Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Angelia Tahapary

NIM : 21B505031067

Jurusan: Manajemen Transportasi Laut

TUGAS RESUME PERTEMUAN 11 SOLAS CONSOLIDATION

1. Resume Perkuliahan
Pada pertemuan ke sebelas kali ini kita mempelajari 16 elemen dari ISM Code serta
definisi dan pengertian setiap elemennya. Berikut 16 elemen dari ISM Code:
1) Umum
Pendahuluan yang menjelaskan tujuan umum ISM Code dan sasaran yang hendak
dicapai.
2) Kebijakan keselamatan dan perlingungan lingkungan
Perusahaan menyatakan secara tertulis kebijakannya tentang keselamatan dan
perlindungan maritim dan memastikan bahwa setiap orang dalam perusahaannya
mengetahui dan mematuhinya.
3) Tanggung jawab dan wewenang perusahaan
Perusahaan harus memil iki cukup orang-orang yang mampu bekerja di atas kapal
dengan peranan dan tanggung jawab yang didefinisikan secara tertulis dengan jelas
(siapa yang bertanggung jawab atas apa).
4) Designated person Ashore
Perusahaan harus menunjuk/mengangkat seseorang atau lebih di kantor pusat di
darat yang bertanggung jawab untuk memantau dan mengikuti semua kegiatan
yang berhubungan dengan “Keselamatan” kapal.
5) Tanggung jawab dan wewenang nahkoda
Nakhoda bertanggung jawab untuk membuat sistem tersebut berlaku di atas kapal.
Ia harus membantu memberi dorongan / motivasi kepada ABK untuk
melaksanakan sistem tersebut dan memberi mereka instruksi-instruksi yang
diperlukan. Nakhoda adalah “bos” di atas kapal dan bila dipandang perlu untuk
keselamatan kapal atau awaknya dia dapat melakukan penyimpangan terhadap
semua ketentuan yang dibuat oleh kantor mengenai “Keselamatan” dan
“Pencegahan” yang sudah ada.
6) Sumber daya dan tenaga kerja
Perusahaan harus mempekerjakan orang-orang “yang tepat” di atas kapal dan di
kantor serta memastikan bahwa mereka semua:
Mengetahui tugas-tugas mereka masing-masing.
Menerima instruksi-instruksi tentang cara melaksanakan tugasnya.
7) Pengembangan pengoperasian kapal laut
Buatlah program mengenai apa yang anda harus lakukan dan lakukanlah apa yang
sudah anda programkan”. Anda perlu membuat program mengenai pekerjaan anda
di atas kapal dan melakukan pekerjaan anda sesuai dengan program
yang telah dibuat.
8) Kesiapan menghadapi keadaan darurat
Harus siap untuk hal-hal yang tidak terduga (darurat). Itu dapat terjadi setiap saat.
Perusahaan harus mengembangkan rencana-rencana untuk menanggapi situasi-
situasi darurat di atas kapal dan mempraktekkan kepada mereka.
9) Pelaporan dan Analisa ketidaksesuaian kecelakaan dan kejadian berbahaya
Tidak ada orang atau sistem yang sempurna. Hal yang baik tentang sistem ini
adalah bahwa sistem ini memberikan kepada anda suatu cara untuk melakukan
koreksi dan memperbaikinya. Jika anda menemukan sesuatu yang tidak benar
(termasuk kecelakaan dan situasi-situasi yang berbahaya atau juga yang nyaris
terjadi / near miss) laporkan hal itu. Hal-hal yang tidak benar tersebut akan
dianalisa dan keseluruhan sistem dapat diperbaiki.
10) Pemeliharaan kapal dan perlengkapannya
Kapal dan perlengkapannya harus dipelihara dan diusahakan selalu baik dan
berfungsi. Anda harus selalu mentaati semua ketentuan / aturan dan peraturan-
peraturan yang berlaku. Semua peralatan / perlengkapan yang penting bagi
keselamatan anda harus selalu terpelihara dan diyakinkan akan berfungsi dengan
baik melalui pengujian secara teratur / berkala. Buatlah record / catatan tertulis
semua pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan.
11) Dokumentasi
Sistem kerja anda (Sistem Manajemen Keselamatan-SMS) harus dinyatakan secara
tertulis (didokumentasikan) dan dapat dikontrol. Dokumen-dokumen tersebut harus
ada di kantor dan di atas kapal. Anda harus mengontrol semua pekerjaan
administrasi anda yang berkaitan dengan sistem tersebut (yakni : laporan-laporan
tertulis dan formulir-formulir).
12) Verifikasi tinjauan dan evaluasi perusahaan
Perusahaan harus mempunyai metode-metode untuk melakukan pemeriksaan
internal untuk memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi dan terus meningkat.
13) Sertifikasi verifikasi dan pengawasan
14) Sertifikasi sementara
15) Formulir sertifikat
16) Verifikasi

13 s/d 16: Sertifikasi, verifikasi dan kontrol


Pemerintah di negara bendera (Flag administration) atau suatu badan/organisasi yang
diakui olehnya (RO), akan mengirimkan auditor-auditor eksternal untuk mengecek
sistem manajemen keselamatan dari perusahaan di kantor dan di atas kapal-kapalnya.
Setelah ia memastikan dirinya bahwa sistem tersebut telah berjalan, pemerintah negara
bendera kapal akan mengeluarkan Document of Compliance untuk kantor dan Safety
Management Certificate untuk setiap kapalnya.

