Anda di halaman 1dari 27

by Sanoesi Setrodjijo

10/2/2012 San Set 1

the International Convention for the Safety of Life at Sea, 1974


Latar belakang : Terjadinya suatu kecelakaan kapal, yaitu tenggelamnya S.S. TITANIC milik the white Star Liner pada pelayaran perdananya dalam tahun 1912. Lebih dari 1500 penumpang dan awak kapal meninggal dunia dan musibah ini memunculkan banyak pertanyaan tentang standar-standar yang ada.
10/2/2012 San Set 2

SOLAS :

Konperensi dihadiri oleh 13 negara dan Konvensi yang dihasilkan disyahkan pada tanggal 20 Januari 1914, menjadi SOLAS yang pertama 1914

Yang kedua disyahkan tahun 1929 dan

diberlakukan tahun 1933; Yang ketiga disyahkan tahun 1948 dan diberlakukan tahun 1952; Yang keempat disyahkan oleh IMO tahun 1960 dan diberlakukan tahun 1965; Yang kelima adalah versi sekarang (SOLAS 1974) disyahkan IMO tahun 1974 dan diberlakukan tahun 1980
San Set 3

10/2/2012

Konvensi SOLAS yang secara terus menerus


1. 2. 3. 4. 5.

diperbaiki telah mencakup banyak aspek tentang keselamatan jiwa dilaut. Konvensi SOLAS 1914 (13 negara) mengeluarkan persyaratan Internasional tentang : Keselamatan navigasi utk semua kapal niaga Ketentuan sekat kedap air dan sekat kedap api Alat penolong, alat pencegahan kebakaran dan alat pemadam kebakaran pd kpl pnp Persyaratan lain yang berhubungan dengan perlengkapan radio telegraphy Ditetapkannya North Atlantic Ice Patrol
San Set 4

10/2/2012

Konvensi SOLAS 1929 (18 negara) :


Konvensi SOLAS 1948 :
dilakukan revisi pada peraturan Internasional mencegah tubrukan dilaut (Collision Regulations)

a. perbaikan sekat kedap air dikapal penumpang , standar stabilitas, pemeliharaan dan pelayanan dlm keadaan darurat, perlindungan thd kebakaran, sekat tahan api dll b. sertipikat keselamatan perlengkapan kapal barang dengan ukuran 500 GT keatas mulai diperkenalkan, col regs juga direvisi yang berhubungan dengan keselamatan navigasi, meteorologi dan patroli didaerah es
10/2/2012 San Set 5

c. satu bab terpisah dimasukan yg berhubungan dengan pengangkutan muatan curah dan barang berbahaya termasuk EXPLOSIVES d. telah terjadi perkembangan tentang hal komunikasi radio, sehingga dijadikan bab judul tersendiri yang memuat tentang radio telephony dan radio telegraphy Pada konperensi yang diselenggarakan di Geneva yang diprakasai oleh PBB (UNO), disyahkan satu konvensi tentang pendirian IMCO (International Maritime Consultative Organization) yang kemudian tahun 1982 menjadi IMO (International Maritime Organization)
San Set 6

10/2/2012

Konvensi SOLAS 1960 (55 negara) :


a. pengawasan dan persyaratan untuk berbagai survey dan sertipikat untuk kapal barang 500 GT keatas yang melayari Internasional Voyages. b. setiap negara mengadakan penyelidikan terhadap kecelakaan dan meberikan informasi kepada IMO . c. beberapa ketentuan yang wajib dipenuhi oleh kapal penumpang mulai diberlakukan juga bagi kapal barang seperti mengenai tenaga, penerangan darurat dan perlindungan terhadap bahaya kebakaran. Salah satu resolusi yg disyahkan :IMDG Codes= International Maritime Dangerous Goods Codes
San Set 7

10/2/2012

Konvensi SOLAS 1974 (71 negara) : Lampiran (Annex), terdiri dari :


