PENDAHULUAN
Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Medan magnet ini
tidak terlihat tetapi bertanggung jawab untuk properti yang paling menonjol dari
magnet, yaitu kekuatan yang menarik pada bahan feromagnetik, seperti zat besi, dan
menarik atau mengusir magnet lainnya. Magnet bisa dalam wujud magnet tetap atau
magnet tidak tetap. Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet
buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
B. Medan Magnet
Gejala kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat erat. Sifat kemagnetan tidak
hanya ditimbulkan oeh bahan magnetik, tetapi juga arus listrik. Dalam ilmu Fisika,
medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik
(arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan
putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik. Inilah yang
menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”). Sebuah medan magnet
adalah medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang
dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah
jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
1. Magnet Alam
Kata magnet berasal dari magnesia. Magnesia adalah nama suatu daerah di Asia kecil.
Di tempat itu orang pertama kali menemukan batuan yang dapat menarik besi.
Kemudian, orang menamakan batuan itu magnet. Batuan alami yang dapat menarik
benda dari besi disebut magnet alam.Pada zaman dulu orang-orang mencoba untuk
memanfaatkan magnet alam. Magnet tersebut diikat dengan benang tepat di bagian
tengah. Magnet tersebut kemudian digantung. Ternyata magnet selalu menunjuk kea
rah yang sama, yaitu utara dan selatan. Selanjutya, magnet digunakan untuk
membantu perjalan mereka, misalnya di padang pasir, lautan, dan hutan rimba.
2. Magnet Buatan
Selain magnet alam, ada juga magnet buatan. Magnet buatan adalah magnet yang
dibuat orang dari besi atau baja. Magnet buatan digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Magnet buatan ini dijual di toko-toko tertentu. Bentuk magnet buatan bermacam-
macam. Ada yang berbentuk batang, jarum, tabung (silinder), dan ada yang berbentuk
ladam (tapal kuda). Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada
sekarang ini.
Magnet U
Magnet ladam
Magnet batang
Magnet lingkaran
Magnet jarum (kompas)
C. Ciri-Ciri Magnet
Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :
1 Dapat menarik benda logam tertentu.
2 Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
3 Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
4 Memiliki dua kutub.
5 Tarik menarik bila tak sejenis.
6 Tolak menolak bila sejenis.
Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Ferromagnetik (benda yang dapat diterik kuat oleh magnet)
Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt.
2. Parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah.
Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium.
3. Diamagnetik (benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet).
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
D. Jenis-Jenis Magnet
1. Magnet tetap
Magnet tetap (permanen) adalah magnet yang tidak memerlukan tenaga atau bantuan
dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).
Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo),
merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,
b. Magnet Samarium-Cobalt
Salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen
yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.
c. Ceramic Magnets
d. Plastic Magnets
e. Alnico Magnets
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Logam yang digunakan untuk membuat magnet adalah besi dan baja. Besi dan baja
dapat dibuat menjadi magnet karna besi dan baja bersifat feromagnetik (mempunyai
sifat magnet yang kuat). Aluminium dan tembaga tidak dapat dibuat menjadi magnet
karna bersifat diamagnetik (tidak mempunyai sifat magnet).
Ada perbedaan pembuatan magnet dari besi dengan pembuatan magnet dari baja. Besi
lebih mudah dibuat menjadi magnet dibandingkan dengan baja. Akan tetapi,
kemagnetan besi lebih cepat hilang, sedangkan kemagnetan baja lebih tahan lama.
a. Cara Induksi
Pembuatan magnet secara induksi sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, sifat
kemagnetan hasil induksi ini bersifat sementara. Caranya dengan menempelkan
benda-benda yang terbuat dari logam (besi atau baja) dengan magnet. Benda yang
terbuat dari logam ini akan menjadi bersifat magnet. Namun, jika magnet dilepaskan,
sifat kemagnetan benda tersebut juga akan hilang.
b. Cara Gosokan
Magnet yang digosokkan ke suatu batang besi atau baja dapat menyebabkan batang
besi atau baja mempunyai sifat kemagnetan. Semakin lama waktu penggosokan,
semakin lama pula sifat kemagnetan bertahan di dalam batang besi atau baja tersebut.
