Anda di halaman 1dari 15

Magnetic compass

GROUP 4: - R. A. AZIZ UTOMO

- M. RIZKY PRATAMA

- PETER WAFOM

- M. WAHYU SETIADI R.

Pengertian Kompas

• Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Alat ini menggunakan medan magnet bumi
untuk menentukan arah utara, selatan, timur dan barat.

• Kompas magnetik adalah jenis kompas tertua dan paling dikenal dan digunakan dalam
berbagai bentuk di pesawat terbang, kapal, dan kendaraan darat dan oleh surveyor.

• Alasan kompas magnetik bekerja adalah karena Bumi itu sendiri bertindak sebagai magnet
batang besar dengan medan utara-selatan yang menyebabkan magnet yang bergerak bebas
mengambil orientasi yang sama. Arah medan magnet bumi tidak sejajar dengan sumbu
utara-selatan bola bumi, tetapi cukup dekat untuk membuat kompas yang tidak dikoreksi
menjadi panduan yang cukup baik. Ketidakakuratan, yang dikenal sebagai variasi (atau
deklinasi), bervariasi besarnya dari titik ke titik di Bumi. Deviasi jarum kompas karena
pengaruh magnet lokal disebut deviasi.

Sifat kompas magnetik

• Fungsi kompas adalah menunjukkan arah terbang pesawat (heading) yang berkaitan dengan
keempat titik kardinalnya, yaitu Utara, Selatan, Timur dan Barat.

• Kompas merupakan instrumen navigasi penting untuk cross-country, terbang diatas daerah
tak terpetakan atau pada cuaca buruk. Kompas merupakan suatu alat sederhana yang
bekerja atas dasar medan magnet bumi, terdiri dari batang magnet serta dilengkapi card
sebagai penunjuk satuan derajat. Karena kesederhanaan konstruksi, menyebabkan kompas
merupakan alat yang kurang reliable, bahkan tidak dapat digunakan pada daerah dengan
derajat lintang tertentu terutama di kutub magnet bumi, dimana garis-garis daya medan
(line of force) magnet bumi mulai mengarah ke permukaan bumi dan tegak lurus pada
kutubnya. Kemiringan medan magnet ke arah permukaan bumi membentuk sudut yang
disebut dengan istilah angle of dip atau inklinasi.

• Ketidak mampuan sebuah kompas untuk menunjuk arah dengan benar diperburuk dengan
adanya sudut deklinasi, yaitu ketidak lurusan medan magnet bumi diatas permukaan bumi
diantara kedua kutubnya. Kekuatan garis-garis daya medan magnet bumi pada daerah
tertentu akan terpengaruh oleh perlawanan daya magnet yang ditimbulkan benda-benda
didalam perut bumi seperti misalnya biji-biji besi. Ditambah harus melakukan perhitungan
sudut variasi terhadap pembajaan kompas, yang disebabkan oleh letak kutub magnet bumi
yang tidak berada pada kutub geografis bumi, dilaporkan bahwa, belakangan ini kutub
magnet bumi telah bergeser dari masa ke masa dengan nilai yang cukup signifikan.

Magnetic Compass

• Direct reading magnetic compass digunakan untuk mengetahui atau menunjukkan arah
pesawat selama dalam penerbangannya atau arah pesawat terhadap magnet bumi maupun
terhadap salah satu arah (misalnya utara, selatan, timur dan barat) sesuai dengan meridian
magnet bumi.

• Prinsip kerja pada kompas magnet didasarkan atas suatu reaksi antara medan magnet dari
permanent magnet dan medan magnet di sekeliling bumi.

• Dalam keadaan darurat, magnetic compass indicator digunakan untuk dasar penunjukkan
dan perhitungan bagi DGI dan RMI (Directional Gyro Indicator dan Radio Magnetic
Indicator).
• Penyimpangan pada kompas Dua dari sekian penyebab penyimpangan pada kompas,
diantaranya :

• a. Medan magnet residual dan magnet kekal dari bagian baja pesawat, diistilahkan dengan
permanent magnetism. Bagian baja tersebut menjadi magnet kekal ketika bersentuhan
dengan getaran selama proses pembuatan di pabrik (tempa, bor, pengelingan, dll.) dan oleh
getaran yang ditimbulkan pesawat pada saat terbang, sehingga bagian-bagian tersebut
termagnetisasi, bahkan oleh medan magnet buminya sendiri. Bila dipertimbangkan, terdapat
ratusan bagian baja kecil yang digunalan dalam pembuatan mesin sebuah pesawat terbang,
maka dapat dimengerti mengapa kompas dapat terpengaruh dengan mudah sehingga
menyebabkan akan mengayun menjauh dari arah semestinya, dampak seperti ini akan
menghasilkan penyim-pangan/deviasi.

• b. Magnet dalam besi lunak yang diakibatkan oleh pengaruh medan magnet bumi, dengan
istilah induced magnetism. Bagian besi lunak dalam pesawat akan menjadi magnet oleh
induksi dari medan magnet bumi, arah dari sifat magnetnya akan tak beraturan pada saat
pesawat merubah arah terbang, dampak umum dari sifat magnet ini adalah semi-circular
dan tidak dapat dihilangkan dari sifat magnet kekal. Pada dasarnya penyimpangan yang
disebabkan oleh kedua pengaruh tersebut diatas, sebagian besar dapat dihilangkan dengan
proses kompensasi yaitu melalui kegiatan yang dinamakan dengan swing kompas.

• Penyimpangan pada kompas Dua dari sekian penyebab penyimpangan pada kompas,
diantaranya :

• a. Medan magnet residual dan magnet kekal dari bagian baja pesawat, diistilahkan dengan
permanent magnetism. Bagian baja tersebut menjadi magnet kekal ketika bersentuhan
dengan getaran selama proses pembuatan di pabrik (tempa, bor, pengelingan, dll.) dan oleh
getaran yang ditimbulkan pesawat pada saat terbang, sehingga bagian-bagian tersebut
termagnetisasi, bahkan oleh medan magnet buminya sendiri. Bila dipertimbangkan, terdapat
ratusan bagian baja kecil yang digunalan dalam pembuatan mesin sebuah pesawat terbang,
maka dapat dimengerti mengapa kompas dapat terpengaruh dengan mudah sehingga
menyebabkan akan mengayun menjauh dari arah semestinya, dampak seperti ini akan
menghasilkan penyim-pangan/deviasi.

• b. Magnet dalam besi lunak yang diakibatkan oleh pengaruh medan magnet bumi, dengan
istilah induced magnetism. Bagian besi lunak dalam pesawat akan menjadi magnet oleh
induksi dari medan magnet bumi, arah dari sifat magnetnya akan tak beraturan pada saat
pesawat merubah arah terbang, dampak umum dari sifat magnet ini adalah semi-circular
dan tidak dapat dihilangkan dari sifat magnet kekal. Pada dasarnya penyimpangan yang
disebabkan oleh kedua pengaruh tersebut diatas, sebagian besar dapat dihilangkan dengan
proses kompensasi yaitu melalui kegiatan yang dinamakan dengan swing kompas.

Cara kerja magnetic compass indicator

Suatu peristiwa yang terjadi pada sebuah pesawat terbang yang akan terbang hanya mempunyai
tujuan untuk terbang dari suatu titik ke titik lain pada suatu bagian bumi dengan cara yang cepat dan
tepat dengan menggunakan navigasi udara.
garis gaya magnet bumi

Permukaan bumi dibagi menjadi garis-garis lintang dan garis-garis bujur, yang memberikan sistim
kisi-kisi (a grid system) untuk suatu penempatan dan arah. Magnet kecil yang berputar tergantung,
baik itu di udara atau mengembang pada cairan di sebuah case, akan selalu menyesuaikan sendiri
dengan garis-garis gaya magnet bumi. Penggunaan kompas ini, sebagai patokan (referensi) navigasi.

