1.Sebutkan minimal 3 kriteria untuk bisa diangkat sebagai awak kapal oleh suatu perusahaan sesuai
ketentuan ISM Code.
Sesuai ISM Code kriteria untuk menjadi awak kapal yaitu :
▷Berkualifikasi
▷Berijasah
▷Sehat sesuai ketentuan ketentuan nasional dan Internasional.
2.Sebutkan siapa yang mempunyai wewenang untuk mencabut sertifikat DOC atau SMC
Yang mempunyai wewenang utk mencabut DOC / SMC adalah Administrasi.
3.Sebutkan 5 dokumen prosedur yang sering dipergunakan pada saat kapal dipersiapkan untuk
segera bertolak dari pelabuhan !
Dokumen prosedure yg dimaksud :
▷Pilot Card
▷Departure Cheklist
▷Bridge Gear cheklist
▷Drug & stowaway cheklist
▷Passage plan
4.Jelaskan mengapa bila Safety Management System dapat dilaksanakan secara efektif maka akan
dipeoleh perbaikan system secara terus-menerus (Continuosly Improvement).
Karena dgn pelaksanaan SMS secara efektif maka permasalahan yg ada akan terselesaikan & pengalaman
dalam pelaksanaan & permasalahan yg pernah timbul menjadi bahan pertimbangan utk pembelajaran &
perbaikan sistim secara terus-menerus management menjadi bersifat terbuka, mudah menerima perubahan
& mempunyai komitmen unt kemajuan perusahaan.
5.Sebutkan persyaratan persyaratan fungsional yang tersebut dalam salah satu elemen ISM Code?
▷Suatu kebijaksanaan keselamatan perlindungan lingkungan.
▷Instruksi-instruksi & prosedure-prosedure untuk menjamin keselamatan operasi kapal-kapal dan
perlindungan lingkungan memenuhi ketentuan ketentuan Internasional yg relevan dan legislasi negara
bendera.
▷Menetapkan tingkat-tingkat kewenangan & jalur-jalur komunikasi diantara personil di darat dan diatas
kapal.
▷Prosedure-prosedure untuk melaporkan kecelakaan-kecelakaan & ketidak sesuaian dengan ketentuan-
ketentuan dari kode ini.
8.Pihak-pihak manakah yang terlibat dalam pengimplementasian dan penerapan ISM Code.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengimplementasian ISM Code sebagai berikut:
▷Pemerintah.
▷Perusahaan.
▷Nakhoda dan ABK.
▷Negara yg dituju.
9.Apakah tuntutan Ism Code dalam penyiapan palkah untuk pemuatan ?
▷Got-got palkah harus bersih dari kotoran.
▷Periksa dan pastikan keadaan tank top tdk bocor.
▷Ventilasi palkah bekerja dengan baik.
▷Untuk muatan-muatan yang tertentu dibuat peranginan.
▷Periksa reach rod dan pastikan bekerja dengan baik.
▷Adakan pemisahan utuk muatan yang berbeda.
11.Apakah batalnya DOC perusahaan akan membatalkan SMC kapal dan apakah batalnya SMC
kapal akan membatalkan DOC perusahaan ?
Batal DOC perusahaan akan membatalkan SMC kapal karena SMC akan diberikan kepada kapal apabila
perusahaan yg mengoperasikanya telah memiliki DOC.
Akan tetapi batalnya SMC sebuah kapal tidak membatalkan DOC perusahaan tsb karena bisa terjadi hanya
kapal tsb yg tidak memenuhi ketentuan sebagaimana di isyaratkan dalam ISM Code, sehingga SMC nya
dibatalkan.
12.Apa yang dimaksud dengan otorita mendominasi (Overriding Authority) menurut ISM Code ?
Overriding Authority ialah : Hak istimewa seorang nakhoda untuk mengambil keputusan baik dgn aturan
atau melanggar aturan demi keselamatan dan pencemaran serta dapat meminta bantuan perusahaan jika
diperlukan.