2. Bidang Kesehatan
a. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penggunaan magnet yang paling umum untuk kesehatan adalah scanner Magnetic
Resonance Imaging (MRI) di rumah sakit. Perangkat raksasa ini membantu dokter
mendapatkan tampilan struktur organ dalam pasien tanpa operasi invasive, hasilnya
kompleks namun akurat. MRI menggunakan magnet untuk menciptakan secara rinci
dan memungkinkan tampilan yang berbeda ketingginannya jika dokter ingin
mengetahui detail lebih lanjut.
b. Mengobati Epilepsi
Pengobatan magnetic dapat mengurangi gejala penyakit epilepsy kronis. Sebuah
penelitian di Jerman pada tahun 1999 menemukan bahwa magnet dengan frekuensi
rendah dapat mengurangi atau membatasi kejang dan efektif bagi pasien yang tidak
mempan dengan pengobatan biasa. Kumparan magnet ditempatkan di samping kepala
untuk mengarahkan gelombang magnet ke otak.penelitian mengklaim bahwa sebagian
besar peserta penelitian berkurang kejangnya hingga setengah. Tapi, pengobatan
magnetic ini hanya bertahan sekitar 6-8 minggu.
d. Mengobati Alzheimer
Sebuah penelitian di Italia menemukan bahwa pengobatan magnetic dapat
meningkatkan aktivitas kortikal otak pasien dan membantu memahami dunia di
sekitarnya dengan lebih baik. Laporan yang dimuat dalam Jurnal of Neurology,
Meurology and Psychiatry ini menemukan bahwa stimulasi magnetic yang berulang
dapat bermanfaat bagi pasien penyakit saraf seperti alzheimer.
e. Meringankan Depresi
Pasien depresi yang mendapat stimulasi magnetic mengakui lebih relaks
dibandingkan jika tidak mendapat pengobatan tersebut. Sebuah tim di Universitas
Kedokteran Carolina Selatan mensurvei 190 orang penderita depresi. Setengah
diantaranya mendapatkan pengobatan magnetic. Hasilnya, 14% pasien melaporkan
gejala depresinya menjadi lebih ringan. Sedangkan dalam kelompok paseblo, hanya
5% yang merasakan perbaikan.
g. Mengurangi Pembengkakan
Sebuah penelitian oleh University of Virginia membuktikan bahwa magnet dapat
mengurangi pembengkakan. Ilmuwan menemukan bahwa magnet statis mampu
mengurangi pembengkakan kaki belakang tikus hingga 50%. Teorinya adalah daerah
yang terkena kalsium dan sel otot menyebabkan pelebaran pembuluh darah arteri.
Dengan memaparkan magnet, pelebaran tersebut dapat dikurangi.
2. Pemukulan
Pemukulan yang terus menerus pada bahan magnetik dapat pula mengubah arah kutub
domain menjadi acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan juga dapat hilang.
b. Kecap
Kecap merupakan bahan penyedap hasil fermentasi biji kedelai. Mikroorganisme
yang terlibat dalam fermentasi kecap, antara lain Aspergillus oryzae, Aspergillus
soyae, bakteri asam laktat homofermentatif (Laktobacillus), dan khamir halotoleran.
Peran bakteri asam laktat adalah membentuk rasa dan aroma kecap yang khas. Enzim
terpenting yang dihasilkan selama pembuatan kecap adalah enzim protease.
c. Terasi
Terasi merupakan produk fermentasi dari udang atau ikaan menjadi bentuk pasta
berwarna merah kecokelatan dan beraroma khas. Mikroorganisme yang terlibat dalam
fermentasi terasi, antara lain Bacillus, Pediococcus, Lactobacillus,
Brevibacterium, dan Corynebacterium.
d. Cuka
Cuka merupakan bahan penyedap hasil oksidasi etanol oleh bakteri Acetobacter.
C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O + Energi
Etanol Oksigen Asam cuka Air
Etanol itu sendiri dapat berasal dari bir, anggur, atau sari buah apel. Cuka bersifat
sangat asam sehingga sebelum digunakan harus diencerkan dulu dengan air.
BAB III
KESIMPULAN
Magnet adalah suatu materi yang mempunyai medan magnet. Magnet bisa menarik
bahan ferromagneticdengan medan magnetnya. Jika magnet bertemu dengan kutub
magnet yang berbeda aakan saling tarik menarik, sedangkan jika magnet bertemu
dengan kutub magnet yang sama akan saling tolak menolak. Magnet selalu memiliki
dua kutub yaitu kutub utaraa dan kutub selatan. Magnet dapat dibuat dengan bahan
bahan dan cara yang sederhana. Magnet sangat bermanfat dalam berbagai bidang,
terutama dalam bidang iptek, seni dan kesehatan.