Anda di halaman 1dari 37

ATURAN 28:

KAPAL YANG TERKEKANG OLEH SARATNYA


• Kapal yang terkekang oleh saratnya,
sebagai tambahan dari penerangan yang
diatur untuk kapal tenaga dalam aturan
23, boleh memperlihatkan tiga buah
penerangan keliling merah bersusun tegak
atau sebuah selinder, di tempat yang
kelihatan sejelas-jelasnya.
Isyarat kabut (aturan 35 (c)): Satu tiup
panjang disusul dua tiup pendek dengan
selang waktu tidak lebih dari 2 menit
Tampak
dari depan

Isyarat
Tampak
siangdari
harilambung kiri

Tampak dari belakang Tampak dari lambung kiri

Kapal tenaga yang terkekang oleh saratnya


Aturan 29 : Kapal Pandu
(a) Kapal yang sedang memandu harus memperlihatkan :
(i). Di dekat atau di puncak tiang, dua buah penerangan keliling
bersusun tegak, diatas berwarna putih dan dibawah berwarna
merah.
(ii). Bilamana sedang berlayar, sebagai tambahan harus memasang
penerangan lambung dan penerangan buritan.
(iii).Bilamana sedang berlabuh jangkar, sebagai tambahan pada
penerangan yang diatur dalam sub paragraph (i), penerangan-
penerangan atau sosok benda yang diatur dalam aturan 30 bagi
kapal yang sedang berlabuh jangkar.
(b) Kapal pandu bilamana tidak sedang memandu harus memasang
penerangan atau sosok benda untuk kapal yang sesuai
panjangnya.
Isyarat kabut – aturan 35 (a), (b) atau (h).
Seperti isyarat kabut bagi kapal tenaga sedang berlayar, mempunyai
laju atau berlabuh, dan sebagai tambahan boleh
memperdengarkan isyarat pengenal terdiri dari empat tiup
pendek.
Tampak
dari depan

Tampak
Isyarat siangdari
harilambung kiri

Tampak dari belakang Tampak dari lambung kiri

Kapal pandu sedang memandu dan berlabuh jangkar, panjang kapal


kurang dari 50 meter
Tampak
dari depan

Tampak
Isyarat siangdari
harilambung kiri

Tampak dari belakang Tampak dari lambung kiri

Kapal pandu sedang memandu dan berlabuh jangkar, panjang kapal


50 meter atau lebih
Aturan 30 :
Kapal yang bberlabuh jangkar dan kapal yang kandas
(a). Kapal yang sedang berlabuh jangkar harus memperlihatkan
ditempat yang kelihatan sejelas-jelasnya ;
(i). Dibagian depan, sebuah penerangan keliling putih atau
sebuah bola.
(ii). Di dekat atau di buritan, sebuah penerangan keliling putih,
lebih rendah dari penerangan yang diatur dalam sub
paragraph (i).
Isyarat kabut- Aturan 35 (f)
Membunyikan genta dengan cepat selama kurang lebih 5 detik
dengan selang waktu tidak lebih dari 1 menit.
Dikapal yang panjangnya 100m atau lebih, genta dibunyikan di
bagian depan dan segera setelah bunyi genta, gong dibunyikan
dengan cepat selama kurang lebih 5 detik di buritan.
Sebagai tambahan boleh memberikan isyarat perhatian berupa
satu tiup pendek, satu tiup panjang dan satu tiup pendek.
Tampak
dari depan

Isyarat siang hari

Tampak dari lambung kiri

Tampak dari belakang Tampak dari lambung kiri

Kapal yang panjangnya 50 meter atau lebih berlabuh jangkar


(b). Kapal yang panjangnya kurang dari 50
meter boleh memperlihatkan
penerangan keliling putih di tempat
yang kelihatan sejelas-jelasnya,
sebagai pengganti penerangan yang
diatur dalam paragraph (a) aturan ini.
(c). Kapal yang sedang berlabuh jangkar
dan kapal dengan panjang 100 m atau
lebih harus juga mempergunakan
penerangan kerja atau penerangan
yang serupa untuk menerangi geladaknya.
Tampak
dari depan

