Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang


Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda
yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang
mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di
toko mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber
medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara
yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan yang selalu mengarah ke selatan.
Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di dalam alat-alat elektronik.
Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk, contohnya magnet U (sepatu
kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dll. Namun
sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi
secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu
organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada
organisme tersebut. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel
hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.

2.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah,
1. Bagaimana Penjelasan tentang kemagnetan?
2. Bagaimana Penjelasan tentang bioteknologi dan produksi pangan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kemagnetan
A. Pengertian Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti
batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu
yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung
batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.

Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Medan magnet ini
tidak terlihat tetapi bertanggung jawab untuk properti yang paling menonjol dari
magnet, yaitu kekuatan yang menarik pada bahan feromagnetik, seperti zat besi, dan
menarik atau mengusir magnet lainnya. Magnet bisa dalam wujud magnet tetap atau
magnet tidak tetap. Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet
buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub.

B. Medan Magnet
Gejala kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat erat. Sifat kemagnetan tidak
hanya ditimbulkan oeh bahan magnetik, tetapi juga arus listrik. Dalam ilmu Fisika,
medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik
(arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan
putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik. Inilah yang
menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”). Sebuah medan magnet
adalah medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang
dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah
jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.

Pada tahun 1819 Oersted (Hans Christian Oersted, Denmark,1777 – 1851)


menemukan bahwa disekitar arus listrik terdapat medan (induksi) magnet. Besarnya
gaya magnet yang ditimbulkan sebanding dengan kuat arus dan berbanding terbalik
dengan jarak magnet (kutub magnet) terhadap arus. Arah penyimpangan kutub Utara
magnet jarum pada percobaan Oersted ditentukan dengan kaidah tangan kanan
Ampere, Yaitu: Jika penghantar yang berarus listrik dibentangkan antara magnet
jarum dan tangan kanan, sedangkan arus listrik mengalir dari pergelangan ke ujung
jari maka kutub Utara magnet jarum menyimpang searah ibu jari.

Magnet dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Magnet Alam

Kata magnet berasal dari magnesia. Magnesia adalah nama suatu daerah di Asia kecil.
Di tempat itu orang pertama kali menemukan batuan yang dapat menarik besi.
Kemudian, orang menamakan batuan itu magnet. Batuan alami yang dapat menarik
benda dari besi disebut magnet alam.Pada zaman dulu orang-orang mencoba untuk
memanfaatkan magnet alam. Magnet tersebut diikat dengan benang tepat di bagian
tengah. Magnet tersebut kemudian digantung. Ternyata magnet selalu menunjuk kea
rah yang sama, yaitu utara dan selatan. Selanjutya, magnet digunakan untuk
membantu perjalan mereka, misalnya di padang pasir, lautan, dan hutan rimba.

2. Magnet Buatan

Selain magnet alam, ada juga magnet buatan. Magnet buatan adalah magnet yang
dibuat orang dari besi atau baja. Magnet buatan digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Magnet buatan ini dijual di toko-toko tertentu. Bentuk magnet buatan bermacam-
macam. Ada yang berbentuk batang, jarum, tabung (silinder), dan ada yang berbentuk
ladam (tapal kuda). Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada
sekarang ini.

Bentuk magnet buatan antara lain:

 Magnet U
 Magnet ladam
 Magnet batang
 Magnet lingkaran
 Magnet jarum (kompas)

C. Ciri-Ciri Magnet
Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :
1 Dapat menarik benda logam tertentu.
2 Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
3 Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
4 Memiliki dua kutub.
5 Tarik menarik bila tak sejenis.
6 Tolak menolak bila sejenis.
Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Ferromagnetik (benda yang dapat diterik kuat oleh magnet)
Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt.
2. Parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah.
Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium.
3. Diamagnetik (benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet).
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.

D. Jenis-Jenis Magnet

1. Magnet tetap

Magnet tetap (permanen) adalah magnet yang tidak memerlukan tenaga atau bantuan
dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).

Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:

a. Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat.

Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo),
merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,

b. Magnet Samarium-Cobalt

Salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen
yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.

c. Ceramic Magnets

d. Plastic Magnets

e. Alnico Magnets

2. Magnet tidak tetap

Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk


menghasilkan medan magnet.

Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.


3. Magnet buatan

Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.

