A.
Pelayaran adalah
ilmu
yang
mempelajari
bagaimana
membawa
kapal dari satu tempat ke tempat lain dengan aman efektif dan efesien. Untuk
maksud tersebut dalam mempelajari ilmu pelayaran diperlukan tahapan-tahapan
pengetahuan maupun ketrampilan yang saling terkait dan berhubungan. Sebagai
contoh dalam pembelajaran yang bersifat praktik diperlukan kemampuan siswa
dalam menggunakan alat-alat navigasi dan buku-buku terbitan navigasi, sehingga
siswa sebelum praktik perlu didasari kemampuan bagaimana menggunakan alat
navigasi, buku terbitan navigasi dan alat-alat menjangka peta.
Isi buku ini disusun berurutan berdasarkan aspek prasarat, maka dalam
mempelajari buku ini harus berurutan berdasarkan susunan isi buku ini. Dengan
mempelajari buku ini diharapkan siswa mempunyai pengetahuan dan keterampilan
tentang : Dasar-dasar ilmu pelayaran, Haluan dan macam haluan, Penentuan
posisi kapal dengan benda darat, menghindari bahaya navigasi pantai.
B.
Gbr. 1 Bentuk
Bumi
Poros pendek (KU, KS) merupakan poros bumi dan (EQ) adalah garis
tengah yang merupakan poros panjang dari bidang Equator (Khatulistiwa). Menurut
pandangan kita mengenai bumi dalam Ilmu Pelayaran dianggap seperti bola yang
bulat sempurna, dengan mengabaikan faktor pipihan pada kedua kutubnya.
Pipihan Bumi menurut Hayfort adalah selisih panjang jari-jari Equator
dengan setengah sumbu bumi dibandingkan jari-jari Equator. Panjang jari-jari
Equator = 6.377.397 meter. Sedangkan panjang setengah sumbu bumi
MQ
Keterangan :
21.300 m
6.377.397 m
MQ
297
= Jari-jari Equator
Apabila kita berada di pantai dan melihat kapal yang datang , yang pertama
kita lihat adalah bagian-bagian yang tertinggi dari kapal itu.
2.
Bila kita berada di tengah lautan , kita dapat melihat bahwa batas antara air
dan langit tampak sebagai lingkaran .
3.
Gunung, jika dipandang dari tempat yang jauh akan terlihat puncaknya saja,
akan tetapi bila didekati makin
bawah
Teori
Berputar.
Bumi
Beredarnya benda-benda angkasa dapat terlihat dari bumi, seolah-olah benda itu
bergerak tanpa kita rasakan bahwa sebenarnya bumi ini yang berputar pada
porosnya, sedangkan gerakan dari matahari dan bulan itu hanyalah gerakan maya.
Untuk membuktikan bahwa bumi yang berputar ada beberapa bukti sebagai
berikut :
1.
barat ini dapat terjadi karena bumi berputar dari barat ke timur.
2.
Benda yang jatuh dari tempat yang tinggi mendapat simpangan ke timur,
percobaan ini dilakukan oleh Benzenberg dan Reich.
nama
beragam,
untuk
lebih
jelasnya
perhatikan
uraian
Lingkaran Besar adalah bentuk potongan pada bola bumi dengan bidang datar
yang melalui titik pusat bumi, atau semua lingkaran di bumi yang melalui titik
pusat bumi.
2.
Lingkaran Kecil adalah bentuk potongan pada bola bumi dengan bidang
datar yang tidak melalui titik pusat bumi, atau semua lingkaran di bumi yang
tidak melalui titik Pusat bumi.
3. Poros Bumi adalah garis khayal yang menembus bumi pada dua tempat, yaitu
Kutub Utara dan Kutub Selatan.
4. Khatulistiwa (Ekuator) adalah bentuk potongan bumi yang melalui titik pusat
bumi yang membagi
belahan Selatan. Atau garis mendatar yang berupa lingkaran besar yang
membagi bumi menjadi dua bagian.
5.
Jajar (Lintang) adalah semua garis perpotongan bumi yang sejajar dengan
Khatulistiwa, atau garis mendatar yang tegak lurus dengan Derajah.
7.
Jajar Lintang Istimewa adalah Jajar lintang yang mempunyai jarak
tertentu terhadap
Khatulistiwa :
a) Lingkaran Bik Mangkara atau Lingkaran Balik Utara adalah jajar
lintang yang
terletak
pada
,5 U.
,5 S.
,5 U.
,5 S.