Contoh : “Pada situasi kapal saling berhadapan nakhoda memutuskan untuk merobah haluan kekiri untuk
menghindari tubrukan. (sesuai Corleg aturan…,Apabila dua buah kapal saling berhadapan, maka masing-
masing harus merubah haluan kekanan), Master menolak keputusan perusahaan yang memerintahkan
kapal membuang limbah pencucian tanki diperairan yg dilarang”.
16.Menurut pendapat saudara apakah syarat-syarat untuk menjadi DPA orang yg ditunjuk di suatu
perusahaan ?
Seorang DPA sedapat mungking memenuhi kriteria sebagai berikut:
▷Mempunyai pengalaman berlayar.
▷Mengetahui sistim manajemen keselamatan pelayaran.
▷Mempunyai hubungan luas, baik horisontal maupun vertikal.
▷Mempunyai kualifikasi akademik.
▷Memiliki kepandaian berkomunikasi.
▷Mempunyai komitmen yg kuat tentang safety manajemen.
▷Mempunyai pengetahuan tentang SMS.
▷Memiliki pengetahuan tentang pencemaran.
19.Bila kapal disewa telanjang (Bareboat Charter) yg manakah company, pengcarter atau pemilik
kapal ? Jelaskan.
Dalam bareboat charter pengcharter disebut sbg company, karena mengambil alih tanggung jawab dari
pemilik kapal atas pengoperasian kapal, dg demikian seluruh tugas dan tanggung jawab yg dibebankan
dalam kondifikasi menjadi tanggung jawab pengcharter.
20.Apakah tuntutan ISM Code dalam menyiapkan kapal mendekati pelabuhan tiba?
Tuntutan ISM Code dlm menyiapkan kapal mendekati pelabuhan sbb :
▷Pengujian mesin, kemudi, peralatan navigasi dan komunikasi, generator dan peralatan jangkar.
▷Pesiapab buku kepanduan bahari, pasang surut serta peta-peta yg akan digunakan.
▷Pemeriksaan stabilitas, draft kapal dan got palkah serta kamar mesin.
▷Memberi informasi dan berkomunikasi dengan pelabuhan yg akan dituju.
Bila kapal disewa telanjang (Bareboat Charter) yang manakah yang disebut company,
pencharter atau pemilik kapal? jelaskan
Dalam bareboat charter pencharter disebut sebagai company, karena ia mengambil alih tanggung jawab
dari pemilik kapal atas pengoperasian kapal, dengan demikian seluruh tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan dalam kodifikasi menjadi tanggung jawab pencharter
Apakah tuntutan ISM Code dalam menyiapkan kapal mendekati pelabuhan tiba ?
1.Pengujian mesin, mesin kemudi, peralatan navigasi dan komunikasi, generator dan peralatan2 jangkar.
2.Persiapkan buku kepanduan bahari, buku pasang surut, serta peta2 yang akan digunakan.
3.Pemeriksaan condisi stabilitas, draft kapal dan got palka / kamar mesin
4.Memberi informasi dan berkomunikasi dengan pelabuhan yang akan dituju
Salah satu hasil audit atau port state control adalah ketidak sesuaian (Non Conformity)
Dalam hal ini ketidak sesuaian apa ? Jelaskan.
Ketidak sesuaian antara tindakan dalam pengoperasian kapal yang berhubungan dengan keselamatan dan
pencegahan pencemaran dengan yang diatur di dalam SMS
Contoh :
1. Peta tidak dikoreksi
2. Salah satu VHF rusak
3. Emergency steering rusak
Apakah yang dimaksud otorita mendominasi (Overriding Authority) menurut ISM Code ?
Hak istimewa nahkoda untuk mengambil keputusan baik dengan aturan atau melanggar aturan demi
keselamatan dan pencegahan pencemaran serta dapat meminta bantuan perusahaan jika diperlukan
Contoh :
➡️Pada situasi kapal saling berhadapan, Nahkoda memutuskan untuk merubah haluan ke kiri untuk
menghindari bahaya tubrukan.
