Anda di halaman 1dari 66

Drs.

Sammy Rosadhi, MM

Additional documents

ISM Code

SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN


Marunda – Jakarta Utara
DAFTAR DOKUMEN
1 . Seseorang yang ditunjuk idealnya harus
2 . Orang yang ditunjuk
3 . Isi ISM Code
4 . Kepatuhan terhadap Peraturan wajib dan Peraturan
5 . Tanggung jawab perusahaan yang berkaitan dengan audit
manajemen keselamatan
6 . Contoh Major NC , Penahanan ( EC , USCG , AMSA )
7 . Jelasnya - Jelasnya
8 . Definisi bahaya , Audit
9 . Pengembangan Rencana Operasi Kapal
10 . Elemen Sistem Kelanjutan
11 . Kesiapan darurat
12 . pengenalan
13 . Asesmen Keselamatan Formal
14 . Tujuan Manajemen Keselamatan Umum
15 . ISM Kuesioner sesuai dengan Pedoman IMO
16 . ISM Cek melalui US Coast Guard
17 . Mutual Recognition Sertifikat
18 . Ulasan Guru
19 . PSC dalam hal ISM
20 . Persyaratan - persyaratan Fungsional Penggunakan Sistem
Manajemen
21 . Hubungan ISM Code dan STCW
22 . arsip
23 . Resolusi A. 913 ( 22 ) - Perubahan ...........
24 . Sejarah lahirnya ISM Code ............................
25 . operasi kapal
26 . Kapal Kesiapan Darurat - Rencana Darurat
27 . Sasaran Manajemen keselamatan secara Umum
28 . Manajemen Keselamatan Audit (termasuk ............ )
29 . Sektor-sektor yang prosedur harus mencakup
30 . Manajemen Keselamatan - elemen kunci
31 . Dokumentasi sistem
32 . Sistem Manajemen Keselamatan - Sertifikasi Dokumentasi
33 . Tujuan pengelolaan ISM Code Keselamatan
34 . Standar spesifik keselamatan dan perlindungan lingkungan
ditentukan oleh ISM Code
35 . Apa tujuan di balik perusahaan melaksanakan tinjauan manajemen?
36 . Yang dokumentasi akan auditor berharap untuk memeriksa di
review dokumen ?
37 . Apa yang dimaksud dengan Kode ISM berusaha untuk mencapai ?
38 . Apakah SMS Perusahaan diharapkan untuk mencapai ?
39 . Apakah yang dimaksud dengan Sertifikat Interim ?
40 . Apa Perusahaan harus memperhatikan ?
41 . Kapal yang diperlukan Sertifikasi ?
42 . Siapa dekrit Sertifikasi ?
43 . Drills Darurat apa yang harus dilakukan ?
Seseorang yang ditunjuk idealnya harus:

1. diterima oleh perusahaan, khususnya tingkat tertinggi


manajemen;

2. diterima dan dipercaya oleh staf berlayar di laut;

3. mampu berkomunikasi dalam bentuk lisan dan / atau


tertulis dengan personil di atas kapal dan darat;

4. kompeten dan berpengalaman dalam aspek keselamatan;

5. kompeten dan berpengalaman dalam aspek pengendalian


pencemaran;

6. akrab dengan jenis kapal di bawah tanggung jawabnya;.

7. master mariner bersertifikat atau insinyur kelas pertama;

8. seorang pelaut berpengalaman yang telah berlayar dalam


kapasitas tidak lebih rendah dari kepala pasangan atau
asisten engineer pertama (engineer kedua);

9. mampu menyelidiki kecelakaan, ketidaksesuaian dan


kondisi berbahaya;

10. familiar dengan aturan nasional dan internasional,


peraturan - peraturan, konvensi dan kode, dan

11. orang yang tidak memiliki garis - manajemen Tanggung


jawab untuk kapal di bawah perawatan dalam kapasitasnya
sebagai orang yang ditunjuk.

1a
Orang yang ditunjuk

Seseorang yang ditunjuk harus:

1. memiliki akses langsung ke tingkat tertinggi


manajemen di perusahaan ;

2. menyediakan link antara personil di atas


kapal dan darat di perusahaan;
3. memiliki kewenangan dan bertanggung
jawab untuk memantau aspek keselamatan
dan polusi dari masing-masing kapal di
perusahaan, dan

4. bertanggung jawab untuk memastikan


bahwa sumber daya yang memadai dan
dukungan shorebased diterapkan, seperti
yang diperlukan.

1b
Kode Internasional Manajemen

Keselamatan

ISM Code asamended pada tahun 2002

BAGIAN A – IMPLEMENTASI

1. umum
2. Keselamatan dan Lingkungan - Kebijakan Perlindungan
3. Tanggung Jawab Perusahaan dan Authority
4. Orang yang ditunjuk (s)
5. Tanggung Jawab dan Wewenang Guru
6. Sumber dan Personil
7. Pengembangan Rencana Operasi Kapal
8. Kesiapan darurat
9. Laporan dan Analisis Non - ketidaksesuaian,
Kecelakaan dan Kemunculan Berbahaya
10. Pemeliharaan Kapal dan Peralatan
11. dokumentasi
12. Perusahaan Verifikasi, Review dan Evaluasi

BAGIAN B - SERTIFIKASI DAN VERIFIKASI

13. Sertifikasi dan Verifikasi Berkala


14. Sertifikasi interim
15. verifikasi
16. Bentuk Sertifikat

3.
Kepatuhan wajib
Aturan dan Peraturan

Efektivitas dari Sistem Manajemen Keselamatan dalam


memastikan pemenuhan akan persyaratan - persyaratan yang
diwajibkan harus menjadi salah satu kriteria yang digunakan
oleh Auditor ketika menguji Sistem Manajemen Keselamatan
yang dibuat oleh perusahaan apakah memenuhi ISM Code ?

Auditor harus dapat meneliti prosedur-prosedur dan instruksi -


instruksi yang menetapkan proses - proses yang memastikan
pemenuhan akan persyaratan - persyaratan yang diwajibkan
(ISM Code).

Perusahaan bertanggung jawab untuk memelihara berlakunya


sertifikat - sertifikat dan dokumen - dokumen yang diperlukan
untuk mengoperasikan kapal sesuai dengan ketentuan -
ketentuan yang terkait (relevant rules and regulations).

Tidak memadainya kinerja menunjukkan bahwa elemen -


elemen Sistem Manajemen Keselamatan yang disyaratkan
oleh ISM Code kurang atau tidak berfungsi secara efektif.

