Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda
yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang
mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di toko
mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber medan magnet
yang sangat banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu
mengarah ke utara dan kutub selatan yang selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita
juga bisa menemukan magnet di dalam alat-alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet
dalam berbagai bentuk, contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang, magnet
lingkaran, magnet jarum (kompas), dan lain-lain. Namun sebenarnya magnet yang ada
sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran, yang biasa
kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan cara sederhana dan tidak
membutuhkan bahan-bahan tertentu yang rumit seperti pada pembuatan magnet buatan.
Kita hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara
pembuatannya pun tak serumit magnet buatan pabrik.
Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di
hutan kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet juga
ikut berperan penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di pintu kulkas.
Tidak hanya itu, magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan. Sejak dulu magnet
sudah digunakan dalam dunia pengobatan, terutama dalam pengobatan alami
(Naturopathy). Selain karena murah, hanya dengan satu set magnetic terbukti sangat
bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga (tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk
hidup sehat alami).

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui sifat-sifat magnet.
b. Untuk mengetahui tentang medan magnet dan induksi magnet.
c. Untuk mengetahui bahan dan cara membuat magnet secara sederhana.
d. Untuk mengetahui manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Magnet


Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet berasal dari bahasa Yunani magnes atau magnetis lithos yang berarti
batuan magnesian. Magnesia adalah nama sebuah propinsi di Yunani pada masa lalu yang
kini bernama manisa (sekarang berada di wilayah Turki), di propinsi inilah pertama kali
magnet di temukan. Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda yang terbuat dari
besi, baja, nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai bahan feromagnetik dengan
daerah magnetik terarah sama sehingga menghasilkan medan magnet disekitarnya.

2.1.1 Penemuan Magnet


Penemuan magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun
yang lalu magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara alami
diciptakan yang dapat menarik potongan besi lainnya. Lodestones merupakan kompas
magnetik pertama.
Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang tersusun dari kutub utara yang
menghadap ke arah kutub selatan magnet dan sebaliknya. Magnet-magnet kecil tersebut
dinamakan domain atau magnet elementer. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet
elementer yang tersusun secara teratur. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya
tariknya yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS).
Ruangan di sekitar magnet yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet disebut medan
magnet. Kuat medan magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet yang disebut fluks.
Menurut proses terjadinya magnet dapat berupa magnet alam dan magnet buatan.
Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat orang / magnet yang secara alami terdapat di
alam tanpa proses pembuatan. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak semula. Magnet alam
mempunyai bentuk yang tidak teratur, seperti batuan alami / bongkahan berbagai batuan
yang dapat menarik benda dari besi. Magnet alam pertama kali ditemukan di kota magnesia
di Asia Kecil. Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia untuk keperluan
tertentu. Magnet buatan terbuat dari besi atau baja. Magnet yang ada sekarang ini, hampir
semuanya adalah magnet buatan.
Berdasarkan bentuknya, magnet buatan mempunyai beberapa bentuk yaitu
a. Magnet batang
b. Magnet tabung
c. Magnet silinder
d. Magnet U
e. Magnet ladam
f. Magnet lingkaran
g. Magnet jarum
h. Magnet lempeng

Hubungan yang menarik antara dua kutub ini yaitu adanya garis gaya magnet
antarkeduanya. Garis gaya ini hanyalah garis khayal dari suatu magnet. Garis gaya ini
berasal dari kutub utara menuju kutub selatan.
Berdasarkan adanya garis gaya inilah akan dihasilkan sifat interaksi antarkutub-
kutub magnet. Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan maka akan terjadi sifat saling
tolak. Sebaliknya, jika dua kutub magnet yang berbeda didekatkan akan terjadi sifat saling
tarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-
menolak, dan kutub tak senama tarik-menarik.
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Selama bertahun-tahun para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada
pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa
dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.

2.1.2 Medan Magnet


Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya
magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di
sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan
magnet. Medan magnet dapat dirasakan atau ada di sekitar kutup magnet. Apabila ada
kutub magnet lain dalam medan medan magnet maka akan ada gaya interaksi magnetik
atau disebut sebagai gaya magnet. Medan magnet dapat timbul dari bahan-bahan dari alam
yang mempunyai sifat kemagnetan atau bisa juga ditimbulkan oleh adanya arus listrik.
Salah satu tokoh terkenal yang meneliti tentang medan magnet adalah Hans Christian
Oersted (1777-1851). Oersted merupakan orang pertama yang dalam percobaannya
mengetahui terjadinya medan magnet oleh arus listrik. Gaya magnet ini dalam aplikasinya
banyak digunakan sebagai dasar dalam mengubah energi listrik menjadi enegi mekanik.
Misalkan dalam pembuatan motor listrik, pembuatan generator. Selain karena adanya arus
listrik medan magnet juga dapat ditimbulkan karena sifat kemagnetan bahan.

Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas
yang diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti
gaya magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya
magnetnya lemah.
Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis gaya magnet
dapat menggambarkan medan magnet. Namun tidak seperti garis gaya listrik yang dapat
berawal dan berakhir pada satu muatan listrik, garis gaya magnet tidak ada awal dan
akhirnya. Garis gaya magnet membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan.
Jadi, medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet,
digambarkan oleh garis gaya magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet. (Sudibyo,
Elok, dkk. 2008: 204-206)

2.1 3 Induksi MagnetPada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada
titik tersebut mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi
magnet. Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada
setiap titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut. Induksi magnetik
pada batang magnet akan muncul seperti diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini.

Banyaknya garis-garis induksi magnet yang melalui satuan luas bidang dinyatakan sebagai
besar induksi magnet di titik tersebut. Banyaknya garis-garis induksi magnet dinamakan
fluks magnet sedang banyaknya garis-garis induksi magnet persatuan luas dinamakanrapat
fluks magnet (B). Hubungan antara fluks magnet dan rapat fluks magnet dapat dinyatakan
dalam persamaan sebagai

Dalam sistem MKS, satuan fluks magnet adalah weber (W) atauTesla m2, sedang satuan
rapat fluks magnet adalah weber/m2 (W/m2) atau dikenal dengan Tesla (T). Untuk sistem
CGS satuan fluks magnet adalah Maxwell (M), sedang satuan rapat fluks magnet adalah
Maxwell/cm2 (M/cm2). Satuan Maxwell/cm2 disebut juga dengan nama Gauss (G).
Hubungan satuan sistem MKS dan sistem CGS adalah 1 T = 104 G.

2.2 Sifat-Sifat Magnet


Magnet memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Mampu menarik benda-benda yang mengandung bahan besi, kobalt atau nikel.
2. Kekuatan gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Makin
dekat jarak kutub magnet terhadap suatu benda, makin kuat tarikan magnet itu.
3. Magnet mempunyai 2 buah kutub, yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan
(South/S).
4. Kutub utara magnet menunjuk ke arah selatan bumi, kutub selatan magnet menunjuk
ke arah kutub utara bumi.
5. Kompas merupakan alat penunjuk arah. Di dalam terdapat magnet jarum yang
bergerak bebas. Jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan.
6. Kutub-kutub magnet yang sama akan tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak
sama akan tarik menarik.
7. Gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tipis seperti kertas, plastik.

2.3 Teori Magnet Elementer


Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer. Prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang
tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Sebuah kapur jika dibagi menjadi bagian-bagian
yang sangat kecil. setiap bagian itu masih mempunyai sifat kapur. Demikian pula magnet,
jika dibagi-bagi, setiap bagian magnet masih mempunyai dua jenis kutub magnet, yaitu
kutub utara magnet (U) dan kutub selatan magnet (S). Berdasarkan kenyataan itu,
dikembangkanlah teori magnet yang disebut teori magnet elementer.
Dalam teori ini dikatakan bahwa sifat magnet suatu benda (besi atau baja) ditimbulkan oleh
magnet-magnet kecil dalam benda tersebut yang disebut magnet elementer. Suatu benda
akan bersifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung
sama dan tidak mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai
arah acak (sembarang). Pada besi magnet, elementernya menunjuk arah yang sama. Antar
magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Akan
tetapi, di bagian ujung magnet hanya terdapat gaya tolak-menolak.
Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat, sedangkan
bagian tengahnya lemah. Pada besi bukan magnet, magnet-magnet elementernya
mempunyai arah acak atau sembarang Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-
menolak antar magnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan
magnet tidak terdapat gaya magnet (sifat magnet).
Benda-benda yang magnet elementernya mudah diatur arahnya dapat dibuat menjadi
magnet. Namun, magnet ini kemagnetannya tidak awet. Magnet yang demikian disebut
magnet lunak. Sebaliknya, ada benda yang sulit dijadikan magnet. Namun, setelah menjadi
magnet. kemagnetannya awet. Magnet yang demikian disebut magnet keras.

2.4 Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik


Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik
benda lain yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan
benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan
magnet. Namun, tidak semua benda logam yang berada di dekat magnet dapat ditarik.
Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
a. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan
kuat. Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
b. Bahan non magnetik
1. Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu
2. Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.

Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada
yang mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet,
tetapi setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu,
baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat
magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh
karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat
tipe:
a. Magnet Permanen Campuran
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet
permanen campuran dibagi menjadi:
 Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
 Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
 Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
b. Magnet Permanen Keramik
Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan bersifat
keras serta memiliki gaya tarik kuat.
c. Magnet Besi Lunak
Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat
kemagnetannya tidak keras dan sementara.
d. Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga,
dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.

Berdasarkan penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan


menyimpan sifat magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam
magnet keras dan magnet lunak. Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja
dan alcomax. Bahan ini sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah
bahan tersebut menjadi magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan sifat
magnetiknya relative sangat lama. Karena pertimbangan atau alasan itulah bahan-bahan
magnet keras ini lebih banyak dipakai untuk membuat magnet tetap (permanen). Contoh
pemakaiannya adalah pita kaset dan kompas. Bahan-bahan magnet lunak, misalnya besi
dan mumetal, jauh lebih mudah untuk dijadikan magnet. Namun demikian, sifat
kemagnetannya bersifat sementara atau mudah hilang. Itulah sebabnya, bahan-bahan
magnet lunak ini banyak dipakai untuk membuat electromagnet (magnet listrik). (Budi
Prasodjo, 2007: 242-243).Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar
untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).

2.5 Gaya Lorentz


Kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu
medan magnet B Hendrik Antoon Lorentz adalah seorang peneliti efek yang akan timbul
dari kawat dan medan magnet yang saling berinteraksi. Penelitian ini menghasilkan istilah
gaya Lorentz, yaitu gaya yang timbul akibat interaksi penghantar arus dalam medan
magnet. Gaya ini mempunyai arah tertentu. Penentuan arah gaya dipengaruhi oleh arah arus
dan medan magnet. Metode yang digunakan untuk menentukan arah gaya tersebut dikenal
dengan kaidah tangan kanan. Kaidah ini menempatkan ketiga jari, yaitu ibu jari, telunjuk
dan jari manis dengan posisi saling tegak lurus.
Rumus : F = B x L x l
Keterangan :
F = Gaya lorentz, satuannya newton (N)
B = Kuat medan, satuannya tesla (T)
L = kuat arus listrik, satuannya ampere (A)
l = panjang kawat penghantar, satuannya meter (m)
Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh muatan
listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet, B. Arah
gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik
(v) ke arah medan magnet, B, seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
di mana
F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B adalah medan magnet (dalam unit tesla)
q adalah muatan listrik (dalam satuan coulomb)
v adalah arah kecepatan muatan (dalam unit meter per detik)
× adalah perkalian silang dari operasi vektor.
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan
magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah tangan
kanan):
di mana
F = gaya yang diukur dalam unit satuan newton
I = arus listrik dalam ampere
B = medan magnet dalam satuan tesla
= perkalian silang vektor, dan
L = panjang kawat listrik yang dialiri listrik dalam satuan meter.

Gaya lorentz diterapkan pada peralatan-peralatan berikut ini :


a). Motor listrik
b). Alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, dan multimeter.

2.7 Contoh Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari


Magnet dapat ditemukan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
Jarum kompas adalah dari magnet permanen.
Pintu kulkas memiliki magnet permanen agar selalu tertutup.
Kartu ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang berisi informasi.
TV dan monitor komputer menggunakan elektromagnetik untuk menghasilkan gambar.
Mikrofon dan speaker menggunakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik.
Media rekaman magnetik: Tape VHS biasa mengandung golongan tape bermagnet.
Informasi yang memproduksi video dan suara dikodekan pada lapisan bermagnet pada
tape.
Kaset audio kompak mengandung magnet untuk menghasilkan audio.
Kartu kredit, kartu debit, dan kartu ATM: Semua kartu ini memiliki jalur bermagnet
pada sisi-sisinya. Jalur ini mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menghubungi
institusi keuangan pribadi dan menghubungkan dengan rekening bank.
Magnet di lemari es memastikan pintu lemari es kedap udara, dengan itu menghindari
pemborosan energi.
Loudspeaker dan mikrophon: Loudspeaker merupakan kombinasi magnet permanen
dan elektromagnetik. Loudspeaker pada dasarnya perangkat yang mengkonversi energi
listrik (sinyal) ke energi mekanik (suara). Elektromagnetik membawa sinyal, yang
menghasilkan perubahan bidang megnet dan menarik bidang yang ada pada magnet
permanen. Pergerakan penarikan dan penolakan menggerakkan kon, yang menghasilkan
suara. Kebanyakan speaker tergantung kepada teknologi ini, tetapi ada juga yang
menggunakan konsep yang berbeda.Mikrophon memiliki kon atau selaput yang terlekat
pada gelongan kabel. Gelung itu terletak dalam megnet berbentuk khusus. Bila suara
mengegarkan selaput maka gelung itu turut bergetar dan menghasilkan voltage saat ia
melalui medan magnet. Voltage dalam kabel ini adalah sinyal listrik yang mewakili
suara asal.
11. Motor listrik dan generator: Motor listrik (seperti speaker) tergantung pada
kombinasi eletromagnet dan magnet permanen, dan seperti speaker, mengganti energi
listrik menjadi energi mekanis. Generator bertindak merubah energi mekanis ke energi
listrik.
12. Transformer / trafo : Transformer merupakan perangkat yang mengkonversi energi
listrik antara dua perangkat yang terpisah mengngunakan listrik melalui konektor
magnet.