konstruksi magnetic compass

Sumber tenaga penggerak magnetic compass indicator ini adalah gaya kemagnetan. Penunjukkan
pada indicator menggunakan satuan “derajat”. Terdiri dari beberapa garis, dimana setiap garis
berinterval 50. Bagian metal yang mengandung besi dan kawat-kawat (cable) yang dialiri arus listrik,
cenderung menarik magnet pada compass indicator, dan akan menyebabkan terjadinya kesalahan
(error) dalam penunjukaannya. Kesalahan-kesalahan ini yang disebut “deviasi”.

Jenis kompas magnetik

a. Card type, sering dikatakan sebagai steering, direct reading atau standby compass. Kompas jenis
ini digunakan lebih banyak untuk memeriksa arah terbang secara kasar dari pada sebagai instrumen
navigasi sesungguhnya. Penomoran divisinya pun dibuat kasar yaitu dengan skala graduasi per 5° atu
10°. Penomoran ini dicat menggunakan radium sehingga terlihat dalam kegelapan. Didalam kompas
berisikan cairan sebagai damping berfungsi untuk mencegah card berosilasi akibat dari getaran,
goncangan atau belokan pesawat. Kompas magnetik jenis ini dilengkapi dengan compensating-
chamber yaitu ruang untuk fungsi kompensasi, dimana dilakukan penyetelan dengan upaya
memperkecil deviasi yang disebabkan faktor penyimpang seperti yang tertulis sebelumnya melalui
kegiatan swing kompas.

b. Remote reading compass, biasa disebut dengan istilah RMI (Radio Magnetic Indicator). Kompas
jenis ini baik terutama bila dijumpai deviasi elektromagnetik yang berlebihan atau gangguan medan
kompas lainnya didalam pesawat, dan mengatasi masalah yang tidak dapat ditanggulangi oleh
kompas magnetic jenis card, yaitu digunakan didaerah dengan lintang yang tinggi dan didaerah
kutub, karena dilengkapi dengan bantuan sebuah gyro yang bertugas mengambil alih fungsi ketidak
berdayaan sifat magnetik didaerah tersebut diatas. Prinsip kerjanya adalah berdasarkan perubahan
medan magnet menjadi listrik yang dilakukan oleh sebuah elemen yang dinamakan dengan electrical
flux-gate pickup system (flux- valve), elemen ini disimpan dipesawat pada daerah-daerah yang
diperkirakan bebas dari pengaruh gangguan medan magnet pesawat, biasanya disekitar wing-tip,
vertical-stabilizer atau tail- boom untuk helikopter.

Persyaratan magnetic compass indicator

1. Horizontality

• Bagian utama dari sebuah kompas adalah batang magnet atau jarum magnet. Untuk
mendapatkan suatu penunjukan yang tepat dan efisien pada kompas, jarum magnet
harus benar-benar dalam posisi mendatar atau horizontal.

• Untuk memenuhi ketentuan di atas, batang magnet digantungkan pada suatu


rangka yang melengkung kemudian ditumpu atau disangga oleh pivot yang
diletakkan di atas sebuah magkok (cup). Secara keseluruhan alat ini menyerupai
suatu bantul pendulum (pendulous system).

• Sudah menjadi sifat kemagnetan, maka batang magnet yang tergantung bebas akan
selalu lurus segaris dengan garis gaya magnet bumi. Arah garis-garis gaya magnet
tidak selalu horizontal. Semakin dekat ke kutub magnet bumi, garis-garis gayanya
akan semakin lurus vertikal. Makin jauh batang magnet dari equator magnet bumi,
maka magnet tersebut makin menunduk ke bawah.

• Makin dekat dengan kutub-kutub magnet bumi, makin sulit untuk mencoba
meletakkan batang magnet pada posisi mendatar. Hingga pada suatu batas daerah
tertentu, mulai dari lintang 70° utara atau selatan ke atas, magnet kompas di
pesawat sudah tidak berfungsi lagi.

