Anda di halaman 1dari 35

ALAT-ALAT GEOFISIKA

1.1 Definisi dan Perkembangan Magnetometer


(Geomagnet) Metode magnet adalah salah satu metode geofisika yang
digunakan untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat
kemagnetan batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metode ini
didasarkan pada pengukuran variasi intensitas magnetik di permukaan bumi yang
disebabkan adanya variasi distribusi (anomali) benda termagnetisasi di bawah
permukaan bumi. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik dibawah permukaan, kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin teramati.
Magnetometer

Gambar 1. Magnetometer Geometric G- 856


perkembangan Metode Magnetik telah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu. Orang
yang pertama kali melakukan penelitian magnetisasi bumi secara ilmiah adalah Sir
William Gilbert(1540 1603). Gilbert adalah orang yang pertama kali melihat bahwa
medan magnet bumi ekivalen dengan arah utara selatan sumbu rotasi bumi.
Penemuan Gilbert kemudian diperdalam oleh Van Wrede (1843) untuk melokalisir
endapan bijih besi dengan mengukur variasi magnet di permukaan bumi. Hasil
penelitiannya kemudian dibukukan oleh Thalen (1879) dengan judul : The
Examination Of Iron Ore Deposite By Magnetic Measurement yang kemudian
menjadi pionir bagi pengukuran magnetisasi bumi .
satuan ukuran kekuatan medan magnet adalah tesla. Karena ini adalah unit
yang sangat besar, pekerja di ilmu bumi biasanya menggunakan nanotesla (nT)
sebagai unit kerja mereka ukuran. Insinyur sering mengukur medan magnet di Gauss .
1 Gauss = 100.000 nT atau 1 Gauss = 100.000 gamma.

Para medan magnet bumi (yang magnetosfer ) adalah potensi lapangan. Itu
bervariasi baik temporal dan spasial karena berbagai alasan, termasuk inhomogeneity
batuan dan interaksi antara partikel bermuatan dari Matahari dan magnetosfer.Medan
magnet bumi relatif lemah. Sebuah magnet sederhana yang dapat dibeli di toko
perangkat keras menghasilkan ratusan bidang kali lebih kuat dari lapangan bumi.
Medan magnet bumi bervariasi dari sekitar 20.000 nT dekat khatulistiwa untuk
80.000 nT dekat kutub. Hal ini juga bervariasi dengan waktu. Ada variasi harian
sekitar 30 nT di lintang menengah dan ratusan nT di kutub. geomagnetik badai dapat
menyebabkan variasi yang jauh lebih besar.
Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga
tahap : akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari
beberapa perlakuan atau kegiatan. Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik
pengamatan dan pengukuran dengan satu atau dua alat. Untuk koreksi data
pengukuran dilakukan pada tahap processing. Koreksi pada metode magnetik terdiri
atas koreksi harian (diurnal), koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya.
Sedangkan untuk interpretasi dari hasil pengolahan data dengan menggunakan
software diperoleh peta anomali magnetik.
Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang
diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan
sifat kemagnetan suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari
suseptibilitas magnetik masing-masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat penting
di dalam pencarian benda anomali karena sifat yang khas untuk setiap jenis mineral
atau mineral logam. Harganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral
magnetik pada batuan semakin banyak.
1.2 Akuisisi Data
Lintasan tertutup: setiap pengambilan data pada titik-titik harus dimulai dan
diakhiri dengan pengambilan data di titik base dengan selang waktu pengambilan
data awal dan data akhir harus > 2jam. Semakin kecil selisih waktu maka koreksi data
akan semakin akurat.q

Lintasan terbuka: pengambilan data dengan dua buah

magnetometer,. Satu buah dtempatkan pada titik base untuk mengukur medan
magnet total pada tiap-tiap waktu tertentu, satu yang lain digunakan untuk
pengambilan data pada titik-titik pengukuran . Hasil yang didapat lebih akurat karena
magnetometer pada base dapat diatur untuk mengambil data dengan selang waktu

yangg cukup rapat.q Lintasan pengukuran: sebaiknya dilakukan pada lintasan yang
membentuk garis lurus untuk memudahkan melakukan penafsiran dua dimensi.q
Syarat pengukuran: hal-hal yangg harus diperhatikan meliputi:
Operator harus bebas dari benda-benda metal. Ex: jam tangan metal, koin , dll.
Tidak melakukan pengukuran selama badai magnet belum reda.
Tidak menempatkn titik base pada daerah yang diperkirakan mengandung banyak
metal (ANOMALI).
Radio komunikasi dalam keadaan mati ketika pengukuran dilakukan.
1.3 pengolahan data
Dari data pengukuran di lapangan diperoleh data intensitas medan magnet
total atau vertikal dan horizontal, yaitu dari pengukuran PPM dan fluxgate
magnetometer yang merupkan data terbaik dari lima kali pengukuran di setiap titik
pengukuran, kemudian diproleh data anomali geomagnetik bumi pada daerah survey
yang selanjutnya diolah (misalnya: filtering) untuk selanjutnya dilakukan penafsiran
data dengan pemodelan untuk mendapatkan struktur batuan di bawah permukaan
bumi.
1.4 koreksi data
Koreksi data dapat dikukan secara manual atau komputer. Pada dasarnya
koreksi ini dapat dijelaskan sbb:

Setelah diproleh harga koreksi, semua harga pengukuran diplotkan pada kertas grafik
dengan sumbu mendatar adalah waktu dan sumbu vertikal selang waktu pembacaan,
kemudian ditarik garis lurus yang menghubungkan pembacaan akhir dan awal pada
titik base, garis ini disebut garis trend.Pemfilteran merupakan lanjutan dari koreksi
harian. Proses ini dimaksudkan untuk menekan serendah mungkin gangguan (noise
yang timbul pada data lapangan. Ada beberapa macam filter, yang paling mudah

dilakukan ialah dengan melihat hasil pngukuran yang mungkin dihinggapi noise.
Kemudian hasil pengukuran diperilahtkan pada titik-titik disekelilingnya dan
mengubah angka hasil pengukuran dengan angka yang lebih memungkinkan.

1.5 pemodelan
Pemodelan dari anomali biasanya dilakukan terhadap data lintasan
pengukuran. Dapat dilakukan secara manual untuk bentuk benda yang sederhana dan
dapat juga dilakukan dengan menggunkan komputer, beberpa program pemodelan
data manager seperti MAGPOLY dan MAGMOD produksi dari Gosoft Inc.
Dengan mnggunakan hasil pemodelan dari setiap lintasan, maka bentuk sederhana 3
dimensi benda anomali dapat diperkirakan.
1.6 penafsiran
Penafsiran (Interpretasi) data dilakukan dengan menggabungkan dan
mencocokkna semua informasi yang ada, informasi ini bisa dari survai geologi,
geokimia, foto udara, citra satelit, citra radar atau pengukuran geofisika dari udara
(aeromagnetic, TM , aeroradioactivity, dll). Hasil interpretasi data digambarkan sebgai
bentuk sederhan perkiraan 3 dimensi dari benda anomali sesuai dengan parameterparameter magnet yang diperoleh.