Keterangan :
1. Lingkaran Besar
2. Lingkaran Kecil.
3. Poros Bumi.
4. Khatulistiwa
5. J a j a r
6. D e r a j a h
7. Lingkaran Balik Mangkara.
8. Lingkaran Balik Jadayat.
9. Lingkaran Kutub Utara.
10. Lingkaran Kutub Selatan.
GBR. 3 Garis-Garis Bumi.
L i n t a n g
(Jajar).
Semua garis mendatar yang sejajar dengan Khatulistiwa atau tegak lurus dengan
Derajah di sebut dengan Jajar, garis jajar inilah yang dikenal dengan istilah Lintang.
Garis Lintang dihitung dari Lintang 0
di
namakan
tersebut
diukur
itu.
Untuk lebih
Keterangan :
1. KU
2. A, B, C
3. E Q
= Equator / Khatulistiwa
o
= Lintang 25
4. Li
K
U
B
E
QA
C
K
S
Gbr. 4 Garis Lintang ( Jajar )
Penjelasan :
a.
Perubahan
(Li )
Lintang
Suatu kegiatan
berlayar
adalah
bergerak,
oleh
karena itu ada perubahan yang terjadi dari kegiatan tersebut. Berkaitan dengan
posisi lintang suatu titik / tempat di bumi dengan aadanya aktifitas berlayar tadi
akan
mengalami
perubahan-perubahan.
Perubahan
Lintang
Li)
Ialah
perbedaan Lintang antara dua tempat di bumi. Perbedaan tersebut bisa terjadi
dari dua posisi yaitu
Lintang
Sama :
Yang
Bila perubahan yang terjadi dari dua tempat yang Lintangnya sama dikenal
dengan Istilah Senama. Perhitungan perubahan lintang
Lintang yang besar dikurangi dengan lintang yang kecil ( Li = L > - L <), Li
= beda lintang , L > = lintang besar, L< = lintang kecil. (lihat Gbr.5).
( Li). Posisi P : 03
Posisi Q: 05
. 00 . 00 LU
. 00 . 00
LU Posisi R: 03
. 00 .
00 LS
1. Diketahui : tempat tolak P
tempat tibaQ
Ditanyakan ; Li
PenyelesaianP 03
Q 05
o
o
. 00 . 00.
. 00 . 00
----------------------- L 02
. 00 . 00 (senama).
o
Li 06 . 00.00 (tak senama)
LATIHAN :
Hitung beda lintang ( L) antara 2(dua) titik pada soal berikut :
1. Titik Q = 10 30 S.
o
Titik P = 03
2. Titik R = 02
Titik T = 03
3. Titik V = 05
Titik G = 04
4. Titik K= 01
Titik L= 01
o
o
o
o
30 10 S.
40 30 U.
10 10 S.
10 00 U.
10 00 U.
30 00 S.
40 30 U.
B u j u r ( Derajah ).
Semua garis vertical yang tegak lurus dengan Khatulistiwa dan merupakan
lingkaran besar disebut D e r a j a h. Derajah ini yang dikenal dengan istilah
Bujur. Skala Bujur dihiting mulai dari Derajah Greenwich (derajah yang melalui
greenwich)/ derajah 0 ke kanan / ke Timur sampai dikenal daerah Bujur Timur, dan
ke kiri / ke Barat sampai
Dapat disimpulkan bahwa Bujur di bagi menjadi bujur Barat dan Timur,
pembagianini tergantung dari
o
letak bujur itu terhadap derajah 0 . Bujur
busur dari derajah
Greenwich BB =
Bujur Barat BT
= Bujur Timur
Gbr. 6 Bujur.
Penjelasan :
- 180
o
Arah panah kiri / ke Barat menunjukan daerah bujur Barat dari - 180 .
Akt ifitas berlayar seperti yang sudah dijelaskan pada perubahan Lintang,
berkaitan juga terhadap perubahan Bujur. Perubahan bujur (bu ) ialah
perbedaan bujur antara dua tempat di bumi. Perubahan bujur antara dua
tempat di bumi ditentukan dari tempat posisi di bumi, bila bujur kedua tempat
tersebut berada pada bujur yang sama ( senama ) maka perubahan bujur ( bu)
adalah selisih antara kedua bujur tersebut. Perhatikan rumusan berikut : bu =
b1 - b2. Keterangan : bu = Perubahan Bujur / beda bujur.
b1 = Bujur yang lebih besar.
b2 = Bujur yang lebih kecil.
