Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN IX

METODE BERLABUH JANGKAR


(ANCHORING OPERATION METHODE)
 Persiapan kapal sebelum berlabuh jangkar
Sebelum berlabuh jangkar, ada beberapa hal yang perlu di persiapkan, antara lain:

1. ½ atau satu jam sebelum pelaksanaan letgo jangkar, KKM dan perwira deck serta
petugas lain yang bertanggungjawab,mempersiapkan mesin untuk olah gerak dan
peralatan yang diperlukan.
2. Topdal diangkat
3. Siapkan Sosok benda yang diperlukan
4. Echo Sounder dihidupkan
5. Hidupkan mesin jangkar,dan di coba,serta pastikan bahwa tidak macet
6. Alat komuikasi dari haluan ke anjungan di coba,dan peralatan di anjungan juga di
coba seperti telegrap,suling,kemudi,dll
7. Penentuan posisi dengan baringan dilakukan sesering mungkin
8. Mengadakan kontak secara terus menerus dg pihak darat (pandu,stasion pantai,dan
agent)
9. Peta rencana pelabuhan dan buku informasi tempat tersebut dipelajari (mis: pilot
book, Guide to port entry,dll)
10. Kegiatan-kegiatan yang mungkin akan mengganggu pelaksanaan letgo jangkar untuk
sementara dihentikan.

Prosedur berlabuh jangkar - di setiap berlabuh dan di tempat yang beda maka beda
juga cara kita berlabuh jangkar,disini yang di bedakan adalah kedalaman dan arus
serta faktor cuaca yang ada di sekitar kapal.Sebelum berlabuh, pilih posisi labuh
dengan mempertimbangkan dasar laut, bahaya di sekitarnya, keadaan cuaca, laut  dan
pasang surut, kedalaman air dan kemudahan berolah gerak.

1. Mendekati posisi labuh dengan kecepatan kurang cukup untuk keselamatan. Selalu
melintang arus, pasang surut atau angin
2. Satu jam sebelum operasi labuh, jangkar disiapkan. Mesin jangkar harus
dihidupkan dan dicek
3. Sebaiknya rantai jangkar diaria beberapa panjang sebelum dilego
4. Jika kedalaman air lebih dari 25 meter, selalu labuhkan kapal menggunakan tenaga
mesin jangkar. Jangan menurunkan jangkar dengan gaya beratnya
5. Pastikan komunikasi sebelum perintah lego jangkar diberikan
6. Pada waktu kapal ‘dibawa’ beberapa segel, pastikan tekanan lengan hidup dan rem
makan.
7. Penting untuk menempatkan jangkar yang tidak digunakan untuk siap lego pada
waktu kapal sedang ‘dibawa’
8. Jangan menyentak rantai jangkar menggunakan rem. Rem hanya digunakan selayak
untuk mencek rantai

Prosedur Hibob Jangkar


Pada waktu menghibib jangkar prosedur berikut harus diikuti :

1. Regu jangkar disiapkan dalam waktu yang cukup


2. Pemanasan yang cukup untuk mesin jangkar, khususnya mesin uap
3. Regu jangkar berpakaian kerja lengkap sebelum menuju stasiun jangkar
4. Kamar mesin harus diberitahu dalam waktu yang cukup
5. Pada waktu di stasiun jangkar, gunakan gear, hidupkan pencuci jangkar dan siap
untuk menerima perintah dari anjungan navigasi
6. Pada waktu menerima perintah untuk hibob jangkar, hibob jangkar perlahan-lahan
beberapa menit sebelum memberikan tenaga penuh, laporkan tiap segel yang telah
masuk
7. Gunakan tenaga mesin untuk mengurangi tegangan pada rantai
8. Pada waktu jangkar terhibib, anjungan harus diberitahu. Secara prinsip jangkar
mengapung maksudnya adalah jangkar telah lepas dari dasar lauat tetapi tidak
cukup aman bagi kapal untuk maju atau mundur menjauh sampai jangkar terlihat
9. Jangkar harus dimasukan, rem dipasang dan gear dilepas serta pembilasan
dihentikan. Nakhoda harus memutuskan kapan jangkar harus diikat
Berikut adalah bagian2 dari penataan anchor windlass.