Gambar 2. Peta Kontur Medan Magnet

1.7 Aplikasi

Pengukuran Medan Magnet PlanetMagnetometer memiliki rentang yang


sangat beragam aplikasi dari kapal selam menemukan dan Galleon Spanyol,
senjata posisi sistem, mendeteksi ordenance meledak, lokasi drum limbah
beracun, monitor detak jantung, sensor anti-penguncian rem, prediksi cuaca
(melalui siklus matahari), kedalaman dari baja tiang, bor sistem bimbingan,
menemukan bahaya untuk mesin terowongan membosankan, arkeologi,
Lempeng Tektonik, menemukan berbagai deposit mineral dan struktur
geologi, bahaya di tambang batubara, untuk propagasi gelombang radio dan
eksplorasi planet. Dan ada lebih banyak aplikasi.

ArkeologiMagnetometer

juga digunakan untuk mendeteksi

situs-situs

arkeologi, bangkai kapal dan benda-benda terkubur atau terendam lainnya.


Gradiometers fluxgate yang populer karena konfigurasi yang kompak dan
relatif biaya rendah. Gradiometers meningkatkan fitur dangkal dan
meniadakan kebutuhan untuk base station. Cesium dan magnetometer
Overhauser juga sangat efektif bila digunakan sebagai gradiometers atau
sebagai sistem sensor tunggal dengan BTS.

Indikasi Adanya AuroraMagnetometer dapat memberikan indikasi aktivitas


auroral mungkin sebelum seseorang dapat melihat cahaya dari aurora . Sebuah
grid magnetometer di seluruh dunia terus-menerus mengukur efek dari angin
matahari di lapangan magnet bumi, yang diterbitkan pada indeks K-

Eksplorasi BatuBara Sementara magnetometer dapat digunakan untuk


membantu memetakan membentuk cekungan pada skala regional, mereka
lebih sering digunakan untuk memetakan bahaya untuk pertambangan
batubara, termasuk gangguan basaltik (tanggul , kusen dan colokan vulkanik)
yang menghancurkan sumber daya dan melampiaskan malapetaka dengan
peralatan pertambangan longwall. Magnetometer juga dapat menemukan
kesalahan dan membakar zona (dinyalakan oleh petir). dan peta siderit pengotor dalam batubara beberapa.

Pengeboran DirectionalMereka digunakan dalam pengeboran terarah minyak


atau gas untuk mendeteksiazimut dari alat-alat pengeboran di dekat mata bor.
Mereka paling sering dipasangkan dengan accelerometers di alat pengeboran

sehingga kedua kecenderungan dan azimut mata bor dapat ditemukan. Karena
magnetometer dapat digunakan untuk mendeteksi kapal selam, magnetometer
adalah teknologi diklasifikasikan di negara-negara seperti Australia, Kanada,
dan Amerika Serikat.Untuk tujuan defensif, angkatan laut menggunakan array
dari magnetometer diletakkan di lantai laut di lokasi strategis (yaitu di sekitar
pelabuhan) untuk memantau aktivitas kapal selam. The 'Goldfish' Rusia (kapal
selam titanium) yang dirancang dan dibangun dengan biaya besar untuk
menggagalkan sistem tersebut (titanium murni adalah non-magnetik).

Kapal selam militer degaussed dengan melewati loop bawah air besar secara
teratur dalam upaya untuk menghindari deteksi oleh dasar laut sistem
pemantauan, detektor anomali magnetik , dan tambang yang memicu pada
anomali magnetik. Kapal selam tidak pernah benar-benar de-magnetised. Hal
ini mungkin untuk mengatakan seberapa dalam kapal selam telah menyelam
dengan mengukur medan magnet, karena tekanan mendistorsi baja dan
perubahan lapangan. Pemanasan juga dapat mengubah magnetisasi baja.
[ klarifikasi diperlukan ]

Kapal selam derek array sonar lama untuk mendengarkan kapal - mereka
bahkan dapat mengenali suara baling-baling yang berbeda. Array sonar perlu
akurat diposisikan sehingga mereka dapat triangulasi arah target (kapal
misalnya). Array tidak tow dalam garis lurus, sehingga fluxgate magnetometer
digunakan untuk mengarahkan setiap node dalam array sonar.Fluxgates juga
dapat digunakan dalam sistem senjata navigasi, tetapi sebagian besar telah
digantikan oleh GPS dan giroskop laser yang cincin .

Magnetometer

seperti

Forster

Jerman

digunakan

untuk

menemukan

persenjataan besi. Cesium magnetometer dan Overhauser digunakan untuk


mencari dan membantu membersihkan bom tua / rentang tes. UAV muatan
juga termasuk magnetometer untuk berbagai tugas defensif dan agresif.

Eksplorasi MineralEksplorasi mineral adalah salah satu driver komersial


utama dan pengguna magnetometer. Magnetometer adalah salah satu alat
utama yang digunakan untuk menemukan deposit emas kelas dunia, perak,
tembaga, besi, timah, platina dan berlian.

Eksplorasi MinyakSeismik metode yang disukai untuk magnetometer untuk


eksplorasi minyak. Aeromag survei dapat digunakan untuk bentuk baskom,

dan kesalahan lokasi. Deposit minyak bisa bocor hidrokarbon yang


menemukan cara mereka sampai patah tulang di tanah yang akan dimakan
oleh bug pada atau dekat permukaan. Bug dapat memicu magnetit dari hematit
menghasilkan anomali magnetik halus. Anomali tersebut sebaiknya dipetakan
oleh magnetometer berbasis tanah.

Wahana AntariksaTiga-sumbu fluxgate magnetometer adalah bagian dari


Mariner 2 dan Mariner 10 misi. Sebuah magnetometer teknik dual merupakan
bagian dari Cassini-Huygens misi untuk menjelajahi Saturnus. Sistem ini
terdiri dari helium vektor dan fluxgate magnetometer. Magnetometer juga
merupakan instrumen komponen pada Merkurius MESSENGER misi.
Magnetometer juga dapat digunakan oleh satelit seperti GOES untuk
mengukur baikmagnitudo dan arah dari sebuah planet atau medan magnet
bulan.