Sebaliknya apabila bujur ke dua tempat tersebut berada pada tempat yang
berbeda (tak senama) maka berubahan bujur (bu) adalah jumlah antara kedua
bujur tersebut. Perhatikan rumusan berikut : bu = b1 + b2.
Keterangan:
Gr
= Greenwich.
C Gr
1
= Beda bujur antara titik A dan
titik C.
2
= Beda bujur antara titik A dan
titik B.
(^bu).
00 00 B.
00 00 T.
00 00 T.
------------------o
bu 02 00 00. ( senama )
2. Diketahui : Tempat tolak A.
Tempat tiba C.
Ditanyakan bu.
Penyelesaian : A 05
C 05
00 00 T
00 00 B
----------------o
bu 10 00 00 ( tak senama ).
C a t a t a n : Posisi A, B, dan C berada di lintang 0 / lintang rendah.
Lintang Menengah dan Bujur Menengah antara dua tempat di bumi ialah Jajar dan
derajah / lintang dan bujur yang letaknya tepat di tengah-tengah antara jajar
dan
derajah
yang
melalui
kedua
tempat
tersebut.
Menentukan
Lintang
rumusan
1. Jika kedua Lintang / Bujur senama, maka Jumlah Li/bu kedua tersebut dibagi
dua
Li/bu tempat tolak + Li/bu tempat tiba
-----------------------------------------------
= Li/bu Menengah.
2.
2. Jika kedua Lintang / Bujur tak senama, maka setengah selisih antara lintang
bujur
o
o
00 00 U - 110
20 00 U - 110
o
Lintang menengah = 10
00 00 T.
30 00 T.
o
00 00 + 10
20 00
--------------------------2.
= 10
10 00.
o
00 00 + 110
30 00.
------------------------------2
= 110
15 00.
C 10
00 00 U - 12
00 T D 08
o
20 00 S -
00
02
00 00 B.
Lintang Menengah = 10
00 00 - ( 10
20 00 ).
00 00 - 08
------------------------------------------2
= 10
= 09
= 08
= 09
o
o
o
o
Bujur Menengah = 12
00 00 - 00
50 00
10 00 A t a u
20 00 + 00
50 00
10 00.
00 00 - ( 12
00 00 )
00 00 - 02
-----------------------------------------2
= 12
00 00 - 05
00 00
= 07
= 02
= 07
o
o
o
00 00 Atau
00 00 + 05
00 00
00 00
LATIHAN :
Hitung beda bujur ( b) , bujur menengah dan lintang menengah pada soal berikut :
1. Titik D
Titik T
= 20
= 10
2. Titik B
= 05
Titik C
= 10
3. Titik K
= 01
Titik L
o
o
o
o
o
= 09
4 Titik M
= 05
Titik N
= 03
45 30 U 010
30 10 S 015
o
o
30 00 U 050
15 10 U 017
20 00 S 020
30 20 S 030
15 T.
o
o
40 20 S 040
10 30 U 010
15 30 T.
o
o
10 00 B.
30 30 B.
15 00 B.
10 00 T.
15
30 25 T.
40 15 B.
Daerah Iklim.
Daerah iklim Sedang (Sub tropis) yaitu daerah yang dibatasi oleh jajar 23
o
Keterangan :
1. Daerah Tropis.
2. Daerah
Subtropis.
KU
66,5
3
23,5
3. Daerah Dingin.
2
2
3
23,5
6
6,
5
K
S
Gbr.8 Daerah
Iklim.
Ukuran Bumi.
selanjutnya
40.070.368 meter
menunjukan
bahwa
keliling
Khatulistiwa
adalah
= 1.852 meter.
360 x 60
Panjang 1 menit busur bujur tidak sama pada tiap-tiap jajar/lintang, seperti
uraian berikut
1. Pada
lintang
2. Pada
lintang
3. Pada
lintang
Dari uraian di atas dibuat pembulatan sehingga 1 mil dianggap sama dengan 1.852
meter
= 60 menit busur.
M ata A ng i
n.
Mata angina dapat dilihat pada kompas. Kompas / pedoman adalah alat yang
dipakai untuk menentukan arah. Untuk mengetahui / membaca sudut derajat pada
kompas diperlukan skala derajat yang dikenal dengan mawar pedoman. Mawar
pedoman terdapat di kompas dan peta laut. Mawar pedoman merupakan sebuah
lingkaran yang bernilai
kwadran yang masing-masing kwadran bernilai sama yaitu . Masing masing kwadran masih terbagi menjadi delapan surat. Nilai masing-masing
o
besaran surat 11,25
sehingga mawar pedoman terbagi menjadi 32 surat seperti
dibawah ini :
1.