Bentuk magnet buatan antara lain:


a. Magnet U
b. Magnet ladam
c. Magnet batang
d. Magnet lingkaran
e. Magnet jarum (kompas)

E. Cara Pembuatan Magnet Secara Sederhana

Logam yang digunakan untuk membuat magnet adalah besi dan baja. Besi dan baja
dapat dibuat menjadi magnet karna besi dan baja bersifat feromagnetik (mempunyai
sifat magnet yang kuat). Aluminium dan tembaga tidak dapat dibuat menjadi magnet
karna bersifat diamagnetik (tidak mempunyai sifat magnet).

Ada perbedaan pembuatan magnet dari besi dengan pembuatan magnet dari baja. Besi
lebih mudah dibuat menjadi magnet dibandingkan dengan baja. Akan tetapi,
kemagnetan besi lebih cepat hilang, sedangkan kemagnetan baja lebih tahan lama.

Ada beberapa cara membuat magnet, yaitu:

a. Cara Induksi
Pembuatan magnet secara induksi sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, sifat
kemagnetan hasil induksi ini bersifat sementara. Caranya dengan menempelkan
benda-benda yang terbuat dari logam (besi atau baja) dengan magnet. Benda yang
terbuat dari logam ini akan menjadi bersifat magnet. Namun, jika magnet dilepaskan,
sifat kemagnetan benda tersebut juga akan hilang.
b. Cara Gosokan
Magnet yang digosokkan ke suatu batang besi atau baja dapat menyebabkan batang
besi atau baja mempunyai sifat kemagnetan. Semakin lama waktu penggosokan,
semakin lama pula sifat kemagnetan bertahan di dalam batang besi atau baja tersebut.

c. Dialiri Arus Listrik


Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu
penghantar. Magnet yang ditimbulkan disebut elektromagnet. Elektromagnet pertama
kali ditemukan oleh Hans Christian Oersted pada tahun 1819. Elektromagnet bersifat
sementara. Artinya, jika arus listrik diputus, sifat magnet itu akan hilang. Kita dapat
membuat elektromagnet mempunyai kekuatan lebih besar dengan menambah jumlah
baterai dan menambah jumlah lilitan.

F. Kegunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari


Magnet sangat bermanfaat bagi manusia dalam berbagai bidang, diantaranya :
1. Bidang IPTEK
a. Media perekaman magnetic VHS kaset berisi gulungan pita magnetik. Informasi
yang membentuk video dan suara dikodekan pada lapisan magnetik pada pita. Kaset
audio yang umum juga mengandalkan pita magnetik. Demikian pula, di komputer,
floppy disk dan data rekam hard disk pada lapisan tipis magnetik.
b. Kredit, debit, dan kartu ATM
Semua kartu ini memiliki strip magnetik di satu sisi. Strip ini mengkodekan informasi
untuk menghubungi lembaga keuangan individu dan terhubung dengan akun mereka.
c. Televisi umum dan monitor computer
TV dan layar komputer yang berisi tabung sinar katoda menggunakan elektromagnet
untuk memandu elektron ke layar. Layar Plasma dan LCD menggunakan teknologi
yang berbeda..
d. Speaker dan mikrofon
Kebanyakan speaker menggunakan magnet permanen dan kumparan pembawa arus
untuk mengkonversi energi listrik (sinyal) menjadi energi mekanik (gerakan yang
menciptakan suara). Kumparan ini dibungkus sekitar gelendong melekat pada kerucut
speaker dan membawa sinyal sebagai perubahan arus yang berinteraksi dengan bidang
magnet permanen. Kumparan suara terasa kekuatan magnetik dan sebagai respons,
bergerak ke kerucut dan tekanan udara tetangga, sehingga menghasilkan suara.
e. Gitar listrik
Gitar listrik menggunakan pickup magnetik untuk mentransduksi getaran senar gitar
menjadi arus listrik yang kemudian dapat diperkuat. Hal ini berbeda dengan prinsip
belakang speaker dan mikrofon dinamis karena getaran dirasakan langsung oleh
magnet, dan diafragma tidak bekerja.
f. Motor listrik dan generator
Beberapa motor listrik mengandalkan kombinasi elektromagnet dan magnet
permanen, dan seperti pengeras suara, mereka mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Sebuah generator adalah sebaliknya: ia mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik dengan memindahkan konduktor melalui medan magnet.
g. Mainan
Mengingat kemampuan mereka untuk melawan gaya gravitasi dalam jarak dekat,
magnet yang sering digunakan dalam mainan anak-anak, seperti roda Ruang Magnet
dan Levitron, untuk efek lucu.