Bab I Bab II : Ketentuan Umum : 1. Konstruksi sub divisi dan stabilitas, instalasi permesinan dan listrik, 2. Konstruksi perlindungan kebakaran, deteksi kebakaran dan pemadaman kebakaran : Alat Penolong (Life Saving Appliances) : Radio telegraphy dan radio telephony : Keselamatan Navigasi : Pengangkutan muatan padian/ gandum ( Carriage of Grain)
San Set 8

Bab Bab Bab Bab

III IV V VI

10/2/2012

Bab VII : Pengangkutan barang / muatan berbahaya (Carriage of Dangerous Goods), Bab VIII : Kapal-kapal Nuclear Bab IX : Manajemen Keselamatan untuk pengoperasian Kapal-kapal, Bab X : Tindakan keselamatan untuk kapal kecepatan tinggi (High Speed Craft) Bab XI : Tindakan khusus untuk mempertinggi keselamatan maritim, Bab XII : Tambahan tindakan untuk Bulk Carrier
10/2/2012 San Set 9

Aturan 2. difinisi

Aturan berarti aturan yang berisi dalam lampiran

pada konvensi yang sedang berlaku Administration berarti pemerintah yang memberikan ijin untuk bendera kapal dapat dikibarkan Approved berarti disetujui oleh pemerintah International voyage berarti perjalanan dari negara kenegara lain yang mengacu konvensi atau bolak balik Penumpang adalah setiap orang selain dari: - awak kapal atau orang yang sedang melaksanakan tugas diatas kapal - anak dibawah umur satu tahun
San Set

10/2/2012

10

Kapal penumpang adalah sebuah kapal yang


dapat mengangkut lebih dari 12 penumpang Kapal barang adalah sebuah kapal yang bukan kapal penumpang Kapal tangker adalah sebuah kapal yang konstruksinya memungkinkan untuk mengangkut muatan cair yang mudah terbakar Kapal ikan adalah sebuah kapal yang digunakan untuk menangkap ikan, ikan paus, anjing laut atau kehidupan laut lainnya Kapal nuclear adalah sebuah kapal yang digerakan dengan tenaga nuclear Kapal baru adalah sebuah kapal yang lunasnya diletakkan atau dibangun sesudah tanggal 25 Mei 1980 Existing ship adalah sebuah kapal yang bukan kapal baru
San Set 11

10/2/2012

Aturan 3 Pengecualian

Aturan diatas tidak berlaku untuk :

a. Kapal perang dan pengangkut pasukan b. Kapal barang dibawah 500 Gross Tonnage c. Kapal yang tidak digerakkan oleh tenaga d. e. f.

mesin / baling Kapal kayu yang dibangun secara primitive Kapal pesiar yang tidak untuk niaga Kapal ikan
San Set 12

10/2/2012

Bab I : Ketentuan-ketentuan umum

Survey berbagai jenis kapal dan penerbitan

dokumen yang menandakan bahwa kapal memenuhi persyaratan konvensi Termasuk persyaratan survey sebelum kapal dioperasikan; suatu survey periodik (setiap 12 bulan) dan survey tambahan jika timbul kejadian Sertipikat yang harus diterbitkan oleh Negara bendera sebagai bukti bahwa sebuah kapal telah diperiksa dan dijumpai memenuhi persyaratan Konvensi
San Set 13

10/2/2012

Sertipikat dimaksud mencakup :

Sertipikat Sertipikat Sertipikat Sertipikat Sertipikat

Keselamatan Keselamatan Keselamatan Keselamatan Keselamatan

Kapal Penumpang Konstruksi Kapal Barang Perlengkapan Kapal Barang Radiotelegrapi Kapal Barang Radioteleponi Kapal Barang

Disamping sertipikat tsb diatas, juga ada suatu sertipikat pembebasan (Exemption Certificate) yang diterbitkan bila suatu pembebasan dari persyaratan diperbolehkan oleh Negara bendera
10/2/2012 San Set 14

Bab II-1 : Konstruksi-sub divisi dan stabilitas, instalasi permesinan dan listrik

