Anda di halaman 1dari 5

BERLAYAR MENURUT LINGKARAN BESAR

Lingkaran Besar ialah lingkaran pada bulatan (bumi) yang titik pusatnya berimpit dengan
titik pusat bulatan tersebut.
Di pihak lain, Suwiyadi (2013) mendefinisikan Lingkaran Besar ( great circle) ialah lingkaran
yang membagi bumi/bola menjadi bagian yang sama besar, dimana pusat lingkaran berimpit
dengan pusat bumi/bola.

Titik-titik penting dalam lingkaran besar:


1. Vertex
adalah titik duduk daripada busur derajah tegak lurus pada lingkaran besar yang
ditarik melalui tempat tolak dan tempat tiba.
atau
titik daripada lingkaran besar dengan lintang yang tertinggi (letaknya terjauh dari
katulistiwa)
2. Setiap Lingkaran Besar mempunyai dua buah vertices yang sama dan tidak senama
dalam lintangnya dan masing masing berbeda 180o dalam bujurmya
3. Setiap lingkaran besar memotong khatulistiwa pada dua buah titik, yang berbeda
180o dalam bujurnya (diametral). Vertex dan titik potong dengan khatulistiwa
berbeda 90o dalam bujurnya.
4. Letak Vertex = pada derajah yang berbeda 90 o dari titik potong lingkaran besar
dengan khatulistiwa.
5. Lingkaran Vertex (Li. V) = sudut potong antara lingkaran besar dengan khatulistiwa

PERSINGKATAN
Persingkatan adalah selisih jarak menurut loksodrom dan lingkaran besar antara dua
tempat.
Persingkatan akan menjadi besar apabila :
1. Tempat tolak dan tempat tiba terletak pada lintang-lintang (yang lebih tinggi yang
senama)
2. Haluan loksodrom jauh mendekati 90o
3. Jauh sepanjang loksodrom adalah semakin besar.

Dalam berlayar tidak selalu mengikuti Lingkaran Besar, karena :


 Dapat menuju lintang yang tinggi (daerah-daerah es)
 Dapat menuju daerah-daerah yang sangat dipengaruhi oleh angin dan arus yang
membahayakan.
 Dapat menuju daerah-daerah kabut atau gugusan pulau
Oleh sebab itu sebelum menentukan jalan mana yang akan ditempuh (lingkaran besar atau
loxodrom) maka harus diperiksa terlebih dahulu tentang:
1. Besarnya persingkatan yang diberikan oleh lingkaran besar.
2. Haluan apa yang harus dikemudikan.
3. Lintang berapa yang paling tinggi dicapai (menghitung vertex)
4. Bagaimana jalannya lingkaran besar.

Menghitung jarak sepanjang lingkaran besar dan persingkatannya

Misalkan :
A = tempat tolak dgn lintang Li1
B = tempat tiba dgn lintang Li2
Δbu = selisih bujur antara A dan B, maka dalam segitiga bola ABP,
Cos AB = cos PA x cos PB + sin PA x sin PB x cos Δbu
Cos a = cos (Li1 – Li2) – cos Li1 x (1-sinvers Δbu)
Jadi :
cos a = cos (Li1 – Li2) – cos Li1 x cos Li2 x sinvers Δbu

Note:
1. Jika Li1 dan Li2 tak senama, ambillah Li1 + Li2
2. Jika cos Li1 x cos Li2 x sinvers Δbu > cos (Li1 – Li2), cos a negatif, ambillah untuk a itu
supplement daripada nilai Daftar VIII. Untuk Δbu > 90o, carilah dalam daftar IX.
(supplement = 180 – α > ; complement = 90o – α)
Jauh V sepanjang Loksodrom dihitung dengan :
Tan H = Δbu dan V= ΔLi x tan H x cosec H, apabila H > 90o
ΔLb
Atau V = ΔLi x sec H
Maka V – a = persingkatan (dalam mil laut)

Contoh :
Kapal berlayar dari 35o 40.0’ U – 139o 40.0 T menuju ke 37o 48.0 U – 122o 40.0’ B
Diminta : persingkatan yang diberikan oleh lingkaran besar terhadap loksodrom