2. Perkembangan penerapan SOLAS

IMPLEMENTASI INTERNATIONAL SAFETY MANAGEMENT CODE ELEMEN 6 DI


PT.X UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PELAYARAN
Pelabuhan Ro-Ro memiliki 2 pelabuhan, kapal yang beroperasi di pelabuhan Ro-Ro
yaitu 4 unit Kapal Swarna Putri, KMP Mulia Nusantara, KMP Bahari Nusantara, dan
Swarna Dharma. Kapal beroperasi setiap hari dari jam 06.30 WIB-23.30 WIB.Pelabuhan
Ro-Ro penyebrangan Bengkalis-Sungai Pakning memiliki beberapa golongan
kendaraan di pelabuhan. Golongan I Sepeda, Golongan II Sepeda Motor, Golongan III
Sepeda Motor di atas 500 cc, Golongan IV A Kendaraan Penumpang, Golongan IV B
Kendaraan barang, Golongan V A Kendaraan Penumpang (Bus Sedang), Golongan V
B Kendaraan Barang, Golongan VI A Kendaraan Penumpang (Bus Besar), Golongan
VI B Kendaraan Barang.

Sistem pada ISM Code harus disetujui oleh Flag Administration (Pemerintah suatu negara
yang benderanya digunakan oleh kapal yang bersangkutan) atau suatu badan yang
ditunjuk olehFlag Administration, kemudian sertifikat dikeluarkan. Sebelum perusahaan
dan kapalnya dioperasikan keduanya harus disertifikasikan terhadap ISM Code. Sertifikat
ISM Code dapat diartikan sebagai suatu lisensi untuk menjadiShip Operator.Perusahaan
pelayaran harus memenuhi aturan ISM Code seperti sumber daya manusia yang
berpengalaman dan terlatih, peralatan yang dipersyaratkan, dana, waktu, dan
dukungan yang bukan hanya moril tapi juga material. Perusahaan harus
mempekerjakan personil yang tepat sesuai jabatan yang dibutuhkan di kantor dan di
kapal dan memastikan bahwa semua personil tersebut harus mengetahui tanggung
jawab dan wewenangnya, menerima instruksi/ panduan yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, sudah dilatih (ditraining) sesuai
kebutuhannya dan jika diperlukan sesuai tugas dan tanggung jawabnya.Apabila
perusahaan tidak bisa memenuhi aturan ISM Code maka kapal tersebut
tidak menjaminkan keselamatannya.ISM Code wajib bagi setiap perusahaan pelayaran
karna sejumlah kecelakaan-kecelakaan yang sangat serius terjadi sepanjang akhir tahun
1980-an di sebabkan oleh kesalahan manusia, kesalahan ini disebabkan oleh sistem
manajemen yang salah di terapkan.

Data Sumber Daya Manusia Kapal di PT.XPerusahaan harus menjamin bahwa setiap
crew harus memiliki kriteria yang berkualifikasi, bersetifikat dan sehat.
a. Aturan ISM CodeElemen 6 :
a) Setiap kapal diawaki oleh crew harus memenuhi persyaratan kapal Nasional
(Kepmen. 70/1998) dan Internasional (STCW 95).
b) Dokumen sebagai bukti obyektifIjazah Pelaut (COC), Sertifikat Keterampilan
(COP), Buku pelaut, CV, Pasport, Surat Kesehatan, PKL, Data Keluarga, Evaluasi
Kondite dan Familisasi.
b. Undang-Undang Pelayaran ( Tentang Kru)
Pasal 135
Setiap kapal wajib diawaki oleh Awak Kapal yang memenuhi persyaratan
kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan ketentuan nasional dan internasional.
Pasal 136
(1) Nakhoda dan Anak Buah Kapal untuk kapal berbendera Indonesia harus warga
negara Indonesia.
(2) Pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat
diberikan izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Jumlah sumber daya di kapal terdiri dari 21 crew kapal telah memenuhi setiapaturan
dari International Safety Management (ISM) Code, UU Pelayaran dan STCW 2010
sehingga kapal tersebut dinyatakan layak untuk berlayar.
2.Hanya 3 orang crew yang memiliki sertifikat International Safety Management
(ISM) Code sehingga crew perlu mengikuti pelatihan agar sistem manajemen
keselamatan berjalan sesuai yang diharapakan.
3.Dalam sistem kerja di kapal Nakhoda mempunyai jabatan yang lebih tinggi,
Nakhoda yang memberi tugas dan tanggung jawab kepada anak buah kapal. Semua
anak buah kapal telah menjalani tugas dan tanggung jawab mereka dengan
baik di atas kapal.

Anda mungkin juga menyukai