• Kesimpulan dari keterangan diatas ialah, bahwa pembacaan instrument magnet


kompas yang paling tepat, jika pesawat terbang dalam posisi terbang lurus dan datar
(straight and Level flight).

2. Sensitivity

• Syarat kedua yang harus dipenuhi agar magnet kompas dapat dipakai secara efisien
adalah harus sensitive. Sensitivity atau kepekaaan suatu kompas ditentukan oleh
beberapa factor antara lain, bahwa setiap batang magnet yang tergantung bebas
akan selalu meluruskan dengan garis-garis gaya magnet bumi, sehingga kemampuan
melurus dari batang magnet bumi tersebut sangat tergantung dari kuat atau
lemahnya gaya magnet bumi yang mempengaruhinya.

• Yang dimaksud gaya magnet bumi disini ialah garis-garis gaya yang arahnya
mendatar/ horizontal. Faktor yang lain adalah momen magnet, artinya makin besar
momen magnet suatu batang magnet kompas maka kompas akan lebih sensitive
dalam menunjuk arah Utara dan Selatan.

• Momen magnet tergantung dari panjang batang magnet dan kekuatan medan
magnetnya. Hal ini bisa dipenuhi dengan memasang dua hingga 4 batang magnet
pada unit kompas. Dengan banyak batang magnet, maka kutub-kutub magnetnya
akan kuat. Dengan kutub magnet yang kuat maka kompas akan senstitive. Kepekaan
juga dapat bertambah dengan konstruksi dari kompasnya sendiri,

• Batang magnet yang tergantung bebas mempunyai titik putar yang disangga oleh
sebuah jarum atau pivot yang ditempatkan ke dalam suatu mangkuk sapphire
(sapphire cup) dan menumpu pada suatu penyangga (support).

• Dengan konstruksi kompas seperti diatas maka koefisien geseran (pivot friction)
dapat diperkecil. Pada jenis kompas dengan penunjukkan vertical (vertical card
compass) didalam mangkuk atau ruangan kompas (compass bowl) diisi dengan suatu
cairan. Cairan ini disamping dimaksud untuk memperkecil koefisien geseran juga
sekaligus untuk melumasi (lubrication) pivot dan mangkuknya.

3. Aperiodik/dead beat (apriodicity)

• Suatu unit magnet kompas dimana batang magnitnya menunjuk arah utara dan
selatan kutub magnit bumi, kemudian batang magnet tersebut dirubah arahnya,
maka unit kompas tersebut akan berossilasi (oscillate) terlebih dulu kemudian akan
kembali menunjuk arah utara dan selatan kutub magnet bumi. Tendensi ossilasi
inilah yang disebut periode atau cycle.

• Yang dimaksud dengan aperiodik adalah, apabila unit magnit kompas diselewengkan
arah kutub-kutubnya, maka untuk kembali ke arah semula tanpa harus mengalami
ossilasi dan penunjukkannya harus tepat seperti semula tidak menggeser
(overshooting). Untuk ini dipakai beberapa cara antara lain:

• Panjang batang magnet diperpendek sehingga momennya kecil.

• Di dalam mangkuk (cup) atau dalam ruangan kompas (compass bowl) diisi dengan
suatu cairan khusus, yang fungsinya adalah sebagai peredam (damping) ossilasi.
Pada jenis kompas yang lain peredam ossilasi dapat juga memakai sepasang kawat
peredam (damping wire) yang dipasangkan mendatar dan saling tegak lurus.

Kesalahan – kesalahan pada compass

1. Variation

• Variation adalah suatu garis-garis dari suatu kutub-kutuh ilmu Bumi yang dipakai
sebagai patokan dalam ilmu penerbangan dan tidak sama dengan kutub-kutub
magnet bumi, yang dapat kita lihat pada gambar pada peta Amerika Serikat garis-
garis variasi sama, yaitu melintang terhadap negara tersebut, sehingga kedua
kutubnya sejajar, maka tidak perlu pembetulan.

