Anda di halaman 1dari 9

2.

2 Kemudi Kapal
Kemudi kapal dan instalasinya adalah suatu system didalam kapal yang
memegang peranan penting didalam pelayaran dan menjamin kemampuan olah
gerak kapal.Oleh karena itu, sebuah kemudi dan instalasinya harus memenuhi
ketentuan didalam keselamatan suatu pelayaran.
System kemudi mencakup semua bagian alat-alat yang diperlukan untuk
mengemudikan kapal, mulai dari kemudi, poros, dan instalasi penggerak sampai
ke pengemudinya sendiri, instalasi penggerak kemudi terletak diruang mesin
kemudi geladak utama dan peralatan untuk mengatur gerakan kemudi diletakkan
didalam ruang kemudi atau ruang navigasi.
Ruang instalasi harus dibuat bebas dari peralatan-peralatan lain, agar
tidak menghalangi kerja instalasi penggerak utama ataupun penggerak Bantu
kemudi. Ruangan tersebut harus direncanakan terpisah dari ruangan lainnya
dengan suatu dinding yang terbuat dari baja yang disebut mesin kemudi.

Gambar 1. Kemudi dan Instalasinya

Keterangan :
1. roda kemudi (jantera)

6. Pegas

2. Celaga kemudi

7. Tongkat kemudi

3. Transmisi

8. Daun kemudi

4. Kuadran kemudi

9. Roda gigi penggerak

5. Motor listrik

10. Ulir cacing.

2.2.1 Bentuk dan Jenis Kemudi


Menurut Djaya dan SofiI (2008), jenis-jenis kemudi ditinjau dari letak
daun kemudi terhadap poros dibedakan atas :
a. Kemudi biasa
Kemudi biasa yaitu kemudi yang mempunyai luas daun kemudi
yang terletak dibelakang sumbu putar kemudi, seperti gambar berikut :

Gambar 2. Kemudi biasa


b. Kemudi Balansir
Kemudi balansir yaitu jenis kemudi yang mempunyai luas daun
tang terbagi menjadi dua bagian, yaitu didepan dan dibelakang sumbu
putar kemudi. Seperti pada gambar berikut :

Gambar 3. Kemudi Balansir


c. Kemudi Setengah Balansir

Kemudi ini merupakan jenis kemudi yang bagian atas termasuk


kemudi biasa, tetapi bagian bawahnya merupakan kemudi balansir.
Kemudi bagian bawah dan atas tetap merupakan satu bagian. Seperti
gambar berikut :

Gambar 4. Kemudi setengah balansir


Sedangkan ditinjau dari penempatannya, dibedakan atas :
a) Kemudi meletak, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya ditumpu
oleh sepatu kemudi.

Gambar 5. Kemudi Melekat


b) Kemudi menggantung, yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya
disangga oleh bantalan-bantalan kemudi digeladak.

Gambar 6. Kemudi Menggantung

c) Kemudi setengah menggantung, yaitu kemudi yang bebannya disangga


oleh bantalan-bantalan pada tanduk kemudi.

Gambar 7. Kemudi setengah menggantung


Menurut Adlin et al (2012), pembagian dan jenis kemudi kapal dibedakan
sebagai berikut :
1. Dilihat dari konstruksi plat penyusunnya

Kemudi plat tunggal


Daun kemudi terbuat dari satu plat yang diberi penguat. Kemudi
jenis ini sudah tidak digunakan lagi karena memiliki kekuatan yang sangat
kecil, sehingga kemudi jenis ini sudah tidak digunakan lagi untuk kapal

kapal berukuran besar.


Kemudi plat ganda
Daun kemudi yang terbuat dari dua plat dengan penguatan
didalamnya sehingga dalam tipe kemudi ini akan terbentuk suatu ronggarongga. Dengan adanya dua lapisan plat pada daun kemudi ini maka
akan memungkinkan daunkemudi tersebut memiliki tingkat kekuatan yang
lebih dibandingkan pada tipe kemudi dengan plat tunggal.

