1
magnet
1.1. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu negara maritim besar seharusnya mempunyai para
pelaut yang harus mempunyai inspirasi maritiman yang kuat demi kemajuan dunia
maritim kita.
Seperti pembelajaran terdahulu kompas dan sistem kemudi itu adalah salah satu
pelajaran kompetensi untuk jurusan Nautka yang mana akan digunakan pada saat
taruna praktek kerja laut dan menjadi seorang mualim diatas kapal.
Kompas dan sistem kemudi adalah alat navigasi yang sangat penting bagi seorang
navigator untuk menjalankan sebuah kapal niaga, kompas juga dapat digunakan
untuk menentukan posisi kapal dengan bantuan alat baring navigasi yaitu Azimuth
circle. diatas kapal ada beberapa pedoman yang sering kita jumpai bahkan harus
ada misalnya pedoman magnet dan pedomn gyro begitu juga dengan sebuah
kemudi diatas kapal, kapal tanpa kemudi ibarat kita berjalan tanpa tujuan karena
sebelum kita melakukan pelayaran disuatu wilayah seorang mualim pasti akan
menentukan sebuah garis haluan kemudian kapal akan mengikuti garis haluan
tersebut sampai ketujuannya. Seperti kita ketahui pada kemudi kapal itu ada tiga
sistem cara penggunaanya yaitu Manual, autopilot, dan kemudi darurat. Pada steer
kemudi itu sendiri sistem penggunaannya selain autopilot dan manual ada juga yang
namax NFU, NFU(Non Follow Up) yang sering menggunakan NFU ini biasanya
kapal – kapal supply atau kapal – kapal yang sering melakukan olah gerak.
1
MAGNET
1.2. PEDOMAN MAGNET
Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos yang
berarti batu dari magnesia. magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-
benda lain di sekitarnya seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet terdiri atas
magnet-magnet elementer yang tersusun secara teratur. Magnet mmepunyai bagian
yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet yang terdiri dari kutub
utara (KU) dan kutub Selatan (KS)
Ada tiga macam magnet menurut proses terjadinya yang kita kenal :
1. Magnet alam : Potongan besi yang magnetnya berdasarkan alamiah antara lain
terdapat di Asia.
2. Magnet buatan : Benda baja atau besi yang dijadikan magnet secara buatan oleh
sapuan – sapuan dengan magnet lain.
3. Magnet elektro : batang besi lunak yang dililit dengan kumparan tembaga
(diisolasi) yang dialiri listrik. Batang besi itu akan menjadi magnetis hanya apabila
kumparan dialiri oleh listrik.
Benda Magnetik
2
MAGNET
Dari bentuknya besi magnit ada beberapa macam yaitu :
1. Magnit batang
2. Magnit ladam atau magnit “U”
3. Magnit cincin/ring magnet
4. Magnit jarum
Magnet Kompas bekerja berdasarkan induksi magnet bumi yg terjadi pada besi2
kapal, Baik itu besi keras,lunak maupun setengah keras. Cara kerja Magnetic
Compass berpedoman pada Hukum Coloumb (I,II,III) dan Hukum Induksi Magnetis
Hukum coloumb:
1. Kutub-kutub yang tidak senama dari 2 magnet batang akn saling tarik menarik
sedangkan kutub-kutub senama akan saling tolak menolak.
2. Gaya tari dan gaya tolak magnetis adalah berbanding lurus dengan banyaknya
magnetisme yang terkumpul pada kutub-kutubnya (m1 x m2).
3. Gaya tarik/tolak magnetis berbanding terbalik dengan kwardat jarak dari letak
kutub-kutub yang saling mempengaruhi (d2).
4. Bila digabungkan antara butir b dan c akan mendapatkan rumusan besarnya gaya
tarik-tolak (K), K =(m1x m2 )/(d2).