2.
Utara
=
Utara di kiri jarum pendek ,=
o
11 25
17. Selatan
=
18. Selatan di kiri jarum pendek,
3.
o
= 22
,
50
,
4. Timur laut di kiri jarum
o
pendek
= 33
,
75
5.
6.
Timur Laut
=
Timur laut di kiri jarum
pendek
25
= 56
= 67,
8.
o
o
75
9. Timur
=
10. Timur di kiri jarum pendek =
,
o
101 25
11. Timur tenggara
o
75
= 112
,
= 108
25
75
=
o
20. Barat
daya di
kanan
= jarum
pendek
= 213
21.
Barat
daya
=
22. Barat
daya di
kiri jarum
pendek
= 236
23.
Baratbarat
daya
= 247
24. Barat
di kanan
jarum
pendek
= 258
25.
Barat
=
26. Barat
= 280
,25
= 292
o,25
o,75
= 337
,
16. Selatan di kanan jarum
pendek
= 168
o
75
o,75
o,25
o,50
o,75
o,25
o,50
32. Utara di kanan jarum
pendek
o,75
=348
EVALUASI :
1. Gambarkan garis-garis ciptaan di bumi dengan jumlah garis ciptaan maximal 9
macam.
2. Jelakan hubungan antara ukuran bumi dengan skala 1 mil = 1852 m.
3. Gambarkan ilustrasi suatu titik di bumi yang memiliki posisi 25
00 S.
00 U dan 15
A. Haluan
Jauh.
Dan
Kegiatan berlayar adalah kegiatan dari keseluruhan aktifitas yang ada di kapal,
berkaitan dengan kegiatan diatas dek maka pelaksana yang melakukan harus
memiliki kompetensi yang diantaranya pengetahuan dan keterampilan mengenai
haluan dan jauh. Kompetensi ini adalah kompetensi yang akan mendasari dari
segala kegiatan yang
Haluan ialah sudut yang dibentuk antara arah utara dengan arah lunas kapal.
Haluan dihitung dari 0 derajat ke arah kanan (searah dengan jalannya jarum
jam). Dalam prakteknya haluan berada di 2(dua) tempat yaitu
1.
Haluan Sejati
ialah haluan yang ada di peta laut , atau haluan yang tidak
terpengaruh
oleh Magnit apapun(baca kompas magnit). Haluan ini juga berada
kom Pas Gyro (kompas yang bekerja berdasar elektronik)
jadi menunjukan Arah Sejati.
2.
Haluan Pedoman
3.
Haluan Magnetis
V a r i a s i dan D e v i
a s i.
Varias
i.
Variasi adalah sudut antara Utara Sejati (US) dengan Utara Magnetis(UM), sudut ini
terjadi karena adanya penyimpangan penunjukan jarum magnit akibat adanya
magnit bumi. Bila sebuah kompas magnit diletakan di atas kapal maka kompas
tersebut akan terpengaruh oleh adanya magnit magnit yang ada disekitarnya yaitu
magnit bumi dan magnit besi kapal atau besi besi lainnya (muatan).
Pengaruh
magnit bumi di kenal dengan istilsh Variasi, pengaruh ini ada dua yaitu yang
bersifat negatip dan bersifat positip.
Barat
Pengaruh
negatip
dikenal
dengan
(B), sedang pengaruh positip dikenal dengan Timur (T). Untuk lebih
Gbr. 9
Variasi
Variasi
(T).
Positip
Negatip
2. Agone ialah garis di peta yang ditarik melalui tempat tempat yang
variasinya 0 (nol).
3. Isologone ialah garis di peta yang ditarik melalui tempat tempat
yang mempunyai perubahan Variasi yang sama.
Letak nilai Variasi pada peta laut teletak di tengah Mawar pedoman yang ada
dibeberapa tempat di peta laut. Pada penulisan nilai Variasi menunjukan beberapa
komponen :
1. Nilai variasi
2. Tahun berlakunya nilai variasi yang di tulis didalam kurung
3. Perubahan nilai variasi per tahun.
Dari uraian diatas tergantung oleh kondisi diatas bumi dan waktu atau tahun.
00
30 T (1980)
Perubahan tahunan - 3.
Artinya : Nilai Variasi th 1980 ditempat tersebut adalah + 00
30.