• Akan tetapi untuk garis argonic timur, kesalahan variasi harus dikurangkan dari true
course, untuk mendapatkan magnetic course begitupun garis-garis barat magnetic
course yang lebih besar daripada true course. Pembetulan dilakukan secara
perhitungan yang teliti (mathematical computation) oleh penerbang.
2. Deviation (deviasi)

• Bagian metal yang mengandung besi dan kawat-kawat (cable) yang dialiri arus listrik,
cenderung menarik magnet pada kompas, dan akan menimbulkan kesalahan (error).

Swing compass

Swing kompas (swinging) adalah kegiatan melakukan kompensasi kompas pesawat terbang dengan
tujuan memperoleh deviasi minimum terakhir pada berbagai titik. Pelaksanaan kompensasi tidak
dibenarkan untuk dilakukan pada daerah yang berdekatan dengan setiap rangka baja, seperti
misalnya; rel kereta api, sumber listrik, pipa baja dalam tanah atau setip objek yang memungkinkan
memiliki pengaruh magnetik pada kompas. Pesawat lain tidak dibenarkan ditempatkan lebih dekat
dari 100 yards. Personil pelaksana tidak boleh membawa perkakas atau bagian yang mengandung
baja. Perkakas baja, pisau dan lain-lain harus dihilangkan dari kantung personil pelaksana dan
operator didalam cockpit. Pesawat perlu dilakukan pengecekan untuk melihat apakah seluruh
peralatan terbang telah terpasang, jangan meninggalkan peralatan lepas atau perkakas terbuat dari
material magnetik didalam pesawat. Setiap cockpit mechanism control lock yang diperkirakan
mengandung magnet harus dihilangkan dan disimpan pada tempa semestinya. Towing arm atau
kendaraan penarik pesawat yang memungkinkan dapat menimbulkan dampak magnetik harus
diselidiki, bila ternyata mempengaruhi, perlu dilepas dan dijauhkan setiap akan melakukan
pembacaan kompas, flap, throttle, flight control pada posisi terbang datar kemudian digerakan
keposisi lain untuk membuktikan tidak berpengaruh. Buktikan tidak ada pengaruh terhadap
penunjukkan kompas bila dihidupkan peralatan listrik, seperti; radio, instrument, pemanas pitot-
tube.
Pelaksanaan swing kompas perlu dilakukan dalam hal tertentu seperti, sebagai berikut :

• Setelah dilaksanakan check-inspection, bila perlu berdasarkan skedul perawatan yang


berlaku.

• Bila dilaporkan adanya ketidak akurasian pada indikasi arah.

• Setelah setiap dilakukan modifikasi, perbaikan atau penggantian besar yang melibatkan
material magnet disekitar unit flux-detector, terutama pada pesawat dengan engine yang
terpasang langsung dibadan atau wing nacelle.

• Pada waktu kompas mengalami hentakan, misalnya setelah mengalami heavy-landing.

• Setelah pesawat melalui badai listrik yang cukup berarti, atau tersambar petir.

• Ketika pesawat dilakukan pemeriksaan keretakan menggunakan metoda magnetik.

• Apabila operasi pesawat pindah dari satu belahan bumi ke lintang magnetik lainnya.

• Apabila dilakukan perubahan yang cukup berarti pada instalasi listrik atau radio, terutama
rangkaian disekitar kompas.

• Apabila diperkirakan beban angkut yang dibawa pesawat menimbulkan pengaruh magnet
yang berdampak pada pembacaan kompas.

• Apabila pesawat tidak digunakan untuk waktu yang cukup lama.