2. Bidang Kesehatan
a. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penggunaan magnet yang paling umum untuk kesehatan adalah scanner Magnetic
Resonance Imaging (MRI) di rumah sakit. Perangkat raksasa ini membantu dokter
mendapatkan tampilan struktur organ dalam pasien tanpa operasi invasive, hasilnya
kompleks namun akurat. MRI menggunakan magnet untuk menciptakan secara rinci
dan memungkinkan tampilan yang berbeda ketingginannya jika dokter ingin
mengetahui detail lebih lanjut.

b. Mengobati Epilepsi
Pengobatan magnetic dapat mengurangi gejala penyakit epilepsy kronis. Sebuah
penelitian di Jerman pada tahun 1999 menemukan bahwa magnet dengan frekuensi
rendah dapat mengurangi atau membatasi kejang dan efektif bagi pasien yang tidak
mempan dengan pengobatan biasa. Kumparan magnet ditempatkan di samping kepala
untuk mengarahkan gelombang magnet ke otak.penelitian mengklaim bahwa sebagian
besar peserta penelitian berkurang kejangnya hingga setengah. Tapi, pengobatan
magnetic ini hanya bertahan sekitar 6-8 minggu.

c. Mengobati Radang Sendi


Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Peninsula Medical School tahun 2004,
peneliti menemukan bahwa magnet bisa meredakan rasa sakit akibat radang sendi di
lutut dan pinggul. Namun, para peneliti mengakui bahwa hasil tersebut bisa
disebabkan oleh efek placebo.

d. Mengobati Alzheimer
Sebuah penelitian di Italia menemukan bahwa pengobatan magnetic dapat
meningkatkan aktivitas kortikal otak pasien dan membantu memahami dunia di
sekitarnya dengan lebih baik. Laporan yang dimuat dalam Jurnal of Neurology,
Meurology and Psychiatry ini menemukan bahwa stimulasi magnetic yang berulang
dapat bermanfaat bagi pasien penyakit saraf seperti alzheimer.

e. Meringankan Depresi
Pasien depresi yang mendapat stimulasi magnetic mengakui lebih relaks
dibandingkan jika tidak mendapat pengobatan tersebut. Sebuah tim di Universitas
Kedokteran Carolina Selatan mensurvei 190 orang penderita depresi. Setengah
diantaranya mendapatkan pengobatan magnetic. Hasilnya, 14% pasien melaporkan
gejala depresinya menjadi lebih ringan. Sedangkan dalam kelompok paseblo, hanya
5% yang merasakan perbaikan.

f. Membantu Operasi Jantung


Partikel magnetic juga telah digunakan dalam operasi jantung. Para ilmuwan
menggunakan partikel kecil magnet yang melekat pada sel induk untuk membantu
memperbaiki hati yang rusak. Laporan penelitiaan yang dimuat dalam Jounal of
American College of Cardiology ini menemukan bahwa teknik ini efektif pada tikus
dan akan diuji coba pada manusia untuk tahap berikutnya. Efektivitas sel-sel induk
meningkat 5 kali karena partikel magnetmemandu sel-sel ke daerah sasaran.

g. Mengurangi Pembengkakan
Sebuah penelitian oleh University of Virginia membuktikan bahwa magnet dapat
mengurangi pembengkakan. Ilmuwan menemukan bahwa magnet statis mampu
mengurangi pembengkakan kaki belakang tikus hingga 50%. Teorinya adalah daerah
yang terkena kalsium dan sel otot menyebabkan pelebaran pembuluh darah arteri.
Dengan memaparkan magnet, pelebaran tersebut dapat dikurangi.

h. Memperbaiki Jaringan yang Luka


Pemanfaatan medan magnet pada bagian yang luka dapat membantu mengembalikan
keseimbangan elektromagnet menjadi normal kembali, dimana medan magnet akan
melancarkan peredaran darah (dinding kapiler) dan jaringan-jaringan otot sehingga
aliran darah meningkat dengan membawa oksigen dan nutrisi begitu banyak ke bagian
jaringan yang luka (hal ini dapat menghilangkan rasa nyeri dan pembengkakan pada
jaringan luka dengan kata lain dpat mempercepat penyembuhan luka). Kenapa
demikian? Karena fungsi dari fisik dan mental tubuh manusia dikendalikan oleh
electromagnet yang diakibatkan dari pergerakan ion elektrokimiawi di dalam tubuh.
Pada saat ada jaringan luka, ion energy postif bergerak kearah luka (daerah yang
mengalami kerusakan) sehingga menimbulkan rasa sakit dan terjadi pembengkakan.