4.
Tanggung jawab perusahaan yang berkaitan
untuk audit manajemen keselamatan

Perusahaan bertanggung jawab untuk:

1. menginformasikan karyawan yang relevan


tentang tujuan dan ruang lingkup dari sertifikasi
ISM Code;

2. menunjuk anggota yang bertanggung jawab dari


staf untuk menemani anggota tim melakukan
sertifikasi;

3. menyediakan sumber daya yang dibutuhkan


oleh mereka untuk membentuk sertifikasi untuk
memastikan proses verifikasi yang efektif;

4. menyediakan akses dan bahan bukti seperti


yang diminta oleh orang-orang melakukan
sertifikasi, dan

5. co - beroperasi dengan tim verifikasi untuk


mengizinkan tujuan sertifikasi yang akan dicapai .

5.
Contoh Mayor ketidaksesuaian:
USCG - kurangnya sertifikat yang dibutuhkan
- Kurangnya Manual Manajemen Keselamatan
- Kekurangan sistem utama

Ketentuan

Masyarakat Eropa (EC)


─ utama non - sesuai harus diperbaiki sebelum berlayar
─ no ISM Sertifikat di papan
─ no ISM Sertifikat berlaku di papan
─ non - sesuai harus diperbaiki dalam waktu 3 bulan

United States Coast Guard (USCG)

─ non serius - sesuai dengan pelaksanaan ISMCode yang

─ tidak diizinkan untuk mentransfer kargo / penumpang di pelabuhan AS

─ organisasi bendera Negara / penerbitan akan diberitahu dan meminta

untuk

─ menghadiri kapal untuk memverifikasi berfungsinya SMS .

Australia Maritime Safety Agency (AMSA)

─ Kapal & peralatan tidak dalam kondisi memuaskan


─ Guru & kru tidak akrab dengan prosedur penting
─ sertifikat kapal tidak berada dalam urutan

6.
DEFINISI - DEFINISI:

Safety Management System


Safety Management System ( SMS ) adalah suatu sistem yang disusun secara
struktural dan terdokumentasi untuk memungkinkan personil perusahaan
secara efektif dapat menerapkan kebijaksanaan perusahaan akan keselamatan
dan perlindungan lingkungan.

Safety Management Audit


Safety Management Audit adalah suatu pemeriksaan secara sistematik dan
berdiri sendiri untuk menentukan apakah kegiatan - kegiatan Sistem
Manajemen Keselamatan dan hasil - hasil yang berhubungan dengannya
memenuhi susunan - susunan yang direncanakan dan apakah susunan -
susunan tersebut diterapkan secara efektif dan telah sesuai untuk mencapai
sasaran - sasaran.

Objective evidence
Objective evidence adalah informasi kuantitatifataukualitatif, catatari -
catatanataupernyataan - pernyataan yang nyata mengenai keberadaan dan
implementasi dari suatu elemen Sistem Manajemen Keselamatan, yang
didasarkan pada pengamatan, pengukuran atau pengujian dan dapat
diverifikasi.

Non - Conformity (NC)


Non-Conformity adalah suatusituasi yang diobservasidimanabuktiobjektif
menunjukkan tidak dipenuhinya suatu persyaratan yang ditetapkan atau
ditentukan oleh ISM Code.

Major Non - Conformity


Suatu Major Non - Conformity adalah suatu keadaan yang memiliki suatu
ancaman yang sungguh - sungguh terhadap personil atau keselamatan kapal
atau resiko yang serius terhadap lingkungan dan menuntut segera akan
tindakan perbaikan.

7a.
Observation

Observation adalah suatu pernyataan dari fakta yang dibuat selama suatu audit
dan diperkuat oleh bukti objektif.

Finding

Finding adalah suatu keadaan tidak dipenuhinya akan persyaratan-persyaratan


Perusahaan yang berada di luar dari apa yang diwajibkan untuk sertifikasi ISM
Code. Suatu "Finding" mungkin tidak akan menuntut suatu langkah tindakan
oleh Perusahaan. Namun dapat merupakan suatu catatan penting bagi Auditor
di kemudian hari.

Formal Safety Assessment

Formal Safety Assessment ( FSA ) adalah suatu proses penilaian akan resiko -
resiko dan mengevaluasi biaya - biaya dan keuntungan -keuntungan dari
pilihan - pilihan yang berbeda - beda untuk mengurangi resiko - resiko tersebut.

International Safety Management (ISM) Code

International Safety Management Code adalah Kodifikasi Manajemen


Internasional untuk Keselamatan Operas! Kapal - kapal dan untuk Pencegahan
Pencemaran yang telah diadopsi oleh Majelis IMO, dan mungkin dapat
diadakan perubahan - perubahan oleh Organisasi (IMO).

Company

Company adalahpemilikikapalatauorganisasi lain manapun atau orang


misalnyamanajer, ataupencarter (bareboat charterer), yang dianggap
bertanggung jawab untuk pengoperasian kapal dari pemilik kapal dan kepada
siapa yang dianggap bertanggung jawab dimaksud, telah menyetujui untuk
mengambil alih semua tugas - tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan
oleh Code.

7b.
Document of Compliance

Document of Compliance ( D.o.C. ) adalah suatu dokumen yang di- terbitkan


kepada suatu Perusahaan yang memenuhi persyaratan -persyaratan ISM Code.

Safety Management Certificate

Safety Management Certificate ( S.M.C. ) adalah suatu dokumen yang


diterbitkan kepada suatu kapal yang menunjukkan bahwa Perusahaan yang
bersangkutan dan manajemen kapal beroperasi sesuai dengan sistem
manajemen keselamatan yang diakui.

Anniversary date

Anniversary date adalah hari dan bulan dari setiap tahun yang berhubungan
dengan tanggal berakhirnya dari dokumen atau sertifikat yang relevan / terkait.

7c.
Definisi bahaya

kata "bahaya" berarti situasi dengan potensi untuk


threathen kehidupan manusia, kesehatan, properti
atau lingkungan.

AUDIT
1. wawancara
2. pemeriksaan  dokumen  prosedur sesuai
dengan .

3. pengamatan  apakah prosedur telah diikuti ?

8.
DEVELOPMENT OF BLANS FOR SHIPBOARD
OPERATIONS
(Clause 7 )

Langkah - langkah pencegahan yang memungkinkan se-hubungan


dengan keselamatan kapal dan pencegahan pencemaran, misalnya:

1. bergeser / berpindahnya muatan;

2. tubrukan;

3. ledakan;

4. kebakaran;

5. genangan;

6. kandas;

7. kerusakan karena cuaca buruk;

8. kehilangan tenaga penggerak;

9. kehilanganpengemudian;

10. pencegahan pencemaran

9a.
DEVELOPMENT OF PLANS FOR SHIPBOARD
OPERATIONS
(Cl ause 7)

Langkah - pencegahan yang memungkinkan se-


hubungan dengan keselamatan kapal dan pence-
gahan pencemaran, misalnya:

1. bergeser / berpindahnya muatan;


penimbunan / penumpukan /pemadatan yang
sebaik - baiknya dan terjamin.

2. tubrukan;

- pelatihan perwira - perwira dek dalam


tim yang terpadu;
- praktek - praktek jaga laut yang ditetapkan
oleh perusahaan;
- pengetahuan tentang COLREG;
- pelatihan tentang pemakaian ARPA dan
radar.