2. Dilihat dari peletakannya

Kemudi meletak
Adalah peletakan daun kemudi yang diletakkan pada solepiece /
sepatu kemudi pada linggi kapal.

Kemudi menggantung

Peletakan daun kemudi yang secara keseluruhan menggantung


pada badan kapal dan tanpa penyangga.

Kemidi setengah menggantung (semi menggantung)


Adalah peletakan daun kemudi dengan separuh bagian daun
kemudi yang menggantung pada rudder horn.

3. Dipandang dari pembagian luas daun kemudi terhadap sumbu tongkat


kemudi

Kemudi tidak balans / unbalance rudder


Adalah kemudi yang seluruh luas daunnya terletak dibelakang
sumbu kemudi.

Kemudi setengah balans / semi- balanced rudder


Adalah jenis daun kemudi yang sebagian besar luas daun berada
dibelakang sumbu tongkat kemudi.

Kemudi balans / balanced rudder


Adalah jenis daun kemudi yang luas daun nya dibelakang dan
didepan hampir sama besarnya (balanced)

Gambar 8. Kemudi Berdasarkan Pembagian Luas Daun Kemudi.


Untuk semua jenis kemudi, semuanya terletak pada buritan kapal. Besar

sudut kemudi 350 kekanan dan 350 kekiri, dan dapat mencapai maksimal
yaitu 370 kekanan dan 370 kekiri. Keadaan maksimal ini disebut dengan
cikar.
Penggunaan kemudi balansir pada kapal-kapal adalah untuk mengurangi
pemakaian tenaga mesin kemudi yang disebabkan bergesernya pusat tekanan
melintang kearah dekat poros putar kemudi. Pada kemudi balansir penuh, pusat
tekanan melintang tepat pada poros putar kemudi sehingga tenaga yang
diperlukan untuk memutar kemudi cukup kecil. Hal tersebut akan berlainan
dengan pemakaian kemudi biasa, sebab untuk menggerakkan daun kemudi
dibutuhkan tenaga yang cukup besar.

2.2 Perubahan Kemudi Terhadap Perubahan Kapal


Menurut Adlin et al (2012), Kemudi adalah bagian kapal yang memegang
peran sangat penting dalam pelayaran sebuah kapal. Bahkan ikut menentukan
faktor keselamatan sebuah kapal. Sehubungan dengan peranan kemudi
tersebut, SOLAS 74 melalui Peraturan 29 Bagian B, BAB II -1 mengenai
Perangkat kemudi (Resolusi A.210 (VII)) menyebutkan sebagai berikut :
1). Bagi kapal penumpang dan kapal barang
Kapal-kapal harus dilengkapi dengan perangkat kemudi induk (utama)
dan perangkat kemudi bantu yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
Perangkat kemudi utama harus berkekuatan yang layak dan cukup untuk
mengemudikan kapal pada kecepatan ekonomis maksimum, demikian
untuk dipergunakan mengemudikan kapal mundur tidak mengalami
kerusakan.

Perangkat kemudi bantu harus mempunyai kekuatan yang layak dan


cukup untuk mengemudikan kapal dan dapat dipakai segera dalam
keadaan darurat.
Kedudukan kemudi yang tepat pada kapal tenaga harus terlihat distasiun
pengemudi utama (kamar kemudi anjungan).
2) Hanya bagi kapal penumpang
Perangkat kemudi induk harus mampu memutar daun kemudi dari
kedudukan 35 di satu sisi sampai kedudukan 35 disisi lain dalam waktu
28 detik selagi kapal berjalan maju dengan kecepatan ekonomis
maksimum.
Perangkat kemudi bantu dapat digerakan dengan tenaga dimana
Pemerintah mensyaratkan bahwa garis tengah poros kemudi pada posisi
celaga berukuran lebih 9 (228,6 mm).

Sarana yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh Pemerintah


harus dilengkapkan untuk memungkinkan penyampaian aba-aba dari
anjungan kestasiun pengemudian pengganti.