Subdivisi kapal penumpang kedalam

kompartemen kedap air harus sedemikian rupa bahwa diumpamakan setelah lambung kapal rusak, kapal akan tetap mengapung dalam suatu posisi yang stabil, termasuk persyaratan utk intergritas kedap air dan penataan pemompaan bilga.
didisain untuk memastikan bahwa pelayanan yang penting untuk keselamatan kapal, para penumpang dan awak kapal tetap terpelihara dibawah berbagai kondisi darurat
San Set 15

Persyaratan instalasi permesinan dan listrik

10/2/2012

Bab II-2 : Konstruksi-perlidungan kebakaran, deteksi kebakaran dan pemadaman kebakaran

Divisi / pembagian kapal kedalam zona utama dan

vertikal dengan batas struktural dan yang berkaitan dengan panas (thermal) Pemisahan ruang akomodasi dari sisa ruang kapal dengan batas secara struktural dan yang berkaitan dengan panas (thermal) Dilarang memakai material yang mudah terbakar Deteksi setiap kebakaran dalam zona asal Penahanan & pemadaman setiap kebakaran dlm ruang asal Perlindungan terhadap sarana pelepasan/pelarian (escape) atau kemudahan untuk tujuan pemadaman kebakaran Siap tersedia alat pemadam kebakaran Meminimalkan kemungkinan penyalaan dari uap 10/2/2012 San Set 16 muatan yang mudah menyala

Bab III:AlatPenolong (Life Saving Appliances)

Bagian A, yang menguraikan alat penolong

berdasarkan jenis, perlengkapannya, spesifikasi konstruksi, metode penetapan kapasitasnya dan ketentuan untuk memelihara dan tersedianya. Juga menguraikan prosedur darurat dan latihan rutin. Bagian B dan C berisi tambahan persyaratanuntuk kapal penumpang dan barang Bab ini telah direvisi secara menyeluruh dengan amandemen 1983
San Set 17

10/2/2012

Bab IV : Radiotelegrafi dan radio telefoni

Bab ini dibagi dalam empat bagian. Bagian A : menetapkan jenis instalasi radio yang

harus dibawa Bagian B : menetapkan persyaratan operasional untuk jaga radio Bagian C : memuat persyaratan tehnis rinci termasuk ketentuan tehnis untuk pencari arah (direction finders) dan instalasi radio telegrafi untuk sekoci penolong bermotor, bersama aparat radio jinjing untuk pesawat penyelamat (survival craft) Bagian D : memuat kewajiban perwira radio sehubungan dengan kewajiban mengisi log book Bab ini berhubungan erat dengan peraturan Radio dari ITU (International Telecommunication Union)
San Set 18

10/2/2012

Bab V : Keselamatan Navigasi

Bersifat operasional dan diaplikasikan pada

semua kapal. Ini berbeda dengan dengan konvensi secara keseluruhan, yang hanya diaplikasikan pada kapal yang terlibat pada pelayaran Internasional Termasuk pemeliharaan dari pelayanan meteorologi untuk kapal; pelayanan patroli es; pengaturan rute kapal dan ketentuan pelayananpencarian dan penyelamatan (SAR) Kewajiban umum untuk negara peserta guna memastikan bahwa semua kapal cukup diawaki dan efisien dilihat dari sudut pandang keselamatan Persyaratan untuk pemasangan radar dan sarana bantu navigasi lainnya

10/2/2012

San Set

19

Bab VI : Pengangkutan muatan curah (Carriage of Grain)


Berpindah tempat (shifting) adalah suatu
karakteristik yang melekat dari muatan curah (biji/padi an, gandum dll), dan pengaruhnya terhadap stabilitas kapal dapat mendatangkan malapetaka. Ketentuan yang berhubungan dengan pemadatan muatan, trimming dan menyelamatkan muatan. Kapal yang dikonstruksikan secara khusus untuk mengangkut muatan curah (grain) dan menetapkan suatu mode untuk menghitung momen tegak (adverse heeling momment) yang diakibatkan oleh perpindahan / pergeseran muatan dalam kapal yang mengangkut muatan curah dalam jumlah besar. Setiap kapal harus membawa dokumen angkutan, data stabilitas pemuatan curah dn rencana yang berkaitan dengan pemuatan
San Set 20