4
MAGNET
Medan Magnet
Pedoman Magnet adalah sebuah alat navigasi yang di gunakan untuk menentukan
arah dilaut, baik berupa haluan kapal maupun baringan. Dengan bertambah modern
dan praktisnya pedoman gyro, banyak para navigator yang melalikan pedoman
magnit , meskipun pedoman gyro dapat diandalkan namun sebagai alat bantu
navigasi, pesawt ini tetap tergantung pada sumber tenagga dari luar (tenagga listrik)
pedoman gyro dapt sja sewaktu-waktu tidak berfungsi ( apa bila terjadi gangguan
yang kecil saja pada arus kistrik dapat berakibat patal dan penunjukan aranya
menjadi tidak menentu) sebaliknya pad pedoman magnit gangguan yang terjadi
hanya sedikit saja.
Sebuah pedoman magnit sebagai mana telah dijelaskan terdahulu bahwa pedoman
magnit bekerja berdasarkan sifat- sifat magnit dari sebuah magnit batng mgnit yang
terpasang pada mawar pedoman.
Sifat-sifat magnit pada sebuah magnit batang atau suatu magnit jarum antara lain
adalah
1. Memiliki gaya tarik tolak terhadap logam bermagnit lainnya (baja dan besi)
2. Kekuatan gaya tarik tolak tersebut adalah terkuat pad ujung-ujung magnit batang
3. Ujung magnit batang tersebut diberi nama kutub,kutub utara dan kutub selatan
4. Kutub- kutub yang senama dari dua buah magnit batang akan saling tolak
menolak dan kutub-kutubnya yang tidak senama akan taarik menarik
5
MAGNET
5. Apabila sebuah magnit bantang di tempatkan sedemikian rupa sehingga dapat
berputar bebas dalam bidang horizontal, maka kutub-kutubnya akan mengarah
atau menunjuk kekutub-kutub bumi
6. Besarnya kekuatan gaya tarik atau tolak antara dua buah magnit kedua kutub
yang bersangkutan dan berbanding terbalik dengan jarak antara kutub-kutub
pangkat dua (hukum coulomb)
Sesuai dengan penempatan dan fungsinya, ada tiga jenis pedoman magnit yang
lazim di gunakan di atas kapal yaitu :
1. Pedoman standar
2. Pedoman kemudi
3. Pedoman darurat
4. Pedoman sekoci berdiri sendiri
6
MAGNET
Keterangan
a = Ketel.
b = Tutup Kaca.
c = Kaca Baur.
d = Pena (semat).
e = Ujung semat dilengkapi logam iridium.
f = Sungkup dari alumunium.
g = Batu nilam dalam sungkup.
h = Pinggiran dari alumunium.
I = Benang sutra.
k = Batang magnet
m= cincin lenja untuk mengatur keseimbangan
Pada pedoman basah ini ketel pedomannya terbuat dari bulatan torak yg harus
benar – benar kedap air dan udara.
Pada bagian atas dipasang sebuah kaca bening bulat agar pada saat pembacaan
angka – angka skala derajad dapat dibaca dengan jelas.sedangkan tutup pada
bagian bawah berupa kaca baur pandang supaya sinar lampu yang dipasang
dibawahnya dapat menerangi angka – angka skala derajad.secara umum fungsi
cairan yang ada dalam ketel yaitu untuk meredam getaran – getaran kapal
sehingga piringan pedoman lebih tenang dan juga dapat mengurangi kemungkina
kerusakan pada semat dan Mawar pedoman.
Cairan dalam ketel terdiri dari air tawar murni dengan presentase antara 75%
sampai 80% sedangkan Alkohol murninya 100% dengan presentase 20% sampai
25%.
Ruangan dalam ketel pedoman tidak boleh terisi udara karena akan
mengakibatkan korosi bagian dalam ketel. Selain itu dapat mengurangi
ketenangan piringan pedoman. Apabila ada perobahan cuaca antara panas dan
dingin rongga udara dalam ketel pedoman dapat mengakibatkan mawar pedoman
berobah bentuk atau dapat melengkung.