3) Hanya untuk kapal barang


Perangkat kemudi bantu harus digerakan dengan tenaga dimana
Pemerintah mensyaratkan bahwa garis tengah poros kemudi pada posisi
celaga berukuran lebih dari 14 (355 mm).
Penataan kemudi ikut menentukan faktor keselamatan kapal sehingga
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh SOLAS (Safety of Life at Sea)
yaitu :
1) Dengan mesin kecepatan penuh waktu mengubah kedudukan kemudi cikar
kiri dan kanan atau sebaliknya harus tidak lebih dari 28.

2) Kapal harus dilengkapi dengan penataan kemudi darurat, dan waktu yang
diperlukan untuk mengubah kedudukan dari 20 kanan ke 20 kiri atau
sebaliknya, tidak lebih dari 60 detik, dengan kecepatan mesin setengah atau
minimal 7 knots,
3) Luas permukaan daun kemudi adalah 2 % dari luas bidang simetri kapal.
Kerja kemudi ketika kapal sedang maju dan mesin dimundurkan adalah
sebagai berikut :
a

Kemudi tengah-tengah
Kemudi tengah-tengah digunakan untuk mengolah gerak ditempat yang
sempit juga ketika kita ingin memberhentikan kapal untuk mencegah
pelanggaran. Bila mesin bekerja mundur maka air baling-baling akan
didorong kemuka dan terjadilah pengaliran air ke baling-baling. Gerak dari
air yang mengalir ini juga disebut arus isian dan dalam hal ini umumnya
mengalir kedepan. Pada posisi kemudi cikar maka arus isian ini akan
menekan bagian belakang daun kemudi sehingga arus isian ini bila kapal
sedang melaju akan berlawanan kerjanya dengan arah kerja kemudi. Bila
kapal sedang melaju dan mesin digerakkan mundur maka arus isian tidak
akan berpengaruh selama kemudi berada diposisi tengah-tengah. Secara
pasti dapat dikatakan bahwa dalam hal ini haluan kapal akan lari kekanan.
Jadi jika kapal sedang maju penuh dan mesin digerakkan mundur
sedangkan kemudi berada di posisi tengah-tengah maka akan berpindah ke
sebelah kanan dari haluan mula-mula.

Kemudi dicikar kekanan


Ketika kapal yang sedang melaju, mesin digerakkan mundur penuh dan
segera setelah itu kemudi dicikar kekanan maka haluan kapal akan bergerak
kekanan mula-mula yang disebabkan oleh pengaruh gaya baling-baling dan

oleh air yang ketika kapal sedang melaju masih mempengaruhi kemudi.
Akan tetapi segera setelah itu gerak ini akan dilawan oleh arus isian karena
kapal mundur. Arus isian ini akan mengenai bagian belakang dari kemudi.
Akibatnya kapal berputar kekanan dan akan menjadi lebih pelan dan
akhirnya berhenti, dan mulailah haluan berputar kekiri. Kapal pada waktu
mundur akan berada di garis haluan dan ketika kapal sudah berhenti maka
haluan akan berputar sedikit kekiri.
c

Kemudi dicikar kekiri


Ketika

kapal yang sedang melaju mesin digerakkan mundur penuh dan

kemudi diputar cikar kiri maka mula-mula haluan kapal akan berputar secara
pelan kekiri karena kapal masih ada kekuatan majunya akan tetapi tidak
jauh lari kekirinya. Setelah itu haluan kapal akan berputar kekanan dan jika
kapal berhenti akan berada di posisi sebelah kanan dari arah haluan mulamula. Lebih-lebih bila kapal maju pelan-pelan makan pengaruh kapal
dimana haluan akan lari kekanan bila kemudi dicikar kekiri dan mesin
mundur penuh akan kelihatan jelas sekali. Sifat ini banyak dipakai untuk
menyandarkan kapal pada sebelah kanan bila sedang mendekati dermaga.
Melihat contoh-contoh diatas ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
kerja dari kemudi pada waktu kapal mundur tergantung terutama dari gerak
baling-baling dan tidak pada kemudi kapal.

Anda mungkin juga menyukai