POSISI ) KAPAL
Benda-benda laut :
- Pelampung-pelampung yang dikenal.
- Matahari
- Bulan
- Bintang
- Planet.
A. BENTUK BUMI.
Bumi adalah suatu benda yang bergerak bebas di
ruang angkasa dan berbentuk bulat seperti bola.
⋆
T2 ⋆
┙
⋆ Ku
B
T1
E M Q
Gambar: 1
DEFINISI LINGKARAN DI BUMI
Lintang :
Busur derajah dihitung dari katulistiwa sampai jajar
yang melalui tempat itu.
Dibedakan dalam lintang Utara (U) dan lintang Selatan
(S) dan dihitung dari 0˚ sampai 90˚.
Bujur :
Busur terkecil pada katulistiwa, dihitung dari
derajah nol sampai derajah yang melalui
tempat itu.
Dibedakan dalam bujur Timur (T) dan bujur Barat (B)
dan dihitung dari 0˚ sampai 180˚.
Gambar ; 1.3
Ku
A
Gr Li
X
E Q
O Bu B
Ks
Lintang :
Busur derajah yang melalui tempat tertentu, dihitung
mulai dari katulistiwa sampai jajar tempat tersebut.
(busur BA)
Ku Ku
B
∆Li
L2
A A
L1 E L1 Q
E ` Q ∆Li
L2
Ks Ks
Perbedaan lintang (∆ Li):
Busur derajah, dihitung dari jajar titik yg satu sampai
jajar yg lain.
Bujur :
Busur kecil pada katulistiwa, dihitung dari derajah nol
sampai derajah yg melalui tempat itu.
“BINGUNG,
SULIT,
TIDAK BISA,
TIDAK TAHU, dan
TIDAK MUNGKIN”
Baringan :
Sudut horizontal yang diukur dari arah acuan tertentu,
dihitung ke kanan sampai ke arah benda yang di baring.
Us
Hs
Bs
Baringan Sejati :
Sudut antara sinar baringan dengan arah Utara
sejati.
BARINGAN PEDOMAN
dan
BARINGAN MAGNET
Baringan Pedoman :
Sudut horozontal, dihitung dari Utara pedoman ke kanan
sampai ke letak benda baringan.
Untuk merubah Bp ke Bs, dipergunakan rumus
penjabaran.
Bs = Bp + Semb
Baringan Magnet :
Sudut horizontal, dihitung dari Utara magnetik ke kanan
sampai ke arah benda yang dibaring.
Hs = Hp + Semb
Bs = Bp + Semb
Syarat-sarat dlm mengambil benda baringan
Haluan :
Arah yang ditempuh kapal dalam pelayarannya.
Loxodrom :
Garis haluan yang memotong derajah-derajah dan jajar-
jajar dengan sudut yang sama besarnya.
Berlayar menggunakan haluan loxodrom berarti berlayar
dengan haluan yang tetap.
Pada peta mercator, haluan loxodrom ini di gambarkan
sbagai garis lurus.
Lingkaran besar ( hal. Orthodrom) :
Haluan yang memotong derajah-derajah dan jajar-jajar
dengan sudut-sudut yang tidak sama besarnya.
Berlayar menggunakan haluan orthodrom berarti berlayar
dengan haluan-haluan yang selalu berubah-ubah.
Pada peta mercator, haluan othodrom ini digambarkan
sebagai garis lengkung.
30˚ U
Peta mercator
B
0˚ A A = Tempat tolak
3° 38’
05° 21’
Tempat tolak
01° 43’
K I
112° 18’,0
Contoh 2 :
Dari tempat tolak 01° 43’ S. / 112° 18’ T. sebuah kapal
berlayar dengan haluan sejati Utara. Jauh = 321 mil.
Diminta tempat tiba.
Tempat tiba
03° 38’
05° 21’
K I
01° 43’
Tempat tolak
112° 18’
108° 43’ T
K I
01° 12’
Tempat tolak
03° 36’
2° 23’
Tempat tiba
Contoh 4 :
108° 43’
Tempat tolak
01° 12’
K I
7° 10’
05° 58’
Tempat tiba
HALUAN TIMUR / BARAT
Keterangan :
Kt Kt = Kutub
KI = Khatulistiwa
40° Δ bu antara A dan B =
C D Δ bu antara C dan D.
Jauh antara A dan B tdk sama
dengan jauh antara C dan D.
K I Di Khatulistiwa jauh = Δ bu,
A B tetapi di lintang² yg lain jauh
≠ Δ bu. Jauh = Simpang.
Untuk mencari Δ bu
menggunakan rumus :
Δ bu = Simp x sec lint
1.Dengan rumus
Δ bu = Simpang x secans lintang
Contoh 1 :
Dari tempat tolak 11° 00’ U. / 112° 14’ T. sebuah kapal
berlayar dengan haluan sejati Timur. Jauh = 318 mil.
Diminta tempat tiba.
Dengan daftar II
Simpang : Δ bu :
300 305,6
10 10,19
8 8,15
318 Δ bu = 323,94
= 323’,9 = 5° 23’,9T.
Tempat tolak = 11° 00’ U. - 112° 14’ T.
Δ bu = 0, Δ bu = 5° 24’ T.
Tempat tiba = 11° 00’ U. - 117° 38’ T.
Gambar / lukisan : Contoh 1
Tempat
Tempat tolak tiba
11° 00’ U
Δ bu = 324’ = 5°
24’
117° 38’ T
112° 14’ T
Catatan :
Contoh 2 :
Dari tempat tolak 06° 30’ S. / 127° 58’ T. sebuah kapal
berlayar dengan haluan sejati Barat. Jauh = 243 mil.
Diminta tempat tiba.
Dengan daftar II
Simpang : Δ bu :
200 201,3
40 40,26
3 3,016
243 Δ bu = 244,579
= 244’,6
= 4° 04’,6 B.
Δ bu = 244’,6 = 4° 04’,6
Publikasi Navigasi :
Buku-buku dan bahan-bahan penting yang diterbitkan
dan disiarkan untuk membantu seorang navigator
dalam melayarkan kapalnya dengan sebaik-baiknya.