G. Cara Menghilangkan Magnet


Penghilangan sifat magnet dapat dilakukan dengan mengacak arah oreantasi domain-
domain magnetik dalam bahan. Berikut beberapa cara diantaranya
1. Pemanasan
Jika bahan dipanaskan maka atom-atom akan bergerak lebih keras. Akibat arah
orientasi kemagnetan atom-atom berubah dan akibatnya mengubah arah kutub
kemagnetan domain. Arah kutub domain menjadi acak sehingga sifat kemagnetan
bahan menjadi hilang.

2. Pemukulan
Pemukulan yang terus menerus pada bahan magnetik dapat pula mengubah arah kutub
domain menjadi acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan juga dapat hilang.

3. Dililiti kumparan yang dialiri arus bolak-balik (AC).


Jika sebuah batang magnet ditempatkan dalam kumparan yang dialiri arus bolak-
balik, maka magnet batas tersebut berada dibawah pengaruh magnet lain (magnet
kumparan) yang memiliki arah kutub berubah-ubah. Hal ini dapat mengganggu arah
orientasi domain magnetik dalam bahan sehingga arah orientasi domain menjadi acak.
Akibatnya sifat kemagnetan bahan menjadi hilang. Contoh : pita kaset terbuat dari
bahan magnet. Pita kaset yang terkena panas, misalnya sengatan matahari dapat rusak
karena kehilangan sifat magnetiknya. Akibatnya, tidak dapat menghasilkan musik
yang enak didengar.

2.2. Bioteknologi dan Produksi Pangan


A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada
ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular,mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan
kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang
ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
B. Pemanfaatan Bioteknologi dalam Bidang Pangan
Secara garis besar kegiatan bioteknologi dalam bidang pangan meliputi :
1. Teknologi sel mikroba, untuk produksi pangan terfermentasi dan aditif pangan.
Teknologi sel mikroba sudah diaplikasikan dibidang pangan beberapa abad yang lalu.
Tujuan dari tekniologi sel mikroba ini adalah untuk pengawetan pangan yang
menghasilkan berbagi jenis pangan terfermentasi seperti dadih (yoghurt dan keju),
tauco, tape dan sebagainya. Sedangkan teknologi mikrobial yang bertujuan untuk
menghasilkan bahan kimia (sekaligus bahan pangan) adalah produksi etanol oleh
khamir dan proses lanjutannya untuk mengahasilkan cuka (asam asetat) oleh bakteri.
Pada awal abad ke II ditemukan teknologi produksi gliserol oleh khamir yang
diransang oleh kebutuhan untuk memproduksi dinamit. Berbagai macam asam dan
enzim sudah dapat dihasilkan dengan bantuan mikroba ini. Bahkan sederetan bahan
kimia lain yang telah dapat diproduksi secara mikrobial. Mikroba sudah terbukti
merupakan agen biologis yang sangat potensial untuk mengahsilkan berbegai jenis zat
kimia. Banyak diantaranya merupakan bahan aditif pangan. Teknologi produksi aditif
pangan secara mikrobial dilandasi oleh teknik manipulasi metabolisme agar zat yang
dikehendaki terakumulasi dan dikeluarkan dari dalam sel. Teknik manipulasi
metabolisme ini diperoleh dari mutasi konvensional seperti radiasi dengan sinar X,
UV, Gamma dan penggunaan mutagen kimia, maupun mutasi modern melalui
rekayasa genetik.