Isyarat siang hari

Tampak dari lambung kiri

Tampak dari belakang


Tampak dari lambung kiri

Kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter sedang berlabuh jangkar


(d). Kapal yang kandas harus memperlihatkan
penerangan-penerangan yang diatur dalam
paragraph (a) atau (b) aturan ini dan sebagai
tambahan di tempat yang kelihatan sejelas-
jelasnya.
(i). Dua penerangan keliling merah bersusun
tegak
(ii). Tiga buah bola bersusun tegak.
Isyarat kabut- aturan 35 (g).
Harus membunyikan isyarat kabut bagi kapal yang
sedang berlabuh dan sebagai tambahan
memberikkan tiga ketuk terpisah dan jelas pada
genta segera sebelum dan sesudah bunyi genta
dengan cepat.
(e). Kapal yang panjangnya kurang dari 7 meter,
bilamana berlabuh jangkar tidak di dalam atau di
dekat perairan sempit, alur pelayaran atau tempat
berlabuh jangkar, atau di tempat dimana kapal-
kapal lain biasanya berlayar, tidak diwajibkan
memperlihatkan penerangan atau sosok benda
yang diatur dalam pragraph (a) dan (b) dari
aturan ini.
(f). Kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter,
apabila kandas, tidak diwajibkan memperlihatkan
penerangan-penerangan atau sosok benda yang
diatur dalam sub paragraph (d) (i) dan (ii) dari
aturan ini.
Tampak
dari depan

Isyarat siang hari

Tampak dari lambung kiri

Tampak dari lambung kiri


Tampak dari belakang

Kapal yang panjangnya 50 meter atau lebih, kandas


Tampak
dari depan

Isyarat siang hari

Tampak dari lambung kiri

Tampak dari lambung kiri


Tampak dari belakang

Kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter, kandas


Aturan 31 :
Pesawat Terbang Laut.
• Pesawat terbang laut apabila tidak dapat
melaksanakan pemasangan penerangan
atau sosok benda yang ciri-ciri atau
kedudukannya seperti yang diatur dalam
aturan-aturan bagian ini harus
memperlihatkan penerangan dan sosok
benda yang semirip mungkin baik ciri-ciri
dan kedudukannya.
BAGIAN D
ISYARAT BUNYI DAN
ISYARAT CAHAYA
ATURAN 32 : DEFINISI
(a). Kata “suling” berati setiap alat isyarat
bunyi yang menghasilkan tiupan-tiupan
yang diatur dan memenuhi perincian
dalam Ketentuan Tambahan III
peraturan ini.
(b). Istilah “tiup pendek” berarti tiupan yang
lamanya kurang lebih satu detik.
(c). Istilah “tiup panjang” berarti tiupan yang
lamanya empat sampai enam detik.
Aturan 33
Perlengkapan Bagi Isyarat-isyarat Bunyi.
(a). Kapal yang panjangnya 12 meter atau lebih, harus
dilengkapi dengan suling dan genta.
Dikapal yang panjangnya 100 meter atau lebih sebagai
tambahan harus dilengkapi dengan gong yang nadanya
dan bunyinya tidak dapat menimbulkan kekeliruan
dengan genta.
Suling, genta dan gong harus memenuhi perincian-
perincian dalam ketentuan tambahan III peraturan ini.
Genta atau gong atau kedua-duanya boleh diganti
dengan alat lain yang menghasilkan bunyi yang ciri-
cirinya sama dengan ketentuan bahwa alat tersebut
harus selalu mungkin dibunyikan dengan tangan.
(b). Kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter tidak
diwajibkan memasang alat-alat isyarat bunyi yang diatur
dalam paragraph (a) aturan ini, tetapi jika tidak ia harus
dilengkapi dengan alat lain yang menghasilkan bunyi
Aturan 34 :
Isyarat Olah Gerak dan Isyarat Peringatan
(a). Bilamana kapal dalam keadaan saling melihat,
kapal tenaga sedang berlayar, bilamana
berolah gerak sebagaimana diperbolehkan
atau diwajibkan oleh aturan ini, harus
menunjukkan olah geraknya dengan isyarat-isyarat
pada suling sebagai berikut :
- Satu tiup pendek berarti : “saya sedang merubah
haluan saya ke kanan”
- Dua tiup pendek berarti : “saya sedang merubah
haluan saya ke kiri”
- Tiga tiup pendek berarti :”saya sedang menggerakan
mesin mundur”
(b). Setiap kapal boleh menambah isyarat suling
yang diatur dalam paragraph (a) aturan ini
dengan isyarat-isyarat cahaya, berulang-ulang
seperlunya, sementara olah gerak itu
dilaksanakan :
(i). Isyarat-isyarat cahaya ini mempunyai
pengertian berikut :
- Satu cerlang berarti : “ saya sedang
merobah haluan saya ke knan”
- Dua cerlang berarti : “saya sedang merubah
haluan saya ke kiri”
- Tiga cerlang berarti : “saya sedang
menggerakan mesin mundur”
(ii). Lamanya waktu setiap cerlang kira-kira
satu detik, selang waktu antara cerlang itu
kira-kira satu detik dan selang waktu
antara isyarat-isyarat yang berurutan
kurang dari 10 detik.
(iii). Peneranagan yang dipergunakan untuk
isyarat ini, jika dipasang harus berupa
penerangan putih keliling, dapt kelihatan
pada jarak paling sedikit 5 mil dan
memenuhi ketentuan-ketentuan dari
ketentuan tambahan I dari peraturan ini.
(c). Bilamana saling melihat dalam perairan sempit atau alur
pelayaran :
(i). Kapal yang bermaksud menyusul kapal lain, dalam
memenuhi aturan 9 (e), (i), harus menunjukkan
maksudnya dengan isyarat-isyarat berikut dengan suling :
- Dua tiup panjang diikuti dengan satu tiup pendek berarti :
“saya bermaksud menyusul melewati lambung kanan anda”
- Dua tiup panjang diikuti dua tiup pendek berarti :” saya
bermaksud menyusul melewati lambung kiri anda”.
(ii). Kapal yang akan disusul bilamana bertindak sesuai
dengan aturan 9 (e), (i), harus menunjukkan
persetujuannya dengan isyarat berikut inidengan suling :
- satu tiup panjang, satu tiup pendek, satu tiup panjang,
satu tiup pendek, menurut keperluan itu.
(d). Bilamana kapal saling melihat sedang
mendekati satu sama lain, dan oleh alasan
apapun, salah satu kapal tidak mengerti maksud
atau tindakan kapal kapal lain, atau ragu-ragu
apakah tindakan yang dilaksanakan kapal lain
cukup untuk menghindari tubrukan, kapal yang
ragu-ragu itu harus segera menunjukkan
keragu-raguannya dengan memberikan isyarat
sekurang-kurangnya lima tiup pendek secara
cepat dengan suling. Isyarat demikian boleh
ditambah dengan isyarat cahaya yang terdiri
dari sekurang-kurangnya 5 cerlangpendek dan
cepat.
B

Maksud kapal A

A akan memperdengarkan

B (Jika ia menyetujui) aka memperdengarkan


B ( jika ia tidak menyetujui ) akanmemperdengarkan
C Maksud kapal C

C akan memperdengarkan

D (Jika ia menyetujui) aka memperdengarkan


D ( jika ia tidak menyetujui ) akanmemperdengarkan
Jika F ragu-ragu terhadap maksud dari kapal E, atau berpikir bahwa
Kapal E mengambil tindakan yang cukup, memperdengarkan
(e). Kapal yang sedang mendekati tikungan atau
daerah alur pelayaran sempit, dimana kapal-
kapal lain mungkin oleh rintangan, harus
membunyikan satu tiup panjang. Isyarat
demikian harus dijawab dengan tiup panjang
oleh setiap kapal yang sedang mendekati yang
mungkin berada dalam jarak pendengaran di
sekitar tikungan atau di belakang rintangan.
(f). Jika suling-suling di kapal dipasang dengan
ajarak antara lebih dari 100 meter, maka hanya
satu suling saja yang dipergunakan untuk
memberikan isyarat oleh gerak dan isyarat
peringatan.
B

A (mendekati tikungan dan pandangan diseberang terhalang)


harus membunyikan satu tiup panjang.
B (Jika berada dalam jarak pendengaran) harus dijawab dengan
satu tiup panjang
D