• Apabila terjadi penggantian komponen tertentu sistem kompas yang dapat mempengaruhi
langsung akurasi atau kebenaran penunjukan kompas, seperti flux-valve, compensator, dan
bagi kompas jenis standby bila diganti atau dijumpai air-bubble pada cairan damping
didalamnya.
Prosedur swing kompas

• Dikenal ada dua prosedur didalam melaksanakan swing kompas, yaitu swing konvensional
dan swing elektrikal. Istilah konvensional digunakan untuk mengartikan suatu prosedur
untuk memperoleh datum referensi heading magnetik baik dari compass-base yang
menggunakan marka penyelaras heading berupa cat maupun dari kompas datum, biasanya
berupa master compass. Prosedur swing secara elektrikal dilakukan dengan cara
mensimulasi medan magnet bumi oleh sinyal listrik sedemikian rupa sehingga tidak perlu
memutar pesawat ke-berbagai heading seperti pada swing konvensional. Alat yang
digunakan untuk posedur swing seperti ini adalah Compass Calibrator Set.

• Area Swing Kompas. Karena prosedur swing kompas adalah untuk menentukan deviasi yang
disebabkan medan magnet suatu pesawat, maka perlu untuk melaksanakan swing pada
daerah dimana hanya medan-medan ini dan medan magnet buminya saja yang dapat
mempengaruhi pembacaan kompas. Oleh karena itu lokasi swing harus dipilih dan di- survey
secara seksama menggunakan peralatan khusus untuk membuktikan telah terbebas dari
setiap gangguan medan magnet setempat. Turntable. Turntable adalah salah satu metoda
yang digunakan untuk memutar pesawat berupa suatu meja atau platform terbuat dari non-
magnetik material. Turntable biasanya lebih banyak digunakan untuk pesawat jenis kecil
atau ringan.

Alasan dilakukan swing compass

Sebagai peralatan penunjuk arah bagi pesawat terbang, magnetic compass indicator harus
mendapatkan kalibrasi secara berkala dengan cara dilakukan swing compass. Hal ini bertujuan untuk
membetulkan sampai sekecil mungkin terjadinya kesalahan-kesalahan dalam penunjukkan.

• Apabila terjadi penyimpangan penunjukkan maksimum +2,5° dan -2,5°.

• Setiap 2 tahun usia pemakaian. (sejak baru/pelaksanaan Swing Compass terakhir)

• Setiap melaksanakan penggantian Engine pesawat, wings dan flight control system.

• Pesawat menjalani perbaikan tingkat berat (baik terhadap engine maupun aircraft
structure).
Compass rose

Swing dengan metoda ini lebih memuaskan namum diperlukan perhatian khusus, karena pesawat
harus ditempatkan secara seksama diatas area (rose) yang telah mempunyai marka. Rose biasanya
berupa platform semen (tanpa pengeras material baja) kemudian ditandai dengan cat berupa
lingkaran besar dan graduasi derajat yang diinginkan (setiap 30° atau 45°). Berikut akan dijelaskan
gambaran tentang persyaratan dasar suatu compass-base, penentuan klasifikasi base yang diijinkan
dan prosedur yang bisa diangkat untuk survey lokasi yang telah dipilih.

Persyaratan base

1. persyaratan Sebuah base

• Mudah dituju, datar kesegala arah dan dalam penggunaannya tidak mengganggu
kegiatan normal pesawat- pesawat di bandara.

• Bebas dari medan magnet selain medan magnet bumi yang dapat menyebabkan
terjadi penyimpangan pada kompas pesawat. Permukaan yang nyata dapat
menyimpangkan kompas adalah diantaranya; bangunan dan instalasi mengandung
komponen ferro-magnetik seperti misalnya, pagar kawat, saluran air yang tertutup
dan drainase, tiang dan instalasi penerangan. Sedang gangguan magnetik yang
ditimbulkan dari dalam tanah ialah, timbunan sampah metal dan bekas bangunan
tua, beton cor, tanah dan bebatuan mengandung magnet, pipa-pipa ferro-magnetik,
kabel listrik, saluran dan transformer penerangan landasan. Bila ternyata pada lokasi
yang dipilih dijumpai benda-benda seperti tersebut diatas, sedapat mungkin harus
dihilangkan, sekalipun masih dalam batas maksimum yang diijinkan, sebab pengaruh
magnetiknya dapat berubah sejalan dengan waktu. Karena kabel-kabel listrik tidak
dapat dihilangkan, akibat yang ditimbulkan baik dengan atau tanpa dialiri listrik
harus diperiksa pada interval tertentu sepanjang kabelnya, terutama disekitar
sambungan- sambungan. Upayakan dampak dari pembangunan sebuah base justru
tidak menghasilkan kontaminasi magnetik, jauhkan benda-benda mengandung
magnet seperti kawat baja atau drum, batu bata, ketel pemanas aspal, tungku bara
api dan lain-lain. Akhir dari pekerjaan dilanjutkan dengan survey ulang. Permukaan
base tidak boleh ter-rintangi dimusim hujan, harus cukup luas dan kuat menahan
beban pesawat yang menggunakannya.