7
MAGNET
Manfaat Campuran alkohol didalam pedoman magnet basah :
1. Untuk menurunkan titik beku air, hal ini sangat berguna apabila pedoman
digunakan ditempat – tempat pada lintang tinggi atau daerah yang mengalami
musim dingin sehinggah cairan pedoman tidak muda membeku
2. Untuk mengurangi kemungkinan korosi dari bagian – bagian dalam ketel
pedoman.
a Keterangan :
Keterangan Gambar :
1. Ketel Pedoman : Tempat bagi keseluruhan bagianbagian kompas, umumnya
terbuat dari kuningan atau perunggu.
2. Piringan Pedoman : Tempat penulisan skala derajat kompas dan arah mata angin.
3. Batangan Magnit : Kekuatan yang mengarahkan arah Utara dan Selatan ke arah
kutub-kutub bumi.
4. Pelampung : Mengapungkan dan menjaga kestabilan posisi dari piringan
pedoman agar tetap rata.
5. Pemberat : Pengatur terhadap gaya gravitasi , untuk membuat piringan pedoman
cepat kembali pada posisi tegak bila terjadi goncangan.
6. Cairan ( Alkohol 25 % dan Air Suling 75 % ) :
Berfungsi untuk :
- Tidak mudah terjadi pengkaratan.
- Cairan tidak mudah membeku.
- Cairan tidak mudah menguap.
- Menghindari cat dalam kompas agar tidak terkelupas.
7. Cincin Kardanus (Cincin Lenja) : Pengatur keseimbangan, supaya kompas selalu
dalamposisi tegak walaupun posisi kapal dalam keadaan miring.
8. Batang Semat : Tegak lurus ditengah-tengah bagian bawah piringan pedoman,
yang merupakan pengatur keseimbangan terhadap kedudukan pelampung,
pemberat dan batangan magnit.
9. Tempat dudukan alat baring (Pesawat Penjera Celah)
10. Kaca Penutup : Sebagai penutup bagian- bagian kompas bagian dalam
8
MAGNET
Pada intinya kegunaannya sama diatas kapal akan tetapi diatas kapal – kapal niaga
lebih bayak menggunakan kompas magnet basah karena perawatanya lebih mudah
dibandingkan dengan kompas magnet kering.
Perbedaan utamanya hanya terletak pada :
- Piringan pedoman basah terapung dalam suatu cairan, sedangkan
- Pirngan pedoman kering tidak menggunakan cairan.
10
MAGNET
Jenis-jenis pedoman ( kompas ) yang lazim di gunakan di atas kapal :
a) Pedoman standar (standard compass)
Ialah suatu pedoman magnit yang digunakan untuk bernavigasi yang di pasang
di rumah pedoman (binnacle) yang berisi alat-alat pengoreksi yang di
persyaratkan serta di lengkapi dengan alat baca azimut yang sesuai (alat
pembaring: azimuth circle,pelorus, dll)
b) Pedoman kemudi (steering compass)
Ialah pedoman yang digunkan untuk keperluan pengemudian kalpal yang
dipasang di rumah pedoman yang sesuia dan apabila oedoman kemudi berupa
pedoman magnit harus dilengkapi dengan alat-alat pengoreksi yang
dipersyartan.
c) Pedoman darurat / cadangan
Pedoman yang berfungsi untuk mengganti salah satu pedoman standard atau
pedoman kemudi bila terdapat kerusakan
12
MAGNET
1) Pedoman magnet dan magnetism
Kekuatan gaya magnetisme (magnetic force / ‘flix’) dari pada magnet batang
terpusat pada kutub-kutubnya (ujung-ujung magnet batang) sampai dengan 1/12
x panjang magnet batang. Apbila dua magnet batang atu lebih didekatkan, maka
diantara mereka akn saling mempengaruhi, yaitu bila kutub-kutub senama
didekatkan akan terjadi gaya tolak-menolak, dan apabila kutub-kutub yang
berlawanan di dekatkan, akan timbul gaya tarik-menarik.
Magnetisme pada batang logam dapat bersifat tetap (permanent) dan dapat juga
sementara (induced). Pada magnetisme yang bersifat tetap walau pengaruh
magnetisme dari suatu batang magnet di jauhkan, maka batang logam itu masih
tetap bernagnet.