C (mendekati dermaga dan pandangan ke seberang terhalang)


harus membunyikan satu tiup panjang.
D (Jika berada dalam jarak pendengaran) harus dijawab dengan
satu tiup panjang
ATURAN 35:
Isyarat Bunyi dalam Keadaan Tampak Terbatas.
Di dalam atau di dekat daerah tampak terbatas baik pada waktu siang
atau malam hari, isayarat yang diatur dalam aturan ini harus
digunakan sebagai berikut :
(a). Kapal tenaga yang laju terhadap air, harus mendengarkan satu tiup
panjang dengan selang waktu tidak lebih dari 2 menit.
(b). Kapal tenaga yang sedang berlayar tetapi berhenti dan tidak laju
terhadap air, harus memperdengarkan du tiup panjangsecara
beruntun dengan selang waktu tidak lebih dari dua menit dengan
waktu antara tiup-tiup tersebut kira-kira 2 detik.
(c). Kapal yang tidak dapat dikendalikan, kapal yang terbatas
kemampuan olahgeraknya, kapal yang terkungkung oleh saratnya,
kapal layar, kapal yang sedang menangkap ikan dan kapal yang
sedang menunda atau mendorong kapal lain, sebagai pengganti
isyarat-isyarat yang diatur dalam paragraph (a) atau (b), harus
memperdengarkan tiga tiup secara beruntun, ialah satu tiup panjang
diikuti dua tiup pendek dengan selang waktu tidak lebih dari dua
menit.
(d). Kapal yang sedang menangkap ikan, bilamana
berlabuh jangkar, dan kapal yang terbatas kemampuan
olah geraknya bila sedang melaksanakan kegiatannya
dan berlabuh jangkar, sebagai pengganti dari pada
isyarat-isyarat yang diatur dalam paragraph (g) dari
aturan ini, harus memperdengarkan bunyi atau isyarat
yang diatur dalam paragraph (c) aturan ini.
(e). Kapal yang ditundaatau jika kapal yang ditunda lebih
dari satu, kapal yang paling belakang dalam tundaan itu,
jika diawaki, memperdengarkan empat tiup secara
beruntun, yakni satu tiup panjang diikuti tiga tiup pendek
dengan selang waktu tidak lebih dari 2 menit.
Bilaman dapat dilaksanakan, isyarat ini diperdengarkan
segera setelah isyarat yang diperdengarkan oleh kapal
yang menunda itu.
(f). Bilamana kapal yang mendorong dan kapal yang
didorong dimuka dihubungkan dengan kuat dalam satu
rangkaian tetap, kapal-kapal itu harus dianggap sebagai
sebuah kapal tenaga dan memperdengarkan isyarat-
isyaratyang diatur dalam paragraph (a) atau (b) aturan
ini.
(g). Kapal yang sedang berlabuh jangkar harus
membunyikan genta dengan cepat selama
kurang lebih 5 detik dengan selang waktu tidak
lebih dari satu menit. Di kapal yang panjangnya
100 meter atau lebih, genta itu dibunyikan di
bagian depankapal dan segera setelah bunyi
genta itu, gong dibunyikan dengan cepatselama
kurang lebih 5 detik di bagian belakang kapal.
Kapal yang sedang berlabuh jangkar, sebagai
tambahan boleh memperdengarkan tiga tiup
secara beruntun, yakni satu tiup pendek, satu
tiup panjang dan satu tiup pendek, guna
memperingatkan kapal yang mendekat dan
kemungkinan akan bertubrukan.
(h). Kapal yang kandasharus memberikan isyarat genta dan jika
disyaratkan, isyarat gong yang diatur dalam paragraph (g) dan
sebagai tambahan, harus memberikan tiga ketuk yang
terpisahkandan jelas pada genta sesaat sebelum dan segera
sesudah dibunyikan genta dengan cepatitu. Kapal yang kandas
sebagai tambahan, boleh memperdengarkan isyarat suling yang
sesuai.
(i). Kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter tidak diwajibkan
meperdengarkan isyarat-isyarat sebagaimana dinyatakan diatas,
