Anda di halaman 1dari 13

LORAN

( Long Range Navigation )


Loran
adalah merupakan salah satu sistem navigai dmana penentuan posisi
kapal didasarkan paddda penentuan garis-garis berbentuk hiperbola yang
diperoleh dari 2 station di darat dengan cara memperhitungkan perbedaan
waktuu penerimaan pulsa dari kedua station tersebut.

Prinsip Kerja Loran


1. Di darat, dibangun station pemancar induk yang disebut MASTER,
dan 2 atau lebih station pembantu yang disebut SLAVE. Station
MASTER dan SLAVE memancarkan pulsa getaran radio dengan
duration yang relatif pendek ( ± 40 µ.det ) memancar ke segala arah
dengan kecepatan rambat tetap. Jumlah pulsa per detik yang
dipancarkan disebut Pulse Recurance Rate (PRR) atau Pulse
Repetition Frequency (PRF)
2. Pasangan station pemancar LORAN ( Master dan Slave )
memancarkan pulsa pada waktu yang bersamaan dan diterima oleh
pesawat penerima di kapal.
3. Pesawat penerima di kapal memperhitungkan perbedaan waktu (time
difference-TD ) penerimaan pancaran dari Master dan Slave,
Sehingga diperoleh pembacaan D pada pesawat penerima di kapal.
4. Dengan menggunakan 2 garis hiperbola yang berpotongan , maka
diperoleh posisi kapal.
Identifikasi Sistem Loran – C
Semua pemancar Loran – C chain menggunakan frequenci sama
yaitu 100 khz. Untuk mengidentifikasi dan membedakan antara loran
chain yang satu dengan yang lain, digunakan sistem identifikasi.
Ada 2 jenis identifikasi yaitu :
1. PRR (Pulse Recurance Rate – internal waktu pancaran ulang
pulsa)
atau PRF ( Pulse Repetation Frequency – Jumlah pulsa yang
dipancarkan setiap detik ).
Basic PRR PRF PRR
S 20 50.000 µ.det LORAN-A /
L 25 40.000 µ.det LORAN -C
H 33, 33 30.000 µ.det
SS 10 100.000 µ.det LORAN - C
SL 12,5 80.000 µ.det
SH 16,66 60.000 µ.det
2. Sub PRR atau Specific PRR
Tombol Sub PRR atau Specifik PRR baik pada Loran – A maupun
Loran – C mempunyai 8 kedudukan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7
SL – 0 = 80.000 – 0 x 100 µ.det = 80.000 µ.det
SL – 1 = 80.000 – 1 X 100 µ.det = 80.000 – 100 = 79.900 µ.det
SL – 2 = 80.000 – 2 X 100 µ.det = 80.000 – 100 = 79.800 µ.det
SL – 3 = 80.000 – 3 X 100 µ.det = 80.000 – 100 = 79.700 µ.det
KOREKSI GROUND – WAVE DAN SKY – WAVE
Apabila jarak antara station pemancar loran dengan kapal kurang
dari 1000 mil, pancaran pulsa dapat diterima melalui ground-wave.
Namun apabila jauh dari 1000 mil, pancaran pulsa dapat diterima melalui
Sky wave ( one-hope E sky wave ). Secara teoritis sebenarnya apabila
pancaran pulsa diterima melalui ground wave, terjadinya kesalahan
pembacaan TD adalah sangat kecil.
ISTILAH – ISTILAH PADA LORAN

1. Loran Chain :
Pasangan satu station master dengan 2 atau lebih station slave.
2. Loran Pair :
Pasangan satu master station dengan satu station slave.
3. Single Rated Master Station :
Satu station Master yang digunakan untuk satu Loran-Chain saja.
4. Double Rated Master Station :
Satu station Master yang dapat digunakan untuk dua loran-Chain.
5. Secondary Station atau Double Rated Slave Station :
Station Slave yang digunakan untuk dua station Master yang
berbeda.
6. Base Line :
Garis yang menghubungkan Antara Master dan Slave.
7. Base Line Extension :
Garis perpanjangan dari pada base line
8. Centre Line :
Garis tegak lurus base-line yang memiliki jarak yang sama dari
Master dan Slave (di tengah-tengah base- line).
9. Coding Delay :
Perlambatan waktu pancaran dari station Slave agar tidak
terjadi “over-lap” dengan pulsa pancaran dari Master.
10. Secondary Coding Delay :
Pengaturan coding-delay yang digunakan, agar pulsa dari
Master selalu diterima lebih dahulu dari pada slave.
11. Interval ( Selang ulang ) :
Waktu antara dua pancaran pulsa yang berbeda.
12. Pulse Recurance Rate (PRR) adalah
Interval waktu pancaran ulang pulsa.
13. Pulse Repetition Frequency adalah
Jumlah pulsa yang dipancarkan setiap detik
14. Basic PRR adalah
Tombol pada pesawat penerima Loran, untuk memilih PRR
15. Ambiguity adalah
Kerancuan penerimaan pulsa dari master dan dari slave yang
terjadi terutama apabila kapal berada dekat dengan slave.
16. Group Repetition Interval ( GRI ) adalah
Pengaturan interval antara pancaran pulsa dari Master dan dari
Slave dimana Master memancarkan 9 pulsa , sedangkan Slave
memancarkan 8 pulsa (Loran-C).
17. Emision delay adalah
Waktu penundaan sebesar waktu perambatan pulsa getaran radio dari
station Master hingga station Slave ditambah dengan coding delay.

18. Cycle Matching adalah


Merupakan pengukuran TD dengan ketelitian tinggi/ halus (fine
reading). Cycle matching adalah sistem yang digunakan di LORAN-C

19. Pulse Envelope Matching adalah


Merupakan pengukuran TD dengan tingkat ketelitian randah/kasar
( coarse reading ) dengan ketelitian ± 4 µ.det. Umumnya diterapkan pada
LORAN – A.
20. Track Mode :
Cara pengoperasian LORAN yang dapat dilakukan bila pulsa
pancaran menggunakan ground-wave. Pada pengoperasian ini pesawat
LORAN tidak lagi menunjukkan TD, tetapi langsung lintang dan Bujur
posisi kapal. Selain itu, LORAN dapat berfungsi seperti GPS yaitu dapat
diprogram untuk memperoleh c.o.g, s.o.g dll

21. Extended Range Mode :


Cara pengoperasisn LORAN bila pulsa pancaran getaran radio selain
diperoleh melalui ground wave, juga melalui sky-wave. Cara ini harus
dilakukan secara manual. Dilakukan apabila pada pesawat LORAN
diketahui munculnya sinyal berkedip (blinking).
Perbedaan Loran – A dan Loran- C

Anda mungkin juga menyukai