Kelas : KPN 2
NIT : 20335502
SASARAN (1.2)
ELEMEN 2
1. Jika pemilik menyerahkan tanggung jawab kepada pihak la maka harus melaporkan
kepada pemerintah
Nama kapal, Nomor Registrasi, Call sign, Tipe kapal, GT, Nama dan alamat pemilik,
Nama organisasi yang ditunjuk untuk melaksanakan ISM dan penjelasan singkat tentang
tanggung jawab ISM Code.
ELEMEN 3
3.2. ORGANISASI & URAIAN TUGAS
3. Dokumentasi uraian tugas (tanggung jawab dan wewenang) untuk Jabatan yang
berkaitan dengan sms
5. Ukuran organisasi sesuai dengan jumlah armada, tipe kapal, sistem (manual / otomasi /
komputer), misi, jangkauan operasi dsb.
ELEMEN 3
1. Berada di darat;
4. Mempunyai akses langsung ke top manajemen, tugas dan tanggung jawab, meliputi :
b. Sebagai penghubung personil kapal dengan top manajemen dlm hai keselamatan;
ELEMEN 4
3.3. TERSEDIANYA SUMBER DAYA
ELEMEN 3
KRITERIA DPA
ELEMEN 4
5.1.5 Melakukan evaluasi SMS (Safety Meeting) dan melaporkan kekurangan SMS.
ELEMEN 5
6.1. NAKHODA
6.1.3 Diberikan dukungan yang diperlukan agar tanggung jawabnya dapat dilaksanakan.
ELEMEN 6
1. Pernyataan "Kewenangan Lebih Dari Nakhoda" (Master Overriding Authority) dalam hal
keselamatan perlindungan lingkungan
c. Kewenangan dalam situasi normal maupun darurat dan dapat minta bantuan dari
darat, bila diperlukan.
c. Perwira dan ABK telah melaksanakan kebijakan dan prosedur dalam SMS.
ELEMEN 5
a. Ijazah Pelaut; Sertifikat ketrampilan; Buku Pelaut; CV Pelaut; Pasport; Surat Kesehatan;
PKL Evaluasi Kondite;
ELEMEN 6
1. Awak kapal baru atau transfer harus diberi familirisasi sebelum naik kapal.
a Kebijakan keselamatan/lingkungan,
b. Dokumen SMS,
3. Peraturan internasional/Nasional;
5. Pemahaman melalui :
a. Prosedur & instruksi tertulis;
c. Publikasi instruksi/sirkular;
g. Video;
1. Kebijakan
Kebijakan, Prosedur, Instruksi, Checklist dan Form; dan Komunikasi antar personil terlibat
dalam bahasa yang dimengerti.
ELEMEN 6
7. PROSEDUR / RENCANA OPERASI KAPAL
2. Prosedur normal operasi kapal dan yang berkaitan dengan keselamatan dan perlindungan
lingkungan.
a. Prosedur di pelabuhan
c. Prosedur berlayar
ELEMEN 7
1. P&A manual untuk kapal tangki kimia dan kapal pengangkut gas;
7. Engine Operation (Check List Persiapan Engine, Spare Part, PMS, Tes Pesawat-Pesawat
Penting: One Hour Notice dan Lain-lain),
8. Lego Jangkar,
6. Persiapan berlayar;
11. Prosedur Muatan (Bongkar Muat, Cargo Record Book, Cargo Securing Manual, Stowage
Plan):
CHECKLIST
1. Persiapan berlayar;
2. Berlayar;
3. Tiba di pelabuhan;
4. Jaga di pelabuhan;
8. Pemeriksaan Alarm;
ELEMEN 7
2. Sebagai antisipasi terhadap resiko yang mungkin terjadi.; Susun prosedur sesuai tipe
kapal dan tipe cargo;
4. Di kapal ada Muster List, di darat ada Tearn Tanggap Darurat (Quick Response Team);
ELEMEN 8
3. Tindakan / respon yang harus dilakukan dijelaskan secara sistimatis tindakan yg.Harus
dilakukan pada setiap keadaan darurat;
5. Komunikasi (telepon, telex, fax, frekwensi): kapal terdekat, station pantai, instansi
setempat, polisi coastguard, pelabuhan terdekat, kantor pusat, asuransi, pemilik muatan,
keluarga korban, rumah sakit;
6. Menghadapi wartawan/pers: siapa yang berhak dan apa yang perlu dinformasikan;
7. Permintaan bantuan : dalam kondisi bagaimana & siapa yang menentukan;
8. Pelatihan :
ELEMEN 8
3. Latihan dilakukan secara reguler & melibatkan seluruh abk serta seluruh ABK harus tahu
perannya dalam situasi darurat, latihan meliputi :
c. Latihan P3K;
SAFETY DRILL
1. Muster list.
4. Kejadian yang perlu dilaporkan, meliputi : NC dari Audit, Rekomendasi Klasifikasi, Defisiensi
PSC/Syahbandar, Claim Asuransi, Claim Pelanggan, Keluhan Internal, Kecelakaan, Kebakaran,
Nyaris Terjadi (Near Misses), Kebocoran, Kandas, Kecelakaan Kerja, Kehilangan Muatan,
Kerusakan Muatan, Kesalahan Navigasi.
