Anda di halaman 1dari 12

KOMPAS MAGNET

PENGERTIAN KOMPAS
1. ALAT UNTUK MENENTUKAN JURUSAN DAN MENGUKUR SUDUT DALAM BIDANG DATAR
DALAM LAPANGAN NAVIGASI
2. MENENTUKAN HALUAN KAPAL
3. MENGAMBIL BARINGAN ATAS BENDA-BENDA
4. PENENTUAN TEMPAT KAPAL DI TENGAH LAUT

JENIS – JENIS KOMPAS


A. Pada dasarnya kompas dibedakan atas 2 macam yaitu
1. Kompas Magnet (Magnetic Compass)
2. Kompas Gasing (Gyrocompass)
B. Penempatan kompas di atas kapal
1. Kompas Dasar (Standar)
2. Kompas kemudi
3. Kompas pembantu (kompas sekoci dan lain-lain)
C. Kompas berdasarkan kontruksinya
1. Kompas kering dan
2. Kompas basah

PRINSIP KERJA KOMPAS MAGNET


 APABILA SUATU BATANGAN MAGNET BERDIRI BEBAS MAKA BATANGAN MAGNET
TERSEBUT AKAN MENGARAH KE ARAH KUTUB-KUTUBNYA
 TIDAK DAPAT DIGUNAKAN DI DAERAH KUTUB KARENA GAYA PENGARUH DI KUTUB
ADALAH NOL

BAGIAN – BAGIAN KOMPAS


PIRINGAN PEDOMAN
 Terdiri atas beberapa jarum magnit yang digantungkan dibawah piringan
 Bahan piringan terbuat dari aluminium atau bahan yang ringan
 Pada pinggir piringan dibuat lubang – lubang kecil untuk memasang benang – benang
sutera yang menghubungkan pinggir dan sungkup yang diatasnya dipasang kertas atau
kain sutera tepat terbangun lingkaran, dimana terdapat pembagian derajat atau surat.
 Syarat – syarat piringan
1. Peka
Jika piringan yang dibawa dari keadaan yang seimbang dan di lepaskan maka ia akan
kembali dalam keadaan semula
2. Tenang
Tenang yang dimaksud adalah jika piringan terganggu oleh pengaruh luar maka ia tidak
cepat mengayun.
SYARAT SUDAH DIPENUHI  PIRINGAN DINYATAKAN STABIL
KETEL PEDOMAN
 Bentuk bulat torak dan dibuat dari bahan kuningan diatasnya dengan ditutupi kaca
 Pada sisi dalam dicat putih dan pada ujungnya dilukis garis hitam yang tegak yang disebut
GARIS LAYAR
 Letaknya harus dalam muka yang sama dengan ujung semat pedoman serta letaknya
sejajar dengan lunas dan linggi
 SYARAT – SYARAT KETEL PEDOMAN
1) Ketel tidak boleh mengandung magnetis, hal ini dapat diselidiki dengan mengambil sebuah
pedoman kecil bila ketel diputar dan piringan pedoman tidak bergerak ini berarti ketel
tidak mengandung magnetis.
2) Ketel harus menggunakan tutup kaca yang mendatar
3) Ketel harus dapat mengayun dan tidak menyentuh dimana – mana
4) Semat harus berdiri tegak tepat ditengah-tengah ketel
5) Ujung semat harus terletak dititik potong penggantungan ketel
6) Titik putar pesawat baring harus tegak lurus di atas ujung semat pedoman
7) Garis layar harus dalam keadaan benar

CINCIN LENJA
 Ketel duduk pada dua tanduk dalam cincin lenja
 Digantungkan dengan dua tandu pada rumah pedoman
 Garis harus mendatar dan berpotongan satu sama lain atas sudut 900

BATANG MAGNET
 Mempunyai kekuatan yang mengarah ke arah utara dan selatan ke arah kutub

PELAMPUNG
 Mengapung dan menjaga kestabilan posisi dari piringan pedoman
 Menghindari kerusakan akibat jarum-jarum yang berat dan besar sehingga tuntung semat
akan rusak

PEMBERAT
 Dibuat dari timbel
 Berguna agar kompas lebih stabil

CAIRAN
 Kompas basah dibuat lebih kuat dan ketelnya di isi campuran alcohol 16% - 25% dan air
sulingan 84 % - 75% yang berguna untuk meredam getaran yang dapat mempengaruhi
pedoman.
 Di isi alcohol maka pedoman dapat dipakai pada suhu rendah tetapi harus dicampur
dengan air, sebab alcohol yang murni dapat menghilangkan cat yang terdapat pada
piringan pedoman dan cat yang digunakan adalah cat khusus.