2. Aplikasi enzim baik untuk persiapan bahan maupun pengolahan pangan.


Teknologi aplikasi enzim untuk persiapan maupun pengolahan pangan sangat luas.
Aplikasi yang tergolong kelompok pertama, misalnya pembuatan sirup glukosa dari
pati-patian yang melibatkan enzim-enzim α dan β amylase, amiloglukosidase dan
pullulanase, konversi glukosa ke fruktosa oleh glukosaisomerase, penggunaan
pektinase untuk membantu ekstraksi pati dari bahan asalnya, modifikasi pati untuk
mengubah sifat fungsionalnya dan sebagainya. Kelompok kedua, misalnya
penggunaan lipase untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant, mentega, coklat tiruan,
protease untuk membantu pengempukan daging, mencegah kekeruhan bir, naringinase
untuk menghilangkan rasa pahit pada juice jeruk, glukosa oksidase untuk mencegah
reaksi pencoklatan pada produk tepung telur dan lain-lain.
3. Kultur sel atau jaringan tanaman dan tanaman transgenik.
Sel tanaman mempunyai kemampuan yang disebut “totipotency”, yaitu kemampuan
tumbuh dan berkembang biak untuk menjadi tanaman lengkap pada medium yang
memenuhi syarat. Sel tersebut dapat tumbuh tanpa mengalami deferensiasi. Hal ini
tertgantung pada kadar hormone pertumbuhan yang diberikan. Pemberdayaan sel atau
jaringan tanaman bertujuan untuk :
a. Produksi zat kimia atau aditif pangan
b. Menumbuhkan tanaman (dengan produk bahan pangan) bersifat tinggi.
c. Menumbuhkan tanaman dengan produktifitas bahan pangan tinggi.
Sifat variasi somaklonal dari sejumlah populasi sel tanaman yang tumbuh dapat
digunakan untuk menseleksi sel tanaman yang unggul untuk memproduksi metabolit
tertentu. Produk-produk aditif dari sel tanaman tersebut berguna untuk :
a. Zat warna pangan (antosianin, betasinin, saffron)
b. Flavor (strawberry, anggur, vanilla, asparagus)
c. Minyak atsiri (mint, ros, lemon bawang)
d. Pemanis (steviosida, monelin)
Tanaman transgenik adalah khususnya tanaman yang mempunyai gen hasil alihan dari
mikroorganisme lain. Contoh tanaman transgenik adalah tanaman yang mengandung
gen racun serangga dari Bacillus thuringiensis (gen Bt). Tanaman kentang tahan
terhadap herbisisda biolaphos, tanaman kapas tahan terhadap herbisisda glyphosate.

4. Kultur sel hewan dan hewan transgenik.


Kultur sel hewan adalah sisitem menumbuhkan sel manusia maupun hewan untuk
tujuan memproduksi metabolit tertentu. Aplikasi dari system ini banyak digunakan
untuk menghasilkan produk-produk farmasi dan kit diagnostik dengan jenis produk
berupa molekul protein kompleks. Aplikasi yang berhubungan tidak langsung dengan
masalah pangan, misalnya: penetapan jenis kelamin dari embrio yang akan ditanam,
penentuan masa ovulasi dari sapid an fertilisasi in vitro untuk hewan. Adapun contoh-
contoh produk yang biasa dihasilkan oleh sel hewan misalnya: interferon, tissue
plasminogen activator, erythroprotein, hepatitis B surface antigen.
Hewan transgenic adalah hewan yang menerima gen pindahan dari organisme lain
(atau hewan yang sama) untuk tujuan-tujuan yang tentunya dianggap menguntungkan
bagi manusia.
5. Rekayasa protein.
Aplikasi rekayasa protein dalam bidang pangan melibatkan dua hal yaitu :
a. Enzim melalui modifikasi molekul protein, untuk stabilitas enzim pada
kondisi-kondisi khusus. Misalnya perbaikan kestabilan termal dari enzim
glukosa isomerase.
b. Modifikasi protein pangan untuk mengubah sifat fungsionalnya, untuk
memperbaiki sifat elastisitas, kemampuan membentuk emulsi atau
kemampuan menstabilkan tekstur.

Manfaat Bioteknologi dalam Bidang Pangan


Peran bioteknologi, khusunya pemanfaatan mikroba dalam bidang pangan, telah
cukup luas dikenal masyarakat. Dengan mudah, kita dapat menemukan makanan dan
minuman hasil fermentasi mikroba. Adapun manfaat bioteknologi dalam bidang
pangan adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi. Contohnya: tempe, roti
dan nata de coco.
2. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol.
Contohnya: tapai, bir dan wine.
3. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi Asam.
Contohnya: yoghurt, keju, sauerkraut dan pikel (acar).
4. Menghasilkan produk bahan penyedap. Contohnya: tauco, kecap, terasi,
dan cuka.
Sedangkan masalah dari adanya bioteknologi dalam bidang pangan adalah munculnya
penyakit biotipe baru dari produk bioteknologi pangan.

