METODE MAGNETIK
OLEH:
BESSE MULIANA
R1A117005
KENDARI
2019
SEJARAH METODE GEOMAGNETIK
Medan magnet terestrial telah dipelajari sejak era Gilbert, tapi tidak
sampai tahun 1843 dimana von Wrede yang pertama menggunakan variasi medan
untuk menentukan lokasi deposit dari bijih magnetik yang kemudian
dipublikasikan pada tahun 1879 “The Examination of Iron Ore Deposits Bay
Magnetic Measurements” oleh Thalen yang ditandai dengan penggunaan pertama
metode magnetik.
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga
elemen medan magnet bumi (gambar I), yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan
intensitas kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi :Deklinasi (D), yaitu
sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal yang dihitung dari utara
menuju timur. Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang
horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah.
Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang
horizontal. Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik
total.
2. Medan magnet luar (external field) berasal dari pengaruh luar bumi yang
merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet
dari matahari. Karena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus listrik
yang mengalir dalam lapisan terionisasi di atmosfer, maka perubahan medan
ini terhadap waktu jauh lebih cepat.
3. Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnet lokal (crustal
field). Medan magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral
F S F TO
bermagnet seperti magnetite ( e 7 8 ), titanomagnetite ( e 2 i 4 ) dan lain-lain
yang berada di kerak bumi.
dengan :
H T : medan magnet total bumi
H M : medan magnet utama bumi
H L : medan magnet luar
H A : medan magnet anomali
REFERENSI: