PERATURAN PENCEGEHAN
TUBRUKAN DI LAUT & DINAS
JAGA
Rule 26 - 41
Aturan 26
Kapal penangkap ikan
(I) Dua lampu keliling bersusuntegak lurus , yang diatas merah dan di bawah putih
atau sosok benda yang terdiri dari dua kerucut yang titik-titik puncaknya berimpit ,
bersusun tegak lurus.
(Ii) Bilamana ada alat penangkap ikan yang terjulur mendatar dari kapal lebih dari
50 meter , lampu putih keliling atau kerucut yang titik puncaknya ke atas di arah
alat penangkap.
(Iii) Bilamana mempunyai kecepatan di air, di samping lampu-lampu yang
ditentukan di dalam paragraf ini, lampu-lampu lambung dan lampu buritan.
(D) Kapal yang sedang menangkap ikan berdekatan sekali dengan kapal-kapal
lain yang menangkap ikan , boleh memperlihatkan isyarat-isyarat tambahan
yang di uraikan dengan jelas di dalam lampiran II aturan ini.
(E) Bilamana sedang tidak menangkap ikan tidak boleh memperlihatkan lampu-
lampu atau sosok-sosok benda yang ditentukan di dalam aturan ini tetapi
hanya lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan bagi kapal yang
panjangnya sama dengan panjang kapal itu.
Aturan 27
Kapal yang tidak terkendalikan atau yang berkemampuan olah
geraknya terbatas
(I) Dua lampu merah keliling bersusun tegak lurus di suatu tempat yang dapat
kelihatan dengan sejelas-jelasnya.
(Ii) Dua bola atau sosok benda yang serupa bersusun tegak lurus di suatu
tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-jelasnya.
(Iii) Bilamana mempunyai laju di air, sebagai tambahan atas lampu-lampu
yang ditentukan didalam paragraf ini, lampu-lampu lambung dan lampu
buritan.
(B) Kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas, kecuali kapal yang sedang melaksanakan pekerjaan
pembersihan ranjau, harus memperlihatkan :
(I) Tiga lampu keliling bersusun tegak lurus di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-
jelasnya, Lampu yang tertinggi dan yang terrendah harus merah, sedang lampu yang tengah harus
putih.
(Ii) Tiga sosok benda bersusun tegak lurus, di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-
jelasnya, Sosok benda yang tertinggi dan yang terrendah harus bola, sedang yang ditengah sosok
belah ketupat.
(Iii) Bilamana mempunyai laju di air, lampu atau lampu-lampu tiang, lampu-lampu lambung dan
lampu buritan, sebagai tambahan atas lampu-lampu yang di tentukan di dalam sub paragraf (i).
(Iv) Bilamana berlabuh jangkar, sebagai tambahan atas lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang
di tentukan didalam sub paragraf (i) dan (ii) lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang ditentukan
dalam aturan 30.
(C) kapal tenaga yang sedang melaksanakan pekerjaan penundaan sedemikian
rupa sehingga sangat membatasi kemampuan kapal yang sedang menunda
dan tundaannya itu untuk menyimpang dari haluannya yang ditentukan
didalam aturan 24 (a) harus memperlihatkan lampu-lampu atau sosok-sosok
benda yang ditentukan di dalam sub paragraf (b) (i) dan (ii) aturan ini.
Kapal yang sedang melaksanakan pengerukan atau pekerjaan di dalam air , bilamana
kemampuan olah geraknya terbatas, harus memperlihatkan lampu-lampu dan
sosok-sosok benda yang ditentukan di dalam sub paragraf (b)(i), (ii) dan (iii)
aturan ini dan sebagai tambahan bilamana ada rintangan harus memperlihatkan :
(I) Dua lampu merah keliling atau dua bola bersusun tegak lurus untuk
menunjukkan sisi tempat rintangan itu berada.
(Ii) Dua lampu hijau keliling atau dua sosok belah ketupat bersusun tegak lurus
untuk menunjukkan sisi kapal yang boleh dilewati kapal lain.
(Iii) Bilamana berlabuh jangkar, lampu atau sosok benda yang ditentukan di
dalam paragraf ini sebagai ganti lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan
di dalam aturan 30.