tetapi jika tidak, harus memperdengarkan suatu isyarat bunyi lain
yang efisien dengan selang waktu tidak lebih dari 2 menit.
(j). Kapal pandu bilamana sedang memandu, sebagai tambahan pada
isyarat-isyarat yang diatur dalam paragraph (a), (b) atau (g) dari
aturan ini boleh memperdengarkan isyarat pengenal yang terdiri dari
empat tiup pendek. Setiap penerangan yang digunakan untuk
menarik perhatian kapal lain harus dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak dapat disalah artikan sebagai alat bantu navigasi yang
manapun.
Agar dicapai tujuan dari aturan ini, penggunaan penerangan cerlang
ataupun penerangan berputar dengan intensitas tinggi, seperti
penerangan strobe harus dicegah.
Aturan 36 :
Isyarat Perhatian
• Jika dianggap perlu untuk menarik
perhatian kapal lain, setiap kapal boleh
memperlihatkan isyarat-isyarat cahaya
atau memperdengarkan isyarat bunyi yang
tidak menimbulkan kekeliruan dengan
isyarat apapun yang ditetapkan dalam
Aturan ini, atau boleh mengarahkan sinar
lampu sorotnya kejurusan bahaya,
sedemikian rupa sehingga tidak akan
membingungkan kapal lain.
Aturan 37:
Isyarat bahaya.
• Bilamana kapal dalam bahaya dan
memerlukan pertolongan, ia harus
mempergunakan atau memperlihatkan
isyarat-isyarat yang diatur dalam
ketentuan Tambahan IV peraturan ini.
BAGIAN E
Aturan 38 :Pembebasan
• Setiap kapal (atau kelas-kelas kapal) dengan ketentuan
bahwa apabila ia memenuhi persyaratan Peraturan
Internasional untuk Mencegah Tubrukan di laut 1960,
yang lunasnya di letakkan atau dalam tahap
pembangunan sebelum peraturan ini berlaku, dapat
dibebaskan dari kewajiban untuk memenuhi Peraturan
ini sbb:
(a). Instalasi penerangan dengan jarak tampak yang diatur
dalam aturan 22, sampai empat tahun setelah tanggal
mulai berlakunya peraturan ini.
(b). Instalasi penerangan dengan jarak tampak yang diatur
dalam seksi 7 Ketentuan Tambahan I, sampai empat
tahun setelah tanggal mulai berlakunya Peraturan ini.
(c). Pengaturan kembali kedudukan penerangan sebagai
akibat perubahan satuan imperal ke metrik dan
pembulatan angka-angka ukuran dibebaskan selama-
lamanya.
(d). (i). Pengaturan kembali kedudukan
penerangan tiang di kapal yang
panjangnya kurang dari 150 meter,
sebagai akibat pengaturan seksi (3)
(a)Ketentuan Tambahan I pada peraturan ini
dibebaskan untuk selama-lamanya.
(ii). Pengaturan kembali kedudukan penerangan tiang di
kapal yang panjangnya 150 meter atau lebih, sebagai
akibat dari pengaturan seksi (3) (b) Ketentuan
Tambahan I, sampai sembilan tahun setelah tanggal
mulai berlakunya peraturan ini.
(e). Pengaturan kembali kedudukan penerangan tiang
sebagai akibat dari pengaturan seksi (2) (b) Ketentuan
Tambahan I pada peraturan ini, sampai sembilan
tahun setelah tanggal mulai berlakunya peraturan ini.
(f). Pengaturan kembali kedudukan penerangan lambung
sebagai akibat dari pengaturan seksi (3) (b) ketentuan
Tambahan I pada peraturan ini, sampai sembilan tahun
setelah tanggal berlakunya peraturan ini.
(g). Persyaratan alat isyarat bunyi yang diatur dalam
ketentuan Tambahan III peraturan ini, sampai sembilan
tahun setelah tanggal berlakuknya peraturan ini.
(h). Pengaturan kembali kedudukan penerangan keliling
sebagai akibat dari pengaturan seksi 9 (b) Ketentuan
Tambahan I pada peraturan ini, merupakan
pembebasan tetap.

Anda mungkin juga menyukai