SmartphoneSmartphone banyak mengandung magnetometer. Ada kompas


aplikasi yang menunjukkan arah. Para peneliti di Deutsche Telekom telah
menggunakan

magnetometer

tertanam

di

perangkat

mobile

untuk

memungkinkan touchless 3-D interaksi. Interaksi kerangka kerja mereka, yang


disebut MagiTact, trek perubahan pada medan magnet di sekitar ponsel untuk
mengidentifikasi gerakan yang berbeda yang dibuat oleh tangan yang
memegang atau memakai magnet

2 Resistivtymeter

Gambar 2. Resistivity IRIS Instrument Syscal


Alat ini digunakan untuk mengukur resitivitas batuan dan Induksi polarisasi. Peralatan
ini dapat dimodifikasi tingkat sensitifitasnya terhadap target dengan merubah
konfigurasi pemasangan elektrodanya. Pada Induksi polarisasi digunakan untuk
membedakan mineral logam dan non logam sehingga efektif untuk survey mineral
logam. Pada survey air tanah dengan mengukur resistivitas batuan dapat di ketahui
batuan yang mengandung air sehingga sangat efektif untuk survey air tanah.
fungsinya lainnya eksplorasi bijih mineral, batubara, dan struktur geologi, Beberapa
contoh model alat resistivity meter, yaitu Resistivity Meter Naniura NRD22,
Resisitivity Meter Naniura 300HF, dan Res&IP Meter Supersting R8 Multichannel.
Resisitivity Meter Naniura NRD300HF dan Naniura NRD22 merupakan alat
geolistrik konvensional yang masih menggunakan 1 channel. Data yang diperoleh dari
alat ini yaitu nilai beda potensial (V) dan arus (I). data V dan I ini kemudian diolah
untuk mendapatkan harga tahanan jenis semu (apparent).
Resistivity Meter NRD22 dan NRD300HF banyak digunakan untuk pengukuran
sounding 1D, sedangkan untuk 2D sangat jarang dilakukan karena harus membuat
dahulu geometri pengukuran (stacking chart), tabel akuisisi, membuat format konversi
data lapangan ke format data software (dilakukan secara manual).
Spesifikasi Resistivity Meter Naniura NRD300HF terdiri dari dua bagian, yaitu :
Pemancar (Transmitter)

Catu daya : 12 V, minimal 6 AH

Daya keluar : 300 W

Tegangan keluar : 500 V

Arus keluar : 2000 mA

Ketelitian arus : 1 mA

Sistem pembacaan : Digital

Catu daya digital meter : 9 V, baterai kering

Penerima (Receiver)

Impedansi maksimum : 10 M Ohm

Batas ukur : 0,1 mV

Ketelitian : 0,1 mV

Kompensator kasar : 10 x putar

Kompensator halus : 1 x putar

Catudaya digital meter : 3 V

Massa : 5,5 kg
Salah satu alat resisitivity meter lainnya yaitu geolistrik multichannel 28 electroda
Res&IP Meter Supersting R8 merupakan alat yang bisa digunakan untuk mengukur
geolistrik tahanan jenis 1D/2D/3D/4D dan geolistrik IP 2D/3D/4D.
Data pengukuran yang diperoleh alat ini sudah merupakan harga tahanan jenis semu
(apparent) yang tersimpan di memori alat. Res&IP Meter Supersting R8
Multichannel terdiri dari 1 switch box, 28 elektroda, bentangan kabel maksimal 945
m.
Bebepara kelebihan pengukuran resistivity 2D/3D dan IP 2D/3D dengan alat
geolistrik Res&IP Meter,yaitu :

Pengukurannya relatif lebih cepat dibandingkan menggunakan Resistivity Meter


singel channel. Pengukuran dengan panjang lintasan 810 945 m dan 28 elektroda
dengan 3 konfigurasi membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.

Tidak perlu melakukan konversi data secara manual karena telah ada softwarenya.
Hasil pengukuran bisa langsung dilihat di lapangan

3.1 Definisi gravitymeter dan perkembangannya


Alat ini digunakan untuk mengukur nilai percepatan gravitasi, peralatan ini biasa
digunakan untuk survey yang bersifat regional. Pada ekplorasi minyak bumi
digunakan untuk melihat kondisi bawah permukaan secara regional. Selain itu juga
digunakan untuk menentukan struktur geologi berdasarkan beda densitasnya seperti
Dyke, sill dll

Gambar 3. Gravitymeter Lacoste-Romberg


Alat yang digunakan untuk pengukuran gravity disebut gravimeter. Alat ini memiliki
ketelitian yang cukup tinggi, dikarenakan dapat mengukur perbedaan percepatan gaya
berat yang lebih kecil dari 0,01 mgal. Gravimeter terbagi dua jenis, gravimeter jenis
stabil dan gravimeter jenis tidak stabil.
1.

Gravimeter Jenis Stabil

Gravimeter ini menggunakan pegas sebagai penyeimbang gravitasi dengan daya yang
berlawanan. Contoh gravimeter jenis stabil ini yaitu Askania Gravimeter, Scintrex CG
dan Boliden Gravimeter.

Boliden Gravimeter
Prinsip kerja alat ini yaitu massa yang berupa kumparan dengan dua plat logam
tergantung antara dua plat logam lainnya. Perubahan gravitasi menyebabkan massa

bergerak dan perubahan kapasitansi. Massa kembali ke posisi nol ketika arus DC yang
terhubung pada dua piringan massa yang dibawah diberi tekanan elektrostatik.

Askania Gravimeter

Prinsip kerja alat ini yaitu sebuah balok dengan massa satu putaran pada dorongan
utama dan perubahan gravitasi menyebabkan balok dalam posisi miring, sehingga
menghasilkan lekungan dalam balok yang dibiaskan oleh cahaya dari cermin ke suatu
tempat. Retensioning membantu mengembalikan berkas ke posisi nol. Gravimeter
stabil menggunakan amplifikasi listrik, termasuk askania juga menggunakan
amplifikasi listrik agar stabil dan menggunakan massa yang kecil untuk mengubah
kapasitansi dalam sebuah sirkuit.

Scintrex CG-3

Scintrex adalah gravimeter dengan resolusi 1 mikro Gal, memiliki fitur otomatis
dalam perekaman data yang dapat mengurangi error dalam pembacaan data. Alat ini
mengukur perbedaan densitas kecil dibawah permukaan dangkal yang dpat membantu
dalam karakterisasi ketebalan overburden, atau mencari rongga atau daerah kepadatan
rendah di bawah permukaan dangkal. Pengukuran ini sangat sukses dalam
karakterisasi deposit mineral logam sebelum pengeboran.

2.
Gravimeter

Jenis

Tidak Stabil
Dalam
gravimeter

tidak

stabil,
pergeseran yang disebabkan oleh gravitasi akan diperbesar oleh daya ketiga. Contoh
dari gravimeter jenis ini yaitu Lacoste Romberg dan Worden.

Lacoste Romberg

Salah satu contoh gravimeter yang banyak digunakan adalah tipe Lacoste Romberg.
Gravimeter ini menggunakan metode jatuhan bebas, yaitu sesuai dengan benda yang
dijatuhkan ke dalam perlengkapan vakum. Objek yang jatuh itu diawasi dengan laser
interferometer yang berkejituan tinggi. Arah jatuhan untuk bahan yang digunakan
dalam metode jatuhan bebas adalah mengacu sepenuhnya kepada pegas aktif yang
kokoh yang disebut superspring.