9b.
3. ledakan;

pengetahuandanpemenuhanakankeselamat-an
kerjaperusahaandan industri yang diakui
pada waktu dilakukanpengelasandanpemba-
karankhususnyadalamsuatutangkidenganatm
osfir yang sebelumnyaberisi gas hydro-
carbon.

4. kebakaran

pemenuhan akan persyaratan - persyaratan


Internasional untuk perlindungan terhadap
bahayakebakaran,
pelatihanpemadamanapiuntukawak kapal,
pemeliharaan dan testing peralatan deteksi

5. genangan

pemonitoranpermukaan air bilgadanpe-


nguasaanakansistempenataan pipa isap
dari ruang mesin.

9c.
6. kandas;
pengetahuan dan pengalamanjaga laut dan
prosedur - prosedur navigasi; mengetahui
aturan dan cara penundaan.

7. kerusakan karena cuaca buruk;


mengurangikecepatankapal, merubahhalu-an
ataubertahan di tempat (heave to) ; me-
melihara shear & bending moment dalam
batas - batas yang diizinkan atau allowable
values.

8. kehilangan tenaga penggerak


mempertahankan pemeliharaan yang baik
dan teratur akan perlengkapan listrik
danmekanis; memeliharapersyaratan-
persyarat-an statutory danklas.

9. kehilanganpengemudian
penguasaan akan sis tern dan prosedur-pro-
sedur pemindahan sistem (changeover).

9d.
10. pencegahan pencemaran

pemenuhanakanpersyaratan-persyaratan in-
ternasionalsesuaiKonvensi MARPOL 73/78
demikianjuga prosedur-prosedur perusahaan
dan industri. Khususnya penting bagi tankers
dan chemical carriers.

Beberapa prosedur tersebut di atas dijumpai


dalam manual - manual yang ada di kapal,
misalnya SOPEP (Shipboard Oil Pollution
Emergency Plan ) yang disyaratkan oleh
Per-Aturan 26, Annex I - MARPOL

9e.
Elemen Sistem Kelanjutan

 Pemeliharaan Dokumentasi

 Pelaporan dan Investigasi Insiden

 Melakukan Audit Intern

 Tindakan Perbaikan dan Perbaikan

 Personil Pelatihan dan Motivasi

 Sistem penilaian kritis

10.
Pengenalan

 Setiap pelaut harus dibiasakan sebelum


ditugaskan untuk tugas-tugasnya.
 Dokumentasi sosialisasi ini harus
dipertahankan.
 Prosedur untuk sosialisasi kapal harus
dikembangkan oleh perusahaan dan diberikan
ke master.

 Prosedur harus mengalokasikan waktu yang


cukup untuk sosialisasi tersebut.
 Prosedur harus mencakup ketentuan-
ketentuan yang sosialisasi tersebut dilakukan
oleh orang yang cocok dan cukup memenuhi
syarat.

 Bahasa yang akan digunakan harus dipahami


oleh anggota awak baru.

12.
Formal Keamanan Assesment

Formal Keselamatan Assessment (FSA) adalah alt


Proses untuk menilai risiko dan mengevaluasi biaya
dan manfaat dari pilihan yang berbeda untuk
mengurangi risiko tersebut.

FSA terdiri dari 5 langkah:

 diidentifikasi bahaya

 penilaian risiko;

 opsi pengendalian risiko;

 penilaian biaya manfaat, dan

 rekomendasi untuk pengambilan keputusan

13.
Tujuan Manajemen Keselamatan
Umum

1. untuk menyediakan praktek yang aman


dalam operasi kapal dan lingkungan kerja
yang aman;

2. untuk membangun perlindungan terhadap


semua identifiedrisks, dan

3. untuk meningkatkan continuosly


keselamatan pengelolaan keterampilan
personil darat dan on-board
includingreparing untuk keadaan darurat
terkait baik untuk safetyand untuk
perlindungan lingkungan .

Verifikasi harus mendukung dan mendorong perusahaan


dalam mencapai tujuan tersebut

14.
PERTANYAAN HAL ISM BERKAITAN
DENGAN MAKSUD TUJUAN IMP_____
1. APAKAH DIKAPAL TERSEDIA KEBIJAKAN PERUSAHAAN TENTANG KESELAMATAN DAN
PENANGGULANGAN PENCEMARAN, DAN APAKAH CREW KAPAL TSBT FAMILIAR DENGAN
KEBIJAKAN ITU?
2. APAKAH DOKUMEN MENYANGKUT KESELAMATAN TERSEDIA DIKAPAL CONTOH NYA BUKU
MANUALNYA?
3. APAKAH TERSEDIA DOKUMEN YANG MENYANGKUT SMS (ATURAN TENTANG
KESELAMATAN ) YANG TERTULIS DIDALAM BAHASA HARI-HARI DIKAPAL? ( BAHASA YANG
DIMENGERTI).
4. DAPATKAH PERWIRA SENIOR DIKAPAL TERSEBUT MEMPERLIHATKAN SALAH TANGGUNG
JAWAB PERUSAHAAN DIDALAM PENGOPERASIAN KAPAL TSBT, DAN TERLIHAT JELAS
KETERKAITANNYA DENGAN KETENTUAN YANG ADA DIDALAM SERTIFIKAT ISM CODE
TERSEBUT?
5. APAKAH PERWIRA DIATAS KAPAL TERSEBUT DAPAT MENGENAL ORANGNYA YANG
DITUNJUK SEBAGAI DP ATAU DESIGNATED PERSON UNTUK DIDARAT DAN DIKAPAL ?
6. APAKAH SELURUH PROSEDUR KERJA YANG ADA DAPAT DIPERLIHATKAN SETIAP SAAT
TATKALA DIBUTUHKAN, DAN DAPAT DIBUKTIKAN BAHWA HUB DENGAN DARAT DAPAT
DIPASTIKAN TERJALIN SAAT DIBUTUHKAN?
7. APAKAH JADUAL LATIHAN DAN PERAGAAN UNTUK PERSIAPAN MENGHADAPI SITUASI
DARURAT TERSEDIA DIKAPAL?
8. BAGAIMANA CARANYA MEMBUAT BAHWA CREW KAPAL YANG BARU NAIK DAPAT
MEMEHAMI TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM HAL MENGHADAPI SITUASI
DARURAT, DAN APAKAH ADA INSTRUKSI-INSTRUKSI KHUSUS YANG PENTING UNTUK
DIPAHAMI TERLIHAT DIKAPAL KHUSUSNYA DIDALAM PERSIAPAN KAPAL UNTUK BERLAYAR?
9. DAPATKAH NAKHODA MEMPERLIHATKAN SALAH SATU DOKUMENT YANG MENYATAKAN
BAHWA DIA ADALAH ORANG YANG PALING BERHAK DAN BERTANGGUNG JAWAB DIDALAM
EPERASIONAL KAPAL TERSEBUT ?
10. APAKAH ADA SALAH SATU CONTOH TEMUAN NON CONFORMITY YANG DILAPORKAN
KEPERSUHAAN ( File ) dan apakah sudah ada tindakan correction action DILAKUKAN OLEH
PERUSAHAAN PSCO TIDAK HARUS MENDALAMI HAL TEMUAN TERSEBUT DALAM ARTI
SEKEDAR MELIHAT BAHWA ADA PERNAH TERJADI PELAPORAN DARI KAPAL , DAN JUGA
TINDAK PERBAIKAN SDH PERNAH TERLAKSANA?
11. APAKAH KAPAL MELAKSANAKAN PEMELIHARAN RUTIN DIATAS KAPAL, DAN APAKAH HAL
TERSEBUT TERDOKUMENTASI>?

