Pedoman atau kompas adalah alat navigasi yang berfungsi untuk menentukan arah di laut pada
saat berlayar di atas kapal. Arah dimaksud dapat berupa arah haluan berlayar atau arah baringan
dari benda-benda di luar kapal seperti: kapal lain, pulau, suar, pelampung dll.
1. Pedoman Magnet
2. Pedoman Gasing (Gyro)
Persyaratan jumlah, dan konstruksi pedoman di kapal diatur secara rinci pada SOLAS 1974.
Sedangkan mengoperasikan dan pengetesannya dituangkan pada Bab V SOLAS 1974
PEDOMAN MAGNET
Pedoman magnet adalah satu-satunya jenis pedoman yang tidak menggunakan kelistrikan kapal,
sehingga tetap bekerja walaupun lstrik kapal padam.
Pedoman magnet kering adalah pedoman magnet dimana batang-batang magnet dipasang sejajar
satu sama lain dan digantungkan dibawah mawar pedoman dengan menggunakan benang sutera,
sehingga dapat bergerak bebas secara horizontal.
1. Ketel Pedoman, berfungsi sebagai tempat semat, piringan pedoman, dan garis layar
2. Piringan pedoman, terdapat mawar pedoman, batang magnet dan sungkup
3. Cincin lenja, untuk menggantung ketel pedoman pada rumah pedoman agar pedoman
selalu dalam keadaan datar pada waktu kapal mengoleng atau mengangguk.
4. Rumah pedoman, sebagai tempat ketel pedoman dan batang-batang penimbal.
Keterangan gambar :
a. ketel pedoman
b. tutup kaca
c. kaca baur
d. semat
e. ujung semat
g. batu nilam
h. cincin aluminium
i. benang sutera
j. batang magnet
1. Sungkup
2. Cincin aluminium kecil (cincin bagian dalam)
3. Cincin aluminium besar (cincin begian luar)
4. Jarum-jarum magnet (8 buah yang saling sejajar)
5. Kertas skala derajat (mawar pedoman)
Sungkup bertumpu pada batang semat dimana pada bagian yang brtumpu semat pada umumnya
dari bahan batu nilam atau bahan yang sangat keras sehingga mudah aus.
Cincin-cincin aluminium berguna untuk menghubungkan benang sutera yaitu untuk meletakkan
kertas skala derajat dan batang/jarum magnet.
Kertas skala derajat dibuat dari kertas minyak atau jenis yang sangat ringan. Piringan pedoman
adalah bagian yang sangat penting pada pedoman magnet.
Salah kolimasi adalah apabila jarum-jarum magnet tidak sejajar dengan arah Utara-Selatan skala
derajat pada mawar pedoman, atau sudut yang dibentuk oleh jarum-jarum magnetis dengan U-S
mawar pedoman.
Adalah apabila pada saat ada gangguan pengaruh dari luar, maka keseimbangan piringan
pedoman tidak terganggu. Pengaruh dari luar tersebut misalnya, olengan atau anggukan kapal,
getaran mesin,perubahan haluan,dsb.
Pada pedoman zat cair atau pedoman basah ini piring pedoman berada di dalam zat cair. Untuk
itu ketel pedoman harus benar-benar kedap air dan konstruksinya lebih kuat dibanding pedoman
magnet kering.
Fungsi cairan adalah untuk meredam getaran-getaran kapal sehingga piringan lebih tenang.
Selain itu dapat mengurangi kemungkinan kerusakan pada semat, dan mawar pedoman.
Ruangan dalam ketel pedoman tidak boleh terisi udara karena akan mengakibatkan korosi bagian
dalam ketel. Selain itu dapat mengurangi ketenangan piringan pedoman. Pada cuaca yang
berubah cepat antara panas dan dingin (daerah tropis) rongga udara dalam ketel pedoman dapat
mengakibatkan mawar pedoman berubah bentuk(melengkung).
1. Untuk menurunkan titik beku air. Hal ini sangat berguna apabila pedoman digunakan di
tempat-tempat pada lintang tinggi atau daerah yang mengalami musim dingin,sehingga
cairan pedoman tidak mudah membeku.
2. Untuk mengurangi kemungkinan korosi dari bagian-bagian dalam ketel pedoman
Keterangan gambar :
b. Pengapung
c. Piringan pedoman
d. Jarum-jarum magnet
e. Tromol pemuaian cairan
g. Semat
i. Pelat bergelombang
j. Garis layar
k. Tanduk/baut
1. Pengapung , berfungsi untuk menahan piringan pedoman dari magner pedoman agar
tidak terlalu menekan ujung semat sehingga piringan pedoman dapat berputar dengan
bebas.