Worden Gravimeter

Spring pertama digunakan untuk mengukur dan spring kedua digunakan untuk
menambah kisaran bacaan sebanyak 2000 ug. Spring kedua juga dikalibrasikan
sehingga kisaran bacaan keseluruhan serupa dengan kisaran bacaan gravimeter
Lacoste Romberg.

4.Seismograph

Gambar 4. Pasi Seismograph


Seismograf juga sering disebut dengan sebutan sismometer. Sismometer berasal dari
bahasa Yunani: seismos gempa bumi dan metero: mengukur. Menurut Giancoli (2001 :
78) menyatakan : Secara umum seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang
biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.
Sebuah seismograf dapat mencatat gempa berbentuk vertical dan gempa berbentuk
horizontal. Ketika terjadi gempa, getaran yang terekam adalah gelombang primer,
karena kecepatan rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh rekaman gelombang
sekunder yang memiliki kecepatan rambat lebih rendah dari gelombang primer.
Gelombang permukaan datangnya paling akhir karena memiliki kecepatan rambat
paling rendah. Seismograf mencatat semua getaran dan kecepatan rambat gempa bumi
dalam bentuk seismogram. Alat ini sangat sensitif terhadap gelombang seismik yang
ditimbulkan karena gempa bumi, ledakan nuklir dan sumber gelombang seismik
lainnya.
Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala
Mercalli, Omori, Cancani, dan skala Richter, namun skala Richter adalah yang paling
popular untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang disebut dengan magnitude (M).
Berdasarkan skala-skala ini orang dapat mengenali kekuatan gempa yang pada
akhirnya berguna untuk mengantisipasi seperti desain konstruksi bangunan dan jalan
raya.

1.2 Sejarah Penemuaan Seismograf


Menurut Asti (2009:89), Seismograf pertama kali ditemukan oleh Zhang
Heng seorang astronom, matematik, engineer dan pelukis pada masa pemerintahan
Dinasti Han awal abad kedua. Pada masa itu Zhang Heng tidak mengatakan dengan
pasti bagaimana sebuah gempa diukur dengan satuan skala richter (skala richter
belum ditemukan sampai 1935), tapi tercatat berhasil menciptakan detector gempa
pertama di dunia, yaitu seismograf.
Bangsa Cina termasuk salah satu bangsa yang mempunyai budaya sangat tinggi,
banyak penemuan-penemuan yang ditemukan oleh bangsa Cina pada waktu zaman
dulu yang menjadi teknologi hingga sekarang sekarang. Diantara lain yaitu :

Serbuk Mesiu

Kompas

Kertas

Pasta

Seismograf
Menurut refrerensi Indra, pada zaman Dinasti Han Timur Tiongkok, sering

terjadi gempa bumi di ibukota Luoyang dan daerah sekitarnya. Menurut catatan buku
sejarah, selama 50 tahun dari tahun 89 hingga 140, pernah terjadi 30 kali gempa bumi
di daerah tersebut. Maka rakyat setempat sangat takut. Kemudian seorang ilmuwan
bernama Zhang Heng melakukan penelitian bidang gempa bumi tersebut. Akhirnya
pada tahun 132 M, Zhang Heng berhasil membuat alat pertama yang dapat
meramalkan gempa bumi di Tiongkok bahkan di seluruh dunia, dan dinamakan
seismograf.

Seismograf itu dibuat dari perunggu berbentuk seperti guci (lihat gambar 1.1) yang di

tengahnya terdapat batangan tembaga dan di luarnya terdapat 8 ekor naga yang di
kepalanya tersambung pada 8 batang tembaga tipis yang menghadap ke arah-arah
timur, selatan, barat, utara, timur laut, tenggara, barat laut dan barat daya.
Didalam mulut setiap naga terdapat bola tembaga yang kecil, di bawah kepala setiap
naga mendekam seekor katak tembaga, mereka semua membuka mulut besar-besar,
yang sewaktu-waktu dapat menyambut bola tembaga kecil yang dilontarkan dari
mulut naga.
Seandainya terjadi gempa bumi, maka batang tembaga seismograf itu akan condong
ke arah asal gempa bumi tersebut, kemudian menggerakkan kepala naga dan naga
yang berada di arah itu akan membuka lebar mulutnya, maka bola tembaga kecil itu
akan keluar dari mulut naga tersebut dan jatuh ke dalam mulut katak yang justru
mendekam di bawahnya. Dengan demikian, akan diketahui di mana terjadinya gempa
bumi.

Beberapa abad kemudian pada tahun 1855, Luigi Palmieri dari Italia merancang
sebuah seismometer merkuri. Seismometer buatan Palmieri ini memiliki tabung
berbentuk U (lihat gamabar 1.2) diisi dengan merkuri dan disusun di sepanjang titiktitik kompas.

Kemudian pada tahun1880, John Milne seorang ahli seismologi dan geologi
berkebangsaan Inggris menemukan seismograf modern pertama. Alat ini merupakan
sebuah seismograf pendulum horizontal sederhana (lihat gamabar 1.3), sebuah mesin
yang mencatat getaran yang terjadi dengan gerakan tiba-tiba di sepanjang garis
patahan bumi.Dia juga yang pertama kali mempromosikan pembangunan stasiun
seismologi.
Setelah Perang Dunia II, seismograf pendulum horizontal itu dikembangkan
lagi menjadi Press-Ewing seismograf. Alat ini dikembangkan di Amerika Serikat dan
digunakan untuk merekam periode panjang gelombang. Seismograf ini kemudian
digunakan secara meluas di seluruh dunia hingga saat ini.
BAB II
SEISMOGRAF
2.1

Fungsi Seismograf
Pada seismograf terdapat dua bagian, yaitu bagian horizontal dan vertikal,

fungsi keduanya adalah sebagai berikut :


2.1.1 Seismograf Horizontal
Seismograf horizontal berfungsi untuk mencatat getaran bumi pada arah
mendatar. Pada Seismograf horizontal, massa stasioner digantung dengan sebuah tali.
Dibagian bawah terdapat jarum yang ujungnya menyentuh roll pita, yang selalu
berputar searah jarum jam. Tiang penompang roll pita terpancang pada tanah. Pada

waktu terjadi gempa, roll pita bergetar, sedang massa stasioner dan jarum jam tetap.
Maka terbentuklah goresan pada roll pita tersebut yang disebut seismogram.
2.1.2 Seismograf Vertikal
Seismograf Vertikal berfungsi untuk mencatat getaran gempa vertikal. Massa
Stasioner pada Seismograf vertikal ditahan oleh sebuah pegas (P) dan sebuah tangkai
berengsel. Ujung massa stasioner yang berjarum disentuhkan pada roll pita yang
selalu bergerak searah jarum jam. Jika terjadi getaran gempa, maka roll pita akan
bergerak sehingga akan terbentuk seismogram pada roll pita tersebut.
Dengan menggunakan alat pengukur gempa, seismograf vertikal dan seismograf
horizontal gempa yang terjadi baik gempa vertikal maupun gempa horizontal akan
tercatat dan terdeteksi. Untuk mengetahui keakuratan data gempa yang diperoleh,
maka lebih baik jika pada sebuah stasion BMG di pasang 3 alat pengukur gempa atau
Seismograf. Yaitu 2 pasang seismograf Horizontal yang dipasang arah utara-selatan
dan arah timurbarat, serta satu seismograf Vertikal. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui dari arah mana getaran gempa terjadi.