BATANG SEMAT
 Tempat kedudukan pelampung dan batang magnet
SUMBAT (SUNGKUP ISI)
 Untuk menambah air sulingan ke dalam ketel jika air ketel berkurang
 Dapat diketahui dengan adanya gelembung udara di atas zat cair
 Menghindari terjadi pengembunan

TROMOL
 Menggunakan sistem pegas (mengikuti naik turunnya suhu)
 Jika suhu naik maka ketel akan mengembang dan jika suhu turun maka cairan akan susut
sehingga ketel tidak penuh lagi.
 Menghindari ketel/tutup kaca rusak karena kenaikan suhu
 Piringan pedoman akan ikut naik turun

RUMAH PEDOMAN
 Melindungi pedoman/kompas dari hujan dan panas serta gangguan lain
 Pedoman/kompas ditempatkan di dalam rumah pedoman

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPAS BASAH


 KEUNTUNGAN
 Momen magnet besar
 Momen perlambatan besar
 Peredam yang berguna bagi bantingan benda cair
 Dapat digunakan di kapal kecil
 KERUGIAN
 Perbaikan sulit
 Kerusakan ketika menimbal
 Harga menimbal
 Jika terjadi gelembung udara maka :
 Pedoman tidak tenang
 Terjadi pengembunan pada tutup kaca sehingga sukar dibaca

KEGUNAAN KOMPAS DI KAPAL


 Pada intinya kegunanya sama di atas kapal tetapi di atas kapal niaga lebih banyak
menggunakan kompas magnet basah karena perawatannya lebih mudah di imbangkan
dengan kompas magnet kering

PERBEDAAN KOMPAS BASAH DAN KERING


 Piringan Pedoman magnet besah terapung dalam suatu cairan, sedangkan Piringan
Pedoman magnet kering menggunakan cairan.
 Pada bagian tutup alas di beri pemberat gunanya untuk menambah ketenangan ketel
pedoman.
 Karena selama pelayaran kapal pasti kan mengalami perubahan - perubahan suhu yang
cukup besar maka cairan dalam ketel pedoman akan dapat ikut berubah suhunya dengan
demikian cairan tersebut sekali waktu akan memuai.
 Untuk mencegah tekanan cairan di dalam ketel pedoman bertambah maka ketel pedoman
di lengkapi dengan sebuah tromol pemuai untuk menampung kelebihan cairan akibat
pemuaian tersebut.
 Disamping tromol pemuai tersebut bagian bawah ketel juga di buat bergelombang untuk
membantu mengatasi atau menerima pemuaian tersebut dengan demikian tidak terjadi
perubahan letak dari duduk semat.

MEMBACA KOMPAS MAGNET


Pembagian arah mata angin :
1. Surat Induk : U, S, T, dan B
2. Surat antara induk : TL, TG, BD, dan BL
3. Surat antara : UTL, TTL, BBL dan seterusnya
4. Surat tambahan : U dikiri jarum pendek, TL dikanan jarum pendek dan seterusnya

Setiap surat induk di bagi menjadi 8 surat


 900/8 = 11,250
 1 surat = 11,250
 8 surat = 900
 16 surat = 1800
 32 surat = 3600

Pembacaan arah mata angin


Contoh pembacaan arah :
 Barat Daya = 2250 = S 450 B
 Timur Menenggara = 112 ½ 0 = S 670 T
 Barat Laut = 3150 = U 450 B =
 Selatan Barat Daya = 2021/2 0 = S 230 B
 Dst
KOMPAS GASING
KOMPAS GASING (GYRO COMPASS)
 Jenis kompas non-magnetik yang didasarkan pada cara kerja sebuah gasing yang berputar
cepat dan mengikuti rotasi Bumi untuk secara otomatis menemukan arah geografis.
 Kompas yang bekerja atas dasar bahwa sumbu dari gasing yang berputar cepat dan
digantung dengan cara yang tertentu akan mengarah pada suatu arah yang tetap dalam
ruangan.