CATATAN : MELALUI 11 PERTANYAAN INI KITA SDH DAPAT MENG IDENTIFIKASI SEJAUH MANA
PELAKSANAAN KEGIATAN KETENTUAN HAL ISM CODE BERJALAN TIDAKNYA DENGAN BAIK
DIATAS KAPAL.
ISM Kuesioner sesuai dengan Pedoman IMO

IMO Daftar pedoman berikut pertanyaan :


1. Apakah ada kebijakan keselamatan perusahaan dan perlindungan
lingkungan dan personil kapal akrab dengannya?

2. Apakah dokumentasi keselamatan (misalnya manual) tersedia


pada board?

3. Apakah dokumentasi yang relevan dalam SMS dalam bahasa kerja


yang dimengerti oleh personil kapal?

4. Dapatkah perwira kapal senior yang mengidentifikasi perusahaan


yang bertanggung jawab untuk pengoperasian kapal dan apakah
hal itu sesuai dengan entitas yang tercantum pada sertifikat ISM
Code?

5. Dapatkah perwira kapal senior yang mengidentifikasi "orang yang


ditunjuk"?

6. Apakah prosedur diberlakukan untuk membangun dan


memelihara kontak dengan manajemen pantai dalam keadaan
darurat?

7. Apakah program-program latihan dan latihan untuk


mempersiapkan tindakan darurat yang tersedia di kapal?

8. Bagaimana awak baru telah dibuat akrab dengan tugas-tugas


mereka jika mereka baru-baru ini bergabung dengan kapal dan
instruksi yang penting sebelum keberangkatan ke berlayar
tersedia?

9. Dapatkah master memberikan bukti didokumentasikan tanggung


jawab dan wewenangnya, yang harus mencakup otoritas utama?

10. Apakah non - sesuai dilaporkan kepada perusahaan dan telah


tindakan korektif telah diambil oleh perusahaan (PSCOs
seharusnya tidak memeriksa isi dari non - sesuai)?.
11. Apakah kapal memiliki rutinitas pemeliharaan dan catatan yang tersedia?

15.
ISM Checks by US Coast Guard

The United States Coast Guard sebagai otoritas PSC di


pelabuhan AS telah menetapkan pedoman yang sama dalam
publikasi NVIC 4-98:

Kapal yang tidak dapat membuktikan kepatuhan dengan ISM


Code sebelum kedatangan akan ditolak masuk ke port AS.

Selama setiap pemeriksaan PSC petugas akan memeriksa


pelaksanaan yang memuaskan dari sistem ISM on board. Ini
termasuk cek sertifikasi ISM dan dokumentasi.

Jika tidak ada sertifikasi ISM dapat ditampilkan, kapal akan


ditahan dan tindakan hukuman sipil dimulai.

Jika ada alasan yang jelas menetapkan bahwa sistem ini tidak
sepenuhnya dilaksanakan, inspektur akan melakukan
pemeriksaan diperluas. Ini akan ada pemeriksaan tapi
pemeriksaan tempat apakah komponen dasar yang hadir dan
apakah awak akrab dengan sistem.

16
Mutual Recognition Sertifikat

Entah Administrasi Negara Bendera atau organisasi yang


diakui olehnya (Klasifikasi Societies) adalah reponsible
untuk mengeluarkan DoC tersebut. Perusahaan kapal
yang beroperasi di bawah lebih dari satu bendera harus
tetap DoC untuk setiap Negara Bendera jika saling
pengakuan tidak diberikan.
Catatan: Perubahan bendera mungkin memiliki
bantalan ini adalah masalah!

Di sini, yang sesuai harus dibandingkan dengan SMC di


atas kapal.

Perusahaan kapal yang beroperasi di bawah lebih dari


satu bendera harus, karena itu, memiliki pantai mereka -
operasi berbasis sertifikat oleh masyarakat sertifikasi
yang diakui oleh semua negara bendera yang relevan.

Sebagian besar negara bendera telah menerima layanan


dari masyarakat klasifikasi besar untuk bertindak sebagai
masyarakat sertifikasi yang diakui oleh semua negara
bendera yang relevan. Dengan demikian masyarakat
klasifi ¬ kation dapat melakukan sertifikasi untuk dan
atas nama negara bendera.

17.
PSC dalam hal ISM

Aturan Umum sedang didirikan dengan IMO


pedoman cara memeriksa kehadiran sistem
ISM on board.

Dalam IMO Edaran MEPC/Circ.354 tang g al


18-12-1998 men gik uti Pedo m an Interim
y a n g d i t e t ap k a n :

 Inspektur tidak akan melaksanakan audit.


Dia terutama akan melakukan pemeriksaan
sertifikasi ISM relevan.
 lebih rinci inspectionof SMS akan dilakukan
jika alasan yang jelas ditetapkan yang
meliputi adanya ketidaktepatan Sertifikasi
ISM Code atau kekurangan non-detainable
detainable atau banyak di daerah lain .

 Dalam pemeriksaan yang lebih rinci inspektur


dapat memanfaatkan katalog 11 questionsto
memverifikasi tingkat kepatuhan dengan
Kode ISM.

19.
Persyaratan - persyaratan fungsional
Sistem Manajemen Keselamatan

antara lain :

 suatu kebijaksanaan di bidang keselamatan dan


perlindungan lingkungan ( S.E.P. Policy );

 instruksi - instruksi dan prosedur - prosedur untuk


memastikan keselamatan dan perlindungan
lingkungan;
 menetapkan tingkat - tingkat kewenangan dan jalur
- jalur komunikasi antara dan diantara personil di
darat dan di kapal;
 prosedur - proseduruntukmelaporkankecela-kaan -
kecelakaan , dll.;
 prosedur - prosedur untuk menanggapi keadaan -
keadaan darurat;
 prosedur - prosedur untuk audit - audit internal dan
pengkajian ulang manajemen.