2.8 Kemagnetan Bumi


2.8.1 Bumi Sebagai Medan Magnet
Batuan-batuan pembentuk bumi juga mengandung magnet elementer. Bumi
dipandang sebagai sebuah magnet batang yang besar yang membujur dari utara ke selatan
bumi. Magnet bumi memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet
bumi terletak di sekitar kutub selatan bumi. Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di
sekitar kutub utara bumi. Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat memperngaruhi
jarum kompas dan magnet batang yang tergantung bebas.
Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal dari
kutub selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah
utara-selatan geografis. Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan garis-garis
gaya magnet bumi yang menyimpang terhadap arah utara-selatan geografis.

2.8.2 Deklinasi dan Inklinasi


Jika kita perhatikan kutub utara jarum kompas dalam keadaan setimbang tidak tepat
menunjuk arah utara dengan tepat. Penyimpangan jarum kompas ini terjadi karena letak
kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang
terhadap letak kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi mengalami
penyimpangan terhadap arah utara-selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara
jarum kompas akan membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi (geografis). Sudut
yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis disebut
deklinasi. Pernahkan kamu memperhatikan mengapa kedudukan jarum kompas tidak
mendatar. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi karena garis-garis gaya magnet bumi
tidak sejajar dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum
kompas me- nyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub
utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut
yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi. Alat
yang digunakan untuk menentukan besar inklinasi disebut inklinator. (Amrulloh, 2009).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Magnet bukan hanya sekedar benda yang memiliki medan magnet. Namun, magnet
juga memiliki ciri khas tertentu, seperti :
a. Dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
b. Magnet dapat menembus benda-benda tertentu.
c. Gaya tarik terbesar terdapat pada kutubnya.
d. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, sedangkan kutub magnet yang
tidak senama akan tarik menarik.

Magnet dapat dibuat dengan cara dan benda-benda yang sederhana. Magnet
memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran
Manfaatkan magnet dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama.
DAFTAR PUSTAKA

 Abadi, Irawan.2009.IPA TERPADU Untuk SMP/MTs. Klaten:Intan Pariwara


 Abdullah,Spd,M.K.2008.INTISARI FISIKA SMP. Jakarta:Pustaka Sandro Jaya
 http://en.wikipedia.org/wiki/Magnet
 http://mumtaza.wordpress.com/2007/11/20/mengenal-magnet-cara-membuatnya/
 http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/percobaan-lainnya/152-membuat-
magnet-sederhana
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang "MAGNET" dengan baik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata pelajaran FISIKA yang wajib dikerjakan
oleh siswa.
Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan
tentang magnet, sifat, serta kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penulisan makalah ini, penulis tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan
serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebelumnya penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun.
Demikianlah makalah ini penulis buat, mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk
kita semua.

Bireuen, Desember 2018


Penulis

ELLA SAFATUNNIDA
D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : ELLA SAFATUNNIDA

KELAS : XII.MIA.4

PELAJARAN : FISIKA

PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA & OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 BIREUEN
2018 / 2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Tujuan.......................................................................................... 1
BAB 11 Pembahasan
2.1 Pengertian magnet.......................................................................... 2
2.2 Sifat-sifat magnet........................................................................... 6
2.3 Teori Magnet Elementer................................................................. 7
2.4 Bahan Magnetik dan nonmagnetik.................................................. 7
2.5 Gaya Lorentz................................................................................. 9
2.6 Membuat, Menghilangkan, serta Menyimpan magnet....................... 10
2.7 Contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari................. 13
2.8 Kemagnetan bumi........................................................................... 14

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan............................................................................ 17
3.2 Saran...................................................................................... 17

Daftar Pustaka...................................................................................... 18

Anda mungkin juga menyukai