2.2 Jenis Seismograf Berdasarkan Pembacaan Sklar


Berdasarkan cara pembacaan data, sesmograf terdiri atas 2 yaitu :
2.2.1 Seismograf Manual (mekanikal)
Jenis gerakan mekanikal dapat mendeteksi baik gerakan vertikal maupun gerakan
horizontal tergantung dari pendular yang digunakan apakah vertikal atau horizontal.
Pada komponen horizontal utara-selatan, arah gempa yang dicatat adalah arah gempa
pada posisi utara atau selatan sedangkan pada komponen horizontal timur-barat, arah

gempa yang dicatat adalah arah gempa pada posisi timur atau barat, dan pada
komponen vertikal arah gempa yang dicatat adalah arah gempa dilatasi atau kompresi.

2.2.2

Seismograf Digital (elektromagnetik)

Seismograf modern menggunakan elektromagnetik seismographer untuk


memindahkan volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetis. Peristiwaperistiwa

yang

menimbulkan

getaran

kemudian

dideteksi

melalui

spelgavanometer.Selain itu, seismograf digital modern menambahkan komponen


keempat yaitu layar, "user-friendly", dan cepat transfer data.

2.3

Prinsip Kerja Seismograf


Menurut Andrew Langley (2007: 67), menyatakan : Prinsip kerja dari alat

ini yaitu mengembangkan kerja dari bandul sederhana. Ketika mendapatkan usikan
atau gangguan dari luar seperti gelombang seismik maka bandul akan bergetar dan
merekam datanya seperti grafik.
Pada bandul matematis, berat tali diabaikan dan panjang tali jauh lebih besar

dari pada ukuran geometris dari bandul. Pada posisi setimbang, bandul berada pada
titik A. Sedangkan pada titik B adalah kedudukan pada sudut di simpangan
maksimum (). Kalau titik B adalah kedudukan dari simpangan maksimum, maka
gerakan bandul dari B ke A lalu ke B dan kemudian kembali ke A dan lalu ke B lagi
dinamakan satu ayunan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu ayunan ini
disebut periode (T).

f = Komponen w menurut garis singgung pada lintasan bandul


P = Gaya tegang tali
N = Komponen normal dari W = m . g
l

= Panjang tali

= Sudut simpangan

Gaya pemulih yang bekerja pada bandul yaitu -mg sin . Sehingga persamaannya
dapat ditulis sbb :
F = mg sin
Tanda negatif diatas menunjukkan bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan

dengan simpangan sudut . Karena gaya pemulih F berbanding lurus dengan sin
bukan dengan , maka gerakan tersebut bukan merupakan Gerak Harmonik
Sederhana. Jika sudut kecil, maka panjang busur x (x = L kali ) hampir sama
dengan panjang L sin . Dengan demikian untuk sudut yang kecil, menggunakan
pendekatan :
Sin
Sehingga persamaan gaya pemulih menjadi :
F = mg Sin -mg
Karena :
x = L
maka persamaan diatas menjadi persamaan yang sama seperti dengan hukum Hooke :
F = -kx
Periode pendulum sederhana dapat kita tentukan menggunakan persamaan :

Konstanta gaya efektif k kita ganti dengan mg/L :

sehingga frekuensi pendulum sederhana

Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa periode dan frekuensi getaran


pendulum sederhana bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi. Karena

percepatan gravitasi bernilai tetap, maka periode sepenuhnya hanya bergantung pada
panjang tali (L). Dengan kata lain, periode dan frekuensi pendulum tidak bergantung
pada massa beban alias bola pendulum.
2.4 Komponen-Komponen Seismograf

Menurut Olivia N. Harahap (1994:93) : Seismograf adalah sebuah alat


elektronika yang berfungsi sebagai pencatat gempa bumi. Dalam sebuah seismograf
terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebuah sensor, amplifier dan pengkondisi sinyal,
ADC, Time System, Rekorder, dan tentunya power supply. Gabungan antara amplifier
dan pengkondisi sinyal, ADC, dan time system biasa disebut dengan Digitizer.
2.4.1 Sensor
Sensor untuk sebuah Seismograph disebut Seismometer. Seismometer
diartiakan sebuah sensor yang menangkap gelombang seismik yang berbentuk
besaran fisik. Bentuk output dari seismometer adalah tegangan listrik. Seismometer
sendri terbagi dua jenis yaitu Short Period dan Broadband.
2.4.2 Amplyfier / Pengkondisi sinyal
Output dari seismometer yang berupa tegangan tersebut merupakan input dari
bagian ini. Seperti namanya Amplyfier, berfungsi sebagai penguat tegangan dari
seismometer. Sebab tegangan yang dihasilkan oleh seismometer belum dapat diolah
secara langsung oleh ADC, Jadi perlu dikuatkan dan dipilih (difilter) oleh pengkondisi
sinyal. Hasil dari bagian Amplyfier dan Pengkondisi Sinyal inilah yang menjadi input
bagi ADC.
2.4.3 ADC
ADC atau Analog to Digital Converter adalah sebuah bagian yang berfungsi
sebagai perubah dari sinyal analog, berupa tegangan listrik yang dikeluarkan oleh
pengkondisi sinyal menjadi sebuah bentuk digital. Bentuk digital inilah nantinya yang
akan diproses menjadi sebuah informasi. Digitizer juga diintegrasikan dengan sebuah
logger sebagai media penyimpan data. Sehingga data tersebut tidak hilang dan dapat
dipergunakan sewaktu-waktu.