20.
Hubungan ISM Code dan STCW

Kedua ISM Code dan STCW95 mengandung


persyaratan yang tepat mengenai pendidikan dan
kualifikasi guru, perwira dan awak kapal. Sementara
ISM Code pada dasarnya adalah sebuah deskripsi
dari struktur Sistem Manajemen Keselamatan,
menuntut perkembangannya, implementasi dan
pemeliharaan, STCW Konvensi memasok dasar
hukum bagi pemenuhan seragam persyaratan. Ini
dapat ditemukan di ISM Elements .

Elemen 1 - Sumber dan Personil


Element 7 - Kapal Operasi
Element 8 - Kesiapan Darurat

Karena Kode ISM jelas menuntut bahwa


pelaksanaan sistem pengaman STCW95 semua
hukum dan peraturan yang terhubung harus diamati,
oleh karena itu wajib bahwa semua STCW95
kepatuhan dilakukan selama ISM Audit .

21
catatan

• record yang baik adalah bukti dari praktik-praktik


yang baik;
• Untuk melacak peristiwa;
• Untuk menetapkan tren dan statistik;
• Untuk merencanakan tindakan perbaikan;
• Untuk menghindari acara serupa;
• Untuk membuktikan pengalaman staf kapal

22.
Resolution A. 913 (22)
29 November 2001

WISC 74th. & MEPC 46th. Session

adopted
UNIFORM IMPLEMENTATION OF THE ISM CODE

Revised Guidelines on Implementation of


the ISM Code by Administration

These Guidelines are applicable to


Administrations with effect as 1July 2002

23a.
MSC 73 rd. Session

adopted amendments

to chapter IX, SOLAS 1974


By
Resolution MSC.99 (73)

and

to Sections : 1, 7, 13, 14, 15 & 16


of the ISM Code
By
Resolution MSC.104 (73)

23b.
Penerapan ISM Code harus mendukung
dan mendorong pengembangan
dari

Budaya Keselamatan dalam Pengiriman

Faktor-faktor keberhasilan untuk


pengembangan budaya keselamatan,
antara lain:

• komitmen,
• nilai-nilai , dan
• kepercayaan.

Tujuan dari aplikasi wajib dari ISM adalah

1. sesuai dengan aturan dan peraturan


yang terkait dengan ofships operasi
yang aman dan perlindungan
lingkungan wajib, dan

2. efektif pelaksanaan dan penegakan


tersebut oleh Administrasi.

23c
Sejarah lahirnya ISM Code
………………………….

Berawal dari kecelakaan di laut, lepaspelabuhanZeebruge, Belgiapadatanggal


6 Maret 1987, pukul 19,05 waktu setempat, tenggelamnya sebuah kapal Ro-
Ro Ferry : " The Herald of Free Enterprise " 4 menit setelah
meninggalkan dermaga, melaju keluar pelabuhan dengan kecepatan 14 knots
untuk tujuan Dover (Selatan Inggeris / England) dimana Bow Door tidak
tertutup rapat.

Kapal yang diawakidengan 80 personil, mengangkut 81 kendaraan roda empat


( mobil), 47 freight vehicles dan kurang lebih 460 penumpang telah mengalami
musibah dan berakhir dengan meninggalkan korban 150 jiwa penumpang dan
38 anggotaawakkapal.

Dari hasil penyelidikan, ternyata musibah ini disebabkan oleh kesalahan


manajemen ( lack of management) yang berpangkal pada faktor kelalaian
manusia (human error).

Apakah pada waktu itu ada petugas di dermaga / darat yang menjamin bahwa
"Bow Door" ataupun Ramp Door telah tertutup rapat sebelum meninggalkan
dermaga ???

24a.
Standar nternastionalManajemenKeselamatan

ISM Code merupakan

Standar Internasional untuk manajemen


keselamatanpengoperasiankapalkapaldanpencegahanpencema
ran laut.

Disahkan oleh IMO (International Maritime


Organisation)denganResolusi Assembly : A.741 ( 18 ) pada
tanggal 4 Nopember 1993 dan menjadi wajib dengan
diberlakukannya Bab IX , Konvensi SOLAS 1974, yaitu secara
bertahap pada tanggal:

1 Juli 1998

 Kapal - kapal penumpang termasuk kapal penumpang


kecepatan tinggi (High Speed Craft);
 Oil tankers, Chemical tankers, Gas Carriers, Bulk Carriers
dan Kapal barang kecepatan tinggi ( Cargo High Speed
Craft) denganukuran 500 gtdankeatas.

1 Juli 2002

 Kapal - kapal barang

lainnya, dan

 MODUs, ukuran 500 gt. dan keatas.

Untuk kapal - kapal berbendera Indonesia ketentuan -


ketentuan ini, diterapkan sesuai dengan SK.
Dirjen.Perhubungan Laut No.PY.67 /1 / 6 - 96, tanggal 12 Juli
1996.

24. b

Apa keuntungan menguasai dan menerapkan Sistem


Manajemen Keselamatan (SIM Code) ?
 Suatu perbaikan dalam kesadaran akan keselamatan
dan kemampuan manajemen keselamatan dari para
personil yang terlibatdalampeng-operasiankapal - kapal.

 Pembentukan dari suatu budaya keselamatan yang


mendorong akan perbaikan secara terus menerus
dalam bidang keselamatan dan per-lindungan
lingkungan.

 Mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dari


pemakai jasa angkutan.

 Meningkatkan moral perusahaan.

 Menghemat biaya operasional dari hasil perbaikan


efisiensi dan produktivitas pengusahaan.

 Premium asuransi yang relatif lebih menguntungkan


pemilik kapal terhadap nilai pasar.

24c.
eliputi apa saja materi ISM Code ?

• Pengenalan dan pemahaman ISM Code

• Pengembangan dan Penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan.

• Melakukan verifikasi dan evaluasi Sistem Manajemen

Keselamatan.

• Memonitor dan meninjau ulang Sistem Manajemen

Keselamatan.

Siapa saja yang wajib menguasai ISM Code ?

Siapapun yang sedang atau akan bekerja pada bidang


pengoperasian kapal baik personil di darat maupun personil
di kapal !

24d.
E le m e n 7 - Pe n g e m b a n g a n r e n c a n a u n t u k

kapal operasi

• Pengoperasian kapal khusus, dan

• operasi kapal Kritis

Contoh :Special shipboard operations:

 memastikan integritas kedap air;


 keselamatan navigasi, termasuk koreksi peta-peta dan
publikasi;
 operasi yang mempengaruhi keandalan perlengkapan
(seperti mesin kemudi ) dan yang berhubungan dengan
kesiapan permesinan (standby machinery);
 operasi pemeliharaan;
 operasi bunker dan mengangsurminyakdalampela-buhan;
 memelihara stabilitas dan mencegah kelebihan muatan
dan kelebihan tegangan pada badan kapal;
 mengikat peti kemas ( lashing containers ), muatan dan
benda muatan lainnya; dan
 keamanan kapal, terror danbajaklaut

25.
Contoh :Critical shipboard operations :

o navigasi dalam perairan terbatas atau daerah perairan


yang ramai/padat;
o operasi yang dapat menyebabkan kehilangan secara
tiba - tiba kemampuan mengolah gerak dalam perairan
sempit atau perairan yang ramai/padat;
o navigasi dalam kondisi pandangan terbatas;
o operasi dalam cuaca buruk;
o penanganan dan pemadatan muatan berbahaya dan
beracun;
o bunker dan mengangsur minyak di laut;
o operasi muatan pada kapal - kapal angkutan gas,
bahan kimia dan minyak; dan
o operasi permesinan kritis.
SHIPBOARD EMERGENCY PREPAREDNESS EMERGENCY PLAN

(s)

ISM Code , Clause 8,8.1

Untuk menerapkan peraturan - peraturan SOLAS dan


MARPOL , harus ada prosedur - prosedur dan instruksi -
instruksi tertulis di atas kapal.