2. Pelat bergelombang, atau jembatan pegas dari kuningan untuk memberikan kestabilan
pada semat apabila cairan didalam ketel memuai atau menyusut,disebabkan adanya
tromol,sehingga penunjukan pedoman tidak salah.
Pada bagian tutup alas ketel pedoman diberikan sebuah pemberat. Gunanya untuk menambah
ketenangan pedoman.
Pada ketel pedoman zat cair diberi tromol pemuaian agar supaya pada waktu suhu berubah-ubah,
cairan dalam ketel dapat memuai dan menyusut dengan bebas tanpa mempengaruhi piringan
pedoman atau menekan dinding ketel.
Gyroscope (gasing) berasal dari kata ‘gyros’ yang berarti berputar, dan ‘schopein’ yang artinya
melihat.
Pengertian secara umum, bahwa gyro-scope adalah benda yang menyerupai roda yang berputar
pada porosnya dengan kecepatan tinggi (6000 putaran per menit atau lebih) dan dapat bergerak
bebas sekeliling 3 arah poros yang berdiri tegak lurus satu sama lain,dimana arah poros-poros
tersebut saling memotong di titik berat benda.
Syarat-syarat gyro-scope:
Hukum-hukum gasing:
Hukum Gasing I :
Poros suatu gasing yang berputar sangat cepat, yang terpasang bebas dalam 3 bidang, salah
satu ujung porosnya akan menunjuk ke suatu titik tetap di angkasa
Dari hukum gasing I ini diperoleh apa yang disebut INERTIA yaitu suatu gaya yang dimiliki
oleh sebuah gaya untuk mempertahankan kedudukannya terhadap angkasa raya.
Hukum Gasing II :
Apabila poros sebuah gasing yang berputar sangat cepat bekerja suatu kopel, maka poros itu
tidak bergerak dalam bidang kopel tersebut, melainkan bergerak ke suatu arah yang tegak lurus
terhadapanya.
Dari hukum gasing II ini diperoleh: PRESESI, yaitu apabila sebuah gasing mendapat gaya dari
luar,maka gasing akan bergerak/ menyimpang dengan arah tegak lurus terhadap gasinga tersebut.
1. Apabila gyro-scope diletakkan dikatulistiwa dengan poros diarahkan ke Timur dan sejajar
dengan permukaan bumi maka seiring dengan perputaran bumi(rotasi), oleh karena gyro-scope
selalu mengarah ke suatau titik tetap dangkasa raya, dari pengamatan kita gyro-scope itu akan
berobah diman perobahanya adalah sebesar 45 derajat setiap 3 jam, atau 15 derajat setiap jam.
dalam waku 2 jam akan kembali kekedudukan semula.
perobahan sudut yang terjadi antara permukaan bumi(arah horizontal) dan poros gyro-scop
dalam arah vertical yang disebabkan oleh komponen horizontal dari putaran bumi ini
TILTING.
Perubahan sudut yang terjadi antara garis meridian bumi dengan poros gyroscope dalam arah
horizontal yang disebabkan oleh komponen vertical dari putaran bumi disebut DRIFTING.
Drifting = w Sin L
4. Apabila gyroscope diletakkan disembarang tempat di bumi diantara katulistiwa dan kutub,
kedudukan mendatar porosnya mengarah ke kutub utara,maka di lintang utara, seolah-olah ujung
poros gyroscope berputar membentuk sebuah kerucut. Dengan kata lain,akan terjadi tilting dan
drifting, yang besarnya tergantung dari lintang tempat bumi dimana gyroscope ditempatkan.
Pedoman gasing di kapal, akan dipengaruhi oleh rotasi bumi dan gerakan laju kapal. Kedua gaya
yang bekerja tersebut arahnya tidak sejajar satu sama lain, tetapi membentuk sudut.Dengan
demikian dproleh kesimpulan bahwa kesalahan Haluan dan Kecepatan tergantung dari:
Kesalahan ini terdapat pada pedoman gasing type Sperry, yaitu pedoman gasing yang
menggunakan pengendalian beban atas/puncak, karena pada proses peredaman, makin tinggi
lintang penilik, pada akhir oscilasi tidak dicapai elllips.
3. Kesalahan balistik
Adalah kesalahan yang disebabkan adanya perubahan kecepatan kapal. (a= acceleration). Jadi
yang menyebabkan kesalahan balistik bukan kecepatan kapal(speed), tetapi percepatannya.
b. Gasing ditera (balancing) sehingga semua berat menjadi simetri dan tidak timbul adanya gaya
sentrifugal
Apabila kapal mengoleng/mengangguk, pedoman gasing tidak akan terpengaruh langsung karena
pedoman diletakkan pada phantom-ring (cincin lenja) sehingga dapat bergerak bebas.