2. Klasifikasi base
• Klas 1. Deviasi maksimum yang diijinkan adalah sebesar ± 0,10 derajat, base dengan
akurasi seperi ini diperlukan untuk menyelesaikan swing penyempurnaan, seperti
swing pada pesawat dimana remote reading compass-nya digunakan sebagai sistem
referensi arah magnetik terkait peralatan tertentu lain seperti, autopilot, doppler
dan lain-lain.

• Klas 2. Deviasi maksimum yang diijinkan adalah sebesar ± 0,25 derajat, base dengan
akurasi seperi ini adalah cocok untuk menyelesaikan swing standar yaitu swing

pada pesawat dimana referensi arah utamanya menggunakan sistem remote reading compass,
sedang direct reading compass digunakan untuk standby.

Catatan : Suatu lokasi dengan deviasi yang diijinkan lebih besar dari ± 0,25 derajat, adalah dapat
digunakan dimana direct reading compass berfungsi sebagai referensi utama arah

3. Jenis survey

• Initial survey. Survey awal ini merupakan penetapan suatu lokasi untuk menentukan
besar penyimpangan secara kasar, sehingga dapat ditentukan rencana klas base
yang diinginkan, apakah klas 1 atau 2.

• Establishment survey. Survey pendirian ini melaksanakan pengambilan pengukuran


lebih detil dengan titik arah yang lebih banyak serta interval jarak yang lebih rapat.

• Periodic Resurvey. Survey ulang berkala dilakukan setelah sebuah base selesai
dibangun, harus dilakukan survey kembali secara detil dengan interval waktu ; klas 1
setiap 5 tahun, klas 2 setiap 2 tahun, bila memungkinkan base dengan akurasi
seperti ini di-survey oleh Direktorat terkait setiap 6 bulan.

• Annual-check. Pemeriksaan tahunan dilakukan untuk memeriksa/memastikan


tanda-tanda (marka) dan batas masih dapat terlihat dengan jelas, atau tidak
dilakukan penambahan pekerjaan yang dapat mempengaruhi sifat-sifat magnetik
dan juga untuk memperhitungkan perubahan terhadap variasi magnetik. Bila
dijumpai keraguan, daerah yang dicurigai harus di- survey magnetik secara
terperinci.

• Area Survey. Biasanya dibatasi hanya pada pemilihan suatu lokasi yang akan
digunakan untuk melaksanakan lebih pada suatu bentuk spesialisasi dari prosedur
kalibrasi kompas seperti yang dilakukan pada electrical-swing.
COMPAS ERROR

1. Compass Deviation Errors

Perbedaan antara indikasi kompas saat dipasang di pesawat terbang dibandingkan dengan indikasi
saat kompas berada di luar pesawat terbang. Penyebab perbedaan bahwa magnet kompas dapat
dipengaruhi oleh medan magnet di dalam pesawat karena peralatan elektronik dan faktor lainnya.

Gangguan Magnetik dapat menyebabkan pembacaan kompas sedikit salah. Disebut Penyimpangan
Kompas .. Dengan kata lain, pembacaan kompas saat berada di dalam pesawat "Menyimpang" dari
bacaan normal.