(sesuai colreg aturan …. , apabila dua buah kapal saling berhadapan, maka masing2 harus merubah haluan
ke kanan)
➡️Master menolak keputusan perusahaan yang memerintahkan kapal membuang limbah pencucian tangki
di perairan yang dilarang
Apa yang dimaksud dengan tinjau ulang (review) dalam penerapan ISM Code ?
Yaitu mengkaji ulang kebijakan-kebijakan yang diatur dalam SMS ( ISM Code ) itu sendiri dan
implementasinya di lapangan, apabila terjadi ketidak sesuaian / kesulitan antara kebijakan dan
penerapannya di lapangan maka perlu diadakan review (tinjau ulang). Kekurangan tadi dilaporkan kepada
DPA untuk direvisi kembali.
2.Sebutkan dokumen apa saja yg harus dikontrol diatas kapal ? dan bagaimana cara pengontrolannyap?
Dokumen-dokumen yg harus dikontrol diatas kapal:
⚪Safety management manual dan record of understanding
⚪Job description
⚪Dokumen operasi kapal
⚪Prosedur emergency
⚪Prosedur maintenance
⚪Prosedur dokumen kontrol
Cara pengontrolannya : Membuat daftar semua dokumen yang ada diatas kapal dg mencantumkan
tanggal pengeluaran dan tanggal kadaluarsanya.
3.Mengapa perusahaan melakukan internal audit dan apa kualifikasi yg harus dimiliki oleh internal
auditor ? dan aktifitas-aktifitas apa yg dilakuakan auditor?
✔️Perusahaan melakukan Internal Audit adalah: untuk verifikasi apakah SMS berfungsi dg baik dan
sesuai yg diinginkan.
✔️Kualifikasi yg harus dimiliki seorang auditor sebagai berikut :
⚫Management experience
⚫Seafering experience
⚫Knowledge of Company SMS
⚫Academic qualification
⚫Lanquage and communication skill
⚫Personnel authority
⚫Commitment to SMS objective
✔️Aktifitas-aktifitas yg dilakukan oleh internal auditor :
⚪Evaluasi tentang laporan dari kapal
⚪Melakukan ship visit
⚪Melakukan breifing to the seafarer before joining
⚪Safety meeting
⚪Monitoring perbaikan
⚪Monitoring kecelakaan kapal
⚪Monitoring deficiency dan corrcetive action terhadap defisiency yg ditemukan oleh pihak ketiga
5.Uraikan kewajiban nakhoda dalam melaksanakan Sistim Manajemen Keselamatan diatas kapal selama
kapal bongkar muat barang berbahaya dipelabuhan Australia yg telah menerapkan Port State Control ?
Kewajiban nakhoda menyiapkan kapalnya agar:
1.dokumen-dokumen dikapal harus lengkap
7.Elemen-elemen manakah dalam ISM Code dapat dijumpai bahwa konvensi STCW 95 memberikan suatu
dasar ketentuan untuk pemenuhan akan persyaratan yg sama ?
Elemen 6 : Sumber-sumber dan Personil (Resource & Personil)
Elemen 7 : Pengembangan rencana-rencana untuk pengoperasian kapal (Shipboard Operational)
8.Jelaskan hubungan antara ISM Code dengan Amandemen 1995 Konvensi STCW 1978 ?
Hubungan antara ISM Code dgn STCW 95
✔️Setiap kapal diawaki dengan pelaut-pelaut yg berkualifikasi, berijazah dan sesuai dengan persyaratan-
persyaratan Nasional dan Internasional.
✔️Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur-prosedur untuk mengidentifikasikan setiap
pelatihan (Training) yg mungkin di syaratkan dalam rangka mendukung Safety Managemen Keselamatan
dan menjamin bahwa pelatihan yg dimaksud diberikan kepda semua personil yg terkait.
Code atau Peraturan Standard Internasional tentang Manajemen Operasi Kapal yang Aman dan
Pencegahan Pencemaran Laut.