Namun logam dengan magnetisme sementara, bila pengaruh magnet dijauhkan \,
sedikit demi sedikit induksi magnetis akan hilang.
Lamanya magnetisme nertahan pada logam tersebut (retentify) tergantung dari
jenis logam yang diinduksi. Disini kita mengenal beberapa istilsn seperti : besi
keras, besi setengah keras, dan besi lunak.
3) Magnetisme kapal
Pada waktu pembangunan kapal, terjadi berbagai kegiatan seperti :
a) Pengelasan
b) Pukulan – pukulan keras pada masa besi
c) Getaran
13
MAGNET
d) Pemindhan dan penempatan berbagai macam massa besi yang masing-
masing memiliki kekerasan yang berbeda.
Pada akhirnya terbentuklah magnetisme permanen pada besi –besi kapal yang
mempengaruhi penunjukan arah dari pada magnet batang yang dugunakan pada
pedoman magnet kapal (induksi magnetisme).
5) Azas-azas penimbalan
1. Gaya magnetis yang menyababkan deviasi, di lenyapkan oleh gaya yang
sama dan sejenis, tetapi yang bekerja dalam arah yang berlawanan.
2. Kutub perm,anent di dalam kapal harus di timbale oleh magnet permanent.
3. Kutub transien di dalam besi lunak vertikal harus ditimbal oleh massa besi
lunak vertikal
4. Kutub transien didalam besi lunak horizontal yang sejenis.
14
MAGNET
1.4. RANGKUMAN
Pedoman adalah sebuah alat navigasi yang di gunakan untuk menentukan arah
dilaut, baik berupa haluan kapal maupun baringan. Dengan bertambah modern dan
praktisnya pedoman gyro, banyak para navigator yang melalikan pedoman magnit ,
meskipun pedoman gyro dapat diandalkan namun sebagai alat bantu navigasi,
pesawt ini tetap tergantung pada sumber tenagga dari luar (tenagga listrik) pedoman
gyro dapat saja sewaktu-waktu tidak berfungsi ( apa bila terjadi gangguan yang kecil
saja pada arus kistrik dapat berakibat patal dan penunjukan aranya menjadi tidak
menentu) sebaliknya pada pedoman magnit gangguan yang terjadi hanya sedikit
saja.
Walaupun kita selalu mengandalkan pedoman Gyro tetapi diatas kapal pedoman
magnet juga sangat diperlukan apabila terjadi kerusakan pada pedoman gyro.
Pedoman magnet adalah satu – satunya jenis pedoman yang tidak menggunakan
kelistrikan kapal. Sehingga tetap dapat berkerja walaupun listrik kapal rusak. Oleh
karena itu IMO ( international Maritime Organization) melalui konvensi SOLAS
(safety Of Lafe At Sea) Mensyaratkan Bagi semua kapal Niaga untuk dilengkapi
dengan pedoman magnet dengan menetapkan persyaratan konstruksi dan
jumlahnya yang harus ada dikapal.
15
MAGNET
3. Pedoman cadangan (spare Compass) berfungsi untuk menggan salah satu
pedoman tolok atau pedoman kemudi bila terjadi kerusakan secara fisik.
Kepekaan dan ketenangan piringan pedoman terutama tergantung dari
perbandingan
1. Essy !
1) Apa yang dimaksud dengan pedoman jelaskan juga kegunaanya
2) Menurut konstruksinya pedoman ada berapa? Sebutkan
3) Apa perbedaan standard compass dengan steering compass?
4) Gambarkan pedoman kering beserta penjelasanya
5) Apa azaz penimbalan dan sebutkan tujuan dari penimbalan tersebut?
6) Gambarkan pedoman magnet basah beserta penjelasanya ?
7) Bagaimana cara memeriksa kepekaan piringan pedoman ?
8) Jelaskan pendapat kamu apa keuntungan menggunakan pedoman
magnet basah ?
9) Apa bunyi hukum induksi ?
10) Jelaskan bunyi hukum coloumb 1.II dan III ?
16
MAGNET