkapalan dan
Kepelautan, setelah penandatangan sertifikat kemudian di nomor dan di
cap sebagai tanda legalitas pemerintah untuk diberikan kepada pemilik
kapal (owner).

6. Sertifikasi dinyatakan batal


Sertifikat kapal dibatalkan apabila:
a. keterangan dalam dokumen kapal yang digunakan untuk penerbitan
sertifikat ternyata tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya;
b. kapal sudah tidak memenuhi persyaratan keselamatan kapal; atau
c. sertifikat diperoleh secara tidak sah.
7. Cara mempertahankan sertifikat kapal
Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah
kelengkapan peralatan komunikasi dan keselematan atau safety.
"Syarat yang harus dipenuhi semua untuk radio, life jacket
pelampung, komunikasi peta dan juga knoting teknik radio ,

8.a)Tanggung jawab lembaga yang mensertifikasi


Lembaga yang bertanggung jawab mensertifikasi yaitu melakukan
pemeriksaan dan pengujian dan melakukan penilikan secara terus-menerus
sampai kapal tidak di gunakan lagi.
b)Tanggung jawab pihak yang disertifikasi (pemilik kapal dan awak kapal)

1. Perusahaan angkutan di perairan bertangggung jawab terhadap


keselamatan dan keamanan penumpang dan/atau barang yang
diangkutnya.
2. Perusahaan angkutan di perairan bertanggung jawab terhadap muatan
kapal sesuai dengan jenis dan jumlah yang dinyatakan dalam dokumen
muatan dan/atau perjanjian atau kontrak pengangkutan yang telah
disepakati.

9. Pengawasan dan penegakan hukum

1. Syahbandar melaksanakan fungsi keselamatan dan keamanan


pelayaran yang mencakup, pelaksanaan, pengawasan dan penegakan
hukum di bidang angkutan di perairan, kepelabuhanan, dan
perlindungan lingkungan maritim di pelabuhan.
2. Selain melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Syahbandar membantu pelaksanaan pencarian dan penyelamatan
(Search and Rescue/SAR) di pelabuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Syahbandar diangkat oleh Menteri setelah memenuhi persyaratan
kompetensi di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran serta
kesyahbandaran.

Anda mungkin juga menyukai