30
o
+ (-30) = 00 .
o
2. Var 02
30 B
(1978).
Perubahan tahunan 6 timur.
Bila dalam menggunakan peta tersebut th 1988 maka berapakah nilai
variasi
Th 1988.
Selisih th 1988 1978 = 10 th
Perubahan nilai variasi 10 th ialah 10 x (+6) = 60
o
o
(01 ). Nilai variasi th 1988 ialah - 02
30 +
o
o
(+01 ) = 01
30.
Ditulis increasing, decreasing annu ally sekian menit atau almost stationary (tetap).
Contoh : 1. Var 03
00 B (1969).
Increasing annually 6.
Bila dalam menggunakan peta tersebut th 1974 maka berapakah nilai
variasi
Th 1974.
Silisih tahun 1974 1969 = 5 th.
Perubahan variasi 5 th ialah 5 x 6
= 30
Nilai variasi th 1974 ialah (03
00 + 00
30) B = 03
30 B.
2. Var 01 30 B (1977).
Decreasing annually 13.
Bila penggunaan peta tersebut th 1987 berapakah nilai
Variasi th 1987.
Selisih tahun 1987 1977 = 10 th.
o
Perubahan variasi 10 th ialah 10 x 13 = 130 / 02 10.
o
Nilai variasi th 1987 ialah (01
30 10) B = (- 40) B = 40 T.
o
- 02
LATIHAN :
NO.
1.
2.
3.
Diketahui
o
Var 01
30 T(
1998)
Var
00
30
4.
B(1995) Var 02
5.
00
6.
00
T(2000)
o
Var
45 B(1999)
Var 15 B(1997)
Keterangan
Perubahan tahunan +
10
Perubahan tahunan +
05
Increasing
annually
Decreasing
05
tahunan
10
annually
Perubahan
-
07
Ditanyakan
Variasi Th 2007
Variasi Th 2006
Variasi Th 2005
Variasi Th 2007
Variasi Th 2007
Variasi Th 2005
D e v i a
s i.
kapal b. Haluan
kapal.
UP UP
UM
UM / UP
Dev = (0)
Gbr. 10 Deviasi.
Deviasi Positip.
Bilamana UP terletak di timur atau sebelah kanan UM.
Deviasi Negatip.
Bilamana UP terletak di Barat atau sebelah kiri UM.
Salah tunjuk ialah jumlah aljabar Variasi dan Deviasi, atau penyimpangan arah
kompas magnit akibat dari adanya magnit bumi dan magnit besi-besi kapal.
US
UP
US
UP
ST= (+)
US / UP
ST= (-)
ST= (0)
Dari uraian serta penjelasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa dalam
aplikasinya Haluan dapat dirinci sebagai berikut
Keterangan :
US
UM
UP
US = Utara Sejati
D
ST
UM= Utara
Magnetis UP =
Utara Pedoman V
= Variasi
HS HM HP
D = Deviasi
ST = Salah Tunjuk/Sembir
HS = Haluan Sejati
HM= Haluan
Magnetis HP =
Gbr 12
Haluan.
Haluan Pedoman.
- (-3
o
= 76 .
HM= HS V.
o
o
= 75 (-3 )
o
= 78 .
o
+2 )
(HS), Variasi 3
B dan Deviasi + 2
ST = V +
D
= -3
o
= -1 .
+2
2. Diketahui HM = 120
o
o
, D = - 2 , dan ST = 4 .
Ditanyakan : HS ?
Jawab : HS = HM +
V.
V = ST - D.
= 04
= 06
o
(-2 )
HS = 120
o
06
o
= 126 .
LATIHAN :
No.
HS
1.
75
2.
15
3.
4.
5.
HM
o
o
134
267
310
74
o
.........
.
..........
.
.........
HP
..........
17
o
..........
...........
...........
Variasi
Deviasi
o
+ 01 30
..........
00 T
..........
..........
30 B
- 00
............
01
02
o
o
..........
00
45 B.
+ 02
o
o
..........
30
15
Sembir
..........
03
02
o
o
00
30
Perubahan Lintang ( L) ialah selisih lintang antara tempat dan tempat tiba.
6. Perubahan Bujur (Bu) ialah selisih Bujur antara tempat tolak dengan tempat
tiba.
Selain istilah di atas ada beberapa catatan yang penting dalam perhitungan
haluan dan jauh :
a.