C. Produk Bioteknologi dalam Bidang Pangan


Secara garis besar, produk bioteknologi dalam bidang pangan dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut :
1. Produk makanan bergizi tinggi
a. Tempe
Salah satu contoh makanan bergizi tinggi hasil bioteknologi adalah tempe. Tempe
merupakan makanan tradisional masyarakat Indonesia yang sudsah dikenal sejak
dulu. Tempe dibuat dengan memanfaatkan jamur genus Rhizopus, seperti R.
stoloniferus, R. oligosporus, dan R. oryzae. Tempe memiliki beberapa keungulan,
yaitu bergizi tinggi dan mudah dicerna. Hal itu disebabkan selama proses fermentasi,
jamur Rhizopus menghasilkan enzim protease yang mampu mendegradasi protein
menjadi asam amino dan juga menghasilkan enzim lipase yang menguraikan lemak
menjadi asam lemak. Baik asam amino maupun asam lemak merupakan senyawa
sederhana yang langsung dapat diserap oleh tubuh.
b. Oncom
Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur
Neurospora sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye
yang merupakan pewarna alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase,
lipase protease yang aktif selama proses fermentasi. Selain itu, juga dapat
menguraikan bahan-bahan dinding sel ampas kacang kedelai, singkong, atau
kelapa.Fermentasi ini juga menyebabkan terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai
ester yang beraroma sedap.
c. Roti
Roti juga termasuk makanan produk bioteknologi yang bergizi tinggi. Roti dibuat
dengan cara fermentasi oleh ragi atau yeast. Dalam pembuatan roti, produk fermentasi
yang diperlukan hanyalah karbon dioksida. Karbon dioksida membentuk gelembung-
gelembung udara dalam adonan roti. Gelembung-gelembung udara tersebut menjadi
roti bertekstur ringan atau berongga-rongga. Adonan roti terdiri atas campuran tepung
terigu, garam, lemak, air dan yeast. Yeast tidak memiliki enzim untuk memecah
amilum yang terdapat didalam tepung, tetapi penambahan air mengaktifkan enzim
amilase yang ada didalam tepung terigu. Selanjutnya, enzim amylase memecah
amilum menjadi gula dan gula difermentasi menjadi alcohol serta karbon dioksida
oleh yeast.
d. Nata de coco
Nata de coco merupakan produk fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter
xylinum. Nata sebenarnya adalah polisakarida (selulosa) yang disintesis bakteri
tersebut selama proses fermentasi berlangsung. Biosintesis selulosa ini menggunakan
sumber gula yang berasal dari medium air kelapa, yaitu glukosa dan fruktosa.

2. Produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol


a. Tapai
Tapai merupakan makanan beralkohol yang memiliki rasa khas dengan kandungan
alkohol 3-5 %. Untuk membuat tapai digunakan ragi tapai. Pada ragi tapai terdapat
berbagai mikroorganisme, umumnya dari kelompok jamur dan khamir (yeast). Pada
saat fermentasi tapai terjadi proses sakarifikasi pati (amilum) oleh enzim amilase yang
dihasilkan oleh jamur, kemudian dilanjutkan dengan fermentasi alkohol oleh khamir.
b. Bir
Bir dibuat dari tumbuhan barley (sejenis gandum). Pada umumnya yeast yang
digunakan dalam pembuatan bir adalah Saccharomyces cerevisiae dan S.
carlsbergensis. Enzim-enzim yang terdapat didalam yeast mengubah maltosa dalam
biji barley menjadi glukosa. Fermentasi bir umumnya memakan waktu 5-14 hari,
bergantung pada jenis bir dan hasil pengubahan gula menjadi alcohol, yaitu 3-5 %
larutan.
c. Minuman anggur atau wine
Minuman anggur atau wine terbuat dari sari buah anggur yang juga difermentasikan
oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Jenis minuman anggur yang dihasilkaan
bergantung pada jenis buah anggur yang digunakan, proses fermentasi, dan cara
penyimpanannya. Rasa dan aroma anggur bergantung pada asam-asam organik dan
senyawa-senyawa aromatik organik yang terdapat didalam sari buah anggur dan
proses fermentasi. Minuman anggur umumnya mengandung alkohol dengan kadar 10-
15 %.