Prosedur - prosedur diformulasikan agar dapat memberikan


responsi efektif terhadap situasi - situasi darurat yang dapat
diidentifikasikan oleh perusahaan dan personil di kapal.

Sistem digabungkan (integrated system) dari pola-pola /


bagian - bagian darurat di kapal harus diperlakukan sebagai
bagian dari ISM Code, yang membentuk suatu bagian
mendasar dari SMS perusahaan.

26.a.
latihan darurat dan penggunaan

Melakukan darat dan di kapal

Rekaman harus tersedia untuk verifikasi

Harus dievaluasi

Tanggapan

Merupakan elemen penting dalam penyulingan


Rencana tanggap darurat dan
kesiapsiagaan darurat

perbaikan!

26.b.
"Response actions" membagi pengelompokan -
pengelompokan utama dari situasi - situasi darurat di
kapal.

Pola / bagian ( plans ) harus jelas > apakah personil kapal atau

darat yang mengambil langkah-langkah tindakan ?

Situasi - situasi darurat potensial harus diidentifikasi dalam pola /


2
bagan dan tidak terbatas pada pengelompokan utama keadaan
darurat berikut ini:

1. Fire
2. Damage to the ship
3. Pollution
4. Unlawful acts threatening the safety of the ship and the
security of its passengers and crew
5. Personnel accidents
6. Cargo related accidents
7. Emergency assistance to other ships

Kelompok - kelompok utama tersebut dapat dibagi lagi


menjadi:

"Kerusakan kapal"
1. tabrakan
2. grounding / terdampar
3. cuaca kerusakan berat
4. hull / kerusakan struktural, dll .

26.c.
"Tindakan awal"

"Respon berikutnya" prosedur


harus mencakup informasi

berkaitan dengan kapal individual,


dan muatannya

Contoh informasi:

1. Informasi tentang

- jumlah orang di atas kapal


- muatan yang dibawa (misalnya dangerous
goods, dll.)

2. Langkah -
langkahuntukmenginisiasireaksiekster
nal
- koordinasi SAR
- dayaapung , kekuatandan perhitungan
stabilitas.
- keterlibatan dengan regu penyelamat /
penolong(salvor) ataumenundauntuk
penyelamatan (rescue towage)
- kapasitasperinganan (lightering capacity)
- sumber - sumber pembersihan external
(external clean-up resources)

3. karakteristik laju kapal (ship drift


characteristics)

26.d.
4. Informasi umum

 kerjasama dengan administrator pelabuhan


atau penguasa pelabuhan

 hubungan masyarakat.

26.e.
Sasaran - sasaran manajemen keselamatan secara
umum :

1. memberikan keselamatan akan praktek kerja


dalam pengoperasian kapal dan keselamatan
lingkungan kerja;

2. menetapkan perlindungan terhadap semua resiko -


resiko yang dikenal; dan

3. memperbaiki secara terus menerus akan


kemampuan dalam manajemen keselamatan bagi
personil di darat dan di kapal, termasuk persiapan
untuk keadaan - keadaan darurat yang
berhubungan kedua - duanya terhadap ke-
selamatan dan terhadap perlindungan lingkungan.

27.
Audit Manajemen Keselamatan
Termasuk semua langkah yang relevan untuk
verifikasi awal

1. Aplikasi untuk Audit

2. review awal

3. Mempersiapkan audit

4. Pelaksana audit

5. laporan Audit

6. Tindakan korektif tindak lanjut

7. Tanggung jawab perusahaan yang berkaitan

dengan audit manajemen keselamatan

8. Tanggung jawab organisasi melakukan sertifikasi

ISM Code

9. Tanggung jawab tim verifikasi.

28.
SECTORS WHICH THE PROCEDURES MUST COVER

• Training (6.3);
untukmenjaminbahwapersonil yang
barudanpersonil yang diberikantugas - tugasbaru
yang
berhubungandengankeselamatandanperlindunganlin
gkunganmenerimapelatihan yang sesuai;

• Information (6.6);
memastikanbahwapersonil di kapalme-
nerimainformasitentangsistemmanajemenkeselamata
ndalambahasa yang merekadapatmengerti;

• Programmes for on-board operations (7.0)


berhubungandengankeselamatandarikapaldanpenceg
ahanpencemaran;

• Emergency situations (8.1)


berhubungandengansituasi-situasidaruratyang
mungkinterjadi di kapaldemikianjugamengambillangkah
- langkahpenanggulangan;

29a
• Notification and analysis of non-conformities,
accidents and hazardous occurences (9.1);
memastikanbakwaketidak-sesuaian,kecela-kaan-
kecelakaandankejadlan-kejadian ber-bahaya
dilaporkan kepada perusahaan, dan berdasarkan
hasil penyelidikan dan analisis

• Corrective actions (9.2);


untuk aplikasi perbaikan yang sesuai dan / atau
langkah-langkah tindakan pencegahan;

• Maintenance of ship and its equipment (10.1)


memeriksa apakah kapal dipelihara dalam suatu
kondisi yang memenuhi ketentuan -ketentuan dari
peraturan-peraturan dan ke-' tetapan - ketetapan
yang relevan, demikian juga setiap instruksi -
instruksi pendukung yang dikeluarkan oleh
Perusahaan;

• Identification of equipment (10.3);

mengizinkan identifikasi perlengkapan teknis dan


sistem-sistem, apabila perlengkapan tersebut rusak,
dapat menyebabkan situasi — situasi berbahaya;

29.b.
Manajemen Keselamatan - elemen kunci

• Kebijakan

• Organisasi, tanggung jawab, keterkaitan

• Prosedur untuk pencegahan, pengendalian

dan pengurangan bahaya

• Pemantauan kinerja

• Audit dan review sistem

30.
SYSTEM DOCUMENTATION

System Manajemen

ISM Code mensyaratkan.


Organisasi untuk men-
ciptakan suatu system
yang di dokumen-
tasikan !