KOMPAS GASING / GYROSCOPE


 Berasal dari kata Gyro (berputar) dan scopein (melihat)  melihat perputaran bumi
 terdiri atas sebuah benda yang dapat berputar sangat cepat mengelilingi sebuah poros dan
dapat berputar bebas sekeliling 3 buah arah yang berdiri tegak lurus satu sama lain arah
itu dan saling memotong di titik berat benda tersebut.
 Meskipun salah satu komponen penting dari gyrocompass adalah giroskop, ini bukan
perangkat yang sama, giro kompas yang dibangun menggunakan efek gyroscopic presesi,
digunakan untuk navigasi pada kapal, karena mereka memiliki dua keuntungan yang
signifikan atas kompas magnetik:
1. Selalu menunjukan arah Utara Sejati
2. Tidak mudah terpengaruh oleh benda – benda bersifat magnetis seperti besi – besi di atas
kapal

HUKUM GASING
 Hukum gasing I adalah apabila poros suatu gyro yang berputar sangat cepat,dan terpasang
bebas dalam 3 bidang dari salah satu ujung poros akan menunjukan suatu titik tetap di
angkasa.
 Hukum Gasing II berbunyi “ poros dari suatu gasing yang sangat cepat yang terpasang
bebas dalam tiga bidang akan menunjukkan dengan sebuah ujung ke suatu titik tetap di
angkasa sebagai akibat perputaran bumi”.
 Prinsip kerja kompas gasing “Bekerja atas sebuah benda yang dibalingkan/diputar sangat
cepat dengan gaya listrik sehingga poros gasing menunjukkan ke arah darajah utara –
selatan sejati.

POROS GASING
 Bagian utama pada gyroscope adalah poros (axis) sebuah benda yang berputar sangat
cepat dan disebut gasing (gyrowheel).
 Poros gasing memiliki 3 gerakan yang bertingkat bebas (freedom of three planes) yaitu :
 Spin axis atau poros sendiri yaitu gasing berputar mengelilingi porosnya sendiri.
 Horisontal axis atau poros datar yaitu gasing berputar ke atas dan ke bawah mengelilingi
poros ( axis)
 Vertikal axis atau poros tegak yaitu gasing berputar ke kanan dan ke kiri mengelilingi
poros ( axis)
SYARAT GYROCOMPAS
 Resultan semua garis harus berpangkal di titik berat gasing
 Ketiga poros (spin axis, horizontal axis dan vertical axis) harus berdiri tegak lurus satu
sama lain.
 Ketiga poros tersebut harus memotong di titik berat gasing.
 Sifat-sifat gasing yang berputar cepat ditentukan oleh hukum-hukum gasing.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOMPAS GASING


 Menunjukkan arah sejati (haluan dan baringan).
 Ketelitian/ketepatan pembacaan arah dalam mawar pedoman.
 Pemasangan anak-anak pedoman (repeaters) ditempatkan pada tempat yang layak
sehingga memungkinkan dapat melihat seluruh cakrawala dalam kepentingan membaring.
 Lebih cocok pada kapal yang olengnya hebat untuk kepentingan mengemudi
 Perubahan haluan yang kecil dapat diketahui.

KEUNTUNGAN MENURUT KONSTRUKSI


 Gaya pengarah lebih besar beberapa ratus kali lebih besar dari pada pedoman magnet.
 Tidak berpengaruh pada kemagnetan kapal.
 Lebih peka terhadap gangguan luar.
 Kemungkinan di lengkapi alat tambahan (RADAR,RDF,Course Rekorder,Auto Gyro Pilot,
dll).

KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPAS GASING


 Instalasi yang lengkap mahal harganya
 Susunannya yang unik sekali, suatu gangguan di dalam pesawat maka pedoman tidak dapat
dipakai lagi sehingga pemakaian arus listrik harus baik.

PEMASANGAN GYROCOMPAS
 Gyroscope dipasang di katulistiwa. Porosnya duduk mendatar menunjukkan ke arah timur
– barat. Dilihat dari kutub utara.
 Gyroscope dipasang di kutub utara, porosnya duduk mendatar maka terhadap bumi,
gyroscope akan berputar 360o dalam azimuth. Dalam keadaan sesungguhnya poros itu
tetap menunjukkan ke keliling suatu titik yang tetap di angkasa. Jadi bumilah yang
berputar satu kali di bawah poros gasing.
 Gyroscope dipasang di sembarang tempat di bumi (antara katulistiwa dan kutub) porosnya
duduk mendatar dan ujungnya mengarah ke utara maka lintang utara seolah-olah ujung
porosnya bergerak ke atas dan ke timur.