E) Bilamana kapal yang sedang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan penyelaman itu
(
menbuatnya tidak mampu memperlihatkan semua lampu dan sosok benda yang
ditentukan didalam paragraf (d) aturan ini harus diperlihatkan yang berikut ini :
(I) Tiga lampu keliling bersusun tegak lurus di suatu tempat yang diperlihatkan
dengan sejelas-jelasnya. Lampu yang tertinggi dan yang terrendah harus merah ,
sedangkan lampu yang di tengah harus putih.
(Ii) Tiruan bendera kaku huruf " A " dari kode internasional yang tingginya tidak
kurang dari 1 meter . Langkah-langkah harus dilakukan untuk menjamin agar tiruan
itu dapat kelihatan keliling.
(F) Kapal yang sedang melaksanakan pekerjaan pembersihan ranjau , sebagai tambahan atas
lampu-lampu yang ditentukan bagi kapal tenaga di dalam aturan 23 atau atas lampu-lampu atau sosok
benda yang ditentukan bagi kapal yang harus berlabuh jangkar di dalam aturan 30 , mana yang sesuai
harus memperlihatkan tiga lampu hijau keliling atau tiga bola. Salah satu dari lampu-lampu atau
sosok-sosok benda ini harus diperlihatkan di puncak tiang depan atau di dekatnya, dan satu masing-
masing ujung andang-andang depan . Lampu-lampu atau sosok-sosok benda ini menunjukkan bahwa
berbahayalah kapal lain yang mendekat dalam jarak 1000 meter dari pembersih ranjau ini.
(G) Kapal-kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter , kecuali kapal-kapal yang sedang menjalankan
pekerjaan penyelaman , tidak wajib memperlihatkan lampu-lampu dan sosok-sosok benda yang
ditentukan dalam aturan ini.
(H) Isyarat-isyarat yang ditentukan di dalam aturan ini bukan isyarat-isyarat dari kapal-kapal dalam
bahaya dan membutuhkan pertolongan, insyarat-isyarat demikian tercantum didalam lampiran IV
peraturan ini.
Aturan 28
Kapal yang terkendala oleh saratnya
(I) Di puncak tiang atau di dekatnya , dua lampu keliling bersusun tegak lurus , yang diatas
putih dan yang dibawah merah.
(Ii) Bilamana sedang berlayar , sebagai tambahan lampu-lampu lambung dan lampu buritan.
(Iii) Bilamana berlabuh jangkar, sebagai tambahan atas lampu-lampu yang ditentukan di dalam
sub paragraf (i), lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan di dalam aturan 30 bagi kapal-
kapal yang berlabuh jangkar.
(B) Kapal pandu bilamana sedang tidak memandu, harus memperlihatkan lampu-lampu atau
sosok-sosok benda yang di tentukan bagi kapal yang serupa sesuai dengan panjangnya.
Aturan 30
Kapal yang berlabuh jangkar dan kapal yang kandas
(A) Kapal yang berlabuh jangkar harus memperlihatkan di suatu tempat yang dapat
kelihatan dengan sejelas-jelasnya
(I) Di bagian depan , lampu putih keliling dan satu bola.
(Ii) Di buritan atau di dekatnya dan di suatu ketinggian yang lebih rendah
daripada lampu yang ditentukan di dalam sub paragraf (i), sebuah lampu putih
keliling.
(B) Kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter boleh memperlihatkan sebuah
penerangan putih keliling di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sejelas-
jelasnya sebagai ganti lampu-lampu yang ditentukan dalam paragraf (a) aturan
ini.
(C) Kapal yang berlabuh jangkar boleh juga mempergunakan lampu kerja atau
lampu-lampu yang sepadan yang ada di kapal untuk menerangi geladak-
geladaknya, sedangkan kapal yang panjangnya 100 meter keatas harus
memperlihatkan lampu-lampu demikian itu.
(A) kata "suling" berarti setiap alat isyarat bunyi yang dapat menghasilkan tiupan-
tiupan yang ditentukan dan yang memenuhi perncian-perincian di dalam lampiran
3 peraturan-peraturan ini.
(B) Istilah " Tiup Pendek " berarti tiupan yang lamanya kira-kira satu detik.
(C) Istilah " Tiup Panjang " berarti tiupan yang lamanya empat sampai dengan enam
detik.