"Policy1
panduan

operasi
prosedur
Dokumentasi
nstruksi kerja:
Instruksi armada,
edaran,
Rencana Kontinjensi,
Manual pelatihan / operasi

Perlu dicatat bahwa ini bukan hanya satu2 nya solusi

Policy Manu al = (Buku) Pedoman kebijaksanaan

Pedoman kebijaksanaan adalah suatu pernyataan resmi dari


perusahaan tentang bagaimana melaksanakan kebijak-
sanaan ini sehubungan dengan pencapaian dan jaminan
manajemen keselamatan serta perlindungan lingkungan.

31.a.
Kebijaksanaan ini meliputi :

 kebijaksanaan tentang keselamatan dan lingkungan;

 kebijaksanaan2 tentang obat2an dan alkohol;

 organisasi perusahaan;

 deskripsi sistem manajemen;

 kebijaksanaan2 manajerial dan praktek - praktek /

kebiasaan2 yang berhubungan dengan kegiatan2

khusus, misalnya : pengoperasian2 muatan, penilaian2

keselamatan ( safety assessments );

 latar belakang informasi seperti halnya pengalaman

(history) dan keahlian (expertise);

 lingkup kegiatan (scope of activities);

 acuan silang pada prosedur - prosedur pengoperasian

terkait;

 suatu penjelasan tentang bagaimanasistemini me-

menuhi ISM Code.

31.b.
Prosedur - prosedur pengoperasian( Operating Pro-
cedures )
\

Prosedur-prosedur adalah dasar dari sistem ini.

Bagian ini menggambarkan kegiatan - kegiatan khusus dan


menetapkan tanggungjawab - tanggungjawab dan metode -
metode pengawasan.

Prosedur - prosedur harus memiliki titik - titik "memasuki" (


entry ) dan "keluar" ( exit ) yang jelas sehingga batas - batas
permukaan ( interface ) antara staf darat dan kapal dan
fungsi - fungsi perusahaan adalah jelas dapat dimengerti.
Bagian ini juga mengacu pada perusahaan lain atau dokumen
- dokumen pihak ketiga.

Suatu set prosedur - prosedur yang lengkap harus Jelas


menguraikan kepada seorang pegawai baru atau kepada
personil yang baru menduduki jabatan, bagaimana operasi -
operasi terkait dari perusahaan dilaksanakan, khususnya
yang berhubungan dengan keselamatan.

Contoh :
Vessel - cargo operations,
bunkering,
accident / incident reporting,
passage planning
Shore - based - vessel inspection / audit,
analysis of accidents / incidents
risk assessment
Records - each procedure should identify
the records associated with the
relevant operation

31.c.
Instruksi - instruksi kerja( Work instructions)

Bagian ini adalah instruksi - instruksi spesifik yang ber-


hubungan dengan suatu operasi spesifik, kegiatan atau
kontrak.Bgn. ini mungkin dalam bentuk instruksi - instruksi
armada, surat - surat edaran, memo, checklist atau format -
format. Dokumen - dokumen ini biasanya digunakan
bilamana diperlukan instruksi - instruksiuntukpersyaratan -
persyarat-ankhusus yang berkaitandengankeselamatanpeng-
operasiankapaldanpencegahan pencemaran dari kapal.

Bentuk - bentuk alternatif dari instruksi -


instruksi kerja dapat berupa :
 passage plans (rencana pelayaran )
 tank - cleaning plans (rencana - rencana pembersihan
tangki)
 load / discharge plans ( rencana - rencana bongkar -
muat)
2
 planned maintenance programmes ( program peme-
liharaan terencana)
 safety inspection plans ( rencana - rencanapeme-
riksaankeselamatan)

Identifikasi dokumentasi penting( Identification of


necessary documentation )

Penelitian kembali dokumentasi yang ada. Adalah penting


bagi perusahaan untuk mengidentifikasipadatingkatperen-
canaandokumentasiapa yang diperlukan.

31.d.
Sistem Manajemen Keselamatan
Sertifikasi dokumentasi

1. Assesment dokumentasi

Masyarakat sertifikasi memeriksa SMM diterima, lengkap


dengan semua dokumen yang, berkaitan dengan
kelengkapan dan terhadap persyaratan ISM Code.
Perusahaan akan diberitahu setiap non - ketidaksesuaian.
Perusahaan akan memperbaiki seperti non -
ketidaksesuaian dan / atau akan menyerahkan dokumen
yang hilang

.
2. Audit organisasi pantai berbasis

Semua pantai - departemen berbasis akan diaudit


kegiatan yang dapat mempengaruhi safetyand kapal
lingkungan. Para penilai akan antar tampilan ¬
manajemen puncak, manajer individual
anddepartment kepala, dan personil, dan akan
inspectdocuments. Para penilai akan memeriksa
whethercompany praktek ini sejalan dengan isi dari
SMM, dengan Kode ISM dan peraturan yang
relevan Rulesand

32.a.
3. Sertifikasi pantai - organisasi berbasis
Pantai - organisasi berbasis harus mengusulkan
tindakan korektif yang cocok untuk setiap non -
hubungan ¬ conformi dicatat selama audit. DoC
hanya akan dikeluarkan ketika masyarakat sertifikasi
telah menyetujui tindakan korektif (s) sebenarnya
diambil
.
4. Audit kapal
Setelah pantai - organisasi berbasis telah menerima
DoC, setiap kapal perusahaan akan diaudit. Para
penilai akan berdiskusi dengan perintah kapal dan
dengan awak individu dari semua departemen. Para
penilai akan memeriksa dokumen dan catatan dan
akan meminta demonstrasi kegiatan.
5. Sertifikasi kapal
Dalam kasus non - ketidaksesuaian dicatat selama
audit kapal, pantai - organisasi berbasis (bukan
master) harus tunduk kepada masyarakat sertifikasi,
tindakan korektif yang sesuai (s). Setelah tindakan
korektif seperti (s) telah disetujui oleh masyarakat
sertifikasi akan SMC akan dikeluarkan untuk kapal
yang bersangkutan.

32.b.
tujuan pengelolaan ISM Code
Keselamatan adalah

• untuk menyediakan praktek yang aman dalam


operasi kapal dan lingkungan kerja yang aman;
• toestablish penjaga aman terhadap semua risiko
yang teridentifikasi;
• untuk terus meningkatkan keselamatan mengelola
¬ ment keterampilan personil, termasuk pra ¬
pengupas untuk keadaan darurat.

33.
Standar spesifik keselamatan dan perlindungan
lingkungan yang ditetapkan oleh ISM Code
adalah:

1. kepatuhan terhadap aturan wajib dan re-gulations,


dan

2. bahwa kode yang berlaku, pedoman dan


standar yang direkomendasikan oleh
Organisasi, Administras ¬ tion, Klasifikasi
Societies & Maritime Organisasi Industri
lainnya mengambil ke rekening .