Metode Berlabuh jangkar ada 2 yaitu:

1. Letting go the ancor = Jangkar dijatuhkan kelaut dg Gravity.


2. Walking back = Jangkar diarea dg menggunakan gear/windlass.

"Letting go an anchor" adalah cara yg paling mudah dan sering digunakan. Tapi dlm keadaan
tertentu sprti perairan dalam, berlabuh dg "Walking back" juga digunakan untuk menghindari
jangkar meluncur dg cepat, brake tdk mampu nahan dan jangkar bisa hilang.

Mendekati tempat berlabuh jangkar sedapat mungkin harus berlawanan dg arah arus dan
angin, kecuali kapal2 kecil yg bisa berputar ditempat. 
Namun sebelum jangkar dijatuhkan, haluan harus menghadap angin/arus. 
Sambil bergerak mundur kecepatan kapal ketika menjatuhkan jangkar berada pada kisaran
"0.5 knots – 1 knots". Jangan lebih dari 2 knots agar jangkar tdk meluncur dg cepat tdk
trkendali yg bs mengakibatkn kerusakan Brake lining atau hilangnya jangkar krn putus pada
bitter end.

"HINDARI MENJATUHKAN JANGKAR BY GRAVITY DARI ATAS


KETINGGIAN/KEDALAMAN 20 METERS".!!!!!

Jangkar harus diarea by gear sampai sedekat mungkin kedasar laut yakni sktr 5 meter dr
seabed, jangan sampai menyentuh dasar laut untuk menghindari kerusakan akibat pergerakan
kapal.

Kedalaman laut bisa dilihat melalui Echousounder atau chart datum di peta.

"PANJANG 1 SHACKLE RANTAI JANGKAR = 27.5 M". Disini bisa kita perkirakan brpa
yg harus diarea.

Jika menggunakan cara “Walking back”.


Ketahuilah bahwa rata2 windlass dirancang dg kecepatan area sekitar 9 Mtrs/minute = 540
mtrs/hours (0.3 knots)

Jadi berlabuh dg walking back (windlass gear) kecepatan mundur kapal jgn lebih dari 0.5
knots agar rantai dan windlass tidak stress.

Berapa sih idealnya panjang rantai jangkar yg harus diarea.?


Dalam segala kondisi cuaca perlu diingat bhwa kedudukan rantai harus HORIZONTAL dg
jangkar, utk itu berlabuh dg rantai yg panjang akan lebih "Good holding".

Berlabuh dg rantai yg terlalu panjang tdk selalu bisa dilakukan pada perairan "Congested
water" seperti di Singapore.

Menghitung panjang rantai jangkar yg harus diarea ada beberapa cara:

1. Jumlah shackle = 1.5√D (D = Kedalaman laut).


2. Panjang rantai dalam meters = 6 - 10 kali kedalaman laut).
3. Jika menggunakan "Wire cable", maka panjangnya = 39 x√D (D = Kedalaman laut)

Kekuatan “Holding” jangkar.


Ada beberapa faktor yg mempengaruhi kekuatan holding sebuah jangkar yaitu:

1. Design atau bentuk jangkar, jangkar dengan “Fluke/kuku yang lebar” itu lebih kuat
good holdingnya (lihat gambar diatas).
2. Jenis dasar perairan, Jenis dasar “PASIR/SAND” adalah yang terkuat untuk “Good
holding ground”, sedangkan “SOFT MUD/LUMPUR LUNAK” adalah yg terburuk.
Naah dr sini kita bisa nentukan berapa Panjang rantai idealnya.
3. Keadaan cuaca perairan setempat: Arus, angin dan ombak.
4. Panjang rantai jangkar, semakin Panjang maka semakin “Good holding”. Tapi
perhitungkan kepadatan area sekitar dg "swinging circle"

Menghitung “Anchor Swinging circle”, perhitungan ini perlu dilakukan untuk menjaga jarak
aman dengan kapal2 lain disekitarnya.

Perhitunganya sangat simple yaitu:


Swinging circle = Panjang rantai jangkar diair + Panjang kapal.

Contoh: kapal panjangnya 100M berlabuh jangkar sebanyak 6 shackle di deck, berapa
swinging circle nya?

Swinging circle = (6 Shackle x 27.5M) + 100M = 165+100 = 265M kemudian di convert ke


nautical miles = 265 : 1852 = 0.143 NM.
Kemudian set di Radar range circle dg angka 0.143 NM trsebut untuk menjaga jarak dg kapal
lain. Namun jika dibelakang ada kapal lain maka range trsebut hrs dinaikan 2x lipat, sebab
setelah jangkar dijatuhkan, maka kapal akan bergerak mundur sepanjang rantai yg diarea dan
mendekat kekapal dibelakangnya.

Melaporkan posisi jangkar, ini penting juga lhoh untuk diketahui:

1. Clock format = Haluan kapal dianggap arah jam 12. Jika arah rantai jangkar ke kanan
maka disebut "1'o clock, 2' o clock, etc" dan jika arah rantai kesebelah kiri maka
disebut "11' o clock, 10' o clock, etc".
2. Cardinal point = Ini seperti menggunakan kompass, 1 point = 11.25 degrees. Cara
lapornya "2 point in starboard bow, 1 point in port bow, etc".

Tapi yg paling umum adalah "Clock format". 

Kedudukan rantai.
Hal ini pun penting juga utk dilaporkan, istilah yg biasa digunakan adalah:

1. Short stay = Rantai jangkar mengarah terlihat dekat/pendek dr kapal, agak2 miring
dikit gitu arahnya dg ship side.
2. Medium stay = Rantai jangkar mengarah sedang2 saja dr ship' side.
3. Long stay = Rantai jangkar menjulur jauuuh gtu. Ini tandanya jangkar kencang.
4. Up and Down = Rantai jangkar tegak lurus dan parallel dg ship's side. Dari hawse
pipe trlihat lurus kedalam air.

Berapa sih kekuatan windlass atau mesin jangkar.


Mesin jangkar biasanya hanya mampu menahan beban sepanjang 80 meter atau sekitar 3
shackles dr rantai jangkar.
Jika kita berlabuh dikedalaman lebih dari 80 meter, alamat dech anchor windlass akan berat
utk menarik jangkarnya atau bhkan bisa macet, kecuali mesin windlass yg modern ini banyak
di lengkapi dg hydraulic pumps ganda. Maka ini tdk berlaku.

Hitungan untuk berlabuh jangkar :

arah angin sangat menentukan untuk menurunkan jangkar kiri atau kanan.
perhatikan jarak dengan kapal lain minimal 3x panjang kapal dgn radar, utk
menghindari putaran kapal.

cari jumlah segel rantai yg akan di turunkan, dengan cara


deep x 4 : 27.5

deep/kedalaman=echo sounder,
4=ketetapan,
27.5 (1 segel= 27.5)
hasil dari perkalian & pembagian tersebut adalah jumlah segel rantai di atas air.

untuk mencari lingkar putar hanyut kapal pada saat berlabuh jangkar dgn cara.

(deep x 4 : 1 segel = hasilnya x 1 segel + LOA - deep : 1 cable )


LOA (length over all)= pnjang kapal kseluruhan
1 cable = 185.2

contoh :

4 x 27 : 27.5 = 4 x 27.5 =108 M


108 + 98,6 (LOA) -27 : 185.2 = 0,1 NM

End of Lesson

Anda mungkin juga menyukai