2 Kemudi Kapal
Kemudi kapal dan instalasinya adalah suatu system didalam kapal yang
memegang peranan penting didalam pelayaran dan menjamin kemampuan olah
gerak kapal.Oleh karena itu, sebuah kemudi dan instalasinya harus memenuhi
ketentuan didalam keselamatan suatu pelayaran.
System kemudi mencakup semua bagian alat-alat yang diperlukan untuk
mengemudikan kapal, mulai dari kemudi, poros, dan instalasi penggerak sampai
ke pengemudinya sendiri, instalasi penggerak kemudi terletak diruang mesin
kemudi geladak utama dan peralatan untuk mengatur gerakan kemudi diletakkan
didalam ruang kemudi atau ruang navigasi.
Ruang instalasi harus dibuat bebas dari peralatan-peralatan lain, agar
tidak menghalangi kerja instalasi penggerak utama ataupun penggerak Bantu
kemudi. Ruangan tersebut harus direncanakan terpisah dari ruangan lainnya
dengan suatu dinding yang terbuat dari baja yang disebut mesin kemudi.
Keterangan :
1. roda kemudi (jantera)
6. Pegas
2. Celaga kemudi
7. Tongkat kemudi
3. Transmisi
8. Daun kemudi
4. Kuadran kemudi
5. Motor listrik
Kemudi meletak
Adalah peletakan daun kemudi yang diletakkan pada solepiece /
sepatu kemudi pada linggi kapal.
Kemudi menggantung
sudut kemudi 350 kekanan dan 350 kekiri, dan dapat mencapai maksimal
yaitu 370 kekanan dan 370 kekiri. Keadaan maksimal ini disebut dengan
cikar.
Penggunaan kemudi balansir pada kapal-kapal adalah untuk mengurangi
pemakaian tenaga mesin kemudi yang disebabkan bergesernya pusat tekanan
melintang kearah dekat poros putar kemudi. Pada kemudi balansir penuh, pusat
tekanan melintang tepat pada poros putar kemudi sehingga tenaga yang
diperlukan untuk memutar kemudi cukup kecil. Hal tersebut akan berlainan
dengan pemakaian kemudi biasa, sebab untuk menggerakkan daun kemudi
dibutuhkan tenaga yang cukup besar.
2) Kapal harus dilengkapi dengan penataan kemudi darurat, dan waktu yang
diperlukan untuk mengubah kedudukan dari 20 kanan ke 20 kiri atau
sebaliknya, tidak lebih dari 60 detik, dengan kecepatan mesin setengah atau
minimal 7 knots,
3) Luas permukaan daun kemudi adalah 2 % dari luas bidang simetri kapal.
Kerja kemudi ketika kapal sedang maju dan mesin dimundurkan adalah
sebagai berikut :
a
Kemudi tengah-tengah
Kemudi tengah-tengah digunakan untuk mengolah gerak ditempat yang
sempit juga ketika kita ingin memberhentikan kapal untuk mencegah
pelanggaran. Bila mesin bekerja mundur maka air baling-baling akan
didorong kemuka dan terjadilah pengaliran air ke baling-baling. Gerak dari
air yang mengalir ini juga disebut arus isian dan dalam hal ini umumnya
mengalir kedepan. Pada posisi kemudi cikar maka arus isian ini akan
menekan bagian belakang daun kemudi sehingga arus isian ini bila kapal
sedang melaju akan berlawanan kerjanya dengan arah kerja kemudi. Bila
kapal sedang melaju dan mesin digerakkan mundur maka arus isian tidak
akan berpengaruh selama kemudi berada diposisi tengah-tengah. Secara
pasti dapat dikatakan bahwa dalam hal ini haluan kapal akan lari kekanan.
Jadi jika kapal sedang maju penuh dan mesin digerakkan mundur
sedangkan kemudi berada di posisi tengah-tengah maka akan berpindah ke
sebelah kanan dari haluan mula-mula.
oleh air yang ketika kapal sedang melaju masih mempengaruhi kemudi.
Akan tetapi segera setelah itu gerak ini akan dilawan oleh arus isian karena
kapal mundur. Arus isian ini akan mengenai bagian belakang dari kemudi.
Akibatnya kapal berputar kekanan dan akan menjadi lebih pelan dan
akhirnya berhenti, dan mulailah haluan berputar kekiri. Kapal pada waktu
mundur akan berada di garis haluan dan ketika kapal sudah berhenti maka
haluan akan berputar sedikit kekiri.
c
kemudi diputar cikar kiri maka mula-mula haluan kapal akan berputar secara
pelan kekiri karena kapal masih ada kekuatan majunya akan tetapi tidak
jauh lari kekirinya. Setelah itu haluan kapal akan berputar kekanan dan jika
kapal berhenti akan berada di posisi sebelah kanan dari arah haluan mulamula. Lebih-lebih bila kapal maju pelan-pelan makan pengaruh kapal
dimana haluan akan lari kekanan bila kemudi dicikar kekiri dan mesin
mundur penuh akan kelihatan jelas sekali. Sifat ini banyak dipakai untuk
menyandarkan kapal pada sebelah kanan bila sedang mendekati dermaga.
Melihat contoh-contoh diatas ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
kerja dari kemudi pada waktu kapal mundur tergantung terutama dari gerak
baling-baling dan tidak pada kemudi kapal.