3. Produk makanan dan minuman hasil fermentasi asam


a. Yoghurt
Bakteri asam laktat yang digunakan untuk pembuatan yogurt adalah Lactobacillus
bulgaris, Streptococcus lactis, dan Streptococcus thermophilus. Bakteri-bakteri
tersebut mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam laktat. Kondisi asam
menyebabkan susu mengalami penggumpalan menjadi dadih susu. Dadih susu
terbentuk selama fermentasi oleh bakteri asam laktat. Pembuatan yoghurt dan keju
bergantung pada proses penggumpalan susu tersebut.
b. Keju
Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri,
yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah gula
susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu pada
suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil
dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang
mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu
berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan
dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna
protein dan lemak menjadi asam amino. Keju menjadi keras apabila kelembabannya
kecil dan pemampatannya besar. Jika masa inkubasinya semakin lama, maka
keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya makin tajam.
c. Sauerkraut dan pikel (acar)
Bakteri asam laktat yang digunakan untuk fermentasi sayur-sayuran dan biji-bijian
dalam pembuatan sauerkraut dan pikel (acar) adalah Lactobacillus casei,
Lactobacillus brevis, Lactobacillus cremoris. Makanan yang difermentasikan oleh
bakteri asam laktat, selain menjadi awet juga memiliki cita rasa yang khas dan mutu
gizinya lebih baik.

4. Produk bahan penyedap


a. Tauco
Tauco merupakan produk fermentasi biji kedelai oleh kapang, khamir, ataupun
bakteri. Pada pembuatan tauco tserdapat dua tahap proses fermentasi yaitu fermentasi
tahap pertama dilakukan oleh kapang, seperti pada pembuatan tempe. Dan fermentasi
tahap kedua dilakukan oleh bakteri atau khamir yang halotoleran dalam larutan
garam. Mikroorganisme yang terlibat dalam pembuatan tauco, antara lain Aspergillus
oryzae, Rhizopus oligosporus, Laktobacillus delbruckii,
Hansenulla sp., Zygosaccharomyces soyae.

b. Kecap
Kecap merupakan bahan penyedap hasil fermentasi biji kedelai. Mikroorganisme
yang terlibat dalam fermentasi kecap, antara lain Aspergillus oryzae, Aspergillus
soyae, bakteri asam laktat homofermentatif (Laktobacillus), dan khamir halotoleran.
Peran bakteri asam laktat adalah membentuk rasa dan aroma kecap yang khas. Enzim
terpenting yang dihasilkan selama pembuatan kecap adalah enzim protease.

c. Terasi
Terasi merupakan produk fermentasi dari udang atau ikaan menjadi bentuk pasta
berwarna merah kecokelatan dan beraroma khas. Mikroorganisme yang terlibat dalam
fermentasi terasi, antara lain Bacillus, Pediococcus, Lactobacillus,
Brevibacterium, dan Corynebacterium.
d. Cuka
Cuka merupakan bahan penyedap hasil oksidasi etanol oleh bakteri Acetobacter.
C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O + Energi
Etanol Oksigen Asam cuka Air

Etanol itu sendiri dapat berasal dari bir, anggur, atau sari buah apel. Cuka bersifat
sangat asam sehingga sebelum digunakan harus diencerkan dulu dengan air.

BAB III
KESIMPULAN
Magnet adalah suatu materi yang mempunyai medan magnet. Magnet bisa menarik
bahan ferromagneticdengan medan magnetnya. Jika magnet bertemu dengan kutub
magnet yang berbeda aakan saling tarik menarik, sedangkan jika magnet bertemu
dengan kutub magnet yang sama akan saling tolak menolak. Magnet selalu memiliki
dua kutub yaitu kutub utaraa dan kutub selatan. Magnet dapat dibuat dengan bahan
bahan dan cara yang sederhana. Magnet sangat bermanfat dalam berbagai bidang,
terutama dalam bidang iptek, seni dan kesehatan.

Bioteknologi dalam bidang pangan merupakan cabang ilmu yang mempelajari


pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi dan lainnya) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan bahan
pangan. Manfaat bioteknologi dalam bidang pangan adalah menghasilkan produk
makanan yang bergizi tinggi, menghasilkan produk makanan dan minuman hasil
fermentasi alcohol, menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi
asam dan menghasilkan produk bahan penyedap. Adapun produk dari bioteknologi
dalam bidang pangan antara lain tempe, roti, nata de coco, tapai, bir dan wine,
yoghurt, keju, sauerkraut, pikel (acar), tauco, kecap, terasi, dan cuka.

Anda mungkin juga menyukai