Haluan
Selatan
Utara
Haluan Utara Selatan ialah apabila kapal berlayar dengan haluan Utara atau
Selatan, yang berarti berlayar di Garis Derajah (bujur). Berlayar dengan haluan ini
bujurnya tidak berubah (Bu = 0) sedangkan lintangnya berubah (Li = jauh)
sebesar jauh yang ditempuh. Untuk lebih jelas
pemahaman tentang haluan Utara Selatan perhatikan Gambar dan
uraian berikut :
Keterangan :
A
= tempat tolak.
= tempat tiba.
KU
A
C
Gbr.13 Haluan U-S.
Selisih busur CA dan CB adalah busur AB dimana busur AB adalah selisih lintang
(^Li) antara tempat tolak dan tempat tiba . Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan sbb:
Li = Jauh.
Bu =
30
10 00 U - 120
20 00 T.
00 U
-------------------------------------------------------o
Tempat tiba = 012
40 00 U - 20 00 T
o
120
20 00 S - 30 00 B.
00 U
-------------------------------------------------------o
Tempat tiba = 025
00 00 S 30 00 B
o
- 125
00 00 U
00 00 T
00 00 U - 120
00
Li
o
= 002 00 00
Li
= J a u h.
Jauh
= 120 mil (2 x
60). H a l u a n = Utara.
4.
00 00 S 110
00 00 U
jauh
Jawab :
Tempat tolak 003
00 00 S 110
00 00 U
00 00 T
----------------------------------------------- Li
o
= 005 00 00
Li
= Jauh
Jauh
= 300 mil (5 x
60) H a l u a n = Utara.
LATIHAN :
NO.
Tempat Tolak .
Tempat Tiba
Haluan
Jauh.
1.
05
2.
07
3.
4.
5.
6.
15
10
15
35
o
o
o
o
o
o
30 45 S
06
45 50
S
30 00 U
45 15 U
Utara
154 mil
.................
Utara
325 mil
..............
..
Selata
30 00 S
30 00 U
45 00 U
15 00 S
50 15 S
01
20
o
o
...............
n.
79 mil.
Haluan
Barat.
Timur
Haluan Timur Barat ialah apabila kapal berlayar dengan haluan Timur atau Barat
yang berarti berlayar di garis Jajar (lintang) sehingga lintangnya Li tidak berubah
sedangkan bujur Bu berubah. Garis jajar / lintang adalah garis yang mendatar
berawal
dari
sebuah
lengkungan
di bumi (lingkaran),
lingkaran besar di
khatulistiwa dan lainnya lingkaran kecil. Dengan uraian tersebut maka 1(satu)
menit bujur tidak samadengan 1 mil kecuali di Khatulistiwa. Untuk lebih
jelasnya perhatikan Gambar dan uraian
berikut ini.
Keterangan :
KU
A
= Tempat tolak.
B . = Tempat tiba
AB =
Simpang. CD
= BU
C
Gbr.14 Perubahan
Bujur.
Penjelasan
Gambar:
AB tidak sama dengan CD secara umum dapat dilihat AB lebih kecil daripada CD
sehingga Bu
1(satu) menit tidak sama dengan 1(satu) mil. Apabila kapal berlayar sepanjang
jajar EF, yaitu dari A ke B (lihat gambar),AB adalah jauh yang ditempuh yang bisa
disebut simpang . Simpang adalah jauh sepanjang jajar lintang (disingkat Simp).
Pada gambar CD adalah perubahan bujur antara tempat tolak A dan tempat tiba B.
Tetapi sudah diuraikan bahwa CD tidak sama dengan AB. Untuk itulah dalam
menentukan Bu pada suatu simpang ada beberapa cara :
Contoh Perhitungan :
Diketahui tempat tolak 25
20 00 U 008
20
= 175 x 1,1079285
= 193,88749 dibulatkan 194.
= 03
14.
Bu
100
110,6
70
5,532
175
193,582
Bu
03
B
Tempat tolak 25
Li
14
20 U -08
= 0
Tempat tiba
o
44
B.