Untuk mengetahui penyimpangan kompas, pesawat diparkir di atas "Compass Rose" dIpermukaan


yang rata seperti ramp atau taxiway. Semua peralatan elektronik diaktifkan seperti pada operasi
normal. Hidung pesawat ditempatkan di Magnetic North yang menandai di tanah. Penyimpangan
dalam pembacaan kompas (dari Utara) dicatat.

Pesawat kemudian diputar sampai 30° ke kanan, dan penyimpangan dicatat. Pesawat dinaikkan
bertahap tiga puluh derajat melalui 360° dan penyimpangan dari pembacaan yang tepat dicatat.
Prosedur ini disebut mengayunkan kompas. Kesalahan diposting pada Kartu Deviasi ditempatkan di
bagian bawah kompas. Misalnya, mungkin untuk jalur 180, mengarahkan 178°.
2.CompassDipErrors

Kartu kompas tidak terlalu sempurna, magnetnya dipungkiri ke bawah ke arah bumi. Hasilnya
kompas tidak sejajar dengan Magnetic North seperti saat kartu berada pada level. Ini menghasilkan
indikasi yang keliru saat berada dalam status non-level.

Dip terjadi dalam 2 kondisi:


1. Selama belokan dari utara dan selatan. (Yaitu Pesawat berada di bank)
2. Selama akselerasi atau perlambatan saat berada di pos Timur atau Barat.

3. Compass Turning Errors

Ketika pesawat memulai giliran kanan dari Utara, kemiringan menyebabkan kompas pada awalnya
menunjukkan putaran DI ARAH TERBUKA (yaitu kompas belok kiri). Jumlah kesalahan awal sama
dengan posisi Lintang pesawat.

Jika pada Garis Lintang 30° dan belokan kanan dari Utara dimulai, kartu kompas pada awalnya akan
mengubah KIRI menjadi 330°. Belokan kanan ke hasil TIMUR, kompas akan mulai mengejar
ketinggalan, sehingga ketika EAST (090)° tercapai kompas akan menunjukkan dengan benar,
meskipun pesawat masih membelok.
Jika belokannya KIRI dari NORTH, kompas berubah menjadi 30° dan akan tertinggal saat tingkat
WEST (270)° tercapai. Jika beralih ke Utara, Anda harus memutar kembali ke lurus dan tingkat sekitar
30° sebelum mencapai Utara di kompas.

Berbalik dari SELATAN, tindakan sebaliknya terjadi; LEADS kompas dengan jumlah derajat Lintang.
Jika pada 30° Lintang, timbal akan sekitar 30°. Jika Anda beralih ke Selatan, Anda harus memutar
kembali ke lurus dan tingkatkan sekitar 30° melewati bacaanSelatan.

3. Compass Acceleration Errors

Bila pesawat berada di posisi Timur atau Barat, akselerasi atau perlambatan pesawat menyebabkan
kartu kompas miring ke depan atau ke belakang. Kemiringan ini menyebabkan magnet kartu kompas
berayun ke bawah ke arah bumi, yang pada gilirannya menyebabkan kompas berputar ke indikasi
yang salah.

Kesalahan maksimal bila berada di posisi Timur atau Barat, dan secara bertahap berkurang menjadi
nol saat sebuah pos Utara atau Selatan tercapai. Percepatan pesawat menyebabkan kompas keliru
melintas ke Utara. Deselerasi menyebabkan putaranyangsalahkearahSelatan.

Kesalahan sama dengan derajat Lintang dari lokasi pesawat. Pada 30° Lintang, percepatan
menyebabkan ayunan ke bacaan utara menjadi sekitar 30°. Begitu akselerasi berhenti dan pesawat
mengasumsikan kecepatan konstan, kompas akan kembali ke bacaan asli East or West.

Dengan cara yang sama, deselerasi pesawat terbang menyebabkan ayunan yang salah ke
pembacaan sekitar 30° di Latitude yang sama.

Anda mungkin juga menyukai