BAGIAN KOMPAS GASING


 Pedoman induk
 Repeaters kompas / anak-anak mawar pedoman
 Transmision unit / unit pemancar
 Course reader / pembaca arah
 Motor stater
 Jika sebuah kapal mempergunakan pedoman gasing maka terdapat dua bagian utama dari
pedoman yaitu induk pedoman dan anak pedoman.
 Induk pedoman disebut dengan mastercompass ditempatkan di dalam sebuah ruangan yang
tertutup lengkap dengan mekanismenya dan tidak langsung dipakai untuk navigasi.
 Adapun yang dipakai sehari-hari ialah anak pedoman atau repeatercompass, jadi pedoman
ini digunakan untuk mengemudikan kapal dan untuk membaring. Penunjukkan anak
pedoman ini didasarkan atas gerakan penunjukkan dari induk pedoman yang diteruskan
kepadanya.
 Gerakan anak pedoman dapat diatur menurut gerakan induk pedoman sehingga gerakan
piringan dan juga perubahan haluan terhadap kapal dapat diteruskan kepada sebuah
pesawat yang mencatat perubahan haluan. Alat ini disebut “Pendaftar haluan” atau course
recorder.

KESALAHAN PADA KOMPAS GASING


 Kesalahan haluan dan peredaman : kesalahan karena lintang tempat dimana gyro berada,
haluan kapal dan kecepatan kapal
 Kesalahan peredaman : kesalahan karena posisi lintang penilik, karena pada proses
peredaman, makin tinggi lintang penilik, pada akhir oscilasi tidak dicapai pusat ellips
 Kesalahan Balistik : kesalahan yang disebabkan adanya perubahan kecepatan kapal
 Kesalahan ayunan / olengan : kesalahan terjadi karena
Pada haluan-haluan tertentu terjadi olengan / anggukan kapal
 Kesalahan Konstan /(Index Error) :
Kesalahan yang terjadi pada saat merakit pesawat atau pada saat pemasangan di kapal.

MACAM KOMPAS/PEDOMAN GASING

1. Pedoman “Sperry”
Gasing digantungkan di dalam rumah, yang dapat berputar keliling dua lenja. Lenja ini
duduk pada sebuah gelang yang digantung pada seutas tali baja. Gelang ini disebut sensitive
element. Tali kawat baja diikat pada sebuah sengkang, yang menyangga gelang yang kedua
atau disebut phantom ring. Gelangan ini berputar keliling sebuah poros secara mendatar.
Sedangkan piringan pedoman diletakkan di atas gelangan phantom.

2. Pedoman “Brown”
Gasing ditempatkan pada sebuah rumah yang dibuat dari aluminium. Dengan lenja yang
berbentuk tajam, rumah pedoman duduk di atas sebuah tumpu berbentuk V di dalam
sebuah gelang. Gasing, pedoman dan gelang ini disebut sensitive element.

3. Pedoman “Anchulzt”
Terdapat sebuah ketel yang didalamnya digantung gasing dan porosnya, kawat listrik
beserta motor generatornya. Untuk meredam goyangan, ketel diisi dengan air raksa. Di atas
ketel terdapat kaca tutup dan pada sisi ketel terdapat tombol-tombol untuk ditempatkan
pada cincin lenja. Juga terdapat piringan pedoman dan garis layar.
GAYA-GAYA PADA KOMPAS GASING

Inertia adalah suatu gaya yang di miliki oleh sebuah benda yang berputar untuk
mempertahankan kedudukannya terhadap angkasa.
Gerakan yang di sebut dalam hukum gasing II di sebut sebagai precession.Arah precessi
berada 90˚dengan arah gaya dihitung ke arah putaran gasing.

Precessi adalah penyimpangan/perubahan kedudukan poros gyroscope yang di sebabkan


oleh pengaruh gaya kopel dari luar,dimana arah penyimpangan tersebut tegak lurus
terhadap gaya kopel yang mempengaruhi.

Tilting adalah perubahan sudut yang terjadi antara permukaan bumi dengan poros gyro
dalam arah vertikal yang di sebabkan adanya komponen horizontal dari putaran bumi.

Drifting adalah perubahan sudut yang terjadi antara garis meridian bumi dengan poros
gyro dalam arah horizontal yang di sebabkan adanya komponen vertikal dari putaran
bumi.