Aturan 33
Perlengkapan untuk isyarat bunyi
(A) Kapal yang panjangnya 12 meter atau lebih harus dilengkapi dengan suling, kapal yang
panjangnya 20 meter atau lebih sebagai tambahan suling harus di lengkapi sebuah genta dan
kapal yang panjangnya 100 meter atau lebih sebagai tambahan harus di lengkapi dengan
sebuah gong yang bunyinya tidak dapat di kacaukan dengan nada dan bunyi genta. Suling,
genta dan gong harus memenuhi perincian-perincian didalam lampiran III peraturan ini, genta
atau gong atau kedua-dua nya boleh digantikan dengan perlengkapan lain yang mempunyai
sifat-sifat khas yang sama , dengan ketentuan harus selalu memungkinkan di bunyikan dengan
tangan.
(B) Kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter tidak wajib memasang alat-alat isyarat bunyi
yang ditentukan di dalam paragraf (a) aturan ini, tetapi jika tidak memasangnya , kapal itu
harus dilengkapi dengan beberapa sarana lain yang menghasilkan isyarat bunyi yang efisien.
Aturan 34
Isyarat olah gerak dan isyarat peringatan
(A) Bilamana kapal-kapal dalam keadaan saling melihat, kapal tenaga yang
sedang berlayar bilamana sedang berolah gerak sesuai yang diharuskan atau
dibolehkan atau diisyaratkan oleh aturan-aturan ini harus menunjukkan olah
gerak tersebut dengan isyarat-isyarat berikut dengan menggunakan suling
nya :
- Satu tiupan pendek berarti "Saya mengubah haluan saya ke kanan".
- Dua tiupan pendek berarti "Aku mengubah haluan saya ke
kiri".
Setiap kapal ( atau kelas kapal-kapal ) dengan ketentuan bahwa kapal itu
memenuhi syarat-syarat Peraturan internasional tentang pencegahan tubrukan
di laut 1960 yang lunasnya diletakkan sebelum peraturan ini berlaku atau
yang pada tanggal itu dalam tahapan pembangunan yang sesuai, dibebaskan
dari kewajiban untuk memenuhi Peraturan ini sebagai berikut :
(a). Pemasangan penerangan-penerangan dengan jarak yang ditentukan
didalam Aturan 22, sampai 4 tahun setelah tanggal mulai berlakunya aturan
ini.
(b). Pemasangan penerangan-penerangan dengan perincian warna
sebagaimana yang ditentukan didalam seksi 7 Lampiran I Aturan ini, sampai
4 tahun setelah tanggal mulai berlakunya Peraturan.
(c). Penempatan kembali penerangan-penerangan sebagai akibat dari
pengubahan satuan-satuan imperial kesatuan-satuan metrik dan pembulatan
angka-angka ukuran, merupakan pembebasan tetap.
(d). i. Penempatan kembali penerangan-penerangan tiang
di kapal-kapal yang panjangnya kurang dari 150 meter sebagai
akibat dari ketetapan-ketetapan Seksi 3 (a) Lampiran I
Peraturan ini merupakan pembebasan tetap.
Penempatan kembali penerangan-penerangan tiang di kapal-
kapal yang panjangnya 150 meter atau lebih sebagai akibat dari
ketetapan-ketetapan Seksi 3 (a) Lampiran I Peraturan ini
sampai 9 tahun setelah tanggal mulai berlakunya peraturan ini.
(e). Penempatan kembali penerangan-penerangan tiang,
sebagai akibat dari ketetapan-ketetapan Seksi 2 (b) Lampiran I
Peraturan ini, sampai 9 tahun setelah tanggal mulai berlakunya
Peraturan ini.
(f). Penempatan kembali penerangan-penerangan
lambung, sebagai akibat dari ketetapan-ketetapan Seksi 2 (g)
dan 3 (b) Lampiran I Peraturan ini, sampai 9 tahun setelah
tanggal mulai berlakunya Peraturan ini.
(g). Syarat-syarat tentang alat-alat isyarat bunyi yang
ditentukan didalam Lampiran III Peraturan ini, sampai 9 tahun
setelah tanggal mulai berlakunya Peraturan ini.
(h). Penempatan kembali penerangan-penerangan keliling,
sebagai akibat dari ketetapan-ketetapan Seksi 9 (b) Lampiran I
Peraturan ini, merupakan pembebasan tetap.
Aturan 39 ( Definisi- Definisi )
•Thanks………………………
……….