Catatan
:
77,45
Lintang dari 0
o
sampai 4
30 B
Bu 14 B
o
25
20 U -11
Contoh diatas adalah perhitungan dengan ditanyakan tempat tiba , dimana tempat
tolak, haluan serta jauh diketahui. Adapun jika ditanyakan Haluan dan jauh dengan
diketahui tempat tolak dan tempat tiba perhitungannya dengan rumusan :
1. Dengan Rumus.
Simpang = Bu x Cos L
2. Dengan Logaritma
3. Dengan daftar III
Contoh perhitungan :
Diketahui :
Tempat tolak 25
30 00 U
00 T Tempat tiba
25
10
o
30 00 U - 05 00
Ditanyakan haluan dan jauh
Jawab :
1. Dengan
Rumus:
Tempat tolak 25
30 00 U 131
10 00 T Tempat tiba
30 00 U -
05 00 T
Li
= 0
Bu = 001
55 00
=
115 Simp = 115 x Cos 25
30
= 115 x 0,9026
= 103,797 dibulatkan
104 Jauh = 104.
Haluan =
Timur
2. Dengan Logaritma :
Simp = 115 x Cos 25
Log 115
Log Cos
30
= 2,06070
30 = 9,95549
Log Simp
= 2,01619
Simp
30
Bu
Simp
100
90,2
10
9,02
5
4,525
103,745
Simp
LATIHAN :
NO.
1.
2.
3,
4.
5.
6.
Tempat tolak
o
103 45 00 T
001
135
045
015
010
o
o
o
o
o
Tempat tiba
o
105 15 00 T
o
30 15 T
002
45 00 B
..
35 30 B
00 00 T
35 15 T
10 15 B
..
..
..
Haluan
Jauh
..
..
..
..
Barat
342 mil
Timur.
545 mil
Timur.
300 mil
Barat.
987 mil
Haluan Serong.
Haluan Serong ialah haluan yang bukan Utara Selatan atau Timur Barat, disebut
juga haluan Sembarang. Pada haluan Serong kapal tidak berlayar searah
(mengikuti) derajah atau jajar, melainkan garis haluan akan memotong
derajah-derajah atau jajar-jajar, sehingga terjadi perubahan bujur dan lintang.
Untuk mengetahui hubungan antara nilai Haluan (H) jauh (J)
lintang (L) dan Bujur (B), perhatikan Gambar dan penjelasan berikut .
Keterangan
: A. tempat
tolak B.
tempat tiba
Haluan 55
o
o
o
, karena 55
lebih kecil dari 90
maka haluan asimutalnya tidak
berubah yaitu U T. (lihat Gbr. 16 No.1). Haluan , untuk menghitung sudut kurang
maka harus dihitung dari Selatan ke Timur,sehinngga diperoleh - = , jadi haluan
180
o
= 20 , jadi haluan
55
60
13
0
T
300
200
S
(1)
60
(2)
20
S
(3)
S
(4)
2. 230
3. 175
4. 200
5. 345
6. 125
o
o
o
o
7. 315
8. 205
9. 115
10. 80
o
o
o
o
Li
= Jauh Cos
H. Simpang = Jauh
sin H.
B
15
0
30 S 118
3. Dengan Perhitungan .
Haluan 150
, haluan Asimutal = S 30
T.
Li = jauh Cos H.
H log jauh
2,29003
9,93753 +
log jauh
lo g sin H =
9,69897 + log L
2,22756
168,87
02 48,9 S
Tempat tolak = 03
L i =
Tempat tiba = 06
simp = 97,5
o
30,0 S -
48,9 S ^B=
37,9 T
o
18,9 S - 120
Lintang menengah
30 +
2
B = Simpang sec
L
log simpang =
1,98900 lo g
sec Lm
= 10,00160
log B =
B
118
1,99060
= 97,9
22,9 T
18,9
= 04
54,4
45,0 T
Tempat tolak = 03
Li
30 S
.
48,9 S B =
30 +
B.
9,034 x 10 =
90,34
7,027 x 1 = 7,027
0 , 5
45
T
01
37,9 T .
120 22,9 T
90
Lintang menengah =
Simpa ng :
118
5,019 x 0,1 =
0,5019
=
97,8689
= 01
37,9
18,9 = 04
54,4
Tg H
Simpang
Li
Simpang = B Cos
Lm. J a u h =
Li
Sec H
=
Li tg H cosec H.
Contoh
:
22,9 T
30 S- 118
30 S 118
45,0 T
48,9 B 01 37,9
Lintang menengah =
30 + 18,9 = 04
54,4
Simpang = B cos lm
Log B
Simpa ng
90
89,66
= 1,99060
6,973
Simp = 97,5
0, 9
0,896
97,529
Tg H = simpa ng
Jauh
= Li sec H.
L
log simpang = 1,98910
log L
lo g Li
lo g sec H= 10,06247 +
= 2,22763 -
= 2,22763
log tg H
H
= 9,76147
= 30
LATIHAN :
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
Tempat Tolak
o
o
03 00 00 U 135 30
00 T
o
10 30 00 S - 005
15 T
20 45 00 U - 101
00 B
45
15
Tempat Tiba
.............................................
