Anda di halaman 1dari 2

Budaya keselamatan dan keamanan pelayaran

Nama : Tenri Sulung

Kelas : DP III Tehnika C

NIPD : 24.01.322.071

1. Jelaskan perbedaan Port State Control Officer dan Flag State Control Officer
2. Jelaskan Mengenai Safety Manahemen Certifikat (SMC) dan penerapannya di atas kapal
3. Jelaskan syarat seseorang dapat ditunjuk sebagai DPA
4. Jelaskan keuntungan ISM Code bagi Nahkoda / Pelaut

Jawaban

1. Perbedaan antara Port State Control Officer (PSCO) dan Flag State Control Officer (FSCO) adalah
sebagai berikut:
a. PSCO (Port State Control Officer): Merupakan petugas yang ditugaskan oleh pihak
berwenang di pelabuhan untuk melakukan inspeksi terhadap kapal-kapal asing yang
berlabuh di pelabuhan tersebut. PSCO bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kapal-
kapal tersebut mematuhi standar keamanan dan lingkungan yang ditetapkan oleh Konvensi
Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS) dan konvensi lainnya.
b. FSCO (Flag State Control Officer): Merupakan petugas yang ditugaskan oleh negara bendera
kapal untuk melakukan inspeksi terhadap kapal-kapal yang terdaftar di bawah bendera
negara tersebut, baik di perairan nasional maupun internasional. FSCO bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa kapal-kapal tersebut mematuhi semua persyaratan hukum,
regulasi, dan standar yang ditetapkan oleh negara benderanya.

2. Safety Management Certificate (SMC) adalah sertifikat yang dikeluarkan kepada kapal setelah
dilakukan verifikasi bahwa kapal tersebut mematuhi standar keamanan yang ditetapkan dalam
Kode Manajemen Keselamatan Internasional (ISM Code). Penerapannya di atas kapal melibatkan
pengembangan, penerapan, pemeliharaan, dan peninjauan berkelanjutan dari sistem
manajemen keselamatan kapal oleh perusahaan pelayaran. Ini mencakup prosedur dan praktik
yang dirancang untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan mengelola risiko keselamatan kapal,
serta untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar internasional.

3. Syarat seseorang dapat ditunjuk sebagai DPA (Designated Person Ashore) adalah sebagai berikut:
a. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang Kode Manajemen Keselamatan Internasional
(ISM Code) dan peraturan keselamatan maritim lainnya.
b. Memiliki pengalaman yang relevan dalam manajemen keselamatan kapal.
c. Mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
d. Kemampuan untuk memastikan kepatuhan dengan peraturan keselamatan maritim dan
kebijakan perusahaan.
4. Keuntungan dari penerapan ISM Code bagi Nahkoda/Pelaut adalah sebagai berikut:
a. Memperkuat kesadaran keselamatan di kapal dan meningkatkan keterampilan manajemen
keselamatan.
b. Memperjelas tanggung jawab dan tugas-tugas yang berkaitan dengan keselamatan kapal.
c. Mendorong pemeliharaan yang lebih baik dari peralatan dan sistem keselamatan kapal.
d. Meningkatkan koordinasi antara berbagai departemen di kapal dalam hal keselamatan.
e. Menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk identifikasi, penilaian, dan pengelolaan risiko
keselamatan.
f. Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan maritim dan mengurangi risiko
insiden atau kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai