1. ½ atau satu jam sebelum pelaksanaan letgo jangkar, KKM dan perwira deck serta
petugas lain yang bertanggungjawab,mempersiapkan mesin untuk olah gerak dan
peralatan yang diperlukan.
2. Topdal diangkat
3. Siapkan Sosok benda yang diperlukan
4. Echo Sounder dihidupkan
5. Hidupkan mesin jangkar,dan di coba,serta pastikan bahwa tidak macet
6. Alat komuikasi dari haluan ke anjungan di coba,dan peralatan di anjungan juga di
coba seperti telegrap,suling,kemudi,dll
7. Penentuan posisi dengan baringan dilakukan sesering mungkin
8. Mengadakan kontak secara terus menerus dg pihak darat (pandu,stasion pantai,dan
agent)
9. Peta rencana pelabuhan dan buku informasi tempat tersebut dipelajari (mis: pilot
book, Guide to port entry,dll)
10. Kegiatan-kegiatan yang mungkin akan mengganggu pelaksanaan letgo jangkar untuk
sementara dihentikan.
Prosedur berlabuh jangkar - di setiap berlabuh dan di tempat yang beda maka beda
juga cara kita berlabuh jangkar,disini yang di bedakan adalah kedalaman dan arus
serta faktor cuaca yang ada di sekitar kapal.Sebelum berlabuh, pilih posisi labuh
dengan mempertimbangkan dasar laut, bahaya di sekitarnya, keadaan cuaca, laut dan
pasang surut, kedalaman air dan kemudahan berolah gerak.
1. Mendekati posisi labuh dengan kecepatan kurang cukup untuk keselamatan. Selalu
melintang arus, pasang surut atau angin
2. Satu jam sebelum operasi labuh, jangkar disiapkan. Mesin jangkar harus
dihidupkan dan dicek
3. Sebaiknya rantai jangkar diaria beberapa panjang sebelum dilego
4. Jika kedalaman air lebih dari 25 meter, selalu labuhkan kapal menggunakan tenaga
mesin jangkar. Jangan menurunkan jangkar dengan gaya beratnya
5. Pastikan komunikasi sebelum perintah lego jangkar diberikan
6. Pada waktu kapal ‘dibawa’ beberapa segel, pastikan tekanan lengan hidup dan rem
makan.
7. Penting untuk menempatkan jangkar yang tidak digunakan untuk siap lego pada
waktu kapal sedang ‘dibawa’
8. Jangan menyentak rantai jangkar menggunakan rem. Rem hanya digunakan selayak
untuk mencek rantai
"Letting go an anchor" adalah cara yg paling mudah dan sering digunakan. Tapi dlm keadaan
tertentu sprti perairan dalam, berlabuh dg "Walking back" juga digunakan untuk menghindari
jangkar meluncur dg cepat, brake tdk mampu nahan dan jangkar bisa hilang.
Mendekati tempat berlabuh jangkar sedapat mungkin harus berlawanan dg arah arus dan
angin, kecuali kapal2 kecil yg bisa berputar ditempat.
Namun sebelum jangkar dijatuhkan, haluan harus menghadap angin/arus.
Sambil bergerak mundur kecepatan kapal ketika menjatuhkan jangkar berada pada kisaran
"0.5 knots – 1 knots". Jangan lebih dari 2 knots agar jangkar tdk meluncur dg cepat tdk
trkendali yg bs mengakibatkn kerusakan Brake lining atau hilangnya jangkar krn putus pada
bitter end.
Jangkar harus diarea by gear sampai sedekat mungkin kedasar laut yakni sktr 5 meter dr
seabed, jangan sampai menyentuh dasar laut untuk menghindari kerusakan akibat pergerakan
kapal.
Kedalaman laut bisa dilihat melalui Echousounder atau chart datum di peta.
"PANJANG 1 SHACKLE RANTAI JANGKAR = 27.5 M". Disini bisa kita perkirakan brpa
yg harus diarea.
Jadi berlabuh dg walking back (windlass gear) kecepatan mundur kapal jgn lebih dari 0.5
knots agar rantai dan windlass tidak stress.
Berlabuh dg rantai yg terlalu panjang tdk selalu bisa dilakukan pada perairan "Congested
water" seperti di Singapore.
1. Design atau bentuk jangkar, jangkar dengan “Fluke/kuku yang lebar” itu lebih kuat
good holdingnya (lihat gambar diatas).
2. Jenis dasar perairan, Jenis dasar “PASIR/SAND” adalah yang terkuat untuk “Good
holding ground”, sedangkan “SOFT MUD/LUMPUR LUNAK” adalah yg terburuk.
Naah dr sini kita bisa nentukan berapa Panjang rantai idealnya.
3. Keadaan cuaca perairan setempat: Arus, angin dan ombak.
4. Panjang rantai jangkar, semakin Panjang maka semakin “Good holding”. Tapi
perhitungkan kepadatan area sekitar dg "swinging circle"
Menghitung “Anchor Swinging circle”, perhitungan ini perlu dilakukan untuk menjaga jarak
aman dengan kapal2 lain disekitarnya.
Contoh: kapal panjangnya 100M berlabuh jangkar sebanyak 6 shackle di deck, berapa
swinging circle nya?
1. Clock format = Haluan kapal dianggap arah jam 12. Jika arah rantai jangkar ke kanan
maka disebut "1'o clock, 2' o clock, etc" dan jika arah rantai kesebelah kiri maka
disebut "11' o clock, 10' o clock, etc".
2. Cardinal point = Ini seperti menggunakan kompass, 1 point = 11.25 degrees. Cara
lapornya "2 point in starboard bow, 1 point in port bow, etc".
Kedudukan rantai.
Hal ini pun penting juga utk dilaporkan, istilah yg biasa digunakan adalah:
1. Short stay = Rantai jangkar mengarah terlihat dekat/pendek dr kapal, agak2 miring
dikit gitu arahnya dg ship side.
2. Medium stay = Rantai jangkar mengarah sedang2 saja dr ship' side.
3. Long stay = Rantai jangkar menjulur jauuuh gtu. Ini tandanya jangkar kencang.
4. Up and Down = Rantai jangkar tegak lurus dan parallel dg ship's side. Dari hawse
pipe trlihat lurus kedalam air.
arah angin sangat menentukan untuk menurunkan jangkar kiri atau kanan.
perhatikan jarak dengan kapal lain minimal 3x panjang kapal dgn radar, utk
menghindari putaran kapal.
deep/kedalaman=echo sounder,
4=ketetapan,
27.5 (1 segel= 27.5)
hasil dari perkalian & pembagian tersebut adalah jumlah segel rantai di atas air.
untuk mencari lingkar putar hanyut kapal pada saat berlabuh jangkar dgn cara.
contoh :
End of Lesson