2.4.4 Time System


Time System atau sistem pewaktu dalam sebuah Seismograf sangat penting
sebagai penyedia informasi waktu dari parameter gempa bumi. Sistem pewaktu dapat
diperoleh dari sebuah RTC (Real Time Clock), biasanya berupa IC, dan sebuah GPS
(Global Position system). Pada masa sekarang ini RTC dan GPS keduanya dibutuhkan
dalam seismograf untuk saling melengkapi.
2.4.5 Recorder
Recorder di dalam sebuah seismograf berfungsi sebagai pencatat atau perekam
untuk selanjutnya di lakukan analisa lanjutan. Sudah jamak di sini bahwa recorder
berupa sebuah PC atau laptop. Selain sebagai recorder, peran PC bisa juga sebagai
data logger dan juga analisis data. Hal tersebut dimungkinkan karena dilengkapi
dengan software analisa.
2.4.6 Power Supply
Sebuah alat elektronika tidak dapat bekerja tanpa diberi power supply. Power
supply yang digunakan adalah tegangan DC atau searah. Untuk sebuah seismograf
tegangan dari sumber masuk ke digitizer untuk selanjutnya didistribusikan ke semua
bagian.
BAB III
PENGGUNAAN SEISMOGRAF
3.1 Cara menggunakan Seismograf
Seismograf horizontal dan vertical, mempunyai tugas masing-masing.
Seismograf horizontal bertugas untuk mengukur atau mencatat getaran bumi pada
arah horizontal. Sedangkan seismograf vertikal untuk mencatat getaran bumi pada
vertikal. Mengetahui getaran yang dirasakan yaitu dengan pendalar, dengan adanya
pendalar tersebut dapat mengetahui seberapa besar tekanan yang diberikan oleh
getaran tersebut.
Menurut Paz (1996:23) : Cara kerjanya adalah apabila pada massa stasioner dipasang

pena tajam dan ujung pena itu disinggungkan pada benda lain yang dipancangkan di
tanah, maka pada saat bumi bergetar, akan terjadi goresan antara massa stasioner dan
benda tersebut. Goresan tersebut merupakan wujud dari gambaran getaran bumi. Dari
goresan-goresan itu para ahli dapat membaca tekanan dan frekuensi suatu gempa.
Seismograf modern dan Seismograf yang belum moderen, mempunyai tugas
yang sedikit berbeda, dikarenakan seismograf modern adalah gabungan dari
seismograf

lama. Seismograf

menggunakan

dua

gerakan

mekanik

dan

elektromagnetik seismographer. Kedua jenis gerakan tersebut dapat mendeteksi baik


gerakan vertikal maupun gerakan horizontal tergantung dari pendulum (pemberat)
yang digunakan apakah vertikal atau horizontal. Seismograf modern menggunakan
elektromagnetik seismographer untuk memindahkan volatilitas sistem kawat tarik ke
suatu daerah magnetik.
3.2 Proses Kerja (Sistem Pengukuran)
Gempa bumi adalah getaran atau vibrasi permukaan bumi. Perhatikan kata.
Permukaan berarti hanya kerak bumi, suatu patahan di mana satu bongkah batu telah
bergesekan dengan batu lain dengan kekuatan dan gesekan yang sangat besar. Energi
dari gesekan ini diubah menjadi getaran di dalam batu-batuan. Yang dapat terasa
sampai ribuan mil.
Sekarang getaran-getaran gempa bumi merupakan sejenis gerakan gelombang
yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda melalui kerak bumi yang berbatubatu. Karena getaran-getaran itu mencapai jarak yang jauh dan merambat melalui
batu-batuan, pada waktu getaran-getaran ini sampai disebabkan seismograf dapat
mendeteksinya.
Bayangkan sebuah balok atau pelat beton. Sebuah grafik yang ditempelkan
balok atau pelat itu menonjol keluar. Grafik itu sejajar dengan tanah, seperti lembaran
kertas. Di atasnya, sebuah balok menonjol keluar dari tempat tergantungnya suatu
beban. Pada dasar beban itu terdapat sebuah pena, yang menyentuh grafik itu.
Sekarang muncul gelombang gempa bumi. Balok beton bergerak dan demikian juga
grafik yang menempel padanya. Tetapi beban yang digantung tidak bergerak. Jadi,
pena itu membuat tanda-tanda pada grafik itu pada waktu pena itu bergerak dan kita
memperoleh catatan tentang gempa bumi. Tentu saja alat ini dibuat dengan sangat
teliti sehingga gerakan yang pling kecil sekalipun dapat dicatat. Jadi, sistem
pengukuran yang terjadi pada seismograf ada 3 tingkatan :

3.2.1

Tingkat 1 : tingkat pendeteksi

Fungsinya adalah untuk untuk mendeteksi getaran di bawah tanah oleh alat yang
tertancap di tanah.
3.2.2

Tingkat 2 : tingkat perantara getaran

Fungsinya adalah menyalurkan getaran dari alat yang tertancap di tanah, biasanya
berbentuk tali atau semacamnya yang dapat menyalurkan getaran.
3.2.3

Tingkat 3 : tingkat penerima getaran

Fungsinya adalah menerima getaran dari perantara ke massa yang jadi satu dengan
pena, sehingga pena tersebut bergerak sesuai getaran yang diterima.
3.3 Klasifikasi Besaran Gempa
Besaran (magnnitudo) gempa yang didasarkan pada amplitude gelombang tektonik
dicatat oleh seismograf dengan menggunakan skala ritcher. Selain itu, ada massa yang
bebas sari getaran gempa yang disebut massa stasioner. Cara kerjanya : apabila pada
massa stasioner tadi dipasang pena tajam dan ujung pena itu disinggungkan pada
benda lain yang dipancangkan di tanah, maka pada saat bumi bergetar, akan terjadi
goresan antara massastasioner dan benda tersebut. Goresan tersebut merupakan wujud
dari gambaran getaran bumi. Dari goresan-goresan itu para ahli dapat membaca
tekanann dan frekuensi suatu gempa.
Skala

Ciri-ciri

2,0 3,4

Tidak terasa, tapi terekam seismograf

3,5 4,2

Hanya terasa oleh beberapa orang

4,3 4,8

Terasa oleh banyak orang

4,9 5,4

Terasa oleh senua orang

5,5 6,1

Sedikit merusakkan bangunan

6,2 6,9

Merusak bangunan

7,0 7,3

Rel kereta api bengkok

7,4 7,9

Kerusakan hebat

8,0
Kerusakan luar biasa
A. Persamaan Perhitungan Kekuatan Gempa (agnitudo Skala Richter)
Magnitudo gempa bumi dihitung dengan menggunakan rumus : m = 1,3 +
0,6 Io. Dalam rumus ini, m = magintudo, Io adalah intensitas Ms yang didasarkan