Perjanjian khusus mungkin ia diperlukan untuk


memastikan kepatuhan dan untuk menyediakan bukti
objektif yang dibutuhkan untuk verifikasi dalam kasus
ini, seperti:

1. prosedur dan instruksi didokumentasikan, dan

2. dokumentasi verifikasi yang dilakukan oleh


pejabat senior dari hari - ke - hari operasi bila
relevan untuk memastikan kepatuhan

34..
Apa tujuan di balik perusahaan
melaksanakan kaji ulang manajemen?

 untuk menentukan efektivitas sistem


keamanan yang diterapkan dalam
memenuhi persyaratan yang ditentukan

 Seberapa baik adalah sistem kerja 


meninjau segala sesuatu dari
keseluruhan sistem.

35.
Yang dokumentasi akan
audit atau mengharapkan untuk memeriksa di
review dokumen?

1. Kebijakan Perusahaan & dokumen


pendukung prosedural;

2 Hasil audit internal - SMS »Perusahaan


telah beroperasi minimal selama 3 bulan;

3. Elemen Sistem -> untuk mematuhi Kode


ISM.

36..
Apa yang dimaksud dengan Kode ISM berusaha
untuk mencapai?

Penyebab untuk sekitar 80% dari semua


kecelakaan maritim adalah kesalahan manusia
atau kekurangan organisasi. Risiko telah secara
substansial dikurangi dengan sejumlah besar
peraturan internasional, terbukti newbuilding
spesifikasi ¬ tions dan pengawasan yang ketat oleh
klasifikasi Societi ¬ es.

Ini meninggalkan pembentukan sistem untuk


mengawasi dan meningkatkan perilaku manusia
sebagai ukuran yang menjanjikan. Tujuannya
adalah untuk meminimalkan risiko keselamatan
oleh com ¬ bination dari pantai yang efektif -
bantuan berbasis dan terorganisir dengan baik
bekerja di kapal.

Manusia adalah pusat dari ISM diarahkan promosi


tujuan dari Conciousness, motivasi, pengetahuan,
dan keterampilan.

37.
Apakah SMS Perusahaan diharapkan
untuk mencapai?

Sistem Manajemen Keselamatan (SMS) di sebuah


perusahaan pelayaran harus dirancang untuk
menciptakan dasar yang kokoh untuk operasi kapal yang
aman, oleh:

• membangun dan memelihara prosedur di safe prosedur kerja ¬


di kapal, dan dengan memastikan keselamatan di lingkungan
kerja

• memperkenalkan langkah-langkah keselamatan menanggapi


semua risiko tified ¬ iden.

• terus meningkatkan keterampilan personil, bertahan dan darat,


untuk menerapkan langkah-langkah keamanan, ter ¬ ing
persiapan untuk keselamatan atau lingkungan darurat.

38
Apakah yang dimaksud dengan Sertifikat
Interim?

Sebagai aturan, yang baru - perusahaan


pelayaran yang didirikan belum memiliki
sepenuhnya terstruktur dan dikembangkan
mengelola ¬ ment sistem.
Hal yang sama diterapkan untuk kapal baru,
yaitu ke gedung baru atau baru-baru ini
diakuisisi kedua - kapal bekas.

Dalam kasus-kasus dan mengikuti audit


tersebut, sertifikat Interim akan dikeluarkan.

Validitas dari Interim Sertifikat: DoC: satu tahun


SMC: enam bulan

Dalam kasus khusus validitas Interim SMC


dapat diperpanjang sampai dua belas bulan.
Pada berakhirnya periode ini perusahaan harus
mampu menunjukkan eksistensi dan efektivitas
Sistem.

39.
Pada umumnya perusahaan - perusahaan pelayaran
telah memiliki sejumlah dokumen yang dipakai. Dokumen
- dokumen tersebut dapat meliputi:
 safety procedures

 contingency plans

 operation handbooks and fleet instructions

 company circulars and memos

31e.
Apa Perusahaan harus memperhatikan?

Sehingga untuk menghindari non - ketidaksesuaian dan aman -


menjaga proses sertifikasi halus, perusahaan harus :

• memastikan bahwa semua persyaratan dari ISM telah ditutupi


oleh SMM;
• memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan
sebenarnya disimpan di lokasi atau lokasi designat ¬ ed;
• memastikan bahwa manajemen puncak, kepala departemen
dan perintah kapal sepenuhnya mendukung sistem dan konsep;
• memastikan bahwa personil darat dan awak memiliki
pengetahuan yang cukup tentang Sistem;
• mengambil tindakan yang sesuai untuk sistem yang akan
melaksanakan ¬ ed tanpa penundaan.

40
Yang diperlukan Kapal Sertifikasi

Dalam hal SOLAS Bab IX, jenis kapal yang


disebutkan di bawah ini diperlukan untuk
memiliki SMS bersertifikat. Setiap kapal
tunggal harus membawa SMC.

1998/07/01 2002/01/07

Kapal penumpang dan


dari berbagai ukuran
HSC penumpang
Kapal kargo lainnya
Tanker minyak 500 kapal Dan mobile offshore 500
tanker kimia dan GT up GT
GasCarriers, bul mobil- Pengeboran unit dan up
ward bangsal
Riers, kargo HSC

41.
Siapa dekrit Sertifikasi

Bab IX baru SOLAS, yang diadopsi oleh IMO pada


tahun 1994, membuat Manajemen Keselamatan wajib.

SOLAS telah diratifikasi oleh hampir semua anggota


IMO Serikat. Dengan demikian, sesuai dengan SOLAS
adalah wajib bagi semua kapal tunduk hal tersebut,
mengibarkan bendera suatu Negara yang telah
meratifikasi Konvensi SOLAS.

Bab IX SOLAS menetapkan tenggat waktu untuk


sertifikasi Manajemen Keselamatan sesuai dengan
ukuran dan jenis kapal. Bab IX mengacu pada ISM Code
sebagaimana disahkan pada Resolusi A.741 (18).

42.
Yang Drills Darurat harus
dilakukan?

Dalam hal ISM, perusahaan harus


mengidentifikasi, dan mempersiapkan diri untuk,
semua situasi darurat mungkin, relatif terhadap
jenis kapal, komposisi kargo dan perdagangan
yang sebenarnya.

Setiap situasi darurat membutuhkan rencana


darurat.
Perusahaan atau perintah kapal wajib membuat
rencana untuk latihan darurat.

Latihan tersebut harus-perilaku-ed untuk semua


situasi darurat sehingga diidentifikasi. Rencana
bor dapat memperpanjang lebih dari satu tahun.

Pantai - organisasi berbasis diperlukan untuk


membuat ketentuan yang memadai untuk
merespon permintaan bantuan dari salah satu
kapal tersebut.

Hal ini juga menyerukan untuk rencana darurat dan


latihan. Sebuah kapal sebaiknya menjadi bagian dari
bor tersebut sehingga untuk memeriksa, menilai dan
jika diperlukan untuk memperbaiki kapal-ke-pantai
dan vv komunikasi ¬ kation dan kerjasama.

43.

Anda mungkin juga menyukai