Agar gyro tetap baik/sempurna di perlukan suatu kombinasi dari :


a. Sifat-sifat gyro yaitu inertia dan precessi
b. Rotasi bumi dan hukum gaya berat

Cara menjalankan pedoman gasing:

1. Di jalankan kurang lebih 3 jam sebelum kapal berangkat/berlayar:


2. Pada suhu kerja dan penempatan yang baik dalam arah utara-selatan
3. Periksa apakah tombol pada kedudukan “OFF”
4. Bukalah tutup pedoman dan pintu dari rumah pedoman pengikat (loks) apakah
dudukannya baik.
5. Peganglah dengan kedua tangan : Cincin pengikat,cincin vertikal dengan rumah
gasing dan putarlah pedoman pada haluan yang di kemudikan .juga mungkin ¼ jam
sebelum berangkat,jika haluan yang di kemudikan telah di ketahui.
6. Periksalah kedudukan minyak di dalam leger-leger rumah gasing (didalam kedua
leger sama tingginya,lewat gelas pengintip).
7. Aturlah koreksi lintang dan laju pada nilai yang benar.
8. Cocokan penunjukan pada anak-anak pedoman (repeaters) menurut penunjuk no.3
9. Periksa apakah susunan alarm bekerja,dengan menarik tombol bolak-balik.
10. Sekarang semua anak-anak pedoman (repeater)di hidupkan.Maka pedoman induk
dapat di jalankan (star).
11. Tegangan listrik kapal di hidupkan,omvormer pedoman mulai berputar daan
memberikan aliran listrik ke gasing.
12. Gasing mulai berputar: dapat di periksa melalui gelas pengintip pada ujung selatan
rumah gasinng.
13. Pada gelas terlukis spiral dengan cat hitam (nampak bergerak dari dalam ke luar).
14. Tunggulah kurang lebih 10-15 menit agar gasing mencapai putaran yang
ditentukan.
15. Pengikat-pengikat dilepaskan dan motor azimuth dijalankan.
16. Sekarang pedoman sudahh berjalan/bekerja (tombol dari susunan alarm di taruh
pada kedudukan “ON”

Cara mematikan pedoman


1. Bukalah tombol dari motor azimuth dan pasanglah pengikat-pengikat dari
pedoman.bukalah tombol “FOLLOW-OP”.
2. Bukalah tombol tegangan listrik kapal.
3. Bukalah susunan alarm “OFF”.
4. Bukalah semua tombol pada papan-papan tombol.

PENATAAN PEDOMAN GASING DI KAPAL


Sebagaimana diisyaratkan oleh SOLAS 1974, bahwa setiap kapal yang memiliki isi kotor
(gross tonnage) 1600 gt atau lebih, selain pedoman magnet, harus juga dilengkapi dengan
sedikitnya satu unit pedoman gasing.

Bagian-bagian utama penataan pedoman gasing di kapal

1. Power Supply Unit


memberikan aliran tenaga listrik baik AC (Alternating Current = listrik arus bolak-balik)
dan DC (Direct Current = listrik arus searah), dengan tegangan dan frequensi yang tetap
(Constant Voltage and Constant Frequency)

2. Control Panel
bagian yang memberikan kendali terutama tentang kelistrikan, baik untuk Master Gyro,
Amplifier, dan repeater-repeater.

3. Master Gyro
bagian yang paling utama dari penataan pedoman gasing.
Master Gyro terdiri dari bagian-bagian separti:
a. Sensitive Element. Bagian penting pada elemen ini adalah gyro-scope
b. Phantom Element. Bagian penting pada elemen ini adalah piringan pedoman
c. Control Element. Bagian penting pada elemen ini adalah peredam / pengendali
(mercury ballistic atau pipa minyak berongga)
d. Spider Element. Bagian penting pada elemen ini adalah ‘spider frame’ dan ‘semi
automatic corrector’.
e. Binnacle (rumah pedoman). Bagian penting pada binnacle adalah cincin lenja.

4.Junction Box
bagian yang menghubungkan control-panel dengan repeater-repeater

5.Repeater-repeater
Yaitu pengulang penunjukan pada master-gyro, yang dihubungkan dengan alat-alat
navigasi lain separti: RDF, Radar, Auto Pilot, Off-Course Alarm Unit, Pesawat Baring dan
lainnya.

Penatan pedoman gasing

Master Gyro Compass


Sensitive Element:
1. Rotor (gyro) & Rotor Case
2. Compensating Weight
3. Vertical Ring
4. Suspension Wire
5. Pick-up transformer armature
6. Level (water pass)
Phantom Element:
7. Phantom Ring
8. Pick-up transformer
9. Collector
10. RingAzimuth gear
11. Compass Card
Control Element:
12. Container
13. Mercury Tube
14. Mercury Ballistic Frame
Spider Element:
15. Spider Frame
16. Transmitter
17. Azimuth Motor
18. Brushes
19. Lubber ring (tidak tampak)
20. Semi Automatic Corrector (tidak tampak)
Binnacle:
21. Gimbals Ring (gelang / cincin lenja)
22. Pitch damper (peredam anggukan kapal)
23. Roll damper (peredam olengan kapal)

Anda mungkin juga menyukai