10/2/2012

Bab VII : Pengangkutan barang-barang / muatan berbahaya (Carriage of dangerous goods)

Menetapkan klasifikasi, pengepakan, penandaan


dan penyusunan muatan berbahaya dalam bentuk kemasan. Mengikuti metode yang dipakai oleh PBB untuk semua moda transport. Negara peserta diminta untuk mengeluarkan instruksi yang berkaitan dengan pengangkutan barang berbahaya tersebut, untuk ini IMDG (International Maritime Dangerous Goods) Code telah disyahkan oleh IMO dalam tahun 1965.
San Set 21

10/2/2012

Bab VIII : Kapal-kapal Nuclear

Memberikan persyaratan-persyaratan dasar

untuk kapal-kapal bertenaga nuklir, dimana didukung oleh bermacam-macam rekomendasi yang dilampirkan pada konvensi. Kemudian rekomendasi ini telah diambil alih oleh Kodifikasi keselamatan untuk kapal-kapal niaga nuklir dan rekomendasi-rekomendasi tentang pemakaian pelabuhan-pelabuhan oleh kapalkapal niaga nuklir

10/2/2012

San Set

22

Bab IX :

Manajemen Keselamatan untuk Pengoperasian Kapal-kapal

Sebagai payung tentang International Safety

Management (ISM) Code for the Safe Operation of Ships and for Pollution Prevention , yang memuat petunjuk-petunjuk pelaksanaannya. Bab ini terdiri dari 6 aturan pokok sbb : 1. definisi 2. penerapan 3. keperluan manajemen keselamatan 4. pemeliharaan 5. verifikasi dan pengawasan
San Set 23

10/2/2012

Bab X :

Tindakan-tindakan keselamatan untuk kapal-kapal kecepatan tinggi (High Speed Craft)

Memuat ketentuan-ketentuan pokok untuk kapal


kecepatan tinggi High Speed Craft (HSC) Code . Terdiri dari : 1. definisi 2. penerapan 3. fasilitas untuk kapal cepat

10/2/2012

San Set

24

Bab XI :

Tindakan-tindakan khusus untuk memepertinggi keselamatan maritim

Berisi ketentuan-ketentuan pokok yang


berkaitan dengan keselamatan maritim. Sebagai payung dalam Penerapan International Ship and Port Security (ISPS) Code. Terdiri dari : 1. organisasi yang bertanggung jawab 2. penanganan survey 3. nomer identitas kapal 4. operasional dari port state control (PSC)
San Set 25

10/2/2012

Bab XII : Tambahan tindakan-tindakan untuk Bulk Carrier Memuat aturan keselamatan kapal curah yg

terdiri dari : 1. definisi 2. penerapan 3. jadwal pelaksanaan 4. pengaruh buruk thd stabilitas kapal 5. pengaruh muatan thd bangunan kapal 6. bangunan dan fasilitas lainnya 7. survey ruang muat 8. informasi-informasi yang berkaitan dgn pemuatan 9. fasilitas yang berhubungan dengan ruang muat 10. density pemadatan ruang muat 11. peralatan pemuatan
San Set 26

10/2/2012

Amandemen SOLAS 1988 tentang GMDSS

Mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 1992 Konsep dasar dari sistim GMDSS adalah

kewenangan darat untuk melakukan pencarian dan penyelamatan (SAR) demikian juga kapal dalam keadaan darurat harus segera mengirimkan berita marabahaya dilaut dan dapat bekerja sama dengan operasi SAR dalam waktu singkat / cepat . Sistim menyediakan pelayanan yang mendesak keselamatan komuniksi serta penyebaran informasi keselamatan maritim, pelayaran , peringatan meteorologi dan informasi yang mendesak untuk kapal-kapal
San Set 27

10/2/2012

Anda mungkin juga menyukai