Kecelakaan kapal yang menyebabkan kematian atau cedera manuasia, pencemaran laut dan kerusakan atau
hilangnya harta benda.
Ship Certificate
Registration Certificate
International Tonnage Certificate
Safe Manning Certificate
Civil Liability Certificate
Safety Radio Certificate
Safety Equipment Certificate
Safety Construction Certificate
Marpol Annex I Certificate
Marpol Annex II Certificate
Fitness Certificate
Load Line Certificate
Cargo Gear Certificate
Hull & Machinery Certificate
Derating Excemption Certicate
SEBAB - AKIBAT
TITANIC - Solas
1 Juli 2002
Kapal Cargo Lainnya dan MODU berukuran 500 GRT Keatas
Ada beberapa flag state yang memberikan hak tersebut kepada badan lain, misalnya
Indonesia ➡️ BKI
Singapore ➡️ IACS members
Code No : 1 - Umum
1.1 Definisi
1.1.1 ISM Code
1.1.2 Perusahaan
1.1.3 Administration
1.2 Sasaran
1.3 Applikasi
1.4 Fungsi-fungsi yang disyaratkan oleh SMS
1.1 Definisi
ISM Code - sudah diterangkan dimuka
Perusahaan adalah
pemilik kapal atau organisasi lainnya atau seseorang misalnya Manager, atau bareboat charterer, yang
menerima tanggungjawab terhadap operasi kapal dari pemilik kapal dan yang setuju menerima semua
tanggungjawab yang dipersyaratkan oleh Code ini.
Code No:1.2-Objectives
1.2.1 Sasaran dari Code adalah untuk menjamin keselamatan dilaut,
3.Meningkatkan secara terus menerus keahlian karyawan darat dan laut tentang manajemen keselamatan,
termasuk persiapan menghadapi keadaan emergensi yang menyangkut keselamatan dan pencegahan
pencemaran
1.2.3 Safety Manajemen System (SMS) harus menjamin:
Code No : 1.4
Fungsi-Fungsi yang disyaratkan didalam SMS
1.Kebijakan tentang Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan.
2.Instruksi dan prosedur untuk menjamin operasi kapal yang aman dan perlindungan lingkungan sesuai
dengan peraturan internasional dan negara bendera.
3.Level tanggung jawab dan jalur komunikasi antara dan sesama karyawan darat dan laut.
4.Prosedur pelaporan kecelakaan dan non-conformities sesuai dengan persyaratan ISM Code.
5.Prosedur persiapan dan respon terhadap keadaan emergensi.
6.Prosedur internal audit and managemen review.
Code No : 2
Kebijakan Tentang Keselamatan Dan Perlindungan Lingkungan
2.1Perusahaan harus menetapkan kebijakan tentang keselamatan dan perlindungan lingkungan yang
menerangkan bagaimana tujuan, yang diterangkan pada paragrap 1.2 akan dicapai.
2.2Perusahaan harus menjamin bahwa kebijakan tersebut dilaksanakan dan dijaga pada semua level
organisasi baik di kapal maupun di darat.
2.1Policy / Kebijakan
Beberapa hal harus dipertimbangkan dalam membuat Policy sebagai berikut :
Sederhana dan jelas
Menjelaskan tujuan SMS dan strategi pelaksanaan, rencana mencapainya dan menjaganya.
Mengajak perbaikan yang terus menerus tentang kesadaran safety dan skill majemennya.
Ditandatangani oleh Chief Executive.
Direview secara berkala agar selalu relevan dan efectif.
2.2 Implementasi
Pada saat membuat Policy, harus mempertimbangkan strategi pelaksanaannya termasuk bagaimana cara
yang terbaik untuk menjamin bahwa semua karyawan mengerti tentang isinya serta tujuan commitment Top
Manajemen.
Code No : 3
Tanggung Jawab dan Wewenang Perusahaan
3.1 Jika organisasi yang bertanggungjawab terhadap operasi kapal adalah bukan pemilik kapal, maka pemilik
kapal harus melaporkan nama lengkap organisasi tersebut kepada Negara Bendera.
