Anda di halaman 1dari 8

MODUL 7

1. SUDUT BAHAYA DATAR (Horisontal Danger Angle)

Sudut bahaya datar atau


Horizontal Danger Angle gunanya
untuk menentukan atau
memastikan bahwa kapal berlayar
di luar daerah yang berbahaya,
jadi bukan untuk menentukan
posisi kapal.

MODUL 7

1. SUDUT BAHAYA DATAR (Horisontal Danger Angle)


Ambillah dua buah benda baringan yang akan dipakai sebagai
pedoman misalnya A dan B. tariklah garis AB dan lukislah garis
sumbunya (aa1). Pilihlah pada garis sumbu tadi sebuah titik
pusat lingkaran P sedemikian rupa sehingga semua bahayabahaya akan berada di dalam lingkaran dengan jari-jari PA atau
PB, lalu lukislah lingkaran tersebut.
Ambil sebarang titik pada lingkaran, misalnya titik C, kemudian
tarik garis AC dan BC diukur dengan busur derajat, misalnya =
. Sewaktu berlayar melalui daerah tersebut, sudut antara A dan
di ukur dengan sekstan di kapal dan harus dijaga agar sudut
pengukuran selalu lebih kecil dari .
Bila sudut pengukuran ternyata lebih besar dari . berarti kapal
berada di dalam lingkaran bahaya datar. Haluan harus dirubah
agar supaya sudut yang diukur menjadi lebih kesil dari . di
mana berarti bahwa posisi kapal sudah berada di luar lingkaran
bahaya.

MODUL 7

1. SUDUT BAHAYA DATAR (Horisontal Danger Angle)

MODUL 7

1. SUDUT BAHAYA DATAR (Horisontal Danger Angle)

Bila terdapat bahaya-bahaya di


seblah kiri dan kanan haluan
serta kapal harus berlayar
diantaranya, dilakukanlah
sebagai berikut :

MODUL 7

1. SUDUT BAHAYA DATAR (Horisontal Danger Angle)


Dipilih A dan B sebagai benda baringan. Tarik garis AB lalu
lukis sumbunya. Kemudian dibuat linkaran 1 dengan P1
sebagai titik pusatnya dan P1A sebagai jari-jarinya,
sehingga semua bahaya-bahaya yang disebelah kiri
haluan, akan berada didalam lingkaran 1 tersebut. Lalu
dibuat lingkaran 2 dengan P2 sebagai titik pusatnya dan
P2A sebagai jari-jarinya, sehingga semua bahaya-bahaya
yang disebelah kanan haluan berada di luar lingkaran 2
tersebut.
Sudut ACB diukur = . dan sudut ADB = . kapal harus
berlayar di luar lingkaran 1, tetapi didalam linkaran 2. jadi
sudut yang diukur dengan sekstan di kapal harus lebih
kecil dari . tetapi harus lebih besar dari .

MODUL 7

1. SUDUT BAHAYA DATAR (Horisontal Danger Angle)

MODUL 7

2. SUDUT BAHAYA TEGAK (Vertical Danger Angle)


Dibuat sebuah lingkaran dengan suar dedet
sebagai pusatnya sehingga semua bahayabahaya navigasi terletak di dalamnya. Misalnya
jari-jari lingkaran tersebut, adalah R meter dan
tinggi suar = meter. Sudut ditentukan dengan
perhitungan memakai rumus : tg = T/R atau
dengan lukisan.
Di kapal sudut ukur suar tersebut dijaga
dengan sekstan agar selalu lebih kecil dari ,
supaya kapal tetap berada di luar lingkaran
bahaya.

MODUL 7

2. SUDUT BAHAYA TEGAK (Vertical Danger Angle)

Anda mungkin juga menyukai