Jawab :
Tolak = 35o 40.0’ U – 139o 40.0 T ----- LB1 = 2293.32 (XVII)
Tiba = 37o 48.0 U – 122o 40.0’ B ----- LB2 = 2453.05
Δli / Δbu = 02 08.0 U – 097 40.0’ T ----- ΔLB = 159.73
o o

= 128’ = 5860’

Karena V = 88o 26.3’ T, maka menggunakan rumus :


V= Δli x Tan H x cosec H
Log Δli = 2.10721 (X)
Log Tan H = 11.56451 (VIII)
Log cosec H = 10.00016 (VIII) +
Log V = 23.67188 (X)
 V = 4697.6’ = jarak sepanjang loksodrom
Log sinvers Δbu = 10.05439 (IX) cos(Li1-Li2) = 0.99931
Log cos Li1 = 9.90978 (VIII) term II = 0.72758 -
Log cos Li2 = 9.89771 (VIII) + cos a = 0.27173
Log term II = 29.86188 (X) jadi a = 74o 13.9’
Jadi term II = 0.72758

Li1 = 35o 40.0’U v = 4697.6


Li2 = 37 48.0 U -
o
a = 4453.9 -
Li1 – Li2 = 02 08.0 U
o
Jadi persingkatan = 243.7’

Menghitung Haluan Tolak

Di dalam segitiga bola ABP


PAB = H, haluan tolak dan P adalah kutub atas daripada A
Menurut aturan cotangens:
Cot H x sin Δ bu = cot PB x sin PA – cos Δ bu x cos PA = tan Li2 x cos Li1 – cos Δ bu x sin
Li1

= (B-A) x cos Li1


Dari daftar XI diperoleh:
Term A dengan argumen P = Δbu dan lintang =Li1
Term B dengan argumen P = Δbu dan zawal = Li2
Selanjutnya dari daftar XII, dengan argumen A+B (=C) dan Li1 diperoleh H = T
Peraturan A, B dan H
1) Li1 dan Li2 senama :
Δbu > 90o, ambillah A + B --------- > H lancip
Δbu < 90 , ambillah B - A --------- >
o
H lancip
atau A – B --------- > H tumpul
H harus diberi sebutan : senama dengan lintang tolak dan Δ Bu
2) Li1 dan Li2 tak senama :
Δbu > 90o, ambillah B - A --------- > H tumpul
atau A – B --------- > H lancip
Δbu < 90 , ambillah A + B -------- > H tumpul
o

H harus diberi sebutan : senama dengan lintang tolak dan Δ Bu

Catatan: apabila Li1 kita tukarkan dengan Li2 maka kita peroleh suplement daripada
haluan tiba.
Contoh :
Kapal berlayar mengikuti lingkaran besar dari 35 o 40.0’ U – 139o 40.0 T menuju ke 37o
48.0 U – 122o 40.0’ B
Diminta : Haluan tolak
Jawab:
Δbu = 097o 40.0’ T
Dari daftar XI memberikan :
Li1 dengan lintang 35o 40.0’ U A = 0.10
Li2 Zawal 37 48.0’ U
o
B = 0.78 +
C = 0.88 (lancip)
di sini diambil A+B, karena Li1 dan Li2 senama dan Δbu > 90o
maka
Daftar XII memberikan haluan tolak = U 54o,5 T
Ketentuan :
1. a) apabila lintang dan zawal senama, P < 90 o, ambilah A – B (T tumpul) atau B – A
(T lancip)
b) apabila lintang dan zawal senama, P > 90o, ambilah A – B (T lancip)
2. Apabila lintang dan zawal tak senama ambilah A + B ( T tumpul)
soal :
Kapal berlayar mengikuti lingkaran besar dari 49 o 58.0’ U – 005o 12.0 B menuju ke 22 o
54.0 S – 043o 10.0’ B
Diminta : Haluan tolak ………………… ( U 145o B )

======================================================

Anda mungkin juga menyukai