3.2 Perusahaan harus mendefinisikan dan mendokumentasikan tanggungjawab, wewenang dan hubungan
antar personel yang mengelola, menjalankan dan mengecek pekerjaan yang berkaitan dan berpengaruh
terhadap keselamatan dan pencegahan pencemaran.
3.3 Perusahaan bertanggungjawab untuk menjamin bahwa terdapat cukup sumber daya dan dukungan dari
darat telah diberikan sehingga Designated Person dapat menjalankan fungsinya.
Code No : 4
Designated Person
Untuk menjamin operasi kapal yang aman dan memberikan hubungan antara darat dan kapal, maka setiap
perusahaan, harus menunjuk seseorang didarat yang mempunyai akses langsung kepada level manajemen
tertinggi.
Tanggungjawab dan wewenang Designated Person menyangkut monitoring aspek keselamatan operasi kapal
dan pencegahan pencemaran dan menjamin tersedianya sumberdaya yang cukup dan dukungan dari darat.
Code No : 5
Tanggung Jawab dan Wewenang Master.
5.1 Perusahaan harus mendefinikan dan mendokumentasikan dengan jelas tentang tanggung jawab Master
dalam hal:
1. Menjalankan kebijakan perusahaan tentang keselamatan dan perlindungan lingkungan.
2. Memotivasi crew dalam menjalankan kebijakan tersebut.
3. Memberikan order dan instruksi yang sesuai dengan jelas dan sederhana.
4. Mengecek bahwa persyaratan telah dipenuhi.
5. Mereview SMS dan melaporkan defisiensi kepada perusahaan.
5.2 Perusahaan harus menjamin bahwa didalam SMS berisi pernyataan yang jelas tentang tanggung jawab
Master. Perusahaan harus menetapkan didalam SMSnya bahwa Master mempunyai OVERRIDING
AUTHORITY dan tanggung jawab untuk membuat keputusan yang meyangkut tentang keselamatan dan
pencegahan pencemaran dan meminta bantuan perusahaan bila diperlukan.
Code No : 7
Pengembangan Perencanaan Operasi di Kapal.
Perusahaan harus menetapkan prosedur persiapan perencanaan dan instruksi-instruksi termasuk checklist
untuk KEY SHIPBOARD OPERATIONS tentang keselamatan kapal dan pencegahan pencemaran.
Bermacam-macam kegiatan harus diidentifikasikan dan ditugaskan kepada personel yang mampu.
General
Shipboard Organization
Functional Responsibility
Reporting Procedures
Communication Ship-Company
Environmental inspection
Safety Inspection
Provision & maintenance documents
Ballast operations
Permit to work procedures
Medical & First aid arrangement
Safety Committee and representative system
Personnel Management Procedures
Master, C/E Standing Order
Crew Working Hours
Ship At Port
Accepting cargo
Loading & discharging procedures including dangerous cargoes
Harbor watches and patrols
Liaison with shore authorities
Monitoring Trim and Stability
Accidental spillage of liquid cargoes and ship bunker
Use of reception facilities for oil, noxious liquid and garbage
Response to Pollution Incidents
Code No : 8
Persiapan Emergensi
8.1 Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi, menjelaskan dan merespon terhadap
situasi emergensi di kapal yang potensial.
8.2 Perusahaan harus menetapkan program drill dan pelatihan menghadapi keadaan emergensi
8.3 SMS harus menyiapkan ukuran untuk menjamin bahwa Organisasi Perusahaan mampu merespon
keadaan berbahaya, kecelakaan dan situasi emergensi kapal setiap saat.
Code No : 9
Pelaporan dan analisa terhadap Non Conformities, Kecelakaan dan Kejadian Berbahaya
9.1 SMS harus termasuk prosedur untuk menjamin bahwa non-conformities, kecelakaan dan situasi
berbahaya dilaporkan kepada Perusahaan, diinvestigasi dan dianalisa dengan tujuan untuk meningkatkan
keselamatan dan pencegahan pencemaran.