5. Jenis pelaporan: laporan kecelakaan, laporan audit (internal/BKI), laporan Inspeksi, laporan
survey, laporan psc/syahbandar, pengaduan pelanggan, laporan nakhoda, dsb.
ELEMEN 9
9.2. TINDAKAN PERBAIKAN
dilaksanakan; dan
ELEMEN 9
• Evaluasi Penyebabnya Dengan Cara : Ishikawa, Data Statistik, Pareto Diagram, Benchmark
Dsb
ELEMEN 9
1. Susun prosedur pemeliharaan, baik untuk organisasi darat maupun personil kapal (abk);
ELEMEN 10
2. Mesin Induk;
3. Mesin Bantu;
4. Instalasi Listrik;
CO2)
1. Identifikasi sistem dan peralatan penting yang menyebabkan situasi berbahaya jika alat
tersebut tidak berfungsi;
cadangan/back-up yg jarang digunakan; Meliputi : Mesin Induk; Mesin Bantu; dan Sistem
Propulsi; Steering Gear; Pompa Kebakaran;
Navigasi dsb.
Persyaratan 10.2 dan 10.3 dilakukan dalam pelaksanaan perawatan rutin, baik oleh teknisi di
darat maupun oleh Anak Buah Kapal (ABK).
ELEMEN 10
11. DOKUMENTASI
3. Tentukan metoda perubahan dokumen Safety Management Safety (SMS) dan siapa yang
berhak menyetujui.
5. Kendali daftar distribusi dan catatan perubahan, tentukan status controlled copy dan
uncontrolled copy.
ELEMEN 11
PENGENDALIAN DOKUMEN
4. Daftar Gambar Kapal; Petunjuk Operasi Dan Petunjuk / Symbol Alat -Keselamatan.
5. Daftar Peta
6. Crew List
ELEMEN 12
12.3. PROSEDUR INTERNAL AUDIT
6. Temukan ketidak-sesuaian;
ELEMEN 12
a. Minimal 1 x / tahun.
3. Safety meeting
a. Dipimpin nakhoda.
ELEMEN 12
b. Di kapal: Nakhoda mengaudit Bagian Mesin (Engine Department) dan KKM mengaudit Bagian
Deck (Deck Department).
ELEMEN 12
PART B: ELEMEN 13
1. Dalam DOC tertera type kapal sesuai permohonan saat initia! Audit; 2. penambahan tipe kapal
harus melalu! audit tambahan.
1. Untuk perusahaan yang baru didirikan atau 2. Tipe kapal baru ditambahkan dalam doc yg
sudah dimiliki
Dengan syarat:
d. Masa berlaku tidak boleh lebih dari 12 bulan; e. Salinan DOC Interim harus tersedia diatas
kapal.
3. Kapal berganti bendera kapai; Masa berlaku tidak boleh lebih dari 6 bulan;
5. salinan doc interim harus tersedia diatas kapal.
ELEMEN 14
1. Format DOC/SMC sesuai dengan Appendix dari ISM Code harus diterjemahkan dalam 2
bahasa (inggris / Bahasa yang mudah dimengerti oleh awak kapal);
2. Endorsemen sertifikat.
ELEMEN 15 & 16
3. Hubungi wakil pemilik kapal/operator untuk mengatur jadwal kunjungan kekapal sekaligus
mengecheck kesiapan Crew kapal.
a. Ingat bahwa kapal adalah tempat tinggal yang juga merupakan tempat kerja dari personil
kapal, jangan terlalu mengganggu ketenangan dan privacy mereka.
1. Temui Nakhoda;
1. AUDITOR hanya sebagai pengamat dan tidak mencampuri atau menjadi terlibat dalam
pengoperasian kapal atau turut serta dalam diskusi antara kapal dan pelabuhan/ administrator
pelabuhan;
2 Jangan sekali-kali mencoba menghidupkan peralatan yang akan diperiksa walaupun mengerti
cara pengoperasiannya:
4. Gunakan kalimat-kalimat yang sopan dalam berkomunikasi dengan semua pihak di kapal,
1. Lapor pada Nakhoda dan diskusikan dengannya temuan- temuan pada saat pemeriksaan;
2. Bila memungkinkan tinggalkan pada Nakhoda daftar tertulis dari temuan-temuan dan
rekomendasi hasil pemeriksaan.;