.............................................
o
o
21 50 30 U 130 00
00 B
o
o
06 50 00 S - 135 15
00 T
Haluan
Jauh
59
o
561 mil
255
o
................
..
................
135 mil
.............
.............
.
671 mil
Haluan
Rangkai.
kegiatan
berlayar
banyak
perubahan
haluan
untuk
sampai tujuan, untuk menghitung tempat tiba dan jauh dapat dihitung dengan
cara perhitungan haluan rangkai.
Perhitungan haluan rangkai dapat dilakukan dengan
2(dua) cara :
1.
Cara
bulat.
2.
Cara
datar.
Dalam perhitungan ini dapat dibandingkan cara yang lebih tepat, dengan
membandingkan hasil perhitungan dari contoh berikut :
KM Permata Bahari 1 berlayar dari Tempat tolak
o
12 U/ 118
o
18 T dengan haluan-haluan Sejati 36 , jauh 43 mil, 64 , jauh 72 mil, 124, jauh
38 mil, 160, jauh 28 mil, dari kegiatan di atas Hitunglah Haluan dan Jauh antar
tempat tolak dan tempat tiba dan tentukan
tempat tibanya .
Posisi
Cara Bulat :
Halua Jauh
n
320
20
45
100
190
65
30
25
Simpang
L
U
34,
5
61,
5
22,
2
5,2
28,
9
03o 12,0
03 4'6,5
U
Meneng
o
03 29 ,2
U
L = 66,2 U
= 01
06,2 U
o
12,0 U
06,2 U
Tempat tiba = 04
- 118
- b
18,2 U
18,0 T.
18,6 T
- 118
36,6 T
Lintang Menengah =
12
18 ,2 =
03
2
Dari Daftar III :
b
Simpang.
10
9,980
7,981
0 , 6
0,598
18,6
18,559
Tg H = Simpang
Simpang = 18,6
Jauh = L tg H cosec H
L
log Simpang = 1,26936
log L
= 1,82085
lo g L
= 1,82085
log tg H
= 9,44851
log tg H
= 9,44851
lo g cisec H
= 10,56790
+
H
= 15
T
-
B
28,9
04,3
29,8
b= 18 ,6 T
Tempat tolak = 03
L
22,
04 48,0 U 04 17 ,2 2
U
29,
o
04 42,8 U
6
o
04
45
,4
o
04 18,2 U U
51 ,8
04,
3
51, 7 33,2
96,0 29,0
Lintan
g
29,
5
24,
6
Lintang
tolak
41,5
log jauh
1,83726
Jauh
69 mil
45,1
Cara Datar.
Haluan
Jauh
320
o
20
o
100
o
L
U
45
34,5
28,9
65
61,5
22,2
30
5,2
29,5
25
24,6
04,3
96,0
29,8
51,7
Jumlah
29,8
33,2
L = 66,2 U
Tempat tolak
L
= 03
=
Tempat tiba
12U
118
06,2 U - b
= 04
Simpang 18,6
18,2U -
18 T.
18 ,6 T
118
36,6 T
Lintang Menengah =
12 +
18,2 = 03
45 ,1 U.
Dari Daftar II :
Simpa ng :
b :
10
10,02
8,02
0 , 6
0,60
18,6
18,64
Tg H = Simp ang
Jauh = L tg H cosec H
L
Log simpang = 1',26936
Log L
= 1,82085
Log L
= 1,82086
Log tg H
= 9,44851
Lo g t g H
= 9,44851
Log cosec H
= 10,56790
Log jauh
Simpan
g
= 15
41,5
Jauh
=
1,83736
= 69 mil.
33,2
LATIHAN :
Hitung Haluan dan Jauh dari tiap-tiap nomor dari data sebagai berikut :
1. Tempat Tolak 05
haluan sbb :.
H = 45
30 00 S - 135
jauh = 145
mil H = 130
mil,
H = 95
jauh = 87
mil
jauh = 75
H = 243
jauh =
mil H
o
=
jauh = 78 mil,
H = 160
jauh =
349 mil
H = 70
mil
H = 275
mil.
H = 10
jauh = 760
jauh = 56 mil,
H = 260
jauh =
3. Tempat tolak 02
30 30 S 125
10
H=0
H = 180
jauh = 55 mil,
H = 90
jauh = 55 mil,
H = 270
jauh = 55mil
o
jauh = 55mil.