pada skala Mercalli. Sebagai contoh, jika Anda memiliki gempa bumi dengan
intensitas XII (12), maka magnitudonya adalah m = 1,3 + 0,6 x 12 = 8,5 Skala
Richter.
Cara kedua menghitung magnitudo adalah dengan menggunakan rumus
berikut: m = 2,2 +1,8 log ao. Dalam rumus ini m adalah magintudo dan ao adalah
akselerasi dalam cm/det2. Sebagai contoh, jika kita memiliki gempa bumi dengan
akselerasi 1400 cm/det2, magnitudonya adalah m = 2,2 + 1,8 x log 1400 = 7,8.
Jika kita sudah berhasil menentukan besaran magnitudo, kita dapat menghitung
besaran energi yang terbuang. Untuk menghitung energi E, kita menggunakan rumus:
log E = 11,4 + 1, 5m. Sebagai contoh, jika kekuatan gempa yang dihitung sekitar 7,6,
maka rumusnya adalah: Log E= 11,4 +1,5 x 7,6 = 22. Ini adalah nilai dari logaritma
energi.
Cara kedua untuk menghitung besaran energi adalah dengan menggunakan
rumus log E = 16,4 + 1,5 log A / T) + 2,5 log D . Formula A ini memiliki amplitudo
yang lebih baik daripada yang lain, misalnya menyebut bahwa gelombang permukaan
menunjukkan akselerasi microns (1/1000 mm); T adalah periode gelombang dalam
detik; D adalah jarak episentrum dalam derajat.
Untuk mencari D , digunakan rumus : D = Ec/110.6 yaitu jarak ke episentrum
(dalam km). Sebagai contoh, jika amplitude A adalah 1070 microns, T adalah 20 detik
dan D adalah 115 km. Kemudian akan dihasilkan log E = 16,4 + 1,5 x log (1070 / 20)
+ 2,5 x log 115 = 24. Dengan inv log 24 dapat menghitung energi yang dilepas adalah
1,4 x 1024 J.
3.4. Cara Menghitung Kekuatam Gempa
3.4.1 Dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf, yang satu seismograf
vertical, satu seismograf horizontal yang berarah utara-selatan, dan satu lagi
seismograf horizontal yang berarah timur-barat. Dengan tiga seismograf aini akan
ditemukan letak episentrum.
3.4.2 Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dlam satu homoseista. Ketiga
tempat yang terletak dalam satu homoseista itu dihubungkan, kemudian ditarik garis
sumbu pada garis yang menghubungkann tempat-tempat pencatatan.
3.4.3 Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat jarak episentrum. Cara ini
dicari dengan rumus Laska, yaitu:

3.5 Kelebihan dan Kekurangan


Setiap alat seismograf dibuat secara perhitungan khusus. Tetapi kelebihan dan
kekurangan alat tersebut pasti ada, itu dikarenakan alat tersebut berfungsi untuk
mengetahui atau mendekteksi getaran, atau gempa bumi. Berikut adalah kelebihan
dan kekurangan seismograf :
3.5.1 Kelebihan
Kelebihan seismograf termasuk dari fungsi seismograf itu sendiri. Karena seismograf
terdapat banyak jenis dan macamnya. Jadi, seismograf mempunyai tugas masingmasing. Berikut adalah kelebihan seismograf :
3.5.1.1 Seismograf menggunakan dua klasifikasi yang berbeda untuk mengukur
Gelombang seismik yang dihasilkan gempa, yaitu besaran gempa dan intensitas
gempa. Kedua klasifikasi pengukuran ini menggunakan skala pengukuran yang
berbeda pula. Skala pengukuran gempa tersebut terdiri dari skala Richter dan Skala
Mercalli

Skala

Richter

digunakan

untuk

menggambarkan

besaran

gempa, sedangkan Skala Mercalli digunakan untuk menunjukkan intensitas gempa,


atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung, dan manusia.
3.5.1.2 Karena seismograf lama terdiri dari 2 macam yaitu Seismograf horizontal
bertugas untuk mengukur atau mencatat getaran bumi pada arah horizontal.
Sedangkan seismograf vertikal untuk mencatat getaran bumi pada vertikal.
3.5.2 Kekurangan
Alat seismograf dapat mengetahui getaran sekecil mungkin, tetapi bukan berarti
seismograf tidak mempunyai kelemahana atau kekurangan. Kekurangan seismograf
tersebut disebabkan oleh :
3.5.2.1 Jika getaran yang terlalu kuat membuat seismograf tidak mampu membuat

catatan, karena tangkai alat pencatat bisa mengalami kerusakan.


3.5.2.2 Karena seismograf adalah alat yang selalu didekatkan dengan lokasi getaran.
Jadi, ada peraturan yang memasang seismograf tersebut pada saat getaran besar
terjadi, karena melalui beberapa pertimbangan.

Metode Very Low Frequency (VLF)


Metode

elektromagnetik

VLF

memanfaatkan

medan

elektromagnetik

yang

dibangkitkan pemancar-pemancar grlombag radio VLF berdaya besar yang


dioperasikan untuk kepentingan komunikasi militer. Pada terminology komunikasi
radio, VLF adalah frekuensi radio pada 15 hingga 25 kHz, frekuensi VLF apabila
dibandingkan dengan frekuensi yang digunakan pada eksplorasi geofisika termasuk
dalam kelompok frekuensi tinggi. Gelombang elektromagnetik yang diradiasikan dari
sebuah pemancar VLF yang menjalar pada lapisan bumi berlapis dan diukur pada
permukaan bumi mempunyai komponen medan elektrik dan medan magnet yang
saling tegak lurus. Pemancar VLF mempunyai daya yang sangat besar sehingga
mampu menginduksi batuan yang jaraknya beratus-ratus kilometer jauhnya.

Medan magnetik dan medan listrik yang dibangkitkan pemancar disebut sebagai
medan primer. Medan primer membangkitkan medan sekunder sebagai akibat adanya
arus induksi yang mengalir pada benda-benda konduktor di dalam tanah. Medan
sekunder yang timbul bergantung pada sifat-sifat medan primer, sifat listrik bendabenda di dalam tanah dan medium sekitarnya, serta bentuk dan posisi benda-benda
tersebut. Pada daerah pengamatan VLF dilakukan pengukuran terhadap resultan
medan primer dan medan sekunder, dimana perubahan resultan kedua medan tersebut
tergantung pada perubahan medan sekunder. Sehingga bentuk, posisi, dan sifat listrik
benda-benda di bawah daerah pengamatan dapat diperkirakan.
Teori Pada saat gelombang primer masuk ke dalam medium, gaya gerak listrik (ggl)
induksi akan muncul dengan frekuensi yang sama, namun fasenya tertinggal 90 0.
Dalam pengukurannya, alat T-VLF akan menghitung parameter sudut tilt dan
elipstisitas dari pengukuran komponen in-phase dan out-of-phase medan magnet
vertikal terhadap komponen horizontalnya. Besarnya sudut tilt (%) akan sama dengan
perbandingan Hz/Hx dari komponen in-phasenya, sedangkan besarnya eliptisitas
(%) sama dengan perbandingan komponen kuadraturnya.
Jika medan magnet horizontal adalah Hx dan medan vertikalnya sebesar Hz, maka

besar sudut yang diberikan adalah:

Instrumentasi
Instrumen VLF yang dibahas adalah produk dari IRIS Instrument dengan nama
produk T-VLF BRGM. Instrumen ini terdiri dari dua unit, unit sensor dan unit
console/T-Unit. Unit sensor adalah penerima gelombang radio dengan jangkauan
frekuensi 10 30 kHz yang dilengkapi dengan automatic gain dan digital filtering.
Pengukuran dilakukan secara otomatis dan dikontrol oleh microprocessor. Pada unit
sensor terdapat tiga sensor magnetik X, Y, dan Z yang saling tegak lurus satu sama
lain. Terdapat dua inklinometer pada sensor X dan sensor Y untuk mengkoreksi posisi
miring dan memungkinkan sensor untuk memperoleh data yang direferensikan pada
bidang horizontal nyata dan bidang vertikal nyata. Unit sensor ini mampu mengukur
dua frekuensi secara bersamaan.
Mode Pengukuran

Mode Tilt Angle

Mode tilt angle digunakan untuk memperkirakan struktur konduktif maupun kontak

geologi seperti zona alterasi, patahan, atau dyke konduktif. Dalam mode ini
disarankan untuk memilih pemancar yang letaknya sejajar dengan strike target dengan
toleransi 45 derajat. Dalam konfigurasi tersebut, medan magnet primer yang tegak
lurus terhadap struktur akan menimbulkan fluks yang maksimum sehingga
mendapatkan anomali yang paling jelas.

Desain Survey Mode Tilt

Mode Resistivity
Mode resistivity digunakan untuk memperkirakan struktur dyke resistif dan
mendelineasi unit geologi dengan pemetaan resistivitas. Dalam mode ini dianjurkan
untuk memilih pemancar yang letaknya tegak lurus dari strike target: medan elektrik
mempunyai variasi amplitude yang lebih tinggi dibanding dengan medan magnetik
dan harus tegak lurus terhadap struktur supaya mendapatkan anomali yang jelas.

Desain Survey Mode Resistivity


Limitasi Metode VLF

Kelemahan Metode VLF


Metode

VLF

umumnya

digunakan

sebagai

survey

pendahuluan

untuk

mengidentifikasi area anomali untuk diteliti lebih lanjut setelahnya menggunakan


metode geofisika lainnya atau pengeboran
Beberapa kelemahan metode VLF antara lain:

Pengukuran VLF sensitif terhadap interferensi lokal seperti keberadaan pipa besi,
power-line, pagar besi, dan benda konduktif lainnya.

Interpretasi metode ini pada dasarnya kualitatif.

Efek topografi mempengaruhi data dan sukar untuk dihilangkan.

Pemancar VLF rentan terhadap mati listrik atau maintenance tidak terjadwal.

Kondisi ionosfer berpotensi mempengaruhi kualitas data

Kedalaman Penetrasi
Kedalaman yang dapat dicapai dikontrol oleh sebuah besaran yang dinamakan
electrical skin depth. Skin depth bergantung pada resistivitas batuan utama dan
frekuensi gelombang yang digunakan. Besarnya skin depth dihitung dengan formula:

Dengan:
= Skin Depth
= resistivitas batuan penutup
= frekuensi pemancar (Hz)

Prinsip Kerja Conductivity Meter


CONTROL SYSTEM

/.post-meta
BY ONNY
Conductivity meter adalah alat untuk mengukur nilai konduktivitas listrik
(specific/electric conductivity) suatu larutan atau cairan. Nilai konduktivitas listrik
sebuah zat cair menjadi referensi atas jumlah ion serta konsentrasi padatan (Total
Dissolved Solid / TDS) yang terlarut di dalamnya. Pengukuran jumlah ion di dalam
suatu cairan menjadi penting untuk beberapa kasus. Salah satu contoh adalah untuk
memonitor kualitas air boiler (baca artikel berikut). Hal ini terkait pengaruh
konsentrasi ion-ion mineral terhadap terjadinya korosi pada pipa boiler (galvanic
corrosion).

Ads Link Tengah

Multi meter
Portable Conductivity Meter
(Sumber)
Konsentrasi ion di dalam larutan berbanding lurus dengan daya hantar listriknya.
Semakin banyak ion mineral yang terlarut, maka akan semakin besar kemampuan
larutan tersebut untuk menghantarkan listrik. Sifat kimia inilah yang digunakan
sebagai prinsip kerja conductivity meter.
Sebuah sistem conductivity meter tersusun atas dua elektrode, yang dirangkaikan
dengan sumber tegangan serta sebuah ampere meter. Elektrode-elektrode tersebut
diatur sehingga memiliki jarak tertentu antara keduanya (biasanya 1 cm). Pada saat
pengukuran, kedua elektrode ini dicelupkan ke dalam sampel larutan dan diberi

tegangan dengan besar tertentu. Nilai arus listrik yang dibaca oleh ampere meter,
digunakan lebih lanjut untuk menghitung nilai konduktivitas listrik larutan.

Prinsip Kerja Conductivity Meter


(Sumber)
Anda tentu tidak asing dengan rumus dasar rangkaian listrik berikut:
V=RxI
..(1)
Dimana V adalah tegangan listrik rangkaian (volt), I untuk arus listrik rangkaian
(ampere), dan R untuk tahanan listrik rangkaian ().
Tahanan listrik (R) berbanding lurus dengan jarak antara dua elektrode (l)
conductivity meter, dan berbanding terbalik dengan luas area elektrode (A; pada
gambar di atas S).
R = ( l/A ) x
..(2)
Dimana adalah tahanan listrik spesifik (.m) larutan.
Jika persamaan (1) dan (2) digabungkan, akan didapatkan persamaan berikut:
V

/I = ( l/A ) x

Dan karena nilai ( l/A ) adalah konstan untuk setiap conductivity meter, maka dapat
diganti dengan sebuah konstanta (C):
V

/I = C x

..(3)
Conductivity meter sebenarnya tidak mengukur nilai konduktifitas listrik, tetapi
mengukur konduktivitas listrik spesifik (specific conductivity). Konduktivitas listrik
spesifik adalah nilai konduktivitas listrik untuk tiap satu satuan panjang.
Konduktivitas listrik spesifik ini disimbolkan dengan (Kappa), adalah kebalikan
dari tahanan listrik spesifik ():

=/
Dimana konduktivitas listrik spesifik menggunakan satuan S/m (Siemens per meter).
Dan jika persamaan di atas dimasukkan ke dalam persamaan (3), maka akan kita
dapatkan persamaan umum perhitungan nilai konduktivitas listrik spesifik:
= CxI / V
..(3)
Prinsip kerja conductivity meter menggunakan persamaan (3) di atas. Dimana besar
tegangan listrik (V) ditentukan oleh sistem, besar arus listrik (I) adalah parameter
yang diukur, serta konstanta (C) didapatkan sebelumnya dari proses kalibrasi
conductivity meter dengan menggunakan larutan yang diketahui nilai konduktivitas
spesifiknya.

Diagram Conductivity Meter

Anda mungkin juga menyukai