Code No : 10
Perawatan Kapal dan Peralatan
10.1 Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk menjamin bahwa kapal dirawat sesuai dengan
persyaratan dari peraturan yang berlaku dan persyaratan tambahan yang mungkin ditetapkan oleh
perusahaan.
10.3 Perusahaan harus menetapkan prosedur didalam SMSnya untuk mengidentifikasi peralatan dan sistim
teknis bila terjadi kegagalan operasional dapat menyebabkan situasi yang berbahaya. SMS harus
memberikan ukuran spesifik untuk menjamin kehandalan peralatan atau sistim tersebut. Ukuran tersebut
harus termasuk testing yang terartur terhadap standby arrangement dan peralatan atau sistim teknis yang
tidak digunakan secara terus menerus.
10.4 Inspeksi yang diterangkan didalam 10.2 dan juga ukuran seperti pada 10.3 harus diintergrasikan
kedalam operasional perawatn rutin.
Code No : 11 - Dokumentasi
11.1 Perusahaan harus menetapkan dan menjaga prosedur untuk mengontrol semua dokumen dan data yang
relevan dengan SMS.
11.2 Perusahaan harus menjamin bahwa:
1.Dokumen yang berlaku selalu tersedia di lokasi yang tepat.
2.Perubahan dokumen harus direview dan disetujui oleh personel yang berwewenang.
3.Dokumen yang kedaluarsa harus disingkirkan.
11.3 Dokumen yang digunakan untuk menjelaskan pelaksanaan SMS mungkin disebut “Safety Management
Manual”. Dokumen harus disimpan ditempat yang dianggap paling efisien. Setiap kapal harus membawa
dokumen yang relevan dengan kapal tersebut.
Code No : 12
Verifikasi, Review dan Evaluasi Perusahaan
12.1 Perusahaan harus melakukan internal audit untuk mengecek apakah aktivitas keselamatan dan
pencegahan pencemaran sesuai dengan SMS.
12.2 Perusahaan harus mengevaluasi secara teratur tentang efisiensi dari SMS, dan bila perlu melakukan
review SMS, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Perusahaan.
12.3 Audit dan tindakan perbaikan harus dilakukan sesuai dengan prosedur terdokumentasi.
12.4 Personel yang melakukan audit harus independen terhadap area yang diaudit kecuali hal tersebut tidak
dapat dilakukan karena ukuran dan sifat Perusahaan.
12.5 Hasil audit dan review harus menjadi perhatian semua personel yang bertanggung jawab.
12.6 Personel yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut harus mengambil tindakan perbaikan terhadap
defisiensi tersebut.
Code No : 13
Sertifikasi, Verifikasi dan Kontrol
13.1 Kapal harus dioperasikan oleh Perusahaan yang mempunyai DOC yang relevan terhadap jenis kapal
tersebut.
13.2 DOC harus diterbitkan kepada Perusahaan yang memenuhi persyaratan ISM Code oleh Administration,
oleh Organisasi yang ditunjuk oleh Administration atau Pemerintah yang ditunjuk oleh Administration, yang
mana Perusahaan melakukan bisnisnya. DOC ini disetujui sebagai bukti bahwa Perusahaan mampu
memenuhi persyaratan ISM Code.
13.3 Copy DOC harus ditempatkan di kapal sehingga Master dapat dapat menunjukkan kepada
Administration atau Organisasi yang ditunjuk olehnya.
13.4 Sertifikat bernama SMC harus diterbitkan kepada kapal oleh Administration atau Organisasi yang
ditunjuk oleh Administration. Bila menerbitkan SMC, Administration harus melakukan verifikasi bahwa
manajemen Perusahaan dan kapal sesuai dengan SMS yang telah diasetujui.
13.5 Administration atau Organisasi yang ditunjuk oleh Administration harus melakukan verifikasi secara
teratur untuk mengecek berfungsinya SMS yang telah disetujui.